makalah uud 1945

15
BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG Clifford Geertz didalam tulisannya tentang sentiment primordial 1 dinegara-negara baru mengatakan bahwa negara-negara kebangsaan (nation state) yang baru biasanya dihadapkan pada dilemma antara integrasi dan demokrasi. Dikatakan dilemma karena negara kebangsaan membutuhkan keduanya (demokrasi dan integrasi) sekaligus, padahal watak keduanya bertentangan. Demokrasi berwatak membuka keran kebebasan agar semua aspirasi tersalur, sedangkan integrasi berwatak ingin membelenggu agar persatuan dan kesatuan kokoh. Demokrasi mutlak dibutuhkan karena negara kebangsaan dibangun dari berbagai ikatan primordial yang semua aspirasinya harus diagregasi secara demokratis, sedangkan integrasi mutlak juga dibutuhkan karena tanpa integrasi negara bias hancur. 1 Moh. Mahfud Md, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi isu, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hlm. 34 1

Transcript of makalah uud 1945

Page 1: makalah uud 1945

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Clifford Geertz didalam tulisannya tentang sentiment primordial1

dinegara-negara baru mengatakan bahwa negara-negara kebangsaan (nation

state) yang baru biasanya dihadapkan pada dilemma antara integrasi dan

demokrasi. Dikatakan dilemma karena negara kebangsaan membutuhkan

keduanya (demokrasi dan integrasi) sekaligus, padahal watak keduanya

bertentangan. Demokrasi berwatak membuka keran kebebasan agar semua

aspirasi tersalur, sedangkan integrasi berwatak ingin membelenggu agar

persatuan dan kesatuan kokoh.

Demokrasi mutlak dibutuhkan karena negara kebangsaan dibangun

dari berbagai ikatan primordial yang semua aspirasinya harus diagregasi secara

demokratis, sedangkan integrasi mutlak juga dibutuhkan karena tanpa integrasi

negara bias hancur. Tegasnya dilemma itu muncul karena jika demokrasi

dibuka maka integrasi bias terancam karena ketegangan antarikatan primordial,

tetapi jika integrasi harus ditegakkan maka demokrasi relatif harus dikorbankan

karena harus ada sentralisasi dan penguatan negara.

Ketika diproklamasikan pada Tahun 1945 dengan berpijak pada

semangat kebangkitan nasional (1908) dan Sumpah Pemuda (1928), Indonesia

menegaskan pilihannya sebagai negara kebangsaan (nation state) yang

demokratis dan ingin terus bersatu. Sebagai negara kebangsaan, negara

1 Moh. Mahfud Md, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi isu, Rajawali Pers, Jakarta, 2010, hlm. 34

1

Page 2: makalah uud 1945

Indonesia terdiri dari berbagai ikatan primordial (agama, suku, ras, daerah,

bahasa, budaya dan adat) yang ingin bersatu (integrasi) secara kokoh, tetapi

sekaligus ingin dibangun secara demokratis agar semua aspirasi berbagai

ikatan primordial itu mendapatkan saluran.

Sebagai bangsa yang ingin tetap bersatu maka Inonesia telah

menetapkan dasar dan ideology negara yakni Pancasila yang dipilih sebagai

dasar pemersatu dan pengikat yang kemudian melahirkan kaidah-kaidah

penuntun dalam kehidupan social, politik dan hokum. Selanjutnya prinsip-

prinsip dan mekanisme ketatanegaraan untuk menjamin demokrasi diatur

dalam UUD 1945 yang juga memasang rambu-rambu agar bangsa ini tetap

utuh. Dengan demikian, tuntutan akan integrasi dan demokrasi sebagaimana

dikemukakan oleh Geertz telah diatur sedemikian rupa didalam platform

politik yang tertuang didalam Pancasila dan UUD 1945.

II. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam

makalah ini adalah “Bagaimana Hubungan Pancasila dan UUD 1945 Dalam

Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia ?”

2

Page 3: makalah uud 1945

BAB II

PEMBAHASAN

I. TINJAUAN PUSTAKA

Seperti diuraikan dalam penjelasan autentik naskah Undang-Undang

Dasar Tahun 1945, kandungan pemikiran yang terdapat dalam Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 itu mencakup empat pokok pikiran, yaitu :2

Pertama, bahwa negara Indonesia adalah negara yang melindungi dan

meliputi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta

mencakupi segala paham golongan dan paham perseorangan;

Kedua, bahwa negara Indonesia yang hendak mewujudkan keadilan

social bagi seluruh warganya;

Ketiga, bahwa negara Indonesia menganut paham kedaulatan rakyat.

Negara dibentuk dan diselenggarakan berdasarkan kedaulatan rakyat yang juga

disebut system demokrasi;

Dan Keempat, bahwa negara Indonesia adalah negara yang berke-

Tuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Selain keempat pokok pikiran itu, keempat alenia Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945 masing-masing mengandung pula cita-cita luhur

dan filosofis yang harus menjiwai keseluruhan system berpikir materu Undang-

Undang Dasar 1945. Alenia Pertama, menegaskan keyakinan bangsa Inodnesia

bahwa kemerdekaan adalah hak asasi segala bangsa dank arena itu segala

bentuk penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan

2 Jimly Asshidiqie, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2010, hlm. 52

3

Page 4: makalah uud 1945

perikemanusiaan dan keadilan. Alenia kedua, menggambarkan proses

perjuangan bangsa Indonesia yang panjang dan penuh penderitaan yang

akhirnya berhasil mengantarkan bangsa Indonesia kedepan pintu gerbang

negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur. Alenia

ketiga, menegaskan pengakuan bangsa Indonesia akan ke-Maha Kuasaan

Tuhan Yang Maha Esa, yang memberikan dorongan spiritual kepada segenap

bangsa untuk memperjuangkan perwujudan cita-cita luhurnya, yang atas dasar

keyakinan spiritual serta dorongan luhur itulah rakyat Indonesia menyatakan

kemerdekaannya.

Alenia keempat, menggambarkan visi bangsa Indonesia mengenai

bangunan kenegaraan yang hendaka dibentuk dan diselenggarakan dalam

rangka melembagakan keseluruhan cita-cita bangsa untuk merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur dalam wadah Negara Kesatuan Republik

Indonesia. Alenia keempat ini menentukan dengan jelas mengenai Tujuan

negara dan dasar negara Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip

demokrasi konstitusional. Negara Indonesia itu dimaksudkan untuk tujuan (1)

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia; (2)

memajukan kesejahteraan umum; (3) mencerdaskan kehidupan bangsa; dan (4)

mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan

keadilan social. Dalam mencapai keemapat tujuan bernegara itu, negara

Indonesia diselenggarakan berdasarkan : (1) Ketuhanan Yang Maha Esa, (2)

Kemanusiaan yang adil dan beradab, (3) Persatuan Indonesia. (4) Kerakyatan

yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,

4

Page 5: makalah uud 1945

dan (5) keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, yang secara bersama-

sama disebut sebagai Pancasila.

II. PEMBAHASAN

Dari sudut hukum kedudukan Pancasila sebagaimana diuraikan diatas

akan melahirkan suatu system hukum yang khas sebagai system hukum

Inodnesia yang umumnya disebut sebagai system hukum Pancasila. System

hukum Pancasila memasang rambu-rambu dan melahirkan kaidah penuntun

dalam politik hokum nasional. Rambu yang paling umum adalah larangan bagi

munculnya hokum yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Rambu-rambu tersebut kemudian diperkuat dengan adanya empat

kaidah penuntun hokum yang harus dipedomani sebagai kaidah dalam politik

atau pembangunan hokum yaitu :

Pertama, hokum nasional harus dapat menjaga integrasi (keutuhan)

baik ideologis maupun wilayah territorial sesuai dengan tujuan “melindungi

segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia”. Harus dicegah

munculnya produk hokum yang berpotensi memecah belah keutuhan bangsa

dan negara Indonesia, termasuk hokum-hukum yang diskriminatif berdasar

ikatan-ikatan primordial.

Kedua, hokum nasional harus dibangun secara demokratis dan

nomokratis dalam arti harus mengundang partisipasi dan menyerap aspirasi

masyarakat luas mengenai prosedur-prosedur dan mekanisme yang fair,

transparan, dan akuntabel.

5

Page 6: makalah uud 1945

Ketiga, hokum nasional harus ditujukan untuk menciptakan keadilan

social dalam arti harus mampu memberikan proteksi khusus terhadap golongan

yang lemah dalam berhadapan dengan golongan yang kuat baik dari luar

maupun dari dalam negeri sendiri.

Keempat, hokum harus menjamin kebebasan beragama dengan penuh

toleransi antar pemeluk-pemeluknya.

Selanjutnya UUD sebagai dasar aturan main politik mengatur

mekanisme ketatanegaraan yang demokratis serta menjamin integrasi bangsa

dan negara. Demokrasi disalurkan dengan adanya pemilu atau pilkada secara

jujur dan adil, adanya checks and balances antar poros-poros kekuasaan, dan

adanya kekuasaan kehakiman yang harus mengawal secara hokum bagi setiap

perbuatan pemerintah dan rakyat yang mengancam integrasi atau mengancam

tatanan dan aturan main.

Isi UUD 1945 secara keseluruhan dimaksudkan untuk mengatur

rambu-rambu pokok untuk mengelaborasi empat kaidah penuntun hokum

Pancasila yang kemudian dilembagakan dari pusat sampai kedaerah-daerah dan

harus dijadikan pedoman dalam pembuatan peraturan perundang-undangan

lainnya.

Penuntun pertama (semua peraturan perundangn-undangan harus

menjamin integrasi atau keutuhan ideology dan teritori negara dan bangsa

Indonesia) sesuai dengan tujuan melindungi segenap bangsa dan seluruh

tumpah darah Indonesia dapat dilihat dari ketentuan tentang pilihan bentuk

negara “kesatuan” (Pasal 1 ayat (1) UUD 1945), yang tidak dapat diubah

6

Page 7: makalah uud 1945

dengan prosedur konstitusional (Pasal 37 ayat (5) UUD 1945). Pasal 30 UUD

1945 mengatur system pertahanan dan keamanan untuk menjamin keutuhan

teritori dan ideology.

Penuntun kedua (negara harus diselenggarakan dalam keseimbangan

antara prinsip demokrasi dan nomokrasi) dapat dilihat didalam Pasal 1 ayat (2)

UUD 1945 yang menegaskan prinsip demokrasi (kedaulatan berada ditangan

rakyat) dan Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang menegaskan prindip nomokrasi

(Indonesia adalah negara hokum). Kemudian ditentukan juga adanya lembaga

perwakilan rakyat (MPR, DPR, DPD) dan cara pemilihan presiden serta

pemilihan kepala daerah yang harus demokratis. Untuk mengontrol agar semua

kebijakan negara dan kegiatan seluruh bangsa berjalan sesuai dengan hokum

(nomokrasi) Pasal 24 UUD 1945 mengatur tentang kekuasaan kehakiman dan

Pasal 28 UUD 1945 mengatur tentang HAM.

Penuntun ketiga (negara harus menjamin keadilan social) diatur dalam

pasal-pasal tentang kesejahteraan social yang mencakup penguasaan sumber

daya alam untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, pemeliharaan fakir miskin

oleh Negara, system perekonomian dan sebagainya.

Penuntun keempat (Negara harus menjamin tegaknya toleransi

beragama yang berkeadaban) diatur dalam Pasal 29 UUD 1945 yang menjamin

kemerdekaan untuk memeluk dan melaksanakan agama apapun yang diyakini

oleh setiap warga Negara. Tentang ini diatur juga didalam Pasal 28 UUD 1945

tentang HAM. Negara tidak perlu mewajibkan berlakunya hokum agama,

7

Page 8: makalah uud 1945

tetapi wajib melindungi dan memfasilitasi setiap warga Negara yang ingin

melaksanakan agamanya masing-masing.

Jika dilihat dari urutan-urutan sila Pancasila maka penuangan isi

Pancasila di dalam UUD 1945 juga tampak jelas. Sila Ketuhanan Yang Maha

Esa diatur dalam Pasal 29 dan Pasal 28; sila Kemanusiaan yang adil dan

beradab diatur dalam Pasal 28; sila Persatuan Indonesia diatur dalam Pasal 1

ayat (1), Pasal 30, dan Pasal 37 ayat (5); sila Kerakyatan yang dipimpin oleh

hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan diatur dalam Pasal

2, Pasal 5, Pasal 20, Pasal 18 dan Pasal 22; sila keadilan social bagi seluruh

rakyat Indonesia diatur dalam Pasal 28, Pasal 33 dan Pasal 34. Pasal-pasal lain

didalam UUD 1945 semuanya dibuat untuk mendukung pelaksanaan semua

sila Pancasila.

BAB III

PENUTUP

8

Page 9: makalah uud 1945

I. KESIMPULAN

Pancasila yang merupakan dasar utama kesepakatan berdirinya bangsa dan

merupakan bagian dari Pembukaan UUD 1945 tidak dapat diubah karena

selain merupakan modus vivendi ia juga dapat dianggap sebagai “akte

kelahiran” negara yang menjamin kelangsunga bangsa dan negara Indonesia

dengan keutuhannya atau integrasinya yang selalu kokoh. Maka tugas utama

pemerintah adalah meraih tujuan negara yang salah satu diantaranya adalah

“melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia”.

Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia berarti

menjaga keutuhan bangsa dan negara, menjaga persatuan dan kesatuan, baik

secara teritori maupun secara ideologi.

II. SARAN

Agar Pancasila dan UUD 1945 dapat dilaksanakan sesuai dengan yang

diharapkan, sebaiknya diperbanyak diskusi dan sosialisi mengenai Pancasila

dan UUD 1945.

DAFTAR PUSTAKA

9

Page 10: makalah uud 1945

Moh. Mahfud MD, Konstitusi dan Hukum dalam Kontroversi isu, Rajawali Pers,

Jakarta, 2010

Jimly Asshidiqie, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Sinar Grafika,

Jakarta, 2010

10