Makalah Titrasi Bebas Air2

16
1 BAB I PENDAHULUAN TITRASI BEBAS AIR Titrasi bebas air adalah titrasi yang dilakukan dalam pelarut bukan air. Sebelum kita membahas mengenai titrasi bebas air maka kita harus mengetahui tentang pelarut. Pelarut memiliki bentuk cair pada suhu kamar, dan diharapkan memiliki toksisitas rendah. Pelarut memiliki kemampuan khusus yang berkaitan dengan disosiasi, sifat keasaman dan kebasaan, tetapandielektrik. Klasifikasi pelarut berdasarkan kemampuan berdisosiasi dapat dibedakan menjadi pelarut yang dapat berdisosiasi dan pelarut yang tidak dapat berdisosiasi. Suatu pelarut yang dapat berdisosiasi memiliki tetapan disosiasi atau tetapan protolisis. Misal air akan berdisosiasi menjadi H+ dan OH-. Tetapan disosiasi air (Kw) adalah 10-14. Contoh pelarut yang tidak dapat berdisosiasi adalah eter, CHCl3, CCl4, dan pelarut hidrokarbon seperti benzene dan toluene. Disimpulkan bahwa keasaman dan kebasaan suatu senyawa bergantung pada tetapan ionisasi (Ki) dan tetapan disosiasi (Kd) dari pelarutyang digunakan. untuk senyawa asam kuat dapat diasumsikan bahwa Ki >>> 1 maka Ka= Kd dan Kb=Kd. Sedangkan untuk asam atau basa lemah diasumsikan bahwa Ki<<HNO3>HOAc dan menyetarakan keasaman asam mineral HClO4, H2SO4 , HCl dan HNO3.

Transcript of Makalah Titrasi Bebas Air2

BAB I PENDAHULUANTITRASI BEBAS AIR

Titrasi bebas air adalah titrasi yang dilakukan dalam pelarut bukan air. Sebelum kita membahas mengenai titrasi bebas air maka kita harus mengetahui tentang pelarut. Pelarut memiliki bentuk cair pada suhu kamar, dan diharapkan memiliki toksisitas rendah. Pelarut memiliki kemampuan khusus yang berkaitan dengan disosiasi, sifat keasaman dan kebasaan, tetapandielektrik.Klasifikasi pelarut berdasarkan kemampuan berdisosiasi dapat dibedakan menjadi pelarut yang dapat berdisosiasi dan pelarut yang tidak dapat berdisosiasi. Suatu pelarut yang dapat berdisosiasi memiliki tetapan disosiasi atau tetapan protolisis. Misal air akan berdisosiasi menjadi H+ dan OH-. Tetapan disosiasi air (Kw) adalah 10-14. Contoh pelarut yang tidak dapat berdisosiasi adalah eter, CHCl3, CCl4, dan pelarut hidrokarbon seperti benzene dan toluene.Disimpulkan bahwa keasaman dan kebasaan suatu senyawa bergantung pada tetapan ionisasi (Ki) dan tetapan disosiasi (Kd) dari pelarutyang digunakan. untuk senyawa asam kuat dapat diasumsikan bahwa Ki >>> 1 maka Ka= Kd dan Kb=Kd. Sedangkan untuk asam atau basa lemah diasumsikan bahwa Ki H2S+.B-

Dalam pelarut yang memiliki konstanta dielektrik yang tinggi pasangan ion tersebut akan terdisosiasi sempurna membentuk ion bebas.

H2S+.B- > H2S+ + B-

Sehingga reaksi keseluruhan yang terjadi adalah:

HB + SH > H2S+ + B-

Disimpulkan bahwa keasaman dan kebasaan suatu senyawa bergantung pada tetapan ionisasi (Ki) dan tetapan disosiasi (Kd) dari pelarutyang digunakan. untuk senyawa asam kuat dapat diasumsikan bahwa Ki >>> 1 maka Ka= Kd dan Kb=Kd. Sedangkan untuk asam atau basa lemah diasumsikan bahwa Ki