Makalah Tinea Capitis

7
PENDAHULUAN Tinea kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit kepala, bulu mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel – folikel rambut. Penyakit ini termasuk kepada mikosis superfisialis atau dermatofitosis. Beberapa sinonim yang digunakan termasuk ringworm of the scalp dan tinea tonsurans. Di Amerika Serikat dan wilayah lain di dunia insiden dari tinea kapitis meningkat.(1) Dermatofitosis mempunyai beberapa gejala klinik yang nyata, tergantung pada letak anatomi dan etiologi agents. Secara klinis dermatofitosis terdiri atas tinea kapitis, tinea favosa (hasil dari infeksi oleh Trichophyton schoenleinii), tinea corporis ( ringworm of glabrous skin ), tinea imbrikata ( ringworm hasil infeksi oleh T. concentrikum ), tinea unguium ( ringworm of the nail ), tinea pedis ( ringworm of the feet ), tinea barbae ( ringworm of the beard ) dan tinea manum ( ringworm of the hand).(1) Di klinis tinea kapitis ditemukan berbeda – beda dari dermatofitosis non inflamasi dengan sisik mirip dermatitis seboroik sampai inflamasi dengan lesi bersisik yang eritematous dan kerontokan rambut atau alopesia dan dapat berkembang menjadi inflamasi yang berat berupa abses yang dalam disebut kerion, ysng mempunyai potensi menjadi jaringan parut dan menyebabkan alopesia yang menetap. Keadaan penyakit ini tergantung pada interaksi antara host dan agen penyebab.(1) II. DEFINISI Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis mata dan bulu mata yang disebabkan oleh spesies dari genus Microsporum dan Trichophyton.(2) III. SINONIM Ringworm of the scalp and hair, tinea tonsurans, herpes tonsurans.(3) IV. ETIOLOGI

Transcript of Makalah Tinea Capitis

Page 1: Makalah Tinea Capitis

 PENDAHULUAN

Tinea kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi jamur superfisial pada kulit

kepala, bulu mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel – folikel

rambut. Penyakit ini termasuk kepada mikosis superfisialis atau dermatofitosis. Beberapa

sinonim yang digunakan termasuk ringworm of the scalp dan tinea tonsurans. Di Amerika

Serikat dan wilayah lain di dunia insiden dari tinea kapitis meningkat.(1)

Dermatofitosis mempunyai beberapa gejala klinik yang nyata, tergantung pada letak

anatomi dan etiologi agents. Secara klinis dermatofitosis terdiri atas tinea kapitis, tinea

favosa (hasil dari infeksi oleh Trichophyton schoenleinii), tinea corporis ( ringworm of

glabrous skin ), tinea imbrikata ( ringworm hasil infeksi oleh T. concentrikum ), tinea

unguium ( ringworm of the nail ), tinea pedis ( ringworm of the feet ), tinea barbae

( ringworm of the beard ) dan tinea manum ( ringworm of the hand).(1)

Di klinis tinea kapitis ditemukan berbeda – beda dari dermatofitosis non inflamasi dengan

sisik mirip dermatitis seboroik sampai inflamasi dengan lesi bersisik yang eritematous dan

kerontokan rambut atau alopesia dan dapat berkembang menjadi inflamasi yang berat

berupa abses yang dalam disebut kerion, ysng mempunyai potensi menjadi jaringan parut

dan menyebabkan alopesia yang menetap. Keadaan penyakit ini tergantung pada interaksi

antara host dan agen penyebab.(1)

II. DEFINISI

Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis mata dan bulu mata yang

disebabkan oleh spesies dari genus Microsporum dan Trichophyton.(2)

III. SINONIM

Ringworm of the scalp and hair, tinea tonsurans, herpes tonsurans.(3)

IV. ETIOLOGI

Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton dan Microsporum,

misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T. mentagrophytes, T. tonsurans, M. audoinii, M. canis, M.

ferrugineum.(4)

V. EPIDEMIOLOGI

Page 2: Makalah Tinea Capitis

Tinea kapitis adalah infeksi jamur yang mengenai anak – anak berumur antara 4 dan 14

tahun. Walaupun jamur patogen yang terlibat banyak, Trichophyton tonsurans menjadi

penyebab lebih dari 90% kasus di Amerika Utara dan United Kingdom. Kasus – kasus di

perkotaan biasanya didapatkan dari teman – teman atau anggota keluarga. Kepadatan

penduduk, hygien yang buruk dan malnutrisi protein memudahkan seseorang mendapatkan

penyakit ini. Kasus – kasus yang disebabkan oleh Microsporum canis jarang terjadi dan di

dapat dari anak anjing dan anak kucing.(5)

VI. INSIDENSI

Di Amerika Serikat, kejadian penyakit ini tidak lama tercatat oleh badan kesehatan

masyarakat, karena kebenaran insiden tidak di ketahui. Laporan insiden tertinggi ditemui

pada anak usia sekolah di Amerika dan Afrika.(1)

Tinea kapitis terjadi lebih dari 92,5 % dari dermatofitosis pada anak – anak berumur kurang

dari 10 tahun. Penyakit ini jarang pada orang dewasa. Meskipun kejadiannya mungkin dapat

dijumpai pada pasien – pasien tua. Tinea kapitis insidennya tersebar luas di beberapa

daerah perkotaan di Amerika Serikat.(1)

Di dunia internasional tinea kapitis tersebar luas di beberapa daerah perkotaan di Amerika

Utara, Sentral Amerika dan Amerika Selatan, terdapat juga sebagian di Afrika dan India.(1)

Di Asia Tenggara, angka infeksi telah dilaporkan menurun cepat dari 14 % ( rata – rata dari

anak perempuan dan laki – laki ) sampai 1,2 % pada 50 tahun terakhir karena keadaan

sanitasi umum dan hygien perorangan telah membaik. Di Selatan Eropa penyakit ini jarang.

(1)

VII. GEJALA KLINIK

Di dalam klinik tinea kapitis dapat di lihat sebagai 3 bentuk yang jelas ( RIPPON, 1970 dan

CONANT dkk, 1971 ).(2)

1. Grey patch ringworm.

Grey patch ringworm merupakan tinea kapitis yang biasanya disebabkan oleh genus

Microsporum dan sering ditemukan pada anak – anak. Penyakit mulai dengan papul merah

yang kecil di sekitar rambut. Papul ini melebar dan membentuk bercak yang menjadi pucat

Page 3: Makalah Tinea Capitis

dan bersisik. Keluhan penderita adalah rasa gatal. Warna rambut menjadi abu – abu dan

tidak berkilat lagi. Rambut mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga mudah dicabut

dengan pinset tanpa rasa nyeri. Semua rambut di daerah tersebut terserang oleh jamur,

sehingga dapat terbentuk alopesia setempat.(2)(6)

Tempat – tempat ini terlihat sebagai grey patch. Grey patch yang di lihat dalam klinik tidak

menunjukkan batas – batas daerah sakit dengan pasti. Pada pemeriksaan dengan lampu

wood dapat di lihat flouresensi hijau kekuningan pada rambut yang sakit melampaui batas –

batas grey tersebut. Pada kasus – kasus tanpa keluahan pemeriksaan dengan lampu wood

ini banyak membantu diagnosis ( RIPPON, 1974 ). Tinea kapitis yang disebabkan oleh

Microsporum audouinii biasanya disertai tanda peradangan ringan, hanya sekali – sekali

dapat terbentuk kerion.(2)(6)

2. Kerion

Kerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa pembengkakan yang

menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang yang padat disekitarnya. Bila

penyebabnya Microsporum caniis dan Microsporum gypseum, pembentukan kerion ini lebih

sering dilihat, agak kurang bila penyebabnya adalah Trichophyto violaceum. Kelainan ini

dapat menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap, parut yang

menonjol kadang – kadang dapat terbentuk.(2)(6)

3. Black dot ringworm

Black dot ringworm terutama disebabkan oleh Trichophyton tonsurans dan Trichophyton

violaceum. Pada permulaan penyakit, gambaran klinisnya menyerupai kelainan yang di

sebabkan oleh genus Microsporum. Rambut yang terkena infeksi patah, tepat pada rambut

yang penuh spora. Ujung rambut yang hitam di dalam folikel rambut ini memberi gambaran

khas, yaitu black dot, Ujung rambut yang patah kalau tumbuh kadang – kadang masuk ke

bawah permukaan kulit.(2)

Dalam hal ini perlu dilakukan irisan kulit untuk mendapatkan bahan biakan jamur ( RIPPON,

1974 ).(2)

Tinea kapitis juga akan menunjukkan reaksi peradangan yang lebih berat, bila disebabkan

oleh Trichophyton mentagrophytes dan Trichophyton verrucosum, yang keduanya bersifat

zoofilik. Trichophyton rubrum sangat jarang menyebabkan tinea kapitis, walaupun demikian

Page 4: Makalah Tinea Capitis

bentuk klinis granuloma, kerion , alopesia dan black dot yang disebabkan Trichophyton

rubrum pernah di tulis ( Price dkk, 1963 )(2,6)

VIII. DIAGNOSIS

Diagnosa ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan dengan lampu wood dan

pemeriksaan mikroskopik rambut langsung dengan KOH. Pada pemeriksaan mikroskopik

akan terlihat spora di luar rambut ( ektotriks ) atau di dalam rambut ( endotriks ).(4)

Diagnosis laboratorium dari dermatofitosis tergantung pada pemeriksaan dan kultur dari

kikisan lesi. Infeksi pada rambut ditandai dengan kerusakan yang ditemukan pada

pemeriksaan. Lesi dapat dilepaskan dengan forsep tanpa disertai dengan trauma atau

dikumpulkan dengan potongan – potongan yang halus dengan ayakan halus atau sikat gigi.

(1)

Sampel rambut terpilih di kultur atau dilembutkan dalam 10 – 20 % potassium hydroxide

( KOH ) sebelum pemeriksaan di bawah mikroskop. Pemeriksaan dengan preparat KOH

( KOH mount ) selalu menghasilkan diagnosa yang tepat adanya infeksi tinea.(1)(3)

Pada pemeriksaan lampu wood didapatlkan infeksi rambut oleh M. canis, M.ferrugineum,

akan memberikan flouresensi cahaya hijau terang hingga kuning kehijauan. Infeksi rambut

oleh T. schoeiileinii akan terlihat warna hijau pudar atau biru keputihan, dan hifa didapatkan

di dalam batang rambut. Pada rambut sapi T. verrucosum memperlihatkan fluoresensi hijau

tetapi pada manusia tidak berfluoresensi.(1)(6)

Ketika diagnosa ringworm dalam pertimbangan, kulit kepala diperiksa di bawah lampu

wood. Jika fluoresensi rambut yang terinfeksi biasa, pemeriksaan mikroskopik cahaya dan

kultur. Infeksi yang disebabkan oleh spesies microsporum memberikan fluoresensi warna

hijau.(1)

IX. DIAGNOSIS BANDING

Diagnosa dari tinea kapitis, khususnya pada anak – anak memberi kesan eritematous,

tambalan sisik dan alopesia. Rambut rapuh dan tak bercahaya , infiltrat, lesi ulserasi dapat

menjadi tanda. Dermatitis seboroik, psoriasis, lupus erytrematosus, alopesia areata,

impetigo, trikotilomania, pyoderma, folikulitis decalcans dan sifilis sekunder adalah

Page 5: Makalah Tinea Capitis

merupakan pertimbangan diferensial diagnosa. Pemeriksaan dengan KOH setiap bulan

menentukan kepantasan diagnosa jika hal itu sebuah tinea.(1)

Pada dermatitis seboroik, rambut yang terlibat lebih difus, rambut tidak rapuh dan kulit

kepala merah , bersisik dan gatal. Dermatitis seboroik dan penyakit berskuama kronik lain

seperti psoriasis dapat menyebabkan pengumpulan sisik menjadi massa padat di kulit

kepala. Kondisi ini disebut pitiriasis amiantacea. Sisik lebih kasar pada psoriasis tetapi tidak

rapuh. Impetigo sulit dibedakan dengan inflamasi ringworm, tetapi akhirnya nyeri lebih

parah. Alopesia areata dapat agak eritematous pada tahap awal penyakit ini tetapi dapat

kembali normal seperti warna kulit.(2)

X. TERAPI

Pengobatan dermatofitosis mengalami kemajuan sejak tahun 1958. GENTLES ( 1958 ) dan

MARTIN ( 1958 ) secara terpisah melaporkan, bahwa griseofulvin peroral dapat

menyembuhkan dermatofitosis yang ditimbulkan pada binatang percobaan. Sebelum zaman

griseofulvin pengobatan dermatofitosis hanya dilakukan secara topikal dengan zat – zat

keratolitik dan fungistatik.(1)(3)

Pada masa sekarang dermatofitosis pada umumnya dapat diatasi dengan pemberian

griseofulvin yang bersifat fungistatik.(1)

Griseofulvin akan terkumpul pada lapisan keratin pada rambut, kuku menimbulkan

resistensi terhadap invansi jamur, namun pengobatan harus berlangsung dalam waktu lama

karena waktu yang dibutuhkan griseofulvin untuk menghasilkan lapisan keratin yang

resisten cukup lama sekitar 4 – 6 minggu. Griseofulvin menimbun keratin berlapis – lapis di

rambut dan kuku, membuat mereka menjadi resisten terhadap invasi jamur. Terapi infeksi

keratin memerlukan waktu yang cukup lama dan kontinu agar dapat digantikan oleh keratin

yang resisten, biasanya 4 – 6 minggu. Pada lesi yang mengalami peradangan, kompres

sering diperlukan untuk membersihkan pus dan sisik-sisik infeksi. Kemajuan terapi di

monitor dengan pemeriksaan klinik yang rutin dengan bantuan lampu wood untuk

fluoresensi dari spesies seperti M. audouinii dan M. canis.(1)(4)

Beberapa anti mikotik terbaru termasuk itraconazol, terbinafine, dan fluconazol, telah

dilaporkan sebagai obat yang efektif dan aman. Pengobatan yang efektif dan aman untuk

tinea kapitis dengan infeksi endotriks spesies termasuk T. tonsurans, itraconazol digunakan

secara teratur regimen denyut dengan kapsul ( 5 mg/.kg/hari selama 1 minggu, 3 denyut

Page 6: Makalah Tinea Capitis

dalam 3 minggu terbagi), dan itraconazol regimen denyut dengan oral solution ( 3

mg/kg/hari untuk 1 minggu, 3 denyut, ie, dalam 1 minggu perbulan ).(1)

Terbinafine tablet dengan dosis 3 – 6 mg/kg/hari digunakan ± 2 – 4 minggu dan telah

berhasil digunakan untuk T. tonsurans.M. canis relatif resisten untuk jenis obat ini, tetapi

obat ini merupakan terapi yang efektif jika digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Petunjuk umum untuk tinea kapitis dengan BB > 40 kg ( 250 mg / hari ), Untuk BB 20 – 40

kg ( 125 mg / hari), Untuk BB 10 – 20 kg ( 62,5 mg / hari ) selama 2 – 4 minggu.(1)

Tablet fluconazol atau suspensi oral ( 3 – 6 mg / kgbb/ hari ) diatur untuk 6 minggu. Dalam

suatu pengobatan lebih dari seminggu ( 6 mg /kg/ hari ) dapat di atur jika indikasi klinik

ditemukan pada saat itu.(1)

Pada infeksi ektotriks ( misalnya M. audouinii, M. canis ), pengobatan dalam jangka yang

lama diharuskan. Meskipun ketoconazol oral dapat di terima sebagai alternatif lain dari

griseofulvin tetapi tidak dapat dipercaya sebagai terapi pilihan karena resiko hepatotoksik

dan biayanya yang mahal.(1)

Oral steroid dapat membantu mengurangi resiko dan meluasnya alopesia yang permanen

pada terapi kerion. Hindari penggunaan kortikosteroid topikal selama terapi infeksi

dermatofitosis.(1)

TINEA KAPITIS Definisi

Tinea kapitis adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang disebabkan oleh spesies dermatofita.v