makalah terumbu karang

16
TUGAS MATA KULIAH PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR Oleh : Sigit bayhu iryanthony 3201411028 Pendidikan geografi 2011 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGARI SEMARANG April, 2014

Transcript of makalah terumbu karang

Page 1: makalah terumbu karang

TUGAS

MATA KULIAH

PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR

Oleh :

Sigit bayhu iryanthony

3201411028

Pendidikan geografi 2011

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGARI SEMARANG

April, 2014

Page 2: makalah terumbu karang

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di

antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, keaneragaman hayati laut

Indonesia tak terhitung jumlahnya. Terumbu karang Indonesia sangat beraneka

ragam dan memegang peranan yang sangat penting dalam menjaga

keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik pada garis pantai.

Oleh karena itu harus dilindungi dan sikembangkan secara terus menerus baik

untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Terumbu

Page 3: makalah terumbu karang

karang sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik

secara fisik maupun biologis. Akibat kombinasi dampak negatif langsung dan

tidak langsung pada terumbu karang Indonesia, sebagian besar terumbu karang

di wilayah Indonesia saat ini sudah mengalami kerusakan yang sangat parah.

Bagaimanapun juga, tekanan terhadap keberadaan terumbu karang paling

banyak diakibatkan oleh kegiatan manusia, sehingga perlu dilakukan langkah –

langkah pencegahan.

Eksistensi Indonesia sebagai salah satu pusat terumbu karang diyakini

terus mengalami degradasi. Tentunya masalah itu, akan semakin meluas jika

tidak segera diambil langkah-langkah untuk melestarikannya. Sebagai salah satu

negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu

pusat keanekaragaman hayati laut dunia dengan kekayaan terumbu karangnya.

Namun sayangnya, saat ini kekayaan terumbu karang Indonesia justru terancam

rusak akibat berbagai hal, baik karena faktor alam seperti perubahan iklim

maupun akibat ulah manusia sendiri. Indonesia sendiri memiliki luas total

terumbu karang sekitar 85.200 Km2 atau sekitar 18% luas total terumbu karang

dunia dan 65% luas total di coral triangle, yang meliputi Indonesia, Filipina,

Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini dan Kepulauan Salomon.

Keberadaan terumbu karang pada 6 negara itu mendapat julukan coral

triangle (segi tiga karang dunia) karena jika ditarik garis batas yang melingkupi

wilayah terumbu karang pada negara-negara tersebut maka akan menyerupai

segitiga dengan total luas sekitar 75.000 Km2.

Beberapa kepulauan di Indonesia selama ini diketahui memiliki jenis

karang cukup tinggi seperti Nusa Penida (Bali), Komodo (NTT), Bunaken

(Sulut), Kepulauan Derawan (Kaltim), Kepulauan Wakatobi (Sultra), dan Teluk

Cendrawasih (Papua). Namun sayangnya, lagi-lagi kekayaan keanekaragaman

hayati yang dimiliki bangsa Indonesia itu tidak dapat terpelihara, baik akibat

perubahan iklim maupun masalah lokal seperti ketidaktahuan, bahkan

keserakahan dalam mengeksploitasi kekayaan alam demi mendapat keuntungan

tanpa memikirkan kelestarian alam.

Peningkatan kegiatan manusia sepanjang garis pantai semakin

memperparah kondisi terumbu karang.Oleh karena itu merupakan kebutuhan

mendesak untuk menerapkan konservasi dan rencana-rencana pengelolaan yang

baik untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan yang semakin parah.

Langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman

terhadap terumbu karang di Indonesia adalah dengan meningkatkan kesadaran

masyarakat terhadap perlunya menjaga kelestarian terumbu karang dan

meningkatkan keterlibatan semua pihak dalam menjaga kelestarian terumbu

karang di Indonesia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa saja jenis – jenis terumbu karang yang ada di Indonesia.

2. Dimana saja persebaran jenis terumbu karang tersebut di Indonesia.

Page 4: makalah terumbu karang

3. Bagaimanakah kondisi terumbu karang sekarang ini di wilayah indonesia

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui jenis – jenis terumbu karang di Indonesia

2. Untuk mengetahui persebaran dari jenis terumbu karang yang ada di

Indonesia.

3. Untuk mengetahui kondisi terumbu karang sekarang ini di wilayah

indonesia

4.

D. Manfaat

Dari hasil karya tulis ini diharapkan dapat memberi informasi yang

bermanfaat. Pertama, dapat memberi informasi mengenai jenis – jenis terumbu

karang yang ada di periran Indonesia. Kedua, dapat memberikan informasi dan

gambaran persebaran terumbu karang yang berada di perairan Indonesia.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Terumbu karang

Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya

pesisir dan laut utama. Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang

berkumpul menjadi satu membentuk terumbu. Struktur tubuh karang banyak terdiri

atas kalsium dan karbon. Hewan ini hidup dengan memakan berbagai

mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan laut. Terumbu karang

adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai ke kondisi

yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari

jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa

milimeter saja per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling

Page 5: makalah terumbu karang

tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah

bagi ribuan spesies makhluk hidup. Jika rumahnya saja dalam kondisi tidak baik

atau bahkan hancur, bisa dibayangkan berapa banya makhluk hidup yang terancam

punah.

Diperkirakan lebih dari 3.000 spesies dapat dijumpai pada terumbu karang.

Terumbu karang lebih banyak mengandung hewan vertebrata. Beberapa jenis ikan

seperti ikan kepe-kepe dan betol menghabiskan seluruh waktunya di terumbu

karang, sedangkan ikan lain seperti ikan hiu atau ikan kuwe lebih banyak

menggunakan waktunya di terumbu karang untuk mencari makan. Udang lobster,

ikan scorpion dan beberapa jenis ikan karang lainnya diterumbu karang bagi

mereka adalah sebagai tempat bersarang dan memijah. Terumbu karang yang

beraneka ragam bentuknya tersebut memberikan tempat persembunyian yang baik

bagi iakn. Di situ hidup banyak jenis ikan yang warnanya indah.

Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau daerah yang

masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan laut.

Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak

memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan

zooxanhellae dan tidak membentuk karang.

Untuk dapat bertumbuh dan berkembang biak secara baik, terumbu karang

membutuhkan kondisi lingkungan hidup yang optimal, yaitu pada suhu hangat

sekitar di atas 20oC. Terumbu karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan

yang jernih dan tidak berpolusi. Hal ini dapat berpengaruh pada penetrasi cahaya

oleh terumbu karang. Beberapa terumbu karang membutuhkan cahaya matahari

untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Polip-polip penyusun terumbu karang yang

terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan yang terbawa

arus laut dan juga melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, oksigen-oksigen hasil

fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya.

B. Jenis – Jenis Terumbu Karang

1. Berdasarkan kemampuan memproduksi kapur

a. Karang hermatipik

Karang hermatifik adalah karang yang dapat membentuk bangunan

karang yang dikenal menghasilkan terumbu dan penyebarannya hanya

ditemukan di daerah tropis.

Karang hermatipik bersimbiosis mutualisme dengan zooxanthellae,

yaitu sejenis algae uniseluler (Dinoflagellata unisuler), seperti

Gymnodinium microadriatum, yang terdapat di jaringan-jaringan polip

binatang karang dan melaksanakan Fotosintesis. Dalam simbiosis,

zooxanthellae menghasilkan oksigen dan senyawa organik melalui

fotosintesis yang akan dimanfaatkan oleh karang, sedangkan karang

Page 6: makalah terumbu karang

menghasilkan komponen inorganik berupa nitrat, fosfat dan karbon dioksida

untuk keperluan hidup zooxanthellae Hasil samping dari aktivitas ini adalah

endapan kalsium karbonat yang struktur dan bentuk bangunannya khas. Ciri

ini akhirnya digunakan untuk menentukan jenis atau spesies binatang

karang.

Karang hermatipik mempunyai sifat yang unik yaitu perpaduan

antara sifat hewan dan tumbuhan sehingga arah pertumbuhannya selalu

bersifat Fototropik positif. Umumnya jenis karang ini hidup di perairan

pantai /laut yang cukup dangkal dimana penetrasi cahaya matahari masih

sampai ke dasar perairan tersebut. Disamping itu untuk hidup binatang

karang membutuhkan suhu air yang hangat berkisar antara 25-32 °C.

b. Karang ahermatipik

Karang ahermatipik tidak menghasilkan terumbu dan ini

merupakan kelompok yang tersebar luas diseluruh dunia.

2. Berdasarkan bentuk dan tempat tumbuh

a. Terumbu (reef)

Endapan masif batu kapur (limestone), terutama kalsium karbonat

(CaCO3), yang utamanya dihasilkan oleh hewan karang dan biota-biota lain,

seperti alga berkapur, yang mensekresi kapur, seperti alga berkapur dan

Mollusca. Konstruksi batu kapur biogenis yang menjadi struktur dasar suatu

ekosistem pesisir. Dalam dunia navigasi laut, terumbu adalah punggungan

laut yang terbentuk oleh batuan kapur (termasuk karang yang masuh

hidup)di laut dangkal.

b. Karang (koral)

Disebut juga karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo

Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3. Karang batu termasuk ke

dalam Kelas Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenteratayang hanya

mempunyai stadium polip. Dalam proses pembentukan terumbu karang

maka karang batu (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting

atau hewan karang pembangun terumbu. Karang adalah hewan klonal yang

tersusun atas puluhan atau jutaan individu yang disebut polip. Contoh

makhluk klonal adalah tebu atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.

c. Karang terumbu

Pembangun utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai

karang hermatipik (hermatypic coral) atau karang yang menghasilkan kapur.

Karang terumbu berbeda dari karang lunak yang tidak menghasilkan kapur,

berbeda dengan batu karang (rock) yang merupakan batu cadas atau batuan

vulkanik.

d. Terumbu karang

Page 7: makalah terumbu karang

Ekosistem di dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota

laut penghasil kapur (CaCO3) khususnya jenis¬-jenis karang batu dan alga

berkapur, bersama-sama dengan biota yang hidup di dasar lainnya seperti

jenis¬-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, Polikhaeta, Porifera, dan

Tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan sekitarnya,

termasuk jenis-jenisPlankton dan jenis-jenis nekton.

3. Berdasarkan letak

a. Terumbu karang tepi

Terumbu karang tepi atau karang penerus atau fringing reefs adalah

jenis terumbu karang paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir

pantai yang terletak di daerah tropis. Terumbu karang tepi berkembang di

mayoritas pesisir pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa

mencapai kedalaman 40 meter dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar

menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya, terumbu ini berbentuk

melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan ban atau bagian endapan

karang mati yang mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan

terumbu jelas mengarah secara vertikal. Contoh: Bunaken (Sulawesi), Pulau

Panaitan (Banten), Nusa Dua (Bali).

b. Terumbu karang penghalang

Secara umum, terumbu karang penghalang atau barrier reefs

menyerupai terumbu karang tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari

pinggir pantai. Terumbu karang ini terletak sekitar 0.5¬2 km ke arah laut

lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter.

Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya

mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di

sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang

yang terputus-putus. Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau),

Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).

c. Terumbu karang cincin atolls

Terumbu karang cincin atau attols merupakan terumbu karang yang

berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai pulau. Atol

banyak ditemukan pada daerah tropis di Samudra Atlantik. Terumbu karang

yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau¬-pulau vulkanik

yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.

d. Terumbu karang datar

Terumbu karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-

kadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh

dari bawah ke atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis,

membantu pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang

Page 8: makalah terumbu karang

secara horizontal atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal.

Contoh: Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), Kepulauan Ujung Batu (Aceh).

4. Berdasarkan zonasi

a. Terumbu yang menghadap angin

Terumbu yang menghadap angin (dalam bahasa Inggris: Windward

reef) Windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin.

Zona ini diawali oleh lereng terumbu yang menghadap ke arah laut lepas. Di

lereng terumbu, kehidupan karang melimpah pada kedalaman sekitar 50

meter dan umumnya didominasi oleh karang lunak. Namun, pada

kedalaman sekitar 15 meter sering terdapat teras terumbu yang memiliki

kelimpahan karang keras yang cukup tinggi dan karang tumbuh dengan

subur.

Mengarah ke dataran pulau atau gosong terumbu, di bagian atas

teras terumbu terdapat penutupan alga koralin yang cukup luas di

punggungan bukit terumbu tempat pengaruh gelombang yang kuat. Daerah

ini disebut sebagai pematang alga. Akhirnya zona windward diakhiri oleh

rataan terumbu yang sangat dangkal.

b. Terumbu yang membelakangi angin

Terumbu yang membelakangi angin (Leeward reef) merupakan sisi yang

membelakangi arah datangnya angin. Zona ini umumnya memiliki hamparan

terumbu karang yang lebih sempit daripadawindward reef dan memiliki

bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar.[1] Kedalaman goba biasanya

kurang dari 50 meter, namun kondisinya kurang ideal untuk pertumbuhan

karang karena kombinasi faktor gelombang dan sirkulasi air yang lemah

serta sedimentasi yang lebih besar.

C. Persebaran Terumbu Karang di Indonesia

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis

pantai lebih dari 95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang

luas melindungi kepulauan Indonesia. Diperkirakan luas terumbu karang di

Indonesia sekitar 51.000 km2. Ini belum mencakup terumbu karang di wilayah

terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam. Terdapat

18% dari terumbu karang di dunia berada di perairan Indonesia. Indonesia juga

memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi di dunia meliputi 590 jenis karang

batu, 2500 jenis Molusca, 1500 jenis udang-udangan dan lebih dari 2500 jenis ikan.

Terumbu karang di Indonesia memberikan keuntungan pendapatan sebesar

US$1,6 milyar/tahun. Dengan kondisi alam dan keanekaragaman hayati yang

begitu banyak yang dimiliki Indonesia, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan

sebaik-baiknya. Terumbu karang di Indonesia yang sangat beragam dan bernilai,

Page 9: makalah terumbu karang

mengalami ancaman yang sangat besar. Ketergantungan yang tinggi terhadap

sumber daya laut telah menyebabkan eksploitasi besar-besaran dan kerusakan

terumbu karang, terutama yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk.

Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang

Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%. Hasil survei P2O LIPI pada

tahun 2006 menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang

berada di dalam kondisi yang sangat baik. Penangkapan ikan secara ilegal telah

meluas ke banyak pulau di Indonesia, bahkan di daerah yang dilindungi. Hal ini

bukan hanya mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar tapi juga

kerusakan lingkungan yang sangat parah.

Keberadaan pengelolaan dan institusi khusus untuk melindungi terumbu

karang Indonesia sangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi

pemerintah yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya pesisir.

Pemerintah Indonesia tidak dapat memenuhi target pengelolaan yang direncanakan,

karena tidak adanya koordinasi serta kondisi politik yang bergejolak. Eksploitasi

berlebihan pada sumber daya hayati sekarang ini menjadi isu kritis, dan menjadi

masalah besar dalam manajemen keanekaragaman hayati khususnya

keanekaragaman biota laut. Apalagi kerusakan terumbu karang (coral reef) yang

banyak menyita perhatian, karena perannya yang sentral dalam ekosistem laut.

Beberapa Spesies Terumbu Karang di Indonesia dan Klasifikasinya

1. Acropora cervicornis

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora cervicornis

Acropora cervicornis

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni dapat terhampar sampai beberapa meter, Koloni

arborescens,tersusun dari cabang-cabang yang silindris. Koralit berbentuk pipa.

Aksial koralit dapat dibedakan.

Warna : Coklat muda.

Kemiripan : A. prolifera, A. formosa.

Distribus : PerairanIndonesia,Jamaika,danKep.Cayman..

Habitat : Lereng karang bagian tengah dan atas, juga perairan lagun yang

jernih.

2. Acropora acuminata

Page 10: makalah terumbu karang

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora acuminata

Acropora acuminata

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni bercabang. Ujung cabangnya lancip. Koralit mempunyai 2

ukuran.

Warna : Biru muda atau coklat.

Kemiripan : A. hoeksemai, A abrotanoides.

Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea dan

Philipina.

Habitat : Pada bagian atas atau bawah lereng karang yang jernih atau pun

keruh.

3. Acropora micropthalma

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora micropthalma

Acropora micropthalma

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni bisa mencapai 2 meter luasnya dan hanya terdiri dari satu

spesies. Radial koralit kecil, berjumlah banyak dan ukurannya sama.

Warna : Abu-abu muda, kadang coklat muda atau krem.

Kemiripan : A. copiosa, A. Parilis, A. Horrida, A. Vaughani, dan A. exquisita.

Distribusi : Perairan Indonesia, Solomon, Australia, Papua New Guinea.

Habitat : Reef slope bagian atas, perairan keruh dan lagun berpasir.

4. Acropora millepora

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Page 11: makalah terumbu karang

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora millepora

Acropora millepora

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni berupa korimbosa berbentuk bantalan dengan cabang

pendek yang seragam. Aksial koralit terpisah. Radial koralit tersusun rapat.

Warna : Umumnya berwarna hijau, orange, merah muda, dan biru.

Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan A. convexa, A. prostrata, A.

aspera dan A. pulchra.

Distribusi : Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina dan Australia.

Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.

5. Acropora palmate

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora palmate

Acropora palmatae

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 5-20 meter.

Ciri-ciri : Koloni berbentuk cabang besar menyerupai tanduk rusa.

Warna : Umumnya berwarna coklat muda sampai coklat kekuningan.

Distribusi : Tersebar di Perairan Indonesia, Karibia, dan Bahama.

Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.

6. Acropora hyacinthus

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora hyacinthus

Acropora hyacinthus

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 15-35 meter.

Ciri-ciri : Koloni berbentuk datar tipis dan struktur halus di permukaan.

Page 12: makalah terumbu karang

Warna : Coklat, hijau, merah muda.

Distribusi : Perairan Indonesia, Indo-Pasifik.

Habitat : Umumnya di lereng karang.

7. Acropora echinata

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora echinata

Acropora echinata

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni berbentik tabung bercabang yang menyerupai tentakel.

Warna : Coklat, kuning, putih.

Distribusi : Indo-Pasifik barat.

Habitat : Perairan dangkal yang hangat.

8. Acropora humilis

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora humilis

Acropora humilis

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni berbentuk jari-jari pipih bercabang.

Warna : Ungu, merah muda.

Distribusi : Perairan Indonesia, Indo-Pasifik.

Habitat : Perairan dangkal, ada juga di lereng karang.

9. Acropora cytherea

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Acroporidae

Genus : Acropora

Spesies : Acropora cytherea

Page 13: makalah terumbu karang

Acropora cytherea

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.

Ciri-ciri : Koloni berbentuk meja datar dengan struktur yang padat halus.

Warna : Krem, coklat, biru.

Distribusi : Indo-Pasifik barat.

Habitat : Perairan tenang, atas dan bawah lereng karang.

10. Siderastrea sidereal

Kingdom : Animalia

Phylum : Cnidaria

Class : Anthozoa

Ordo : Scleractinia

Family : Siderastreidae

Genus : Siderastrea

Spesies : Siderastrea sidereal

Siderastrea sidereal

Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 7-14 meter.

Ciri-ciri : Koloni berbentuk batu bulat besar.

Warna : Coklat keemasan, abu-abu.

Distribusi : Perairan Indonesia, Karibia.

Habitat : Perairan dangkal yang jernih.

Page 14: makalah terumbu karang

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis

pantai lebih dari 95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang luas

melindungi kepulauan Indonesia. Diperkirakan luas terumbu karang di Indonesia sekitar

51.000 km2. Ini belum mencakup terumbu karang di wilayah terpencil yang belum

dipetakan atau yang berada di perairan agak dalam. Terdapat 18% dari terumbu karang

di dunia berada di perairan Indonesia. Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati

yang tertinggi di dunia meliputi 590 jenis karang batu, 2500 jenis Molusca, 1500 jenis

udang-udangan dan lebih dari 2500 jenis ikan. Terumbu karang di Indonesia

memberikan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Dengan kondisi

alam dan keanekaragaman hayati yang begitu banyak yang dimiliki Indonesia,

seharusnya bisa dimanfaatkan dengan sebaikbaiknya. Terumbu karang di Indonesia

yang sangat beragam dan bernilai, mengalami ancaman yang sangat besar.

Ketergantungan yang tinggi terhadap sumberdaya laut telah menyebabkan eksploitasi

besar-besaran dan kerusakan terumbu karang, terutama yang berdekatan dengan pusat

pemukiman penduduk.

Selama 50 tahun terakhir, proporsi penurunan kondisi terumbu karang

Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%. Hasil survei P2O LIPI pada tahun

2006 menyebutkan bahwa hanya 5,23% terumbu karang di Indonesia yang berada di

dalam kondisi yang sangat baik. Penangkapan ikan secara ilegal telah meluaske banyak

pulau di Indonesia, bahkan di daerah yang dilindungi. Hal ini bukan hanya

mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar tapi juga kerusakan lingkungan

yang sangat parah. Keberadaan pengelolaan dan institusi khusus untuk melindungi

terumbu karang Indonesia sangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi

pemerintah yang memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya pesisir. Pemerintah

Indonesia tidak dapat memenuhi target pengelolaan yang direncanakan, karena tidak

adanya koordinasi serta kondisi politik yang bergejolak. Eksploitasi berlebihan pada

sumber daya hayati sekarang ini menjadi isu kritis, dan menjadi masalah besar dalam

manajemen keanekaragaman hayati khususnya keanekaragaman biota laut. Apalagi

kerusakan terumbu karang (coral reef) yang banyak menyita perhatian, karena perannya

yang sentral dalam ekosistem laut.

Page 15: makalah terumbu karang

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terumbu karang merupakan organisme yang sangat peka terhadap

perubahan –perubahan yang terjadi pada lingkungan di sekitar nya, dengan sifat

nya menjadikan organisme ini sangat rentan terhadap kerusakan yang diakibatkan

oleh manusia maupun secara alami.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis

pantai lebih dari 95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang

luas melindungi kepulauan Indonesia. Diperkirakan luas terumbu karang di

Indonesia sekitar 51.000 km2.

B. Saran

Sebagai mahasiswa diharapkan kita dapat peduli terhadap lingkungan

diantaranya yaitu dengan melestarikan terumbu karang dan tidak merusaknya hanya

untuk kepentingan semata sehingga fungsi terumbu karang di Indonesia tetap

terjaga.

Page 16: makalah terumbu karang

Daftar Pustaka

Devi Dwi Octafianti. 2009. Makalah terumbu karang. Fakultas Ekonomi Jurusan

Akuntansi Universitas Kristen Maranatha.

Dakmus. 2003. Makalah tentang ekosistim terumbu karang .

http://dekmustanyoe23.blogspot.com/ di akses pada (minggu 20 april

2014. Pukul 14.53 WIB)