Makalah Tentang Tawuran Pelajar

13
Perilaku Sosial Tawuran antara Kelompok Pelajar Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa – peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya terjadi. Tawuran saat ini juga sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat. Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota – kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas. Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang mempengaruhi baik faktor internal ataupun eksternal. Perilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cidera tetapi bisa sampai merenggut nyawa orang lain. Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan mereka merasa bangga jika berhasil membunuh pelajar sekolah lain yang mereka anggap musuh mereka. Beberapa bulan yang lalu siswa SMAN 6 Jakarta meninggal dunia karena terbacok oleh siswa SMAN 70 Jakarta. Apakah ini hasil dari pendidikan untuk bangsa kita? 1

description

tawur

Transcript of Makalah Tentang Tawuran Pelajar

Perilaku Sosial Tawuran antara Kelompok Pelajar

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Hal ini terbukti dengan terjadinya peristiwa peristiwa tawuran para pelajar yang saat ini sedang maraknya terjadi. Tawuran saat ini juga sudah menjadi hal yang biasa bagi masyarakat.Banyaknya tawuran antar pelajar yang terjadi di kota kota besar di Indonesia merupakan sebuah fenomena yang menarik untuk di bahas. Perilaku pelajar yang anarkis berasal dari banyak faktor yang mempengaruhi baik faktor internal ataupun eksternal.Perilaku tawuran pelajar bukan hanya mengakibatkan kerugian harta benda atau korban cidera tetapi bisa sampai merenggut nyawa orang lain. Di mata mereka nyawa tidak ada harganya, bahkan mereka merasa bangga jika berhasil membunuh pelajar sekolah lain yang mereka anggap musuh mereka.Beberapa bulan yang lalu siswa SMAN 6 Jakarta meninggal dunia karena terbacok oleh siswa SMAN 70 Jakarta. Apakah ini hasil dari pendidikan untuk bangsa kita?Oleh karena itu , dalam artikel ini saya akan membahas secara keseluruhan tentang aksi tawuran pelajar. Karena jika hal ini terus dibiarkan maka bangsa kita akan semakin hancur, maka dari itu, mari menghapus kekerasan dalam citra bangsa kita.

A. Pengertian TawuranDalam kamus bahasa Indonesia tawurandapat diartikan sebagai perkelahian yang meliputi banyak orang. Sedangkan pelajar adalah seorang manusia yang belajar. Sehingga pengertian tawuran pelajar adalah perkelahian yang dilakukan oleh sekelompok orang yang mana perkelahian tersebut dilakukan oleh orang yang sedang belajarSecara psikologis, perkelahian yang melibatkan pelajar usia remaja digolongkan sebagai salah satu bentuk kenakalan remaja (juvenile deliquency). Kenakalan remaja, dalam hal perkelahian, dapat digolongkan ke dalam 2 jenis delikuensi yaitu situasional dan sistematik.1. Delikuensi situasional, perkelahian terjadi karena adanya situasi yang mengharuskan mereka untuk berkelahi. Keharusan itu biasanya muncul akibat adanya kebutuhan untuk memecahkan masalah secara cepat.2. Delikuensi sistematik, para remaja yang terlibat perkelahian itu berada di dalam suatu organisasi tertentu atau geng. Di sini ada aturan, norma dan kebiasaan tertentu yang harus diikuti angotanya, termasuk berkelahi. Sebagai anggota, tumbuh kebanggaan apabila dapat melakukan apa yang diharapkan oleh kelompoknya. Seperti yang kita ketahui bahwa pada masa remaja seorang remaja akan cenderung membuat sebuah genk yang mana dari pembentukan genk inilah para remaja bebas melakukan apa saja tanpa adanya peraturan-peraturan yang harus dipatuhi karena ia berada dilingkup kelompok teman sebayanya.

B. Faktor faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Tawuran

1. Faktor internalKetidakmampuan/kurang mampunya beradaptasi dengan lingkungan sosial yang kompleks menimbulkan tekanan pada setiap orang. Terutama pada remaja yang mentalnya masih labil dan masih dalam pencarian jati diri dan tujuan hidup. Kekompleksan seperti keberagaman budaya, kemampuan ekonomi dan pandangan tidak bisa diterima sehingga dilampiaskan lewat kekerasan. Saat tidak mampu beradaptasi, rasa putus asa, menyalahkan orang lain dan memilih cara instan untuk memecahkan persoalan membuat rasa frustasi semakin mengendalikan emosi pelajar yang labil. Ketidakpekaan terhadap perasaan sesamanya mengakibatkan pelajar tega menganiaya hingga membunuh sesamanya. Sebenarnya, dalam diri mereka butuh pengakuan.

2. Faktor keluargaJika keluarga tidak bahagia, bahkan ada kekerasan dalam rumah tangga akan berdampak pada mental psikologis anak. Secara tidak langsung, remaja akan meniru pola yang ia lihat di dalam keluarganya. Anak yang terlalu dilindungi orangtuanya (dimanja) juga akan sama saja. Saat bergabung dalam kelompok sosialnya di sekolah, ia akan menyerahkan diri secara total tanpa memiliki kepribadian dan prinsip yang kuat.Penyesuaian emosional yang kurang memadai ditambah dengan kelompok sosial yang tidak benar semakin memungkinkan terjadinya tawuran antar pelajar.

3. Faktor sekolahKebosanan di dalam ruang belajar mengajar seperti tindak belajar mengajar yang monoton, tidak mengijinkan siswa untuk bertindak kreatif, terlalu mengekang dan otoriter juga menjadi pengaruh. Sebagian besar hidup remaja juga dihabiskan di sekolah, tempat ia belajar sekaligus mengekspresikan dirinya. Tak heran jika sekolah sering disebut sebagai rumah kedua. Siswa yang bosan akan memilih untuk bersenang-senang di luar sekolah. Guru sekolah dinilai sebagai pihak otoriter yang gemar menghukum siswanya ketimbang mendidik dalam arti yang sebenarnya.

4. Faktor lingkunganFaktor ini jauh lebih luas daripada lingkungan rumah remaja. Lingkungan ini juga berbicara sekolah, media televisi, media cetak dan ketidakpuasan atas negara atau fasilitas negara. Jika diruntut dari faktor lingkungan, media-media dan teladan pemerintah juga menjadi sorotan atas tawuran pelajar. Masih ingat dengan kasus perkelahian dewan yang terhormat? Media yang menampilkan dan oknum yang berbuat juga bisa dipersalahkan karena memberi teladan yang buruk.Rasa solidaritas yang diberikan remaja, seringkali berada di jalur yang salah. Sebaiknya perlu ditekankan ulang akan pentingnya mengendalikan rasa solidaritas dengan akal pikiran sehat dan jiwa toleransi antar manusia yang tinggi. Solidaritas tidak selalu ikut-ikutan dalam hal buruk.

C. Dampak Dari TawuranJelas bahwa perkelahian pelajar ini merugikan banyak pihak. Paling tidak ada empat kategori dampak negatif dari perkelahian pelajar. Pertama, pelajar (dan keluarganya) yang terlibat perkelahian sendiri jelas mengalami dampak negatif pertama bila mengalami cedera atau bahkan tewas. Kedua, rusaknya fasilitas umum seperti bus, halte dan fasilitas lainnya, serta fasilitas pribadi seperti kaca toko dan kendaraan. Ketiga, terganggunya proses belajar di sekolah. Terakhir, mungkin adalah yang paling dikhawatirkan para pendidik, adalah berkurangnya penghargaan siswa terhadap toleransi, perdamaian dan nilai-nilai hidup orang lain. Para pelajar itu belajar bahwa kekerasan adalah cara yang paling efektif untuk memecahkan masalah mereka, dan karenanya memilih untuk melakukan apa saja agar tujuannya tercapai. Akibat yang terakhir ini jelas memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kelangsungan hidup bermasyarakat di Indonesia.

D. Contoh Kasus Tawuran Antar Pelajar :

Tawuran SMA 6 dan 70, Kepala Dinas Pendidikan DKI Tak Ditegur Satu pelajar tewas dan dua lainnya terluka akibat tawuran kemarin.Selasa, 25 September 2012, 11:42

VIVAnews - Tawuran pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta kembali terjadi. Satu pelajar dari SMAN 6, Alawi Yusianto Putra, tewas. Dua temannya, Dimas dan Faruq, terluka.Tawuran pelajar dari kedua sekolah ini bukan yang pertama. Sebelumnya, pelajar kedua sekolah beberapa kali terlibat tawuran.Meski bentrokan pelajar ini sering terjadi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merasa tidak perlu menegur Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Kemendikbud juga tak menegur kepala sekolah kedua SMA itu."Kami rasa tidak perlu menegur, mereka bukan pelaku tawuran," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud, Ibnu Hamad saat berbincang dengan VIVAnews, Selasa 25 September 2012.Menurut Ibnu, saat ini yang paling penting bukan menegur dan saling menyalahkan. "Yang paling penting bagaimana kepala dinas mengkoordinasikan jangan sampai kejadian serupa terjadi lagi," katanya.Ibnu sendiri mengakui bahwa Kemendikbud belum memiliki kajian khusus untuk mengatasi tawuran antara pelajar SMAN 6 dan SMAN 70 Jakarta ini. Meskipun tawuran pelajar kedua sekolah yang berdekatan ini terjadi beberapa kali.

D. Cara Mencegah Tawuran Antar Pelajar :1. Para Siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan.2. Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih. 3. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip penggunaan untuk menyelamatkan orang dan bukan untuk menyakiti orang lain.4. Ajarkan ilmu sosial Budaya, ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.5. Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas memberikan sanksi untuk pelaku tindak kekerasan.

E. Penjelasan Materi Artikel Analisis permasalahan perilaku sosial tawuran antara kelompok pelajar dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari aspek :1. Kekuatan ( Strenght )a. Pelajar ingin membela sekolahnya, agar tidak diserang oleh sekolah lain.b. Pelajar cenderung menganggap tawuran sebagai cara memperoleh pengakuan dan status tinggi serta disegani dalam kelompoknya.c. Para pelajar melakukan tawuran bsa juga karena hal ingin membela teman yang pernah diserang oleh sekolah lain.d. Pelajar menganggap kenakalan yang dilakukan hanya manifestasi simbolis aspirasi mereka karena sering diperlakukan tidak adil.2. Kelemahan ( Weakness )a. Sering mengeluarkan kata kata yang mengejek hanya karena hal yang kecil, dapat memicu terjadinya tawuran. Atau bahkan hanya karena saling menatap secara pandangan yang sinis juga bisa menyebabkan terjadinya tawuran.b. Karena masalah rebutan seorang wanita, juga bisa memicu terjadinya perkelahian antar pelajar.c. Mendapatkan pengaruh yang tidak bak dari seorang profokator, untuk menyerang sekolah lain.d. Kekerasan yang sering remaja lihat akan membentuk pola kekerasan di pikiran para remaja. Bercanda yang terlalu berlebihan yang bisa menimbulkan emosi sampai akhirnya terjadi perkelahian.3. Peluang ( Opportunity )a. Lingkungan rumah dan lingkungan sekolah dapat mempengaruhi perilaku remaja. Tidak adanya kegiatan yang dilakukan untuk mengisi waktu senggang oleh para pelajar disekitar rumahnya juga bisa mengakibatkan tawuran.b. Orang tua yang terlalu memberikan kebebasan untuk anaknya, kurang mengawasi anaknya bisa membuat anak mencari jati dirinya di lingkungan luar dengan cara yang negatif.c. Sikap polisi yang kurang siaga untuk kasus tawuran antar pelajar. Polisi yang selalu baru memunculkan dirinya setelah jatuhnya korban tewas karena aksi brutal pelajar.d. Sekolah yang kurang begitu ketat mengadakan razia atau pemeriksaan terhadap siswa siswinya.4. Tantangan / Hambatan ( Threats )a. Para pelajar yang melakukan tawuran akan mendapatkan hukuman dari pihak kepolisian.b. Sikap pelajar yang anarkis, membuat para orang tua mereka menjadi geram atas tingkah laku mereka yang sangat tidak pantas di usia mereka yang masih sangat remaja. Orang tua juga bisa menjadi stress akibat perbuatan anaknya.c. Membuat nama dan citra keluarga serta citra sekolah menjadi buruk di mata masyarakat.d. Sekolah biasanya memberikan sanksi yang berat untuk pelajar yang melakukan tawuran.

Kesimpulan1. Tawuran pelajar adalah tindakan kriminal yang biasa terjadi di kota kota besar di Indonesia, yang biasa terjadi karena di dasari alasan solidaritas sesama teman.2. Sekolah , lingkungan , orang tua , dan pemerintah merupakan peran yang paling utama dan harus bertanggung jawab serta bekerjasama dengan baik untuk menanggulangi permasalahan ini.3. Para pelajar juga harus menyadari bahwa kita sebagai generasi muda diwajibkan untuk saling bahu membahu mengisi kemerdekaan, memajukan bangsa kita. Membuat prestasi yang bisa mengharumkan nama bangsa , agar mereka tidak melakukan tindakan asusila seperti tawuran.4. Kepribadian setiap manusia pada dasarnya dalah sosok yang berbudi mulia. Hanya saja karena adanya faktor faktor internal ataupun eksternal, yang ,membuat pribadi manusia mengalami proses perubahan. Dan dari proses perubahan tersebut dapat mengarah ke dampak yang positif atau negatif.

Anjuran1. Peningkatan kasus tawuran pelajar membuat KPAI ( Komisi Perlindungan Anak Indonesia ) menyatakan untuk segera mewujudkan Sekolah Ramah Anak , agar tidak semakin merajalela kasus tawuran pelajar ini.2. Memberi kesempatan pada para remaja untuk beremansipasi dengan cara yang baik dan sehat.3. Memberi kesempatan kepada para pelajar untuk mengembangkan bakatnya masing masing, sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang dengan hal yang positif setelah kegiatan belajar di sekolah usai.4. Memberikan reward ( penghargaan ) terhadap siswa-siswi yang berprestasi. Agar memacu murid lain untuk mencetak prestasi yang jauh lebih baik lagi.

Rusella Try S. / 24 / XI IA 41