Makalah Tentang Suku Asmat
-
Upload
holywidodo -
Category
Documents
-
view
1.567 -
download
6
Embed Size (px)
Transcript of Makalah Tentang Suku Asmat

Makalah tentang Suku Asmat

KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiratAllah SWT
yang telah memberikan kekuatan dan hidayahnya, sehingga saya
dapatmenyusun makalah ini dengan baik. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi si pembacakhususnya dan bagi teman – teman
semua pada umumnya.
Mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini adasalah
kata dan kurang sempurna.
Oleh karena itu, kritikdan saran dari temen-teman semua
akan saya terima dengan senang hati gunamenyempurnakan
makalai ini.
Cukup sekian dan terima kasih.

BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki keberagaman budaya sebagaimodal dasar
kekuatan dalam membangun bangsa Indonesia menuju bangsa
yang besardan modern. Di samping itu,keberagaman budaya juga
memberi manfaat yaitu dalam bidang bahasa, kebudayaan,dan
pariwisata.
Potensi keberagaman budaya dapat dijasikan obyekdan
tujuan pariwisata di Indonesia yang bisa mendatangkan devisa.
Budaya lokalyang meliputi suku-suku bangsa di Indonesia di
antaranya ada Suku Asmat yangberasal dari Irian.

BAB II
PEMBAHASAN
Suku bangsa Asmat
Daerah kebudayaan suku bangsa Asmat adalah
daerahpegunungan di bagian selatan Papua (Irian). Suku bangsa
Asmat terdiri dariAsmat Hilir dah Asmat Hulu
Asmat Hilir bertempat tinggal di dataran rendahyang luas
sepanjang pantai yang tertutup hutan rimbun, rawa dan sagu.
Sedangkansuku Asmat Hulu bertempat tinggal di daerah berbukit-
bukit dengan padang rumputyang luas. Suku bangsa Asmat
menggunakan bahasa lokal yaitu bahasa Asmat.

A. Sistem Religi / Kepercayaan
Dalam kepercayaan masyarakat Asmat, suku bangsaAsmat
sekarang ini merupakan keturunan dewa yang turun dari dunia
ghoib.Dewa-dewa itu turun ke bumi dan mendarat di suatu tempat
di pegunungan. Darisana mereka berpetualang dengan berbagai
tantangan menelusuri sungai hinggatiba di daerah mana suku
Asmat berdiam saat ini. Salah satu dewa yang dikenaladalah
Fuumeripitsy yang dianggap sebagai nenek moyang suku Asmat di
telukFlaminggo
Masyarakat Asmat mempercayai macam-macam roh
yangdigolongkan ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu :
1. Arwah nenek moyang yang baik, yang disebut Yi – ow
2. Arwah nenek moyang yang jahat, yang disebut Osbopan
3. Arwah nenek moyang yang jahat akibat orang itu mati
konyol disebut Dambin – ow
Orang Asmat juga mengenal macam-macam
upacarakeagamaan untuk berkomunikasi dengan arwah nenek
moyangnya, antara lain denganmenghiasi perisai, mengukir
topeng, atau pembuatan patung.

Pembuatan benda-benda ini biasanya dimeriahkandengan
pesta makan, nyanyian dan tarian serta peragaan kisah petualangan
dewaFuumeripitsy dengan gerakan dan dialog
B. Sistem Bahasa
Bahasa baik lisan, tulisan, maupun isyaratmerupakan
komponen kebudayaan. Dengan bahasa, dengan bahasa, manusia
dapatmemberikan arti secara aktif pada suatu obyek materiil
sehingga bahasa dapatmerupakan dasar kebudayaan. Manusia
dapat berkomunikasi karena adabahasa-bahasa yang digunakan
sebagai alat penghubung.
C. Sistem kesenian
Suku bangsa Asmat memiliki bidang seni ukiranterutama
ukir patung, topeng, perisai gaya seni patung Asmat, meliputi :
1. Gaya A, Seni Asmat Hilir dan Hulu Sungai.
Patung-patung dengan gaya ini tersusun dari ataske bawah
menurut tata urut silsilah nenek moyangnya. Contohnya, mbis

yangdibuat jika masyarakat akan mengadakan balas dendam atas
kematian nenek moyangyang gugur dalam perang melawan musuh.
2. Gaya B, Seni Asmat Barat Laut.
Bentuk patung gaya ini lonjong agak melebar
bagianbawahnya. Bagian kepala terpisah dari bagian lainnya dan
berbentuk kepalakura-kura atau ikan. Kadang ada gambar nenek
moyang di bagian kepala, sedangkanhiasan bagian badan
berbentuk musang terbang, kotak, kepala burung tadung,ular,
cacing, dan sebagainya.
3. Gaya C, Seni Asmat Timur.
Gaya ini merupakan ciri khusus gaya ukir orangAsmat
Timur. Perisai yang dibuat umumnya berukuran sangat besar
bahkan melebihitinggi orang Asmat. Bagian atasnya tidak terpisah
jelas dari bagian lain dansering dihiasi garis-garis hitam dan merah
serta titik-titik putih.

4. Gaya D, Seni Asmat Daerah Sungai Brazza.
Perisai gaya D ini hampir sama besar dan tingginyadengan
perisai gaya C, hanya bagian kepala terpisah dari badannya. Morif
yangsering digunakan aladalh hiasannya geometris seperti
lingkaran, spiral,siku-siku dan sebagainya.
Kesenian yang berhubungan dengan upacara keagamaanatau
penghormatan kepada roh nenek moyang, yaitu :
1) Mbisu adalah pembuatan tiang mbis ataupatung nenek moyang
2) Yentpojmbu, adlah pembuatan dan pengukuhanrumah Yew
3) Tsyembu, adalah pembuatan dan pengukuhanperahu lesung
4) Yamasy, adalah upacara perisai
5) Mbipokumbu, adalah upacara topeng
D. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam suatu kebudayaan
meliputipengetahuan tentang:
1. Alam sekitarnya

2. Alam flora dalam daerah tempat tinggalnya
3. Alam fauna dalam daerah tempat tinggalnya
4. Zat-zat bahan-bahan mentah dan benda-benda dalam
lingkungan
5. Tubuh manusia
6. Sifat-sifat dan kelakuan sesama manusia
7. Ruang dan waktu
Pengetahuan tentang alam sekitarnya berupapengetahuan
tentang musim-musim, bintang-bintang, dan tentang sifat-sifat
darigejala-gejala alam
Pengetahuan tentang alam flora merupakan salahsatu
pengetahuan dasar bagi kehidupan manusia dalam masyarakat
kecil, terutamamata pencaharian yaitu pertanian. Pengetahuan
tentang fauna merupakanpengetahuan dasar, suku-suku bangsa
hidup dari berburu dan perikanan. Dagingbinatang merupakan
unsur penting dalam makanan.
Pengetahuan tentang ciri-ciri dan zat-zatbahan-bahan mentah,
benda-benda sekelilingnya juga penting bagi manusia karenatanpa
itu manusia tidak mungkin dapatmempergunakan alat-alat hidup.

Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam kebudayaanbelum
banyak dipengaruhi oleh ilmu kedokteran modern.
Pengetahuan dan ilmu untuk menyembuhkanpenyakit-
penyakit dalam masyarakat pedesaan dilakukan oleh para dukun
dantukang pijat. Manusia yang hidup dalam masyarakat perlu
mengetahui sesamamanusia termasuk pengetahuan tentang sopan-
santun bergaul, norma dansebagainya.
Pengetahuan tentang ruang dan waktu meliputisistem untuk
menghitung, mengukur, menimbang, untuk mengukur waktu
misalnyadengan tanggalan.
E. Sistem kemasyarakatan
Suku bangsa Asmat, dalam sistem kelerabatanmengenal 3
(tiga) bentuk keluarga, yaitu :
1. Keluarga Inti Monogamy dan Kandung Poligami
2. Keluarga Luas Uxorilokal : keluarga yang telah menikah
berdiam di rumah keluarga dari pihak istri
3. Keluarga Ovunkulokal : keluarga yang sudah menikah
bediam di rumah keluarga istri pihak ibu.

Di samping itu, orang-orang Asmat tinggal bersamadalam
rumah panggung seluas 3 x 4 x 4 meter yang disebut Tsyem. Ini
jugaberfungsi sebagai tempat penyimpanan senjata dan peralatan
berburu, bercocoktanam, dan menangkap ikan. Suku bangsa Asmat
mengenal rumah panggung Yew seluas10 x 15 meter. Fungsinya
sebagai rumah keramat dan untuk upacara keagamaan. Yewini
pada umumnya di kelilingi oleh 10 – 15 tsyem dan rumah keluarga
Luas.
Masyarakat Asmat mengenal sistem kemasyarakatandisebut
Aipem. Pemimpin Aipem biasanya mengambil prakarsa
untukmenyelenggarakan musyawarah guna membicarakan suatu
persoalan atau pekerjaan.Syarat untuk dapat dipilih menjadi
pemimpin Aipem yaitu harus orang-orang yangpandai berkelahi,
kuat dan bijaksana.
F. Sistem Mata Pencaharian
Pada masyarakat yang tingkat peradaban ataukebudayaan
masih sederhana, mata pencahariannya juga bersifat sederhana.
Sistemmata pencaharian meliputi : berbur dan meramu, bercocok

tanam di ladang,bercocok tanam dengan irigasi, beternak dan
mencari ikan.
Beruburu dan meramu merupakan bentuk matapencaharian
yang tertua dan terjadi di berbagai tempat di dunia.
Untukmeningkatkan hasil berburu biasanya dengan teknik tertentu
missalnya dengancara ilmu ghaib.
Di samping itu ada kebiasaan membagi hasil buruankepada
kerabat maupun tetangga. Sisanya diproses dan dijual kepada
msyarakatluar dan ke pasar-pasar. Bercocok tanam di ladang
merupakan bentuk bercocoktanam tanpa irigasi, tetapi lambat laun
diganti dengan bercocok tanam menetap :bercocok tanam di ladang
terdapat di daerah rimba tropik terutama di AsiaTenggara.
Bercocok tanam dengan irigasi timbul di berbagaidunia yang
terletak di perairan sungai besar, karena tanahnya subur.
Beberapahal yang perlu diperhatikan yaitu masalah tanah, modal,
tenaga kerja danmasalah teknologi tentang irigasi, konsumsi,
distribusi dan pemasaran.Berternak biasanya dilakukan di daerah
sabana, stepa dan gurun. Di Asia tengahmemelihara kuda, unta
kambing dan domba.

Mencari ikan juga merupakan mata pencaharian yangtua ini
dilakukan manusia zaman purba yang hidup di dekat sungai, danau
ataulaut.
G. Sistem Teknologi
Sistem teknologi dari suatu suku bangsa ataumasyarakat
masih sederhana, karena dilihat dari dasar-dasar, bahan-bahan,
carapembuatan dan tujuan pemberian. Peralatan hidup terdiri dari :
a Alat produksi
Berdasarkan macam bahan mentahnya maka berupaalat-alat
batu, tukang, kayu, bambu dan logam. Menurut K.T Oakley dalam
budayaberjudul ”Man The Tool Maker”, teknik pembuatan alat-
alat batu adalah dengan :pemukulan (Percussion Hacking),
penekanan (Presure Feaking), pemecahan(Chipping) dan
penggilingan (Glinding). Alat-alat produksi dalam
masyarakattradisional dibedakan menurut fungsi dan lapangan
pekerjaannya. Berdasarkanfungsinya, alat-alat produksi berupa alat
potong, alat tusuk, alat menyalakanapi, alat pukul dan sebagainya.
Berdasarkan lapangan pekerjaannya, alat-alatproduksi berupa alat

ikat, alat tenun, alat pertanian, alat menangkap ikan,
dansebagainya.
b Senjata
Senjata dalam kebudayaan tradisional dibedakannmenurut
fungsi dan pemakaiannya. Menurut fungsinya dapat berupa alat
potong,alat tusuk, senjata lepas. Sedang menurut pemakaiannya
senjata digunakan untukberburu, berperang dan sebaginya.
c Wadah
Dalam budaya masyarakat tradisional, wadahdigunakan
untuk menyimpan, emnimbun dan membawa barang. Berdasarkan
bahanmentahnya wadah tersebut terbuat dari kayu, bambu, kulit
kayu, tempurung dantanah liat. Ada pula yang terbuat dari serat-
serat seperti keranjang.
Selain tempat penyimpanan, wadah digunakan
untukmemasak atau membawa barang (transportasi)

d Makanan
Makanan dilihat dari bahan mentahnya berupasayur-sayuran
dan daun-daunan, buah-buahan, biji-bijian, daging, susu, ikan
dansebaginya.
e Pakaian
Pekaian merupakan benda budaya yang sangat
pentingbagaimana tingkat kebudayaan masyarakat tercermin dari
cara pemilihan danmengenakan pakaian. Pada masyarakat
tradisional cara berpakaian msih sangatsederhana. Dari bahan
mentahnya, pekaian terbuat dari daun-daunan, sepertidiikat dan
dicelup. Ditinjau dari fungsinya, pakaian tradisional dibagi
menjadi4 (empat) macam, yaitu :
1) Alat untuk melindungi tubuh dari pengaruhalam (panas dan
dingin)
2) Lambang keunggulan
3) Simbo yang dianggap suci
4) Sebagai perhiasan

Pada masysarakat modern, fungsi pakaian sudahlebih
komplek dan bervariasi. Selain keempat fungsi tersebut, pakaian
merupakansimbol dan status sosial budaya.
f Perumahan
Rumah merupakan tempat berlindung bagi manusia.Rumah
tradisional menurut bahan mentahnya dibuat dari serat, jerami,
kayu,bambu, kulit pohon .
Ada 3 (tiga) bentuk rumah, yaitu :
1) Rumah setengah dibawah tanah (semisub-terranian dwelling)
2) Rumah di atas tanah (surface dwellings)
3) Rumah-rumah di atas tiang (Pile dwelling)
Dilihat dari pemakaiannya rumah sebagai tempatberlindung
dibagi ke dalam rumah tadah angin, tenda-tenda, rumah menetap.
Rumah menetap dapat dibedakan menjadi : rumahtempat
tingggal keluarga kecil, rumah tempat tinggal keluarga
besar,rumah-rumah suci, rumah-rumah pemujaan dan sebagainya

G. Alat – alat transportasi
Alat-alat transportasi dengan segala jenis danbentuknya
merupakan unsur kebudayan. Sejak zaman purba, manusia
telahmengembangkan alat transportasi, walaupun sifatnya masih
sederhana. Padamasyarakat tradisional, alat-alat transportasi
terpenting adalah rakit/sampan, perahu,kereta beroda, alat seret dan
binatang. Sejak dulu manusia telah menggunakanbinatang sebagai
alat transportasi. Di siberia sejak dahulu orang telahmenggunakan
sapi, kerbau, keledai, dan gajah sebagai alat angkut. Asia Utaradan
Kanada Utara, rusa Reider dan anjing menjadi binatang transpotasi
yangpenting. Untuk mengangkut barang menggunakan alat yang
disebut Travois dan alatseret (sledge).
