Makalah Teknik Radiografi Lanjut 2 (Bu Eny)

download Makalah Teknik Radiografi Lanjut 2 (Bu Eny)

of 15

Transcript of Makalah Teknik Radiografi Lanjut 2 (Bu Eny)

MAKALAH TEKNIK RADIOGRAFI LANJUT 2 ENDOSCOPIC RETROGRADE CHOLANGIO PANGCREATOGRAPHY (ERCP)

DISUSUN OLEH : 1. DONI RATNA WIJAYANTI 2. EGY PUTRA 3. EKA KURNIATI 4. FRENDY M. RAHMAN ( II NON REGULER B )

JURUSAN RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II 2012

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena, berkat rahmat dan karunia-Nya lah makalah yang membahas endiscopic retrograde cholangio pangcreatography (ERCP) dapat diselesaikan tepat waktu. Dalam pembutan dan penyusunan makalah ini banyak kesulitan dan hambatan yang dihadapi, berkat dukungan dan bantuan yang bersifat moril dan materiil dari berbagai pihak, berdasarkan tugas yang diberikan oleh dosen kami dalam mata kuliah Teknik Radiografi lanjut 2. Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, yaitu: 1. Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. 2. Teman-teman yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna dan banyak kekurangan, karena keterbatasan dalam pengetahuan, pengalaman serta kemampuan. Untuk itu kami memohon kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi kami tim penyusun dan para pembaca.

Jakarta, 19 Maret 2012

i

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR.. i DAFTAR ISI ii Bab I Pendahuluan 1. Latar belakang.1 2. Tujuan.......1 Bab II Isi. 2 Pembahasan 1. Definsi 2 2. Anatomi 2 3. Fisiologi. 3 4. Patologi 4 5. Indikasi & kontra indikasi 6 6. Teknik Pemeriksaan 4 a. Persiapan Pasien 4 b. Persiapan alat... 4 c. Posisi Pemeriksaan... 4 Bab III Penutup 11 1. Kesimpulan 11 2. Saran. 11 Daftar Pustaka.. 12

ii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang ERCP (endoscopic retrograde colangio pancreatography) pertama kali digunakan tahun 1970 untuk tujuan pemeriksaan rutin. Lalu pada tahun 1974 dikembangkan cara papilostomi endoskopik untuk mengeluarkan batu epedu. ERCP adalah suatu cara pemriksaan yang invasive, yang hanya dilakukan apabila ada indikasi positif yang kuat. Biasanya merupakan langkah terakhir dari suatu seri pemeriksaan dan dipakai untuk dideteksi atau diferensiasi suatu penyakit saluran empedu atau pancreas setelah dilakukam anamnesis, pemeriksaan klinis, dan telah dilengkapi dengan pemeriksaan laboratories, sonografis serta radiologis. 2. Tujuan Tujuan pembuatan makalah ERCP ini untuk mengetahui bagaimana cara dan teknik pemeriksaan ERCP serta hal-hal apa saja yang menyebabkan pemeriksaan ERCP harus dilakukan. Serta mengetahui bentuk anatomi dari kandung empedu. Untuk mendeteksi atau diferensiasi suatu penyakit saluran empedu dan pancreas setelah dilakukan anamnesis, pemeriksaan klinis, labolatoris, sonografis dan radiografis.

1

BAB II ISI 1. DefinisiERCP (endoscopic retrograde colangio pancreography) adalah pemeriksaan yang di tunjukan untuk visualisasi dengan bahan kontras secara retrograde dan mengetahui langsung saluran empedu eferen dan duktus pankreatikus dengan memakai suatu duodenoskop yang mempunyai pandangan samping.

2. Anatomi

2

Kandung empedu adalah sebuah kantong berbentuk terong dan merupakan membran berotot. Letaknya di bagian inferior hepar pada lobus dextra bersebelahan dengan lobus quadratus.umumnya mempunyai panjang 8-12 cm, dan dapat berisi 60 cc.kandung empedu terdiri dari : 1. Fundus 2. Corpus 3. Collum Kandung empedu terdiri dari tiga pembungkus yaitu, lapisan paling luar atau serosa peritoneal, lapisan kedua berupa jaringan berotot tak bergaris, lapisan paling dalam merupakan membrane mukosa.kandung empedu mempunyai beberapa ductus yaitu ductus sistikus, ductus coledhocus, ductus hepaticus comunis yang merupakan pertemuan dari ductus hepaticus sinistra dan dextra. 3. Fisiologi Fungsi kandung empedu tempat penyimpanan dan pemekatan getah empedu yang dihasilkan oleh hati, kotraksi kandung empedu dan relaksasi dari sphincter Oddi di ketengahi oleh hormon Cholecyctokinin yang di sebabkan oleh dinding duodenum sebagai reaksi dari lemak intramural dan asam amino. Getah empedu dikelurkan 500-1000 cc/hari,sekresinya berjalan terus-menerus dan dipercepat pada saat pencernaan lemak. Kandung empedu mempunyai dua fungsi yaitu fungsi kholeretik yang menyebabkan sekresi empedu bertambah dan fungsi kholagogi yang menyebabkan kandung empedu mengosongkan diri.

3

gambar anatomi pancreas dan kantung empedu

Gambar anatomi kandung empedu

4. Patologi Choledocholithiasis Adanya batu dalam empedu dan merupakan suatu kondisi umum dan bias menimbulkan berbagai komplikasi.

4

Batu dalam kantung empedu ada 3 tipe, yaitu : Tipe kolesterol Tipe pigmen empedu Tipe campuran Terjadi batu kolesterol adalah akibat gangguan hati yang mengekresikan kolesterol berlebihan hingga kadarnya di atas nilai kelarutan kolesterol dalam empedu. Tipe pigmen biasanya adalah akibat proses hemolitik atau infestasi escherichia coli atau ascaris lumbricoides ke dalam empedu yang dapat merubah bilirubin diglukuronida menjadi billirubin bebas yang mungkin dapat jadi krstal kalsium billirubin. Beberapa factor yang menyebabkan terjadinya batu pada kandung empedu yaitu ; Jenis kelamin Umur Hormon wanita Infeksi (cholecystitis) Kegemukan Kehamilan Terapi hormone Kehilangan berat badan yang cepat Penyakit crohn Trigliserida yang meningkat serta factor genetic

5

5. Indikasi Pankreatitis Akut Pankreatitis Kronis Kista Pankreas Tumor Pankreas Perubahan Kantung Empedu Batu dan Polip Tumor Kandung Empedu Kelainan Kantung Empedu yang Jarang (Kista saluran empedu, Sindroma Caroli) Perubahan Kantung Empedu Kolangitis Arborisasi Intrahepatik pada perubahan Hepar yang primer (Hepatomegali, Sirosis Hepatis, Tumor dan Metastase) 6. Kontra Idikasi Pankreatitis Akut yang membentuk abses. Kista pancreas. 7. Teknik Pemeriksaana) Persiapan Pasien Pasien puasa selama 5-6 jam sebelum pemeriksaan dilakuakan Pasien diminta untuk menginformasikan obat-obatanyang dikonsumsi Periksa darah lengkap dilakukan 1-2 hari sebelumnya Bila diperlukan pasien dapat diberikan antibiotic 6

Inform consent Plan foto abdomen Premidikasi : Ameltocaine lozenge 30 mg Kontras media : o Untuk panceatic duct --> Angiografin 65% atau sejenisnya o Untuk billiary duct --> Conray 280 atau sejenisnya b) Persiapan Alat dan Bahan

Fiber optic endoscope, yakni satu bendel glass fibre disatukan dan xenon light illuminator. Ditengah alat ini ada saluran untuk masuk kateter untuk memasukan kontras media Pemeriksaan dilalukan dengan bantuan fluoroscopy dan TV monitor Pesawat roentgen yang dilengakapi florouskopi. Endoskopik tube. Wire guide. Kaset ukuran 24x30 cm. Film Rontgen ukuran 24x30 cm. Kontras media positif 10cc (Omnipaque dan Urografin).

c) Persiapan Bahan Kontras Untuk saluran pankreas, Meglumine diatrizoate 65 per cent (Angiografin) karena kontras media seharusnya memiliki kandungan Iodine yang tinggi dan rendah keracunan. Garam Meglumine digunakan sebagai pencampuran Garam Sodium sebagai karena sakit ketika bahan kontras disuntikkan dan munkin karena pasien tersebut menderita pankreatitis.

7

Untuk Saluran Empedu, Meglumine iothalamate 60 per cent (Conray 280) karena bahan media kontras tersebut diharuskan tidak terlalu hitam atau dengan kata lain opasitas kecil, seperti pada contoh yang disebabkan oleh papilloma atau radiolucent calculi empedu, harus digelapkan. d) Teknik Radiografi Pasien miring disisi kiri pada meja pemeriksaan Endoskop dimasukan melalui mulut ke dalam osophagus selanjutnya melewati gaster melalui duodenum Endoskopi diposisikan pada bagian tengah duodenum dan papilla Vateri Poly kateter diisi kontras media ( berada dipertengahan endoskopi) Biasanya pancreatic duct diisi kontras media selanjutnya billiary duct

Dibuat spot foto dipandu dengan fluoroscopy

e) Proyeksi Proyeksi LAO Posisi pasien Pasien prone LAO 20derajat ( pengaturan kemiringan tubuh pasien tergantung pada fisik pasien, pasien kurus memerlukan kemiringan yang lebih besar dari pasien gemuk, untuk menghindari Central ray Central point 2-3 cm ke arah kanan sejajar dengan lumbal II-III8

superposisi

kandung

empedu

dengan tulang belakang. tegak lurus film, di arahkan pada pertengahan film.

Gambar pemasangan alat

Gambar alat duodenoskop

9

Gambaran foto radiografi Perjalanan melewati Pilorus

Rotasi duoenoskop untuk Mencapai kurva-S pada posisi prone

10

BAB III PENUTUP1. Kesimpulan Pemeriksaan ERCP dapat dilakukan pada tahap terakhir setelah pemeriksaan anamnesis, pemeriksaan klinis, dan telah dilengkapi dengan pemeriksaan laboratories, sonografis serta radiologis. Biasanya pemeriksaan ini dilakukan utuk melihan kelainan yang ada pada kandung empedu, pasien yang terserang penyakit ini biasanya merasakan nyeri pada bagian kanan atas perut itu akibat dari saluran empedu yang tersumbat karena adanya batu atau terjadi infeksi. Rasa nyeri itu biasanya timbul perlahan hingga sampai pada puncaknya dan kembali hilang perlahan, rasa nyeri itu timbul hanya beberapa jam saja. Penyumbatan menetap pada duktus sistikus menyebabkan peradangan kandung empedu (kolesistitis akut), penyumbatan batu empedu yang menyumbat duktus pankreatikus menyebabkan terjadinya perdangan pancreas (pankratitis), nyeri, jaundice, dan dan mungkin infeksi. 2. Saran Untuk mencegah terjadinya batu pada kandung empedu sebaiknya menghindari makanan berkolesterol tinggi yang pada umumnya yang berasala dari lemak hewani, lalu dapat mengkonsumsi obat yang menekan sintetis dan sekresi kolesterol dihati.

11

DAFTAR PUSTAKA http://medicastore.com http://catatanradiograf.blogspot.com ATLAS ERCP (G. POTT & B. Schrameyer)

12