Makalah SMK
-
Upload
muh-syafiudin -
Category
Documents
-
view
36 -
download
0
Transcript of Makalah SMK
MAKALAH
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
SMK
Ana Munawati Dewi
0620073212
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberi
hidayah dan inayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan lancar. Serta tak lupa pula kami kami ucapkan terimakasih pada dosen
pengampuh yang membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan makalah yang
berjudul Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ini semoga dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan maka dari itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun dari
pembaca makalah ini.
Batang, Juni 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang
ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga menuntut adanya
penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan dunia kerja.
Pendidikan harus mencerminkan proses mengaktualisasikan semua potensi yang
dimiliki menjadi kemampuan yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat luas.
Tingkat keberhasilan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang
akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam
mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya
manusia yang dimiliki. Upaya tersebut dapat dilakukan dan ditempuh melalui
pendidikan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun jalur pendidikan non
formal. Salah satu lembaga pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan
lulusannya untuk memiliki keunggulan di dunia kerja, diantaranya melalui jalur
pendidikan kejuruan.
Pendidikan kejuruan yang dikembangkan di Indonesia diantaranya adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dirancang untuk menyiapkan peserta didik
atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap
profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi
individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan
memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Kehadiran SMK sekarang
ini semakin didambakan masyarakat; khususnya masyarakat yang berkecimpung
langsung dalam dunia kerja. Dengan catatan, bahwa lulusan pendidikan kejuruan
memang mempunyai kualifikasi sebagai (calon) tenaga kerja yang memiliki
keterampilan vokasional tertentu sesuai dengan bidang keahliannya.
Kurikulum yang diimplementasikan di SMK saat ini, khusus untuk
kelompok produktif masih menggunakan kurikulum tahun 2004, sedangkan untuk
kelompok normatif dan adaptif sudah menggunakan model pengelolaan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) 2006. Pada tataran implementasi
kurikulum ini mauntut kreativitas guru di dalam memberikan pengalaman belajar
yang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik, karena betapapun baiknya
kurikulum yang telah direncanakan pada akhirnya berhasil atau tidaknya sangat
tergantung pada sentuhan aktivitas dan kreativitas guru sebagai ujung tombak
implementasi suatu kurikulum.
Pendidikan dan pelatihan di SMK; khususnya pada program produktif yang
sesuai dengan bidang keahlian, secara ideal dituntut untuk menerapkan
pendekatan pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar kepada
peserta didik di dalam penguasaan kompetensi atau kemampuan kerja sesuai
dengan tuntutan dunia usaha dan industri. Pendekatan pembelajaran tersebut
terdiri dari : Pelatihan Berbasis Kompetensi (Competency Based Training),
Pelatihan Berbasis Produksi (Production Based Training) dan Pelatihan Berbasis
Industri. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran ini diharapkan mampu
memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik di dalam penguasaan
seluruh kompetensi yang harus dikuasai sesuai Standar Kompetensi Nasional,
sehingga mereka mampu mengikuti uji level pada setiap akhir semester untuk
Kelas X dan XI serta uji kompetensi untuk kelas XII yang dilaksanakan oleh
pihak industri sebagai inatitusi pasangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
SMK adalah singkatan sekolah menengah kejuruan, yang mewadahi peserta
didiknya dalam mempersiapkan dunia kewirausahaan. SMK dikatakan bagus,
karena mengasah kemampuan peserta didiknya sejak dini. Di sini siswa
ditonjolkan dalam kegiatan praktik dari pada teori, karena mereka memang
dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja. Berbeda dengan SMA yang memiliki
jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Sekolah menengah kejuruan ini memiliki
jurusannya sendiri, misal Akuntansi, Penjualan, Perhotelan, Perbankan,
Pemasaran, Teknik dll yang menunjang siswa masuk dunia usaha. SMK sendiri
cara belajarnya sama seperti sekolah pada umumnya Cuma bedanya, ada pelajaran
tambahan (praktik) itu ditunjukkan agar siswa mempunyai skill tersendiri dalam
bidangnya. Persiapan kerja yang dimulai dari sekolah menengah kejuruan
memang sangat dibutuhkan untuk membuat pribadi yang siap kerja dan dapat
diperhitungkan. Lulusan SMK adalah orang profesional dalam bidangnya. Karena
selama dididik siswa mendapatkan pembekalan yang cukup untuk langsung terjun
ke dunia kerja dan mereka sudah matang dalam menghadapi dunia kewirausahaan
yang akan dihadapinya. Di sekolah menengah kejuruan, bakar-bakat yang ada
dalam diri siswa dapat berkembang dan terasah karena antara praktik dan teori
berjalan seimbang. Ini yang mengakibatkan sekolah menengah lebih terpilih dan
terpercaya mereka mampu bekerja lebih profesional. Buktinya orang tua lebih
memilih untuk menyekolahkan putra-putrinya ke SMK dibanding SMA. Mereka
beranggapan bahwa SMK lebih menjamin untuk masa depan dan dari mereka
berfikir SMK merupakan sekolah menengah yang layak untuk bisa dijadikan tolak
ukur dunia kerja. Selain kerja, lulusan SMK juga bisa melanjutkan ke jenjang
perguruan tinggi sesuai bidangnya untuk lebih memperdalam skill yang telah
diasah selama 3 tahun di SMK tersebut. Menjadikan mereka lebih berkualitas
dalam bidangnya. Tak heran banyak lulusan SMK berhasil dan menjadi orang
besar.
B. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan peserta didik untuk
hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan program
kejuruannya. Dari tujuan pendidikan kejuruan tersebut mengandung makna bahwa
pendidikan kejuruan di samping menyiapkan tenaga kerja yang profesional juga
mempersiapkan peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang
yang lebih tinggi sesuai dengan program kejuruan atau bidang keahlian.
Rupert Evans (1978) merumuskan pendidikan kejuruan bertujuan untuk :
1) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan tenaga kerja
2) Meningkatkan pilihan pendidikan bagi setiap individu
3) Mendorong motivasi untuk belajar terus.
Dalam Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 merumuskan bahwa
Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki
lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sekolah menengah
kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan pendidikan kejuruan sebagaimana
ditegaskan dalam penjelasan Pasal 15 UU SISDIKNAS, merupakan pendidikan
menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam
bidang tertentu.
Dapat disimpulkan bahwa Tujuan Pendidikan Kejuruan adalah mempersiapkan
perserta didik sebagai calon tenaga kerja dan mengembangkan eksistensi peserta
didik, untuk kepentingan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara.
C. MODEL PENDIDIKAN KEJURUAN
Berdasarkan beberapa pendapat, terdapat beberapa Model Sistim Pendidikan
Kejuruan :
1. Model Pasar (Market Model) merupakan sistim pendidikan yang
merupakan tanggung jawab industri dan di jalankan sepenuhnya oleh
industri. Pada model pasar pemerintah tidak terlibat dalam proses
kualifikasi kejuruan. Model ini sering juga disebut Model Liberal dan
langsung di arahkan pada produksi dan pasaran kerja.
2. Model Sekolah (School Model) adalah pendidikan dimana pemerintah
berperan merencanakan, mengorganisasikan, dan memantau pelaksanaan
pendidikan kejuruan. Model ini sering juga disebut Model Birokratik.
3. Model Sistim Ganda (Dual System) Merupakan perpaduan antara model
pasar dan model sekolah dalam hal ini pemerintah berperan sebagai
pengawas model pasar, model ini disebut juga dual system.
4. Model Pendidikan Koperatif (Cooperative Education) Pendidikan kejuruan
yang diselenggarakan bersama antara sekolah dan perusahaan. Terbagi
dalam dua macam :
a. School and Enterprise, pendidikan kejuruan yang merupakan
tanggung jawab bersama antara sekolah dan industri.
b. Training Center and Enterprise.
5. Informal Vocational Education.
Sistim pendidikan yang lahir dengan sendirinya, atas inisiatif pribadi atau
kelompok untuk memenuhi ketrampilan yang tidak dapat dipenuhi di pendidikan
formal.
D. MATERI YANG DIAJARKAN
Secara umum materi program pendidikan untuk program pendidikan
sebagai berikut:
1. Komponen Pendidikan Umum (Normatif)
Yaitu untuk membentuk siswa/siswi menjadi warga negara yang baik,
memiliki watak dan kebribadian sebagai warga negara dan bangsa Indonesia.
2. Komponen Pendidikan Dasar (Adaptif)
Yaitu untuk memberi bekal penunjang bagi siswa/siswi dalam penguasaan
keahlian profesi dan bekal kemampuan pengembangan diri untuk mengikuti
perkembangan ilmu dan teknologi.
3. Komponen Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan
Yaitu materi yang berkaitan dengan pembentukan keahlian siswa/siswi
terutama di bidang multi media. Selanjutnya komponen pendidikan dan pelatihan
kejuruan ini dibagi lagi menjadi:
a. Teori Kejuruan, untuk membekali pengetahuan siswa dan siswi tentang
teori kejuruan di bidang multi media.
b. Praktek Dasar Kejuruan, yakni berupa latihan dasar untuk menguasai
teknik bekerja secara baik dan benar sesuai dengan persyaratan keahlian
profesi.
c. Praktek Keahlian Produktif, berupa kegiatan praktek secara langsung dan
terprogram dalam situasi yang sebenarnya untuk mencapai keahlian dan
sikap kerja professional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat penulis simpulkan bahwa Sekolah menengah
kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM
(Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak sekali Program Keahlian.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_kejuruan
http://www.ditpsmk.net/
http://international.okezone.com/read/2013/06/11/560/820120/2-000-lowongan-kerja-untuk-lulusan-smk