Makalah Seminar

18
1 I. Pendahuluan Amlodipine besylate (AML), 2-[(2-amino etoksi-(metil]-4-(2-klorofenil)- 1,4-dihidro-6-metil-3,5-piridin asam dikarboksilat 3-etil-5-metil ester,  benzosulfonat, adalah kalsium dihidropiridin ampuh sebagai agen antihipertensi. Valsartan (Vals)N-[p-(O-1H-Tetrazol-5-ylphenyl)benzil]-N-valeryl-L-valin, adalah angiotensin II reseptor blocker dan secara klinis digunakan sebagai agen antihipertensi. Hidroklorotiazid (HCT),6-kloro-3,4-dihidro-2H-1,2,4-  benzothiadiazine-7-sulfonamida digunakan sebagai diuretik. AML resmi di BP, Vals resmi di EP dan USP, sedangkan HCT resmi di BP dan EP. USP (The United States Pharmacopeia) adalah standar resmi untuk resep semua obat-obatan, suplemen makanan, eksipien dan produk kesehatan lainnya yang diproduksi dan dijual di Amerika Serikat. BP (British Pharmacopoeia) dan EP (European Pharmacopoeia) adalah obat standar lainnya. Ketiga obat ini dipasarkan sebagai formulasi tablet dosis gabungan dalam rasio 10:160:12,5 mg (AML:Vals:HCT). Survei literasi mengungkapkan bahwa sejumlah metode telah digunakan untuk estimasi AML, Vals dan HCT secara individual atau dalam kombinasi dengan obat lain. Namun, sangat sedikit metode analisis yang digunakan untuk analisis simultan dari obat ini dalam formulasi dosis gabungan. Metode yang telah digunkan adalah spektrofotometri UV, HPLC Spectrofluorimetric, HPTLC, elektroforesis kapiler dan metode elektrokimia. Tujuan dari penelitian tersebut adalah pengembangan metode analisis yang sederhana, sensitif dan akurat untuk penentuan dari amlodipine besylate, valsartan dan hidroklorotiazid secara simultan dalam campuran tanpa perlu adanya  pemisahan sebelumnya. Metode yang dikembangkan mampu menentukan konten dari obat dikutip dalam tablet komersial dan ditambahkan sedikit dalam plasma manusia.

description

makalah seminar

Transcript of Makalah Seminar

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    1/18

    1

    I.

    Pendahuluan

    Amlodipine besylate (AML), 2-[(2-amino etoksi-(metil]-4-(2-klorofenil)-

    1,4-dihidro-6-metil-3,5-piridin asam dikarboksilat 3-etil-5-metil ester,

    benzosulfonat, adalah kalsium dihidropiridin ampuh sebagai agen antihipertensi.

    Valsartan (Vals)N-[p-(O-1H-Tetrazol-5-ylphenyl)benzil]-N-valeryl-L-valin,

    adalah angiotensin II reseptor blocker dan secara klinis digunakan sebagai agen

    antihipertensi. Hidroklorotiazid (HCT),6-kloro-3,4-dihidro-2H-1,2,4-

    benzothiadiazine-7-sulfonamida digunakan sebagai diuretik. AML resmi di BP,

    Vals resmi di EP dan USP, sedangkan HCT resmi di BP dan EP. USP (The United

    States Pharmacopeia) adalah standar resmi untuk resep semua obat-obatan,

    suplemen makanan, eksipien dan produk kesehatan lainnya yang diproduksi dan

    dijual di Amerika Serikat. BP (British Pharmacopoeia) dan EP (European

    Pharmacopoeia) adalah obat standar lainnya. Ketiga obat ini dipasarkan sebagai

    formulasi tablet dosis gabungan dalam rasio 10:160:12,5 mg (AML:Vals:HCT).

    Survei literasi mengungkapkan bahwa sejumlah metode telah digunakan untuk

    estimasi AML, Vals dan HCT secara individual atau dalam kombinasi dengan

    obat lain. Namun, sangat sedikit metode analisis yang digunakan untuk analisis

    simultan dari obat ini dalam formulasi dosis gabungan. Metode yang telah

    digunkan adalah spektrofotometri UV, HPLC Spectrofluorimetric, HPTLC,

    elektroforesis kapiler dan metode elektrokimia.

    Tujuan dari penelitian tersebut adalah pengembangan metode analisis yang

    sederhana, sensitif dan akurat untuk penentuan dari amlodipine besylate, valsartan

    dan hidroklorotiazid secara simultan dalam campuran tanpa perlu adanya

    pemisahan sebelumnya. Metode yang dikembangkan mampu menentukan konten

    dari obat dikutip dalam tablet komersial dan ditambahkan sedikit dalam plasma

    manusia.

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    2/18

    2

    II.

    Pengembangan dan Validasi Metode HPLC untuk Penentuan

    Simultan dari Amlodipine, Valsartan, Hidroklorotiazid dalam

    Dosis Obat dan Sejumlah Plasma Manusia

    2.1 Tinjauan Pustaka

    Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC) adalah salah satu teknik

    kromatografi dimana fasa gerak dan fasa diamnya menggunakan zat cair.

    Pemisahan dengan kromatografi ini didasarkan pada perbedaan

    kesetimbangan komponen-komponen campuran diantara fasa gerak dan fasa

    diam. (Hendayana, 2005: 243)

    Prinsip kerja HPLC adalah sebagai berikut, dengan bantuan pompa,

    fasa gerak cair dialirkan melalui kolom ke detektor, cuplikan dimasukkan ke

    dalam fasa gerak dengan penyuntikan. Didalam kolom terjadi pemisahan

    kompenen-komponen campuran karena perbedaan kekuatan interaksi antara

    solut-solut terhadap fasa diam. Solut-solut yang kurang kuat interaksinya

    dengan fasa diam akan keluar dari kolom terlebih dahulu, sebaliknya solut-

    solut yang kuat interaksinya dengan fasa diam akan keluar dari kolom lebih

    lama. Setiap komponen campuran yang keluar dideteksi oleh detektor

    kemudian direkam dalam bentuk kromatogram. Kromatogram HPLC serupa

    dengan kromatogram gas. (Hendayana, Sumar.2006:69)

    Gambar 1. Diagram kromatografi Cairan Kinerja Tinggi atau HPLC

    Selain untuk pemisahan, kromatografi juga berguna untuk analisis

    kualitatif atau analisis kuantitatif yang cepat (beberapa menit) dan

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    3/18

    3

    memerlukan sedikit cuplikan (beberapa mikroliter). Komputer dapat

    digunakan untuk mengontrol sistem kerja HPLC dan mengumpulkan serta

    mengolah data hasil pengukuran HPLC.

    Komponen-komponen atau instrumentasi dari HPLC ialah sebagai berikut :

    1. Fasa gerak

    Fasa gerak berupa zat cair yang disebut eluen (pelarut) dalam HPLC, fasa

    gerak selain bertugas membawa komponen-komponen campuran menuju

    detektor, juga dapat berinteraksi dengan solut-solut. Pada penelitian yang

    dilakukan, mode elusi yang digunakan yaitu elusi isokratik, yaitu hanya

    digunakan satu macam pelarut dengan komposisi yang sama. Mode

    lainnya yaitu gradien, pada elusi ini digunakan 2 macam pelarut yang

    perbandingannya diubah-ubah secara kontinyu selama proses elusi. Fasa

    gerak yang digunakan pada analisis yang dilakukan peneliti adalah

    asetonitril-buffer fosfat (0,05 M), pH 2,80,2 di proporsi (40/60, v/v).

    2.

    Pompa

    Pompa dalam HPLC berfungsi untuk mengalirkan fasa gerak cair malalui

    kolom yang berisi serbuk halus. Digunakan pompa bertekanan tinggi

    dalam metoda ini sebagai akibat penggunaan fasa gerak yang berupa zat

    cair yang akan sukar mengalir dalam kolom yang dipadatkan dengan sebuk

    halus.Oleh karenanya agar zat cair dapat melewati kolom secara cepat

    maka dibutuhkan bantuan pompa bertekanan tinggi.

    3. Pemasukan cuplikan

    Kebanyakan pemasukan cuplikan ke dalam kolom dapat menyebabkan

    band broadening. Oleh karena itu, cuplikan yang dimasukan harus sekecil

    mungkin, beberapa puluh miroliter. Teknik pemasukan cuplikan kedalamsistem HPLC melalui injeksi srynge, injeksi stop-flow, dan kran

    cuplikan.

    4. Kolom

    Kolom HPLC biasanya terbuat dari stainless steel walaupun ada juga yang

    terbuat dari gelas berdinding tebal. Kolom utma berisi fasa diam, tepat

    teradinya pemisahan camppuran menjadi komonen-komponennya.

    Bergantung keperluannya koom utama dapat digunakan untuk analisis atau

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    4/18

    4

    preparatif. Untuk keperluan preparatif, setiap komponen yang keluar

    kolom ditampung pada tabung yang berbeda dan keluaran HPLC

    dihubungkan dengan fraction colector. Selain kolom utama dikenal pula

    kolom pengaman (guard kolom). Kolom utama berisi fasa diam dan

    jenisnya bervariasi bergantung keperluan, misalnya dikenal kolom C-18,

    C-8, cyanopropyl, penularan ion. Pada kolom yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah dengan fasa diam jenis C-18. Fasa diam jenis terikat

    ini dapat dibuat dengan mereaksikan silika dengan alkilklorosilana yang

    dikenal dengan reaksi silanisasi.

    5. Detektor

    Detektor HPLC dikelompokkan ke dalam tiga jenis detektor yaitu detektor

    umum memberi respon terhadap fasa gerak yang dimodulasi dengan

    adanya solut. Sebaliknya, detektor spesifik memberi respon terhadap

    beberapa sifat solut yang tidak dimiliki oleh fasa gerak. Terakhir, detektor

    yang brsifat umum terhadap solut setelah fasa gerak dihilangkan dengan

    penguapan.

    Tabel 1. Karakteristik detektor HPLC

    Dasar Pendeteksian JenisMaksimum

    Sensitifitas

    Peka terhadap

    kecepatan alir

    Sensitivitas

    suhu

    Absorbsi UV Spesifik 2 x 10-

    Tidak Rendah

    Absorbsi IR Spesifik 10-

    Tidak Rendah

    Flourometri Spesifik 10- Tidak Rendah

    Indek bias Umum 1 x 10-

    Tidak + 10-

    C

    Konduktometri Spesifik 10-8 Ya 2% C

    Spektometri massa Umum 10-

    Tidak Tidak ada

    Elektrokimia Spesifik 10- Ya 1,5 % C

    Dalam penelitiannya, peneliti menggunakan detektor UV. Detektor ini

    terutama digunakan untuk pendeteksian senyawa-senyawa organik. Semua

    senyawa organik dapat mengabsorpsi cahaya, sebab semua senyawa

    organik mengandung elektron valensi yang dapat dieksitasi ke tingkat

    energi yang lebih tinggi. Namun, pengabsorpsian sinar ultra violet yang

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    5/18

    5

    panjang gelombangnya lebih besar terbatas pada sejumlah gugus

    fungsional (disebut chromopore) yang mengandung elektron valensi

    dengan energi eksitasi rendah. (Hendayana,1994:156).

    Penyerapan sinar tampak atau ultraviolet oleh suatu molekul dapat

    menyebabkan terjadinya eksitasi molekul tersebut dari tingkat energi dasar

    (ground stated) ke tingkat energi yang lebih tinggi (excited stated). Proses

    ini melalui dua tahap:

    Tahap 1 : M + hvM*

    Tahap 2 : M* M +heat

    Pengabsobsian sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu molekul

    umumnya menghasilkan eksitasi elektron bonding; akibatnya, panjang

    gelombang absorbsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan

    yang ada di dalam molekul yang sedang diselidiki. (Hendayana, 1994:

    155-156)

    Zat yang dianalisis kadarnya dalam sampel peneliti yaitu Amlodipine,

    Valsartan, dan Hidroklorotiazid. Detektor UV dilengkapi dengan pengatur

    panjang gelombang sehingga panjang gelombang UV yang digunakan

    dapat dipilih yaitu 230 nm sesuai dengan jenis cuplikan yang diukur.

    Berikut ini adalah struktur dari ketiga molekul diatas :

    6. Rekorder

    Untuk mencetak hasil percobaan pada lembaran kertas berupa kumpulan

    puncak (kromatogram). Komponen yang terelusi mengalir ke detektor dan

    dicatat sebagai puncak-puncak yang secara keseluruhan disebut sebagai

    kromatogram.

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    6/18

    6

    2.2 Alat dan Bahan

    2.2.1Alat

    Alat yang digunakan adalah HPLC 1200 series, terdiri dari vakum

    degasser, auto injektor, oven kolom G1316A/G1316B, detektor UV, pompa

    quatenary (Jerman). Kolom kromatografi; Phenomenex Kinetex (150 4,6

    mm i.d) P.N. 00F-4462-E0. Puncak kromatografi secara elektronik

    terintegrasi dan dicatat dengan menggunakan software chemstation (Agilent

    Chemstation V. B.03.01, Jerman).

    2.2.2Bahan

    Bahan yang digunakan adalah Amlodipine, Valsartan dan

    Hidroklorotiazid. Tablet formulasi obat gabungan yang digunakan adalah

    Exforge HCT (B.No. B8022) yang mengandung 10 mg AML, 160 mg Vals

    dan 12,5 mg HCT per tablet. Untuk fasa gerak digunakan asetonitril, kalium

    dihidrogen fosfat dan asam ortofosfat. Dalam preparasi fasa gerak

    menggunakan air suling ganda.

    2.3

    Kondisi Kromatografi

    Analisis kromatografi dilakukan pada rentang suhu (22C-25C).

    Senyawa dipisahkan secara isokratik dengan fase gerak yang terdiri dari

    asetonitril-penyangga fosfat (0,05 M), pH 2,80,2 di proporsi (40/60, v/v),

    laju alir 0,8 mL/menit dan volume injeksi 20 L. Eluen dipantau

    spektrofotometri pada panjang gelombang 227 nm. Fase gerak disaring

    dengan melewati 0,45 L membran filter (Millipore, Bradford, MA), dan

    kemudian diultrasonik selama 15 menit.

    2.4 Prosedur Kerja

    2.4.1Penyiapan Larutan Stok

    Larutan stok primer dari AML, Vals dan HCT disiapkan secara

    terpisah dengan melarutkan 25 mg masing-masing dalam labu volumetrik

    25 mL (1,0 mg/mL).

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    7/18

    7

    2.4.2Pembuatan Larutan Standar

    Larutan standar disiapkan dari pengenceran larutan stok dengan fasa

    gerak untuk menghasilkan rentang konsentrasi 4-28 g/mL untuk AML, 5-

    40 g/ml untuk Vals dan 1-12 g/ml untuk HCT. Injeksi 20 L dilakukan

    tiga kali untuk masing-masing konsentrasi dan dikromatografi dengan

    kondisi yang dijelaskan di atas. Area puncak dari masing-masing

    konsentrasi diplot terhadap konsentrasi untuk mendapatkan grafik kalibrasi

    dan persamaan regresi dihitung.

    2.4.3Penyiapan Sampel Dosis Tablet

    Kandungan dari dua puluh tablet pada label terdapat 10 mg AML,

    160 mg Vals dan 12,5 mg HCT yang masing-masing ditimbang, dicampur

    dan dihaluskan dalam mortar. Jumlah dari bubuk tersebut yang setara

    dengan isi satu tablet ditimbang secara akurat, dimasukkan ke dalam labu

    volumetrik 100 mL dan diencerkan dengan fase gerak. Larutan sampel

    kemudian disaring menggunakan filter 0,45 m (Millipore, Milford, MA).

    Prosedur diselesaikan seperti yang disebutkan di atas dan konsentrasi AML

    dan PER diperoleh dari persamaan regresi yang sesuai.

    2.4.4Penyiapan dari Sejumlah Sampel Serum

    Untuk 1,0 mL plasma, 100 L dari masing-masing larutan standar

    dipipet ke dalam 5 mL tabung sentrifugasi dan volume ditambah oleh

    asetonitril. Campuran dicampur sebentar, didiamkan selama 5 menit pada

    suhu kamar, kemudian vortex selama 3 menit, lalu campuran itu

    disentrifugasi pada 4000 r/menit selama 10 menit. Satu mL dari campuranyang bening dimasukkan ke deret 10 mL labu volumetrik lalu

    ditandabataskan dengan fasa gerak, maka konsentrasi akhir dari sampel

    sejumlah serum mengandung 4 g/mL dari AML, 5 g/mL vals dan 1

    g/mL HCT diperoleh dengan pengenceran lebih lanjut dengan fase gerak.

    Lalu 20 L dari sampel tersebut diinjeksikan ke kromatografi cair.

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    8/18

    8

    2.5 Kalibrasi dan Linearitas

    Kurva kalibrasi dibuat dalam kisaran 4-28, 5-40 dan 1-12 g/mL

    untuk AML, Vals dan HCT untuk mencakup konsentrasi yang diharapkan

    dalam sampel yang diukur. Sebanyak tiga kali pengulangan 20 L

    diinjeksikan untuk setiap larutan kerja standar. Area puncak untuk

    konsentrasi masing-masing dicatat dan kemudian diplot terhadap

    konsentrasi yang sesuai untuk mendapatkan grafik kalibrasi.

    2.6 Hasil dan Pembahasan

    Dalam rangka untuk mempengaruhi elusi simultan lebih dari salah

    satu komponen dalam kondisi isokratik, kondisi kromatografi yang berbeda

    (pengubah organik, laju alir, dan pH) telah diselidiki. Berbagai fasa diam

    yang digunakan seperti C8 dan C18 serta kolom fenil, puncak terdistorsi

    diamati dengan kolom fenil sementara C8 dan C18 memberikan penyelesaian

    yang memuaskan. Fase gerak yang mengandung metanol atau asetonitril saja

    belum bisa mengelusi senyawa dengan baik. Peningkatan konsentrasi

    asetonitril untuk lebih dari 65% buffer menyebabkan pemisahan memadai.

    Pada konsentrasi asetonitril rendah (

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    9/18

    9

    dari metode LC. Sistem tes kesesuaian digunakan untuk memverifikasi bahwa

    efisiensi kolom (N), faktor selektivitas (resolusi) dan kemampuan untuk

    memproduksi kromatografi dengan sistem yang memadai untuk analisis. Tes

    sistem kesesuaian disiapkan dari stok larutan standar dari AML, Vals dan

    HCT. Sistem ini ditemukan akan sama seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2.

    Gambar 2. Kromatogram representatif dari amlodipine, valsartan dan

    hidroklorotiazid murni

    Tabel 2. Parameter analitik untuk tes kesesuaian dalam metode HPLC

    Parameter Nilai acuan Amlodipine Valsartan HCT

    Laju alir (mL/menit) -------- 0,8

    Waktu retensi (menit) -------- 2,29 3,44 11,75

    Resolusi (R) R > 0,8 1,43 4,51 5,54A (Faktor selektivitas) >1 3,29 3,65 1,70

    K (Kapasitas kolom) 0,1 -10 diterima 0,21 0,70 4,99

    Simetri

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    10/18

    10

    Tabel 3. Spektral data terpilih untuk penentuan obat yang dikutip oleh

    metode HPLC

    Parameter Amlodipine Valsartan Hidroklorotiazid

    Rentang linear (g mL-

    ) 4 - 28 5 - 40 112

    Intersep (a) -125,85 -34,47 211,64

    SE dari intersep (Sa) 14,38 29,04 9,73

    Kemiringan (b) 45,48 67,29 82,40

    SE dari kemiringan 0,81 1,25 1,34

    Koefisien korelasi (r) 0,9991 0,9992 0,9994

    Koefisien determinasi (r ) 0,9983 0,9984 0,9988

    SD dari residu (Sy.x) 17,60 35,97 13,53

    LOD (g mL-1

    ) 1,04 1,42 0,39

    LOQ (g mL-1

    ) 3,16 4,31 0,81

    2.7.2 Ketepatan

    Akurasi pengukuran ditentukan dengan menggunakan kalibrasi

    standar dari tiga obat, di mana rata-rata persentase 99,94, 99,96 dan 99,78

    untuk AML, Vals dan HCT diperoleh pada Tabel 4. Akurasi juga dinilai

    oleh pemulihan standar menambahkan, lima konsentrasi masing-masing

    dalam rangkap dua untuk mengetahui konsentrasi tablet komersial

    menggunakan HPLC prosedur yang diusulkan.

    Tabel 4. Evaluasi ketepatan metode HPLC yang diusulkan

    No.

    Sampel

    Amlodipine Valsartan Hidroklorotiazid

    Diambil

    g mL-1

    Ditemukan

    g mL-1

    %

    Pemulihan

    Diambil

    g mL-1

    Ditemukan

    g mL-1

    %

    Pemulihan

    Diambil

    g mL-1

    Ditemukan

    g mL-1

    %

    Pemulihan

    1 8 8,12 101,5 10,0 9,89 98,8 2,0 1,94 97,0

    2 10,0 9,80 98,0 16,0 16,16 101,0 4,0 4,11 102,75

    3 12,0 11,96 99,7 20,0 20,22 100,2 6,0 5,92 98,67

    4 16,0 15,92 99,5 25,0 25,12 100,48 8,0 8,09 101,1

    5 20,0 20,20 101,0 30,0 29,78 99,26 10,0 9,94 99,4

    Mean 99,94 99,96 99,78

    + S.D 1,37 0,86 2,21

    +

    R.S.D 1,37 0,86 2,21

    2.7.3 Ketelitian

    Injeksi pengulangan: RSD dari area puncak obat dalam pengulangan

    injeksi tiga kali dari lima larutan obat standar yang ditetapkan setiap hari

    selama tiga hari berturut-turut. Intraday dan Interday presisi dinilai dengan

    menggunakan tiga konsentrasi dan tiga kali ulangan dari masing-masing

    konsentrasi. Dihitung relatif nilai standar deviasi yang ditemukan kecil di

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    11/18

    11

    bawah 2% menunjukkan pengulangan yang baik dan keandalan metode

    yang diusulkan. Hasil dan statistik mereka analisis yang diringkas dalam

    Tabel 5.

    2.7.4 Kekhususan

    Waktu retensi dari puncak dalam kromatogram tablet dan sejumlah

    kecil plasma manusia adalah sama dengan standar obat tanpa Interferensi

    dari eksipien, aditif atau komponen cairan biologis. Oleh karena itu,

    spesifisitas metode HPLC dievaluasi dengan aplikasi yang sukses untuk

    menentukan obat dalam tablet mereka dengan pemulihan rata-rata 99,25%

    0,73% untuk Exforge HCT tab. Hasilnya dirangkum dalam Tabel 5.

    Tabel 5. Evaluasi kelitian metode HPLC yang diusulkan

    Parameter

    Amlodipine Valsartan Hidroklorotiazid

    10 g

    mL-1

    16 g

    mL-1

    20 g

    mL-1

    16 g

    mL-1

    25 g

    mL-1

    30 g

    mL-1

    4 g

    mL-1

    6 g

    mL-1

    8 g

    mL-1

    Intraday

    1 101,07 101,74 100,89 99,51 99,70 100,91 99,12 100,73 99,61

    2 101,80 100,65 101,08 99,82 100,54 101,10 99,51 100,24 98,43

    3 100,42 100,94 100,92 100,13 100,98 100,44 98,91 99,87 99,42

    Mean 101,09 101,11 100,96 99,82 100,41 100,82 99,18 100,28 99,15

    S.D 0,690 0,564 0,351 0,310 0,650 0,339 0,305 0.431 0,634R.S.D 0,682 0,557 0,347 0,311 0,647 0,336 0,307 0,429 0,639

    Interday

    1 99,63 101,03 100,56 100,35 99,33 101,19 98,37 100,61 99,11

    2 99,83 100,44 99,82 101,04 98,86 100,17 99,22 100,80 99,75

    3 100,24 101,27 99,33 100,91 99,63 100,22 98,81 99,88 98,94

    Mean 99,90 100,91 99,90 100,76 99,27 100,53 98,80 100,43 99,27

    S.D 0,311 0,427 0,619 0,367 0,388 0,575 0,425 0,486 0,427

    R.S.D 0,310 0,423 0,619 0,364 0,390 0,572 0,430 0,484 0,430

    2.7.5 Robustnessand Ruggedness

    Untuk evaluasi ketahanan metode, beberapa parameter yang diatur

    seperti pH, organik fase rasio fase gerak dan suhu oven kolom. Kapasitas

    tetap tidak terpengaruh oleh variasi kecil yang disengaja. Kekasaran metode

    dinyatakan sebagai R.S.D. % Dari prosedur yang sama diterapkan dengan

    menggunakan dua instrumen yang berbeda pada hari yang berbeda. Hasil

    menunjukkan tidak ada perbedaan secara statistik antara instrumen yang

    berbeda.

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    12/18

    12

    2.8 Aplikasi untuk Dosis

    Metode yang diusulkan peneliti berhasil diterapkan untuk simultan

    penentuan tiga obat di Exgorge tablet HCT tanpa campur tangan dari

    adanya eksipien dan tanpa pemisahan sebelumnya. Kemampuan dari metode

    yang diusulkan telah diverifikasi dengan mereplikasi estimasi sediaan farmasi

    dan hasil yang diperoleh dievaluasi secara statistik Tabel 6.

    Sebuah perbandingan statistik dari hasil yang diperoleh dengan

    metode yang diusulkan dan metode HPLC ditunjukkan pada Tabel 7. Nilai-

    nilai t hitung dan F kurang daripada yang ditabulasikan, yang

    mengungkapkan bahwa ada perbedaan yang signifikan sehubungan dengan

    akurasi dan presisi antara metode yang diusulkan dan dilaporkan. Selain itu,

    metode yang diusulkan diperpanjang untuk menganalisis obat dalam sejumlah

    kecil plasma manusia (Gambar 3 dan 4) dengan ekstraksi sederhana dan

    deproteination dengan asetonitril, diikuti dengan sentrifugasi dan supernatan

    yang jelas mengandung obat telah disesuaikan. Hampir ekstraksi non-

    destruktif diperoleh sebagai jelas dari rata-rata % dari 98,19 - 98,87 dari

    plasma, Tabel 8.

    Tabel 6. Penentuan obat dikutip dalam sediaan farmasi (Tablet Exforge HCT)

    dengan menggunakan metode HPLC yang diusulkan

    Obat Diambil g mL-1

    Ditemukan g mL-1

    % Pemulihan + SD

    Amlodipine 10 9,96 99,60 + 1,39

    Valsartan 160 158,8 99,25 + 1,33

    Hidroklorotiazid 12,5 12,72 101,76 + 1,67

    Tabel 7. Penentuan obat dalam tablet gabungan menggunakan metode yang

    diusulkan dibandingkan dengan metode HPLC referensiDosis

    FarmasiObat

    % Pemulihan + SDNilai-t Nilai-f

    Metode usul Metode lapor

    Exforge HCT

    Amlodipine 10 mg 100,54 + 0,34 100,31 + 0,87 0,54 3,94

    Valsartan 120 mg 99,38 + 0,91 100,05 + 0,62 1,37 2,14

    Hidroklorotiazid 12,5 mg 100,2 + 0,91 99,72 + 1,15 0,36 1,55

    Tabel 8. Penentuan obat dikutip dalam sejumlah plasma manusia

    No.Sampel

    Amlodipine Valsartan Hidroklorotiazid

    Diambil

    g mL-1

    Ditemukan

    g mL-1

    %

    Pemulihan

    Diambil

    g mL-1

    Ditemukan

    g mL-1

    %

    Pemulihan

    Diambil

    g mL-1

    Ditemukan

    g mL-1

    %

    Pemulihan

    1 10 8,7 87 16 14,2 88,75 4 3,1 77,5

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    13/18

    13

    2 12 10,8 90 20 18,3 91,5 6 4,95 82,5

    3 16 14,6 91,25 25 21,9 87,6 8 6,89 86,25

    4 20 18,3 91,5 30 27,24 90.8 10 7,85 78,5

    Rata-

    Rata89,94 89,66 81,18

    + S.D 2,06 1,80 2,21+

    R.S.D2,29 2,00 2,21

    Gambar 3. Blank Plasma

    Gambar 4. Kromatogram representatif dari amlodipine, valsartan dan

    hidroklorotiazid dalam sejumlah plasma manusia.

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    14/18

    14

    III.

    Kesimpulan

    Metode HPLC yang diusulkan peneliti adalah spesifik dan mudah

    dilakukan serta memungkinkan penentuan dari AML, Vals dan HCT secara

    simultan dan cepat dalam tablet obat dan plasma manusia. Validasi prosedur yang

    diusulkan dilakukan sesuai dengan ICH dan pedoman USP

    DAFTAR PUSTAKA

    Clark, Jim. (2007). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC). [Online].

    Tersedia: http://www.chem-istry.org yang direkam pada 6-10-2007. [21

    September 2012].

    Hendayana, Sumar. (1994). Kmia Instrumen Edisi Kesatu. Semarang : IKIP

    Semarang Press.

    Hendayana, Sumar. (2006). Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan

    Elektroforensis Modern. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

    Putra, Effendy De Lux. (2004). Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Dalam Bidang

    Farmasi. Sumatera Utara : Jurusan Farmasi FMIPA USU.

    Suhanda, Hokcu. (2001). Handout Perkuliahan Kimia Analitik Instrumen :

    KCKT/HPLC. Jurusan Pendidikan Kimia UPI : tidak diterbitkan.

    http://www.chem-istry.org/http://www.chem-istry.org/
  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    15/18

    15

    LAMPIRAN

    Pertanyaan dari Mahasiswa :

    1.

    Mengapa pH harus asam pada 2,8? Bagaimana jika pHnya basa?

    Jawab : Karena pH 2,8 adalah pH hasil optimasi yang memberikan hasil

    paling baik. pH fasa gerak yang digunakan tidak mungkin basa karena

    menggunakan asetonitril-buffer fosfat yang bersifat asam.

    2. Mengapa komposisi AML, Vals, dan HCT dalam pengukuran dibuat dalam

    komposisi yang berbeda?

    Jawab : Karena disesuaikan dengan komposisi dalam obat komersial yang

    biasa dipasarkan.

    3. Mengapa tidak digunakan pemisahan terlebih dahulu?

    Jawab : Karena disesuaikan dengan tujuan peneliti untuk menggunakan

    metode yang lebih sederhana dengan cepat dan akurat.

    4.

    Apa yang menyebabkan pada kromatogram yang terdeteksi terlebih dahulu

    adalah HCT baru kemudian AML dan Vals?

    Jawab : Kolom yang digunakan adalah dengan fasa terbalik, yaitu fasa diam

    berupa nonpolar dan fasa geraknya berupa polar. Dari literatur yang saya

    baca, hanya disebutkan bahwa HCT sangat polar, AML polar dan Vals cukup

    polar, tidak ada data yang berupa angka. Sesuai prinsip like dissolve like,

    maka jika fasa geraknya polar, maka komponen yang bersifat lebih polar akan

    lebih cepat keluar dari kolom dan terdeteksi oleh detektor sedangkan yang

    kurang polar akan lebih lama tertahan di dalam kolom oleh fasa diam

    sehingga lebih lama keluar dari kolom dan terdeteksi oleh detektor.

    5.

    Mengapa digunakan panjang gelombang 227 nm?Jawab : Karena telah dioptimasi dengan berbagai panjang gelombang dan

    pada panjang gelombang 227 nm menunjukkan hasil yang paling baik untuk

    penentuan ketiga obat tersebut secara simultan. Jika secara teoritis, maka

    pada panjang gelombang 227 nm ketiga obat tersebut dapat terdeteksi dengan

    baik atau terdapat dalam wilayah ketiga grafik yang dihasilkan dari masing-

    masing obat tersebut jika diplot berdasarkan panjang gelombang dan

    absorbansinya.

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    16/18

    16

    6. Apa yang dimaksud dengan vorteks?

    Jawab : Proses pengendapan, yang akan dipakai hanyalah cairannya saja

    sehingga untuk memudahkan proses pemisahan dilakukan vorteks.

    7.

    Apa yang dimaksud dengan ketahanan dan ketidakrataan?

    Jawab : Maksudnya jika sampel tersebut dideteksi pada HPLC yang berbeda

    namun dengan tipe yang sama dan jika dilakukan pada hari serta jam yang

    berbeda, maka akan menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.

    8. Mengapa menggunakan mode isokratik, tidak gradien saja?

    Jawab : Karena dengan mode isokratik saja sudah dapat memisahkan sampel

    dengan baik. Sampel yang digunakan hanya tiga komponen sehingga lebih

    sederhana dan mudah jika menggunakan mode isokratik.

    9. Apa yang dimaksud dengan metode linear pada rentang konsentrasi berbeda

    pada ketiga obat tersebut?

    Jawab : Sampel dibuat deret dalam konsentrasi yang ditentukan sesuai dengan

    komposisinya dalam tablet obat di pasaran.

    10. Apakah ada penelitian lain yang menggunakan alat selain HPLC dalam

    penentuan ketiga obat itu secara simultan?

    Jawab : Sebelumnya belum ada penelitian tentang penentuan ketiga obat itu

    secara simultan. Penelitian-penelitian sebelumnya hanya melakukan

    pendeteksian pada salah satu sampel secara terpisah.

    Pertanyaan dari Dosen

    1. AML resmi di BP, Vals resmi di EP dan USP sedangkan HCT resmi di BP

    dan EP, penjelasannya bagaimana?

    Jawab : USP (The United States Pharmacopeia), EP (EuropeanPharmacopoeia) dan BP (British Pharmacopoeia) adalah standar resmi untuk

    resep semua obat-obatan, suplemen makanan, eksipien dan produk kesehatan

    lainnya yang diproduksi dan dijual di seluruh dunia. USP diproduksi di

    Amerika, EP diproduksi di Eropa dan BP diproduksi di Inggris.

    2. Apa yang dimaksud HPTLC?

    Jawab : Kromatografi Lapis Tipis Kinerja Tinggi (HPTLC) adalah bentuk

    kromatografi yang disempurnakan dari Kromatografi Lapis Tipis (KLT).

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    17/18

    17

    Sejumlah perangkat tambahan dapat dibuat dengan metode dasar

    kromatografi lapis tipis untuk mengotomatisasi langkah-langkah yang

    berbeda, untuk meningkatkan resolusi yang dicapai dan untuk memungkinkan

    pengukuran kuantitatif lebih akurat.

    3. Apa bedanya HPLC yang dipresentasikan dengan HPLC fluorometri?

    Jawab : Berbeda di penggunaan detektornya. Pada HPLC yang

    dipresentasikan detektor yang digunakan adalah detektor UV sedangkan pada

    HPLC fluorometri, detektor yang digunakan adalah detektor fluorometer.

    Jenis yang paling serbaguna mampu menghasilkan eksitasi variable yang

    terus menerus di sepanjang suatu jangkauan panjang gelombang yang lebar

    dengan memanfaatkan sebuah sumber kontinyu dan monokromator, biasanya

    penyaring-penyaring yang sederhana digunakan untuk mentransmisikan emisi

    pendaran pada foto detektor sambil menahan radiasi eksitasinya.

    4.

    Apa yang dimaksud elektroforesis kapiler?

    Jawab : Elektrolisis kapiler adalah metode elektroforesis yang digunakan

    untuk memisahkan asam amino, protein, lipid, karbohidrat, dan nukleotida

    dengan resolusi tinggi yang dilakukan pada pipa kapiler berisi buffer. Metode

    ini mulai digunakan secara luas pada akhir tahun 1940. Untuk aplikasi dalam

    berbagai bidang seperti bioteknologi, kimia, lingkungan, dan analisis farmasi.

    Elektrolisis kapiler menggunakan listrik bertegangan tinggi yang

    menyebabkan semua komponen ion atau molekul netral bergerak ke katoda.

    Deteksi dapat dilakukan dengan teknik pendeteksian spektrometri atau

    elektrokimia. Teknik pemisahan ini dipengaruhi oleh tegangan listrik,

    koefisien difusi, panjang, dan diameter pipa kapiler, serta konsentrasi sampel.

    Metode ini memiliki efisiensi dan selektivitas yang baik namun boros listrikkarena menggunakan tegangan tinggi dan alatnya juga mahal.

    5.

    Digunakan untuk apa ketiga obat tersebut?

    Jawab : Sebagai obat hipertensi

    6. Kenapa obat yang digunakan diujinya pada plasma darah, bukan pada hati?

    Jawab : Karena obat yang dikonsumsi akan mengalir dalam darah sehingga

    untuk mengetahui obat apa yang dikonsumsi pasien dapat diketahui dari

    darah/plasma darah.

  • 5/21/2018 Makalah Seminar

    18/18

    18

    7. Mengapa diambil secara simultan di panjang gelombang 227 nm jika dilihat

    dari grafik?

    Jawab : Secara teoritis dalam grafik, maka pada panjang gelombang 227 nm

    ketiga obat tersebut dapat terdeteksi dengan baik atau terdapat dalam wilayah

    ketiga grafik yang dihasilkan dari masing-masing obat tersebut jika diplot

    berdasarkan panjang gelombang dan absorbansinya. Setelah menentukan

    panjang gelombang, maka langsung melihat datanya, kapasitas kolom, lalu

    melihat standarnya yang ditentukan masing-masing. Siapa tau ada faktor

    matriks yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.