Makalah Semikonduktor
-
Upload
rizkisyahfina -
Category
Documents
-
view
1.015 -
download
180
description
Transcript of Makalah Semikonduktor
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semikonduktor adalah suatu susunan Kristal yang mempunyai sifat
kelistrikanmenyerupai konduktor atau menyerupai isolator dalam keadaan tertentu
(suhu atau medan listrik). Sekelompok ahli fisika zat padat, fisika teori, fisika
instrumentrasi, fisik-kimia dan tekhnik elektronika, yaitu Block, Mott, Schottky,
Slater, Sommerfeld, VanVelck Wigner dan Wilson, selama percobaan pada bulan
desember 1947, menemukan suatu komponen elektronika yang terdiri dari Kristal
germanium yang pada permukaannya ditanamkan 2 kawat emas.
Dari hasil pengamatan diketahui, bahwa pada salah satu kawat emas
timbul tegangan keluaran yang lebih besar dibandingkan dengan tegangan
masukan pada kawat emas yang lainnya. Gejala inilah yang selama ini dicari dan
ditunggu-tunggu olehBrattain dan Bardeen. Saat ditemuannya komponen ini
disebut sebagai kelahiran komponen zat padat (semikonduktor), dan komponen ini
diberi nama transistor titik kontak (point-kontak transistor). Transistor ini bekerja
kurang baik, actor penguatannya rendah, lebar daerah frekuensinya rendah, sangat
bising (noisy)dan parameter antar satu transistor dengan yang lainnya sangat
bervariasi.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian semikonduktor
2. Untuk mengetahui Bahan pembuat semikonduktor
3. Untuk mengetahui Tipe-tipe semikonduktor
4. Untuk mengetahui doping dan pita energi semikonduktor
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Semikonduktor
Dalam pengertian umum bahan semikonduktor adalah bahan yang
bersifatsetengah konduktor karena celah energi yang dibentukoleh struktur
bahan ini lebih kecil dari celah energibahan isolator tetapi lebih besar dari
celah energi bahankonduktor, sehingga memungkinkan elektron berpindahdari
satu atom penyusun ke atom penyusun lain denganperlakuan tertentu terhadap
bahan tersebut (pemberiantegangan, perubahan suhu dan sebagainya).
Olehkarena itu semikonduktor bisa bersifat setengahmenghantar.
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Semikonduktor merupakan material
zat padat yang memiliki harga resistivitas antara 10-2–109 Ω.cm.
Semikonduktor disebut juga sebagai bahan setengah penghantar listrik.
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti
dioda, transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah
konduktor, karena bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan - bahan
logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab
logam memiliki susunan atom yang sedemikian rupa, sehingga elektronnya
dapat bergerak bebas.
Bahan semikonduktor memegang peranan penting dalam teknologi
modern. Hampir semua komponen dalam peralatan elektronik seperti
mikroprosessor, IC-IC, dioda, laser, display, dan sebagainya adalah bahan
semikonduktor. Setiapbahan semikonduktor memiliki karakteristik fisis
tertentu sehingga dalam aplikasinya harusmerujuk pada karakteristik fisisnya
tersebut. Sebagai contoh untuk aplikasi sensor sinarultraviolet yang tingkat
sensitifitasnya tinggi tentu kita harus memilih bahan yang memilikienergi gap
yang cukup lebar seperti semikonduktor galium nitrida dengan energi gap
sekitar3,4 eV. Kita bisa juga menggunakan bahan silikon untuk aplikasi sensor
ultraviolet namundivais ini kurang sensitif dibandingkan bahan galium nitrida.
2
2.2 Bahan Pembuat Semikonduktor
Pada awal perkembangannya bahan semikonduktor yang pertama kali
dieksplorasiadalah germanium, namun sampai saat ini bahan semikonduktor
yang banyak diteliti untukbahan baku pembuatan divais elektronik maupun
optoelektronik adalah silikon denganpertimbangan bahan silikon cukup
melimpah di alam ini dan harganya relatif murah. Selainsilikon material lain
yang banyak dipelajari dan diteliti adalah material paduan dari golonganII-VI
atau III-V seperti dalam tabel periodik di bawah baik binary (paduan 2 unsur)
maupunternary (paduan 3 unsur) seperti ZnO, GaN, AlN, InN, GaAs, GaSb,
AlGaN, AlGaSb,GaNAs dan sebagainya dimana material-material paduan
tersebut masing-masing memilikiciri khas dan keunikan tersendiri baik dari
sifat listrik maupun sifat optiknya yang aplikasinyadapat disesuaikan dengan
karakteristik fisisnya masing-masing.Bahan semikonduktor itu antara lain
alumunium arsanide,alumunium gallium arsanide,boron nitride,cadmium
sulfide,cadmium selenide,berlian, gallium arsanide,gallium
nitride,germanium,indium phosphide,silicon,silicon carbide,silicon
germanium,silicon on insulator,zinc sulfide,zinc selenide.
Gambar 1. Unsur-unsur yang banyak digunakan sebagai bahan semikonduktor
3
Gambar2. Bahan pembuat semikonduktor berbentuk wafer
Orbital-orbital elektron dalam kristal semikonduktor terbagi dalam dua
kelompok pita energi. Pita yang memiliki energi rendah dinamakan pita valensi
sedangkan pita yang memiliki energi tinggi dinamakan pita konduksi. Pita valensi
dan pita konduksi dibatasi oleh nilai-nilai energi yang tidak boleh ditempati
elektron. Daerah terlarang tersebut dinamakan celah energi. Lebar celah energi
didefinisikan sebagai selisih antara energi terendah dalam pita konduksi dengan
energi tertinggi dalam pita valensi, atau dapat dituliskan:
Eg = Ec – Ev
Dimana:
Eg = lebar celah pita energi
Ec = energi terendah dalam pita konduksi
Ev = energi tertinggi dalam pita valensi
Aliran muatan listrik dalam bahan semikonduktor terjadi jika ada elektron
yang meloncat dari pita valensi ke pita konduksi. Dalam pita valensi, elektron
tidak dapat mengalir bebas dalam logam sehingga mudah mengalir ketika diberi
medan listrik. Dalam pita valensi, elektron tidak dapat mengalir bebas meskipun
diberikan medan listrik yang besar. Pada suhu mendekati nol Kelvin tidak ada
elektron yang sanggup meloncat dari pita valensi ke pita konduksi sehingga
semikonduktor bersifat isulator. Jika suhu dinaikkan maka ada elektron dari pita
valensi yang meloncat ke pita konduksi. Makin tinggi suhu makin banyak elektron
yang meloncat ke pita konduksi sehingga konduktivitas semikonduktor makin
besar.
4
Ketika elektron meloncat ke pita konduksi maka pita valensi menjadi
kekurangan elektron. Lokasi yang ditinggalkan elektron seolah berperilaku
sebagai partikel bermuatan positif. Partikel ini dinamakan hole. Dalam bahan
semikonduktor murni, jumlah elektron yang meloncat ke pita konduksi persis
sama dengan jumlah hole yang terbentuk di pita valensi. Dengan demikian, jika ne
adalah konsentrasi elektron pada pita konduksi dan nh adalah konsentrasi hole
pada pita valensi maka untuk semikonduktor murni terpenuhi:
ne = nh
Bahan semikonduktor untuk aplikasi industri umumnya bukan
semikonduktor murni, tetapi semikonduktor yang didop dengan atom tertetu.
Doping tersebut menyebabkan terjadinya perubahan konsentrasi elektron dan hole
yang tidak lagi memenuhi persamaan di atas. Jika atom dopan pada
semikonduktor memberikan sumbangan elektron pada material sehingga menjadi
atom yang bermuatan positif maka dikatakan atom tersebut sebagai donor
(pemberi elektron). Sebaliknya jika atom dopan pada semikonduktor menarik
elektron dari pita valensi sehingga menjadi atom yang bermuatan negatif maka
dikatakan atom tersebut sebagai akseptor. Jika jumlah atom donor lebih banyak
dari atom akseptor maka dinamakan semikonduktor tersebut bertipe negatif.
Sebaliknya jika jumlah akseptor lebih banyak daripada jumlah atom donor maka
dinamakan semikonduktor bertipe positif.
Karena elektron adalah fermion maka distribusi elektron pada pita
konduksi memenuhi fungsi distribusi Fermi-Dirac:
f e ( E )= 1
e[ E−μ
kT ]+1
Populasi elektron pada pita konduksi adalah:
N e=∑CB
f e ( E )
dan jumlah hole pada pita valensi adalah:
Nh=∑VB
{1−f e ( E ) }=∑VB
f h ( E )
dengan:
5
f h ( E )=1−f e ( E )=1− 1
e[ E−μ
kT ]+1
¿ e[ E−μ
kT ]
e[ E−μ
kt ]+1
¿ 1
e[ μ−E
kT ]+1
Hukum Aksi Massa
Sekarang kita hitung perkalian ne dan nh.
ne nh=nc e[−( Ec−μ )
kT ]×nv e
[−( μ−Ev )kT ]
¿ (nc nv) e[−( Ec−E v)
kT ]
¿ (nc nv) e[−E g
kT ]
Untuk semikonduktor murni berlaku ne = nh = ni. Dengan demikian,
konsentrasi pembawa muatan intrinsik dapat ditentukan dari persamaan di atas
sebagai:
ni2=(nc nv ) e
[−Eg
kT ] atau ni=(nc nv )12 e
[−E g
2kT ]
Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang
sangat rendah, namun pada temperatur ruangan bersifat sebagai konduktor. Hal ini
dapat terjadi karena dalam temperatur rendah seluruh lintasan elektron terisi
penuh oleh elektron, dan ketika dalam temperatur yang tinggi akan ada ikatan-
ikatan yang pecah sehingga menyebabkan adanya elektron-elektron bebas.
2.3 Model Ikatan Atom pada Bahan Semikonduktor
Kristal semikonduktor tersusun dari atom-atom yang letaknya saling
berdekatan dansaling berikatan satu sama lain membentuk suatu ikatan kristal
yang disebut ikatan kovalen.Sebagai ilustrasi dari model ikatan kristal tersebut,
6
di bawah ini digambarkan terbentuknyaikatan kristal pada bahan silikon.
Gambar 3a menunjukkan ilustrasi ikatan kovalen dari atom silikon pada
kondisi temperatur nol Kelvin, untuk kasus ini setiap atom
silikonmenyumbangkan satu elektron untuk tiap pasangan ikatan kovalen.
Apabila kristal semikonduktor tersebut diberi energi termal dengan kata
lain temperaturnya dinaikan, maka penambahan energi termal tersebut dapat
menyebabkan putusnya ikatan kovalen, hal ini dapat membangkitkan pasangan
elektron-hole dimana elektron tersebut dapat bebas dari keadaan valensi ke
keadaan konduksi sedangkan kekosongan yang ditinggalkan elektron akan
menjadi hole seperti nampak pada gambar 3b.
Gambar 3. Gambaran ikatan kovalen atom silikon pada kondisi (a) temperatur
nol Kelvin, (b) pada temperatur di atas nol Kelvin
2.4 Model Pita Energi Semikonduktor
Setiap atom penyusun kristal semikonduktor memiliki sejumlah elektron
valensi padakulit terluarnya yang menempati keadaan valensi (gambar 4b),
keadaan elektron valensi inimemiliki tingkat energi yang besarnya Ev. Elektron
valensi ini berkontribusi padapembentukan ikatan kovalen antara atom-atom
penyusun kristal semikonduktor. Sedangkankeadaan dimana elektron sudah
7
terbebas dari ikatan kovalen disebut keadaan konduksidengan tingkat energi Ec
(gambar 4a). Apabila kristal semikonduktor tersebut temperaturnyadinaikan
maka akan ada penambahan energi termal yang menyebabkan terputusnya
ikatankovalen yang terbentuk. Pemutusan ikatan kovalen ini akan
menghasilkan elektron bebasyang sudah dalam keadaan konduksi dengan
tingkat energi Ec.
Pada gambar 4c diilustrasikankeadaan elektron konduksi dimana setelah
terjadinya pemutusan ikatan kovalen, elektronvalensi pada tingkat energi Ev
akan berpindah kekeadaan konduksi dengan tingkat energiEc. Selisih antara
tingkat energi konduksi dengan tingkat energi valensi ini dinamakan
energicelah pita (energy gap) dimana energi gap tersebut merupakan energi
minimal yang dibutuhkan untuk memutuskan ikatan kovalen pada kristal
semikonduktor.
Gambar 4. Model pita energi bahan semikonduktor
8
Tabel 1. Energi gap bahan semikonduktor
2.5 Tipe Semikonduktor
Pada bahan semikonduktor, hole (kekosongan) dan elektron berfungsi
sebagai pembawa muatan listrik (pengantar arus). Semikonduktor dibagi dua
berdasarkan jenis muatan pembawanya, yaitu:
a. Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-
atom lain (atom pengotor)
b. Semikonduktor ekstrinsik, adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan
sedikit ketidakmurnian (doping). Akibat doping ini maka hambatan jenis
semikonduktor mengalami penurunan. Semikonduktor jenis ini terdiri dari
dua macam, yaitu semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole) dan tipe-N
(pembawa muatan elektron).
Semikonduktor intrinsik merupakansemikonduktor murni yang belum
diberikan atom pengotor (impuritas). Proses aliran muatan ini, yang biasa
disebut sebagai “arus drift” dapat dituliskan sebagai berikut “Peristiwa
hantaran listrik pada semikonduktor adalah akibat adanya dua partikel
masing-masing bermuatan positif dan negatif yang bergerak dengan arah
yang berlawanan akibat adanya pengaruh medan listrik”
9
Apabilasemikonduktor intrinsik ini dipanaskan maka akan terbentuk
pasangan elektron-hole dimanaelektron bermuatan negatif dan hole dapat
dianggap sebagai muatan positif. Konsentrasielektron pada semikonduktor
intrinsik sama dengan konsentrasi hole-nya yang dirumuskan:
ni2=B T 3 e
(−E G
kT )
Keterangan:
EG = energi celah pita semikonduktor (eV)
B = konstanta bahan (untuk Si = 1,08x1031 K-3cm-6)
T = temperatur (K)
k = konstanta Boltzman (8,62x105 eV/K)
ni ≈ 1010 cm-3 untuk silikon pada temperatur kamar
Sedangkan pada semikonduktor ekstrinsik konsentrasi elektron dan
konsentrasi hole-nyatidak sama hal ini disebabkan oleh adanya penambahan
muatan pembawa akibat adanya atompengotor. Sebagai contoh pemberian
atom pengotor fosfor yang memiliki elektron valensi 5. Pada semikonduktor
silikon yang bervalensi 4 akan menyebabkan adanya satu elektron yangtidak
terpasangkan untuk membentuk ikatan kovalen akibatnya elektron ekstra ini
dapatmenyumbangkan pada konsentrasi elektron keseluruhan. Semikonduktor
jenis ini dinamakansemikonduktor tipe-n (negatif) karena didominasi oleh
muatan pembawa elektron seperti gambar di bawah.
10
Gambar 5. Kristal silikon yang diberi pengotor fosfor
Apabila kristal silikon diberi atom pengotor boron yang memiliki elektron
valensi 3 maka akan terbentuk ikatan kovalen yang tidak sempurna karena
terdapat satu kekosongan (hole) yang tidak terisi elektron. Sehingga dengan
demikian muatan pembawa pada kristal silikon yang telah diberi pengotor boron
akan didominasi oleh muatan positif (hole) sehingga kristal silikon akan bertipe-p
(positif) seperti gambar di bawah.
Gambar 6. Kristal silikon yang telah diberi atom pengotor boron
11
Kita dapat memasukkan pengotor berupa atom-atom dari kolom tiga atau
lima dalamtabel periodik (memberi doping) ke dalam silikon atau germanium
murni (lihat gambar). Elemen semikonduktor beserta atom pengotor yang biasa
digunakan diperlihatkanpada tabel 2.
Tabel 2. Elemen semikonduktor pada tabel periodik
Semikonduktor tipe-n
Semi konduktor tipe N termasuk dalam semi konduktor ekstrinsik (tak
murni). Konsentrasi pengotoran ini sangat kecil, dengan perbandingan atom
pengotor (asing) dengan atom asli berkisar antara 1 : 100 juta sampai dengan 1 : 1
juta. Tujuan ini adalah agar bahan kaya akan satu jenis pembawa muatan saja
(Elektron bebas saja atau hole saja) dan untuk memperbesar daya hantar
listrik.Semikonduktor tipe N ialah semikonduktor eksintrik, yang diperoleh dari
semikonduktor intrinsik yang dikotori dengan atom asing yang bervalensi 5
seperti As, Pb, P. Karena perbandingan atom pengotor dengan atom asli sangat
kecil, maka setiap atom pengotor (asing) dikelilingi oleh atom-atom asli.
Elektron valensi yang ke 5 dari atom pengotor tidak terikat dalam ikatan
kovalen sehingga menjadi elektron bebas. Dengan demikian pada bahan ini
jumlah elektron bebas akan meningkat sesuai jumlah atom pengotornya sehingga
elektron bebas menjadi pembawa muatan mayoritas dan hole (yang terbentuk
akibat suhu) menjadi pembawa muatan minoritas. Karena pembawa muatan
mayoritasnya adalah elektron bebas, sedang elektron bebas bermuatan negatif,
12
maka semikonduktor yang terbentuk diberi nama semi konduktor tipe N. dalam
hal ini N kependekan dari kata Negatif, yakni jenis muatan mayoritasnya. Jadi
tidak berarti bahwa semikonduktor ini bermuatan negatif. Semikonduktor ini tetap
netral.
Semikonduktor tipe-n dapat dibuat dengan menambahkan sejumlah kecil
atom pengotorpentavalen (antimony, phosphorus atau arsenic) pada silikon murni.
Atom-atompengotor (doping) ini mempunyai lima elektron valensi sehingga
secara efektif memilikimuatan sebesar +5q. Saat sebuah atom pentavalen
menempati posisi atom silikondalam kisi kristal, hanya empat elektron valensi
yang dapat membentuk ikatan kovalenlengkap, dan tersisa sebuah elektron yang
tidak berpasangan (lihat gambar 7).
Dengan adanya energi thermal yang kecil saja, sisa elektron ini akan
menjadi elektronbebas dan siap menjadi pembawa muatan dalam proses hantaran
listrik. Material yangdihasilkan dari proses pengotoran ini disebut semikonduktor
tipe-n karenamenghasilkan pembawa muatan negatif dari kristal yang netral.
Karena atom pengotormemberikan elektron, maka atom pengotor ini disebut
sebagai atom donor. Secaraskematik semikonduktor tipe-n digambarkan seperti
terlihat pada gambar 7.
13
Gambar 7. a) Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi
limamenggantikan posisi salah satu atom silikon dan b) Struktur
pita energisemikonduktor tipe-n, perhatikan letak tingkat energi
atom donor.
Jika konsentrasi elektron bebas pada semikonduktor tipe N inidinyatakan
dengan nn sedang konsentrasi holenya dinyatakan denganpn dan konsentrasi atom
donor dinyatakan dengan ND maka berlaku:
nn ≈ND
Menurut hukum massa aksi hasil kali konsentrasi pembawamuatan positif
dengan pembawa muatan negatif dalam keseimbangantermal merupakan suatu
tetapan yang tidak bergantung pada donor danaseptor yang besarnya n22. Maka
berdasarkan hukum ini berlaku
nn pn ≈ ND
Pn=n22
nn
=n 22
N D
Daya hantar jenis listriknya dapat dicari dari hubungan sebagai berikut :
σ=e (nn μn+Pn μn)
14
σ=e (N D μn+n2
2
N D
μp)
jika Pn diabaikan terhadapnnmaka :
σ=e N D μn
Semikonduktor tipe-p
Semikonduktor ini diperoleh dari semikonduktor intrinsik yangdikotori
dengan atom asing yang bervalensi 3, misalnya Al, atau Ga.Karena perbandingan
atom pengotor dengan atom asli sangat kecil,maka setiap atom pengotor hanya
bervalensi 3 maka hanyamenyediakan 3 elektron dalam ikatan kovalen, sehingga
adakekurangan (kekosongan = lubang = hole). Dengan demikian pengotoran ini
menyebabkan meningkatnya jumlah hole. Sedang pembawamuatan minoritasnya
adalah elektron bebas yang terbentuk adalahelektron bebas yang terbentuk akibat
suhu. Karena hole bermuatan positif maka semikonduktoryang terbentuk disebut
semikonduktor tipe P.Seperti halnya semikonduktor tipe N,semikonduktor tipe p
bermuatan netral.karena atom pengotor menyediakan kekurangan, maka disebut
aseptor(atom aseptor).
Jika konsentrasi elektron bebas pada semikonduktor tope P inidisebut np,
konsentrasi holenya pp dan konsentrasi aseptornya NA makaanalog pada
semikonduktor tipe N berlaku persamaan-persamaan :
Pp NA
np pp=n22
np=n2
2
pp
=n2
2
N A
np pp
σ=e (N A μp+n2
2
N A
μn)Dan jika np diabaikan terhadap Pp maka
σ=e N A μ p
15
Dengan cara yang sama seperti pada semikonduktor tipe-n, semikonduktor
tipe-p dapatdibuat dengan menambahkan sejumlah kecil atom pengotor trivalen
(aluminium, boron,galium atau indium) pada semikonduktor murni, misalnya
silikon murni. Atom-atompengotor (dopan) ini mempunyai tiga elektron valensi
sehingga secara efektif hanyadapat membentuk tiga ikatan kovalen. Saat sebuah
atom trivalen menempati posisiatom silikon dalam kisi kristal, terbentuk tiga
ikatan kovalen lengkap, dan tersisa sebuah muatan positif dari atom silikon yang
tidak berpasangan (lihat gambar 8) yangdisebut lubang (hole). Material yang
dihasilkan dari proses pengotoran ini disebutsemikonduktor tipe-p karena
menghasilkan pembawa muatan negatif pada kristal yangnetral. Karena atom
pengotor menerima elektron, maka atom pengotor ini disebutsebagai atom aseptor
(acceptor). Secara skematik semikonduktor tipe-p digambarkanseperti terlihat
pada gambar 8.
Gambar 8. a) Struktur kristal silikon dengan sebuah atom pengotor valensi
tigamenggantikan posisi salah satu atom silikon dan b) Struktur
pita energisemikonduktor tipe-p, perhatikan letak tingkat energi
atom aseptor.
2.6 Tipe Arus Listrik pada Semikonduktor
16
Keberadaan elektron dan hole pada semikonduktor akan mempengaruhi
karakteristiklistrik pada bahan tersebut. Ada dua jenis arus listrik yang terjadi
pada semikonduktor yaituarus hanyut (drift) dan arus difusi.
1. Arus hanyut (drift)
Ketika semikonduktor diberi medan listrik E, maka partikel-partikel
bermuatan dalam semikonduktor tersebut akan bergerak (hanyut) dengan
laju yang berbanding lurus dengan medan listriknya.
vn = -µnE .......... laju hanyut elektron
vp = µpE ............laju hanyut
dimana:
vn dan vp = laju dari elektron dan hole (cm/s)
µn dan µp = mobilitas dari elektron dan hole (cm2/V.s)
Rapat arus drift untuk elektron adalah:
jn = q n µn E
Rapat arus drift untuk hole adalah:
jp = q p µp E
Sehingga rapat arus total drift pada semikonduktor adalah penjumlahan dari
rapat arus drift elektron dengan rapat arus drift hole.
jT = jn + jp = q (n µn + p µp)E = σ E
Konduktivitas muatan pembawa pada semikonduktor:
σ = q(n µn + p µp)
Dan resistivitasnya ρ = 1/σ
2. Arus Difusi
Arus difusi terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi muatan pembawa.
Arus difusi akan mengalir dari daerah yang berkonsentrasi tinggi ke daerah
yang memiliki konsentrasi rendah. Arus difusi akan sebanding dengan
gradien konsentrasi yang dirumuskan:
Arus difusi untuk hole:
jPdiff=(+q ) DP(−∂ p
∂ x )=−q D p∂ p∂ x
Arus difusi untuk elektron:
17
jndiff=(−q ) Dn(−∂ n
∂ x )=+q Dn∂ n∂ x
Konstanta DP dan Dn adalah konstanta difusivitas dari hole dan elektron
Rapat arus total dalam semikonduktor adalah penjumlahan dari arus drift
dengan arus difusi yang dirumuskan:
Rapat arus total untuk elektron:
jnT=q μnnE+q Dn
∂ n∂ x
Rapat arus total untuk hole: j pT=q μ p pE−q D p
∂ p∂ x
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut pendonor elektron).
2.7 Struktur Bahan Semikonduktor
Bahan semikonduktor murni akan menjadi isolator pada suhu mutlak (-273
°C), hal ini dikarenakan elektron valensi terikat erat pada tempatnya. Elektron
valensi adalah elektron-elektron yang terletak di kulit terluar sebuah
unsur.Silikon dan germanium adalah bahan semikonduktor yang paling banyak
digunakan dalam pembuatan komponen elektronika. Silikon lebih banyak
digunakan daripada gemanium karena sifatnya yang lebih stabil pada suhu
tinggi.
Yang membedakan apakah bahan itu termasuk konduktor, isolator, atau
semikonduktor adalah energi Gap (Eg). Satuan energi gap adalah elektron volt
(eV). Satu elektron volt adalah energi yang diperlukan sebuah elektron untuk
berpindah pada beda potensial sebesar 1 V. Satu elektron volt setara dengan
1,60x10-19 J. Energi gap adalah energi yang diperlukan oleh elektron untuk
memecahkan ikatan kovalen sehingga dapat berpindah jalur dari jalur valensi
ke jalur konduksi. Energi gap germanium pada suhu ruang (300K) adalah 0,72
eV, sedangkan silikon adalah 1,1 eV. Bahan-bahan semikonduktor dengan
energi gap yang rendah biasanya dipakai sebagai bahan komponen elektronika
yang dioperasikan pada suhu kerja yang rendah pula.
18
2.8 Doping Semikonduktor
Gambar 9. Distribusi Fermi-Dirac sebagai dasar struktur pita dalam
semikonduktor
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik
adalah sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol
dengan menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut
doping.Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan
konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit
terpadu modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali
digunakan sebagai pengganti logam.
2.9 Pita Energi Semikonduktor
Diagram pita energi untuk germanium dan silikon mirip dengan intan
dengan perbedaan celah energi hanya sekitar 1 eV. Konfigurasi atom Ge [Ar]
3d10 4s2 4p2 dan Si [Ne] 3s2 3p2; kedua macam atom ini memiliki 4 elektron di
tingkat energi terluarnya. Tumpang-tindih pita energi di tingkat energi terluar
akan membuat pita energi terisi penuh 8 elektron. Karena celah energi sempit
maka jika temperatur naik, sebagian elektron di pita valensi naik ke pita
konduksi mudah dan dengan meninggalkan tempat kosong (hole) di pita
valensi. Baik elektron yang telah berada di pita konduksi maupun hole di pita
valensi akan bertindak sebagai pembawa muatan untuk terjadinya arus listrik.
Konduktivitas listrik naik dengan cepat dengan naiknya temperatur.
19
Gambar 10. Diagram pita energi semikonduktor
Konduktivitas listrik tersebut di atas disebut konduktivitas
intrinsik. Konduktivitas material semikonduktor juga dapat ditingkatkan
dengan penambahan atom asing tertentu (pengotoran, impurity). Jika atom
pengotor memiliki 5 elektron terluar (misalnya P atau As) maka akan ada
kelebihan satu elektron tiap atom. Kelebihan elektron ini akan menempati
tingkat energi sedikit di bawah pita konduksi (beberapa perpuluh eV) dan
dengan sedikit tambahan energi akan sangat mudah berpindah ke pita
konduksi dan berkontribusi pada konduktivitas listrik. Atom pengotor
seperti ini disebut donor(karena ia memberikan elektron lebih) dan
semikonduktor dengan donor disebut semikonduktor tipe n.
Jika atom pengotor memiliki 3 elektron terluar (misalnya B atau
Al) maka akan ada kelebihan satu holetiap atom. Kelebihan holeini akan
menempati tingkat energi sedikit di atas pita valensi dan dengan sedikit
tambahan energi akan sangat mudah elektron berpindah dari pita valensi
ke holedi atasnya dan meninggalkan holedi pita valensi yang akan
berkontribusi pada konduktivitas listrik. Atom pengotor seperti ini disebut
akseptor(karena ia menerima elektron dari pita valensi) dan semikonduktor
dengan akseptor disebut semikonduktor tipe p. Untuk membuat perubahan
konduktivitas yang memadai di material semikonduktor, cukup
ditambahkan sekitar 1 pengotor per sejuta atom semikonduktor.
2.10 Contoh soal dan Penyelesaian
1. konsentrasi atom Ge adalah 4,41×1022 atom/cm3. Jika tiap 108 atom Ge
dikotori 1 atom donor, dan μn = 3800 cm2/Vs, tentukan σ !
20
Penyelesaian:
N D=1
108/ 4,41 x 1022=4,41 x1022
108 =4,41 x 1014 atomcm3
σ=e N D μn
¿1,6 x10−19 x4,41 x 1014 x3800
¿0,268(Ωcm)-1
21
BAB III
KESIMPULAN
Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang
berada di antara insulator dan konduktor. Merupakan material zat padat yang
memiliki harga resistivitas antara 10-2–109 Ω.cm. Semikonduktor disebut juga
sebagai bahan setengah penghantar listrik.Unsur-unsur yang banyak digunakan
sebagai bahan semikonduktoryaitu alumunium arsanide,alumunium gallium
arsanide,boron nitride,cadmium sulfide,cadmium selenide,berlian, gallium
arsanide,gallium nitride,germanium,indium phosphide,silicon,silicon
carbide,silicon germanium,silicon on insulator,zinc sulfide,zinc selenide.
Semikonduktor dibagi dua berdasarkan jenis muatan pembawanya, yaitu:
c. Semikonduktor intrinsik, adalah semikonduktor yang belum disisipkan atom-
atom lain (atom pengotor)
d. Semikonduktor ekstrinsik, adalah semikonduktor yang sudah dimasukkan
sedikit ketidakmurnian (doping). Akibat doping ini maka hambatan jenis
semikonduktor mengalami penurunan. Semikonduktor jenis ini terdiri dari
dua macam, yaitu semikonduktor tipe-P (pembawa muatan hole) dan tipe-N
(pembawa muatan elektron).
22
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mikrajuddin. Pengantar Fisika Statistik. 2009. Bandung:Penerbit ITB
Blocher, Ricard. D. Phys. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta : Andi off Set
Irawan, Agus dkk. 2002. Pintar Elektronika. Pekalongan : CV. Bahagia
http://www.slideshare.net/mansen3/bahan-semikonduktor
http://blog.ub.ac.id/bleng2/2012/02/26/teori-semikonduktor/
http://id.wikipedia.org/wiki/Semikonduktor
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi
%20pokok/view&id=338&uniq=3331
http://www.file-edu.com/2012/11/soal-dan-jawaban-zat -padat.html?m=1#!
23