makalah selulosa

21
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh-tumbuhan yang mengandung selulosa cukup melimpah di Indonesia dan merupakan sumber alam yang dapat diperbaharui dengan pembudidayaan diantaranya seperti yang sedang digalakkan pemeritah yaitu hutan tanaman industri (HTI) untuk memasok kebutuhan bahan baku selulosa untuk kepentingan industri pulp kertas dan dissolving pulp. Produksi selulosa kebanyakan sebagai pulp untuk pembuatan kertas, sedangkan dissolving pulp untuk serat rayon produksinya masih relatif rendah. Selulosa merupakan bagian utama susunan jaringan tanaman berkayu, bahan tersebut terdapat juga pada tumbuhan perdu seperti paku, lumut, ganggang dan jamur. Penggunaan terbesar selulosa yang berupa serat kayu dalam industri kertas dan produk turunan kertas lainnya. Industri lain yang banyak menggunakan bahan baku ini adalah industri pertekstilan yang dikenal sebagai serat rayon. Indonesia memiliki sumber daya/hasil hutan maupun hasil pertanian sebagai potensi bahan selulosa yang sangat kaya. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1

description

selulosa

Transcript of makalah selulosa

Page 1: makalah selulosa

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuh-tumbuhan yang mengandung selulosa cukup melimpah di

Indonesia dan merupakan sumber alam yang dapat diperbaharui dengan

pembudidayaan diantaranya seperti yang sedang digalakkan pemeritah yaitu hutan

tanaman industri (HTI) untuk memasok kebutuhan bahan baku selulosa untuk

kepentingan industri pulp kertas dan dissolving pulp. Produksi selulosa

kebanyakan sebagai pulp untuk pembuatan kertas, sedangkan dissolving pulp

untuk serat rayon produksinya masih relatif rendah.

Selulosa merupakan bagian utama susunan jaringan tanaman berkayu,

bahan tersebut terdapat juga pada tumbuhan perdu seperti paku, lumut, ganggang

dan jamur. Penggunaan terbesar selulosa yang berupa serat kayu dalam industri

kertas dan produk turunan kertas lainnya. Industri lain yang banyak menggunakan

bahan baku ini adalah industri pertekstilan yang dikenal sebagai serat rayon.

Indonesia memiliki sumber daya/hasil hutan maupun hasil pertanian sebagai

potensi bahan selulosa yang sangat kaya. 

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Apa pengertian selulosa?

2. Bagaimana struktur seluosa?

3. Bagaimana keberadaan selulosa?

4. Apa saja macam-macam selulosa?

5. Apa saja fungsi selulosa?

6. Bagaimana isolasi dan penentuan selulosa?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengertian selulosa.

1

Page 2: makalah selulosa

2. Untuk mengetahui struktur selulosa.

3. Untuk mengetahui keberdaan selulosa.

4. Untuk mengetahui macam-macam selulosa.

5. Untuk mengetahui fungsi selulosa.

6. Untuk mengetahui isolasi dan penentuan selulosa.

2

Page 3: makalah selulosa

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Pengertian Selulosa

Selulosa adalah zat penyusun tanaman yang jumlahnya banyak, sebagai

material struktur dinding sel semua tanaman.Selulosa adalah karbohidrat utama

yang disintesis oleh tanaman dan menempati hampir 60% komponen penyusun

struktur kayu. Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama

hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat

dinding sel tanaman. Jumlah selulosa di alam sangat berlimpah sebagai sisa

tanaman atau dalam bentuk sisa pertanian seperti jerami padi, kulit jagung,

gandum,kulit tebu dan lain-lain tumbuhan.

Secara kimia, selulosa merupakan senyawa polisakarida yang terdapat

banyak di alam.Bobot molekulnya tinggi, strukturnya teratur berupa polimer yang

linear terdiri dari unit ulangan β-D-Glukopiranosa. Karakteristik selulosa antara

lain muncul karena adanya struktur kristalin dan amorf serta pembentukan mikro

fibril dan fibril yang pada akhirnya menjadi serat selulosa. Sifat selulosa sebagai

polimer tercermin dari bobot molekul rata-rata, polidispersitas dan konfigurasi

rantainya. Sebagai sumber serat, batang pisang cukup potensial untuk di

kembangkan menjadi pulp karena memiliki kandungan selulosa yang cukup

tinggi.

Selulosa hampir sama dengan amilosa yaitu sama-sama polimer berantai

lurus hanya saja berbeda pada jenis ikatan glukosidanya. Selulosa bila dihidrolisis

oleh enzim selobiase yang cara kerjanya serupa denga beta- amilase akan

menghasilkan dua molekul glukosa dari ujung rantai sehingga dihasilkan

selobiosa beta-1,4 - G-G.

Beberapa molekul selulosa akan membentuk mikrofibril dengan diameter

2-20 nm dan panjang 100-40000 nm yang sebagian berupa daerah teratur

(kristalin) dan diselingi daerah amorf yang kurang teratur. Beberapa mikrofibril

membentuk fibril yang akhirnya menjadi serat selulosa. Selulosa memiliki

kekuatan tarik yang tinggi dan tidak larut dalam kebanyakan pelarut. Hal ini

berkaitan dengan struktur serat dan kuatnya ikatan hidrogen.

3

Page 4: makalah selulosa

2.2Struktur Selulosa

Untuk struktur kimia selulosa terdiri dari unsur C, O, H yang membentuk

rumus molekul (C6H10O5)n, dengan ikatan molekulnya ikatan hidrogen yang sangat

erat.

Gugus fungsional dari rantai selulosa adalah gugus hidroksil. Gugus – OH

ini dapat berinteraksi satu sama lain dengan gugus –O, -N, dan –S, membentuk

ikatan hidrogen. Ikatan –H juga terjadi antara gugus –OH selulosa dengan air.

Gugus-OH selulosa menyebabkan permukaan selulosa menjadi hidrofilik. Rantai

selulosa memiliki gugus-H di kedua ujungnya. Ujung –C1 memiliki sifat

pereduksi. Struktur rantai selulosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat

disepanjang rantai. Di dalam selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa diikat

bersama-sama membentuk mikrofibril yang sangat terkristal (highly crystalline)

dimana setiap rantai selulosa diikat bersama-sama dengan ikatan hydrogen.

Di dalam jaringan pembuluh tanaman selulosa disintesis oleh membran

plasma dengan kompleks terminal roset (RTCs). RTCs adalah struktur protein

heksamerik, kira-kira 25 nm diameter, yang mengandung enzim sintesa selulosa

yang mensintesis rantai selulosa individu.  Setiap RTC mengapung di membran

plasma sel dan “berputar” sebuah mikrofibril ke dalam dinding sel.RTCs

mengandung setidaknya tiga sintesis selulosa yang berbeda, dikodekan oleh gen

Cesa, dalam stoikiometri yang tidak diketahui. Salinan set gen Cesa terlibat dalam

biosintesis sel primer dan sekunder dinding. Selulosa membutuhkan inisiasi

sintesis rantai dan perpanjangan dan dua proses terpisah. Cesa inisiat

glukosiltransferase memulai polimerisasi selulosa dengan menggunakan primer

steroid, sitosterol-beta-glukosida, dan UDP-glukosa. Sintesa selulosa

menggunakan prekursor UDP-D-glukosa untuk memanjangkan pertumbuhan

rantai selulosa . Selulase mungkin berfungsi untuk membelah primer dari rantai

matang.

Dalam pembentukannya, tanaman membuat selulosa dari glukosa, yang

merupakan bentuk yang paling sederhana dan paling umum karbohidrat yang

ditemukan dalam tanaman. Glukosa terbentuk melalui proses fotosintesis dan

digunakan untuk energi atau dapat disimpan sebagai pati yang akan digunakan

kemudian. Selulosa dibuat dengan menghubungkan unit sederhana banyak

4

Page 5: makalah selulosa

glukosa bersama-sama untuk menciptakan efek simpang siur rantai panjang,

membentuk molekul panjang yang digunakan untuk membangun dinding sel

tanaman.

Walaupun selulosa sifatnya keras dan kaku, namun selulosa dapat

dirombak menjadi zat yang lebih sederhana melalui proses cellulolysis.

Cellulolysis adalah proses memecah selulosa menjadi polisakarida yang lebih

kecil yang disebut dengan cellodextrins atau sepenuhnya menjadi unit-unit

glukosa, hal ini merupakan reaksi hidrolisis. Karena molekul selulosa terikat kuat

antar satu molekul dengan molekul lainya ,cellulolysis relatif sulit bila

dibandingkan dengan pemecahan polisakarida lainnya. Proses cellulolisis terjadi

pada sistem pencernaan sebagian hewan memamah biak ruminansia untuk

mencerna makanan mereka yang mengandung selulosa. Proses cellulolisis dibantu

oleh enzim selulase.

Enzim yang digunakan untuk membelah hubungan glikosidik di glikosida

hidrolisis selulosa termasuk endo-acting selulase dan glucosidases exo-akting.

Enzim tersebut biasanya dikeluarkan sebagai bagian dari kompleks multienzim

yang mungkin termasuk dockerins dan selulosa modul mengikat. Untuk proses

selulolilsis akan dijelaskan pada gambar di bawah ini:

Selulosa ialah polimer yang selari atau lurus dengan formula (C6H10O5)n.

Polimer yang lurus adalah β-D-glukopiranos dengan ikatan yang menstabilkan

struktur selulosa.Serat selulosa adalah sangat halus dan fleksibel.

a. Struktur fisikal selulosa

Seperti kanji, selulosa mencipta satu rangkaian panjang hasil gabungan

daripada beberapa ratus molekul glukosa. Selulosa adalah kumpulan polisakrida

yang tersusun dalam susunan yang selari untuk membentuk selulosa mikrofibril.

Mikrofibril yang kecil diikat atau dibungkus bersama untuk membentuk

makrofibri.

Microfibrils selulosa adalah sangat kuat dan tidak panjang karena

kehadiran ikatan hidrogen. Ahli-ahli kimia memanggil susunan ini sebagai

"habluran" bermaksud bahwa microfibrils mempunyai ciri-ciri hablur. Molekul

selulosa adalah tegar.

5

Page 6: makalah selulosa

Selulosa Iα dan selulosa I β mempunyai kepanjangan yang sama (1.043

nm merujuk kepada bahagian dalam hablur, 1.029 nm pada permukaan luar).

Selulosa Iα dan selulosa I β berubah dengan membengkok saat mikrofibril

membesar.

b. Struktur selulosa dalam sel tumbuhan

Dalam dinding sel tumbuhan bebenang atau serat yang terbentuk adalah

serat selulosa. Terdapat dua jenis selulosa di dalam serat selulosa, yaitu selulosa

mikrofibril dan selulosa makrofibril seperti acuan yang berbentuk bebenang yang

berkumpul bersama sel lainnya. Polisakarida dan protein beredar pada dinding sel.

Susunan selulosa mikrofibril di antara polisakarida dan protein menghasilkan

ikatan yang kuat pada dinding sel tumbuhan. Dinding sel tumbuhan menjalankan

berbagai fungsi diantaranya ialah menegarkan dinding sel.

Dinding sel melindungi bagian dalam sel tumbuhan. Tidak seperti

komponen dinding sel yang lain, yang mana proses sintesis berlaku pada bagian

dalam sel tumbuhan, selulosa disintesis di atas permukaan dinding sel. Berada di

antara plasma membran tumbuhan ialah enzim yang dipanggil selulosa sintetas

yang bertindak mensintesiskan selulosa. Apabila selulosa akan berubah wujud

ialah selulosa mikrofibril yang berada pada permukaan dalam sel. Kemudian

selulosa mikrofibril akan mengikat di antara satu sama lain untuk membentuk

selulosa makrofibril yang berada pada permukaan tengah sel. Selulosa makrofibril

membesar untuk membentuk serat yang dinamakan serat selulosa.

2.3Keberadaan Selulosa

Selulosa ditemui dalam tumbuhan mikrofibril (2-20 nm diameter and 100

– 40 000 nm long). Struktur rangkaian selulosa adalah struktur ikatan yang kuat

pada dinding sel. Serat selulosa digunakan dalam penyedian pulpa. Selulosa

membolehkan penghidratan yang tinggi bagi sesetengah bacteria (cth:-

Acetobacter xylinum).

Selulosa merupakan struktur dasar sel-sel tanaman, oleh karena itu

merupakan bahan alam yang paling penting yang dibuat oleh organisme hidup.

Pernyataan yang sama ini berlaku pada terdapatnya selulosa secara kuantitatif.

Didalam biosfer 27 x 1010 ton karbon terikat dalam organisme hidup, lebih 99%

6

Page 7: makalah selulosa

dari pada nya adalah tanaman. Dapat diperkirakan bahwa sekitar 40% karbon-

tanaman terikat dalam selulosa, yang berarti bahwa selulosa total dalam dunia

nabati berjumlah sekitar 26,5 x 1010 ton.

Selulosa terdapat pada semua tanaman dari pohon bertingkat hingga

organisme primitif seperti rumput-laut, flagelata dan bakteria. Selulosa bahkan

dapat diperoleh dalam dunia binatang, seperti tunicin dan zat kutikula tunicate

adalah identik dengan selulosa nabati. Kadar selulosa yang tingi terdapat dalam

rambut biji (kapas, kapok) dan serabut kulit (rami, flax, henep); lumut, ekor kuda,

dan bakteria mengandung sedikit selulosa. Isolasi selulosa sangat dipengaruhi

oleh senyawa yang menyertai di dalam dinding sel. Senyawa-senyawa seperti

lemak, lilin, protein dan pektin sangat mudah dihilangkan dengan cara ekstraksi

dengan pelarut organik dan alkali encer. Pekerjaan ini misalnya dilakukan pada

kapas dan rami.

Selulosa merupakan bahan dasar dari banyak produk teknologi (kertas,

film, serat, aditif, dan sebagainya) dan karena itu diisolasi terutama dari kayu

dengan proses pembuatan pulp dalam skala besar. Selulosa ditemukan di dalam

dinding sel buah-buahan dan sayuran, tidak dapat dicerna oleh manusia. Selulosa

yang melewati sistem pencernaan makanan tidak diubah, namun digunakan

sebagai serat makanan yang diterima sistem pencerna makanan manusia dengan

baik. Panjang molekul selulosa berjarak dari beberapa ratus hingga beberapa ribu

unit glukosa, tergantung dari sumbernya

Selulosa merupakan polimer yang ditemukan di dalam dinding sel

tumbuhan seperti kayu, dahan, dan daun. Selulosa itulah yang menyebabkan

struktur-struktur kayu, dahan dan daun menjadi kuat. Ada satuan-satuan monomer

yang bergabung membentuk polimer. Glukosa adalah nama monomer yang

ditemukan di dalam selulosa.

2.4Macam-macam Selulosa

Berdasarkan derajat polimerisasi (DP) dan kelarutan dalam senyawa

natrium hidroksida (NaOH) 17,5%, selulosa dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu;

1. Selulosa (Alpha Cellulose) adalah selulosa berantai panjang, tidak larut

dalam larutan NaOH 17,5% atau larutan basa kuat dengan DP (derajat

7

Page 8: makalah selulosa

polimerisasi) 600 - 1500. Selulosa dipakai sebagai penduga dan atau penentu

tingkat kemumian selulosa

2. Selulosa β (Betha Cellulose) adalah selulosa berantai pendek, larut dalam

larutan NaOH 17,5% atau basa kuat dengan DP 15 - 90, dapat mengendap bila

dinetralkan

3. Selulosa µ (Gamma cellulose) adalah sama dengan selulosa β, tetapi DP

nya kurang dari 15. Selain itu ada yang disebut Hemiselulosa dan Holoselulosa

yaitu:

Hemiselulosa adalah polisakarida yang bukan selulosa, jika dihidrolisis akan

menghasilkan D-manova, D-galaktosa, D-Xylosa, L-arabinosa dan asam

uranat.

Holosefulosa adalah bagian dari serat yang bebas dan sari dan lignin, terdiri

dari campuran semua selulosa dan hemiselulosa.

Selulosa α merupakan kualitas selulosa yang paling tinggi (mumi).

Selulosa α > 92% memenuhi syarat untuk digunakan sebagai bahan baku utama

pembuatan propelan dan atau bahan peledak. Sedangkan selulosa kualitas

dibawahnya digunakan sebagai bahan baku pada industri kertas dan industri

sandang/kain (serat rayon). Selulosa dapat disenyawakan (esterifikasi) dengan

asam anorganik seperti asam nitrat (NC), asam sulfat (SC) dan asam fosfat (FC).

Dari ketiga unsur tersebut, NC memiliki nilai ekonomis yang' strategis daripada

asam sulfat/SC dan fosfat/FC karena dapat digunakan sebagai sumber bahan baku

propelan/bahan peledak pada industri pembuatan munisi/mesin dan atau bahan

peledak.

2.5Fungsi Selulosa

Serat rami (Boehmeria nivea ini merupakan bahan yang dapat diolah untuk

kain fashion berkualitas tinggi dan bahan pembuatan selulosa berkualitas tinggi

(selulose α). Selulosa α berkualitas tinggi merupakan salah satu unsur pokok

pembuatan bahan peledak dan atau propelan (propellant) yaitu isian dorong untuk

meledakkan peluru. Kayu dan serat rami dapat diolah menjadi pulp berkualitas

tinggi sebagai bahan baku.

8

Page 9: makalah selulosa

Selulosa zantat Digunakan dalam pembuatan kain sutera tiruan, Untuk

menghasilkan rayon atau viscose dan selopan. pembuatan aneka jenis kertas

Industri-indusri yang menggunakan selulosa sebagai bahan baku meliputi industri

kertas, industri yang memproduksi bahan penyerap (absorbent) seperti popok

bayi, kertas, tissue, pembalut wanita dan lain-lain. Industri yang memproduksi

Carboxy Methyl Cellulose (CMC) untuk digunakan pada industri makanan dan

industri memproduksi selulosa asetat dan selulosa nitrat sebagai bahan plastik dan

tekstil (rayon). Berbagai jenis kayu dapat juga dimanfaatkan sebelum diolah untuk

diambil selulosanya, misalnya : untuk keperluan bahan bangunan seperti untuk

lantai, dinding, pintu, kusen dan untuk bantalan rel kereta api, tiang listrik,

telepon, untuk alat musik, alat olahraga, bagian-bagian kapal, bus, kereta api,

aeromodelling dan lain-lain.

Pemanfaatan Selulosa di bidang Pertahanan TNI sebagai komponen utama

pertahanan negara dalam melaksanakan tugas pokoknya, mempertahankan

keutuhan wilayah NKRI memerlukan berbagai jenis alat/sarana termasuk

persenjataan.

Sebagai bahan baku utama pembuatan propelan atau bahan peledak.

Sedangkan selulosa kualitas dibawahnya digunakan sebag Selain dimanfaatkan

untuk industri pulp, tekstil (rayon dan cotton), film dan peralatan rumah tangga,

selulosa juga dimanfaatkan untuk industri pembuatan selulosa asetat.

Selulosa asetat digunakan sebagai membran ultra filtrasi, pemisahan metanol -

metil tersier butil ester, dan proses osmosis balik dalam pengolahan limbah

pelapisan logam (electroplating) bahan baku pada industri kertas dan industri

tekstil.

Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC)

sering dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik.

Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur

dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus. CMC juga sering dipakai

dalam bahan makanan untuk mencegah terjadinya retrogradasi.

9

Page 10: makalah selulosa

2.6Isolasi dan Penentuan Selulosa

Dalam setiap metode isolasi, selulosa tidak dapat diperoleh dalam keadaan

murni, namun hanya diperoleh sebagai hasil yang kurang murni yang biasanya

disebut alfa-selulosa. Istilah ini untuk selulosa kayu yang tidak larut dalam larutan

natrium hidroksida kuat. Bagian yang larut dalam media alkali tetapi dapat

mengendap dari larutan yang dinetralkan disebut beta-selulosa. Gamma selulosa

adalah nama untuk bagian yang tepat larut meskipun dalam larutan yang

dinetralkan. Ada tiga metode utama untuk isolasi dan penentuan selulosa sebagai

berikut:

1. Pemisahan bagian utama poliasa-poliasa dan sisa lignin dari holoselulosa

Metode isolasi dan penentuan selulosa ang paling umum pada skala

laboratorium diberikan oleh Wise et al. Holoseulosa diekstraksi di bawah nitrogen

dalam dua langkah dengan KOH 5% dan 24%. Seluosa yang dihasilkan dengan

menggunakan prosedur ini masih cukup banyak menandung sisa poliosa dan

lignin. Dengan perlakuan yang berulang, misal dengan larutan alkali yang

berbeda, maka kandungan poliosa dan sisa lignin dapat dikurangi. Namun secara

simultan derajat polimerisasi dan selulos yang dihasilkan akan menurun. Pada

umumnya alfa-selulosa yang dihasilkan tergantung pada spesies kayu dan

terutama pada prosedur isolasi dan penentuan. Oleh karena itu hara tersebut

sangat bervariasi yaitu antara 40-60%.

Disamping natrium dan kalium hidroksida, litium hidroksida jua

digunakan untuk memisahkan poliosa dan seulosa. Hamilton dan Quimby

mendapatkaan bahwa natrium dan litium hidrosida lebih kuat daripada kalium

hidroksida untuk menghilangkan poliosa, terutama manan. Setelah mengekstraksi

holoselulosa dengan 5% dan 17,5% natrium hidroksida kemudian Fengel

memperoleh alfa-selulosa yang masih mengandung 10% manan, 1,5% xilan dan

1,5% sisa lignin.

2. Isolasi langsung selulosa dari kayu, termasuk prosedur pemurniaan

Cara lain untuk penentuan selulosa adalah isolasi langsung selulosa dari

kayu. Ada beberapa pendapat untuk mengisolasi langsung selulosa tersebut,

diantaranya:

10

Page 11: makalah selulosa

Menurut kurschner dan Hoffer kayu direaksikan dengan asam nitrat dalam

etano. Penggunaan kalium hidroksida 25% sebelum nitrasi dengan alkohol

dapat mengurangi waktu reaksi yang dibutuhkan hingga satu jam. Seluosa yang

dihasilkan relatif murni tetapi akan rusaak oleh pengaruh hidrolitik.

Menurut Seifert serbuk kayu yang direfluks dengan campuran asetil-aseton dan

dioksan, kemudian diasamkan dengan asam klorida, juga menghasilkan

selulosa yang sangat merni. Selulosa yang dihasilkan dengan menggunakan

metode Seifert kira-kira 10% lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil yang

diproleh oleh Kurschner-Hoffer tetapi keterulangannya lebih baik.

Menurut Clermont dan Bender memperoleh hasil alfa-selulosa yang tinggi

dengan cara mereaksikan kayu dengan larutan klor dan nitrogen dioksida

dalam dimetilsulfoksida (DMSO) atau belerang dioksida dalam DMSO.

3. Penentuan kandungan selulosa dengan cara hidrolisis total kayu, holoselulosa

atau alfa-selulosa, diikuti dengan penentuan gula yang dihasilkan.

Metode-metode penentuan selulosa tanpa melakukan isolasi dengan cara

hidrolisis dan penentuan gula dapaat diterapkan pada kayu maupun pada

holoselulosa atau alfa-selulosa. Prosedur umum adalah hidrolisis dengan asam

pekat diikuti dengan pengenceran bertahap untuk memperoleh hidrolisis sekunder.

Asam sulfat sering digunakan, dimulai dengan konsentrasi 72% pada langkah

pertama hidrolisis. Metode dengan menggunakan asam trifluoroasetat 100% pada

hidrolisis tahap awal dengan tahap-tahap pengenceran.

11

Page 12: makalah selulosa

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :

1. Selulosa merupakan pembentuk struktur dinding sel tumbuhan. Selulosa

merupakan karbohidrat utama yang disintesis oleh tanaman dan menempati

hampir 60% komponen penyusun struktur kayu. Jumlah selulosa di alam

sangat berlimpah sebagai sisa tanaman atau dalam bentuk sisa pertanian seperti

jerami padi, kulit jagung, gandum,kulit tebu dan lain-lain tumbuhan.

2. Struktur rantai selulosa distabilkan oleh ikatan hidrogen yang kuat disepanjang

rantai. Di dalam selulosa alami dari tanaman, rantai selulosa diikat bersama-

sama membentuk mikrofibril yang sangat terkristal (highly crystalline) dimana

setiap rantai selulosa diikat bersama-sama dengan ikatan hydrogen.

3. Selulosa terdapat pada semua tanaman dari pohon bertingkat hingga organisme

primitif seperti rumput-laut, flagelata dan bakteria. Selulosa bahkan dapat

diperoleh dalam dunia binatang, seperti tunicin dan zat kutikula tunicate adalah

identik dengan selulosa nabati.

4. Berdasarkan derajat polimerisasi (DP) dan kelarutan dalam senyawa natrium

hidroksida (NaOH) 17,5%, selulosa dapat dibedakan atas tiga jenis yaitu;

Selulosa (Alpha Cellulose), Selulosa β (Betha Cellulose), dan Selulosa µ

(Gamma cellulose).

5. Bagi manusia, salah satu fungsi selulosa sebagai pembuatan kain sutera tiruan,

Untuk menghasilkan rayon atau viscose dan selopan.

6. Metode utama untuk isolasi dan penentuan selulosa adalah pemisahan bagian

utama poliasa-poliasa dan sisa lignin dari holoselulosa, Isolasi langsung

selulosa dari kayu termasuk prosedur pemurniaan, serta Penentuan kandungan

selulosa dengan cara hidrolisis total kayu, holoselulosa atau alfa-selulosa,

diikuti dengan penentuan gula yang dihasilkan.

12

Page 13: makalah selulosa

3.2 Saran

Komponen kimia kayu sangat bervariasi, hal ini dipengaruhi oleh faktor

tempat tumbuh, iklim dan letaknya di dalam batang atau cabang. Pada komponen

kimia kayu terdiri dari selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat eksraktif masing-

masing sangat dbutuhkan oleh tumbuhan. Maka dari itu komponen kimia kayu ini

perlu ada pada tumbuhan karena dapat memberikan fungsi yang begitu banyak

pada tumbuhan itu sendiri.

13

Page 14: makalah selulosa

DAFTAR PUSTAKA

Alaudin. 1985. Pembuatan Pulp untuk kertas dan serat rami (Boehmeria nivea)

Berita selulosa. Jakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri

Selulosa, Departemen Perindustrian.

Eero Sjostrom. 1990. Kimia Kayu Dasar-dasar dan Penggunaan. Edisi kedua,

Universitas Gajah Mada.

Fengel, D., dan Wegener, G. 1995. Kayu Kimia Ultrastruktur Reaksi-Reaksi.

Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Press.

Haygreen, J. G. 1987. Hasil Hutan dan Ilmu Kayu. Yogyakarta: Universitas

Gadjah Mada Press.

14