MAKALAH RUMAH SEHAT

21
MAKALAH RUMAH SEHAT Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunitas I Disusun Oleh: Agus Amal Ayu Linda Utami Desi Mulya Lestari Elvyra Zamrud Friska Yolanda Imam Zaelani Maulinda Utami M. Dwi Anggara Neneng Yoan Haryati Priska Fitrianti Redi Setiadi Restiana Eka Lestari Siti Anisya Veri Yulianto Yulia Nursamsiah Tingkat 3 – B

Transcript of MAKALAH RUMAH SEHAT

Page 1: MAKALAH RUMAH SEHAT

MAKALAH RUMAH SEHAT

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunitas I

Disusun Oleh:

Agus Amal

Ayu Linda Utami

Desi Mulya Lestari

Elvyra Zamrud

Friska Yolanda

Imam Zaelani

Maulinda Utami

M. Dwi Anggara

Neneng Yoan Haryati

Priska Fitrianti

Redi Setiadi

Restiana Eka Lestari

Siti Anisya

Veri Yulianto

Yulia Nursamsiah

Tingkat 3 – B

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG

JURUSAN KEPERAWATAN

Jalan Dr.Otten No.32 (022) 4231057 Fax (022) 4213391

Page 2: MAKALAH RUMAH SEHAT

KATA PENGANTAR

Segala  puji dan syukur kami panjatkan kepada  Allah SWT. Tak lupa shalawat  dan 

salam kami panjatkan  kepada Rasulullah saw dan para sahabatnya. Karena berkat rahmat

serta hidayah-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul

“RUMAH SEHAT”. Makalah ini disajikan khusus untuk pemenuhan tugas mata kuliah

Komunitas I.

Dalam menyelesaikan penyusunan tugas makalah ini tidak terlepas dari berbagai pihak

yang telah mendukung dan membantu, baik secara moril maupun materil. Kami

mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah banyak membantu, khususnya pada Allah SWT. Dan kepada semua pihak yang kami

tidak bisa sebutkan satu per satu.

Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi

kesempurnaan makalah ini. Atas segala perhatiannya, penulis mengucapkan banyak terima

kasih.

Bandung, Desember 2012

Tim Penulis

DAFTAR ISI

Page 3: MAKALAH RUMAH SEHAT

KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................3

1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................... 3

1.4 Metode Penulisan .....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rumah Sehat

2.2 Fungsi Rumah Sehat

2.3 Persyaratan Rumah Sehat

2.4 Pembuatan Maket Rumah

2.4.1 Alat dan Bahan

2.4.2 Cara Pembuatan Maket Rumah

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat

tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia

Page 4: MAKALAH RUMAH SEHAT

bertempat tinggal di gua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah di hutan-

hutan dan di bawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun

rumah bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern.

Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan

yang optimum. Untuk memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana

sanitasi perumahan. Sanitasi rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang

menitikberatkan pada pengawasan terhadap struktur fisik dimana orang

menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi derajat kesehatan

manusia. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus

memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya

agar dapat bekerja dengan produktif (Munif Arifin, 2009).

Rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit

berbasis lingkungan, dimana kecenderungannya semakin meningkat akhir-akhir ini.

Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di

Indonesia. Bahkan pada kelompok bayi dan balita, penyakit-penyakit berbasis

lingkungan menyumbangkan lebih 80% dari penyakit yang diderita oleh bayi dan balita.

Keadaan tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi

kesehatan lingkungan (Munif Arifin,2009).

Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan

jasmani dan rohani yang memudahkan terjangkitnya penyakit dan mengurangi daya

kerja atau daya produktif seseorang. Rumah tidak sehat ini dapat menjadi reservoir

penyakit bagi seluruh lingkungan, jika kondisi tidak sehat bukan hanya pada satu

rumah tetapi pada kumpulan rumah  (lingkungan  pemukiman).  Timbulnya 

permasalahan  kesehatan  di lingkungan         pemukiman pada dasarnya disebabkan

karena           tingkat kemampuan  ekonomi masyarakat  yang  rendah,  karena  rumah 

dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya (Notoatmodjo, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

Page 5: MAKALAH RUMAH SEHAT

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Dalam   Undang-undang   Nomor   4   Tahun   1992   tentang   Perumahan   dan

Permukiman, perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan

tempat tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana

lingkungan. Rumah  adalah  sebuah  tempat  tujuan  akhir  dari manusia.

Rumah  menjadi  tempat  berlindung  dari  cuaca  dan  kondisi  lingkungan

sekitar,  menyatukan  sebuah  keluarga,  meningkatkan  tumbuh  kembang  kehidupan

setiap manusia, dan menjadi bagian dari gaya hidup manusia Sedangkan pengertian

Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun

sosial budaya, bukan hanya keadaan yang bebas penyakit dan kelemahan (kecacatan).

Rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas bagi

seluruh  pemakainya,  sehingga  kebutuhan  ruang  dan  aktivitas  setiap penghuninya

dapat berjalan dengan baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar dari faktor-

Page 6: MAKALAH RUMAH SEHAT

faktor   yang  dapat  merugikan   kesehatan   (Hindarto,   2007).  Rumah   sehat   dapat

diartikan   sebagai   tempat   berlindung,   bernaung,   dan   tempat   untuk   beristirahat,

sehingga menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani, maupun sosial

(Sanropie dkk., 1991). Sedangkan menurut Hermawan (2010) yang dikutip dari Azwar,

rumah sehat adalah tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk beristrahat

sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik,rohani maupun sosial.

2.2 Fungsi Rumah

Fungsi rumah rumah bagi manusia yang diposkan oleh suhadi (2007) yang

dikutip dari  Azwar adalah :

a. Sebagai tempat untuk melepaskan lelah, beristirahat setelah penat melaksanakan

kewajiban sehari-hari.

b. Sebagai tempat untuk bergaul dengan keluarga atau membina rasa kekeluargaan bagi

segenap anggota keluarga yang ada.

c. Sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya yang datang mengancam.

d. Sebagai lambang status sosial yang dimiliki yang masih dirasakan hingga saat ini.

e. Sebagai tempat untuk meletakan atau menyimpan barang-barang berharga yang

dimiliki, yang terutama masih ditemui pada masyarakat pedesaan.

2.3 Persyaratan Rumah Sehat

Menurut Budiman Chandra (2007), persyaratan rumah sehat yang tercantum

dalam Residential Environment dari WHO (1974) antara lain :

a. Harus dapat berlindung dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi sebagai tempat

istrahat.

b. Mempunyai tempat-tempat untuk tidur, memasak, mandi, mencuci, kakus dan kamar

mandi.

c. Dapat melindungi bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran.

d. Bebas dari bahan bangunan berbahaya.

e. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari

gempa, keruntuhan, dan penyakit menular.

f. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yang serasi.

Persyaratan rumah sehat berdasarkan pedoman teknis penilaian  rumah sehat

(Depkes RI, 2007).

Page 7: MAKALAH RUMAH SEHAT

a. Memenuhi          kebutuhan       psikologis        antara  lain      privacy yang cukup,

komunikasi  yang  sehat  antar  anggota  keluarga  dan  penghuni  rumah, adanya

ruangan khusus untuk istirahat (ruang tidur), bagi masing-maing penghuni.

b. Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah

dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas

vektor  penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan,   cukup   sinar

matahari   pagi,   terlindungnya   makanan   dan minuman dari  pencemaran,

disamping  pencahayaan dan penghawaan yang cukup.

c. Memenuhi   persyaratan  pencegahan   terjadinya  kecelakaan  baik   yang timbul

karena  pengaruh luar dan dalam rumah, antara lain persyaratan garis sempadan

jalan,  konstruksi bangunan rumah, bahaya kebakaran dan kecelakaan di dalam

rumah.

Persyaratan rumah sehat menurut Winslow dan APHA yang dikutip (Ircham

Machfoedz, 2008) adalah sebagai berikut :

1) Memenuhi kebutuhan fisiologis, yang meliputi :

a. Rumah tersebut harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat dipelihara

atau dipertahankan temperatur lingkungannya. Sebaiknya temperatur  udara

dalam  ruangan  harus  lebih  rendah  paling  sedikit  4°C  dari temperatur

udara luar untuk daerah tropis. Umumnya temperatur kamar 22°C - 30°C

sudah cukup segar.

b. Rumah  tersebut  harus  terjamin  pencahayaannya  yang  dibedakan  atas

cahaya matahari   (penerangan   alamiah)   serta   penerangan   dari   nyala   

api   lainnya (penerangan  buatan).   Semua  penerangan   ini   harus  diatur

sedemikian   rupa sehingga tidak terlalu gelap atau tidak menimbulkan rasa

silau.

c. Rumah tersebut harus mempunyai ventilasi yang sempurna sehingga aliran

udara segar dapat terpelihara. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari

luas lantai ruangan, sedangkan luas  lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka

dan ditutup) minimum 5% luas lantai sehingga jumlah keduanya menjadi 10%

dari luas lantai.

d. Ruangan. Ini diatur sedemikian rupa agar udara yang masuk tidak terlalu

deras dan tidak terlalu sedikit.

e. Rumah tersebut harus dapat melindungi penghuni dari gangguan bising

yang berlebihan   karena   dapat   menyebabkan   gangguan   kesehatan   baik

Page 8: MAKALAH RUMAH SEHAT

langsung maupun dalam jangka  waktu yang relatif lama. Gangguan yang

dapat muncul antara lain  gangguan  fisik  seperti  kerusakan  alat 

pendengaran  dan  gangguan mental seperti mudah marah dan apatis.

f. Rumah tersebut harus memiliki luas yang cukup untuk aktivitas dan untuk

anak- anak dapat bermain. Hal ini penting agar anak mempunyai kesempatan

bergerak, bermain dengan leluasa di rumah agar pertumbuhan badannya akan

lebih baik, juga agar anak tidak bermain di rumah  tetangganya, di jalan atau

tempat lain yang membahayakan.

2) Memenuhi kebutuhan psikologis, yang meliputi :

a. Cukup aman dan nyaman bagi masing-masing penghuni. Adanya ruangan

khusus untuk istirahat bagi masing-masing penghuni, seperti kamar tidur

untuk ayah dan ibu. Anak-anak berumur di bawah 2 tahun masih

diperbolehkan satu kamar tidur dengan ayah dan ibu. Anak-anak di atas 10

tahun laki-laki dan perempuan tidak boleh dalam satu kamar tidur. Anak-anak

di atas 17 tahun mempunyai kamar tidur sendiri.

b. Ruang duduk dapat dipakai sekaligus sebagai ruang makan keluarga,

dimana anak-anak sambil makan dapat berdialog langsung dengan orang

tuannya.

c. Dalam memilih letak tempat tinggal, sebaiknya di sekitar tetangga yang

memiliki tingkat ekonomi  yang relatif sama, sebab bila   bertetangga dengan

orang yang lebih kaya atau lebih miskin akan menimbulkan tekanan batin.

Dalam meletakkan kursi dan meja di ruangan jangan sampai menghalangi

lalu lintas dalam ruangan.

d. W.C.  (Water  Closet)  dan  kamar  mandi  harus  ada  dalam  suatu  rumah 

dan terpelihara kebersihannya. Biasanya orang tidak senang atau gelisah

bila terasa ingin buang air besar tapi  tidak mempunyai W.C. sendiri karena

harus antri di W.C. orang lain atau harus buang air besar di tempat terbuka

seperti sungai atau kebun.

e. Untuk memperindah pemandangan, perlu ditanami tanaman hias, tanaman

bunga yang kesemuanya diatur, ditata, dan dipelihara secara rapi dan bersih,

sehingga menyenangkan bila dipandang.

3) Mencegah penularan penyakit, yang meliputi:

a. Penyediaan Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan

b. Bebas dari kehidupan serangga dan tikus

Page 9: MAKALAH RUMAH SEHAT

c. Pembuagan sampah

d. Pembuangan air limbah

e. Pembuangan Tinja

f. Bebas pencemaran makanan dan minuman.

4) Mencegah terjadinya kecelakaan

Rumah harus dibangun sedemikian rupa sehingga dapat melindungi penghuni dari

kemungkinan terjadinya bahaya atau kecelakaan. Termasuk dalam persyaratan ini

antara lain  bangunan yang kokoh, tangga yang tidak terlalu curam dan  licin,

terhindar dari bahaya kebakaran, alat-alat listrik yang terlindung, tidak menyebabkan

keracunan  gas  bagi  penghuni,   terlindung  dari   kecelakaan   lalu   lintas,  dan   lain

sebagainya (Azwar, 1990; CDC, 2006; Sanropie, 1991).

Menurut Soedjajadi (2006), persyaratan rumah sehat harus dapat mencegah atau

mengurangi resiko kecelakaan seperti jatuh, keracunan dan kebakaran. Persyaratan

tersebut meliputi:

Membuat konstruksi rumah yang kokoh dan kuat.

Bahan rumah terbuat dari bahan tahan api.

Pertukaran udara dalam rumah baik sehingga terhindar dari bahaya racun  dan gas.

Lantai  terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga  bahaya jatuh dan

kecelakaan mekanis dapat dihindari.

Memenuhi  kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan

ruang   gerak   yang     cukup, terhindar          dari      kebisingan yang mengganggu.

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut

Keputusan Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/ 1999 meliputi dua

aspek yaitu :

1) Lingkungan perumahan yang terdiri dari lokasi, kualitas udara, kebi singan dan

getaran, kualitas tanah, kualitas air tanah, sarana dan prasarana lingkungan, binatang

penular penyakit dan penghijauan.

2) Rumah tinggal yang terdiri dari bahan bangunan, komponen dan pena taan ruang

rumah, pencahayaan, kualitas udara, ventilasi, binatang penular penyakit, air,

makanan, limbah, dan kepadatan hunian ruang tidur.

Adapun persyaratan kesehatan lingkungan perumahan menurut Keputusan

Menteri Kesehatan (Kepmenkes) No.829/Menkes/SK/VII/ 1999 sebagai  berikut :

a. Lokasi

Page 10: MAKALAH RUMAH SEHAT

Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran

lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya;

Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah atau

bekas tambang;

Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti alur

pendaratan penerbangan.

b. Kualitas udara

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas

beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :

- Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi g/m3 ;g maksimum 150

Debu dengan diameter kurang dari 10

- Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;

- Debu maksimum 350 mm3 /m2 per hari.

c. Kebisingan dan getaran

Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A;

Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik.

d. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

Kandungan Benzopyrene maksimum 1 mg/kg

e. Prasarana dan sarana lingkungan

Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan

konstruksi yang aman dari kecelakaan;

Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor

penyakit;

Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak

mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki

dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu

penerangan, jalan tidak menyilaukan mata;

Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi

persyaratan kesehatan;

Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi

persyaratan kesehatan;

Page 11: MAKALAH RUMAH SEHAT

Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat

kesehatan;

Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja,

tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya;

Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi

makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

f. Vektor penyakit

Indeks lalat harus memenuhi syarat.

Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

g. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan

juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut Kepmenkes No.

829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut :

1) Bahan bangunan

Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan, antara lain : debu total kurang dari 150 mg/m2 ,

asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb) kurang dari 300

mg/kg bahan;

Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya

mikroorganisme patogen.

2) Komponen dan penataan ruangan

Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air

dan mudah dibersihkan;

Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir;

Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya;

Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

3) Pencahayaan

Page 12: MAKALAH RUMAH SEHAT

Pencahayaan alam dan/atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi

seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak menyilaukan

mata.

4) Kualitas udara

Suhu udara nyaman antara 18 – 30 o C;

Kelembaban udara 40 – 70 %;

Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam;

Pertukaran udara 5 kaki 3 /menit/penghuni;

Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam;

Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

5) Ventilasi : Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.

6) Vektor penyakit : Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam

rumah.

7) Penyediaan air

Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60 liter/

orang/hari;

Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum

menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.

8) Pembuangan Limbah

Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak

menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah;

Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan bau, tidak

mencemari permukaan tanah dan air tanah.

9) Sarana Penyimpanan Makanan

Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.

10) Kepadatan hunian Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih

dari 2 orang tidur.

Persyaratan      tersebut           diatas   berlaku            juga terhadap kondominium,

rumah susun (rusun), rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan)  pada  zona  pemukiman.

Pelaksanaan  ketentuan  mengenai persyaratan   kesehatan   perumahan   dan   

lingkungan   pemukiman menjadi tanggung jawab pengembang            atau

Page 13: MAKALAH RUMAH SEHAT

penyelenggara pembangunan perumahan, dan pemilik  atau penghuni rumah tinggal

untuk rumah.

Page 14: MAKALAH RUMAH SEHAT

2.4 Pembuatan Maket Rumah

2.4.1 Alat dan Bahan

a. Steroform

b. Cat air

c. Kuas

d. Lem/double tape

e. Gunting/cutter

f. Spidol/pulpen/pensil

g. Penggaris

h. Sedotan

i. Gergaji kayu

j. Tripleks

k. Hiasan (batu, tanaman, stik es krim)

l. Tinner

m. Pelitur

n. Botol bekas

2.4.2 Cara Pembuatan Maket Rumah

1. Ukur dan potong tripleks, steroform, sesuai bentuk/konsep yang diinginkan.

2. Kemudian cat lalu dikeringkan.

3. Lem bagian-bagian yang akan direkatkan sampai mongering.

4. Untuk langkah menghias, seperti membuat pintu, jendela, taman dan sebagainya

bisa diaplikasikan sendiri–sendiri sesuai keinginan.

BAB III

PENUTUP

Page 15: MAKALAH RUMAH SEHAT

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: MAKALAH RUMAH SEHAT

Budiman Chandra.2007. Pengantar Kesehatan Lingkugan. Jakarta:EGC Budiman

Chandra.2007. Pengantar Kesehatan Lingkugan. Jakarta:EGC

Depkes RI – Ditjen PPM dan PL (2002) Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat.

Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 ttg Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Mahfoedz, Irham.2008, Menjaga Kesehatan Rumah Dari Berbagai Penyakit. Jogyakarta.

Munif Arifin, 2009. Rumah Sehat dan Lingkunganya. diakses dari

environmentalsanitation.wordpress.com, November November 2011.

Notoatmodjo,  S.  2003.  Ilmu Kesehatan Masyarakat,  Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta:

Rineka Cipta.

http://lovalend.wordpress.com/