Makalah resiliensi

11
MAKALAH PERKEMBANGAN RESILIENSI PESERTA DIDIK OLEH : AWARI SUSANTI

Transcript of Makalah resiliensi

Page 1: Makalah resiliensi

MAKALAH PERKEMBANGAN RESILIENSI PESERTA DIDIK

OLEH :AWARI SUSANTI

Page 2: Makalah resiliensi

Sebagai guru atau pendidik kita harus mempunyai pengetahuan, kreatifitas juga wawasan yang luas untuk memahami peserta didiknya. Selain itu kita harus mengerti psikokologi anak, kemampuan anak, kelemahan anak dan keinginan anak yang mempunyai bakat tertentu. sehingga kegiatan pembelajaran pun akan dapat memenuhi kebutuhan, minat mereka dan tepat berdasarkan dengan perkembangan resiliensi mereka.

Page 3: Makalah resiliensi

Grotberg (1995) menyatakan bahwa resiliensi adalah kemampuan seseorang untuk menilai, mengatasi, dan meningkatkan diri ataupun mengubah dirinya dari keterpurukan atau kesengsaraan dalam hidup. Karena setiap orang itu pasti mengalami kesulitan ataupun sebuah masalah dan tidak ada seseorang yang hidup di dunia tanpa suatu masalah ataupun kesulitan.

Page 4: Makalah resiliensi

Rumusan Masalah : Bagaimana menigkatkan perkembangan resiliensi pada peserta didik.

Tujuan :Untuk mengetahui perkembangan resiliensi peserta didik.

Page 5: Makalah resiliensi

Menurut Grotberg (1995) ada tiga kemampuan yang membentuk resiliensi. Untuk dukungan eksternal dan sumber-sumbernya, digunakan istilah ‘I Have’. Untuk kekuatan individu, dalam diri pribadi digunakan istilah ‘I Am’, sedangkan untuk kemampuan interpersonal digunakan istilah’I Can’.

Page 6: Makalah resiliensi

Meningkatkan Resiliensi

Langkah- langkah yang harus kita telusuri dalam meningkatkan resiliensi diri yaitu : Mengendalikan diri sendiri, bagaimanakah kebiasaan kita dalam bersikap. Hindari terjebak dalam situasi tertentu, seperti menyalahkan diri sendiri.Tantangan keyakinan, artinya komponen kunci atau kemampuan mengatasi masalah. Sejauh mana kemampuan kita dalam mengatasi masalah sehari-hari. dll.

Page 7: Makalah resiliensi

PERKEMBANGAN RESILIENSI PADA ANAK

Anak yang tumbuh dalam keluarga yang mengalami penelantaran dan penganiayaan cenderung memiliki resiliensi diri yang rendah dan tumbuh menjadi orang dewasa yang rentan, dikarenakan dalam perkembangannya lebih banyak peristiwa yang memicu stress dan kurang mampu mengatasi tekanan yang ditimbulkan oleh peristiwa tersebut.

Page 8: Makalah resiliensi

Morland (1996; dalam Barnard, 1999), mengemukakan bahwa terdapat kecenderungan faktor-faktor resiliensi yang rendah dalam diri anak atau remaja terutama yang berasal dari kelompok ekonomi rendah dan yang telah mengalami dukacita kehilangan orangtua. Irawati (2008; dalam kompas.com, 2010) melakukan penelitian terhadap resiliensi remaja dari keluarga brokenhome. Hasil penelitian mengungkap bahwa hanya 17% dari remaja brokenhome yang mampu membekali diri dengan kemampuan resiliensi dalam menghadapi berbagai persoalan yang datang setelah perceraian orangtua, sebanyak 58% cenderung mengalami masalah kepribadian dan 26% terlibat dalam aksi kenakalan remaja.

Page 9: Makalah resiliensi

Resiliensi merupakan sikap dan keterampilan yang dapat dipelajari dan dikembangkan oleh setiap individu, namun untuk dapat mendukung perkembangan resiliensi dan membantu individu memelihara kemampuan resiliensi dalam diri mereka, diperlukan lingkungan yang fasilitatif, kondusif dan motivasional. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat terutama sangat berperan penting dalam mendukung perkembangan berbagai karakteristik resiliensi dan memberikan faktor protektif bagi karakteristik tersebut

Page 10: Makalah resiliensi

KESIMPULAN

Resiliensi bermakna kemampuan seseorang untuk bangkit dari keterpurukan yang terjadi dalam perkembangannya. Dimana ada tekanan yang mengganggu orang-orang dengan resiliensi tinggi akan mudah untuk kembali ke keadaan normal. Orang yang resilien lebih mudah dalam mengatur regulasi emosi. Mereka cepat memutus perasaan yang tak sehat, yang kemudian justru membantunya tumbuh menjadi orang yang lebih kuat.

Page 11: Makalah resiliensi

SEKIAN TERIMAKASIH