Makalah Regenerasi Dan Fibrosis

15
MAKALAH PATOLOGI KLINIIK PEMULIHAN JARINGAN, REGENERASI DAN FIBROSIS SEL DISUSUN OLEH : KELOMPOK VII ANGGOTA: 1. YODI SETIADI 122210101059 2. GENG SAMPO 3. OZIK 4. HAFIDONG 5. ANGGA 6. HELMY 7.  NAZILA FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS JEMBER 2012

Transcript of Makalah Regenerasi Dan Fibrosis

MAKALAHPATOLOGI KLINIIK

PEMULIHAN JARINGAN, REGENERASI DAN FIBROSIS SEL

DISUSUN OLEH :KELOMPOK VII

ANGGOTA:

1. YODI SETIADI1222101010592. GENG SAMPO3. OZIK4. HAFIDONG5. ANGGA6. HELMY7. NAZILA

FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS JEMBER2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga makalah Pemulihan Jaringan, Regenerasi Sel, dan Fibrosis Sel ini dapat terselesaikan. Penulisan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Patologi di Fakultas Farmasi, Universitas Jember.

Selama proses penulisan makalah kami telah banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Ibu (bla bla bla) selaku Dosen Patologi Fakultas Farmasi1. Rekan-rekan mahasiswa yang turut serta membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami mengharap dengan adanya saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Akhirnya kami sangat berharap semoga makalah ini dapat berrmanfaaat bagi kita semua.

Jember, Juli 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL KATA PENGANTARDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian Regenerasi Sel2.2 Tahapan Regenerasi Sel2.3 Faktor yang berpengaruh terhadap Regenerasi Sel2.4 Pengertian Fibrosis Sel2.5 Mekanisme Penyembuhan Luka2.6 Faktor Pertumbuhan Pada Regenerasi Sel dan Fibrosis2.7 Aspek Patologi PemulihanBAB IIIPENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPatologi adalah salah satu dasar ilmu kedokteran, dan memiliki peranan yang sangat fundamental. Sering kali diagnosis pasti suatu penyakit ditegakkan dengan patologi (histopatologi). Sedakanangkan pengertian Patologi dalam arti yang luas adalah bagian dari ilmu kedokteranngyang mengamati sebab dan akibat dari terjadinya penyakit atau kelainan pada tubuh. Namun pengertian patofisiologi sendiri adalah reaksi fungsi tubuh terhadap suatu penyakit yang masuk ke dalam tubuh.Mekanisme adaptasi sel terdiri dari organisasi sel yaitu unit kehidupan, kesatuan lahiriah yang terkecil menunjukkan bermacam-macam fenomena yang berhubungan dengan hidup.dan selalu berbuhungan dengan karakterristik makhluk hidup yaitu : bereproduksi, tumbuh, melakukan metabolisme dan beradaptasi terhadap perubahan internal dan eksternal.Regenerasi adalah proses pertumbuhan dan perkembangan sel yang bertujuan untuk mengesi ruang tertentu pada jaringan atau memperbaiki bagian yang rusak. Regenerasi merupakan proses yang begitu penting artinya bagi kehidupan makhluk hidup. Tanpa regenerasi maka tubuh organisme tak akan ada yang sempurna. Dalam tubuh akhluk hidup terdapat kemampuan untuik melakukan regenerasi pada tingkat sel atau jaringan sedangkan pada hewan tertentu mampu melakukan regenerasi pada tingkat organ. Proses regenerasi yang efektif adalah pada masa embrio hingga masa bayi, setelah dewasa kemampuan regenerasi ini terbatas pada sel atau jaringan tertentu saja. Namun tidak demikian dengan bangsa avertebrata dan reptilia tertentu, kemampuan untuk memperbaiki dirinya sangat menakjubkan hingga dia mencapai dewasa. Daya regenerasi tak sama pada berbagai organisme. Regenerasi ternyata terdiri dari berbagai tahap ,mulai dari pemulihan kerusakan yang parah akibat hilangnya bagian tubuh utama. Misalnya penggantin anggota bagian badan sampai pada penggantian kerusakan sel atau organ.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apa yang dimaksud dengan regenerasi ?1.2.2 Apa saja tahapan regenerasi sel (tubuh) ?1.2.3 Faktor apa saja yang mempengaruhi regenerasi ?1.2.4 Apa yang dimaksud dengan fibrosis sel ?1.2.5 Bagaimana mekanisme penyembuhan luka ?

1.2 Tujuan1.3.1 Untuk mengetahui apa yang diamksud regenerasi sel1.3.2 Untuk mengetahui mekanisme pada regenerasi sel (tubuh)1.3.3 Untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh pada regenerasi sel1.3.4 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan fibrosis sel1.3.5 Untuk mengetahui mekanisme penyembuhan luka

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Regenerasi SelRegenari sel adalah proses pembentukan sel uuntuk menggantikan sel yang mati yang diatur mulai tingkat terkecil dalam sel tubuh kita.Setiap saat,setiap detik sel pada tubuh kita ada yang mati &setiap itupula lahir sel yang menggantikannya atau disebut proses regenerasi.Setiap bagian tubuh dari manusia selalu berganti.Tulang manusia menggantikan dirinya selama 12,5 kali selama hidupnya, sel kulit kita hanya berusia 28 hari sejak tumbuh dari endodermis sampai mengelupas atau pada lapisan epidermis. Berbagai jenis sel darah merah setiap hari ada yang mati & hancur,namun sumsum tulang membentuk sel darah merah yang baru.Setiap saat kita mengalami pembongkaran (bagi yang hidup tdk sehat) & penumpukkan ulang kalsium(bagi yang hidup sehat).Proses pembongkaran inilah yang menyebabkan tulang menderita osteoporosis. Proses regenerasi dalam banyak hal mirip dengan proses perkembangan embrio. Pembelahan yang cepat, dari sel-sel yang belum khusus timbulah organisasi yang kompleks dari sel-sel khusus. Proses ini melibatkan morfogenesis dan diferensiasi seperti perkembangan embrio akan tetapi paling tidak ada satu cara proses regenerasi yang berbeda dari proses perkembangan embrio. Secara fisiologis, otot rangka merupakan jaringan yang sudah berdiferensiasi secara akhir (nukleusnya bersifat post-mitotik). Namun demikian, terdapat sel-sel satelit di membran basal dan sarkolema yang dapat berproliferasi untuk menggantikan sel-sel otot yang rusak. Sel-sel satelit ini diaktivasi oleh makrofag dan sebagai respons terhadap cedera jaringan. Aktivasi sel satelit ini terjadi sekitar 10 hari setelah cedera, diawali oleh proses degenerasi dan inflamasi. Selain itu, diketahui bahwa berbagai faktor pertumbuhan, seperti bFGF, NGF, dan IGF-1 juga turut berperan dalam menstimulasi proliferasi sel-sel satelit.Berdasar kemampuan untuk regenerasi sel tubuh dibagi 3 golongan : Sel labil Di sini terus terjadi pembelahan dan kematian Termasuk : sel hematopoetic dalam sumsum tulang, sel lapis gepeng kulit, mulut, vagina, servix, sel kobuid saluran kelenjar eksokrin, liur, pankreas, empedu, sel silindris GI tract, tuba, uterus, uranius. Sel stabil Sel ini cepat membelah ketika injury Termasuk : Sel parenchyma hepar, sel ginjal, sel pankreas, sel endotel pembuluh darah. Sel permanen Sel saraf (neuron) Sel otot (ada sedikitnya daya perbaikan = poliferasi)2.2 Tahapan Regenerasi Sel (tubuh)Adapun beberapa tahapan dalam regenerasi anggota tubuh yaitu : 1. Misal dengan adanya kontak fisik yang mengakibatkan luka, luka akan tertutup oleh darah yang mengalir, lalu membeku membentuk scab yang bersifat sebagai pelindung. 2. Sel epitel bergerak secara amoeboid menyebar di bawah permukaan luka, di bawah scab. Proses ini membutuhkan waktu selama dua hari, dimana pada saat itu luka telah tertutup oleh kulit. 3. Diferensiasi sel-sel jaringan sekitar luka, sehingga menjadi bersifat muda kembali dan pluripotent untuk membentuk berbagai jenis jaringan baru. Matriks tulang dan tulang rawan akan melarut, sel-selnya lepas tersebar di bawah epitel. Serat jaringan ikat juga berdisintegrasi dan semua sel-selnya mengalami diferensiasi. Sehingga dapat dibedakan antara sel tulang, tulang rawan, dan jaringan ikat. Setelah itu sel-sel otot akan berdiferensiasi, serat miofibril hilang, inti membesar dan sitoplasma menyempit. 4. Pembentukan kuncup regenerasi (blastema) pada permukaan bekas luka. Pada saat ini scab mungkin sudah terlepas. Blastema berasal dari penimbunan sel-sel diferensiasi atau sel-sel satelit pengembara yang ada dalam jaringan, terutama di dinding kapiler darah. Pada saatnya nanti, sel- sel pengembara akan berproliferasi membentuk blastema. 5. Proliferasi sel-sel berdiferensiasi secara mitosis, yang terjadi secara serentak dengan proses dediferensiasi dan memuncak pada waktu blastema mempunyai besar yang maksimal dan tidak membesar lagi. 6. Rediferensiasi sel-sel dediferensiasi, serentak dengan berhentinya proliferasi sel-sel blastema tersebut. Sel-sel yang berasal dari parenkim dapat menumbuhkan alat derifat mesodermal, jaringan saraf dan saluran pencernaan.

Gambar 1. Skema Pemulihan Jaringan

Gambar 2. Proliferasi Sel selama proses perbaikan jaringan2.3 Faktor yang berpengaruh terhadap Regenerasi SelRegenerasi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain : 1. Temperatur, dimana peningkatan temperatur sampai titik tertentu maka akan meningkatkan regenerasi. 2. Makanan, tingkat regenerasi akan can aspekepat jika memperhatik makanan. Makanan yang cukup dapat membantu mempercepat proses regenerasi. 3. System saraf, sel-sel yang membentuk regenerasi baru berasal dari sel sekitar luka . hal ini dapat dibuktikan dengan radiasi seluruh bagian tubuh terkecuali bagian yang terpotong, maka terjadilah regenerasi dan faktor yang menentukan macam organ yang diregenerasi.

2.4 Pengertian Fibrosis Fibrosisadalah proses pembentukan jaringan fibrin, pembentukan struktur seperti skar yang halus yang menyebabkan jaringan mengeras dan mengurangi aliran cairan melalui jaringan-jaringan.Fibrosis akan terbentuk apabila cedera otot terlalu parah dan proses inflamasi kronik berlanjut. Jaringan parut akan terbentuk di antara minggu ketiga dan keempat setelah cedera. Pada proses ini terjadi aktivasi matriks ekstraselular dan peningkatan produksi jaringan kolagen (terutama tipe I dan III). Penyembuhan melalui fibrosis juga dapat terjadi bersamaan dengan regenerasi sel otot (proliferasi sel satelit). Diketahui bahwa TGF-1 merupakan faktor yang menginduksi terbentuknya fibrosis. Pada penyembuhan melalui pembentukan fibrosis, otot dapat kehilangan unit kontraktilnya sehingga fungsinya secara keseluruhan menjadi berkurang atau hilang sama sekali.2.5 Mekanisme Penyembuhan LukaPenyembuhan luka meliputi 2 kategori yaitu, pemulihan jaringan ialah regenerasi jaringan pulih seperti semula baik struktur maupun fungsinya dan repair ialah pemulihan atau penggantian oleh jaringan ikat. Penyembuhan luka adalah suatu kualitas dari kehidupan jaringan hal ini juga berhubungan dengan regenerasi jaringan. Fase penyembuhan luka digambarkan seperti yang terjadi pada luka pembedahan. Fase penyembuhan luka, antara lain meliputi :1. Tahap inflamasiInflamasi adalah reaksi yang bertujuan untuk melindungi dan membatasi atau menghilangkan iritasi selama proses mekanisme perbaikan jaringan berlangsung. Inflamasi dapat disebabkan oleh mikriba, faktor fisik dan kimia, panas, dan radiasi. Terlepas dari tipe iritan dan lokasinya, manifestasi dari inflamasi yang khas ditandai dengan tanda-tanda dan gejala klinis seperti rubor, kalor, tumor, dolor, dan functio laesaPerkembangan alami inflamasi dibedakan menjadi berbagai fase. Awalnya terjadi reaksi vaskular disertai eksudat (fase serous), kemudian faktor seluler dipicu (fase eksudatif atau selular). Pada akhirnya proses radang selesai dan jaringan yang rusak telah diperbaiki.

1. Tahap seorusBerlangsung sekitar 36 jam dan ditandai oleh edemia inflamasi lokal, hiperemi atau kemerahan disertai suhu tinggi, dan nyeri. Eksudat serosa diamati pada tahap ini, mengandung protein dan jarang terdapat leukosit PMN2. Tahap selularPerkembangan dari fase serous, ditandai dengan akumulasi masif dari leukosit PMN, terutama granulosit neutrofil yang menyebabkan terbentuknya pus.3. Tahap reparatifTahap reparatif segera dimulai setelah inokulasi. Dengan mekanisme reparatif inflamasi, produk dari reaksi inflamasi akut akan dihilangkan dan dilanjutkan dengan perbaikan dari jaringan yang rusak. Perbaikan dicapai dengan pengembangan jaringan granulasi yang dikonversi menjadi jaringan ikat fibrosa sehingga jaringan yang rusak kembali normal (Fragiskos, 2007)2. Fase FibroplasiaFase fibroplasia atau tahap fibroblas terjadi setelah proses inflamasi berkurang, diawali dengan proliferasi dan mograsi fibroblas pada daerah jejas. Migrasi ini dipacu oleh transformming growth factor (TGF-), yaitu faktor pertumbuhan yang dihasilkan oleh jaringan granulasi yang terbentuk selama proses inflamasi. Migrasi dan peningkatan proliferasi fibroblas di daerah jejas akan meningkatkan sintesis kolagen dan fibronektin, serta peningkatan deposisi matriks ekstraseluler. (Fragiskos, 2007)Pada tahap selanjutnya terjadi penurunan proliferasi sel endotel dan sel fibroblas, namin fibroblas menjadi lebih progresif dalam mensintesis kolagen dan fibronektin sehingga meningkatkan jumlah matriks eksraseluler yang berkurang selama inflamasi. Selain TGF-, beberapa faktor pertumbuhan lain yang ikut mengatur peroliferasi fibroblas juga membantu menstimulasi sintesis matriks ekstraseluler. Pembentukan serabut kolagen pada daerah jejas merupakan hal pentung untuk meningkatkan penyembuhan luka. (Fragiskos, 2007)3. Tahap remodelingTahap remodeling adalah proses akhir dari penyembuhan luka, yaitu pembentukan jaringan granulasi yang berbentuk spindel, kolagen, fragmen dari jaringan elastik dan berbagai komponen matriks ekstraseluler. (Fragiskos, 2007)

Gambar 3. Proses Penyembuhan Luka2.6 Faktor Pertumbuhan Pada Regenerasi Sel dan FibrosisAdapun yang dapat dilakukan untuk pemulihan sel atau jaringan yang mengalami cedera:1. Pemberian NSAID (non-steroidal anti inflamatory drug) merupakan cara untuk mencegah peradangan, dengan demikian mengurangi kemungkinan terbentuknya jaringan parut yang berpotensi mengurangi fungsi otot secara fisiologis. NSAID bekerja dengan cara menghambat jalur siklooksigenase, menghambat konversi asam arakidonat, mengurangi nyeri dan vasodilatasi.2. Pemberian faktor pertumbuhan (growth factor) untuk mempercepat proliferasi sel satelit. Salah satunya adalah pemberian IGF-1. Sebuah penelitian menunjukkan pemberian IGF-1 secara in vivo mampu mempercepat proliferasi sel satelit dan otot yang cedera mulai menunjukkan aktivitas kontraksi 15 hari setelah cedera. 3. Perlakuan rehab medik berupa latihan (exercise) diyakini dapat mempercepat pemulihan fungsi otot yang cedera. Penelitian menunjukkan bahwa latihan dapat meningkatkan suplai darah, infiltrasi leukosit dan monosit, serta mempercepat proliferasi sel satelit. Namun hal ini masih menjadi perdebatan oleh beberapa pihak, karena beranggapan bahwa latihan dapat mengurangi imobilisasi dan memperburuk cedera. Berapa batasan waktu yang tepat untuk melakukan latihan juga belum diketahui secara jelas.2.7 Aspek Patologi PemulihanKomplikasi yang terjadi pada pemulihan luka dapat disebabkan abnormalitas pada komponen dasar proses repair.Kelainan dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori utama,yaitu:1. Pembentukan bekas luka yang tidak sempurna2. Pembentukan yang berlebihan dari komponen repair3. Pembentukan kontrakturPembentukan dari jaringan granulosa atau penyusunan bekas luka yang tidak memadai dapat menyebabkab dua tipe komplikasi yaitu:wound dehiscence dan ulceration. Pembentukan yang berlebihan dari komponen proses repair dapat menimbulkan hyperthropic scar dan keloid.Akumulasi dari komponen yang berlebihan yaitu kolagen dapat meyebabkan bekas luka yang disebut hyperthropic scar , jika jaringan luka tumbuh melebihi batas luka sebenarnya dan tidak surut maka disebut keloid.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Regenerasi sel adalah proses pembentukan sel uuntuk menggantikan sel yang mati yang atau yang telah rusak yang diakibatkan anatara lain adanya luka.2. Fibrosisadalah proses pembentukan jaringan fibrin, pembentukan struktur seperti skar yang halus yang menyebabkan jaringan mengeras dan mengurangi aliran cairan melalui jaringan-jaringan yang diakibatkan oleh adanya jaringan yang rusak atau terluka.3. (tolong ditambahi)3.2 SaranKami menyadari bahwa makalah yang kami buat kurang sempurna terutama dalam hal pembahasan,sebab materi menegenai regenerasi dan fibrosis sel da sangat banyak.Sebaiknya makalah ini dapat dijadikan referensi atau acuan dalam pembuatan makalah selanjutnya untuk lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Baxter C:The normal healing process. In: New Directions in Wound Healing. Wound care manual;February 1990. Princeton, NJ: E.R. Squlbb & Sons, Inc; 1990.Balinsky, B. I. 1981. An Introduction to Embriology. W. B. Saunders Company, Philadelpia.Kalthoff, Klaus. 1996. Analysis of Biological Development. Mc Graw-Hill Mc, New York.Kimball, John W. 1992. Biology. Addison-Wesley Publishing Company, Inc., New York._____________. 1992. Biologi Jilid 2. Erlangga, Jakarta.Majumdar, N. N. 1985. Text Book of Vertebrae Embriology. Mc Graw-Hill Publishing Company Limited, New Delhi.http://id.wikipedia.org/wiki/sel(biologi)#regenerasidandeferensiasisel