Makalah Reaksi Kimia
-
Upload
sindyfatikaa -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
description
Transcript of Makalah Reaksi Kimia
Reaksi KimiaMakalah ini ditulis guna memenuhi tugas mata kuliah Kimia Fisika
Dosen Pengampu : Agus Taufiq Ir.M.Sc.
Di susun oleh :
Lu’lu’il Maknun 13521192
Gita Yunita Sri Pambayun 13521203
Sindy Fatika Aulia 13521227
Kelas : A
JURUSAN TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa, berkat rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Reaksi
Kimia.
Dalam makalah ini kami menjelaskan mengenai pengertian secara umum dan
lain-lain. Adapun tujuan kami menulis makalah ini yang utama untuk memenuhi
tugas dari dosen pengampu yang membimbing kami dalam mata kuliah KIMIA
FISIKA. Di sisi lain, kami menulis makalah ini untuk mengetahui lebih rinci mengenai
Reaksi Kimia.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu,
diharapkan kritik dan saran pembaca demi kesempurnaan makalah kami untuk ke
depannya. Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama
bagi mahasiswa-mahasiswa yang mengikuti mata kuliah Kimia Fisika.
Yogyakarta, April 2014
Penyusun
Daftar Isi
AbstrakReaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga
terjadi senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas. Reaksi kimia adalah
transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan
penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul
menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom
dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan
kimia.
Ada banyak jenis reaksi kimia dan pendekatannya menghasilkan banyak
pertindihan dalam Klasifikasi. Berikut adalah beberapa contoh istilah yang sering
digunakan dalam menyatakan beberapa jenis reaksi:
Pengisomeran Sintesis,
Reaksi Air hujan Reaksi asam-basa, umumnya dikenal saat reaksi antara asam dan basa, bisa
memiliki definisi berbeda tergantung pada konsep asam-basa digunakan. Antara
yang biasa adalah:
1. Definisi Arrhenius: Asam bercerai di dalam air membebaskan ion H3O +;
basa bercerai di dalam air membebaskan ion OH-.
2. Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H +); basa adalah
penerima proton.
3. Definisi Arrhenius turut berperan.
4. Definisi Lewis: Asam adalah penerima pasangan elektron;
5. Basa adalah donor pasangan elektron.
6. Definisi Brønsted-Lowry turut berperan.
Reaksi redoks Pembakaran Reaksi organik
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Reaksi-reaksi kimia merupakan suatu hal yang dapat diamati dari adanya
perubahan, misalnya perubahan warna, perubahan wujud, dan yang utama adalah
perubahan zat yang disertai perubahan energi dalam bentuk kalor. Reaksi kimia
merupakan kunci utama ilmu kimia. Dengan mereaksikan suatu zat berarti kita
mengubah zat itu menjadi zat lain, baik sifat maupun wujudnya. Dalam ilmu kimia
reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu
atau berbagai jenis zat. Sifat-sifat kimia, kemudian dicatat sebagai data kuantitatif.
Dengan demikian, bila kita mengharapkan suatu zat yang memiliki ciri-ciri tertentu,
kita harus berupaya mencari bahan baku yang bila direaksikan dengan zat tertentu
menghasilkan zat yang kita harapkan.
B. Tujuan
1. Untuk melengkapi tugas Kimia Fisika
2. Agar dapat mengetahui dan memahami apa itu reaksi kimia beserta jenis,
faktor yang mempengaruhi dan lain-lain.
3. Agar dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap reaksi kimia.
BAB II
ISI
A. Reaksi Kimia Definisi reaksi kimia.
Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga
terjadi senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas.
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini
bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar,
pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau
penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk
atau terputusnya ikatan kimia.
Reaksi kimia merupakan suatu proses alam yang selalu menghasilkan
antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat
dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya dikarakterisasikan
dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan satu atau lebih produk yang
biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari reaktan. Secara klasik, reaksi kimia
melibatkan perubahan yang melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan
dan pemutusan ikatan kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia
juga dapat diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada
reaksi nuklir.
Dari sebelumnya, reaksi kimia melibatkan pergerakan elektron dalam
membentuk dan memecahkan ikatan kimia, walaupun konsep umum untuk reaksi
kimia, dalam bentuk persamaan kimia, bisa digunakan untuk transisi partikel
keunsuran, begitu juga reaksi nuklir.
Berikut adalah beberapa contoh istilah yang sering digunakan dalam
menyatakan beberapa jenis reaksi:
Pengisomeran, yaitu ketika senyawa kimia menjalani penataan kembali struktur
tanpa perubahan komposisi atom (stereoisomerisme)
Sintesis, yaitu ketika dua atau lebih unsur atau senyawa kimia bergabung
membentuk hasil yang lebih rumit:
N2 + 3 H2 → 2 NH3
Pengurai kimia atau analisis, yaitu ketika senyawa kimia terurai menjadi
senyawa yang lebih kecil atau unsur:
2 H2O → 2 H2 + O2
Displacement tunggal atau penggantian tunggal, dicirikan oleh unsur yang
digantikan keluar dari senyawa oleh unsur reaktif:
2 Na (p) + 2 HCl (ak) → 2 NaCl (ak) + H2 (g)
Metatesis atau Reaksi penggatian ganda, yaitu dua senyawa mengganti ion
atau ikatan untuk membentuk senyawa lain:
NaCl (ak) + AgNO3 (ak) → NaNO3 (ak) + AgCl (p)
Reaksi Air hujan adalah ketika bahan dalam larutan bergabung membentuk
padat (mendakan). Contoh yang sesuai adalah seperti yang tertera dalam metatesis.
Reaksi asam-basa, umumnya dikenal saat reaksi antara asam dan basa, bisa
memiliki definisi berbeda tergantung pada konsep asam-basa digunakan. Antara
yang biasa adalah:
o Definisi Arrhenius: Asam bercerai di dalam air membebaskan ion H3O+; basa
bercerai di dalam air membebaskan ion OH-.
o Definisi Brønsted-Lowry: Asam adalah donor proton (H +); basa adalah
penerima proton.
o Definisi Arrhenius turut berperan.
o Definisi Lewis: Asam adalah penerima pasangan elektron;
o Basa adalah donor pasangan elektron.
o Definisi Brønsted-Lowry turut berperan.
Reaksi redoks, yaitu perubahan dalam nomor oksidasi atom. Reaksi tersebut
sering dianggap sebagai transisi elektron antara situs atau spesies molekul berbeda.
Contohnya reaksi redoks adalah:
2 S2O32-(ak) + I2 (ak) → S4O62-(ak) + 2 I-(ak)
Yaitu I2 diturunkan ke I-dan S2O32-(anion tiosulfat) dioksidasi ke S4O62-.
Pembakaran, sejenis reaksi redoks yang atas senyawa mampu terbakar
bergabung dengan unsur yang mengoksidasi, biasanya oksigen, untuk
menghasilkan energi dan mengeluarkan hasil yang teroksidasi.
C10H8 + 12 O2 → 10 CO2 + 4 H2OCH2S + 6 F2 → CF4 + 2 HF + SF6
Reaksi organik mencakup pengasingan luas yang melibatkan senyawa organik
yang memiliki karbon sebagai unsur utama dalam struktur molekul. Reaksi yang
melibatkan senyawa organik yang kebanyakan didefinisikan sebagai kelompok
berfungsi. Bagi yang berlawanan pula dikenal sebagai reaksi takorganik.
B. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Reaksi Kimia
Dalam suatu reaksi kimia secara umum terjadi reaksi sebagai berikut :
A + B ---> C + D
A dan B bertindak sebagai pereaksi, serta C dan D sebagai hasil reaksi. Semakin
bertambahnya waktu, jumlah pereaksi akan semakin berkurang dan jumlah hasil
reaksi akan semakin bertambah ( lihat gambar dibawah ).
Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi,
yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang
menguntungkan. Faktor – faktor yang mempengaruhi reaksi kimia antara lain
sebagai berikut :
1. Konsentrasi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin
besar konsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil
konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel,
sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih
rapat, jika dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti
semakin banyak molekul-molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya
tumbukan antar molekul makin sering terjadi dan reaksi berlangsung semakin cepat.
Semakin tinggi konsentrasi suatu larutan, makin besar laju reaksinya
2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu
reakasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif
bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering dan menyebabkan laju
reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin
tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel
ikut meningkat sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas
harga energi aktivasi (Ea).
Kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi
Harga tetapan laju reaksi (k) akan berubah jika suhunya berubah. Berdasarkan hasil
percobaan, laju reaksi akan menjadi 2 kali lebih besar untuk setiap kenaikan suhu 10 0C.
Pada umumnya reaksi akan berlangsung lebih cepat bila suhu dinaikkan. Dengan
menaikkan suhu maka energi kinetik molekul-molekul zat yang bereaksi akan
bertambah sehingga akan lebih banyak molekul yang memiliki energi sama atau
lebih besar dari Ea. Dengan demikian lebih banyak molekul yang dapat mencapai
keadaan transisi atau dengan kata lain kecepatan reaksi menjadi lebih besar.
Secara matematis hubungan antara nilai tetapan laju reaksi (k) terhadap suhu
dinyatakan oleh formulasi ARRHENIUS:
k = A . e-E/RT
dimana:
k : tetapan laju reaksi
A : tetapan Arrhenius yang harganya khas untuk setiap reaksi
E : energi pengaktifan
R : tetapan gas universal = 0.0821.atm/moloK = 8.314 joule/moloK
T : suhu reaksi (oK)
3. Luas permukaan sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi,
sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan
yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat.
Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin
kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus
kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi;
sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan
untuk bereaksi.
Suatu zat akan bereaksi apabila bercampur dan bertumbukan. Pada pencampuran
reaktan yang terdiri dari dua fasa atau lebih, tumbukan berlangsung pada bagian
permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus memiliki luas permukaan bidang
sentuh yang lebih besar daripada padatan berbentuk lempeng atau butiran. Semakin
luas permukaan partikel, maka frekuensi tumbukan kemungkinan akan semakin
tinggi sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
Laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan reaktan.
4. Tekanan dan Volume
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi
seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil
volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju
reaksi.
5. Katalis
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami
perubahan kimia secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat
diperoleh kembali.
Katalis mempercepat reaksi dengan cara menurunkan harga energi aktivasi (Ea).
Katalisis adalah peristiwa peningkatan laju reaksi sebagai akibat penambahan suatu
katalis. Meskipun katalis menurunkan energi aktivasi reaksi, tetapi ia tidak
mempengaruhi perbedaan energi antara produk dan pereaksi. Dengan kata lain,
penggunaan katalis tidak akan mengubah entalpi reaksi.
Katalisator adalah zat yang ditambahkan ke dalam suatu reaksi dengan maksud
memperbesar kecepatan reaksi. Katalis terkadang ikut terlibat dalam reaksi tetapi
tidak mengalami perubahan kimiawi yang permanen, dengan kata lain pada akhir
reaksi katalis akan dijumpai kembali dalam bentuk dan jumlah yang sama seperti
sebelum reaksi.
Fungsi katalis adalah memperbesar kecepatan reaksinya (mempercepat reaksi)
dengan jalan memperkecil energi pengaktifan suatu reaksi dan dibentuknya tahap-
tahap reaksi yang baru. Dengan menurunnya energi pengaktifan maka pada suhu
yang sama reaksi dapat berlangsung lebih cepat.
C. Pengaruh Suhu Terhadap Reaksi Kimia
Dalam suatu reaksi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi laju reaksi, antara
lain : konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Reaksi kimia berlangsung
lebih cepat pada suhu tinggi. Semakin tinggi suhu, maka energi kinetik zat – zat
yang bereaksi semakin besar, terlebih lagi apabila proses reaksinya memerlukan
panas. Reaksi pada suhu tinggi memerlukan waktu lebih cepat untuk membentuk
produk dibandingkan reaksi pada suhu rendah. Pada umumnya, setiap kenaikan
suhu 10oC, laju reaksi naik 2 kali lebih cepat dari semula. Laju reaksi dirumuskan
sebagai berikut: Vt = ( ΔV ) ΔT/10 x Vo
Keterangan :
Vt = laju reaksi akhir
ΔV = kenaikan laju reaksi
ΔT = kenaikan suhu ( T2 – T1 ), dengan T2 = suhu akhir, dan T1 = suhu awal
Vo = laju reaksi awal
Ketika suhu dinaikkan, energi kinetik dalam molekul reaktan juga bertambah.
Adanya energi kinetik yang tinggi menyebabkan gerakan antar molekul semakin
cepat dan acak. Akibatnya frekuensi tumbukan yang terjadi semakin besar.
Tumbukan efektif juga akan semakin banyak sehingga reaksi semakin cepat
berlangsung.
Jika suhu diperbesar, molekul – molekul bergerak lebih cepat sehingga frekuensi
tumbukan juga meningkat. Pada kondisi ini energi molekul – molekul juga semakin
besar sehingga semakin banyak molekul yang mencapai energi aktivasi. Oleh
karenanya, reaksi semakin cepat berlangsung.
BAB III
PEMBAHASAN
Contoh Soal Pengaruh Suhu terhadap Laju Reaksi :
Suatu reaksi berlangsung dua kali lebih cepat setiap suhu dinaikkan 10 oC . Apabila
pada suhu 25 oC laju reaksi suatu reaksi adalah 2y M/s. Berapa laju reaksi pada
suhu 75 oC?
Penyelesaian :
Diketahui :
r0 = 2y
∆r = 2
T1 = 25 °C
T2 = 75 °C
Ditanyakan:
rt = .... ?
Jawab:
= (2)50/10 x 2y
= 25 x 2y = 32 . 2y
= 64y
Jadi, laju reaksinya adalah 64y.
Untuk lebih mudahnya, dapat kita buat dalam bentuk tabel.
Jadi, laju reaksinya sama, yaitu 64y.
Suhu (°C) 25 35 45 55 65 75
Laju reaksi (M/s) 2y 4y 8y 16y 32y 64y
Pada umumnya, setiap kenaikan suhu sebesar 10 oC, reaksi akan berlangsung dua
kali lebih cepat. Dengan demikian, apabila laju reaksi awalnya diketahui, kita dapat
memperkirakan besarnya laju reaksi berdasarkan kenaikan suhunya. Lebih
mudahnya, lihat perumusan berikut.
Karena besarnya laju berbanding terbalik dengan waktu yang ditempuh, maka
perumusan di atas dapat dituliskan sebagai berikut.
Keterangan :
∆r = kenaikan laju reaksi
∆T = kenaikan suhu = T2 –T1
T2 = suhu akhir
T1 = suhu awal
t0 = waktu reaksi awal
tt = waktu reaksi akhir
BAB IV
KESIMPULAN
Reaksi kimia adalah perubahan unsur-unsur atau senyawaan kimia sehingga
terjadi senyawaan lain karena adanya unsur yang lepas. Reaksi kimia dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain : konsentrasi, suhu, luas permukaan sentuh,
tekanan dan volume, dan katalis.
Kenaikan suhu akan memperbesar laju reaksi karena meningkatkan energi
kinetik molekul – molekul zat yang bereaksi seperti pada grafik dibawah.
DAFTAR PUSTAKA
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/06/pengertian-laju-reaksi-kimia-rumus-
soal-orde.html
Rufaida, Anis D dan Emi Sulami. 2002. PR KIMIA untuk SMA/MA KELAS XI Semester 1.
Semarang : Intan Pariwara.
http://www.rumus-fisika.com/2013/01/faktor-yang-mempengaruhi-reaksi.html
http://polarisasi.wordpress.com/materi-kimia-kelas-xi/laju-reaksi/faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-laju-reaksi/
http://bebas.vlsm.org/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Kimia/
0177%20Kim%201-5e.htm
https://www.google.co.id/search?
q=konsentrasi+terhadap+laju+reaksi+kimia&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=EYg6
U_ibFsWPrge-
_oHICw&ved=0CAYQ_AUoAQ&biw=1366&bih=664#facrc=_&imgdii=_&imgrc=ITiFO
qFDT7xL_M%253A%3BKD0se82XL6nneM%3Bhttp%253A%252F
%252Fnurul.kimia.upi.edu%252Farsipkuliah
%252Fweb2012%252F0905762%252Fimages%252Fgrafik1.jpg%3Bhttp%253A
%252F%252Fnurul.kimia.upi.edu%252Farsipkuliah
%252Fweb2012%252F0905762%252Fisi-materi1.html%3B416%3B323
https://www.google.co.id/search?
q=konsentrasi+terhadap+laju+reaksi+kimia&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=EYg6
U_ibFsWPrge-
_oHICw&ved=0CAYQ_AUoAQ&biw=1366&bih=664#facrc=_&imgrc=zrt6wtVyyY2ph
M%253A%3BIvCJF00Hj1RotM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com
%252F-nJSm-_JsHL4%252FUcCPUc0BkjI%252FAAAAAAAAUNY
%252FMPQRglDwgbs%252Fs1600%252Fpengaruh-konsentrasi-terhadap-laju-
reaksi-1862013.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fperpustakaancyber.blogspot.com
%252F2013%252F06%252Fpengertian-laju-reaksi-kimia-rumus-soal-orde.html
%3B485%3B420
https://www.google.co.id/search?
q=suhu+terhadap+laju+reaksi+kimia&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=j4s6U-
mmPIWqrAft_YGIBQ&ved=0CAYQ_AUoAQ&biw=1366&bih=664#q=pengaruh+suhu
+terhadap+laju+reaksi&tbm=isch&facrc=_&imgdii=_&imgrc=pzs68OO8uNzHqM
%253A%3BIvCJF00Hj1RotM%3Bhttp%253A%252F%252F4.bp.blogspot.com
%252F-WjwOmN1WZgs%252FUcCiOr_Uz4I%252FAAAAAAAAUOI
%252FqjIZBlnPqgk%252Fs1600%252FGrafik-perubahan-suhu-terhadap-laju-reaksi-
1962013.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fperpustakaancyber.blogspot.com
%252F2013%252F06%252Fpengertian-laju-reaksi-kimia-rumus-soal-orde.html
%3B463%3B371
https://www.google.co.id/search?
q=suhu+terhadap+laju+reaksi+kimia&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=j4s6U-
mmPIWqrAft_YGIBQ&ved=0CAYQ_AUoAQ&biw=1366&bih=664#q=pengaruh+suhu
+terhadap+laju+reaksi&tbm=isch&facrc=_&imgdii=_&imgrc=n_z0swmoFg116M
%253A%3BIvCJF00Hj1RotM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com
%252F-zSrbf54ifPU%252FUcCefp88ZRI%252FAAAAAAAAUNs
%252FwGag6Yu1w9Q%252Fs1600%252FGrafik-pengaruh-luas-permukaan-
terhadap-laju-reaksi-1962013.jpg%3Bhttp%253A%252F
%252Fperpustakaancyber.blogspot.com%252F2013%252F06%252Fpengertian-
laju-reaksi-kimia-rumus-soal-orde.html%3B490%3B416
https://www.google.co.id/search?
q=suhu+terhadap+laju+reaksi+kimia&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=j4s6U-
mmPIWqrAft_YGIBQ&ved=0CAYQ_AUoAQ&biw=1366&bih=664#q=pengaruh+teka
nan+terhadap+laju+reaksi+kimia&tbm=isch&facrc=_&imgdii=_&imgrc=zrt6wtVyyY2p
hM%253A%3BIvCJF00Hj1RotM%3Bhttp%253A%252F%252F2.bp.blogspot.com
%252F-nJSm-_JsHL4%252FUcCPUc0BkjI%252FAAAAAAAAUNY
%252FMPQRglDwgbs%252Fs1600%252Fpengaruh-konsentrasi-terhadap-laju-
reaksi-1862013.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Fperpustakaancyber.blogspot.com
%252F2013%252F06%252Fpengertian-laju-reaksi-kimia-rumus-soal-orde.html
%3B485%3B420
https://www.google.co.id/search?
q=pengaruh+katalisator+terhadap+laju+reaksi&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=6J
I6U_K-
DMmUrAfL0oHwDw&sqi=2&ved=0CAYQ_AUoAQ&biw=1366&bih=664#q=pengaruh
+katalis+terhadap+laju+reaksi&tbm=isch&facrc=_&imgdii=_&imgrc=ACjNKTvG_lwJ
mM%253A%3Btdlk3j69ZySJnM%3Bhttp%253A%252F%252F3.bp.blogspot.com
%252F-NRu-HemWJhg%252FTcljyTznhWI%252FAAAAAAAAACA
%252F0kExweFf5aM%252Fs320%252FSlide6.JPG%3Bhttp%253A%252F
%252Fkelompok3pe.blogspot.com%252F%3B320%3B202