makalah ptk nana
Click here to load reader
-
Upload
amirhamzah1561 -
Category
Documents
-
view
98 -
download
2
Transcript of makalah ptk nana
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.1.1 Identifikasi Masalah
Pada dasarnya, proses pengajaran dan pembelajaran bahasa
inggris mempunyai tujuan untuk memperbaiki kemampuan siswa
untuk berkomunikasi menggunakan bahasa inggris dengan baik,
baik dalam berbicara maupun dalam menulis.
Bahasa mempunyai fungsi nyata dalam meningkatkan
keterampilan siswa, sosial, emosi dan sebagai salah satu alat untuk
membantu keberhasilan dalam mempelajari setiap illmu
pengetahuan. Proses pengajaran dan pembelajaran bahasa inggris
diharapkan membantu siswa untuk mengenal diri mereka sendiri,
budaya sendiri dan budaya lain, menunjukan ide dan perasaan
mereka, dan juga mampu berpartisipasi dalam komunitas bahasa
inggris, dalam hal ini di lingkungan sekolah.
Bahasa inggris dibagi kedalam 4 keterampilan, seperti:
berbicara, membaca dan menulis. Pemerintah telah menetapkan
beberapa standar kompetensi. Namun standar kompetensi tersebut
tidak spesifik, artinya masih bersifat umum. Itulah mengapa
Standar Kompetensi (SK) diikuti oleh Kompetensi Dasar (KD).
1
Lestari dalam Widayanto (2005) mengemukakan bahwa:
Ada banyak orang mengatakan bahwa sekarang ini, pengajaran dan
pembelajaran bahasa inggris kurang berhasil, salah satu alasannya
adalah cara mengajar siswa di kelas tidak layak atau sesuai dalam
pengajaran dan pembelajaran. Didalam kelas siswa hanya duduk
manis, mendengarkan penjelasan guru dengan serius dan mematuhi
semua isi dari penjelasan materi. Mereka berpikir bahwa guru
adalah pusat dari kelas dan juga mereka mempunyai persepsi
umum bahwa guru mengetahui semua hal dan selalu benar dalam
semua hal. Alasan lainnya, kondisi kualitas guru tidak cukup
bagus, seperti: tidak mempunyai motivasi yang kuat, kurang
pengalaman mengajar, tidak bagus dalam mengatur kelas.
Zamroni dalam Widayanto (2005) mengatakan bahwa :
“Beberapa program untuk memperbaiki kualitas guru penting untuk dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh seorang guru yang dapat memanage kelas dengan baik, dan menjadi masalah pertama yang harus dipecahkan selain masalah lain, seperti: minimnya pengetahuan, etos dan dedikasi kerja, juga kemakmuaran (Zamroni, 2000:120)”.
Berdasarkan data hasil nilai yang diperoleh siswa dalam
mata pelajaran Bahasa Inggris, menunjukkan hasil yang tidak
memuaskan. Hanya 56% dari jumlah siswa yang dapat menguasai
materi pelajaran.
2
Dengan berdiskusi bersama teman sejawat serta refleksi
terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan, maka
ditentukan permasalahan pembelajaran dalam mata pelajaran
bahasa Inggris, yaitu:
a. Siswa tidak mampu menjawab pertanyaan guru dengan tepat
b. Siswa tidak menguasai materi yang telah diajarkan
c. Siswa tidak berani bertanya walaupun tidak mengerti
1.1.2 Analisis Masalah
Faktor-faktor penyebab siswa kurang menguasai mata
pelajaran Bahasa Inggris diantaranya:
a. Penjelasan guru terlalu abstrak
b. Guru terlalu cepat dalam menjelaskan materi
c. Guru tidak menggunakan alat peraga dalam pembelajaran
d. Guru kurang dapat memusatkan perhatian siswa ketika sedang
menjelaskan materi
e. Pertanyaan yang diberikan guru terlalu sulit bagi anak..
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut penulis
menganggap penting untuk mengadakan perbaikan pembelajaran
melalui penelitian tindakan kelas tentang Penggunaan alat peraga
untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran
Bahasa Inggris.
3
1.2 Rumusan Masalah
Pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang menjadi fokus perbaikan
pembelajaran adalah:
Bagaimana meningkatkan ketrampilan siswa pada mata pelajaran
Bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga. Dari fokus perbaikan
pembelajaran tersebut dijabarkan dalam pertanyaan penulis sebagai berikut:
a. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Tanjungwangi dalam
mata pelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan alat peraga
b. Bagaimana hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Tanjungwangi tanpa
menggunakan alat peraga
c. Seberapa besar perbedaan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri
Tanjungwangi pada mata pelajaran Bahasa Inggris sebelum perbaikan
pembelajaran dan setelah perbaikan pembelajaran.
1.3 Tujuan Perbaikan
1. Meningkatkan keterampilan siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris
2. Meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris.
4
1.4 Manfaat Perbaikan
1. Bagi Siswa
Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat dicapai hasil
belajar yang lebih baik dari sebelumnya dengan perubahan nilai yang
signifikan
2. Bagi Guru
Dapat mengembangkan wawasan keilmuan serta meningkatkan
keterampilan dan inovasi guru dalam proses pembelajaran hingga dapat
menghasilkan peserta didik yang memiliki hasil belajar yang lebih baik
dari sebelumnya
3. Bagi Sekolah
Dapat menambah wahana pembelajaran manjadi lebih variatif sehingga
mampu memajukan proses pendidikan dimasa mendatang.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA.
2.1 Alat Peraga
Menurut Machmudin dan Kusnadi (2002) mengutip pendapat
beberapa ahli sebagai berikut untuk menjelaskan pengertian alat peraga.
Pengertian alat peraga menurut Gagne adalah komponen sumber belajar di
lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Menurut
Briggs, alat peraga adalah wahana fisik yang mengandung materi
pembelajaran. Dengan demikian, alat peraga merupakan sesuatu yang
digunakan untuk mengkomunikasikan materi pembelajaran agar terjadi
proses belajar.
Schramm berpendapat bahwa alat peraga dalam pendidikan sebagai
suatu teknik untuk menyampaikan pesan sehingga alat peraga didefinisikan
sebagai teknologi pembawa informasi atau pesan pembelajaran.
Menurut Miarso, alat peraga secara makro dalam keseluruhan sistem
pendidikan didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat merangsang
terjadinya proses belajar.
Dalam pengertian yang lebih khusus, alat peraga merupakan alat bantu
pengajaran, yang banyak digunakan dalam pengajaran di SD, termasuk
pembelajaran Bahasa Inggris.
6
Secara umum alat peraga sebagai media pendidikan antara lain
mencakup hal berikut:
1. Bahan-bahan cetakan atau bacaan seperti: buku, koran, majalah dan
sebagainya;
2. Alat-alat audio dan visual seperti: kaset, TV, Video dan lain-lain;
3. Sumber-sumber masyarakat, seperti: monumen, candi dan peninggalan
sejarah lainnya;
4. Koleksi benda-benda seperti: koleksi mata uang kuno, koleksi awetan
tumbuhan dan hewan dan sebagainya;
5. Perilaku guru ketika mengajar yang dicontohkan kepada siswa.
2.2 Penggunaan Alat Peraga dalam Pembelajaran Bahasa Inggris
Alat peraga merupakan salah satu komponen penentu efektivitas
belajar. Alat peraga mengubah materi ajar yang abstrak menjadi kongkrit
dan realistik. Penyediaan perangkat alat peraga merupakan bagian dari
pemenuhan kebutuhan siswa belajar, sesuai dengan tipe siswa belajar.
Pembelajaran menggunakan alat peraga dalam mata pelajaran bahasa
inggris berarti mengoptimalkan fungsi seluruh panca indra siswa untuk
meningkatkan efektivitas siswa belajar dengan cara mendengar, melihat,
meraba, dan menggunakan pikirannya secara logis dan realistis.
Pelajaran tidak sekedar menerawang pada wilayah abstrak, melainkan
sebagai proses empirik yang konkrit yang realistik serta menjadi bagian dari
hidup yang tidak mudah dilupakan.
7
Tujuan penggunaan alat peraga dalam mata pelajaran bahasa inggris
adalah untuk mendemonstrasikan konsep yang abstrak ke dalam bentuk
visual. Dalam proses pembelajaran alat peraga berfungsi:
1. Memecah rangkaian pembelajaran ceramah yang monoton
2. Membumbui pembelajaran dengan humor untuk memperkuat minat
siswa belajar.
3. Menghibur siswa agar pembelajaran tidak membosankan.
4. Memfokuskan perhatian siswa pada materi pelajaran secara kongkrit.
5. Melibatkan siswa dalam proses belajar sebagai rangkaian pengalaman
nyata.
Penggunaan alat peraga menunjang prinsip pembelajaran yang efektif
yang terkait pada upaya :
1. Meningkatkan motivasi siswa belajar karena peraga dapat merangsang
tumbuhnya perhatian serta mengembangkan keterampilan
2. Peraga dapat memfokuskan perhatian siswa, pendidik dapat
menggunakan peraga dengan melihat benda yang sesungguhnya di luar
kelas atau dalam kelas
3. Menyajikan pembelajaran dengan memanfaatkan kehidupan nyata
dalam rangka meningkatkan daya antusias siswa terhadap materi
pelajaran
4. Alat peraga pembelajaran dapat mengubah guru sebagai transmisi yang
berfungsi sebagai penghantar menjadi fasilitator, peraga membuat
siswa lebih aktif.
8
5. Membuat seluruh momen dalam kelas hidup dan berubah dari waktu
ke waktu, pendidikan dapat membangun pertanyaan dengan dukungan
alat yang ada di tangan.
6. Alat peraga membuat siswa menjadi lebih aktif berpikir dan
mengembangkan kemampuan berpikir kritis karena siswa tidak
sekedar mengingat dan mendengarkan, namun mengembangkan
pikirannya dengan fakta
7. Alat peraga lebih meningkatkan interaksi antar siswa dalam kelas
sehingga transformasi belajar dapat berkembang dinamis
8. Dengan bantuan alat peraga dapat meningkatkan daya monitor
pendidik sehubungan dengan aktifitas siswa lebih mudah diamati.
Penggunaan alat peraga memenuhi kebutuhan belajar sesuai gaya
belajar siswa dalam satu kelas. Sebagaimana kita ketahui bahwa terdapat
beberapa tipe siswa berdasarkan cara mereka memahami sesuatu. Ada siswa
dengan gaya belajar visual, audio, atau kinestetik. Masing-masing memiliki
kecenderungan untuk mengoptimalkan salah satu indera mereka dalam
belajar sehingga memerlukan metode mengajar yang berbeda. Namun
demikian, guru harus mampu untuk mengkombinasikan beragam metode
pengajaran agar dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh siswanya dalam
belajar.
Metode untuk siswa visual mencakup materi tertulis, penggunaan
gambar dalam menjelaskan materi, menggambarkan time line untuk hari-
9
hari penting dalam pelajaran sejarah, menggunakan transparansi atau power
point, dan instruksi tertulis lainnya (wikipedia, 2009). Biasanya siswa
dengan gaya belajar visual akan selalu mengikuti dan melihat guru saat
memberikan penjelasan. (www.tpamujahidin.com, 2009).
Metode audio mencakup pengulangan secara lisan dengan suara keras
istilah-istilah sulit dan konsep dalam pelajaran, menemani dalam diskusi
kelompok, mengadakan debat, mendengarkan materi melalui tape, dan
sebagainya.
Metode kinestetik mencakup penyediaan peralatan dan kegiatan
percobaan, penyelesaian tugas, menggunakan pertolongan alat dan objek
dalam pembelajaran, menggunakan permainan dan menyelenggarakan field
trip.
Seringkali kita tidak memahami karakteristik siswa dan memaksakan
metode pengajaran yang kita anggap benar sehingga pencapaian hasil yang
diharapkan tidak tercapai.
Salah satu sarana yang dapat mewadahi dan mendukung proses
pengajaran menegaskan bahwa keberadaaan alat peraga dalam setiap
pembelajaran sangatlah penting. Guru akan lebih mudah dalam
mendeskripsikan materi yang sedang dijelaskan olehnya sehingga siswa pun
akan lebih mudah dan cepat dalam memahami pelajaran. Ketiga jenis gaya
belajar siswa pun dapat diakomodasi sehingga proses pembelajaran
berlangsung dengan lebih efektif.
10
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN
3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan perbaikan pembelajaran Bahasa Inggris
dilaksanakan di kelas IV SDN Tanjungwangi Cihampelas. Adapun jadwal
pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut sebagai berikut:
1. Siklus 1 mata pelajaran Bahasa Inggris tanggal 10 Januari 2011
2. Siklus 2 mata pelajaran Bahasa Inggris tanggal 12 Januari 2011
3.2 Prosedur Pelaksanaan
Prosedur umum mata pelajaran Bahasa Inggris:
1. Menetapkan scenario perbaikan pembelajaran
2. Menentukan teman sejawat untuk membantu mengamati pelaksanaan
perbaikan pembelajaran
3. Mempersiapkan alat observasi
4. Mempersiapkan alat peraga berupa gambar-gambar tentang bagian-
bagian tubuh (Part of Body)
5. Melakukan simulasi dan diskusi dengan teman sejawat tentang hal-hal
yang berhubungan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
11
Prosedur khusus mata pelajaran Bahasa Inggris:
1. Guru mengadakan apersepsi
2. Guru memperlihatkan gambar-gambar bagian-bagian tubuh
3. Guru memberikan penjelasan tentang materi
4. Guru membimbing siswa mengerjakan latihan
5. Guru melakukan tanyajawab
6. Guru memberikan pertanyaan untuk mengukur pemahaman siswa
12
DAFTAR PUSTAKA
http://fromlearningtoteaching.blogspot.com/2009/02/active-teaching.html
(www.tpamujahidin.com, 2009).
Zamroni dalam Widayanto. 2008. “Etos Kerja Dalam Meningkatkan Produktivitas Kinerja Guru”. PT. Intimedia Ciptanusantara. Tangerang.
13