Makalah prososial behavior

25
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingkah laku prososial (Prososial Behavior) adalah tingkah laku sosial positif yang menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis orang lain lebih baik, yang di lakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan rewards eksternal. Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dilakukan secara sukarela dan menguntungkan orang lain tanpa antisipasi rewards eksternal, yang meliputi menolong, membantu, membagi, dan menyumbang. Tingkah laku prososial variasinya sangat besar. Ini bisa mulai dari bentuk yang paling sederhana seperti sekedar memberi perhatian hingga yang paling hebat. Misalnya, mengorbankan diri demi orang lain. Pendapat tersebut menunjukkan bahwa intensitas tingkah laku prososial berbed-beda, ada yang tinggi dan ada yang rendah. Dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan tingkah laku prososial, orang harus mengetahui bahwa ada seseorang yang membutuhkan bantuan. Selanjutnya, penolong mungkin menentukan

Transcript of Makalah prososial behavior

Page 1: Makalah prososial behavior

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tingkah laku prososial (Prososial Behavior) adalah tingkah laku sosial

positif yang menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis orang lain

lebih baik, yang di lakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan rewards

eksternal. Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang dilakukan secara

sukarela dan menguntungkan orang lain tanpa antisipasi rewards eksternal,

yang meliputi menolong, membantu, membagi, dan menyumbang.

Tingkah laku prososial variasinya sangat besar. Ini bisa mulai dari

bentuk yang paling sederhana seperti sekedar memberi perhatian hingga yang

paling hebat. Misalnya, mengorbankan diri demi orang lain. Pendapat tersebut

menunjukkan bahwa intensitas tingkah laku prososial berbed-beda, ada yang

tinggi dan ada yang rendah.

Dalam proses pengambilan keputusan untuk melakukan tingkah laku

prososial, orang harus mengetahui bahwa ada seseorang yang membutuhkan

bantuan. Selanjutnya, penolong mungkin menentukan apakah akan dibantu

atau tidak, dan bagaimana cara memberi bantuan tersebut. Keputusan tersebut

juga bergantung pada dua pertimbangan. Pertama, penolong mungkin

menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap orang yang memerlukan bantuan,

yang kedua, penolong menganalisis berapa besar reward yang diterima setelah

memberikan pertolongan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian tingkah laku/ perilaku prososial (prososial behavior)?

2. Apa sajakah sumber-sumber prilaku prososial?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi dan mendorong tindakan

prososial?

Page 2: Makalah prososial behavior

2

4. Bagaimana perkembangan tingkah laku prososial?

5. Apa sajakah aspek - aspek prososial?

C. Tujuan Dan Manfaat Makalah

1. Tujuan Makalah

a. Menjelaskan tentang pengertian tingkah laku/ perilaku prososial

(prososial behavior).

b. Menjelaskan tentang sumber prilaku prososial.

c. Menjelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi dan

mendorong tindakan prososial.

d. Menjelaskan tentang perkembangan tingkah laku prososial.

e. Menjelaskan tentang aspek - aspek prososial.

2. Manfaat Makalah

a. Meningkatkan pemahaman tentang pengertian tingkah laku/ perilaku

prososial (prososial behavior).

b. Meningkatkan pemahaman tentang sumber prilaku prososial.

c. Meningkatkan pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

dan mendorong tindakan prososial.

d. Meningkatkan pemahaman tentang perkembangan tingkah laku

prososial.

e. Meningkatkan pemahaman tentang aspek - aspek prososial.

Page 3: Makalah prososial behavior

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tingkah Laku/ Perilaku Prososial (Prososial Behavior)

Perilaku prososial dapat diartikan tindakan yang menguntungkan

orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi orang yang

melakukan tindakan tersebut. Perilaku prososial kadang-kadang dapat

melibatkan risiko di pihak orang yang memberikan bantuan. Istilah-istilah

lain, seperti perilaku menolong, amal kebajikan, dan volunterisme juga

digunakan untuk menggambarkan tentang hal-hal “baik” yang dilakukan

orang untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada orang lain.

Tingkah laku prososial adalah tingkah laku sosial positif yang

menguntungkan atau membuat kondisi fisik atau psikis orang lain lebih baik,

yang di lakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan rewards eksternal.

Terdapat beberapa pendapat para ahli psikologi tentang prilaku

prososial diantaranya :

1. Sears dkk (1992)

Mendefenisikan bahwa tingkah laku prososial merupakan tingkah

laku yang menguntungkan orang lain. Menurut sears tingkah laku

prososial meliputi segala bentuk tindakan yang dilakukan atau

direncanakan untuk menolong orang lain, tanpa memperhatikan motif si

penolong.

2. Sri Utari Pidada (1982)

Mendefenisikan bahwa pilaku prososial adalah suatu tingkah laku

yang mempunyai suatu akibat atau konsekuensi positif bagi patner

interaksi, selain itu tingkah laku yang bisa di klasifikasikan sebagai

tingkah laku sosial sangat beragam di mulai dari bentuk yang paling

sederhana hingga yang paling luar biasa.

Page 4: Makalah prososial behavior

4

3. Wispe (1981)

Tingkah laku prososial adalah tingkah laku yang mempunyai

konsekuensi sosial positif yaitu menambah kondisi fisik dan psikis orang

lain menjadi lebih baik.

4. Brigham (1991)

Menyatakan bahwa wujud tingkah laku prososial meliputi : murah

hati (charity), persahabatan (friendship), kerja sama (cooperation),

menolong (helping), penyelamatan (rescuing) dll.

5. Bar-Tal (1976)

Tingkah laku prososial merupakan tingkah laku yang dilakukan

secara sukarela, menguntungkan orang lain tanpa anti sipasi reward

eksternal, dan tindakan prososial ini tidak dilakukan untuk dirinya sendiri.

6. Wrightsman dan Deaux (1981)

Mendefinisikan perilaku prososial sebagai perilaku seseorang yang

mempunyai konsekuensi sosial positif yang ditujukan bagi kesejahteraan

orang lain secara fisik maupun psikologis.

Dari beberapa pendapat di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa

tingkah laku prososial adalah tingkah laku sosial positif yang

menguntungkan, yang ditujukan bagi kesejahteraan orang lain sehingga

menjadikan kondisi fisik dan psikis orang lain menjadi lebih baik, selain itu

tindakan prososial dilakukan atas dasar sukarela tanpa mengharapkan reward

eksternal.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan menyatakan bahwa

perkembangan perilaku prososial telah dimulai sejak masa anak-anak.

Dengan bertambahnya usia seorang anak, maka empatinya terhadap orang

lain juga akan semakin berkembang. Dalam psikologi perkembangan juga

dikatakan bahwa kemampuan seorang anak dalam berbagai hal akan

meningkat sesuai dengan bertambahnya usia.

Page 5: Makalah prososial behavior

5

B. Sumber Prilaku Prososial

Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2 bagian yaitu ;

1. Endosentris

Sumber tingkah laku prososial berasal dari dalam diri seseorang.

Sumber endosentris merupakan keinginan untuk mengubah diri dengan

menampilkan self-image (penampilan diri). Secara keseluruhan endosentris

ini meningkatkan konsep diri (self-concept), salah satu bentuk konsep diri

adalah self-expectation (harapan diri) yang berbentuk rasa bahagia,

kebanggaan, rasa aman, evaluasi diri yang positif.

Harapan diri muncul karena seseorang hidup di lingkungan sosial,

dimana dalam lingkungan sosial terdapat norma dan nilai. Norma sosial di

peroleh remaja melalui proses sosialisi yang kemudian di internalisasikan

sehingga menjadi bagian dari diri remaja itu sendiri. Norma yang di

internalisasikan kedalam harapan diri  (self-expectation) terdiri dari :

a. Norms of aiding (norma menolong), adalah norma sosial untuk

menolong orang lain yang membutuhkan.

b. Norm of social responssibility, adalah suatu norma sosial yang dimana

seorang individu menolong orang yang membutuhkan pertolongan

walaupun orang yang ditolong tidak dapat membalas sama sekali.

c. Norm of giving, adalah norma sosial dimana seseorang menolong

dengan sukarela.

d. Norm of justice, adalah suatu norma sosial dimana tingkah laku

menolong didasarioleh norma keadilan yaitu keseimbangan antar

memberi dan menerima.

e. Norm of reciprocity, adalah suatu norma sosial dimana seorang

individu menolong orang lain karena merasa akan mendapat imbalan.

f. Norm of equity, adalah suatu norma sosial dimana seorang individu

menolong orang lain karena pernah ditolong sebelumnya.

2. Eksosentris

Adalah sumber untuk memperhatikan lingkungan eksternal yaitu

membuat kondisi lebih baik dan menolong orang lain dari kondisi buruk

Page 6: Makalah prososial behavior

6

yang dialami. Orang yang melakukan tindakan menolong karena

mengetahui atau merasakan kebutuhan, keinginan, dan penderitaan orang

lain. Hal ini dijelaskan oleh Piliavin & Piliavin bahwa tindakan menolong

terjadi karena :

a. Adanya pengamatan terhadap kebutuhan atau penderitaan orang lain.

Pengematan ini akan menimbulkan:

1) Persepsi untuk memutuskan bahwa terjadi kecelakaan.

2) Jarak kedekatan fisik

b. Adanya pengamatan terhadap penderitaan yang dirasakan oleh orang

lain, sehingga menimbulkan motivasai untuk menguranginya.

Menurut Derlega & Grzelak tingkah laku prososial bisa terjadi

karena adanya penderitaan yang dialami oleh orang lain, pertolongan yang

diberikan tidak mengharapkan reward eksternal. Selain itu prilaku

prososial bisa terjadi karena adanya interpedensi situasi, misalnya seorang

suami yang menolong istri di dapur. Pada dasarnya tingkah laku prososial

terjadi karena adanya saling ketergantungan antara sipenolong dengan

orang yang ditolong.

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi dan Mendorong Tindakan Prososial

1. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Prososial

Tingkah laku prososial dipandang sebagai tingkah laku yang

diperlukan untuk mempertahankan kehidupan, melalui hal ini manusia

menjalankan fungsi kehidupan sebagai penolong dan yang ditolong.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan tingkah

laku prososial antara lain :

a. Orang Tua

Hubungan antara remaja dengan orang tua menjadi faktor

penentu utama dalam keberhasilan remaja berperilaku prososial ketika

berinteraksi di lingkungan sosial yang lebih luas. Keluarga yang

Page 7: Makalah prososial behavior

7

merupakan kelompok primer bagi remaja, memiliki peran penting

dalam pembentukan dan arahan perilaku remaja.

Hal-hal yang diperoleh dari lingkungan keluarga akan

menentukan cara-cara remaja dalam melakukan interaksi dengan

lingkungan sosial di luar keluarga. Menurut Ahmadi (1988) keluarga

merupakan lingkungan sosial pertama dalam kehidupan remaja.

Remaja belajar memperhatikan keinginan-keinginan orang lain, belajar

bekerjasama, dan menyatakan dirinya sebagai makhluk sosial.

Cara bertingkah laku, dan sikap orang tua dalam keluarga akan

mempengaruhi suasana interaksi keluarga dan dapat mengakibatkan

ciri-ciri tertentu pada perkembangan kepribadian remaja, orang tua

adalah pemegang peranan penting dalam pembentukan akhlak dan budi

pekerti putra putrinya. Hal tersebut karena waktu yang dimiliki remaja

75% dihasilkan di lingkungan keluarga. Mengingat orang tua

merupakan faktor penting dalam pembentukan pribadi remaja maka

cara yang digunakan dalam mengasuh dan membimbing remaja

tergantung pada sikap, pribadi dan kemampuan yang dimiliki oleh

orang tua remaja tersebut.

b. Guru

Selain orang tua, sekolah juga mempunyai pengaru yang sangat

besar terhadap perkembangan tingkah laku prososial. Di sekolah guru

dapt melatih dan mengarahkan tingkah laku prososial anak dengan

menggunakan teknik yang efektif.

Misalnya guru dapat menggunakan teknik bermain peran, teknik

ini melatih anak mempelajari situasi dimana tingkah laku menolong di

peroleh dan bagaimana melaksanakan tindakan menolong tersebut.

Teknik bermain peran mengembangkan sensitivitas terhadap

kebutuhan orang lain dan menambah kemampuan role taking dan

empati. Di sekolah guru mempunyai kesempatan mengarahkan anak

dengan menganalisis cerita dalam bahasan yang berbeda.

Page 8: Makalah prososial behavior

8

c. Teman Sebaya

Teman sebaya mempunyai pengaruh terhadap perkembangan

tingkah laku prososial khususnya pada masa remaja. Ketika usia

remaja kelompok ssial menjadi sumber utama dalam perolehan

informasi, teman sebaya dapat memudahkan perkembangan tingkah

laku prososial melalui penguatan, pemodelan dan pengarahan.

d. Televisi

Selain sebagai hiburan, televisi merupakan sebagai agen sosial

yang penting. Melalui penggunaan muatan prososial, televisi dapat

mempengaruhi pemirsa. Dengan melihat program televisi anak juga

dapat mempelajari tingkah laku yang tepat dalam situasi tertentu,

televisi tidak hanya mengajarkan anak untuk mempertimbangkan

berbagai alternatif tindakan tapi juga anak juga bisa mengerti dengan

kebutuhan orang lain, membentuk tingkah laku prososial dan

memudahkan perkembangan empati.

e. Moral dan Agama

Perkembangan tingkah laku prososial juga berkaitan erat

dengan aturan agama dan moral. Menurut Sears dkk (1992)

menyatakan bahwa aturan agama dan moral kebanyakan masyarakat

menekankan kewajiban menolong.

Pentingnya lingkungan terletak pada kontinuitas dan

kompleksitas stimulasi sosial dan kognisi yang dihadapkan pada anak.

Untuk tercapainya situasi yang seperti ini, diperlukan lingkungan

rumah tangga dan lingkungan sosial yang memadai dan mampu

menumbuhkan struktur kognitif individu.

2. Faktor Yang Mendasari Seseorang Untuk Bertindak Prososial

Menurut Staub (1978) terdapat beberapa faktor yang mendasari

seseorang untuk bertindak prososial, yaitu:

Page 9: Makalah prososial behavior

9

a. Self-gain

Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari

kehilangan sesuatu. Misalnya: ingin mendapat pengakuan, pujian, atau

takut dikucilkan.

b. Personal values and norma

Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diinternalisasi oleh

individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai serta

norma tersebut berkaitan dengan tindakan prososial. Seperti:

menegakkan kebenaran dan keadilan serta danya norma timbal balik.

c. Empathy

Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau

pengalaman orang lain. Kemampuan untuk empati ini erat kaitanya

dengan pengambilalihan peran. Jadi prasyarat untuk mampu

melakukan empati, individu harus memiliki kemampuan untuk

melakukan pengambilan peran.

Ada beberapa faktor personal maupun situasional yang

menetukan tindakan prososial. Ada tiga faktor yang mempengaruhi

kemungkinan terjadinya perilaku prososial, yaitu:

1) Karakteristik situasional, seperti  situasi yang kabur atau samar-

samar dan jumlah orang yang melihat kejadian.

2) Karakteristik orang yang melihat kejadian seperti usia, gender, ras,

kemampuan untuk menolong.

3) Karakteristik korban seperti jenis kelamin, ras, daya tarik.

Dengan demikian beberapa faktor yang termasuk dalam faktor

situasional yaitu:

a) Kehadiran Orang Lain

Penelitian yang dilakukan oleh Darley dan Latane kemudian

Darley dan Latane (1969) menunjukkan hasil bahwa orang yang

melihat kejadian darurat akan lebih suka memberikan pertolongan

apabila mereka sendirian daripada bersama orang lain. Sebab

Page 10: Makalah prososial behavior

10

dalam situasi kebersamaan, seseorang akan mengalami kekaburan

tanggung jawab.

b) Pengorbanan yang harus dikeluarkan

Meskipun calon penolong tidak mengalami kekaburan

tanggung jawab, tetapi bila pengorbanan (misalnya; uang, tenaga,

waktu, resiko terluka fisik) diantisipasikan terlalu banyak, maka

kecil kemungkinan baginya untuk bertindak prososial.Biasanya

seseorang akan membandingkan antara besarnya pengorbanan

jika ia menolong dengan besarnya pengorbanan jika ia tidak

menolong. Jika pengorbanan untuk menolong rendah, sedangkan

jika pengorbanan jika tidak menolong tinggi, tindak pertolongan

secara langsung akan terjadi.

Jika pengorbanan untuk menolong tinggi dan pengorbanan

jika tidak menolong rendah, ia mungkin akan menghindari atau

meninggalkan situasi darurat itu. Jika keduanya relatif sama

tinggi kemungkinan ia akan melakukan pertolongan secara tidak

langsung, atau mungkin akan melakukan interpretasi ulang secara

kognitif terhadap situasi tersebut.

Demikian pula sebaliknya jika keduanya, baik pengorbanan

untuk menolong atau pun tidak menolong  diinterpretasikan sama

rendahnya, ia akan menolong atau tidak tergantung norma-norma

yang dipersepsi dalam situasi itu.

c) Pengalaman dan Suasana Hati.

Seseorang akan lebih suka memberikan pertolongan pada

orang lain, bila sebelumnya mengalami kesuksesan atau hadiah

dengan menolong. Sedang pengalaman gagal akan

menguranginya. Demikian pula orang yang mengalami suasana

hati yang gembira akan lebih suka gembira. Sedangkan dalam

suasana hati yang sedih, orang akan kurang suka memberikan

pertolongan.

Page 11: Makalah prososial behavior

11

d) Kejelasan Stimulus

Semakin jelas stimulus dari situasi darurat, akan

meningkatkan kesiapan calon penolong untuk bereaksi.

Sebaliknya situasi darurat yang sifatnya samar-samar akan

membingungkan dirinya dan membuatnya ragu-ragu, sehingga

ada kemungkinan besar ia akan mengurungkan niatnya untuk

memberikan pertolongan.

e) Adanya Norma - Norma Sosial.

Norma sosial yang berkaitan dengan tindakan prososial

adalah resipprokal(timbal balik) dan norma tanggung jawan

sosial, artinya seseorang cenderung memberikan bantuan kepada

mereka yang pernah memberikan bantuan kepadanya sehingga

dengan ini dapat dipertahankan adanya keseimbangan dalam

hubungan interpersonal. Biasanya didalam masyarakat berlaku

pula norma bahwa kita harus menolong orang yang membutuhkan

pertolongan. Masing-masing orang memiliki tanggung jawab

sosial untuk menolong mereka yang lemah.

f) Hubungan Antara Calon Penolong Dengan Si Korban

Makin jelas dan dekat hubungan antara calon penolong

dengan calon penerima bantuan akan memberi dorongan yang

cukup besar pada diri calon penolong untuk lebih cepat dan

bersedia terlibat secara mendalam dalam melakukan tindakan

pertolongan. Kedekatan hubungna ini dapat terjadi karena adanya

pertalian keluarga, kesamaan latar belakang atau ras.

D. Perkembangan Tingkah Laku Prososial

Tingkah laku prososial selalu berkembang sesuai perkembangan

manusia, ada 6 tahapan perkembangan tingkah laku prososial yaitu :

1. Compliance & Concret, Defined Reinforcement

Pada tahap ini individu melakukan tingkah laku menolong karena

perintah yang disertai oleh reward. Pada tahap ini remaja mempunyai

Page 12: Makalah prososial behavior

12

perspektif egosentris yaitu mereka tidak menyadari bahwa orang lain

mempunyai pikiran dan perasaan yang berbeda dengan mereka, selain itu

tingkah laku prososial pada tahap ini terjadi karna adanya reward dan

punishment yang konkrit.

2. Compliance

Pada tahap ini individu melakukan tindakan menolong karena

patuh pada perintah dari orang yang berkuasa. Tindakan menolong pada

tahp ini dimotivasi oleh kebutuhan untuk mendapatkan persetujuan dan

menghindari hukuman.

3. Internal Initiative & Concret Reward

Pada tahap ini individu menolong karena tergantung pada reward

yang akan di terima, tindakan prososial dimotivasi oleh keinginan untuk

mendapatkan keuntungan atau hadiah

4. Nominative Behavior

Pada tahap ini individu melakukan tindakan prososial untuk

memenuhi tuntutan masyarakat. Individu mengetahui berbagai tingkah

lakuyang sesuai dengan norma masyarakat. Dalam tahap ini individu

mampu memahami kebutuhan orang lain dan merasa simpati dengan

penderitaan yang dialami, tindakan prososial dilakukan karna adanya

norma sosial yang meliputi : norma memberi dan norma tanggung jawab

sosial.

5. Generalized Reciprocity

Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong karna

adanya kepercayaan apabila suatu saat ia membutuhkan bantuan maka ia

akan mendapatkannya, harapan reward pada tahap ini non konkret yang

susah dijelaskan.

6. Altruistic Behavior

Pada tahap ini seseorang melakukan tindakan menolong secara

sukarela yang bertujuan untuk menolong dan menguntungkan orang lain

tanpa mengharapkan imbalan, tindakan prososial dilakukan karena plihan

individu sendiri yang didasarkan pada prinsip moral.

Page 13: Makalah prososial behavior

13

Pada tahap ini individu sudah mulai dapat menilai kebutuhan orang

lain dan tidak mengharapkan hubungan timbal balik untuk tindakannya.

E. Aspek - Aspek Prososial

Untuk melakukan pengukuran terhadap perilaku prososial dapat

dilihat melalui aspek aspek perilaku prososial. Menurut Mussen (1989: 360)

aspek-aspek perilaku prososial adalah sebagai berikut:

1. Berbagi, yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam

suasana suka maupun duka. Hal ini dilakukan apabila penerima

menunjukkan kesukaan sebelum ada tindakan melalui dukungan verbal

dan fisik

2. Menolong, yaitu kesediaan memberikan bantuan kepada orang lain baik

materiil maupun moril. Menolong meliputi membantu orang lain,

memberitahu, menawarkan bantuan pada orang lain, atau melakukan

sesuatu yang menunjang berlangsungnya kegiatan orang lain.

3. Memberi, yaitu kesedian untuk berderma, membantu secara sukarela

sebagian barang miliknya kepada orang yang membutuhkan.

4. Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi

tercapainya suatu tujuan. Menurut Hoffman (dalam Goleman, 1997:

148), menyatakan bahwa pada akhir masa kanak-kanak, tingkat empati

paling akhir muncul ketika anak-anak sudah sanggup memahami

kesulitan yang ada dibalik situasi yang tampak dan menyadari bahwa

situasi atau status seseorang dalam kehidupan dapat menjadi sumber

beban stres kronis. Pada tahap ini, mereka dapat merasakan kesengsaraan

suatu golongan, misalnya kaum miskin, kaum tertindas, mereka yang

terkucil dari masyarakat.

Page 14: Makalah prososial behavior

14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perilaku prososial dapat diartikan tindakan yang menguntungkan

orang lain tetapi tidak memberikan keuntungan yang nyata bagi orang yang

melakukan tindakan tersebut. Sumber tingkah laku prososial terdiri dari 2

bagian yaitu: endosentris dan eksosentris.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan tingkah laku

prososial antara lain : orang tua, guru, teman sebaya, televisi dan moral dan

agama.

Menurut Staub (1978) terdapat beberapa faktor yang mendasari

seseorang untuk bertindak prososial, yaitu: self-gain, personal values and

norma dan empathy.

Tingkah laku prososial selalu berkembang sesuai perkembangan

manusia, ada 6 tahapan perkembangan tingkah laku prososial yaitu :

compliance & concret, defined reinforcement, compliance, internal initiative

& concret reward, nominative behavior, generalized reciprocity dan altruistic

behavior.

Menurut Mussen (1989: 360) aspek-aspek perilaku prososial adalah

sebagai berikut:

1. Berbagi, yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain

dalam suasana suka maupun duka.

2. Menolong, yaitu kesediaan memberikan bantuan kepada orang lain

baik materiil maupun moril.

3. Memberi, yaitu kesedian untuk berderma, membantu secara sukarela

sebagian barang miliknya kepada orang yang membutuhkan.

4. Kerjasama, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain

demi tercapainya suatu tujuan.

Page 15: Makalah prososial behavior

15

B. Saran

Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai

calon pendidik, harus selalu menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara

menggali potensi dapat dilakukan salah satunya dengan cara mempelajari

makalah ini. mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk kita ke

depannya. Amiinn.

Page 16: Makalah prososial behavior

16

DAFTAR PUSTAKA

Ni’mah. Laili. (2014). Makalah Perilaku Prososial. [Online]. Tersedia:

http://lailiniamah300695.blogspot.com/2014/10/makalah-perilaku-prososial.html.

[18 Januari 2015].

__________. (2013). Makalah Prososial Behavior. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/VhioNichaCaLltsteir/makalah-prosocial-behavior. [18 Januari 2015].

__________. (2011). Perilaku Prososial. [Online]. Tersedia: https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=9&cad=rja&uact=8&ved=0CGAQFjAI&url=http%3A%2F%2Fnilam.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F31883%2FBAB%2B11.%2BPERILAKU%2BPROSOSIAL.pdf&ei=s_i8VO2DK8z-8QW47IGACw&usg=AFQjCNHUK1W0h_Wr0hacmPGR79wv4k2WCw&bvm=bv.83829542,d.dGc. [19 Januari 2015].

Alkham. (2009). Tingkah Laku Prososial. [Online]. Tersedia: http://alhakam-kaunseling.blogspot.com/2009/06/tingkahlaku-prososial.html. [13 Januari 2015].