Makalah Prosiding Dan Abstrak

12
Tugas Seminar kimia Makalah Prosiding Seminar O L E H SYAHFITRI HALIFAH NIM: 8116142020 Dosen Mata Kuliah: Drs. Marham Sitorus, M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2012

Transcript of Makalah Prosiding Dan Abstrak

Page 1: Makalah Prosiding Dan Abstrak

Tugas Seminar kimia

Makalah Prosiding Seminar

OLEH

SYAHFITRI HALIFAHNIM: 8116142020

Dosen Mata Kuliah:Drs. Marham Sitorus, M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2012

Page 2: Makalah Prosiding Dan Abstrak

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN F-I-R-E-U-P UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA

Syahfitri Halifah8116142020

Jl. Willem Iskandar Psr.V Medan 20221E-mail: [email protected]

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar pada pokok

bahasan koloid dengan menggunakan strategi yang menarik bagi siswa yaitu strategi pembelajaran F-I- R-E-U-P yang dilaksanakan melalui alur PTK. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Tanjungbalai dimana yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2.

Strategi pembelajaran F-I-R-E-U-P merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengadakan kegiatan pembelajaran yang dapat menarik minat siswa sehingga siswa antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa sangat tertarik mengikuti kegiatan pembelajaran, terlihat dari angket yang diberikan kepada siswa, dimana mereka sangat senang mengikuti kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dengan strategi pembelajaran F-I-R-E-U-P ini.

Pendahuluan

Page 3: Makalah Prosiding Dan Abstrak

Ilmu Kimia merupakan salah satu

bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA) dan salah satu ilmu dasar yang

memegang peranan penting, baik dalam

kehidupan sehari-hari maupun dalam

perkembangan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK). Ilmu kimia juga

termasuk salah satu faktor pendukung

tercapainya tujuan pendidikan dalam

mencerdaskan bangsa dan Negara

(Zainuddin; 2004). Konsep ilmu kimia

mempunyai tingkat keabstrakan yang

tinggi. Oleh karena itu dibutuhkan

pemahaman yang sangat baik dalam

memahami konsep yang terdapat dalam

pelajaran kimia (Rumansyah; 2006).

Wiseman mengemukakan bahwa ilmu

kimia merupakan salah satu pelajaran

tersulit bagi kebanyakan siswa menengah.

Kesulitan mempelajari ilmu kimia ini

terkait dengan cirri-ciri ilmu kimia itu

sendiri (Rumansyah; 2002)

Berdasarkan hasil observasi

peneliti, pada umumnya siswa

berpendapat bahwa belajar kimia itu

membosankan, tidak menarik, dan

merupakan pelajaran yang sulit dipahami.

Hal ini disebabkan karena pelajaran kimia

disajikan dalam bentuk yang kurang

menarik dan membosankan, sehingga

siswa kurang menguasai konsep-konsep

dasar pelajaran kimia.

Rendahnya hasil belajar ini juga

cendrung dialami siswa-siswi SMA

Negeri 3 Tanjungbalai. Kenyataan ini

diperkuat oleh pencapaian nilai rata-rata

ujian akhir semester ganjil kelas XI IPA 2

adalah 53,5 (sumber, guru kimia SMA

Negeri 3 Tanjungbalai). Nilai tersebut

masih dibawah nilai ketuntasan yakni 65.

Hal ini membuktikan bahwa siswa belum

dapat memahami dan menguasai materi

kimia yang diajarkan.

Banyak faktor penting yang

menyebabkan rendahnya hasil belajar

kimia siswa. Salah satu yang harus

ditinjau dalam peningkatan hasil belajar

adalah Proses Belajar Mengajar (PBM).

Untuk dapat menyiapkan suatu situasi

yang tepat dan mampu menimbulkan cara

berfikir kritis pada anak didik, seorang

guru harus dapat menentukan strategi

pembelajaran yang akan digunakan dalam

penyampaian materi pelajaran (Ibrahim,

dkk; 2003). Disinilah pentingnya strategi

pembelajaran, yaitu menentukan semua

langkah dan kegiatan yang perlu

dilakukan, sehingga dapat memberikan

pengalaman belajar kepada siswa. Hal ini

dapat membantu siswa untuk mencapai

tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan pada awal kegiatan

pembelajaran (Eveline, dkk; 2004).

Page 4: Makalah Prosiding Dan Abstrak

Pemilihan strategi pembelajaran

yang akan digunakan dalam proses

pembelajaran harus berorientasi pada

tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Selain itu, juga harus disesuaikan dengan

jenis materi, karakteristik peserta didik,

serta situasi atau kondisi dimana proses

pembelajaran tersebut akan berlangsung

(Uno; 2007). Persoalannya tidak semua

guru dapat memilih strategi yang tepat

dalam pembelajaran dan tidak semua guru

dapat menggali karakteristik siswa sejak

awal belajar (perilaku awal), gaya dan

sikap siswa (Mukhtar, dkk; 2005).

Strategi Pembelajaran F-I-R-E-U-P

Salah satu strategi pembelajaran

yang dapat meningkatkan aktifitas belajar

siswa adalah strategi pembelajaran F-I-R-

E-U-P (Foundation - Intake Information -

Real Meaning - Express Your Knowledge

- Use Available Resource - Plan Of

Action) , yaitu strategi belajar kelompok

yang dirancang untuk memberikan

kesempatan berperan serta dalam kerja

kelompok, dimana siswa bekerja sama

dalam satu kelompok. Adapun

keistimewaan strategi pembelajaran F-I-

R-E-U-P ini adalah dimana siswa diberi

tugas sebagai pengetahuan awal siswa,

sehingga terlebih dahulu siswa membaca

materi yang akan diajarkan oleh guru,

sehingga pada saat guru memberikan

informasi, siswa sudah memiliki

pengetahuan awal. Diharapkan strategi

pembelajaran F-I-R-E-U-P ini dapat

membantu siswa dalam mengembangkan

daya fikirnya, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Menurut Madden (2002) Strategi

Pembelajaran Fire-Up, ini menitik

beratkan pada usaha pengembangan

keterampilan berpikir untuk memproses

informasi yang berguna.

Gambar 2.1. F-I-R-E-U-P Your Learning

(Madden; 2002)

Dengan makna FIRE-UP sebagai berikut:

1. Foundations (Fondasi)

Adalah pengetahuan awal siswa.

Dimana siswa diberi tugas sebelum

materi diajarkan oleh guru, sehingga

siswa dalam mengerjakan tugas ini

harus membaca sub pokok bahasan

Page 5: Makalah Prosiding Dan Abstrak

atau topic tersebut, sebagai

pengetahuan awal siswa atau sebagai

persiapan siswa untuk menerima

pelajaran yang akan disampaikan oleh

guru didepan kelas.

2. Intake Information (Menyerap

Informasi)

Adalah guru menjelaskan materi

pelajaran, siswa menyerap informasi

melalui indra yaitu (mata, telinga,

lidah, tangan, hidung). Dimana

didalam menyerap informasi ini siswa

dapat menambah wawasan atau

pengetahuan awal siswa.

3. Real Meaning (Makna Yang

Sebenarnya)

Adalah siswa dapat mengaitkan atau

menambah informasi baru yang

diterima pada saat menyerap

informasi kedalam pengetahuan dasar

yang dimiliki oleh siswa. Dalam

proses mengaitkan informasi ini guru

membagikan lembaran tugas yang

dimana siswa dapat menggunakan

prefensi, yaitu:

a. kesamaan yaitu kalau pengetahuan

awal siswa, mempunyai kesamaan

maka siswa harus

membandingkan informasi untuk

mencari kesamaan dan bagaimana

informasi saling berkaitan.

b. Berlawanan yaitu apabila

pengetahuan awal siswa,

mempunyai perbedaan dengan

yang diserapnya, maka siswa

harus memproses dengan cara

menetapkan apa yang salah,

berbeda dan tidak konsisten.

c. Sistematis yaitu dimana siswa

harus menyusun data secara

berurutan atau teratur.

4. Express Your Knowledge (Ungkapan

Pengetahuan)

Siswa mengungkapkan

pengetahuannya kepada teman

kelompok masing-masing, apa-apa

saja informasi yang telah diserapnya.

5. Use Available Resource (Manfaatkan

Sumber-Sumber Daya Tersedia)

Siswa berdiskusi dalam kelompoknya

dengan menanyakan informasi yang

tidak dimengerti kemudian kelompok

memecahkan masalah dengan

memanfaatkan:

a. Teman, ini dapat sebagai tempat

bertanya siswa yang kurang

paham atau siswa yang tidak

dimengerti atau siswa yang paham

atau mengerti tentang informasi

yang ditanya.

b. Buku, dapat dimanfaatkan sebagi

sumber acuan, dan buku yang

Page 6: Makalah Prosiding Dan Abstrak

berkaitan dengan materi yang

dipelajari.

c. Guru, dapat bertindak sebagai

fasilisator.

6. Plan Of Action (Perencanaan

Tindakan)

Setelah siswa berdiskusi didalam

kelompoknya, guru bersama siswa

menyimpulkan materi pelajaran,

kemudian siswa melakukan suatu

tindakan dengan mengerjakan LKS.

Madden (2002), mengungkapkan

prosedur pembelajaran sebagai

berikut:

a. Siswa diberikan tugas pada akhir

pelajaran, atau sebelum mulai

materi yang ingin guru ajarkan

yang disebut dengan pengetahuan

awal siswa yang dikerjakan oleh

siswa dirumah.

b. Tugas dikumpulkan pada guru

sebelum guru menjelaskan materi

pembelajaran, guru memberikan

konsep penting dalam hal ini,

siswa mendengarkan penjelasan

guru.

c. Setelah selesai menerangkan

pelajaran, siswa mengaitkan atau

menambahkan informasi baru

kedalam pengetahuan dasar yang

dimiliki siswa.

d. Siswa mengungkapkan

pengetahuannya atau informasi

yang diserapnya tersebut kepada

teman sekelompoknya.

e. Siswa berdiskusi di dalam

kelompoknya dengan menanyakan

informasi yang tidak dimengerti,

kemudian kelompok memecahkan

masalah tersebut.

f. Guru bersama-sama dengan siswa

menyimpulkan materi pelajaran.

g. Tahap evaluasi dikerjakan secara

indivividu yang mencakup topic

yang telah dibahas melalui

pembelajaran kooperatif denagn

strategi pembelajaran Fire-Up.

h. Guru memberikan LKS dan siswa

mengerjakan LKS tersebut

i. Setelah siswa mengerjakan LKS,

guru bersama-sama siswa

membahas soal-soal yang di LKS

j. Skor yang diperoleh dalam

evaluasi, selanjutnya diproses

untuk menentukan nilai

perkembangan individu

Pengertian PTK

Akhir-akhir ini Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) sebagai bagian

dari penelitian tindakan (Action

Research) yang bertujuan memperbaiki

mutu praktik pembelajaran dikelas yang

makin banyak diminati. (Arikunto; 2007)

Page 7: Makalah Prosiding Dan Abstrak

Dalam bahasa inggris PTK

diartikan dengan Classroom Action

Research, disingkat CAR. Oleh karena

ada tiga kata yang membentuk pengertian

tersebut, maka ada tiga pengertian pula

yang dapat diterangkan:

1. Penelitian-Kegiatan mencermati suatu

objek, menggunakan aturan

metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu

dari suatu hal yang menarik minat

yang penting bagi peneliti.

2. Tindakan suatu gerak kegiatan yang

sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu, yang dalam penelitian itu

berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

3. Kelas – sekelompok siswa yang

dalam waktu yang sama menerima

pelajaran yang sama dari guru kelas

bukan wujud ruangan tetapi

sekelompok peserta didik yang

sedang belajar, sekelompok orang

sedang belajar dapat kerja

dilaboratorium, lapangan olahraga,

workshop dan lain-lain.

Penelitian tindakan kelas (PTK)

pertama kali diperkenalkan oleh ahli

psikologi social Amerika yang bernama

Kort Lewin pada tahun 1946. Inti gagasan

Lewin inilah yang selanjutnya

dikembangkan oleh ahli-ahli. (Aqib;

2006)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

sebuah penelitian yang dilakukan oleh

guru kelasnya sendiri dengan jalan

merancang, melaksanakan dan

menrefleksikan tindakan secara

kolaboratif dan partisifatif dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai

guru sehingga hasil belajar siswa dapat

meningkat. (Rustam dkk; 2004).

Kesimpulan

Dalam pertemuan ini telah

dibahas secara singkat tentang penerapan

strategi pembelajaran F-I-R-E-U-P untuk

meningkatkan hasil belajar kimia siswa.

Agar proses pembelajaran dapat berjalan

dengan baik dan dapat meningkatkan

hasil belajar kimia siswa. Kiranya materi

ang didiskusikan didalam tulisan ini dapat

menambah wawasan bagi peserta seminar

ini.

Page 8: Makalah Prosiding Dan Abstrak

Daftar Pustaka

Arikunto, S; 2002; Prosedur Penelitian;

Penerbit Rineka Cipta; Jakarta

Arikunto, S; 2007; Penelitian Tindakan

Kelas; Bumi Aksara; Jakarta

Aqib, Z; 2006; Penelitian Tindakan

Kelas; Yrama Widya; Bandung

Djamarah; 2002; Strategi Belajar

Mengajar; Rineka Cipta; Jakarta.

Eriyanti, D; 2007; Penerapan Strategi

Pembelajaran FIRE-UP Untuk

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa

Pada Pokok Bahasan Kesetimbangan

Kimia Di SMA Negeri 1 Kampar;

Skripsi; FMIPA; UNRI; Riau

Eveline, dkk; 2004; Moz aik Teknologi

Pendidikan; Kencana; Jakarta

Lie, A; 2002; Cooperative Learning;

Gramedia Pustaka Utama; Jakarta

Madden, T. L; 2002; F-I-R-E-U-P Your

Learning; Gramedia Pustaka Utama;

Jakarta

Sekilas Tentang Penulis

Syahfitri Halifah, S.Pd lahir di

Tanjungbalai, 15 juni 1986.

Menyelesaikan pendidikan Sarjana

Pendidikan Kimia dari Unimed tahun

2008.

Page 9: Makalah Prosiding Dan Abstrak