makalah polimer (1)

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer. Oleh karena itu polimer mempunyai massa molekul relatif yang sangat basar. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari bahan-bahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum, map plastik, dan lain-lain terbuat dari polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan adalah kapas, wol, dan damar. Polimer sintesis mulai dikenal pada tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Penggunaan polimer pada bidang industri begitu besar seperti yang digunakan dalam industri rumah tangga, otomotif, pesawat terbang dan lain sebagainya. Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer. Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat

description

kiikhhhk

Transcript of makalah polimer (1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer. Oleh karena itu polimer mempunyai massa molekul relatif yang sangat basar. Polimer banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa disadari bahan-bahan yang kita gunakan seperti pakaian, botol minum, map plastik, dan lain-lain terbuat dari polimer. Bahan-bahan polimer alam yang sejak dahulu telah dikenal dan dimanfaatkan adalah kapas, wol, dan damar. Polimer sintesis mulai dikenal pada tahun 1925, dan setelah hipotesis makromolekul yang dikemukakan oleh Staudinger mendapat hadiah Nobel pada tahun 1955, teknologi polimer mulai berkembang pesat. Beberapa contoh polimer sintesis yang ada dalam kehidupan sehari-hari, antara lain serat-serat tekstil poliester dan nilon, plastik polietilena untuk botol susu, karet untuk ban mobil dan plastik poliuretana untuk jantung buatan. Penggunaan polimer pada bidang industri begitu besar seperti yang digunakan dalam industri rumah tangga, otomotif, pesawat terbang dan lain sebagainya.

Polimer merupakan ilmu pengetahuan yang berkembang secara aplikatif. Kertas, plastik, ban, serat-serat alamiah, merupakan produk-produk polimer. Polimer, merupakan ilmu yang sangat menarik untuk dipelajari. Polimer merupakan ilmu yang sangat dinamis. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan pengetahuan yang baik tentang konsep-konsep dasar polimer, guna dapat memahami dan mengembangkan ilmu polimer. Selanjutnya, konsep dasar tersebut dapat dikembangkan untuk mengukur dan menganalisis bobot molekul polimer. Teknik pemisahan dan pengukuran sampel polimer merupakan pengetahuan yang tidak kalah pentingnya untuk dikuasai. Dalam bab ini, sasaran tersebut dapat dicapai oleh pembaca, dengan memahami dan mencermati secara teliti materi dan soal-soal yang ditawarkan1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah yang telah kami susun dalam perumusan masalah adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan polimer?

2. Bagaimana sejarah perkembangan polimer?

3. Apa saja sifat-sifat bahan polimer?1.3 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembuatan makalah ini adalah :

1. Mengetahui pengertian polimer2. Mengetahui sejarah polimer3. Mengetahui sifat-sifat bahan polimerBAB II

PEMBAHASAN2.1 Pengertian Polimer

Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu poly dan meros. Poly berarti banyak dan meros berarti unit atau bagian. Jadi polimer adalah makromolekul (molekul raksasa) yang tersusun dari monomer yang merupakan molekul yang kecil, sederhana, dan terikat oleh ikatan kovalen. Secara umum karakteristik polimer yaitu sebagai berikut : Densitas yang rendah, dibandingkan dengan logam dan keramik. Rasio kekuatan terhadap berat (strength to weight) yang baik untuk beberapa jenis polimer. Ketahanan korosi yang tinggi. Konduktivitas listrik dan panas yang rendah

Polimer adalah rantai berulang dari atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut monomer. Sekalipun biasanya merupakan organik (memiliki rantai karbon), ada juga banyak polimer inorganik. Contoh terkenal dari polimer adalah plastik dan DNA. Meskipun istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Bahan polimer alami seperti shellac dan amber telah digunakan selama beberapa abad. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Biopolimer seperti protein dan asam nukleat memainkan peranan penting dalam proses biologi.

Gambar 1.1 Contoh Gambar Polimer2.2 Sejarah PolimerPolimer sebenarnya sudah ada dan digunakan manusia sejak berabadabad yang lalu. Polimer - polimer yang sudah digunakan itu adalah jenis polimer alam seperti selulosa, pati, protein, wol, dan karet. Istilah polimer pertama kali digunakan oleh kimiawan dari Swedia, Berzelius (1833). Polimer merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit unit berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa Yunani Poly, yang berarti banyak dan mer, yang berarti bagian. Sedangkan industri polimer (polimer sintesis) baru dikembangkan beberapa puluh tahun terakhir ini. Berkembangnya industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear dari Amerika Serikat berhasil menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Setelah itu berbagai modifikasi polimer pun mulai berkembang seperti:Pada tahun 1870 Modifikasi selulosa dengan asam nitratPada tahun 1907 Ditemukan damar fenolikPada tahun 1930 Ditemukan Poli fenol etena atau PolistirenaPada tahun 1933 Ditemukan Polietena atau Polietilena di laboratorium ICI di Winnington, ChesireSejak saat itu sejumlah terobosan baru banyak dilakukan untuk menciptakan berbagai sistim polimer baru maupun pengembangan sistem polimer yang telah ada. Hasilnya tampak sebagai produk industri polimer yang begitu beragam sebagaimana yang terlihat sekarang ini. Hingga pada tahun 1970 sudah terdapat lebih dari 25 produk polimer, dan pada tahun 1980 polimer mencapai 2 juta m3 tiap tahunnya, melebihi produksi kayu dan baja. Dengan berkembangnya industri polimer, ternyata membawa dampak positif terhadap jumlah pengangguran. Hal ini disebabkan karena industri polimer menyerap banyak tenaga kerja. Karena sifatnya yang karakteristik maka bahan polimer sangat disukai.

Sifat sifat polimer yang karakteristik ini antara lain:1. Mudah diolah untuk berbagai macam produk pada suhu rendah dengan biaya murah.2. Ringan; maksudnya rasio bobot/volumenya kecil.3. Tahan korosi dan kerusakan terhadap lingkungan yang agresif.4. Bersifat isolator yang baik terhadap panas dan listrik.5. Berguna untuk bahan komponen khusus karena sifatnya yang elastis dan plastis.6. Berat molekulnya besar sehingga kestabilan dimensinya tinggi.

Berkembangnya industri polimer turut menentukan perkembangan ekonomi suatu negara. Semakin besar penggunaan polimer, menunjukkan semakin pesat perkembangan ekonomi suatu negara. Penggunaan bahan polimer di berbagai negara ditampilkan pada Tabel 2.1

2.3 Sifat-sifat Bahan Polimer2.3.1. Sifat MekanikBAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Kromatografi adalah cara pemisahan campuran yang didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen campuran tersebut diantara dua fase, yaitu fase diam (stationary) dan fase bergerak (mobile). Fase diam dapat berupa zat padat atau zat cair, sedangkan fase bergerak dapat berupa zat cair atau gas.

Kromatografi gas adalah proses pemisahan campuran menjadi komponen-komponennya dengan menggunakan gas sebagai fase bergerak yang melewati suatu lapisan serapan (sorben) yang diam.

Sistem peralatan dari kromatografi gas terdiri dari 7 bagian utama diantaranya

1. Tabung gas pembawa

2. Pengontrolan aliran dan regulator tekanan

3. Injection port (tempat injeksi cuplikan)

4. Kolom 5. Detektor 6. Rekorder (pencatat) 7. Sistem termostat untuk (3), (4), (5) Aplikasi penggunaan dari kromatografi gas sangat beragam antara lain pada bidang industri oil and gas, petrokimia, bidang bioteknologi, klinik, forensik, lingkungan, dan industri lainnya seperti industri kertas, pertambangan, proses logam, pertanian, kedokteran.3.2 SaranDemikian makalah ini di susun, tentunya banyak kekurangan baik dalam segi isi atau penyampaiannya. Oleh karena itu, saya mengharap kritik dan saran demi kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.Daftar PustakaRusdianasari., K.A. Ridwan. (2015). Modul Kuliah Kimia Analitik Instrumen, Palembang : Politeknik Negeri SriwijayaJawi. 2009. Kromatografi Gas(http://jawigo.blogspot.com/2009/12/kromatografi-gas.html, diakses tanggal 20 Maret 2015)

[Anonim.] 2009. Kromatografi dan aplikasinya pada bidang lain

(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/instrumen_analisis/kromatografi-ion/kromatografi-dan-aplikasinya-pada-bidang-lain/, diakses tanggal 20 Maret 2015) Hendra. 2011. Kromatografi Gas(https://mutiaramuslim1988.wordpress.com/2011/06/06/kromatografi-gas/, diakses tanggal 21 Maret 2015)

Dedi, 2011. Kromatografi Gas(http://pojok-instrumen.blogspot.com/, diakses tanggal 22 Maret 2015)