Makalah Plasenta Previa Totalis

47
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI PADA NY. G UMUR 38 TAHUN G 5 P 3 Ab 1 Ah 3 UK 32 +2 MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO Disusun Oleh: 1. Khanina Fauziyyah 100200464 2. Nina Rosdiana 100200451 3. Sumartini Umafagur 100200440 PROGRAM STUDI D3 ILMU KEBIDANAN

description

Tentang Makalah Plasenta Previa Totalis

Transcript of Makalah Plasenta Previa Totalis

Page 1: Makalah Plasenta Previa Totalis

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI

PADA NY. G UMUR 38 TAHUN G5P3Ab1Ah3 UK 32+2 MINGGU

DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS

DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

Disusun Oleh:

1. Khanina Fauziyyah 100200464

2. Nina Rosdiana 100200451

3. Sumartini Umafagur 100200440

PROGRAM STUDI D3 ILMU KEBIDANAN

STIKES ALMA ATA YOGYAKARTA

2012

Page 2: Makalah Plasenta Previa Totalis

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI

PADA NY. G UMUR 38 TAHUN G5P3Ab1Ah3 UK 32+2 MINGGU

DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS

DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan II

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui

Tanggal………..

Disusun Oleh:

1. Khanina Fauziyyah 100200464

2. Nina Rosdiana 100200451

3. Sumartini Umafagur 100200440

Menyetujui

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

( ) ( )

Page 3: Makalah Plasenta Previa Totalis

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI

PADA NY. G UMUR 38 TAHUN G5P3Ab1Ah3 UK 32+2 MINGGU

DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS

DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

Disusun Oleh:

1. Khanina Fauziyyah 100200464

2. Nina Rosdiana 100200451

3. Sumartini Umafagur 100200440

Telah diseminarkan didepan penguji

Pada tanggal……………….

Mengetahui

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

( ) ( )

Ketua Prodi DIII Kebidanan

STIKES Alma Ata Yogyakarta

(Nur Indah Rahmawati, S.ST)

Page 4: Makalah Plasenta Previa Totalis

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

seminar dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL

PATOLOGI PADA NY. G UMUR 38 TAHUN G5P3Ab1Ah3 UK 32+2

MINGGU DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS DI RSUD PROF.

DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO”, ini dengan baik dan

dapat selesai tepat pada waktunya.

Kami berharap makalah ini dapat memberikan sedikit

pengetahuan mengenai bagaimana seorang bidan memberikan asuhan

kebidanan pada kehamilan dengan plasenta previa totalis. Tidak lupa kami

sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan dukungan hingga terselesaikannya makalah ini.

Penulis

Page 5: Makalah Plasenta Previa Totalis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................……. i

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................ ……. ii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................... ................... iii

KATA PENGANTAR................................................. ............................. iv

DAFTAR ISI.................................................... ....................................... v

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………..……..… 1

A. Latar Belakang Masalah................................................................... 1

B. Tujuan Umum dan Khusus............................................... ……............ 2

BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………… 3

A. Pengertian………………………………................................................ 3

B. Klasifikasi…………………………….................................................... 3

C. Etiologi…................................................................................................. 4

D. Tanda Dan Gejala……………................................................................. 4

E. Faktor Predisposisi dan Presipitasi …………………………………….. 6

F. Patofisiologi…………………………………………………………..... 6

G. Diagnosa Dan Gambaran Klinik……………………………………….. 6

H. Komplikasi……………………………………………………………… 7

I. Penatalaksanaan Plasenta Previa……………………………………….

7

J. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Kehamilan……………………….. 9

K. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Partus…………………………….. 9

L. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Persalinan………………………… 9

M. Manajemen Kebidanan Menurut Varney................................................ 11

BAB III TINJAUAN KASUS....................................................................... 12

BAB IV PEMBAHASAN................................................................... ……. 24

BAB V PENUTUP......................................................................…….……. 25

DAFTAR PUSTAKA....................................................................... … 26

Page 6: Makalah Plasenta Previa Totalis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kematian maternal masih menjadi tolak ukur untuk menilai baik

buruknya keadaan pelayanan kebidanan dan salah satu indikator tingkat

kesejahteraan ibu. Angka kematian maternal di Indonesia tertinggi di Asia

Tenggara. Menurut SKRT (Survei Kesehatan Rumah Tangga) tahun 1992 yaitu

421 per 100.000 kelahiran hidup, SKRT tahun 1995 yaitu 373 per 100.000

kelahiran hidup dan menurut SKRT tahun 1998 tercatat kematian maternal yaitu

295 per 100.000 kelahiran hidup. Diharapkan PJP II (Pembangunan Jangka

Panjang ke II) (2019) menjadi 60 - 80 per 100.000 kelahiran hidup. Penyebab

terpenting kematian maternal di Indonesia adalah perdarahan (40- 60%), infeksi

(20-30%) dan keracunan kehamilan (20-30%), sisanya sekitar 5% disebabkan

penyakit lain yang memburuk saat kehamilan atau persalinan.

Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan

antepartum dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan

kasus gawat darurat yang kejadiannya berkisar 3% dari semua persalinan,

penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang

belum jelas. Plasenta previa adalah plasenta yang implantasinya tidak normal,

sehingga menutupi seluruh atau sebagian ostium internum, kasus ini masih

menarik dipelajari terutama di negara berkembang termasuk Indonesia, karena

faktor predisposisi yang masih sulit dihindari, prevalensinya masih tinggi serta

punya andil besar dalam angka kematian maternal dan perinatal yang merupakan

parameter pelayanan kesehatan.

Page 7: Makalah Plasenta Previa Totalis

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar mahasiswa mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu

hamil patologi dengan plasenta previa totalis di RSUD Prof. Dr. Margono

Soekarjo dengan menggunakan manajemen asuhan kebidanan menurut

Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Mahasiswa mampu melakukan pengumpulan data pada Ny.G dengan

plasenta previa totalis.

b. Mahasiswa mampu melakuan interpretasi data pada Ny.G dengan

plasenta previa totalis.

c. Mahasiswa dapat mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial pada

Ny.G dengan plasenta previa totalis.

d. Mahasiswa dapat membuat antisipasi masalah atau kolaborasi pada kasus

Ny.G dengan plasenta previa totalis.

e. Mahasiswa mampu merencanakan asuhan yang menyeluruh pada Ny.G

dengan plasenta previa totalis.

f. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan yang sesuai dengan

pemecahan pada Ny.G dengan plasenta previa totalis.

g. Mahasiswa mampu mengevaluasi hasil dari asuhan kebidanan pada Ny.G

dengan plasenta previa totalis.

Page 8: Makalah Plasenta Previa Totalis

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian

Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada

segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh pembukaan

jalan lahir (FKUI, 2000).

Plasenta previa merupakan implantasi plasenta di bagian bawah sehingga

menutupi ostium uteri internum, serta menimbulkan perdarahan saat

pembentukan segmen bawah rahim (Cunningham 2006).

Plasenta Previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada

tempat abnormal yakni pada segmen  bawah  rahim,  sehingga  menutupi

sebagian  atau  seluruh  pembukaan  jalan/ostium  uteri internal (OUI).

B. Klasifikasi

Klasifikasi plasenta previa berdasarkan terabanya jaringan plasenta melalui

pembukaan jalan lahir pada waktu atau derajat abnormalitas tertentu, yaitu :

1. Plasenta previa totalis : bila ostium internum servisis seluruh pembukaan

jalan lahir tertutup oleh plasenta.

2. Plasenta previa lateralis : ostium internum servisis bila hanya sebagian

pembukaan jalan lahir tertutup oleh plasenta.

3. Plasenta previa marginalis : bila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir

pembukaan jalan lahir.

4. Plasenta previa letak rendah : bila plasenta berada 3-4 cm diatas pinggir

pembukaan jalan lahir.

Derajat plasenta previa akan tergantung kepada luasnya ukuran dilatasi serviks

saat dilakukan pemeriksaan. Perlu ditegaskan bahwa palpasi digital untuk mencoba

Page 9: Makalah Plasenta Previa Totalis

memastikan hubungan yang selalu berubah antara tepi plasenta dan ostium internum

ketika serviks berdilatasi, dapat memicu terjadinya perdarahan hebat.

C. Etiologi

Menurut Manuaba (2003), penyebab terjadinya plasenta previa

diantaranya adalah mencakup :

1. Perdarahan (hemorrhaging).

2. Usia lebih dari 35 tahun.

3. Multiparitas.

4. Pengobatan infertilitas.

5. Multiple gestation.

6. Erythroblastosis.

7. Riwayat operasi/pembedahan uterus sebelumnya.

8. Keguguran berulang.

9. Status sosial ekonomi yang rendah.

10. Jarak antar kehamilan yang pendek.

11. Merokok.

Penyebab plasenta previa secara pasti sulit ditentukan, tetapi ada

beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya plasenta previa, misalnya

bekas operasi rahim (bekas sesar, atau operasi mioma), sering mengalami infeksi

rahim (radang panggul), kehamilan ganda, pernah plasenta previa, atau kelainan

bawaan rahim.

D. Tanda dan gejala

1. Perdarahan tanpa nyeri.

2. Perdarahan berulang.

3. Warna perdarahan merah segar.

4. Adanya anemia dan renjatan yang sesuai dengan keluarnya darah.

5. Timbulnya perlahan-lahan.

6. Waktu terjadinya saat hamil.

7. His biasanya tidak ada.

Page 10: Makalah Plasenta Previa Totalis

8. Rasa tidak tegang (biasa) saat palpasi.

9. Teraba jaringan plasenta pada periksa dalam vagina.

10. Penurunan kepala tidak masuk pintu atas panggul.

11. Presentasi mungkin abnormal.

Jadi Kejadian yang paling khas pada plasenta previa adalah pendarahan

tanpa nyeri biasanya baru terlihat setelah trimester kedua atau sesudahnya.

Namun demikian, banyak peristiwa abortus mungkin terjadi akaibat lokasi

abnormal plasenta yang sedang tumbuh. Penyebab pendarahan perlu ditegaskan

kembali. Kalau plasenta terletak pada ostium internum, pembentukan segmen

bawah uterus dan dilatasi ostium internum tanpa bias diletakkan akan

mengakibatkan robekan pada tempat peletakan plasenta yang diikuti oleh

pendarahan dari pembuluh-pembuluh darah uterus. Pendarahan tersebut

diperberat lagi dengan ketidakmampuan serabut-serabut otot miometrium

segmen bawah uterus untuk mengadakan kontaksi dan retraksi agar bias

menekan pembuluh darah yang ruptur sebagaimana terjadi secara normal ketika

terjadi pelepasan plasenta dari dalam uterus yang kosong pada kala tiga

persalinan.

Akibat pelekatan yang abnormal seperti terlihat pada plasenta akreta, atau

akibat daerah pelekatan yang sangat luas, maka proses perlekatan plasenta

kadangkala terhalang dan kemudian dapat terjadi pendarahan yang banyak

setelah bayi dilahirkan. Pendarahan dari tempat implantasi plasenta dalam

segmen bahwa uterus dapat berlanjut setelah plasenta dilahirkan, mengingat

segmen bahwa uterus lebih cendrung memiliki kemampuan kontraksi yang jelek

dibandingkan korpus uteri. Sebagai akibatnya, pembuluh darah memintas

segmen bahwa kurang mendapat kompresi. Pendarahan dapat terjadi pula akibat

laserasi pada bagian bahwa uterus dan serviks yang rapuh, khususnya pada usaha

untuk mengeluarkan plasenta yang melekat itu secara manual.

Page 11: Makalah Plasenta Previa Totalis

E. Faktor Predisposisi dan Presipitasi

Menurut Mochtar (1998), faktor predisposisi dan presipitasi yang dapat

mengakibatkan terjadinya plasenta previa adalah :

1. Melebarnya pertumbuhan plasenta :

a. Kehamilan kembar (gemeli).

b. Tumbuh kembang plasenta tipis.

2. Kurang suburnya endometrium :

a. Malnutrisi ibu hamil.

b. Melebarnya plasenta karena gemeli.

c. Bekas seksio sesarea.

d. Sering dijumpai pada grande multipara.

3. Terlambat implantasi :

a. Endometrium fundus kurang subur.

b. Terlambatnya tumbuh kembang hasil konsepsi dalam bentuk blastula yang

siap untuk nidasi.

F. Patofisiologi

Seluruh plasenta biasanya terletak pada segmen atau uterus. Kadang-

kadang bagian atau seluruh organ dapat melekat pada segmen bawah uterus,

dimana hal ini dapat diketahui sebagai plasenta previa. Karena segmen bawah

agak merentang selama kehamilan lanjut dan persalinan, dalam usaha mencapai

dilatasi serviks dan kelahiran anak, pemisahan plasenta dari dinding uterus

sampai tingkat tertentu tidak dapat dihindarkan sehingga terjadi pendarahan.

G. Diagnosa dan Gambaran Klinis

1. Anamneses

a. Gejala pertama: perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu/trimester III

b. Sifat perdarahan: tanpa sebab, tanpa nyeri, dan berulang

Page 12: Makalah Plasenta Previa Totalis

c. Sebab perdarahan: plasenta dan pembuluh darah yang robek, terbentuknya

SBR, terbukanya osteum/manspulasi intravaginal/rektal.

2. Inspeksi

a. Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau sedikit.

b. Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia.

3. Palpasi abdomen

a. Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah.

b. Sering dijumpai kesalahan letak

c. Bagian   terbawah   janin   belum   turun,   apabila   letak   kepala   biasanya

kepala   masih goyang/floating.

H. Komplikasi

Menurut Roeshadi (2004), kemungkinan komplikasi yang dapat

ditimbulkan dari adanya plasenta previa adalah sebagai berikut :

1. Pada ibu dapat terjadi :

a. Perdarahan hingga syok akibat perdarahan

b. Anemia karena perdarahan

c. Plasentitis

d. Endometritis pasca persalinan

2. Pada janin dapat terjadi :

a. Persalinan premature

b. Asfiksia berat

I. Penatalaksaan Plasenta Previa

1. Konservatif bila :

a. Kehamilan kurang 37 minggu.

b. Perdarahan tidak ada atau tidak banyak (Hb masih dalam batas normal).

c. Tempat tinggal pasien dekat dengan rumah sakit (dapat menempuh

perjalanan selama 15 menit).

Perawatan konservatif berupa :

Page 13: Makalah Plasenta Previa Totalis

a. Istirahat.

b. Memberikan hematinik dan spasmolitik unntuk mengatasi anemia.

c. Memberikan antibiotik bila ada indikasii.

d. Pemeriksaan USG, Hb, dan hematokrit.

Bila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan

perawatan konservatif maka lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan

bila tetap tidak ada perdarahan. Bila timbul perdarahan segera bawa ke rumah

sakit dan tidak boleh melakukan senggama.

2. Penanganan aktif bila :

a. Perdarahan banyak tanpa memandang usia kehamilan.

b. Umur kehamilan 37 minggu atau lebih.

c. Anak mati

Penanganan aktif berupa :

a. Persalinan per vaginam.

b. Persalinan per abdominal.

Penderita disiapkan untuk pemeriksaan dalam di atas meja operasi

(double set up) yakni dalam keadaan siap operasi. Bila pada pemeriksaan

dalam didapatkan :

a. Plasenta previa marginalis

b. Plasenta previa letak rendah

c. Plasenta lateralis atau marginalis dimana janin mati dan serviks sudah

matang, kepala sudah masuk pintu atas panggul dan tidak ada perdarahan

atau hanya sedikit perdarahan maka lakukan amniotomi yang diikuti

dengan drips oksitosin pada partus per vaginam bila gagal drips. Bila

terjadi perdarahan banyak, lakukan seksio sesar.

3. Penanganan (pasif)

a. Tiap perdarahan triwulan  III  yang lebih dari show harus segera dikirim ke

Rumah sakit tanpa dilakukan suatu manipulasi/UT.

Page 14: Makalah Plasenta Previa Totalis

b. Apabila  perdarahan  sedikit,  janin  masih  hidup,  belum  inpartus,

kehamilan  belum  cukup  37 minggu/berat  badan  janin  kurang  dari

2.500  gram  persalinan  dapat  ditunda  dengan  istirahat, obat-obatan;

spasmolitik, progestin/progesterone, observasi teliti.

c. Siapkan  darah  untuk  transfusi  darah,  kehamilan  dipertahankan  setua

mungkin  supaya  tidak prematur

d. Bila ada anemia; transfusi dan obat-obatan penambah darah.

Penatalaksanaan kehamilan yang disertai komplikasi plasenta previa

dan janin prematur tetapi tanpa perdarahan aktif, terdiri atas penundaan

persalinan dengan menciptakan suasana yang memberikan keamanan sebesar-

besarnyabagi ibu maupun janin. Perawatan di rumah sakit yang

memungkinkan pengawasan ketat, pengurangan aktivitas fisik, penghindaran

setiap manipulasi intravaginal dan tersedianya segera terapi yang tepat,

merupakan tindakan yang ideal. Terapi yang diberikan mencangkup infus

larutan elektrilit, tranfusi darah, persalinan sesarea dan perawatan neonatus

oleh ahlinya sejak saat dilahirkan.

Pada penundaan persalinan, salah satu keuntungan yang kadang kala

dapat diperoleh meskipun relatif terjadi kemudian dalam kehamilan, adalah

migrasi plasenta yang cukup jauh dari serviks, sehingga plasenta previa tidak

lagi menjadi permasalahn utama. Arias (1988) melaporkan hasil-hasil yang

luar biasa pada cerclage serviks yang dilakukan antara usia kehamilan 24 dan

30 minggu pada pasien perdarahan yang disebabkan oleh plasenta previa.

Prosedur yang dapat dilakukan untuk melahirkan janin bisa

digolongkan ke dalam dua kategori, yaitu persalinan sesarea atau per vaginam.

Logika untuk melahirkan lewat bedah sesarea ada dua :

1. Persalinan segera janin serta plasenta yang memungkinakan uterus untuk

berkontraksi sehingga perdarahan berhenti

Page 15: Makalah Plasenta Previa Totalis

2. Persalinan searea akan meniadakan kemungkinan terjadinya laserasi

serviks yang merupakan komplikasi serius persalinan per vaginam pada

plasenta previa totalis serta parsial.

J. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Kehamilan

1. Karena terhalang oleh placenta maka bagian terbawah janin tidak dapat masuk

PAP. Kesalahan- kesalahan letak; letak sunsang, letak lintang, letak kepala

mengapung.

2. Sering  terjadi  partus  prematur;  rangsangan  koagulum  darah  pada  servix,

jika banyak  placenta yang lepas kadar progesterone menurun dan dapat

terjadi His, pemeriksaan dalam.

K. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Partus

1. Letak janin yan tidak normal; partus akan menjadi patologis.

2. Bila pada placenta previa lateralis; ketuban pecah/dipecahkan dapat terjadi

prolaps funkuli.

3. Sering dijumpai insersi primer.

4. Perdarahan.

L. Pengaruh Plasenta Previa Terhadap Persalinan

1. Seksio Sesarea

Seksio Sesarea merupakan metode persalinan janin yang bisa diterima

hampir pada semua kasus plasenta previa. Jika letak janin plasenta cukup jauh

di posterior sehingga segmen bawah uterus dapat diinsisi tranversal tanpa

mengenai jaringan plasenta dan jika posisi sefalik, maka insisi yang disukai

adalah insisi transversal.

2. Prognosis

Prematuritas merupakan penyebab utama kematian perinatal, sekalipun

penatalaksanaan plasenta previa seperti yang diharapkan sudah dilakukan.

Page 16: Makalah Plasenta Previa Totalis

M. Manajemen Kebidanan Menurut Varney

Langkah 1. Pengumpulan Data Dasar

- Pengkajian dengan mengumpulkan semua data yang diperlukan untuk

mengevaluasi keadaan klien secara lengkap (subyektif dan obyektif)

- Riwayat kesehatan

- Pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan

- Catatan terbaru atau sebelumnya

- Data laboratorium, pemeriksaan penunjang, dll

Langkah 2. Interpretasi Data Dasar

- Identifikasi terhadap diagnosis dan kebutuhan klien berdasar data yang

diperoleh dan dengan interpretasi yang benar

- Diagnosis kebidanan harus memenuhi standar nomenklatur, yaitu:

- Diakui dan disyahkan oleh profesi

- Berhubungan langsung dengan praktik kebidanan

- Memiliki ciri khas kebidanan

- Dapat diselesaikan dengan pendekatan menejemen kebidanan

Langkah 3. Mengidentifikasi Diagnosis atau Masalah Potensial

- Berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosis yang telah diidentifikasi.

Dituliskan juga data dasar yang mendukung

Langkah 4. Mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera (antisipasi masalah)

Langkah 5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Page 17: Makalah Plasenta Previa Totalis

Langkah 6. Melaksanakan perencanaan

Langkah 7. Evaluasi

BAB III

TINJAUAN KASUS

ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI

PADA NY. G UMUR 38 TAHUN G5P3Ab1Ah3 UK 32+2 MINGGU

DENGAN PLASENTA PREVIA TOTALIS

DI RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO

PURWOKERTO

No. MR : 773222

Masuk tanggal : 09 Desember 2012

Jam : 09.00 WIB

Ruang : Flamboyan

I. PENGKAJIAN

Tgl/jam : 10 Desember 2012/ 13.00 WIB

A. Data Subyektif

1. Identitas Istri Suami

Nama : Ny. G Tn. S

Umur : 38 tahun 40 tahun

Agama : Islam Islam

Pendidikan : SMK SMA

Pekerjaan : IRT Swasta

Page 18: Makalah Plasenta Previa Totalis

Suku Bangsa : WNI WNI

Alamat : Gunung Wuled Rt 03/01, Rembang

2. Anamnesa

a. Alasan kunjungan saat ini :

Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, ini adalah

kunjungan ulang ibu.

b. Keluhan Utama

Ibu mengatakan mengeluh kenceng-kenceng sejak jam 07.00 WIB

tangggal 09/12/2012,dan keluar darah jam 07.00 WIB tanggal

09/12/2012.

c. Riwayat Perkawinan

Perkawinan ke : 1

Menikah sejak umur : 22 tahun

Lama perkawinan : ± 12 tahun

Status perkawinan : Syah menurut Negara dan agama

b) Riwayat Haid

Menarche : ± 13 tahun

Lama menstruasi : ± 7 hari

Banyaknya : ibu ganti pembalut 2x dalam sehari

Teratur/tidak : teratur

Sakit/tidak : tidak

Siklus : 28 hari

HPHT : 25 April 2012

HPL : 02 Februari 2013

UK : 32+2 minggu

f. Riwayat Obstetrik

G5P3Ab1Ah3

No Tahun UK Jenis Penolong Tempat H/ L/P BBL Komplikasi

Page 19: Makalah Plasenta Previa Totalis

persalinan M

1 2001 aterm Spontan Dukun Rumah H L 3.000gr Tidak ada

2 2004 aterm Spontan Dukun Rumah H P 2.600gr Tidak ada

3 2007 aterm Spontan Dukun Rumah H L 2.500gr Tidak ada

4 2010 3bulan - Bidan RSMS M - - Abortus

52012

Hamil

ini

g. Riwayat KB

Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontasepsi jenis

apapun.

h. Riwayat Kesehatan

1) Riwayat Kesehatan yang lalu

Ibu pernah menderita penyakit jantung dan hipertensi sebelum

kehamilannya.

2) Riwayat Kesehatan Sekarang

Ibu tidak sedang menderita penyakit menular dan penyakit

menurun seperti TBC, AIDS, Hepatitis B, Diabetes dan Jantung.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga

Keluarga ibu dan keluaga suami tidak pernah dan tidak sedang

menderita penyakit menular dan penyakit menurun seperti TBC,

AIDS, Hepatitis B, Diabetes, Hipertensi dan Jantung.

i. Riwayat kehamilan sekarang

ANC di puskesmas Rembang sejak umur kehamilan 10 minggu.

Gerakan pertama kali dirasakan pada umur kehamilan 22 minggu

Gerakan dalam 12 jam 10-11 kali

Frekuensi periksa ANC : Trimester I : 1 kali

Trimester II : 3 kali

Trimester III: 2 kali

Senam Hamil : Ibu mengatakan belum pernah melakukan senam hamil

Page 20: Makalah Plasenta Previa Totalis

Imunisasi TT : TT1 : tgl 01 Juni 2012

TT2 : tgl 12 Juli 2012

Keluhan yang dirasakan

Trimester Keluhan terapi

I Mual, muntah Asam folat 1x1 tablet/hari

Kalk 1x1 tablet/hari

Vit B6 3x1 tablet/hari

II Pusing Biosanbe 1x1 tablet/hari

Kalk 1x1 tablet/hari

Vit C

III Punggung pegal Biosanbe 1x1 tablet/hari

Kalk 1x1 tablet/hari

Vit C

Pendidikan kesehatan yang diperoleh

Trimester Pendidikan kesehatan yang diperoleh

I Tanda bahaya kehamilan, perubahan fisiologis, gizi seimbang pada

ibu hamil

II Perubahan fisiologis trimester II

III Perubahan fisiologis trimester III, tanda dan persiapan persalinan

j. Pola kebutuhan sehari-hari

1) Nutrisi

Porsi makan sehari : ± 3x sehari dengan porsi sedang

Jenis : nasi, sayur, lauk pauk, buah

Makanan pantang : Ibu tidak ada makanan pantang

Pola minum : ± 8 gelas sehari

Ibu tidak minum jamu

Page 21: Makalah Plasenta Previa Totalis

Alergi makanan : Ibu tidak ada alergi makanan

Masalah : Tidak ada

2) Eliminasi

a. BAK

Frekuensi : ± 5 kali sehari

Warna : Jernih

Jumlah : sedang, tidak terlalu banyak

Keluhan : tidak ada keluhan dalam BAK

b. BAB

Frekuensi : ± 1x sehari

Warna : kuning kecoklatan

Jumlah : sedang, tidak terlalu banyak

Keluhan : Ibu tidak ada keluhan dalam BAB

3) Istirahat

Siang : ibu tidur siang ± 1 1/2 jam

Malam : ibu tidur malam ± 8 jam

Keluhan : ibu tidak ada keluhan saat tidur

4) Aktivitas

Ibu mengatakan aktivitasnya setiap hari mengerjakan pekerjaan

rumah, seperti memasak, menyapu, mencuci serta merawat suami

dan anaknya.

5) Personal Higiene : Ibu mengatakan mandi 2 kali/hari, gosok gigi 2

kali/hari, ganti celana dalam 2 kali/hari, keramas 2 hari sekali,

membersihkan bagian alat kelamin setelah BAK, BAB serta ketika

mandi, memotong kuku setiap 1 minggu sekali.

6) Pola seksual : Ibu mengatakan sebelum hamil melakukan

hubungan seksual sebanyak 3 kali dalam seminggu, dan saat hamil

melakukan hubungan seksual 1 kali dalam seminggu, tidak ada

keluhan saat melakukan hubungan seksual.

Page 22: Makalah Plasenta Previa Totalis

k. Data Psikososial Spiritual

1) Tanggapan ibu dan keluarga terhadap kehamilan ini :

Ibu dan keluarga sangat mendukung terhadap kehamilan ini.

2) Pengetahuan ibu dan keluarga tentang kehamilan :

Ibu mengetahui dirinya menderita plasenta previa, tetapi ibu belum

begitu paham mengenai plasenta previa.

3) Pengambilan keputusan oleh :

Pengambilan keputusan dilakukan oleh Ibu bersama suami.

4) Ketaatan ibu beribadah :

Ibu meleksanakan shalat 5 waktu, mengaji sehabis shalat maghrib,

mengikuti pengajian di RT.

5) Ibu tinggal bersama :

Ibu tinggal bersama suami.

6) Hewan piaraan :

Ibu tidak mempunyai hewan piaraan.

7) Rencana melahirkan di :

Ibu akan melahirkan di RSMS menggunakan Jampersal.

B. Data Obyektif

1. Pemeriksaan Umum

KU : Baik

Kesadaran : Composmentis

TB : 158 cm

BB : sebelum hamil : 52 kg sekarang : 59 kg

LILA : 27 cm

Vital Sign : TD : 130/90 mmHg N : 82x/menit

Rr : 20x/menit S : 36,50 C

2. Pemeriksaan Fisik

Page 23: Makalah Plasenta Previa Totalis

a. Kepala : bentuk mesochepal, rambut warna hitam, bersih,

tidak rontok, serta tidak berketombe.

b. Mata : konjungtiva merah muda, sklera putih, reflek pupil

positif, tidak ada gangguan penglihatan.

c. Muka : bentuk simetris, tidak pucat, tidak ada cloasma

gravidarum.

d. Hidung : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada polip,

fungsi penciuman normal, simetris, tidak ada

pernapasan cuping hidung.

e. Mulut dan gigi : bentuk simetris, tidak ada caries maupun

stomatitis, keadaan mulut bersih, fungsi

pengecapan baik, kebersihan cukup.

f. Telinga : bentuk simetris, keadaan bersih, fungsi

pendengaran baik.

g. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe dan

vena jugularis.

h. Dada : bentuk dada simetris kanan dan kiri.

i. Payudara : simetris kanan dan kiri, putting susu menonjol,

hyperpigmentasi pada areola mammae, tidak ada

bekas luka operasi.

j. Abdomen : bentuk simetris, pembesaran sesuai dengan usia

kehamilan, tidak ada bekas luka operasi, ada linea

nigra hiperpigmentasi, ada striae gravidarum.

Leopold I : TFU 1/2 pusat ke procesus xipoideus, bagian

fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting

kesimpulan bokong.

Leopold II : bagian kanan teraba panjang, keras, memanjang

seperti papan (punggung janin) dan bagian kiri

Page 24: Makalah Plasenta Previa Totalis

teraba tonjolan-tonjolan kecil yang tidak penuh

kesimpulan ekstremitas janin.

Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras, dan melenting,

bisa digoyangkan kesimpulan kepala.

Leopold VI : kedua tangan masih bertemu (konvergen), kepala

belum masuk PAP.

TFU menurut Mc.donald : 28 cm

TBJ : (TFU-12) x 155 = (28-12) x 155 = 2.480 gram.

DJJ : terdengar jelas, 136x/menit kuat dan teratur.

His : tidak ada his

k. Genetalia : tidak ada benjolan abnormal dan varises,

perdarahan hanya flek saja, warna kecoklatan.

l. Ekstremitas

Atas : bentuk simetris, tidak ada cacat, tidak ada oedema.

Bawah : bentuk simetris, keadaan bersih, tidak ada oedema

pada kaki, reflek patella kanan/kiri: positif.

3. Pemeriksaan penunjang :

Golongan darah : O

Tanggal 10 Desember 2012 : Hb 12,7 gr%

Tanggal 10 Desember 2012 : Pemeriksaan darah lengkap

Hemoglobin : L 10,2 g/dL

Leukosit : H 12.300/uL

Hematokrit : L 30 %

Eritrosit : L 3,8 10^6/uL

Trombosit : 315.000/uL

Tanggal 10 Desember 2012 : Pemeriksaan urin

Protein : negatif

Glukosa : 100mg/dL

Page 25: Makalah Plasenta Previa Totalis

Hasil  USG tanggal 10-12-2012 :  Tampak  janin  presentasi kepala,  kepala

BPD=  83,5  sesuai  kehamilan  33  minggu, Placenta di SBR belakang

meluas sampai menutupi Osteum Uteri Internum Grade II.

II. INTERPRETASI DATA

A. Diagnosa Kebidanan

Ny. G umur 38 tahun hamil G5P3Ab1Ah3 UK 32+2 minggu dengan perdarahan

antepartum plasenta previa totalis.

Data dasar

1) Data subyektif :

Ibu mengatakan mengeluh kenceng-kenceng sejak jam 07.00 WIB

tangggal 09/12/2012,dan keluar darah jam 07.00 WIB tanggal

09/12/2012.

Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kelima, pernah

keguguran 1 kali umur 3 bulan.

Ibu mengatakan gerakan janin pertama kali dirasakan pada umur

kehamilan 22 minggu dan gerakan dalam 12 jam terakhir sebanyak

10-11 kali

HPHT : 25 April 2012.

2) Data obyektif :

HPL : 02 Februari 2013

Umur Kehamilan : 32+2 minggu

Vital Sign : TD : 130/90 mmHg N : 82x/menit

Rr : 20x/menit S : 36,50 C

Page 26: Makalah Plasenta Previa Totalis

Leopold I : TFU 1/2 pusat ke procesus xipoideus, bagian

fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting

kesimpulan bokong.

Leopold II : bagian kanan teraba panjang, keras, memanjang

seperti papan kesimpulan punggung janin dan

bagian kiri teraba tonjolan-tonjolan kecil yang

tidak penuh kesimpulan ekstremitas janin.

Leopold III : bagian bawah teraba bulat, keras, dan melenting,

bisa digoyangkan kesimpulan kepala.

Leopold VI : kedua tangan masih bertemu (konvergen), kepala

belum masuk PAP.

TFU menurut Mc.donald : 28 cm

TBJ : (TFU-12) x 155 = (28-12) x 155 = 2.480 gram.

DJJ : terdengar jelas, 136x/menit kuat dan teratur.

His : tidak ada

Perdarahan : tinggal flek,warna cokelat.

Hasil  USG : tanggal 10-12-2012 

Tampak  janin  presentasi kepala,  kepala  BPD=  83,5  sesuai  kehamilan

33  minggu, Placenta di SBR belakang meluas sampai menutupi Osteum

Uteri Internum Grade II.

B. Masalah

Plasenta Previa Totalis

III. DIAGNOSA POTENSIAL

Prematuritas

IUFD

IV. ANTISIPASI TINDAKAN SEGERA

Kolaborasi dengan dr.Sp.OG

Page 27: Makalah Plasenta Previa Totalis

V. RENCANA TINDAKAN

Tgl/Jam: 10-12-12 / 13.15 WIB

1. Observasi KU dan tanda-tanda vital ibu.

2. Monitor DJJ dan perdarahan ibu.

3. Jelaskan pada ibu tentang keadaan ibu saat ini.

4. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup.

5. Beritahu ibu untuk segera menghubungi petugas kesehatan bila ibu

mengalami perdarahan yang banyak dari vagina.

6. Beri ibu terapi obat sesuai anjuran dokter.

7. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk rencana selanjutnya.

8. Dokumentasi hasil tindakan.

VI. IMPLEMENTASI

Tgl/Jam: 10 Desember 2012 / 13.15 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum ibu dan tanda-tanda vital meliputi tekanan

darah, suhu, nadi dan respirasi.

2. Memonitor perdarahan dan memonitor DJJ tiap satu jam sekali.

3. Menjelaskan pada ibu tentang keadaan ibu saat ini, bahwa plasenta atau ari-

ari ibu letaknya berada di bawah dan menutupi jalan lahir. Dengan keadaan

seperti ini ibu tidak bisa melakukan persalinan normal, dan kelahiran bayi

akan di tolong dengan operasi caesar. Tapi karena saat ini umur kehamilan

ibu belum mencukupi untuk melahirkan bayinya, sebisa mungkin kehamilan

ibu dipertahankan dahulu sampai nanti umur kehamilannya mencukupi.

4. Menganjurkan ibu untuk cukup istirahat dan tidak sering-sering turun dari

tempat tidur.

5. Memberitahu ibu untuk segera menghubungi petugas kesehatan bila ibu

mengalami perdarahan yang banyak dari vagina.

6. Memberi ibu terapi obat sesuai anjuran dokter yaitu Nifedipin 10 mg 3x1.

Page 28: Makalah Plasenta Previa Totalis

Dexamethasone 6 mg IM tiap 12 jam selama 48 jam untuk mempercepat

pematangan paru bayi.

7. Melakukan kolaborasi dengan dr. Sp. Og untuk perencanaan selanjutnya.

8. Mendokumentasikan hasil tindakan di catatan rekam medic.

VII. EVALUASI

Tgl/Jam: 10 Desember 2012 / 13.25 WIB

1. KU : Baik Kesadaran : composmentis

TD : 130/90 mmHg N : 82x/m R : 20x/m S : 36,50

2. Perdarahan : ibu masih mengeluarkan flek darah, tapi hanya sedikit saja.

DJJ : 136x/menit, teratur.

3. Ibu mengerti tentang keadaannya saat ini dan sudah bisa menerimanya

dengan ikhlas.

4. Ibu bersedia untuk cukup istirahat dan tidak sering turun dari tempat tidur.

5. Ibu mengerti dan bersedia memanggil petugas kesehatan bila mengalami

perdarahan yang banyak dari vagina.

6. Ibu sudah menerima terapi obat dan bersedia meminumnya sesuai dosis yang

diberikan.

7. Kolaborasi dengan dokter Sp.OG untuk rencana selanjutnya.

8. Hasil tindakan sudah di dokumentasikan.

PEMANTAUAN SETELAH PENGKAJIAN

- Ibu sudah diberi terapi Nifedipine 3x10 mg sehari dan injeksi Dexamethasone

6 mg secara IM sebanyak 4 kali.

- Keadaan umum dan tanda-tanda vital ibu dalam keadaan baik.

- Perdarahan pada ibu sudah berhenti.

Page 29: Makalah Plasenta Previa Totalis

- Instruksi dokter ibu diperbolehkan pulang pada tanggal 11 Desember 2012.

Akan tetapi karena keterbatasan waktu maka penulis tidak dapat mengetahui

perkembangan klien selanjutnya.

BAB IV

PEMBAHASAN

1. Pengumpulan Data

Pada langkah pengumpulan data ini sudah sesuai dengan teori, tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

2. Interpretasi Data

Dari kasus yang ditemukan pada Ny “G” G5P3Ab1Ah3, usia 38 tahun,

umur kehamilan 32+5 minggu, janin hidup, intra uteri, tunggal, punggung kanan,

presentasi kepala, dengan plasenta previa totalis, dapat disimpulkan tidak ada

kesenjangan antara teori dengan praktek.

3. Mengindentifikasikan diagnose atau masalah potensial

Dari hasil anamnesa maupun hasil pemeriksaan fisik, pemeriksaan

obstretri, maupun pemeriksaan penunjang ditemukan adanya masalah potensial

yaitu IUFD.

4. Identifikasi Kebutuhan yang memerlukan penanganan segera

Pada Kasus Ny “G” dalam memberikan asuhan kebidanan pada ibu

dengan plasenta previa totalis, antara teori dan praktik sudah sesuai.

5. Merencanakan asuhan yang menyeluruh

Page 30: Makalah Plasenta Previa Totalis

Rencana asuhan yang diberikan pada Ny.”G” berdasarkan hasil

anamnesa dan juga hasil pemeriksaan yang telah dilakukan tidak ada

kesenjangan antara teori dan praktek.

6. Melaksanakan asuhan yang menyeluruh

Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah di

uraikan pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman.

7. Evaluasi

Pada diagnosis di atas penulis tidak menemukan kesenjangan antara

praktik, intervensi, implementasi, dan evaluasi yang telah dilakukan berdasarkan

masalah yang muncul.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada Seorang ibu Ny “G”

G5P3Ab1Ah3 usia 38 tahun, umur kehamilan 32+2 minggu, janin hidup, intra

uteri, tunggal, punggung kiri, presentasi kepala, dengan plasenta previa totalis di

dapatkan bahwa pada tinjauan kasus muncul masalah keluar darah dari jalan lahir

maka penulis dapat melaksanakan/menganalisis tentang pengkajian data subjektif

dan objektif, merencanakan dan melaksanakan rencana tindakan serta melakukan

evaluasi pada masalah tersebut.

Pada diagnosis di atas penulis tidak menemukan kesenjangan antara

praktik, intervensi, implementasi, dan evaluasi yang telah dilakukan berdasarkan

masalah yang muncul.

B. Saran

Bagi RS     

Untuk mempertahankan profesionalisme sehingga pelayanan pada

klien sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Page 31: Makalah Plasenta Previa Totalis

Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan pendidikan lebih banyak meningkatkan prosedur

belajar mengajar mengenai manajemen kebidanan karena penulis masih

sangat kurang dalam hal pemahaman tersebut.

Bagi Ny.G

Hendaknya waspada terhadap komplikasi yang mungkin terjadi

seperti halnya plasenta previa totalis.

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari. 2011. Asuhan Kebidanan Patologi. Jakarta : EGC

Gede, Ida Bagus. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Manuaba DSOD.

EGD