makalah pkn revisi

11
 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu, semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa terkecuali termasuk masyarakat miskin. Untuk itu dibutuhkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali dalam segi dan mutu. Derajat kesehatan masyarakat miskin masih sangatlah rendah di indonesia. Kondisi ini diperparah oleh keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan karena bertempat tinggal di daerah terpencil dan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Seperti yang kita ketahui bahwa semakin maju jaman akan semakin mahalnya biaya kesehatan dan ini menjadikan rakyat miskin semakin jauh meraih pelayanan kesehatan. Kendala sosial ekonomi akan membutuhkan campur tangan pemerintah untuk melindungi masyarakat miskin melalui kebijakan kesehatan, tertuang dalam Konstitusi Negara dan Undang-undang No 40/2002 tentang sistem Jaminan Sosial Nasional yang mengamanatkan kepada pemenritah untuk memberikan  perlindungan bagi warga miskin,anak dan orang tua terlantar sert a orang tidak mampu yang pembiayaan kesehatan di tanggung oleh pemerintah. Jaminan layanan kesehatan akan memberikan sumbangan yang sangat besar  bagi masyarakat kurang mampu. Beberapa program yang telah dicanangkan oleh pemerintah adalah Gakin (Keluarga Miskin) , Jamkesmas, BJBP dan lain-lain. Namun idealnya program yang telah disusun tak seindah  perencanaanya saat penerapan di lapangan. Pada awalnya program tersebut  berjalan dengan lancar, namun pada kenyataanya seiring berjalan waktu

Transcript of makalah pkn revisi

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu, semua warga negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa terkecuali termasuk masyarakat miskin. Untuk itu dibutuhkan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali dalam segi dan mutu. Derajat kesehatan masyarakat miskin masih sangatlah rendah di indonesia. Kondisi ini diperparah oleh keterbatasan akses terhadap pelayanan kesehatan karena bertempat tinggal di daerah terpencil dan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi. Seperti yang kita ketahui bahwa semakin maju jaman akan semakin mahalnya biaya kesehatan dan ini menjadikan rakyat miskin semakin jauh meraih pelayanan kesehatan. Kendala sosial ekonomi akan membutuhkan campur tangan pemerintah untuk melindungi masyarakat miskin melalui kebijakan kesehatan, tertuang dalam Konstitusi Negara dan Undang-undang No 40/2002 tentang sistem Jaminan Sosial Nasional yang mengamanatkan kepada pemenritah untuk memberikan perlindungan bagi warga miskin,anak dan orang tua terlantar serta orang tidak mampu yang pembiayaan kesehatan di tanggung oleh pemerintah.

Jaminan layanan kesehatan akan memberikan sumbangan yang sangat besar bagi masyarakat kurang mampu. Beberapa program yang telah dicanangkan oleh pemerintah adalah Gakin (Keluarga Miskin) , Jamkesmas, BJBP dan lain-lain. Namun idealnya program yang telah disusun tak seindah perencanaanya saat penerapan di lapangan. Pada awalnya program tersebut berjalan dengan lancar, namun pada kenyataanya seiring berjalan waktu program tersebut semakin kurang efisien, karena pelayanan yang diberikan kepada masyarakat miskin dari pihak penyelengara pelayanan kesehatan semakin menurun. Salah satu faktornya adalah ketidakmampuan ekonomi masyarakat miskin sehingga proses yang dilalui akan semarin rumit. Selain hal tersebut terkadang pihak rumah sakit tidak mau menerima masyarakat miskin dengan berbagai macam alasan.

1.2 Rumusan Masalaha. Kurangnya pelayanan kesehatan pada masyarakat miskinb. Ketidaksesuaian program perencanaan dengan penerapanyac. Bagaimana praktek pelayanan kesehatan pada masyarakat pemegang JAMKESMAS

1.3 Tujuana. Mengatahui bagaimana jalannnya proses pelayanan kesehatan pada masyarakat miskinb. Mengetahui hal-hal yang menyebabkan ketidaksesuaian program pemerintahc. Mengetahui bagaimana jalannya praktek pelayanan kesehatan pada masyarakat miskin

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Definisi Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS) dan PembahasanJamkesmas adalah bentuk bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi fakir miskin dan tidak mampu serta peserta lainnya yang biayanya ditanggung oleh pemerintah. Program ini diselenggarakan secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Pada hakekatnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat miskin menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan bersama oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Dimana Pemerintah Pusat hingga ke kota akan diberi tanggungan untuk berkontribusi agar menghasilkan pelayanan yang maksimal.Undang-Undang Dasar Tahun 1945 pasal 28 H dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, menetapkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan pelayanan kesehatan. Karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan terhadap kesehatannya, dan negara bertanggungjawab mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya termasuk bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Derajat kesehatan masyarakat miskin yang masih rendah diakibatkan karena sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan. Kesulitan akses pelayanan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti tidak adanya kemampuan secara ekonomi dikarenakan biaya kesehatan yang memang mahal. Untuk menjamin akses penduduk miskin terhadap pelayanan kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, sejak tahun 2005 pemerintah telah mengupayakan untuk mengatasi hambatan dan kendala tersebut melalui pelaksanaan kebijakan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin /JP-KMMatau lebihdikenal denganprogram Askeskin yang kemudian pada tahun 2007 berubah nama menjadi program Jamkesmas sampai dengan sekarang.Kini pemerintah sedang memantapkan penjaminan kesehatan bagi masyarakat miskin melalui Jamkesmas sebagai bagian dari pengembangan jaminan secara menyeluruh. Namun, belajar dari pengalaman pada kasus sebelumnya ternyata penerapan program-program tersebut masih belum cukup efektif, terbukti dengan adanya berbagai kasus yang menyatakan bahwa masyarakat yang telah tergolong warga kurang mampu meskipun telah memegang kartu JAMKESMAS masih harus membayar secara normal. Seperti kasus yang dialami oleh Marwan, pria berusia 39 tahun. Sungguh ironis memang kenyataan yang telah menimpa rakyat miskin. Bagaimanakah nasib mereka tatkala UUD yang melindungi mereka kini hanya sebatas tulisan yang dibukukan? Lalu bagaimana peran tindak lanjut pemerintah tatkala melihat hukum yang berjalan sudah sangat tidak sesuai? Dikarenakan seringnya kasus mengenai penolakan terhadap surat JAMKESMAS yang disodorkan kepada pihak rumah sakit, mengakibatkan timbulnya wacana dalam masyarakat dengan istilah orang miskin tidak boleh sakit . Namun sejatinya, masyarakat miskin tidak boleh berpedoman bahwa mereka diperbolehkan untuk sakit meskipun penerapan jaminan kesehatan sudah ditegakan dan berjalan dengan maksimal. Karena kesehatan itu sangat berarti bagi kehidupan kita. Pada saat seseorang menderita sakit warga kurang mampu apalagi dia adalah tulang punggung keluarga pastilah produktifitasnya menurun sehingga tidak dapat menafkahi keluarganya meskipun saat dia sakit tidak menanggung biaya pengobatan.

2.2 Tujuan Penyelenggaraan JAMKESMAS1. Tujuan Umum :Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap seluruh masyarakat miskin dan tidak mampu agar tercapai derajat kesehatan masyarakat yang optimal secara efektif dan efisien.2. Tujuan Khusus:a. Meningkatnya cakupan masyarakat miskin dan tidak mampu yang mendapatpelayanan kesehatan di Puskesmas serta jaringannya dan di Rumah Sakitb. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskinc. Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang transparan dan akuntabel

2.3SasaranprogramJAMKESMASSasaranprogramini adalah masyarakat miskin dan tidak mampu yang iurannya dibayar oleh Pemerintah di seluruh Indonesia sejumlah 76,4 juta jiwa, tidak termasuk yang sudah mempunyai jaminan kesehatan lainnya. Sasaran program jamkesmas ini mengalamiperluasan cakupan sasaran kepesertaan yaitu masyarakat miskin penghuni panti-panti sosial, masyarakat miskin korban bencana pasca tanggap darurat dan masyarakat miskin penghuni Rumah Tahanan Negara (Rutan), serta masyarakat miskin Penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).2.5 Persyaratan Pemegang JAMKESMAS1. Kartu Askeskin asli (harus ditunjukkan ke petugas) pendaftaran2. Rujukan puskesmas setempat3. Surat rujukan dari RSUD4. Surat pengantar dari kantor Dinas sosial dan Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota5. Foto copy kartu keluarga6. Foto copy KTP pasien atau orang tua pasien jika pasien < 17 tahun

2.6 Peserta JAMKESMASPeserta yang dijamin dalam program Jamkesmas meliputi :1. Masyarakat miskin dan tidak mampu yang telah ditetapkan oleh Surat Keputusan (SK) Bupati/Walikota Tahun 2008 berdasarkan pada kuota Kabupaten/ Kota (BPS) yang dijadikan database nasional.2. Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar, masyarakat miskin yang tidak memiliki identitas. 3. Semua Peserta Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah memiliki atau mempunyai kartu Jamkesmas4. Masyarakat miskin yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1185/Menkes/SK/XII/2009 tentang Peningkatan Kepesertaan Jamkesmas bagi Panti Sosial, Penghuni Lembaga Pemasyarakatan dan Rumah Tahanan Negara serta Korban Bencana.

2.7 Cakupan Pelayanan JAMKESMASSetiap peserta mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan dasar meliputi:1. Pelayanan Kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya meliputi:a. Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP), dilaksanakan pada Puskesmasb. Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP), dilaksanakan pada Puskesmas Perawatanc. Persalinan normal dilakukan di Puskesmas non-perawatan/bidan di desa/Polindes/dirumah pasien/praktek bidan swasta.d. Pelayanan gawat darurat (emergency).2. Pelayanan kesehatan di PPK Lanjutan:a. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) di RS dan Balkesmasb. Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL), dilaksanakan pada ruang perawatan kelas III (tiga)RSc. Pelayanan gawat darurat (emergency)d. Seluruh penderita thalasemia dijamin, termasuk bukan peserta Jamkesmas

2.8 Contoh KasusSeorang ayah bernama Marwan berusia 39 tahun yang harus berjuang untuk membiayai operasi putrinya yang menderita liver. Waktu dan tenaga telah dihabiskan untuk mengurus JAMKESMAS seperti yang telah disarankan dokter ternyata masih ditolak dan harus membiayai operasi putrinya secara normal ( buka http://aspirasinews.wordpress.com/2009/12/03/jamkesmas-teori-beda-dengan-praktek/ ) . Melihat kasus tersebut dimanakah undang-undang bekerja ?

2.9 Undang-Undang Pelaksanaan Program Kesehatan Untuk Rakyat Miskin1. Pelaksanaan program Jamkesmas mengikuti prinsip-prinsip penyelenggaraan sebagaimana yang diatur dalam UU SJSN, yaitu dikelola secara nasional,nirlaba, portabilitas, transparan, efisien dan efektif.2. Pelaksanaan program Jamkesmas tersebut merupakan upaya untuk menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu yang merupakan masa transisi sampai dengan diserahkannya program jaminan kesehatan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sesuai UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.3. Program Jamkesmas dilaksanakan sebagai amanat Pasal 28 H ayat (1) UUD Negara RI Tahun 1945, yang menyatakan bahwa Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.4. UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan5. Selain itu berdasarkan Pasal 34 ayat (3) UUD Negara RI Tahun 1945 dinyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.

BAB IIIKESIMPULAN

3.1 KesimpulanKebijakan yang dicanangkan belum diterapkan dengan maksimal, karena masih terdapat kesenjangan antara perencanaan (pada UUD) dengan penerapan. masih banyak terjadi penyimpangan pada instansi pelayanan dikarenakan faktor ekonomi, sehingga mengarah pada terjadinya kesenjangan sosial. Maka dapat disimpulakan bahwa kebijakan Jamkesmas tidak dapat mencapai tujuan awalnya untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehehatan kepada seluruh masyarakat.

3.2 SaranSeharusnya pemerintah lebih tegas dan lebih fokus pada pelaksanaan program yang telah dicanangkan (sepeti jamkesmas), sehingga tidak terjadi penyimpangan yang dilakukan oleh instansi-instansi penyelenggara. Serta lebih memperhatikan mutu kesehatan masyarakat miskin mengingat sulitnya kehidupan ekonominya. Semoga makalah ini memberikan kita pelajaran dan bermanfaat bagi kita semua.

DAFTAR PUSTAKA

http://aspirasinews.wordpress.com/2009/12/03/jamkesmas-teori-beda-dengan-praktek/

http://capricornious.blogspot.com/2013/09/jaminan-kesehatan-masyarakat.html

http://capricornious.blogspot.com/2013/09/makalah-jaminan-kesehatan-masyarakat.html

http://capricornious.blogspot.com/2013/09/makalah-jaminan-kesehatan-masyarakat.html

http://www.itjen.depkes.go.id/public/upload/unit/pusat/files/uud1945.pdf

DISKRIMINASI PELAYANAN KESEHATAN

(Makalah Pendidikan Kewarganegaraan)

SARAH NIATI

1317021068

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS LAMPUNG

2014