makalah perbengkelan pertanian

23
PERBENGKELAN PERTANIAN (Makalah Perbengkelan) Oleh : M. Adita Putra 1314071035 JURUSAN TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

description

Agricultural Workshop

Transcript of makalah perbengkelan pertanian

Page 1: makalah perbengkelan pertanian

PERBENGKELAN PERTANIAN

(Makalah Perbengkelan)

Oleh :

M. Adita Putra

1314071035

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015

Page 2: makalah perbengkelan pertanian

A. Definisi Bengkel

Didalam banyak Literatur/pustaka , disebutkan bahwa “Bengkel” (Workshop) pada

umumnya mempunyai dua arti yaitu :

1. Secara UMUM berfungsi sebagai tempat service ; repair ; dan maintenance atau

(Perawatan , Perbaikan , dan Pemeliharaan) yang konotasi artinya dapat dijelaskan

sebagai berikut ( Perbaikan = mengganti bagian yg aus/rusak agar tidak terjadi

kesalahan ; Perawatan = agar tetap cantik dan berumur panjang ; dan Pemeliharaan =

agar ber produksi secara effisien dan mampu beranak.

2. Secara KHUSUS berfungsi mirip dengan suatu Laboratorium tempat membuktikan

kebenaran Ilmu dan melahirkan Teknologi. Misal : Bengkel Teater ; Bengkel

Pengrajin ; Workshop/seminar di hotel, dan Bengkel R & D (Research and

Development).

Ada beberapa jenis bengkel pada umumnya, diantaranya bengkel Kecil (Bengkel

Pertanian) ; bengkel Menengah ; dan Bengkel Besar. Yang perlu ditekankan disini

adalah : bahwa tidak selamanya Bengkel Besar lahir begitu saja akan tetapi tumbuh

dimulai dari Bengkel Kecil terlebih dahulu. Terkecuali apabila dukungan modal dan

Saranya memang secara Manajerial di rancang lahir untuk Bengkel Besar Katagori lain

untuk bengkel kecil disebut pula sebagai pengrajin akan tetapi dalam uraian disini

pengrajin dimasukkan ke dalam Bengkel Khusus meskipun komponen-komponennya

hampir mirip dengan Bengkel Umum.

B. Bengkel Pertanian

Pada suatu usaha tani, seberapapun ukuran usaha taninya, pastilah digunakan alsin

pertanian. Untuk usaha tani yang paling sederhana misalnya, dengan alat yang dipakai

adalah cangkul dan sabit, setidaknya akan diperlukan perkakas pengasah semisal batu

gerinda atau kikir. Untuk usaha tani yang ukurannya lebih besar, dengan alsin yang lebih

beragam dan lebih rumit, tentulah diperlukan perkakas yang lebih banyak. Jika alsin yang

dimiliki perusahaan tidak terlalu banyak, biasanya lebih efisien dan ekonomis untuk

Page 3: makalah perbengkelan pertanian

menggantungkan perbaikan pada perusahaan bengkel komersial. Namun jika pemilikan

alsin jumlahnya banyak, biasanya pemilikan bengkel sendiri lebih efisien dan ekonomis.

Pada umumnya Alat dan Mesin modern (tidak hanya terbatas untuk mekanisasi pertanian

saja) apabila dioperasikan secara pantas dan dirawat/dipelihara secara baik, akan bekerja

dengan periode umur yang lama sebelum reparasi besar diperlukan. Meskipun bidang

pengawasan diperketat, masih saja banyak terjadi proses perawatan/pemeliharaan suatu

alat dan mesin diabaikan, sehingga sering kerusakan timbul disertai dengan kecelakaan

yang sangat merugikan manusia. (kecelakaan pada mesin transportasi : pesawat terbang,

kereta api, kapal laut, dsb.) Kerusakan suatu alsintan (Alat dan Mesin Pertanian) akan

menuntut ongkos perbaikan (repair) yang mahal apabila disaat pertama alsin beroperasi,

proses perawatan/pemeliharaan (repair & maintenance) tidak pernah dilakukan. Diantara

banyak tujuan Mekanisasi Pertanian, Salah satunya adalah terjadinya peningkatan

produksi dan mutu hasil dengan cara memanfaatkan secara optimum ketepatan waktu

(unsur moment) dalam menangani beroperasinya alsin di lapangan. Kerusakan Alsintan

hanya akan menimbulkan penundaan waktu yang pada gilirannya akan menimbulkan

kerugian atau bahkan kehilangan hasil produksi (losses) dan dalam hal inilah sub proses

planning memegang peranan yang penting. Dalam pengelolaan alsintan ada hal yang

mirip dengan administrasi kepegawaaian, alsintan yang tidak dioperasikan sama halnya

dengan pegawai yang tidak bekerja tetapi tetap harus digaji. (unsur-unsur biaya tetap

operasi /fixed cost), untuk itulah diawal kegiatan usaha, pos-pos biaya seperti :

Penyusutan , Suku cadang, Pajak, Asuransi, Gudang sudah harus disusun dan dikelola

secermat mungkin. Biaya tetap operasi (fixed cost) akan memperbesar beban biaya

produksi. Tetapi biaya produksi menjadi lebih besar lagi apabila kerusakan suatu alsintan

terjadi akibat kurang cermatnya pengelolaan pos-pos biaya tetap operasi

(perawatan/perbaikan/pemeliharaan). Tidak jarang apabila suatu proyek/perusahaan

menjadi rugi bahkan gulung tikar oleh kasus semacam ini.

Klasifikasi bentuk/layout suatu bengkel pertanian didasrkan kepada jumlah alsintan yang

akan dipelihara :

1. Untuk jumlah alsintan kurang dari 50 unit alsintan ber-enjin, lihat gambar 1 (bengkel

pertanian).

2. Untuk jumlah antara 50 s/d 100 unit alsintan ber-enjin , lihat gambar 2 (Bengkel

Menengah).

Page 4: makalah perbengkelan pertanian

3. Untuk jumlah lebih dari 100 unit alsintan ber-enjin, lihat gambar 3 (Bengkel Besar).

Jenis dan macam peralatan/perkakas yang (A=diijinkan , B=layak dimiliki , dan

C=diperlukan tapi tidak untuk tahap awal) untuk [ B.P. (Bengkel Pertanian ; B.M.

(Bengkel Menengah), dan B.B. (Bengkel Besar) ], dapat dilihat di Lampiran Tabel 1.

Biaya perawatan/pemeliharaan suatu alsintan adalah (1) Untuk Enjin besarnya 1,2 % dari

selisih harga baru alsintan dikurang harga akhir, untuk tiap-tiap 100 jam kerja. (2) untuk

peralatan (equiptment) besarnya 2 % dari selisih harga baru alsintan dikurang harga akhir,

untuk tiap-tiap 100 jam kerja. Sumber biaya dianggap atau dapat diperoleh dari ongkos

jasa alsintan itu sendiri, sehingga diperlukan buku catatan administrasi tersendiri

(khusus).

Meskipun suatu alsintan dibeli untuk keperluan dipakai sendiri. Biaya Pokok (khususnya

fixed cost) harus tetap dibayar atau dianggap dibayar sehingga terkumpul uang (di akhir

umur teknis alsintan) untuk diadakan pembelian alsintan baru (peremajaan), disinilah

letak makna pemeliharaan dimana suatu alsintan mampu terjaga. Apabila suatu usaha atau

perusahaan mempunyai catatan khusus pengelolaan alsintan secara benar dan sempurna

akan diketahui apakah jenis usaha tersebut harus memiliki alsintan tersendiri ataau cukup

menyewa jasa atau membeli secara leasing. Atau dengan kata lain sekala usaha (kecil,

menengah, besar) sudah sesuai tidak dengan kapasitas kerja alsintan tersebut.

C. Pekerjaan dalam Bengkel

Sesuai dengan fungsinya, di dalam bengkel dilakukan kegiatan:

1. Perawatan alsin: cek rutin, ganti oli, dan lain-lain.

2. Perbaikan alsin

3. Pembuatan komponen alsin untuk penggantian

4. Pembuatan komponen dan perakitan alsin

D. Modal pendirian bengkel

Untuk bisa dilaksanakannya kegiatan perbengkelan diperlukan:

1. Peralatan (perkakas) secukupnya sesuai kebutuhan setempat.

2. Bangunan / gedung tempat dilakukan kegiatan.

Page 5: makalah perbengkelan pertanian

3. Persediaan suku cadang untuk suku yang biasanya sering memerlukan penggantian.

4. Bahan-bahan untuk perawatan misalnya cadangan oli dan sebagainya.

5. Bahan-bahan untuk pembuatan komponen.

6. Tenaga terdidik / trampil sesuai keperluan.

E. Fungsi Bengkel sebagai Bangunan

Sebagai bangunan, bengkel berfungsi sebagai:

1. Tempat pemeliharaan /perbaikan alsin, pembuatan komponen dan perakitan alsin

2. Penyimpanan suku cadang

3. Penyimpanan perkakas perbengkelan

4. Penyimpanan bahan-bahan, logam dan sebagainya, untuk kegiatan perbengkelan

5. Penyimpanan bahan untuk perawatan alsin.

Pekerjaan logam.

Kebanyakan komponen utama alsin adalah terbuat dari logam (terutama besi/baja),

sehingga kebanyakan perkakas bengkel berupa perkakas untuk menangani logam.

F. Alat-Alat Perbengkelan

Perkakas umum di dalam daftar berikut ini dipilih berdasar atas asumsi seringnya

digunakan di bengkel dan biasanya tersedia di pasaran. Walaupun ada berbagai jenis

perkakas di samping yang ada didaftar, perbaikan umum dapat terpenuhi dengan perkakas

yang ada pada daftar ini. Bengkel sebaiknya dilengkai dengan perkakas yang diperlukan

dengan mengacu pada daftar ini. Ingat bahwa jenis dan jumlah perkakas yang diperlukan

akan berbeda dengan skala pelaksanaan perbaikan dan banyaknya kendaraan yang

diperbaiki, perkakasa pada bengkel umumnya di ketegorikan berdasarkan

fungsi kerjanya masing-masing.

a. Perkakas Pengikat (Turning Tools)

Defenisi sederhana yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, alat pengikat adalah alat

atau sarana untuk mengikat benda-benda seperti baut, sekrup, mur, prna, pasak, ring, dan

lain sebagainya agar tidak bergerak atau bergeser saat diberi perlakuan.

Page 6: makalah perbengkelan pertanian

Alat-alat pengikat banyak digunakan sekarang ini merupakan hasil dari pabrik untuk

sejumlah alasan yang sangat penting. Alat pengikat juga mempermudah perbaikan suatau

komponen mesin atau konstruksi lainnya.

1. Baut, Sekrup, dan Mur

Baut, sekrup dan mur digunakan sebagai alat pengikat untuk sejumlah alat-alat

mesin. Baut biasanya digunakan pada lubang-lubang yang dibor melalui bagian-bagian

yang dikuatkan. Penggunaan baut ditahan dengan sebuat mur, sedangkan pada sekrub

merupakan sebuah batang metal yang panjang yang mempunyai sebuah kepala dan

sebuah bodi, kepala pada sekrup umumnya bersegi enam atau empat, pada batang mur

dan sekrup mempunyai rusuk ulir yang disebut “drad” pada ujungnya, dan pada

puncak disebut “crest”.

2. Ring Penahan

Sebuah ring datar ialah baja yang bundar dengan sebuah lubang yang melalui pusat

poros, jika ring tersebut dipasangkan di bawah kepala dari sebuah baut, atau di bawah

mur, maka plain washer member muatan yang lebih pada suatu daerah yang lebih

luas/besar dari pada kepala mur atau baut.

3. Paku

Paku merupakan alat pengikat yangbsangat berguna terdiri dari paku keeling, pen,

dari bahan lunak dengan sebuah kepala pada salah satu ujungnya, pemasangannya

dilakukan dengan cepat, permanen dan serbaguna.

Kebanyakan alat penguat menjadi tidak berguna tanpa suatu ketepatan, dengan alat yang

akan memudahkan pemasangan dan pembongkaran. pabrik besar guna membuat alat

untuk tujuan pekerjaan ini, alat-alat yang biasanya menghasilkan kerja yang baik untuk

mengutakan yaitu kunci-kunci.

4. Kunci Ring

Kunci Ring memiliki ujung bulat (box) cocok untuk membuka atau megunci kepala

baut atau murk arena memberikan suatu cengkeraman yang lebih kuat dari kunci pas

yang ujungnya terbuka.

5. Kunci Kombinasi

Page 7: makalah perbengkelan pertanian

Kunci komninasi yaitu kunci yang pada salsatu ujungnya terbuka dan yang lainnya

bulat, perkakas ini berfungsi lebih cepat untuk membuka atau memasang baut dan mur.

Kunci kombinasi mempunyai bentuk dan ketebalan yang berbede-beda membuka baut

pada ukuran diameter yang berbeda pula.

6. Kunci Inggris

Kunci Inggris ini telah dikenal dengan nama dagangnya “bentuk sabit” digunakan

untuk membuka baut dan mur yang mempunyai ukuran yang tidak cocok jika dibuka

dengan kunci lain. Sebuah kunci inggris yang dapat disetel ukuran diameter kepalanya.

Sehingga penggunaan pada bengkel tidak sulit untuk melakukan suatu usaha pada

penguatan pada benda yang dikengcangkan pada baut tersebut.

b. Perkakas Pemindah (Driving Tools)

Palu adalah alat untuk memukul benda kerja Penggunaan palu tergantung pada

kebutuhan. Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya, beberapa jenis palu antara lain

palu karet, palu kayu, palu plastic, plau tembaga, dan palu besi. Masing-masig palu

memiliki fungsi tersendiri, palu yang terbuat dari karet, kayu, dan plastik biasanya

digunakan untuk mengerjakan pekerjaan dimana permukaan benda kerja yang dipukul

harus dijaga agar jangan sampai rusak, sedang pada pada palu tembaga dan besi

digunakan untuk memukul logam-logam yang keras.

c. Perkakas Pemotong (Cutting Tools)

Merupakan perkakas yang digunakan untuk memisahkan atau memindahkan material-

material dari suatu bahan umumnya menggunakan alat-alat seperti gergaji, pemahan

(penggores), tang potong, gunting, dan mesin-mesin pemotong lainnya.

1. Gergaji

Gergaji digunkan untuk memotong besi, kuningan, maupun baja, plat, dan kayu

sesuai dengan jenis gergajinya. Dilihat dari sisi potong gergaji, terdapat dua jenis mata

gergaji dengan satu sisi dan mata gergaji dengan dua sisi. Sedangkan menurut bentuk gigi

gergaji terbagi menjadi tipe lurus dan bentuk tipe silang dengan besar sudut tiap gigi

gergaji 50° .Konstruksi sebuah gergaji terdiri dari tangkai (rangaka atau sekang), mur,

penyetel dan daun gergaji.

Page 8: makalah perbengkelan pertanian

2. Penggores

Pada Pekerjaan memotong logam, penggoresan digunakan untuk membuat tanda berupa

garis pada permukaan logam yang hendak dipotong. Bagian penggoresan yang sering

rusak yaitu padnga bagian ujungnya yang menjadi tumpul jika sering digunakan.

3. Gunting

Pekerjaan pemotongan pelat logam yang berukuran tipis dapat dilakukan dengan

menmggunakan gunting besi biasa, yang memiliki rahang potong datar, sementara untuk

memotong plat yang hasil potongannya berbentuk lingkaran maka dibutuhkan gunting

potong pembulat. Pada pemotongan plat yang berukuran tebal maka menggunkan gunting

tuas yang memiliki daya potong tergantung pada tenaga tenaga yang diberikan oleh

mekanik saat menggerakkan handel gunting tuas tersebut.

4. Kikir

Kikir dipakai untuk meratakan atau menghaluskan permukaan atau sisi benda kerja yang

terbuat dari bahan logam. Kikir terbuat dari baja karbon dengan bermacam-macam bentuk

dan ukuran yang digunakan.

5. Pahat

Pahat merukan suatu peralatan yang digunakan untuk membentuk atau memotong logam.

Bagian yang paling penting pada pahat yaitu ujunga pemotongnya. Karena dimaksudkan

untuk memotong atau membentuk logam maka mata pahat dibuat dari bahan baja

karbon.

6. Mesin Bubut

Mesinbubut mempunyai gerak utama berputar dan berfungsi sebagai pengubah bentuk

dan ukuran bendaa dengan jalan menyayat benda tersebut dengan suatu pahat penyayat,

posisi benda kerja berputar sesuai dengan sumbu mesin dan pahat diam bergerak ke

kanan atau kekiri searah dengan sumbu mesin bubut menyayat benda pekerjaan.

7. Mesin Gerinda

Page 9: makalah perbengkelan pertanian

Mesin Gerinda pada dasarnya berguna untuk menggerinda permukaan benda kerja

sehingga rata dan halus, khusunya untuk mengasah pahat pemotongan dari

mesin-mesin perkakas.

d. Perkakas Pelubang (Boring Tools)

Mesin Bor adalah suatu alat pembuata lubang atau alur yang efesien, sebagai pisau

penyayat pada mesin bor ini dinamakan mata bor yang mempunyai ukuran diameter yang

bermacam-macam. Mesin bor termasuk perkakas dengan gerak utama berputar fungsi

pokok mesin ini adalah untuk melubangi benda kerja dengan menggunakan mata pahat

bor sebagai alatnya. 

e. Perkakas Lainnya

Perkakas jenis ini, merupakan alat-alat yang membantu pekerjaan perbengkelan lainnya,

seperti alat tulis menulis dan meja perata yaitu meja yang dipakai untuk kegiatan

pengukuran, pembengkokan, pengelasan, dan sebagain landasan paerkakas lainnya.

G. Pekerjaan yang Dilakukan di Bengkel

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain:

a. Pemotongan Logam

Logam perlu dipotong untuk membuat komponen mesin. Ada tiga cara pemotongan

logam, ialah menggunakan:

1. Gunting, menggunakan prinsip geseran (shear).

2. Gergaji dan gerinda potong, menggunakan prinsip gerusan/kikis.

3. Las, menggunakan prinsip pelelehan dan pembakaran dengan pemanasan.

Masing-masing cara tersebut memakai prinsip pemotongan yang berbeda.

Pemotongan dengan gergaji menggunakan prinsip penggerusan permukaan. Benda

kerja digerus pada bagian yang akan dipotong, menggunakan prinsip abrasif

(penggerusan permukaan). Pemotongan dengan gunting menggunakan prinsip geseran

karena tekanan paksa (shear). Cara ini hanya bisa dilakukan untuk logam yang relatif

tipis. Sedangkan pemotongan dengan las menggunakan prinsip pelelehan dan

pembakaran bagian yang akan dipotong, sehingga benda kerja terpisah menjadi dua.

b. Membuat Lubang dan Alur

Page 10: makalah perbengkelan pertanian

Pekerjaan membuat lubang untuk sambungan demikian seringnya dilakukan karena

populernya penggunaan mur baut pada berbagai sambungan. Pembuatan lubang

dapat dilakukan dengan beberapa cara:

1. Menggunakan bor

2. Dengan las

3. Dengan penitik / drip

Bor adalah alat yang hampir selalu dibutuhkan pada bengkel, sekalipun bengkel

sederhana, karena sering sekali dijumpai keperluan untuk membuat lubang pada

pembuatan komponen alsin, pembuatan kontruksi logam, maupun pada pengerjaan

perbaikan alsin. Bor digunakan untuk pekerjaan antara lain:

1. Membuat lubang untuk penyambungan bagian mesin, baik untuk mur-baut maupun

untuk keling/rivet.

2. Membuang sisa baut yang tertinggal di dalam lubangnya jika terjadi kepala baut

patah.

Las digunakan untuk melubangi jika diinginkan pelubangan secara cepat sedangkan

hasilnya tidak perlu rapi. Sedangkan penitik hanya digunakan untuk membuat lubang

pada lembaran yang sangat tipis, misalnya untuk melubangi seng.

c. Penyambungan Logam

Penyambungan ialah menyatukan, atau menyambungkan dua bagian komponen,

sehingga menjadi satu kesatuan. Ada beberapa cara penyambungan logam, yang dapat

dikelompokkan dalam permanen, semi permanen, dan non permanen. Sambungan

digolongkan sebagai permanen, jika sambungannya tidak bisa dilepas kembali kecuali

dengan merusakkan. Cara penyambungannya ialah dengan las. Sambungan

dinamakan semi permanen, jika sambungannya sulit dilepas kembali. Cara

melepaskan biasanya dengan merusakkan penyambungnya, namun bagian yang

disambung tidak rusak. Ada beberapa cara penyambungan yang tergolong semi

permanen:

1. Las, penyambungan dengan las dipakai jika ingin diperoleh sambungan yang

permanen. Cara penyambungannya yaitu dengan melelehkan logam dan

menyambungnya menjadi satu. Oleh karena kedua bagian telah menyatu,

pelepasan sambungan hanya bisa dilakukan dengan memotong sambungan

tersebut (bisa dilakukan dengan berbagai cara pemotongan).

Page 11: makalah perbengkelan pertanian

2. Keling, ialah penyambungan menggunakan bahan penyambung yang ujungnya

dibuat besar dengan pukulan atau tekanan. Tersedia berbagai ukuran keling,

disesuaikan dengan kebutuhan. Seperti pada penggunaan mur-baut, pertama

dibuat lubang di kedua bagian yang akan disambung. Perbedaannya ialah

komponen penyambungnya. Jika mur dan baut masing-masing memiliki kepala

yang ukurannya lebih besar dari lubang sambungan, maka pada keling, salah satu

ujung dibuat berkepala, sedang ujung lain dibesarkan pada saat penyambungan,

dengan cara pemukulan atau penekanan. Keling kecil yang menyambungnya

menggunakan alat khusus (tang), disebut rivet. Kelebihan keling ialah praktis dan

cepat, biasanya ada alat khusus untuk pemasangannya. Sedang kekurangannya

ialah sambungan tidak dapat dilepas, kecuali dengan merusakkan kelingnya.

Biasanya keling dipakai untuk penyambungan bagian yang tidak perlu dilepas-

lepas.

3. Penyambungan dengan Pemuaian, penyambungan ini dengan memanfaatkan

pemuaian logam, untuk memperoleh sambungan yang kedudukannya mantap jika

bagian yang disambung dapat salah satu berada di dalam yang lain. Dipakai cara

pemanasan. Bagian yang di sebelah luar dipanasi, sehingga memuai, kemudian

bagian yang di dalam ditempatkan pada kedudukan tepatnya, setelah mendingin,

akan didapat sambungan yang kokoh dan kuat. Cara ini dipakai misalnya pada

pemasangan bagian tepi roda kereta api.

4. Lem, digunakan untuk melekatkan lembaran yang tipis. Biasanya bagian yang

ditempel adalah bagian yang ringan dan tidak menyangga beban berat. Contoh

penempelan plat nama, dan sebagainya.

5. Klem, dipakai untuk penyambungan yang memerlukan kerapatan, misal saluran

gas atau cairan. Juga dipakai untuk menyambung bagian yang sering perlu

dibongkar pasang. Ada 2 macam klem, ialah dengan pengerat pegas dan ulir.

6. Mur-Baut, Sambungan dengan mur-baut dipakai untuk bagian yang kadangkala

perlu dilepas untuk berbagai sebab namun melepasnya tidak terlalu sering.

Tersedia beragam ukuran mur-baut, mulai yang sangat kecil sampai yang sangat

besar. Sebagaimana tersirat pada namanya, sepasang mur-baut terdiri dari 2

bagian ialah mur dan baut. Baut ialah pasangan sebelah dalam yang berulir di

permukaan luarnya, sedang mur ialah pasangan luarnya, memiliki ulir dalam pada

lubangnya. Namun bisa juga sambungan mur baut terdiri dari 2 bagian mesin yang

diberi ulir luar dan ulir dalam sehingga berfungsi selayaknya mur dan baut. Bisa

Page 12: makalah perbengkelan pertanian

juga bagian yang disambung berulir luar dipasangkan dengan mur, atau berulir

dalam dan dipasangkan dengan baut.

d. Membuat Bentuk Permukaan

Mesin bubut

Di antara mesin pembentuk bahan logam yang paling banyak dipakai ialah mesin

bubut. Mesin ini bekerja menurut prinsip putaran, sehingga menghasilkan bentuk

yang konsentrik (memiliki sumbu segaris). Semua bentuk yang berdasar pada sumbu

segaris dapat dikerjakan dengan mesin bubut. Contohnya ialah:

1. Bentuk bulat panjang untuk pembuatan poros.

2. Bentuk bulat pendek untuk pembuatan piringan, puli, dsb.

3. Membuat lubang dan alur konsentrik pada poros, puli, dsb.

4. Bentuk bulat dengan sumbu segaris, namun memiliki berbagi ukuran diameter.

Dengan trik-trik seni tertentu, bisa diperoleh bentuk batang yang indah dengan

cara ini.

5. Ulir

6. Bentuk mengerucut (konis).

7. Bentuk bulat dengan permukaan berpola tertentu, misalnya untuk pembuatan

pegangan kunci sok.

8. Kombinasi dari beberapa bentuk di atas.

H. Manajemen Perbengkelan

Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan dan tujuan itu sendiri erupakan

realisasi dari kebutuhan sehingga secara tidak langsung manajemen adalah alat untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Manajemen bengekel adalah alat untuk mengatur

efektivitas dan efisiensi bengkel. Pengelolaan manajemen bengkel baik diharapkan dapat

mengatur dan menggerakkan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan bengkel

tersebut.

manajemen bengkel yang baik harus didukung oleh administrasi yang tertib. Administrasi

ini harus mencatat semua sumber daya yang menjadi aset bengkel. Untuk itu, diperlukan

kartu-kartu administrasi sebagai berikut:

Page 13: makalah perbengkelan pertanian

Kartu pemakaian bengkel

Kartu laporan kerusakan

Bon pinjam/ pengembalian alat

Daftar alokasi tugas

Daftar kondisi peralatan menurut keadaan

Buku inventaris alat/ mesin

Buku penerimaan barang

Buku pengeluaran/ pemakaian bahan

Kartu perbaikan peralatan

Catatan pengembangan staff

Perbengkelan pertanian sangat membutuhkan pengelompokan alat kerja, hal ini

dilakukukan untuk mendukung semua proses kegiatan secara optimum. Pengelompokan

alat didasarkan pada fungsi dari alat tersebt sehingga para pekerja bengkel tidak

menggunakan alat diluar fungsi.

Alat bengkel secara umum diklasifikasikan dalam beberapa kelompok yaitu:

1. Layout tools (L) merupakan alat-alat yang digunakan untuk mengukur atau menandai

kayu, logam, atau bahan lainnya.

2. Cutting tools (C) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memotong, memisahkan

atau memindahkan material/bahan.

3. Boring tools (Br) merupakan alat-alat yang digunakan untuk melubangi atau

mengubah ukuran dan bentuk lubang.

4. Driving tools (Dr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memindahkan alat dan

material lain.

5. Holding tools (H) merupakan alat-alata yang digunakan untuk menejepit kayu, logam,

plastik dan bahan lain.

6. Turning tools (Tr) merupakan alat-alat yang digunakan untuk memutar sekrup,

palang, baut atau mur.

7. Digging tools (D) merupakan peralatan yang digunakan untuk mengeraskan,

mengendurkan dan membuat rata.

8. Other tools (O) merupakan kelompok peralatan dalam bengkel yang tidak termasuk

ke dalam penggolongan di atas.

Page 14: makalah perbengkelan pertanian

Peralatan dasar yang dibutuhkan untuk sebuah bengkel antara lain adalah obeng, palu,

tang, kunci pas dan kunci-kunci khusus, catok, bor. Selain itu, peralatan lain yang tidak

kalah pentingnya dalam menyelesaikan pekerjaan di bengkel adalah meja kerja, papan

alat, dan kotak peralatan. Untuk bengkel yang lebih lengkap, misalnya yang digunakan

untuk perbaikan alat yang lebih rumit atau untuk produksi, tersedia mesin perkakas

misalnya:

Mesin penekuk / melipat lembaran logam.

Mesin pembuat alur pada permukaan logam

Mesin pembuat roda gigi.

Peralatan cor logam

Peralatan tempa.

Kompresor udara.

Mesin pres lembaran logam.

Peralatan dan perlengkapan perbengkelan yang dianjurkan adalah hanya yang dibutuhkan

untuk perawatan dan perbaikan sehari-hari, bukan untuk pekerjaan besar (overhaul) alsin

pertanian. Pekerjaan ringan seperti perbaikan konstruksi alsin pertanian dapat pula

ditangan sendiri oleh bengkel. Suatu bangku kerja yang diletakan di dekat dinding dan

diikat erat dengan baut sangat dibutuhkan. Almari untuk menyimpan paku, baut, mur,

suku cadang juga sangat diperlukan. Alat-alat perbengkelan ini diperlukan untuk

mempermudah seluruh kegiatan perawatan dan perbaikan alat dan mesin pertanian yang

ada di bengkel.

I. Keselamatan Kerja Bengkel

Keselamatan kerja manusia secara terperinci antara meliputi pencegahan terjadinya

kecelakaan, mencegah dan atau mengurangi terjadinya penyakit akibat pekerjaan,

mencegah dan atau mengurangi cacat tetap, mencegah dan atau mengurangi kematian,

dan mengamankan material, konstruksi, pemeliharaan, yang kesemuanya itu menuju pada

peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan umat manusia.

Prosedur dan intruksi yang harus di lakukan dengan melaksanakan pekerjaan, kecelakaan

bisa saja terjadi, untuk menghindari dan meminimalkan terjadinya kecelakaan perlu di

buat intruksi-intruksi kerja yang di buat di sesuaikan dengan keadaan peralatan yang di

Page 15: makalah perbengkelan pertanian

pakai. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk menghindari

terjadinya kecelakaan kerja antara lain:

a. Pada setiap labolaturium atau bengkel ruangan dibuatkan tata tertib yang harus di

penuhi semua orang yang akan masuk ke dalam lab atau ruangan. Di dalam tata tertib

tersebut perlu di jelaskan hal-hal yang harus di lakukan dan tidak boleh di lakukan, serta

ancaman sanksi yang akan d kenakan jika melanggar tata tertib.

b. Setiap alat yang di operasikan dengan menggunakan mesin harus di buatkan intruksi

kerjanya, intruksi kerja tersebut langsug di tempelkan pada alat atau tempat-tempat

tertentu sedemikian rupa. Sehingga setiap operator alat yang akan menggunakan alat

tersebut harus membaca petunjuk pengoprasian alat. Hal ini untuk menghindari terjadinya

kesalahan prosedur dalam pengoprasian alat. Selain itu juga dengan adanya petunjuk

pengoprasian maka siapapun yang akan mengoprasikan alat tersebut dapat terhindar dari

kecelakaan yang dapat menyebabkan kecelakaan pada operator sendiri atau kerusakan

alat.

c. Pada setiap ruangan agar di buatkan poster-poster tentang k3 dan label-label

menunjukan bahaya kecelakaan yang mungkin saja terjadi. Pembuatan label dan poster

tersebut harus di buat sedemikian rupa sehingga mudah di baca setiap orang. Sedangkan

Untuk bagan-bagan berbahaya seperti kimia, pestisida dan yang lainnya pemasangan

label dan tanda dengan menggunakan lambang atau tulisan peringatan pada wadah adalah

suatu tindakan pecegahan yang sangat penting. Aneka label dan pemberitaan tanda

diberikan dengan sifat-sifat bahan yang ada, beberapa label dan pemberian tanda dapat di

pakai dengan menggunakan lambang yang sudah di ketahui secara umum.

Tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan adalah hal yang lebih

penting dibandingkan dengan mengatasi terjadinya kecelakaan. Kecelakaan dapat dicegah

dengan menghindarkan sebab-sebab yang bisa mengakibatkan terjadinya kecelakaan.

Tindakan pencegahan bisa dilakukan dengan cara penuh kehati-hatian dalam melakukan

pekerjaan dan ditandai dengan rasa tanggung jawab. Mencegah kondisi kerja yang tidak

aman, mengetahui apa yang harus dikerjakan dalam keadaan darurat, maka segera

melaporkan segala kejadian, kejanggalan dan kerusakan peralatan sekecil apapun kepada

atasannya. Kerusakan yang kecil atau ringan jika dibiarkan maka semakin lama akan

Page 16: makalah perbengkelan pertanian

semakin berkembang dan menjadi kesalahan yang serius jika hal tersebut tidak segera

diperbaiki.

DAFTAR PUSTAKA

Daniel, dkk. 2012. Buku Ajar: Mata Kuliah Perbengkelan Pertanian. pdf. Universitas

Hasanuddin

Daryanto. 1987 .Alat Pengikat Pada Elemen Mesin. PT Rineka Cipta : Jakarta.

Helen dan Helmer. 2002. Agricultural Mechanics: Fundamentals and Aplication 4th

Edition. University of Georgia : Georgia.

Maran. 2007. Peralatan Bengkel Otomotif. CV Andi Ofset : Yogyakarrta.