Makalah Peran Perawat dlm demam typh

18
Peran Perawat dalam Pemberian Edukasi kepada Pasien dan Masyarakat dalam Pengobatan dan Penanggulangan Penyakit Demam Typhoid Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Nilai Tugas Bahasa Indonesia yang Dibimbing Oleh Bpk. Muhammad Hambali M.Pd Disusun oleh: Alif Fanharnita Briliana (135070207131010) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran

description

Makalah Peran Perawat dlm demam typh

Transcript of Makalah Peran Perawat dlm demam typh

Page 1: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

Peran Perawat dalam Pemberian Edukasi kepada Pasien dan Masyarakat dalam Pengobatan dan Penanggulangan Penyakit Demam Typhoid

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Nilai Tugas Bahasa Indonesia yang Dibimbing Oleh Bpk. Muhammad Hambali M.Pd

Disusun oleh:

Alif Fanharnita Briliana (135070207131010)

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya

2014

Page 2: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa

Indonesia yang berjudul “Peran Perawat dalam Pemberian Edukasi kepada Pasien dan

Masyarakat dalam Pengobatan dan Penanggulangan Penyakit Demam Typhoid”

sebagai tugas untuk Ujian Akhir Semester 1 Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu

Keperawatan Universitas Brawijaya Malang. Makalah ini juga bertujuan untuk

memberikan gambaran, informasi, dan pengetahuan sebagai bekal kepada para

pembaca untuk memahami penyakit demam typhoid.

Terima kasih juga kepada seluruh pihak yaitu Bapak Muhammad Hambali M.Pd

selaku dosen mata kuliah Bahasa Indonesia, kedua orang tua penulis, dan seluruh

sumber serta teman sejawat Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu keperawatan

yang memancarkan semangat yang luar biasa yang telah membantu sehingga makalah

ini dapat selesai tepat waktu.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa hasil dari proses pembuatan

makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis senantiasa

untuk menerima saran dan kritikan dari berbagai pihak, utamanya dari dosen demi

penyempurnaan pembuatan makalah-makalah selanjutnya.

Malang, 8 Januari 2014 Penulis

Alif Fanharnita Briliana

i

Page 3: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................. ii1. BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG.....................................................................1

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................2

1.3 RUMUSAN TUJUAN....................................................................3

1.4 MANFAAT...................................................................................3

2. BAB II PEMBAHASAN2.1Proses terjadinya penyakit demam typhoid 4

2.2Gejala-gejala yang terjadi pada penyakit demam typhoid 4

2.3Cara efektif menanggulangi penyakit demam typhoid 6

2.4Peran perawat dalam proses edukasi yang tepat pada

pasien demam typhoid 7

3. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 9

3.2 Saran 9

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................10

ii

Page 4: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPenyakit demam typhoid sudah lama hadir dalam kehidupan yang

bermukim di Indonesia. Bukan suatu jenis penyakit yang masih baru, justru

menjadi penyakit lama yang tak kunjung berhasil diberantas. Bahkan karena

sang kuman, ia berhasil bangkit lagi untuk menyerang bila pengobatan tak tuntas

dan sang penerita tidak bisa menjaga kondisinya dengan baik. Demam typhoid

pada masyarakat standar hidup dan kebersihan rendah, cenderung meningkat

dan terjadi secara endemis. Biasanya angka kejadian tinggi pada daerah tropik

dibandingkan daerah berhawa dingin. Di saat musim hujan, penyakit ini mulai

banyak menyerang karena bakteri dengan mudah apat berkembang biak.

Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan

untuk orang dewasa. Insiden penyakit ini terjadi tertinggi pada usia 1-4 tahun. Di

Indonesia, diperkirakan insiden demam typhoid adalah 300-810 kasus per

100.000 penduduk per tahun.

Penyakit demam typhoid atau dalam bahasa kedokteran disebut

dengan thypus abdominalis, yang mana masyarakt mengenalnya sebagai

penyakit thypus merupakan penyakit infeksi akut yang biasanya mengenai

saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari satu minggu yang

dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan kesadaran yang biasanya

menyerang usus, sehingga dapat menjadi luka dan menyebabkan pendarahan

hingga kebocoran usus. Gejala penyakit ini adalah demam tinggi dengan suhu

tubuh yang meningkat hingga 40OC dengan frekuensi nadi yang relatif lambat,

sakit kepala disertai flu, abdomen yang terasa nyeri yang berlangsung selama

kurang lebih 3 minggu, pembesaran limpa, erupsi kulit, mual, lemas, dan bahkan

disertai buang-buang air yang tidak teratur dan encer.

Penyebab penyakit ini adalah kuman sallmonela thypi atau sallmonela

paratypi A, B, dan C dan endotoksinasinya merangsang sintesis dan pelepasan

zat pirogen (menimbulkan panas) pada jaringan yang meradang. Bila kuman ini

1

Page 5: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

berjalan bersama makanan atau terkontaminasi, ia akan bersarang di jaringan

limfoid pada dinding usus. Aliran limfe membawanya masuk ke beberapa organ

tubuh, terutama limpa, usus, dan kandung empedu. Kuman ini terdapat di dalam

kotoran, urin manusia, dan juga makanan dan minuman yang kurang bersih yang

telah tercemar kuman yang dibawa oleh lalat. Selain itu, penularan penyakit ini

juga cepat melalui kontak dengan penderita penyakit thypus, kurangnya

kebersihan tempat pembuangan kotoran yang tidak memenuhi syarat, dan

kondisi saniter yang tidak sehat yang menjadi faktor terbesar dalam penyebaran

penyakit ini. Penyakit ini, meskipun sudah dinyatakan sembuh, namun penderita

belum dikatakan sembuh total karena mereka masih dapat menularkan

penyakitnya kepada orang lain (bersifat carrier). Pada perempuan, kemungkinan

untuk menjadi carrier 3 kali lebih besar dibandingkan dengan laki-laki. Namun,

sumber penularan utama pada penyakit ini adalah penderita demam typhoid itu

sendiri dan carrier, yang mana mereka dapat mengeluarkan berjuta-juta kuman

dalam tinja dan tinja inilah yang merupakan sumber pencemaran. Kuman

tersebut masuk melalui saluran pencernaan, setelah berkembang biak kemudian

menembus dinding usus melalui saluran limfa, masuk ke dalam pembuluh darah

dalam waktu 24-72 jam. Kemudian dapat terjadi pembiakan di system

retikuloendothelial dan menyebar kembali ke pembuluh darah yang kemudian

menimbulkan berbagai gejala klinis.

Saat ini, masyarakat kurang memahami bagaimana demam typhoid

terjadi, kurang menjaga kesehatan mereka, bahkan sering mengabaikan

keadaan lingkungan, keadaan mereka sendiri, dan apa saja yang mereka

konsumsi. Mereka juga cenderung tidak peduli dengan dampak dari penyakit

yang cukup membahayakan seperti demam typhoid ini dan kurang mendapatkan

edukasi mulai dari penyebab hingga pengobatan dari penyakit demam typhoid

ini.

1.2 Rumusan masalah1. Bagaimana proses terjadinya penyakit demam typhoid?

2. Apa saja gejala-gejala yang terjadi pada penyakit demam typhoid?

2

Page 6: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

3. Bagaimana cara efektif menanggulangi penyakit demam typhoid?

4. Apa saja peran perawat dalam proses edukasi yang tepat pada pasien

demam typhoid?

1.3 Rumusan Tujuan1. Mengetahui proses terjadinya penyakit demam typhoid

2. Mengetahui gejala-gejala yang terjadi pada penyakit demam typhoid

3. Mengetahui cara efektif menanggulangi penyakit demam typhoid

4. Mengetahui peran perawat dalam proses edukasi yang tepat pada pasien

demam typhoid

1.4 ManfaatMelalui makalah ini, pembaca dapat mengetahui dan memahami

bagaimana proses terjadinya penyakit demam typhoid, cara efektif

menanggulangi penyakit demam typhoid, dan peran perawat dalam proses

edukasi yang tepat pada pasien demam typhoid.

3

Page 7: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Proses terjadinya demam typhoidDemam typhoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang

disebabkan oleh salmonella type A, B, dan C yang dapat menular melalui oral,

fecal, makanan dan minuman yang terkontaminasi. Etiologi demam typoid

adalah salmonella thypi. Bergerak dengan rambut getar, tidak berspora.

Mempunyai sekurangnya empat macam antigen, yaitu antigen O (somatic) , H

(flagella), VI, dan protein memberan Hialin sedangkan demam paratyphoid

disebabkan oleh organisme yang termasuk dalam spesies salmonella enteritidis,

yaitu S. Enteritidis Bioserotipe Parathypi A, S. Enteritidis Biosereotipe Parathypi

B, S. Enteritidis Biosereotipe Parathipi C. kuman- kuman ini lebih sering dikenal

dengan nama S. Parathypi A, S. shottmuelery dan S Hirschfeldi.

Penularan salmonella thypi dapat ditularkan melalui berbagai cara, yang

dikenal dengan 5 F yaitu Food (makanan), Fingers (jari tangan/kuku), Fomitus

(muntah), Fly (lalat), dan melalui Feses. Feses dan muntah pada penderita

typhoid dapat menularkan kuman salmonella thypi kepada orang lain. Kuman

tersebut dapat ditularkan melalui perantara lalat, dimana lalat akan hinggap

dimakanan yang akan dikonsumsi oleh orang yang sehat. Apabila orang tersebut

kurang memperhatikan kebersihan dirinya seperti mencuci tangan dan makanan

yang tercemar kuman salmonella thypi masuk ke tubuh orang yang sehat melalui

mulut. Kemudian kuman masuk ke dalam lambung, sebagian kuman akan

dimusnahkan oleh asam lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus bagian

distal dan mencapai jaringan limpoid. Di dalam jaringan limpoid ini kuman

berkembang biak, lalu masuk ke aliran darah dan mencapai sel-sel

retikuloendotelial. Sel-sel retikuloendotelial ini kemudian melepaskan kuman ke

dalam sirkulasi darah dan menimbulkan bakterimia, kuman selanjutnya masuk

limpa, usus halus dan kandung empedu.

Semula disangka demam dan gejala toksemia pada typhoid disebabkan

oleh endotoksemia. Tetapi berdasarkan penelitian eksperimental disimpulkan

4

Page 8: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

bahwa endotoksemia bukan merupakan penyebab utama demam pada typhoid.

Endotoksemia berperan pada patogenesis typhoid, karena membantu proses

inflamasi lokal pada usus halus. Demam disebabkan karena salmonella thypi

dan endotoksinnya merangsang sintetis dan pelepasan zat pirogen oleh leukosit

pada jaringan yang meradang.

2.2. Gejala-gejala yang terjadi pada penyakit demam typhoidMasa tunas 7-14 (rata-rata 3 – 30) hari, selama inkubasi ditemukan gejala

prodromal (gejala awal tumbuhnya penyakit/gejala yang tidak khas) :

• Perasaan tidak enak badan

• Lesu

• Nyeri kepala

• Pusing

• Diare

• Anoreksia

• Batuk

• Nyeri otot

1. Demam

Demam berlangsung 3 minggu:

Minggu I : Demam remiten, biasanya menurun pada pagi hari dan

meningkat pada sore dan malam hari

Minggu II : Demam terus

Minggu III : Demam mulai turun secara berangsur – angsur

2. Gangguan pada saluran pencernaan

Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor, ujung dan tepi

kemerahan, jarang disertai tremor

Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan

Terdapat konstipasi, diare

3. Gangguan kesadaran

Kesadaran yaitu apatis – somnolen

5

Page 9: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

Gejala lain “ROSEOLA” (bintik-bintik kemerahan karena emboli hasil

dalam kapiler kulit).

2.3 Cara efektif menanggulangi penyakit demam typhoid1. Pencegahan

Cara pencegahan yang dilakukan pada demam typhoid adalah:

cuci tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau

mempersiapkan makanan

hindari minum susu mentah (yang belum dipsteurisasi)

hindari minum air mentah, rebus air sampai mendidih

hindari makanan pedas

Usaha terhadap lingkungan hidup:

a. Penyediaan air minum yang memenuhi

b. Pembuangan kotoran manusia (BAK dan BAB) yang hygiene

c. Pemberantasan lalat

d. Pengawasan terhadap rumah-rumah dan penjual makanan.

2. Pengobatan dan Penatalaksanaan

Pengobatan:

a. Tirah baring atau bed rest

b. Diet lunak atau padat rendah selulosa (pantang sayur dan buahan),

kecuali komplikasi pada intestinal.

c. Obat-obatan:

i. Antimikroba:

Kloramfenikol 4 X 500 mg sehari/iv

Tiamfenikol 4 X 500 mg sehari oral

Kotrimoksazol 2 X 2 tablet sehari oral (1

tablet=sulfametoksazol 400 mg + trimetoprim 80 mg) atau

dosis yang sama iv, dilarutkan dalam 250 ml cairan infus.

Ampisilin atau amoksisilin 100 mg/kg BB sehari oral/iv, dibagi

dalam 3 atau 4 dosis.

6

Page 10: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

Antimikroba diberikan selama 14 hari atau sampai 7 hari bebas

demam.

ii. Antipiretik seperlunya

iii. Vitamin B kompleks dan vitamin C

Mobilisasi bertahap setelah 7 hari bebas demam.

Penatalaksanaan

a. Perawatan:

1) Klien diistirahatkan 7 hari sampai demam tulang atau 14 hari untuk

mencegah komplikasi perdarahan usus

2) Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya

tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.

b. Diet:

Diet yang sesuai ,cukup kalori dan tinggi protein

Pada penderita yang akut dapat diberi bubur saring

Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi

tim

Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari

demam selama 7 hari.

c. Obat-obatan:

o Klorampenikol

o Tiampenikol

o Kotrimoxazol

o Amoxilin dan ampicillin

2.4 Peran perawat dalam proses edukasi yang tepat pada pasien demam typhoid

(1) Imunisasi

(2) Pendidikan kesehatan pada masyarakat:

hygiene sanitasi personal hygiene

7

Page 11: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

penjelasan tentang pentingnya kebutuhan cairan pada pasien dan

keluarga, seperti anjuran kepada pasien untuk banyak minum ±2,5

liter24 jam

penjelasan tentang pentingnya memilih makanan yang bermutu dan

bergizi

penjelasan tentang pentingnya menjaga kebersihan dan keadaan

makanan dan minuman

penjelasan untuk tidak memandang remeh demam typhoid

(3) Memberikan penjelasan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala,

penanganan, dan pencegahan penyakit demam typhoid

(4) Memberikan motivasi, dorongan, dan keyakinan bahwa seorang pasien

harus tetap semangat dan selalu berusaha memperoleh kesembuhan dan

kesehatan yang utuh.

8

Page 12: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanKasus deman typhoid sering merebak di daerah yang kebersihan

lingkungan dan pribadinya kurang diperhatikan. Penyakit ini disebabkan oleh

bakteri sallmonela thypi dan lebih dikenal dengan penyakit tipus dimana

merupakan suatu penyakit saluran pencernaan yang sering menyerang anak-

anak bahkan dewasa. Penyakit ini merupakan manifestasi dari infeksi akut usus

halus yang mengakibatkan gejala sistemik atau enteritis akut yang mempunyai

gejala yang kerap terjadi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penularan

infeksi Shalmonella meliputi penularan infeksi yang termasuk didalamnya adalah

reservoir, sumber dan rute penularan, masa inkubasi dan masa dapat menular,

serta pengendalian infeksi aktif dan pencegahan Shalmonellasis. Dalam hal ini,

peran perawat dalam proses edukasi sangat penting karena dapat membantu

meringankan bahkan menyelesaikan permasalahan akan kepedulian masyarakat

pada keadaan untuk menghindari demam typhoid dan pada pasien penderita

demam typhoid.

3.2 SaranDengan diberikannya tugas ini masyarakat dapat lebih memahami dan

mengerti tentang bagaimana penyakit typhoid dan dapat melakukan perawatan

yang baik dan bagi perawat adalah bagaimana dengan tepat dapat menegakkan

asuhan keperawatan yang baik. Dengan adanya hasil tugas ini diharapkan dapat

dijadikan sebagai bacaan untuk menambah wawasan dari ilmu yang telah

didapatkan dan lebih baik lagi dari sebelumnya.

9

Page 13: Makalah Peran Perawat dlm demam typh

Daftar Pustaka1. Widodo, D. 2010. Penyakit Infeksi Emerging dan Re-emerging dan

Dampaknya terhadap Masalah Kesehatan di Indonesia. Diakses tanggal

6 Januari 2014 dari: http://perpus.yarsi.ac.id/baru1/common.php?

page=tampil_majalah_all&kode=10219&session

2. Buckle, Geoffrey C. Typhoid Fever and Paratyphoid Fever: Systemic

Review to Estimate Global Morbidity and Mortality for 2010. Journal of

Global Health CDC. “Typhoid Fever”. Diakses tanggal 6 Januari 2014 dari:

http://www.cdc.gov/nczved/divisions/dfbmd/diseases/typhoid_fever/

3. Doenges M.E. at al., 2008. Nursing Care Plans, F.A. Davis Company.

Philadelphia.

4. Kuncara, H.Y, dkk. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner

& Suddarth. Jakarta: EGC.

5. Rakhman, Arif. 2009. Tesis Faktor-Faktor Resiko yang Berpengaruh

Terhadap Kejadian Demam Tifoid. Yogyakarta.

6. Chin, James. 2012. Manual Pemberantasan Penyakit Menular.

Penerjemah: I Nyoman Kandun. Jakarta: CV. Informatika

7. Behrman, dkk. 2004. Ilmu Kesehatan Anak, Penerjemah: A. Samik

Wahab. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

10