Makalah Peran Ict

26
MAKALAH PENERAPAN ICT/E-GOVERNMENT PADA BIROKRASI PEMERINTAHAN Oleh Kelompok II Nama : Atrikson Kuhon Selmus Soru Handi Arby Damanik Mata Kuliah Birokrasi & E-Government Program Studi Ilmu Administrasi Negara UNIVERSITAS HALMAHERA

Transcript of Makalah Peran Ict

Page 1: Makalah Peran Ict

MAKALAHPENERAPAN ICT/E-GOVERNMENT PADA BIROKRASI

PEMERINTAHAN

Oleh

Kelompok II

Nama : Atrikson Kuhon

Selmus Soru

Handi Arby Damanik

Mata Kuliah Birokrasi & E-Government

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

UNIVERSITAS HALMAHERA

FAKULTAS ILMU SOSIAL & HUMANIORA

Page 2: Makalah Peran Ict

KATA PENGANTAR

Kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena Anugrah-Nya makalah

kami dengan judul “Penerapan ICT/E-Government Pada Birokrasi

Pemerintahan” ini dapat diselesaikan tepat waktu.

Kemudian kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah

menjelaskan cara pembuatan makalah ini. Serta kepada pihak-pihak yang terkait yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Mungkin dalam makalah ini masih banyak kekurangan atau kelebihan yang

tidak kami sadari. Oleh sebab itu penulis berharap bagi yang membaca makalah ini

bisa berpatisipasi untuk memberikan saran maupun kritikan yang dapat membantu

kita dalam mendalami ilmu tentang ICT/E-Government Pada Birokrasi Pemerintahan

untuk kedepannya dan dapat berguna bagi individu maupun masyarakat.

Tobelo, April 2010

Penulis

Page 3: Makalah Peran Ict

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………….....………..…………................. i

DAFTAR ISI …………….....…………………................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1

B. BATASAN MASALAH ................................................................... 2

C. TUJUAN PENULISAN..................................................................... 2

D. METODE PENULISAN ................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. ICT/E-GOVERNMENT ................................................................... 3

B. BIROKRASI ..................................................................................... 4

BAB III PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN ICT/E-GOVERNMENT ................................. 8

B. PERANAN ICT/E-GOV PADA BIROKRASI PEMERINTAN...... 8

C. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESISTENSI

TERHADAP

PERUBAHAN .................................................................................. 10

D. KENDALA YANG TERJADI DALAM PENERAPAN ICT/E-

GOVERNMENT................................................................................

12

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN ................................................................................. 13

B. SARAN ............................................................................................ 14

Page 4: Makalah Peran Ict

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam pelaksanaan birokrasi pemerintahan E – Government (E-Gov.) sangat

berperan penting dalam melaksanakan efektivitas, efisiensi, transparansi, terkendali

dan terukurnya kualitas kinerja pemerintahan yang bertanggung jawab untuk melayani

stakeholder – pemangku kepentingan.

Dengan mencermati uraian tersebut di atas, sangat mudah dimengerti bahwa

ternyata ICT/E-Gov adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)

untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih efisien dan penekanan biaya yang

efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi

terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab

kepada masyarakat. Clay G. Wescott ( Pejabat Senior Asian Development Bank).

Berkaitan dengan hal tersebut maka birokrasi yang akan datang di inginkan

mengalami perubahan di mulai dari perubahan perilaku birokrat dan perubahan

birokrasi melalui penggunaan ICT/E-Gov untuk menciptakan transparansi dalam

mencapai pemerintahaan yang baik (good governance).

Page 5: Makalah Peran Ict

B. BATASAN MASALAH

Dari uraian latar belakang di atas maka makalah ini hanya membahas tentang

“Peranan ICT/E-Government Pada Birokrasi Pemerintahan” dan mencoba

menganalisa untuk mengetahui peranan ICT/E-Gov pada birokrasi pemerintahan untuk

mencapai pemerintahan yang baik (Good Governance) dalam Imlementasinya serta

resistensi terhadap munculnya ICT/E-Gov pada birokrasi juga perubahan yang muncul

dari peranan ICT/E-Government.

C. TUJUAN PENULISAN

Secara umum, tujuan penulisan makalah ini adalah untuk membuka wawasan

penulis dan pembaca mengenai peran ICT/E-Gov pada birokrasi pemerintahan. Secara

khusus, penulisan makalah ini bertujuan untuk menguraikan secara jelas dan rinci

berbagai aspek yang mempengaruhi peran ICT/E-Gov pada birokrasi pemerintahan.

D. METODE PENULISAN

Penyusunan makalah ini dilakukan dengan metode studi kepustakaan. Berbagai

sumber bacaan, terutama artikel dari jurnal-jurnal pada beberapa situs internet,

menjadi bahan rujukan penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis menemukan

berbagai referensi mengenai hal yang berhubungan dengan peran ICT/E-Gov, namun

amat sulit mendapatkan sumber bacaan yang secara spesifik berbicara tentang peran

ICT/E-Gov pada birokrasi pemerintahan.

Page 6: Makalah Peran Ict

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ICT/E-Government

E – Government (E-Gov.), adalah salah satu upaya untuk menggunakan dan

memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi - TIK (ICT- Information and

Communication Technology ) oleh pihak pemerintahan, dalam rangka efektivitas,

efisiensi, transparansi, terkendali dan terukurnya kualitas kinerja pemerintahan yang

bertanggung jawab untuk melayani stakeholder – pemangku kepentingan.

Clay G. Wescott ( Pejabat Senior Asian Development Bank) : e-government

adalah menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk

mempromosikan pemerintahan yang lebih efisien dan penekanan biaya yang efektif,

kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap

masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada

masyarakat.

Al Gore dan Tony Blair, menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan

diterapkannya konsep e-governmnet bagi suatu negara, antara lain:

Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-

nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal

kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan

bernegara.

Page 7: Makalah Peran Ict

Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate

Governance.

Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan

interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk

keperluan aktivitas sehari-hari.

Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-

sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang

berkepentingan.

Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat

dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan

dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.

Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra

pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara

merata dan demokratis …”. ( Sumber : Rifaiza’s Webblog ).

B. Birokrasi

Max Weber on Bureaucracy

Sebelum masuk pada pandangan Weber soal Birokrasi ada baiknya ditinjau

etimologi konsep ini yang berasal dari kata “bureau”. Kata “bureau” berasal dari

Perancis yang kemudian diintroduksi Jerman. Artinya adalah meja atau kadang

diperluas jadi kantor. Sebab itu, birokrasi adalah aturan yang dikendalikan lewat meja

Page 8: Makalah Peran Ict

atau kantor. Pada kembangannya, birokrasi sekadar merupakan “alat” atau minimal

bukan jenis kekuasaan fleksibel semisal Demokrasi, Aristokrasi, ataupun Oligarki. Di

titik puncak sebuah kekuasaan birokrasi, terdapat jenis kekuasaan yang kurang

birokratis misalnya parlemen atau eksekutif.

Hal yang perlu disampaikan, Max Weber sendiri tidak pernah secara definitif

menyebutkan makna Birokrasi. Weber menyebut begitu saja konsep ini lalu

menganalisis ciri-ciri apa yang seharusnya melekat pada birokrasi. Gejala birokrasi

yang dikaji Weber sesungguhnya birokrasi-patrimonial. Birokrasi-Patrimonial ini

berlangsung di waktu hidup Weber, yaitu birokrasi yang dikembangkan pada Dinasti

Hohenzollern di Prussia.

Birokrasi tersebut dianggap oleh Weber sebagai tidak rasional. Banyak

pengangkatan pejabat yang mengacu pada political-will pimpinan Dinasti. Akibatnya

banyak pekerjaan negara yang “salah-urus” atau tidak mencapai hasil secara

maksimal. Atas dasar “ketidakrasional” itu, Weber kemudian mengembangkan apa

yang seharusnya (ideal typhus) melekat di sebuah birokrasi.

Weber terkenal dengan konsepsinya mengenai tipe ideal (ideal typhus) bagi

sebuah otoritas legal dapat diselenggarakan, yaitu :

1. tugas-tugas pejabat diorganisir atas dasar aturan yang berkesinambungan;

2. tugas-tugas tersebut dibagi atas bidang-bidang yang berbeda sesuai dengan

fungsi-fungsinya, yang masing-masing dilengkapi dengan syarat otoritas dan

sanksi-sanksi;

Page 9: Makalah Peran Ict

3. jabatan-jabatan tersusun secara hirarkis, yang disertai dengan rincian hak-hak

kontrol dan pengaduan (complaint);

4. aturan-aturan yang sesuai dengan pekerjaan diarahkan baik secara teknis

maupun secara legal. Dalam kedua kasus tersebut, manusia yang terlatih

menjadi diperlukan;

5. anggota sebagai sumber daya organisasi berbeda dengan anggota sebagai

individu pribadi;

6. pemegang jabatan tidaklah sama dengan jabatannya;

7. administrasi didasarkan pada dokumen-dokumen tertulis dan hal ini cenderung

menjadikan kantor (biro) sebagai pusat organisasi modern; dan

8. sistem-sistem otoritas legal dapat mengambil banyak bentuk, tetapi dilihat

pada bentuk aslinya, sistem tersebut tetap berada dalam suatu staf administrasi

birokratik.

Sejauh ini, birokrasi menunjuk pada empat pengertian, yaitu: Pertama,

menunjuk pada kelompok pranata atau lembaga tertentu. Pengertian ini menyamakan

birokrasi dengan biro. Kedua, menunjuk pada metode khusus untuk pengalokasian

sumberdaya dalam suatu organisasi besar. Pengertian ini berpadanan dengan istilah

pengambilan keputusan birokratis. Ketiga, menunjuk pada “kebiroan” atau mutu yang

membedakan antara biro-biro dengan jenis-jenis organisasi lain. Pengertian ini lebih

menunjuk pada sifat-sifat statis organisasi (Downs, 1967 dalam Thoha, 2003).

Page 10: Makalah Peran Ict

Keempat, sebagai kelompok orang, yakni orang-orang yang digaji yang berfungsi

dalam pemerintahan (Castle, Suyatno, dan Nurhadiantomo, 1983).

Page 11: Makalah Peran Ict

BAB III

PEMBAHASAN

A. Perkembangan ICT/e-government

Perkembangan e-Government dimulai awal 1990 an dengan adanya inovasi

dan pengembangan aplikasi berbasis web dan teknologi komunikasi seperti PC

(Personal Computer) dan LAN (Local Area Network), Internet browser, EDI

(Electronic Data Interchange), SSL (Secure Socket Layer), XML dan WAN.

Bersamaan dengan perkembangan teknologi, dalam bidang manajemen ada inovasi

seperti change management, business process reengineering, knowledge management

dan customer relationship management.

Sekarang ini pemerintah di berbagai negara di dunia mengimplementasikan e-

Government untuk mencapai 3 tujuan yaitu:

1. memperoleh efisiensi di internal,

2. meningkatkan layanan ke masyarakat, dan

3. mendukung keunggulan ekonomi.

Di Indonesia, seperti halnya Negara lain, telah menyadari pentingnya ICT/e-

Government online untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

B. Peranan ICT/E-Gov Pada Birokrasi Pemerintahan

Good Governance atau yang sering diterjamahkan menjadi ketata pemerintahan

yang baik adalah suatu penyelenggaraan manajemen pembangunan yang bertanggung

jawab (Akuntabilitas ) sejalan dengan prinsip demokrasi, Efektip dan efisien. Selain

itu pemerintah yang dicita – citakan adalah juga mengandung prinsip

Page 12: Makalah Peran Ict

mengikutsertakan masyarakat (Partisipasi), terbuka (Transparansi), Kesetaraan,

semua warga masyarakat mempunyai kesempatan dan hak yang sama ikut serta dalam

pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada dasarnya penerapan ketata permintahan yang baik adalah pelayanan

Publik yang lebih baik kepada masyarakat . Untuk mencapai ke cita – cita ideal

tersebut dipemerintahan perlu memperbaiki sistim birokrasi yang ada. Karena selama

ini birokrasi cendrung tidak seperti apa yang diharapkan. Birokrasi yang ada tidak bisa

menciptakan efisiensi dan efektifitas kerja, sehingga birokrasi sering dianggap menjadi

penghambat untuk mencapai tujun pemerintahan.

Informasi Comunication dan Teknologi (ICT) adalah merupakan salah satu

solusi memperbaiki birokrasi, untuk mencapai ketatapemerintahan yang baik.

Dilingkungan pemerintah ICT dengan sistim E-Government, merupakan bentuk

pemanfaatan teknologi informasi untuk mendukung aktivitas-aktivitas pemerintahan ,

maupun yang terpenting untuk pemberian pelayanan yang prima dari pemerintah

untuk masyarakat. Semua aktivitas e-government ditujukan untuk mendukung

terciptanya pemerintahan yang bersih, transparan dan berwibawa .

Selain itu E-Government menjanjikan suatu hasil kerja yang efisien,

partisipasip berkeadilan, demokrasi dan yang terpinting lagi adalah Transparancy dan

accountability , hal ini merupakan unsur penting dalam sistem aparatur negara yang

modern, yang dilandasi oleh derajat rasionalitas yang tinggi. Pemerintah sendiri sudah

menyadari bahwa e-gov penting dalam birokrasi dengan harapan akan memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat, namun untuk penerapannya memang

tak mudah, karena memerlukan proses dan yang kuat untuk melakukan perubahan.

Page 13: Makalah Peran Ict

Perubahan dapat di gambarkan sebagai suatu rangkaian perubahan baik secara

evolusioner maupun revolusioner, melalui beberapa tahapan.

- pertama, perubahan secara evolusioner pada umumnya dimulai darihal-hal

yang terkecil atau aspek kecil tertentu, untuk di tingkatkan pada situasi yang

akan datang dalam kerangka kerja yang telah di tentukan.

- Kedua,perubahan secara revolusioner yaitu perubahan yang secara strategis,

dan juga transformasional.

Hal yang harus dilihat dalam penerepan e-goverment adalah bagaimana sistem

pemerintahan berjalan, karena untuk menjalankan e-goverment diperlukan satu sistem

informasi yang baik, teratur dan tersinergi dari masing – masing lembaga

pemerintahan, sehingga dari kesemuanya itu bisa di dapatkan suatu sistem informasi

yang terjalin dengan baik.

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi Resistensi Terhadap Perubahan

a. Ekonomi

Ketidak seimbangan antara penerimaan dan pengeluaran, merupakan hal yang

wajar bagi para birokrat bagi organisasi pemerintahan, namun mengadopsi perubahan

dengan menggunakan teknologi informasi sudah menjadi life style tidak dapat di

hindarkan.

Secara psikologis faktor ekonomi birokrat, merupakan satu kesatuan dalam hati

nurani untuk mengevaluasi, seberapa besar faktor ekonomi yang bersumber dari gaji

Page 14: Makalah Peran Ict

dan tunjangan jabatan maupun penerimaan di luar gaji dan tunjangan jabatan birokrat,

dapat mempengaruhi gaya hidup para birokrasi.

b. Budaya Birokrasi

Menghadapi ketidakpastian dalam suatu perubahan merupakan suatu hal yang wajar.

Sebaliknya perubahan harus dihadapi dengan harapan bahwa perubahan akan

membawa harapan yang lebih baik dari sebelumnya dan ketidak pastian dalam proses

perubahan khususnya dalam penggunaan ICT/E-Gov pada birokrasi pemerintahan.

c. Kepribadian Birokrat

Kepribadian birokrat dapat mempengruhi power ( kekuasaan ) yang dimiliki sebagian

pejabat struktural dalam birokrasi pemerintahan. Kepribadian birokrat yang

mencerminkan ketrbukaan terhadap pengalaman, semakin mau menerima perubahan.

Untuk menciptakan good governance dan clean gooverment,tidak terlepas dari

kepribadian birokrat. Kepribadian birokrat dapat diterjemahkan kedalam berbagai

pemikiran untuk membuat suatu perencanaan dalam birokrasi.

d. Resistensi terhadap Perubahan

Terjadinya penolakan birokrat terhadap perubahan merupakan suatu proses,

cara atau perbuatan untuk menolak dari suatu kondisi yang telah berlangsung lama

pada kondisi yang ada sekarang atau yang akan datang.

Page 15: Makalah Peran Ict

D. Kendala yang terjadi dalam penerapan ICT/e-Government

• Kurangnya perencanaan yang berkesinambungan, dengan program kerja

yang tidak bisa berlanjut dari tahun ke tahun.

• Infrastruktur, karena penetrasi PC (Personal Computer) baru menjangkau

1.5% penduduk, di bawah 1% untuk akses Internet, dan hanya 3% yang

terjangkau jaringan telekomunikasi (2003).

• Kurangnya pendanaan untuk program e-Government

• Kurangnya koordinasi dan integrasi pemerintahan secara nasional dalam

hal e-Government

• Belum siapnya peraturan dan regulasi mengenai e-Government, ataupun

lebih umum menyangkut ecommerce.

Page 16: Makalah Peran Ict

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian, penjelasan, dan pembahasan tentang ICT/e-government

dapat disimpulkan hal sebagai berikut.

1. Penerapan ICT/e-gov pada birokrasi pemerintahan sangatlah perlu dalam

mewujudkan ke tata pemerintahan yang baik agar tercapainya good governance

dan penerapan ini dapat menghasilkan perubahan jika penerapan ICT/e-gov di

lakukan dengan baik.

2. Dalam penerapan ICT/e-gov terjadi perubahan dan dari perubahan ini terdapat

resistensi (penolakan) dari berbagai faktor – faktor birokrat seperti:

- Faktor ekonomi

- Faktor budaya birokrasi

- Faktor kepribadian birokrat

- Faktor resistensi terhadap perubahan

Page 17: Makalah Peran Ict

B. SARAN

Untuk mengetahui dan mewujudkan suatu perubahan yang baik melalui

penerapan ICT/E-Goverment pada birokrasi, perlu di lakukan analisa atau pengkajian

dari kelompok secara matang agar supaya kelompok birokrat bisa memahami dengan

baik tantang peranan ICT/E-Gov pada birokrasi pemerintahan dalam implementasinya.

Page 18: Makalah Peran Ict

DAFTAR PUSTAKA

Asep Muslim, S. Sos, M. Si “Reformasi Birokrasi” PT. Perca 2007

Hamengku Buwono X, Membangun Kemitraan Dalam Sebuah Civil Society Menuju

Good Governance, Konsep dan Implementasi, 2001.

MAPPI (Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia, Fakultas Hukum Universitas

Indonesia, Penerapan E-Government Di Indonesia), Wenny Setiawati, S.H.