makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

10
0 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………… i DAFTAR ISI ………………………………………………… ii A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO ……………….1 B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO …………….....6 KESIMPULAN …………………………………………………8 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… ...9

Transcript of makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

Page 1: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

0

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………… i

DAFTAR ISI ………………………………………………… ii

A. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO ………………. 1

B. PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO …………….....6

KESIMPULAN …………………………………………………8

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………… ...9

Page 2: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

1

PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI CPO

OIL TANK

PURIFIER

TRESHER

DIGESTER

CLARIFIER TANK

SCREW PRESS

TBS DIANGKUTOLEH TRUK

STERILIZER

PENIMBANGANTBS

LORI

LOADING RAMP

HAPPERINGHOISTING CRANE

AUTO FEDDER

CRUDE OIL TANK

VIBRATINGSCREEN

KERNEL + AMPAS(SERABUT)

SOLID

SLUDE

LIGHT PHASE

DECANTER

HEAVY PHASE

FAT PIT

VACUM DRYNG

STORAGE TANK

Page 3: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

2

Pengolahan buah Kelapa Sawit di awali dengan proses pemanenan BuahKelapa Sawit. Untuk memperoleh Hasil produksi (CPO) dengan kualitas yangbaik serta dengan Rendemen minyak yang tinggi, Pemanenan dilakukanberdasarkan Kriteria Panen (tandan matang panen ) yaitu dapat dilihat darijumlah berondolan yang telah jatuh ditanah sedikitnya ada 5 buah yanglepas/jatuh (brondolan) dari tandan yang beratnya kurang dari 10 kg atausedikitnya ada 10 buah yang lepas dari tandan.

Cara Pemanenan Kelapa Sawit harus dilakukan dengan baik sesuai denganstandar yang telah ditentukan hal ini bertujuan agar pohon yang telah dipanentidak terganggu produktifitasnya atau bahkan lebih meningkat dibandingkansebelumnya. Proses pemanenan diawali dengan pemotongan pelepah daunyang menyangga buah, hal ini bertujuan agar memudahkan dalam prosespenurunan buah. Selanjutnya pelepah tersebut disusun rapi ditengah gawangandan dipotong menjadi dua bagian, perlakuan ini dapat meningkatkan unsurhara yang dibutuhkan Tanaman sehingga diharapkan dapat meningkatkanproduksi buah. Kemudian buah yang telah dipanen dilakukan pemotongantandan buah dekat pangkal, hal ini dilakukan untuk mengurangi bebantimbangan Kelapa Sawit. Berondolan yang jatuh dikumpulkan dalam karungdan tandan buah segaar (TBS) selanjutnya di angkut menuju tempatpengumpulan hasil (TPH) untuk selanjutnya ditimbang dan diangkut menujupabrik pengolahan Kelapa Sawit.

No Fasebuah

Fraksibuah

Jumlah berondolan yang jatuh Tingkatkematangan

1 Mentah

00 Tdk ada tandan buah ygberwarna hijau atau hitam

Sangatmentah

0 1 %-12,5 % buah luar atau 0-1berondolan/kg tandanmembrondol

Mentah

2Matang

1 12,5-25% buah luar atau 2berondolan/kg tandan 25 % daribuah luar membrondol

Kurangmatang

2 25-50 % buah luar membrondol Matang3 50-75 % buah luar membrondol Matang

3Lewat

4 75-100% buah luar membrondol Lewatmatang(ranum)

5 100 % buah luar membrondoldan sebagian berbau busuk

Lewatmatang(busuk)

Pengangkutan Tandan Buah Segar (TBS) menuju pabrik pengolahan kelapasawit dilakukan dengan menggunakan alat transportasi berupa Truk atauTraktor. Sebelum masuk kedalam Loading Ramp, TBS ditimbang terlebih

Page 4: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

3

dahulu. Penimbangan bertujuan untuk mengetahui berat muatan (TBS) yangdiangkut sehingga memudahkan dalam perhitungan atau pembayaran hasilpanen serta memudahkan untuk proses pengolahan selanjutnya. TBS yangtelah ditimbang kemudian di periksa atau disortir terlebih dahulu tingkatkematangan buah menurut fraksi fraksinya. Fraksi dengan kualitas yangdiinginkan adalah fraksi 2 dan 3 karena pada fraksi tersebut tingkat rendemenminyak yang dihasilkan maksimum sedangkan kandungan Asam LemakBebas (free fatty acid) minimum.

Proses selanjutnya tandan buah segar yang telah disortasi kemudian diangkutmenggunakan lori menuju tempat perebusan (Sterilizer). Dalam tahap initerdapat tiga cara perebusan TBS yaitu Sistem satu puncak (Single Peak),Sistem dua puncak (double Peak) dan Sistem tiga puncak (Triple Peak).Sistem satu puncak (Single Peak) adalah sistem perebusan yang mempunyaisatu puncak akibat tindakan pembuangan dan pemasukan uap yang tidakmerubah bentuk pola perebusan selama proses peerebusan satu siklus. Sistemdua puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama proses perebusanberjumlah dua puncak akibat tindakan pembuangan uap dan pemasukan uapkemudian dilanjutkan dengan pemasukan, penahanan dan pembuangan uapselama perebusan satu siklus. Sedangkan sistem tiga puncak adalah jumlahpuncak yang terbentuk selama perebusan berjumlah tiga sebagai akibat daritindakan pemasukan uap, pembuangan uap, dilanjutkan dengan pemasukanuap, penahanan dan pembuangan uap selama proses perebusan satu siklus.Perebusan dengan sistem 3 peak ( tiga puncak tekanan). Puncak pertamatekanan sampai 1,5 Kg/cm2, puncak kedua tekanan sampai 2,0 Kg/cm2 danpuncak ketiga tekanan sampai 2,8 – 3,0 Kg/cm2.(Polnep,2003)

Adapun tujuan dari proses perebusan adalah menonaktifkan enzim lipaseyang dapat menstimulir pembekuan freefatty acid dan mempermudah

0, 00, 0

10, 2.3

12, 0

22, 2.5

27, 0

40, 2.883, 2.8

90, 00

0.5

1

1.5

2

2.5

3

0 20 40 60 80 100

TRIPLE PEAKT

EK

AN

AN

(Kg/C

m3)

WAKTU (menit)

Page 5: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

4

perontokan buah pada tresher. selain itu proses perebusan juga bertujuanuntuk memudahkan ekstraksi minyak pada proses pengempaan. Perebusanjuga dapat mengurangi kadar air dari inti sehingga mempermudah pelepasaninti dari cangkang.

Tahapan selanjutnya adalah proses pemipilan atau pelepasan buah dari tandan.Pada proses ini, buah yang telah direbus di angkut dengan dua cara yaitupertama, dengan menggunakan Hoisting crane dan di tuang ke dalam threshermelalui hooper yang berfungsi untuk menampung buah rebus. Cara yangkedua adalah dengan menggunakan Happering yang kemudian diangkutdengan elevator (Auto Fedder). Pada proses ini tandan buah segar yang telahdirebus kemudian dirontokkan atau dipisahkan dari janjangnya. Pemipilandilakukan dengan membanting buah dalam drum putar dengan kecepatanputaran 23-25 rpm. Buah yang terpisah akan jatuhmelalui kisi-kisi danditampung oleh Fruit elevator dan dibawa dengan Distributing Conveyoruntuk didistribusikan keunit-unit Digester.

Di dalam digester buah diaduk dan dilumat untuk memudahkan daging buahterpisah dari biji. Digester terdiri dari tabung silinder yang berdiri tegak yangdi dalamnya dipasang pisau-pisau pengaduk sebanyak 6 tingkat yangdiikatkan pada pros dan digerakkan oleh motor listrik. Untuk memudahkanproses pelumatan diperlukan panas 90-95 C yang diberikan dengan caramenginjeksikan uap 3 kg/cm2 langsung atau melalui mantel. Prosespengadukan/ pelumatan berlangsung selama 30 menit. Setelah massa buahdari proses pengadukan selesai kemudian dimasukan ke dalam alatpengepresan (screw press).

Pengepresan berfungsi untuk memisahkan minyak kasar (crude oil) daridaging buah (pericarp). Massa yang keluar dari digester diperas dalam screwpress pada tekanan 50-60 bar dengan menggunakan air pembilas screw presssuhu 90-95 C sebanyak 7 % TBS (maks) dengan hasil minyak kasar (crudeoil) yang viscositasnya tinggi. Dari pengepresan tersebut akan diperolehminyak kasar dan ampas serta biji.

Minyak kasar (crude oil) yang dihasilkan kemudian disaring menggunakanVibrating screen. Penyaringan bertujuan untuk memisahkan beberapa bahanasing seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih mengandungminyak dan dapat dikembalikan ke digester. Vibrating screen terdiri dari 2tingkat saringan dengan luas permukaan 2 m2 . Tingkat atas memakai saringanukuran 20 mesh, sedangkan tingkat bawah memakai saringan 40 mesh.

Minyak yang telah disaring kemudian ditampung kedalam Crude Oil Tank(COT). Di dalam COT suhu dipertahankan 90-95°C agar kualitas minyakyang terbentuk tetap baik.

Page 6: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

5

Tahap selanjutnya minyak dimasukkan kedalam Tanki Klarifikasi (ClarifierTank). prinsip dari proses pemurnian minyak di dalam tangki pemisah adalahmelakukan pemisahan bahan berdasarkan berat jenis bahan sehinggacampuran minyak kasar dapat terpisah dari air. Pada tahapan ini dihasilkandua jenis bahan yaitu Crude oil dan Slude . Minyak kasar yang dihasilkankemudian ditampung sementara kedalam Oil Tank. Di dalam oil tank jugaterjadi pemanasan (75-80°C) dengan tujuan untuk mengurangi kadar air.

Minyak kemudian dimurnikan dalam Purifier, Di dalam purifier dilakukanpemurnian untuk mengurangi kadar kotoran dan kadar air yang terdapat padaminyak berdasarkan atas perbedaan densitas dengan menggunakan gayasentrifugal, dengan kecepatan perputarannya 7500 rpm. Kotoran dan air yangmemiliki densitas yang besar akan berada pada bagian yang luar (dindingbowl), sedangkan minyak yang mempunyai densitas lebih kecil bergerak kearah poros dan keluar melalui sudu-sudu untuk dialirkan ke vacuum drier.Kotoran dan air yang melekat pada dinding di-blowdown ke saluranpembuangan untuk dibawa ke Fat Pit.

Slude yang dihasilkan dari Clarifier tank kemudian di alirkan ke dalamDecanter. Di dalam alat ini terjadi pemisahan antara Light phase, Heavy phasedan Solid. Light phase yang dihasilkan kemudian akan di alirkan kembali kedalam crude oil tank sedangkan Heavy phase akan di tampung dalam bakpenampungan (Fat Pit). Solid atau padatan yang dihasilkan akan diolahmenjadi pupuk atau bahan penimbun.

Minyak yang keluar dari purifier masih mengandung air, maka untukmengurangi kadar air tersebut, minyak dipompakan ke vacuum drier. Di siniminyak disemprot dengan menggunakan nozzle sehingga campuran minyakdan air tersebut akan pecah. Hal ini akan mempermudah pemisahan air dalamminyak, dimana minyak yang memiliki tekanan uap lebih rendah dari air akanturun ke bawah dan kemudian dialirkan ke storage tank.

Crude Palm Oil yang dihasilkan kemudian dialirkan ke dalam Storage tank(tangki timbun). Suhu simpan dalam Storage Tank dipertahankan sntara 45-55°C. hal ini bertujuan agar kualitas CPO yang dihasilkan tetap terjaminsampai tiba waktunya pengiriman.

Page 7: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

6

PROSES PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MENJADI PKO

KERNEL

SILO PENGERING

BOILERCANGKANG

HIDROCYCLONESEPARATOR

HIDROCLAYBATH

NUT CRACKER

POLISHINGDRUM

DEPERICARPER

CAKEBREAKERCONVEYOr

R

SILO PENGERINGBIJI

AMPAS DANSERABUT

TBS DIANGKUTOLEH TRUK

STERILIZER

PENIMBANGAN TBS

LORI

LOADINGRAMP

HAPPERINGHOISTINGCRANE

AUTOFEDDER

SCREW PRESS

TRESHER

DIGESTER

CPO

BOILERKERNEL

Page 8: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

7

Palm kernel Oil (PKO) adalah minyak yang dihasilkan dari inti sawit. Prosesawalnya sama seperti pengolahan kelapa sawit menjadi CPO. Padapengolahan kelapa sawit menjadi PKO setelah proses pengepresan makaterjadi pemisahan antara minyak sawit dengan kernel, sabut dan ampasnya.

Biji yang masih bercampur dengan Ampas dan serabut kemudian diangkutmenggunakan Cake breaker conveyor yang dipanaskan dengan uap air agarsebagian kandungan air dapat diperkecil, sehingga Press Cake terurai danmemudahkan proses pemisahan menuju depericarper. Pada Depericaperterjadi proses pemisahan fibre dan biji. Pemisahan terjadi akibat perbedaaanberat dan gaya isap blower. Biji tertampung pada Nut Silo yang dialiri denganudara panas antara 60 – 80°C selama 18- 24 jam agar kadar air turun sekitar21% menjadi4%.Sebelum biji masuk ke dalam Nut Craker terlebih dahulu diproses di dalamNut Grading Drum untuk dapat dipisahkan ukuran besar kecilnya biji yangdisesuaikan dengan fraksi yang telah ditentukan. Nut kemudian dialirkan keNut Craker sebagai alat pemecah. Masa biji pecah dimasukkan dalam DrySeperator (Proses pemisahan debu dan cangkang halus) untuk memisahkancangkang halus, biji utuh dengan cangkang/inti. Masa cangkang bercampurinti dialirkan masuk ke dalam Hydro Cyclone untuk memisahkan antara intidengan cangkang dengan menggunakan prinsip perbedaan massa. Cara lainuntuk memisahkan inti dengan cangkang adalah dengan menggunakan Hydroclay bath yaitu pemisahan dengan memanfaatkan lumpur atau tanah liat.Cangkang yang terpisah kemudian digunakan sebagai bahan bakar boiler.

Inti kemudian dialirkan masuk ke dalam Kernel Drier untuk prosespengeringan sampai kadar airnya mencapai 7 % dengan tingkat pengeringan50°C, 60°C dan 70°C dalam waktu 14-16jam. Selanjutnya guna memisahkankotoran, maka dialirkan melalui Winnowing Kernel (Kernel Storage), sebelumdiangkut dengan truk ke pabrik pemproses berikutnya.

Page 9: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

8

KESIMPULAN

Pengolahan kelapa sawit menjadi CPO pada intinya Melalui 4 Proses utamayaitu pemisahan brondol dengan janjang, Pencacahan dan pelumatan daging,pengepresan, dan pemurnian minyak. Sedangkan pengolahan kelapa sawitmenjadi kernel (inti sawit) melalui proses pemisahan brondol dengan janjang,Pencacahan dan pelumatan daging, pengepresan, pemisahan serabut denganinti dan pemisahan cangkang dengan inti.

Page 10: makalah-pengolahan-kelapa-sawit-menjadi-cpo-dan-pko.pdf

9

DAFTAR PUSTAKA

Arif,Habibillah.2010. PASCA PANEN DAN STANDARPRODUKSI KELAPA SAWIT, http//:www.habibiezone.wordpress.com/pasca-panen-dan-standar-produksi-kelapa-sawit.html

Panca wardanu,Adha.2009.Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit.http://apwardhanu.wordpress.com/2009/03/20/teknologi-pengolahan-kelapa-sawit.html

Mangunsong,Lamria.dkk.2003. BUKU AJAR TEKNOLOGI PENGOLAHANKELAPA SAWIT.Polnep.Pontianak