MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN...

27
MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep Hilman, M.Pd. Disusun Oleh : Anis Amirah 2017.2010 Desi Ratnasari 2017.2020 PROGRAM STRATA (S-1) PIAUD SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KOTA SUKABUMI Jln. Lio Balandongan Sirnagalih No.74 Kel. Cikondang, Kec. Citamiang, Kota Sukabumi Telp./Fax. (0266)225464

Transcript of MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN...

Page 1: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

MAKALAH

PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-

KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR

Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an

Dosen : Cecep Hilman, M.Pd.

Disusun Oleh :

Anis Amirah 2017.2010

Desi Ratnasari 2017.2020

PROGRAM STRATA (S-1) PIAUD

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM KOTA SUKABUMI

Jln. Lio Balandongan Sirnagalih No.74 Kel. Cikondang, Kec. Citamiang,

Kota Sukabumi Telp./Fax. (0266)225464

Page 2: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

Taufik serta Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun dan

menulis Makalah yang berjudul “PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN

KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR” yang dapat terselesaikan pada

waktu yang ditentukan.

Makalah ini disusun dengan maksud untuk melengkapi persyaratan mata

kuliah. Disamping itu penulis berharap para pembaca mampu memahami isi

makalah ini. Dan penulisan makalah ini melibatkan banyak pihak yang telah

membantu, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Dan sangat diharapkan kepada para pembaca untuk bisa memberi kritik dan

saran yang sifatnya ilmiah dan membangun, sehingga makalah ini bisa menjadi

sempurna.

Akhir kata semoga makalah ini mendapat Ridho dari Allah SWT, sehingga

bermanfaat bagi kita semua.

Penulis

Page 3: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I. PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

C. Tujuan Penulisan ............................................................................... 2

BAB II. PEMBAHASAN ..................................................................... 3

A. Pengertian Asbab Al-Nuzul ............................................................... 3

B. Fungsi Asbab Al-Nuzul ..................................................................... 10

C. Cara-cara Mengetahui Asbab Al-Nuzul ............................................ 12

D. Jenis-jenis Riwayat Asbab Al-Nuzul ................................................. 13

E. Beberapa Pandangan Tentang Asbab Al-Nuzul................................... 18

F. Kaidah Pengkaji Tafsir........................................................... .............. 20

BAB III. PENUTUP ............................................................................. 22

A. Kesimpulan ....................................................................................... 22

B. Saran ................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 24

Page 4: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asbab al-Nuzul, terkadang banyak ayat yang turun, sedang sebabnya hanya

satu. dalam hal ini tidak ada permasalahan yang cukup penting, karena itu banyak

ayat yang turun di dalam berbagai surah berkenaan dengan satu peristiwa. Asbab

al-Nuzul ada kalanya berupa kisah tentang peristiwa yang terjadi, atau berupa

pertanyaan yang disampaikan kepada Rasulullah SAW untuk mengetahui hukum

suatu masalah, sehingga al-Qur'an pun turun sesudah terjadi peristiwa atau

pertanyaan tersebut. Asbab al-Nuzul mempunyai pengaruh dalam memahami

makna dan menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an.

Al-Qur'an diturunkan untuk memahami petunjuk kepada manusia ke arah

tujuan yang terang dan jalan yang lurus dengan menegakkan asas kehidupan yang

didasarkan pada keimanan kepada Allah SWT dan risalah-Nya, sebagian besar al-

Qur'an pada mulanya diturunkan untuk tujuan menyaksikan banyak peristiwa

sejarah, bahkan kadang terjadi diantara mereka khusus yang memerlukan

penjelasan hukum Allah SWT.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa pengertian Asbab Al-Nuzul?

2. Apa fungsi dari Asbab Al-Nuzul?

3. Bagaimana cara-cara untuk mengetahui Asbab Al-Nuzul?

4. Apa saja jenis-jenis riwayat Asbab Al-Nuzul?

5. Bagaimana pandangan tentang Asbab Al-Nuzul?

6. Apa yang dimaksud dengan kaidah-kaidah pengkajian tafsir?

Page 5: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

2

C. Tujuan

Pembuatan makalah ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Pengertian Asbab Al-Nuzul.

2. Fungsi dari Asbab Al-Nuzul.

3. Cara-cara untuk mengetahui Asbab Al-Nuzul.

4. Jenis-jenis riwayat Asbab Al-Nuzul.

5. Beberapa pandangan tentang Asbab Al-Nuzul.

6. Kaidah-kaidah pengkajian tafsir.

Page 6: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbab Al-Nuzul

Al-Qur’an berfungsi sebagai petunjuk dalam menghadapi berbagai situasi.

Ayat-ayat tersebut diturunkan dalam keadaan dan waktu yang berbeda-beda. Kata

asbab (tunggal: sabab) berarti alasan atau sebab. Asbab al-nuzul berarti

pengetahuan tentang sebab-sebab diturunkannya suatu ayat.1[1]

Berikut ini adalah pengertian asbab al-nuzul menurut beberapa pendapat:

1. Menurut al-Zarqani, asbab al-nuzul adalah suatu kejadian yang menyebabkan

turunnya satu atau beberapa ayat, atau suatu peristiwa yang dapat dijadikan

petunjuk hukum berkenaan turunnya sutu ayat.

2. Peristiwa-peristiwa pada masa ayat AlQu’ran itu diturunkan (yaitu dalam waktu

23 tahun), baik peristiwa itu terjadi sebelum atau sesudah ayat itu

diturunkan.2[2]

3. Shubhi al-Shalih, asbab al-nuzul adalah sesuatu yang menyebabkan turunnya

satu atau beberapa ayat yang memberi jawaban terhadap sebab itu, atau

menerangkan hukumnya pada masa terjadinya sebab itu.

4. Ash-Shabuni mendefinisikan asbabun nuzul adalah suatu peristiwa atau

kejadian yang menyebabkan turunnya beberapa ayat yang berhubungan dengan

kejadian itu, baik berupa pertanyaan yang diajukan kepada nabi SAW ataupun

kejadian yang berkaitan dengan urusan agama.

1[1] Prof. Dr. M. Quraish Shibab, Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, Dr. Badri Yatim, Dr. Dede

Rosyada, Drs. Nasaruddin Umar, M.A. Ulum Al-Qur’an.Jakarta: Pustaka Firdaus. 2001. Hlm. 77

2[2]Abu Anwar, M.Ag. Ulumul Qur’an. Pekanbaru: Amzah. 2002. Hlm. 29

Page 7: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

4

5. Nurcholis Madjid menyatakan bahwa asbabun nuzul adalah konsep, teori, atau

berita tentang adanya sebab-sebab turunnya wahyu tertentu dari al-qur’an

kepada nabi saw, baik berupa satu ayat, satu rangkaian ayat atau satu surat.

Unsur-unsur yang penting diketahui perihal asbab al-nuzul ialah adanya satu

atau beberapa kasus yang menyebabkan turunnya satu atau beberapa ayat, dan

ayat-ayat itu dimaksudkan untuk memberikan penjelasan terhadap kasus itu. Jadi

ada beberapa unsur yang tidak boleh diabaikan dalam analisa asbab al-nuzul, yaitu

adanya suatu kasus atau peristiwa, adanya pelaku peristiwa, adanya tempat

peristiwa, dan adanya waktu peristiwa. Kualitas peristiwa, pelaku, tempat, dan

waktu perlu diidentifikasi dengan cermat guna menerapkan ayat-ayat itu pada

kasus lain dan di tempat waktu yang berbeda.

Sebenarnya jika yang dimaksud asbab al-nuzul adalah hal-hal yang

menyebabkan turunnya ayat-ayat al-Qur’an, semua ayat-ayat al-Qur’an

mempunyai asbab al-nuzul. Tujuan utama al-Qur’an ialah hendak

mentransformasikan umat Nabi Muhammad SAW dari situasi yang lebih buruk

kesituasi yang lebih baik menurut ukuran Allah. Kondisi objektif yang lebih buruk

itulah yang menjadi sebab ayat-ayat al-Qur’an diturunkan. Selama kurang lebih 23

tahun ayat-ayat al-Qur’an diturunkan bagaikan suatu paket yang tak dapat

dipisahkan antara satu ayat dengan yang lainnya.3[3]

Dari semua pengertian atau definisi di atas dapat disimpulkan bahwa asbabun

nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi apa-apa yang turun

dalam al-qur’an dalam rangka menjawab, menjelaskan atau memberikan

keterangan tentang persoalan ataupun peristiwa.

Mengutip pengertian dari Dr. Subhi Shaleh, kita dapat mengetahui ada

kalanya asbabun nuzul berupa peristiwa atau juga berupa pertanyaan. Asbabun

nuzul berupa peristiwa itu terbagi menjadi 3, yaitu :

3[3]Ibid. Hlm.78

Page 8: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

5

1. Peristiwa berupa pertengkaran

Kisah turunnya surat Ali-Imran: 100, yang bermula dari adanya perselisihan

antara Suku Aus dan Suku Khazraj, Perselisihan ini timbul dari intrik-intrik yang

ditiupkan orang-orang Yahudi, sehingga mereka meneriakkan “Senjata, Senjata”.

2. Peristiwa berupa kesalahan yang serius, contohnya peristiwa seseorang yang

mengimami shalat dalam keadaan mabuk, sehingga salah dalam membaca

surat Al-Kafirun. Peristiwa ini menyebabkan turunnya surat An-Nisa’: 43.

3. Peristiwa berupa cita-cita dan keinginan, contohnya keinginan Umar bin

Khattab ingin menjadikan makam nabi Ibrahim sebagai tempat shalat yang

dikemukakan kepada Nabi SAW dan dijawab dengan turun ayat Al-Qur’an

surat Al-Baqarah ayat 125 :

Hal ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dari Anas ra. Asbabun Nuzul

dalam bentuk pertanyaan ada 3 macam, yaitu :

1. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang telah lalu, seperti :

نھ ذكرا ویسألونك عن ذي القرنین قل سأتلو علیكم م

Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang

Zulkarnain. Katakanlah : Akan kubacakan kepadamu kisahnya.” (QS. Al-Kahfi :

83).

2. Pertanyaan yang berhubungan dengan sesuatu yang sedang terjadi pada saat

itu, contohnya ayat :

ن العلم إال قلیال وح من أمر ربي وما أوتیتم م وح قل الر ویسألونك عن الر

Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh.

Katakanlah : Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi

pengetahuan hanya sedikit.” (QS. Al-Isra’: 85)

Page 9: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

6

3. Pertanyaan tentang masa yang akan datang

Allah menurunkan surah al-Nazi’at (79) ayat 42 yang berkaitan dengan

pertanyaan yang diajukan kepada Rasulullah SAW tentang masa yang akan

datang, yaitu hari kiamat.

Menurut Al-Zarqoni dan Al-Ja’bari, dilihat dari peristiwa yang terkait dapat

dikelompokkan sebagai berikut

1. Ayat yang diturunkan dengan mubtada’an tanpa ada peristiwa yang terjadi saat

ayat itu diturunkan Allah SWT. Turunnya ayat ini semata-mata karena Allah

memberikan petunjuk kapada manusia. Kehendak-Nya untuk memberikan

petunjuk inilah yang menjadi asbabun nuzul dari ayat atau beberapa ayat

tersebut. Ayat-ayat ini lebih banyak jumlahnya terutama mengenai prinsip-

prinsip keimanan, keislaman, dan akhlak yang luhur.

2. Ayat yang diturunkan Allah SWT dengan sebab khusus atau peristiwa tertentu.

Ayat ini jumlahnya tidak banyak. Misalnya, Allah SWT menurunkan surah

al-anfal (8) yang menjelaskan berbagai persoalan mengenai perang, surah at-

tholaaq (65) yang membicarakan masalah yang berkaitan dengan talaq.

Peristiwa sebelum atau saat ayat turun itu para mussafir menganggapnya

sebagai asbabun nuzul.

Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbabun nuzul terbagi menjadi

• Ta’addud al-asbab wa al-nazil wahid ( sebab turunnya lebih dari satu, dan ini

persoalan yang terkandung dalam ayat atau kelompok ayat yang turun satu)

• Ta’addud al-nazil wa al-asbab wahid ( ini persoalan yang terkandung dalam

satu ayat atau kelompok ayat lebih dari satu, sedangkan sebab turunnya satu)

• Redaksi Asbabun nuzul, yang dimaksud dengan ungkapan (redaksi) ini

terkadang sebab nuzul ayat dan terkadang pula kandungan hukum ayat.

Peristiwa atau pertanyaan yang disebut sebagai asbabun nuzul itu terjadi pada

masa Rasulullah SAW atau pada masa saat ayat al-qur’an diturunkan. Jadi kita

Page 10: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

7

mengetahui asbabun nuzul itu dari penuturan para sahabat Nabi yang

menyaksikan peristiwa itu. hal ini berarti asbabun nuzul haruslah berupa riwayat

yang dituturkan para sahabat. Para sahabat dalam menuturkan sebab nuzul

menggunakan ungkapan (redaksi) yang berbeda dari satu peristiwa dengan

peristiwa lainnya. Perbedaan ungkapan itu tentunya mengandung perbedaan

makna yang memiliki impikasi pada status sebab nuzulnya.Macam-macam

ungkapan (redaksi) yang digunakan para sahabat untuk menuturkan sebab

nuzulnya , antara lain :

1. Kata سبب(sebab) , contohnya

(sebab turunnya ayat ini) سبب نزول ھـذه اال یة كــذا

Ungkapan (redaksi) ini disebut ungkapan (redaksi) yang sharih (jelas/tegas).

Maksudnya, sebab nuzul yang menggunakan redaksi ini, menunjukkan betul-betul

sebagai latar belakang turunnya ayat tidak mengandung makna yang lain.

2. Kata فـــ(maka) , contohnya

(telah terjadi peristiwa ini dan itu maka turunlah ayat)حدثت كذا و كذا فـنزلت اآلیة

Ungkapan (redaksi) ini sama pengertiannya dengan penggunaan kata sababu,

yakni sama-sama sharih (jelas/tegas).

3. Kata في (mengenai/tentang), contohnya

(ayat ini turun mengenai ini dan itu)نزلت ھذه اآلیة في كذا و كـذا

Ungkapan seperti ini tidak secara tegas (ghairu sharih) menyebutkan sebab

turunnya ayat. Masih terdapat kemungkinan terkandung makna lain.

• Satu Ayat dengan Sebab Banyak

Jika ditemukan dua riwayat atau lebih mengenai sebab turunnya ayat-ayat dan

masing-masing menyebutkan suatu sebab yang jelas dan berbeda dari yang

disebutkan lawannya, maka riwayat ini harus diteliti dan dianalisis.

Permasalahannya ada empat bentuk, yakni :

Page 11: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

8

o Pertama, salah satu dari keduanya shahih dan yang lainnya tidak.

o Kedua, kedua riwayatnya shahih akan tetapi salah satunya memiliki penguat

(Murajjih) dan yang lainnya tidak

o Ketiga, keduanya shahih dan keduanya sama-sama tidak memiliki penguat

(Murajjih). Akan tetapi keduanya dapat diambil sekaligus.

o Keempat, keduanya shahih dan keduanya tidak memiliki penguat

(Murajjih),akan tetapi keduanya tidak mungkin diambil sekaligus.

• Banyaknya Nuzul dengan Satu Sebab

Terkadang banyak ayat yang turun sedangkan sebabnya hanya satu. Karena

itu banyak ayat yang turun dalam berbagai surat mengenai satu peristiwa.

Contohnya ialah apa yang diriwayatkan oleh Said bin Manshur, Abdurrazaq, At-

Tirmidzi, Ibnu Jarir, Ibnul Mundzir, Ibnu Abu Hatim, Ath-Tharbani, dan Al-

Hakim mengatakan shahih, dari Ummu Salamah, ia berkata :

“Wahai Rasulullah, aku tidak mendengar Allah menyebut kaum perempuan

sedikitpun mengenai hijrah”. Maka Allah Menurunkan QS. Ali-Imran :195 untuk

menjawabnya.

Begitu pula dengan hadist yag diriwayatkan Ahmad, Ibnu Jarir, Ibnul

Mundzir, Ath-Thabrani dan Ibnu Mardawaih dari Ummu Salamah, ia berkata :

“Aku telah bertanya, Wahai Rasulullah, mengapakah kami tidak disebutkan dalam

Al-Qur’an seperti kaum laki-laki? ‘Maka pada suatu hari aku dikejutkan dengan

seruan Rasulullah di atas mimbar’. Beliau membacakan: “Sungguh, laki-laki dan

perempuan Muslim, laki-laki dan perempuan Mukmin, laki-laki dan perempuan

yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan

perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan

perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki

dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang

Page 12: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

9

banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah Menyediakan untuk mereka ampunan

dan pahala yang besar.” (Al-Ahzab: 35)

Al-Hakim meriwayatkan dari Ummu Salamah, ia berkata: “Kaum laki-laki

berperang sedang perempuan tidak. Di samping itu kami hanya memperoleh

warisan setengah bagian dibanding laki-laki. Maka Allah menurunkan ayat: “Dan

janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah Dilebihkan Allah kepada

sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari

apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang

mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh,

Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (An-Nisaa’ : 32)

Ketiga ayat di atas diturunkan karena satu sebab.

• Beberapa Ayat yang Turun Mengenai Satu Orang

Terkadang seorang sahabat mengenai peristiwa lebih dari satu kali dan Al-

Qur’an turun mengenai satu peristiwa,maka dari itu kebanyakan al-quran turun

sesuai dengan peristiwa yang terjadi, misalnya seperti apa yang diriwayatkan oleh

Bukhari dalam kitab al-adahi mufiat tentang berbakti kepada orang tua, dari Saad

bin Abi Waqos ada empat ayat al-quran turun berkenaan dengan aku:

Pertama, ketika ibuku bersumpah dia tidak akan makan dan minum sebelum

aku meninggalkan Muhammad lalu Allah menurunkan ayat, ” Dan jika

memaksamu untuk mempersekutukan aku dengan sesuatu yang tidak ada

pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya dan

pergilah keduanya di dunia dengan baik.”(luqman:15)

Kedua, ketika aku mengambil sebuah pedang dan mengaguminya, maka aku

berkata kepada Rasulullah, ”berikan aku pedang ini” maka turunlah ayat. Mereka

bertanya kepadamu tentang pembagian harta rampasan perang (al-anfal:01).

Ketiga, ketika aku sedang sakit Rasulullah mengunjungiku dan aku bertanya

kepada beliau: ”Rasulullah aku ingin membagikan hartaku, bolehkah aku

mewasiatkan separuh nya?” Beliau menjawab: ”tidak” aku bertanya: ”bagaimana

Page 13: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

10

jika sepertiganya?” Rasulullah diam. maka wasiat dengan sepertiga harta itu

diperbolehkan.

Keempat, ketika aku sedang minum minuman keras (khomr) bersama kaum

ansor, seorang memukul hidungku dengan tulang rahang unta, lalu aku datang

kepada Rasulullah , maka Allah swt melarang minum khomr. Dalam hal ini telah

turun wahyu yang sesuai dengan banyak ayat.

B. Fungsi Asbab al-Nuzul

Perlunya mengetahui asbab al-nuzul, al-Wahidi berkata: ”Tidak mungkin kita

mengetahui penafsiran ayat al-Qur’an tanpa mangetahui kisahnya dan sebab

turunnya ayat adalah jalan yang kuat dalam memahami makna al-Qur’an”. Ibnu

Taimiyah berkata: “Mengetahui sebab turun ayat membantu untuk memahami

ayat al-Qur’an. Sebab pengetahuan tentang “sebab” akan membawa kepada

pengetahuan tentang yang disebabkan (akibat)”.

Namun sebagaimana telah diterangkan sebelumnya tidak semua al-Qur’an

harus mempunyai sebab turun, ayat-ayat yang mempunyai sebab turun juga tidak

semuanya harus diketahui, sehingga tanpa mengetahuinya ayat tersebut bisa

dipahami, Ahmad Adil Kamal menjelaskan bahwa turunnya ayat-ayat al-Qur’an

melalui tiga cara:

1. Ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang dikemukakan

kepada Nabi.

2. Ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa atau

pertanyaan.

3. Ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua kelompok.

Ayat-ayat yang sebab turunnya harus diketahui (hukum) karena asbabal-

nuzulnya harus diketahui agar penetapan hukumnya tidak menjadi keliru. Ayat-

ayat yang sebab turunnya tidak harus diketahui, (ayat yang menyangkut kisah

Page 14: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

11

dalam al-Qur’an).Kebanyakan ayat-ayat kisah turun tanpa sebab yang khusus,

namun ini tidak benar bahwa semua ayat-ayat kisah tidak perlu mengetahui sebab

turunnya, bagaimanapun sebagian kisah al-Qur’an tidak dapat dipahami tanpa

pengetahuan tentang sebab turunnya.

Fungsi memahami asbab al-nuzul antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan perhatian

syara’ terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin,

dan agama. Jika dianalisa secara cermat, proses penetapan hukum

berlangsung secara manusiawi, seperti penghapusan minuman keras,

misalnya ayat-ayat al-Qur’an turun dalam empat kali tahapan, yaitu Q.s. al-

Nahl/ 16:67, Q.s. al-Baqarah/2:219, Q.s. an-Nisa/ 4:43, dan Q.s. al-Maidah/

5:90-91.

2. Mengetahui asbab al-nuzul akan membantu memberikan kejelasan terhadap

beberapa ayat. Misalnya Urwah ibn Zubair mengalami kesulitan dalam

memahami hukum fardhu sa’i antara Shafa dan Marwah, Q.s. al-

Baqarah/2:158:

Artinya: “Sesungguhnya Shafa dan Marwah dalah sebagian dari syiar-syiar

Allah. Barang siapa yang beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka

tidak ada dosa baginya mengerjakan sa’i antara keduanya. Dan barang

siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, sesungguhnya

Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.”

Urwah ibn Zubair kesulitan memahami “tidak ada dosa” di dalam ayat ini. Ia

lalu menanyakan kepada Aisyah perihal ayat tersebut lalu Aisyah menjelaskan

bahwa peniadaan dosa di situ bukan peniadaan hukum fardhu. Peniadaan di situ

dimaksudkan sebagai penolakan terhadap keyakinan yang telah mangakar di hati

kaum Muslimin ketika itu, bahwa melakukan sa’i diantara Shafa dan Marwah

termasuk perbuatan jahiliyah. Keyakinan ini didasarkan atas pandangan bahwa

pada masa pra Islam di bukit Shafa terdapat sebuah patung yang disebut Isa dan di

bukit Marwah ada sebuah patung yang disebut Na ilah. Jika melakukan sa’i

Page 15: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

12

diantara dua bukit itu maka orang-orang Jahiliyah sebelumnya mengusap kedu

patung tersebut. Ketika Islam lahir, patung-patung tersebut dihancurkan, dan

sebagian umat Islam enggan melakukan sa’i di tempat itu, maka turunlah ayat ini

(Q.s. al-Baqarah/2:158)

3. Pengetahuan asbab al-nuzul dapat mengkhususkan (takhshis) hukum terbatas

pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah “sabab khusus”. Sebagai

contoh turunnnya ayat-ayat zhihar pada permulaan surah al-Mujadalah, yaitu

dalam kasus Aus ibn al-Shamit yang menzihar istrinya, Khaulah binti Hakam

ibn Tsa’labah. Hukum yang terkandung di dalam ayat-ayat ini khusus bagi

keduanya dan tidak berlaku bagi orang lain.

4. Yang paling penting ialah asbab al-nuzul dapat membantu memahami apakah

suatu ayat berlaku umum atau berlaku khusus, selanjutnya dalam hal apa ayat

itu diterapakan. Maksud yang sesungguhnya suatu ayat dapat dipahami

melalui pengenalan asbab al-nuzul.4[4]

C. Cara-Cara Mengetahuai Asbab al-Nuzul

Asbab al-nuzul diketahui melalui riwayat yang disandarkan kepada nabi

Muhammad Saw. Tetapi tidak semua riwayat yang disandarkan kepadanya dapat

dipegang. Riwayat yang dapat dipegang ialah riwayat yang memenuhisyarat-

syarat tertentu sebagaimna ditetapkan para ahli hadist. Secara khusus dari riwayat

asbab al-nuzul ialah riwayat dari orang yang terlibat dan mengalami

peristiwayang diriwayatkannya ( yaitu pada saat wahyu diturunkan). Riwayat

yang berasal dari para tabi’in yang tidak merujuk pada rasulullah dan para

sahabatnya, dianggap lemah (dha’if). Sebab itu seseorang tidak dapat begitu saja

menerima pendapat seseorang penulis atau orang seperti itu bhwa suatu ayat

diturunkan dalam keadaan tertentu. Karena itu, kita harus mempunyai

pengetahuan tentang siapa yang meriwayatkan peristiwa tersebut, dan apakah 4[4] Ibid. Hlm. 81

Page 16: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

13

waktu itu ia memang sunguh-sungguh menyaksiakan, dan kemudian siapa yang

menyampaikannya kepada kita.5[5]

D. Jenis-Jenis Riwayat Asbab al-Nuzul

Riwayat-riwayat asbab al-nuzul dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu

riwayat-riwayat pasti dan tegas, dan riwayat-riwayat yang tidak pasti (mumkin).

Kategori pertama, para periwayat dengan tegas menunjukkan bahwa peristiwa

yang diriwayatkannya berkaitan erat dengan asbab al-nuzul, misalnya Ibnu

Abbbas meriwayatkan tentang Q.s. al-Nisa/4:59:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan rasul-Nya,dan

orang-orang yang memiliki kekuasaan (ulil amr) diantara kamu. Kemudian

jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada

Allah (al-Qur’an) dan rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman

kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu)

dan lebih baik akibatnya”.

Ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan Abdullah ibn Hudzaifah ibn Qais

ibn Adi ketika rasul menunjuknya sebagai panglima sariyya (detasemen, sebuah

satuan tugas tentara). Sedangkan kategori kedua (mumkin) periwayat tidak

menceritakan dengan jelas bahwa peristiwa yang diriwayatkannya berkaitan erat

dengan asbab al-nuzul, tetapi hanya menjelaskan kemungkinan-kemungkinannya,

misalnya riwayat Urwah tentang kasus Zubair yang bertengkar dengan seseorang

dari kalangan Anshar, karena masalah aliran air (irigasi di al-Harra). Rasulullah

bersabda:” Wahai Zubair, aliri air tanahmu, dan kemudian tanah-tanah

disekitarmu.” Sahabat Anshar tersebut kemudian memprotes:” Wahai Rasulullah,

apakah karena ini keponakanmu?” Pada saat itu Rasulullah dengan rona wajah

yang memerah kemudian berkata :” Wahai Zubair, alirkan air ketanahnya hingga

penuh, dan kemudian biarkan selebihnya mengalir ketetanggamu.” Tampak

bahwa Rasulullah Saw memungkinkan Zubair memperoleh sepenuh haknya justru

5[5] Ibid. Hlm. 81

Page 17: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

14

sesudah Anshar memnujnjukkan kemarahannya. Sebelumnya Rasulullah telah

memberikan perintah yang adil bagi mereka berdua. Zubair berkata: “ Saya tidak

bisa memastikan, hanya agaknya ayat itu turun berkenaan dengan peristiwa

tersebut.” Ayat yang dimaksud ialah Q.s. al-Nisa /4:65:

Artinya: “Maka demi Tuhan mu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman

hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka

perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu

keberatan terahdap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan

sepenuhnya “.

Mengenai jenis-jenis asbab al-nuzul dapat dikategorikan kedalam beberapa

bentuk sebagai berikut:

1. Sebagai tanggapan atas suatu peristiwa umum

Bentuk sebab turunya ayat sebagai tanggapan terhadap suatu peristiwa,

misalnya riwayat ibn Abbas bahwa Rasulullah perna ke al-Bathha, dan ketika

turun dari gunung beliau berseru: “ Wahaw para sahabat, berkumpullah!” Ketika

melihat orang-orang Quraisy yang juga ikut mengelilinginya, maka beliau pun

bersabda:” apakah engkau akan percaya, apabila aku katakan bahwa musuh

tengah mengancam ari balik punggung gunung dan mereka bersiap-siap

menyebrang entah dipagi hari ataupun dipetang hari?” Mereka menjawab:” Ya,

kami percaya wahai Rasulullah!” Kemudian Nabi melanjutkan,” Danaku akan

menjelaskan kepada mu tentang beberapa hukuman.” Maka Abu Lahab berkata:”

Apakah hanya untuk masalah seperti ini engkau kumpulkan kami, wahai

Muhammad?” Maka Allah kemudian menurunkan Q.s.al-Lahab/111

Artinya:”Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan

binasa. Tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang dia

usahakan. Kelakdia akan masuk kedalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula)

istrinya, membawa kayu bakar. Yang di lehernya ada tali sabut.”

Page 18: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

15

2. Sebagai tanggapan atau suatu peristiwa khusus

Contoh sebab turunnya ayat sebagai tanggapan atas suatu peristiwa khusus

ialah turunnya surah al-Baqarah/2:158, sebagaimana telah diuraikan terdahulu.

3. Sebagai jawaban terhadap pertanyaan kepada Nabi

Asbab al-nuzul lainnya ada dalam bentuk pertanyaan kepada Rasulullah,

seperti turunnya Q.s. al-Nisa/4:11:

Artinya: “Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)

anak-anakmu. Yaitu bagian anak-anak laki-laki sama dengan bagian dua anak

perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua penting dari harta yang

ditinggalkan. Jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh

separuh harta. Dan untuk dua orang ibu-bapak bagi masing-masing seperenam

dari harta yang ditinggalkan.”

Ayat tersebut turun untuk memberikan jawaban secara tuntas terhadap

pertanyaan Jabir kepada Nabi, sebagaimana diriwayatkan Jabir: “Rasulullah

datang bersama Abu Bakar, berjalan kaki mengunjungiku (karena sakit) di

perkampungan Banu Salamah. Rasulullah menemukanku dalam keadaan tidak

sabar sehingga beliau meminta agar disediakan air, kemudian berwudhu, dan

memercikkan sebagian pada tubuhku. Lalu aku sadar, dan berkata: “Ya

Rasulullah! Apakah yang Allah perintahkan bagiku berkenaan dengan harta benda

milikku?” Maka turunlah ayat di atas.

4. Sebagai jawaban dari pertanyaan Nabi

Salah satu bentuk lain ialah Rasulullah Saw mengajukan pertanyaan, seperti

turunnya Q.s Maryam/19:64:

Artinya: “Dan tidaklah kami (Jibril) turun,kecuali dengan perintah Tuhanmu.

Kepunyaan-Nya lah apa-apa yang dihadapan kita, apa-apa yang ada di belakang

kita, dan apa-apa yang ada diantara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.”

Page 19: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

16

Ayat tersebut turun untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan Nabi,

sebagaimana diriwayatka Ibn Abbas bahwa Rasulullah bertanya kepada Malaikat

Jibril, “Apa yang menghalangi kehadiranmu, sehingga lebih jarang muncul

ketimbang masa-masa sebelumnya?” Maka turunlah ayat di atas.

5. Sebagai tanggapan atas pertanyaan yang bersifat umum

Dalam bentuk lain, ayat-ayat al-Qur’an diturunkan dalam rangka memberi

petunjuk perihal pertanyaan bersifat umum, yang muncul di kalangan sahabat

Nabi,seperti turunnya Q.s. al-Baqarah/2:222:

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah: ”Haid itu

adalah suatu kotoran.” Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari

wanita diwaktu haid,dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka

suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang

diperintahkan kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang

taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.”

Ayat itu turun perihal pertanyaan yang bersifat umum dari kalangan sahabat

Nabi, sebagaimana diriwayatkan oleh Tsabit oleh Anas bahwa di kalangan

Yahudi, apabila wanita mereka sedang haid, mereka tidak makan bersama wanita

tersebut, atau juga tidak tinggal serumah. Para sahabat yang mengetahui masalah

itu kemudian bertanya kepada Rasulullah Saw tentang hal ini, maka turunlah ayat

di atas.

6. Sebagai tanggapan terhadap orang-orang tertentu

Kadangkala ayat-ayat al-Qur’an turun untuk menanggapi keadaan tertentu

atau orang-orang tertentu, seperti turunnya Q.s. al-Baqarah/2:196:

Artinya: “Dan sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Jika

kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah)

korban yang mudah didapat dan jangan kamu mencukur kepalamu sebelum

korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada diantara kamu yang sakit

Page 20: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

17

atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah berfidyah,

yaitu berpuasa atau bersedekah atau berkorban.”

Ka’b ibn Ujrah meriwayatkan bahwa ayat di atas turun berkenaan dengan

pelaksanaan haji dan umrah.jika ada seseorang yang merasa sakit atau ada

gangguan di kepala, maka diberi kemudahan baginya. Ka’b ibn Ujrah sendiri

merasakan ada masalah dengan kutu-kutu yang banyak di kepalanya, lalu ia

sampaikan kepada Nabi, dan Nabi menjawab: “Cukurlah rambutmu dan

gantikanlah dengan berpuasa tiga hari, atau menyembelih hewan kurban atau

memberi makan untuk enam orang miskin, untuk masing-masing orang miskin

satu sha.”

Contoh lain adalah rujukan tentang Nabi Muhammad Saw, di dalam al-

Qur’an, seperti turunnya Q.s. al-Qiyamah/75:16-18:

Artinya: “Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) al-Qur’an

karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas tanggungan

Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan membuatmu pandai membacanya.

Apabila Kami telah selesai membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu.”

Menurut riwayat Ibn Abbas, ayat ini turun ketika Malaikat Jibril

menyampaikan wahyu kepada Nabi. Nabi tampak menggerak-gerakkan lidah dan

bibirnya, hal ini tampak amat berat baginya, dan gerakan tersebut merupakan

petunjuk bahwa wahyu sedang turun.

7. Beberapa sebab tapi satu wahyu

Terkadang wahyu turun untuk menanggapi beberapa peristiwa atau sebab,

misalnya turunnya Q.s. al-Ikhlas/112:

Artinya: “Katakanlah: ”Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan

yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Tiada beranak dan tiada pula

diperanakkan. Dan tiada seorang pun yang setara dengan Dia.”

Page 21: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

18

Ayat-ayat di atas turun sebagai tanggapan terhadap orang-orang musyrik

Mekah sebelum hijrah, dan terhadap kaum ahli kitab yang ditemui di Madinah

sesudah hijrah.

8. Beberapa wahyu tetapi satu sebab

Ada lagi beberapa ayat yang diturunkan untuk menanggapi satu peristiwa,

misalnya ayat-ayat diturunkan untuk menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

Ummu Salamah, yakni mengapa hanya lelaki saja yang yang disebut dalam al-

Qur’an, yang diberi ganjaran. Menurut al-Hakim dan Tarmizi, pertanyaan itu

menyebabkan turunnya tiga ayat, yaitu Q.s. Alu Imran/3:195, Q.s. al-Nisa/4:32

dan Q.s. al-Ahzab/33:35.6[6]

E. Beberapa Pandangan tentang Asbab al-Nuzul

Para ulama tidak sepakat mengenai kedudukan asbab al-Nuzul. Mayoritas

ulama tidak memberikan keistimewaan khusus kepada ayat-ayat yang mempunyai

riwayat asbab al-nuzul, karena yang terpenting bagi mereka ialah apa yang tertera

di dalam redaksi ayat.

Jumhur ulama kemudian menetapkan suatu kaidah:

Artinya: “Yang dijadikan pegangan ialah keumuman lafal, bukan kekhususan

sebab.”

Sedangkan sebagian kecil ulama memandang penting keberadaan riwayat-

riwayat asbab al-nuzul di dalam memahami ayat. Golongan ini juga memetapkan

kaidah:

Artinya: “yang dijadikan pegangan ialah kekhususan sebab, bukan kemuman

lafal.”

6[6] Ibid. Hlm.89

Page 22: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

19

Jumhur ulama berpendapat bahwa ayat-ayat yang diturunkan berdasarkan

sebab khusus tetapi diungkapkan dalam bentuk lafal umum, maka yang dijadikan

pegangan ialah lafal umum. Sebagai contoh, turunnya Q.s. al-Maidah/5:38:

Artinya: “Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah

tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan

sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Ayat ini turun berkenaan dengan pencurian sejumlah perhiasan yang

dilakukan pada masa Nabi. Tetapi ayat ini menggunakan lafal ‘am, yaitu isim

mufrad yang dita’rifkan dengan alif lam (al) jinsiyyah. Mayoritas utama

memahami ayat tersebut berlaku umum, tidak hanya tertuju kepada yang menjadi

sebab turunnya ayat.

Sebaliknya minoritas ulama menekankan pentingnya riwayat asbab al-nuzul

dengan memberikan contoh tentang Q.s. al-Baqarah/2:115:

Artinya: “Dan kepunyaan Allah lah timur dan barat, maka kemanapun kamu

menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya)

lagi Maha Mengetahui."

Jika hanya berpegang kepada redaksi ayat, maka hukum yang dipahami dari

ayat tersebut ialah tidakwajib menghadap ke kiblat pada waktu shalat, baik dalam

keadaan musafir atau tidak. Pemahaman seperti ini jelas keliru karena

bertentangan dengan dalil lain dan ijma’ para ulama. Akan tetapi dengan

memperhatikan asbab al-nuzul ayat tersebut, maka dipahami bahwa ayat itu bukan

ditujukan kepada orang-orang yang berada pada kondisi biasa atau bebas, tetapi

kepada orang-orang yang karena sebab tertentu tidak dapat menentukan arah

kiblat.

Kaidah kedua lebih kontekstual, tetapi persoalannya adalah tidak semua ayat-

ayat al-Qur’an mempunyai asbab al-nuzul. Ayat-ayat yang mempunyai asbab al-

Page 23: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

20

nuzul jumlahnya sangat terbatas. Sebagian diantaranya tidak shahih, ditambah lagi

satu ayat kadang-kadang mempunyai dua atau lebih riwayat asbab al-nuzul.7[7]

F. Kaidah Pengkajian Tafsir

Kaidah pengkajian penafsiran merupakan kaidah yang dibangun berdasarkan

perspektif dan wordview yang dianut oleh berbagai aliran pemikiran Islam. Dalam

hal ini warna tafsir menjadi sangat beragam sesuai dengan perspektif keilmuannya

masing-masing.

Beberapa perspektif keilmuan yang berpengaruh dalam penafsiran al-Qur’an

di antaranya adalah ilmu kalam, fiqh, tasawuf, filsafat dan ilmu pengetahuan

modern. Pada masing-masing perspektif keilmuan tersebut juga terdapat berbagai

aliran pemikiran yang bermacam-macam. Misalnya adanya perbedaan kaidah

antara tafsir yang dikembangkan Asy’ariyah dan Muktazilah dalam perspertif

teologi. Atau antara tafsir Syafi’iyah dan Hanafiyah dalam perspektif fiqh. Juga

antara tafsir Ghazalian dan Rusydian dalam sudut pandang filsafat. Setiap aliran

memiliki perspertif keilmuan tersendiri berdasarkan paradigmanya masing-

masing.

Munculnya ilmu pengetahuan modern juga berpengaruh pada corak tafsir

umat Islam. Adanya perubahan sosial, perkembangan ilmu pengetahuan dan

bahasa melahirkan tafsir modern. Arus perubahan dan perkembangan ini berjalan

sedemikian cepat dan bersifat global. Akibatnya pandangan umat Islam terhadap

realitas pun berubah. Dus pemahaman terhadap informasi yang bersumber dari al-

Qur’an pun mengalami perubahan.

Misalnya ketika ilmu pengetahuan dapat mendeteksi jenis janin bayi ketika

masih dalam perut ibunya, maka pemahaman terhadap teks “Allah mengetahui

apa yang dikandung oleh setiap perempuan (hamil)” (Q.S. 13:8) tidak lagi

ditafsirkan mengetahui jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Melainkan

mengetahui dalam perspektif yang lain, seperti masa depan, jiwa, bakat dan

perincian yang lain.

7[7] Ibid. Hlm. 91

Page 24: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

21

Rasionalitas modern seperti inilah yang menjadi ciri khusus tafsir modern.

Para mufasir modern melakukan penafsiran dengan menggunakan kacamata yang

bisa dikonsumsi masyarakat saintifik. Salah satu cirinya adalah adanya upaya

demitologisasi terhadap berbagai pemikiran yang tidak rasional yang dilakukan

para mufasir sebelumnya.8[8]

8[8]http://kumpulan-makalah-islami.blogspot.co.id/2010/01/kaida-kaidah-tafsir.html

Page 25: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

22

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Asbab al-nuzul didefinisikan sebagai suatu hal yang karenanya al-qur’an

diturunkan untuk menerangkan status hukumnya, pada masa hal itu terjadi,

baik berupa peristiwa maupun pertanyaan, serta memiliki faedah didalamnya.

2. Fungsi memahami asbab al-nuzul

Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan

perhatian syara’ terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik,

jenis kelamin, dan agama.

Mengetahui asbab al-nuzul akan membantu memberikan kejelasan

terhadap beberapa ayat.

Pengetahuan asbab al-nuzul dapat mengkhususkan (takhshis) hukum

terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah “sabab

khusus”.

Dapat membantu memahami apakah suatu ayat berlaku umum atau

berlaku khusus, selanjutnya dalam hal apa ayat itu diterapakan.

3. Cara turunnya Asbab al-Nuzul itu:

Pertama ayat-ayat turun sebagai reaksi terhadap pertanyaan yang

dikemukakan kepada Nabi.

Kedua ayat-ayat turun sebagai permulaan tanpa didahului oleh peristiwa

atau pertanyaan.

Ketiga ayat-ayat yang mempunyai sebab turun itu terbagi menjadi dua

kelompok.

Asbab al-nuzul diketahui melalui riwayat yang disandarkan kepada nabi

Muhammad SAW. Tetapi tidak semua riwayat yang disandarkan kepadanya dapat

Page 26: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

23

dipegang. Riwayat yang dapat dipegang ialah riwayat yang memenuhisyarat-

syarat tertentu sebagaimna ditetapkan para ahli hadist.

Riwayat-riwayat asbab al-nuzul dapat digolongkan dalam dua kategori, yaitu

riwayat-riwayat pasti dan tegas, dan riwayat-riwayat yang tidak pasti (mumkin).

Para ulama tidak sepakat mengenai kedudukan asbab al-Nuzul. Mayoritas

ulama tidak memberikan keistimewaan khusus kepada ayat-ayat yang mempunyai

riwayat asbab al-nuzul, karena yang terpenting bagi mereka ialah apa yang tertera

di dalam redaksi ayat.

Kaidah pengkajian penafsiran merupakan kaidah yang dibangun berdasarkan

perspektif dan wordview yang dianut oleh berbagai aliran pemikiran Islam. Dalam

hal ini warna tafsir menjadi sangat beragam sesuai dengan perspektif keilmuannya

masing-masing.

B. Saran

Berdasarkan pada uraian tersebut diatas, maka penulis menyampaikan saran-

saran yang berkaitan dengan Pengertian Asbab Al-Nuzul Dan Kaidah-Kaidah

Pengkajian Tafsir. Dengan mempelajari Alqur’an dan sebab-sebab di turunkannya

al-quran bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan

mengaplikasikan isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Page 27: MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH- …€¦ · MAKALAH PENGERTIAN ASBAB AL-NUZUL DAN KAIDAH-KAIDAH PENGKAJIAN TAFSIR Mata Kuliah : Pengantar Studi Al-Qur’an Dosen : Cecep

24

DAFTAR PUSTAKA

1[1] Prof. Dr. M. Quraish Shibab, Prof. Dr. H. Ahmad Sukardja, Dr. Badri Yatim, Dr. Dede

Rosyada, Drs. Nasaruddin Umar, M.A. Ulum Al-Qur’an.Jakarta: Pustaka Firdaus. 2001. Hlm. 77

1[2]Abu Anwar, M.Ag. Ulumul Qur’an. Pekanbaru: Amzah. 2002. Hlm. 29

1[3]Ibid. Hlm.78

1[4] Ibid. Hlm. 81

1[5] Ibid. Hlm. 81

1[6] Ibid. Hlm.89

1[7] Ibid. Hlm. 91

http://kumpulan-makalah-islami.blogspot.co.id/2010/01/kaida-kaidah-tafsir.html