makalah pendidikan kewarganegaraan untuk membangun demokrasi berkeadaban
-
Upload
sabiq-al-hasby -
Category
Documents
-
view
751 -
download
99
description
Transcript of makalah pendidikan kewarganegaraan untuk membangun demokrasi berkeadaban
-
MAKALAH
TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen : JUNAIDI IDRUS, S.AG., M.HUM
JUDUL MAKALAH
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN DEMOKRASI
BERKEADABAN
NAMA DAN NIM PENGUSUL
Sabiq Al-Hasby
12.11.6242
12-S1Ti-08
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN
KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
2015
-
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kuliah dengan judul
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNTUK MEMBANGUN DEMOKRASI
BERKEADABAN .
Tugas makalah ini merupakan penelitian dari penulis yang bertujuan untuk
menjelaskan Bagaimana cara penerapan kepada generasi muda dan masyarakat melalui
pendidikan kewarganegaraan agar menjadi bangsa yang demokrasi berkeadaban. Serta untuk
menyelesaikan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Kampus Stmik Amikom
Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari materi
maupun teknik penyajiannya, mengingat kurangnya pengetahuan dan pengalaman penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan.
Ttd
Penulis
-
ii
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ i
Daftar Isi ................................................................................................................................................ ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................................................... 3
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................................................................. 3
BAB II .................................................................................................................................................... 4
LANDASAN TEORI ............................................................................................................................ 4
2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................................................ 4
2.2 Dasar Teori .................................................................................................................................. 5
2.2.1 Pendidikan Kewarganegaraan ............................................................................................ 5
2.2.2 Demokrasi ............................................................................................................................. 6
2.2.3 Pengertian politik ................................................................................................................. 7
BAB III ................................................................................................................................................... 8
METODE PENELITIAN ..................................................................................................................... 8
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................................................ 8
3.2 Prosedur Penelitian ..................................................................................................................... 8
BAB IV ................................................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................................................ 10
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................................ 10
4.2 Kritik .......................................................................................................................................... 10
4.3 Saran .......................................................................................................................................... 10
Daftar pustaka ..................................................................................................................................... 12
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bangsa Indonesia yang kini tengah memasuki era reformasi dalam upaya membangun
demokrasi yang berkeadaban. Reformasi yang dipercaya memberikan secercah harapan dalam
tatanan kehidupan yang benar-benar demokratis. Namun, demokrasi yang seringkali dibahas
tersebut terasa sangat sulit untuk menjadi contoh negara demokrasi yang sempurna. Ditandai
oleh perilaku warga negara yang menyimpang dari norma perilaku masyarakat, seprti tindakan
anarkisme, tawuran antar kelompok suku bangsa, main hakim sendiri dan merajalelanya
tindakan korupsi di Indonesia.
Banyaknya rintangan yang muncul di Indonesia kini, bangsa Indonesia harus optimis
dalam membangun serta mewujudkan negara yang demokratis. Oleh karena itu banyak cara
untuk membangun negara yang demokratis diantaranya mengajarkan sikap dan norma positif
yang berkeadaban bagi generasi muda dalam pelajaran pendidikan kewarganegaraan.
Pendidikan kewarganegaraan berperan sangat penting dalam membangun demokrasi
berkeadaban agar tidak mewujudkan political literacy atau tidak melek politik sehingga tidak
mengetahui cara kerja demokrasi lembaga-lembaganya serta tidak mewujudkan political
apathisme atau bersikap masa bodoh atas proses-proses politik. Dengan begitulah pendidikan
kewarganegaraan bisa menjadi sarana penting bagi generasi muda dan masyarakat luas dalam
nilai-nilai dan melestarikan demokrasi yang berkeadaban.
Perlunya tanggung jawab dalam diri warga negara adalah hal yang wajar. Misalnya di
negara-negara maju seperti Prancis yang menerapkan Education Civique di negaranya agar
warga negaranya berkarakter Im Franche. Sama halnya dengan Indonesia, dengan di
-
2
ajarkannya pendidikan kewarganegaraan agar menciptakan warga negara yang berkewajiban
dalam demokrasi yang berkeadaban. Sehingga tatanan kehidupan bangsa Indonesia akan
terjamin.
Demokrasi bukanlah mesin yang bisa berjalan dengan sendirinya, tetapi harus secara
sadar direproduksi dari satu generasi ke generasi berikutnya. Oleh karena itu pendidikan
demokrasi (education for democracy) seharusnya mutlak diperlukan. Didesain secara
sistemik untuk mengembangkan prinsip-prinsip dan nilai budaya warga negara demokratif,
partisipatif, dan berkeadaban dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.
Pendidikan demokrasi di Indonesia telah dilaksanakan, khususnya sejak berakhirnya
orde baru dan lahirnya era reformasi. Tetapi, perlu di konsep lagi, sehingga lahirn paradigma
pendidikan demokrasi melalui pendidikan kewarganegaraan ini bukan hanya secara
konstitutional ada, tetapi secara instrumental dan praksis benar-benar terjadi dan memberikan
dampak yang berkualitas dari segi kehidupan berdemokrasi berkeadaban di Indonesia.
Secara keseluruhan, maka pendidikan kewarganegaraa berperan penting sebagai
wahana yang sistemik bagi pendidikan demokrasi, yang semestinya tidak hanya dalam konsep,
prinsip dan nilai-nilai demikrasi, tetapi harus merupakan benar-benar terjadi proses berperilaku
demokratis. Pendidikan kewarganegaraan tidak harus diajarkan berdasarkan jadwal saja, tetapi
harus dikaitkan dengan banyak hal yang di peruntukkan bagi generasi muda, termasuk banyak
hal yang terjai diluar sekolah serta pengimplementasiannya.
-
3
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapa saja yang berhak ikut andil dalam mengembangkan kepribadian masyarakat
untuk menjadi bangsa yang demokrasi berkeadaban?
2. Bagaimana caranya untuk mengembalikan masyarakat menjadi bangsa yang
demokrasi berkeadaban?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Tindakan yang tepat bagi generasi muda dalam berdemokrasi.
2. Bagaimana cara penerapan kepada generasi muda dan masyarakat melalui pendidikan
kewarganegaraan agar menjadi bangsa yang demokrasi berkeadaban.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan pertimbangan atau masukan penulis dalam penyusunan strategi
(penerapan metode, model dan langkah-langkah) selanjutnya;
2. Diharapkan dijadikan masukan bagi pemerintah terutama Dinas Pendidikan dalam
peningkatan mutu pendidikan; dan
3. Semoga dapat memberikan sumbang saran yang positif bagi generasi muda dan
masyarakat.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan penelitian sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat
penelitian.
Bab II Landasan Teori, berisi tinjauan pustaka dan dasar tori.
Bab III Metode Penelitian, berisi jenis penelitian dan prosedur penelitian
Bab IV Penutup, berisi kesimpulan, kritik dan saran.
-
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Dari penelitian dilakukan, sumber data didapatkan dari bahan cetak (kepustakaan) dan
internet misalnya repository ebook, makalah, buku, serta penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya.
Penelitian sebelumnya sudah banyak dilakukan, namun banyak perbedaan perspektif dari
setiap penelitian tersebut, antara lain:
RUSKANDI, Cucu (2010) Model Pengembangan Budaya Demokrasi Konstitusional
Melalui Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Perspektif Pendidikan Demokrasi Berbasis
Sekolah : Studi Kasus Di SMA Terpadu Krida Nusantara Kota Bandung. S2 thesis, Universitas
Pendidikan Indonesia. Menyimpulkan bahwa pendidikan demokrasi yang dibangun disekolah
secara konsisten dan kontinyu dapat mewujudkan pranata atau tatanan sosial-pedagogis yang
kondusif atau memberi suasana bagi tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi
demokratis.
Penelitian Sekarang Penelitian Sebelumnya
Kelebihan Memahami unsur penting
dari pendidikan
kewarganegaraan untuk
indonesia yang demokrasi
berkeadaban
Menerapkan pengembangan
budaya Demokrasi melalui
pendidikan
kewarganegaraan.
Kekurangan Kurangnya Observasi ke
tempat sebenarnya.
Teori tidak menggunakan
unsur agama dan sains.
-
5
2.2 Dasar Teori
Teori teori yang digunakan dalam penelitian adalah :
2.2.1 Pendidikan Kewarganegaraan
Istilah Civic Education diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Pendidikan
Kewargaan dan menjadi Pendidikan Kewarganegaraan. Secara umum, pengertian pendidikan
kewarganegaraan diartikan sebagai langkah demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan
warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis. Jika dipandang secara demokrasi,
pendidikan kewarganegaraan yaitu pendidikan yang mendidik generasi muda untuk menjadi
warga negara yang demokratis, berbudi pekerti yang luhur, berwawasan kebangsaan, dan ikut
berpartisipasi dalam pembelaan negara.
Dalam tatanan kurikulum pendidikan nasional terdapat pelajaran khusus yang mempelajari
demokrasi di Indonesia yaitu:
1. Pendidikan kemasyarakatan yang merupakan integrasi negara, ilmu bumi, dan kewarganegaraan
( 1954 )
2. Civics ( 1957/1962 )
3. Ditingkat perguruan tingi pernah ada mata kuliah Manipol dan USDEK, Pancasila dan UUD 1945
( 1960-an)
4. Filsafat Pancasila ( 1970- sampai sekarang )
5. Pendidikan kewarganegaraan civics dan hukum ( 1973 )
6. Pendidikan moral atau PMP ( 1975 /1984 )
7. Pendidikan kewiraan ( 1989-1990-an)
8. Dan pendidikan kewarganegaraan ( 2000-sekarang)
-
6
2.2.2 Demokrasi
Secara etimologis, demokrasi terdiri dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani
(dmokrata) "kekuasaan rakyat", yang terbentuk dari (dmos) "rakyat" dan
(kratos) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada abad ke-5 SM untuk menyebut sistem
politik negara Yunani.1
Demokrasi adalah suatu istilah yang bersifat universal. Namun tidak ada satu sistem
demokrasi yang berlaku untuk semua bangsa atau semua negara. Demokrasi adalah bentuk atau
mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya untuk mewujudkan kedaulatan
rakyat (kekuasaan warga negara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintahan negara
tersebut. Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sistem politik demokrasi ditandai oleh:
a. Legitimasi pemerintah didasarkan pada klaim bahwa pemerintah tersebut mewakili
kehendak rakyatnya.
b. Legitimasi kekuasaan diperoleh melalui pemilihan umum yang kompetitif.
c. Sebagian besar orang dewasa dapat ikut serta dalam pemilu, baik sebagai pemilih
maupun sebagai calon untuk menduduki jabatan penting.
d. Penduduk memilih secara rahasia dan tanpa paksaan.
e. Masyarakat dan pemimpin memiliki hak-hak dasar, seperti kebebasan berbicara,
beropini, berorganisasi, dan sebagainya
1 http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi ,diakses pada tanggal 10 Maret 2015, pukul 17:34 WIB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi
-
7
2.2.3 Pengertian politik
Secara etimologi. Politik dalam bahasa Arab disebut siyasyah yang kemudian
iterjemahkan menjadi siasat dan dalam bahasaInggrisnya disebut politics. Politik (dari
bahasa Yunani: politikos, yang berarti dari, untuk, atau yang berkaitan dengan warga
negara), adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang
antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.2
Pada awalnya politik berhubungan dengan ketatanegaraan negara seperti interaksi
pemerintah dalampembuatan kebijakan-kebijakan tertentu demi kepentingan bersama.
Namun jika dirasakan lama kelamaan, politik yang dulunya merealisasikan untuk
kepentingan bersama, entah itu untuk membimbing dan mengayomi rakyat kini hanya
menjadi suatu wacana yang terbukti hanya untuk kepentingna sebuah partai. Politisan
berlomba-lomba untuk meduduki kursi DPR agar mndapat jabatan tertentu di partai politik
dengan alasan tertentu yaitu kesejahteraan social bagi dirinya dan keluarganya.
Indonesia adalah negara demokrasi konstitusional. Setelah jatuhnya rezim Orde Baru yang
otoriter pada tahun 1998, berbagai perubahan konstitusional dilakukan untuk melemahkan
kekuasaan cabang-cabang eksekutif. Dengan demikian, membuat sebuah sistem kediktatoran
baru hampir mustahil. Indonesia saat ini ditandai oleh kedaulatan rakyat termanifestasi dalam
pemilihan parlemen dan presiden setiap lima tahun. Sejak berakhirnya Orde Baru dan
mulainya periode Reformasi, setiap pemilu di Indonesia dianggap bebas dan adil.
2 http://id.wikipedia.org/wiki/Politik ,diakses tanggal 10 Maret 2015, pukul 18:03 WIB
-
8
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif yang deskriptif. dimana
penelitian dilakukan dengan membaca dari study literatur, buku, artikel, blog, dll dimana buku
yang penulis gunakan merupakan buku atau bacaan yang berkenaan dengan teori teori
pembahasan yang sesuai dengan judul makalah.
Alat pengumpulan data didapatkan dari sumber daya buku, internet, serta ebook, dan
teknik pengumpulandata dengan cara membaca dan membandingkan semua isi dari buku yang
berkaitan dengan judul pada makalah ini.
Analisis data yang diambil untuk penelitian ini, yaitu sumber daya buku, internet, ebook
yang membahas tentang pengimplementasian pendidikan kewarganegaraan di kalangan
masyarakat, supaya menjadi rakyat yang berdemokrasi berkeadaban. Data diolah dan di
analisis agar diperoleh data yang deskriptif dengan cara berfikir deduktif dan induktif untuk
mendapatkan hasil positif dari pendidikan kewarganegaraan di masyarakat.
3.2 Prosedur Penelitian A. Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan alternative pemecahan masalah.
Merencanakan pertanyaan wawacara kepada masyarakat dan peserta didik bagaimana
pentingnya pendidikan kewarganegaraan.
Mempersiapkan sumber, bahan, dan alat Bantu yang dibutuhkan.
Menyusun lembar kerja.
Mengembangkan format evaluasi
B. Pengamatan
-
9
Melakukan observasi dengan memakai alat yang sudah disiapkan yaitu dengan alat perekam,
catatan anekdot untuk mengumpulkan data.
Menlai hasil tindakan sesuai jawaban pertanyaan yang diajukan peneliti.
-
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pendidikan demokrasi yang dibangun disekolah secara konsisten dan kontinyu dapat
mewujudkan pranata atau tatanan sosial-pedagogis yang kondusif atau memberi suasana bagi
tumbuh kembangnya berbagai kualitas pribadi demokratis. Dalam memanajemen
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan disekolah, upaya pembangunan karakter
(pembangunan karakter) merupakan ihtiar yang sinergis, dalam beberapa aspek, mulai dari
apresiasi guru, kultur sekolah, kepemimpinan kepala sekolah, dan rancangan pembelajaran.
Upaya pencerahan kepada semua pihak dari seluruh potensi yang ada di sekolah mengenai
pembangunan karakter perlu dilakukan secara terencana, sistematis, dan terpadu dengan
melibatkan para pakar pembangunan karakter, dengan didukung oleh para pengambil
kebijakan yaitu kepala sekolah dan dinas pendidikan setempat.
Masyarakat yang telah berupaya menegakkan demokrasi berkeadaban hendaknya
mendukung kepada generasi muda saat ini agar mengikuti langkah mereka. Demokrasi ini
sangat penting karena selain mencerminkan bangsa dan negara yang baik tetapi juga menjadi
pribadi yang baik pula untuk masa depan generasi muda. Diajarkan sopan santun pada
pelajaran pendidikan kewarganegaraan disekolah untuk kalangan sosial masyarakat.
4.2 Kritik
Indonesia yang sudah mendapat dukungan dari pemerintah ini tidaklah sepenuhnya
berjalan dengan lancar. Apalagi pemerintah itu sendiri yang melakukan tindakan yang keluar
dari jalur demokrasi berkeadaban. Seperti adanya politik uang untuk pemilihan umum dan
lain sebagainya.
4.3 Saran
Pemerintah hendaknya melakukan dukungan penuh bagi generasi muda saat ini yang
tengah mendapat pendidikan kewarganegaraan disekolahnya. Mengadakan penyuluhan
-
11
kepada generasi muda serta penyuluhan bagi masyarakat sekitar tentang bagaimana menjadi
negara yang berdemokrasi berdaulat. Tetapi selain melakukan penyuluhan kepada
masyarakat, anggota dari pemerintahan itu sendirilah yang harus dibina supaya memiliki jiwa
kebangsaan yang kuat.
-
12
Daftar pustaka A. E-book
http://repository.upi.edu/9959/t_pkn_0808266_chapter1.pdf tersedia online, (10 Maret
2015)
Manajemen Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pembangun Karakter
tersedia Online :http://lib.unnes.ac.id/16821/1103605012.pdf (11 Maret 2015)
B. Internet
https://www.academia.edu/8385772/Perkembangan_Pendidikan_Kewarganegaraan_di
_Indonesia (9 Maret 2015)
http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi (9 Maret 2015)
http://id.wikipedia.org/wiki/Politik (9 Maret 2015)
https://www.academia.edu/4300032/Implementasi_Demokrasi_Politik_di_Indonesia
(10 Maret 2015)
http://www.indonesia-investments.com/id/budaya/politik/item65 (10 Maret 2015)
https://www.academia.edu/7177479/Makalah_Demokrasi_dan_Penerapannya_di_Indo
nesia (11 Maret 2015)
http://repository.upi.edu/9959/t_pkn_0808266_chapter1.pdfhttp://lib.unnes.ac.id/16821/https://www.academia.edu/8385772/Perkembangan_Pendidikan_Kewarganegaraan_di_Indonesiahttps://www.academia.edu/8385772/Perkembangan_Pendidikan_Kewarganegaraan_di_Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttps://www.academia.edu/4300032/Implementasi_Demokrasi_Politik_di_Indonesiahttp://www.indonesia-investments.com/id/budaya/politik/item65https://www.academia.edu/7177479/Makalah_Demokrasi_dan_Penerapannya_di_Indonesiahttps://www.academia.edu/7177479/Makalah_Demokrasi_dan_Penerapannya_di_Indonesia