Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

47
BAB I PENDAHULUAN Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan lingkungan yang cepat seperti yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan, sehingga perusahaan harus secara terus menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Pada era globalisasi, perusahaan terutama perusahaan jasa harus memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran secara kritis. 1 Hal ini disebabkan karena permintaan akan produk jasa ini sangat tinggi, terutana pada era globalisasi. Sehingga banyak perusahaan jasa melakukan strategi pemasaran yang dapat menarik minat konsumen. PT Pos Indonesia saat ini merupakan salah satu perusahaan berorientasi bisnis yang melayani jasa pos dan produk-produk pendukung jasa pos. Sebelumnya, PT Pos Indonesia merupakan Perusahaan Milik Negara yang diberi subsidi dan sekaligus menjadi agen pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial jasa pos kepada pemerintah dan masyarakat. Suatu perubahan besar dialami oleh PT Pos Indonesia dengan perubahan jenis badan usahanya. 2 Keterbukaan informasi dan era pasar bebas dunia yang diikuti dengan pembentukan kerjasama melalui regionalisasi kekuatan ekonomi (GATT, WTO, AFTA, APEC) adalah nuansa baru kemitraan masa depan. Untuk mensikapi Page | 1

Transcript of Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Page 1: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan lingkungan yang

cepat seperti yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan, sehingga perusahaan

harus secara terus menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap

perubahan pasar. Pada era globalisasi, perusahaan terutama perusahaan jasa harus

memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran secara kritis.1 Hal ini

disebabkan karena permintaan akan produk jasa ini sangat tinggi, terutana pada era

globalisasi. Sehingga banyak perusahaan jasa melakukan strategi pemasaran yang

dapat menarik minat konsumen.

PT Pos Indonesia saat ini merupakan salah satu perusahaan berorientasi bisnis

yang melayani jasa pos dan produk-produk pendukung jasa pos. Sebelumnya, PT Pos

Indonesia merupakan Perusahaan Milik Negara yang diberi subsidi dan sekaligus

menjadi agen pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial jasa pos kepada

pemerintah dan masyarakat. Suatu perubahan besar dialami oleh PT Pos Indonesia

dengan perubahan jenis badan usahanya.2

Keterbukaan informasi dan era pasar bebas dunia yang diikuti dengan

pembentukan kerjasama melalui regionalisasi kekuatan ekonomi (GATT, WTO,

AFTA, APEC) adalah nuansa baru kemitraan masa depan. Untuk mensikapi gejala-

gejala ini perlu adanya suatu pengaturan melalui strategi jangka panjang. PT. POS

Indonesia sebagai salah satu BUMN di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi

strategis di atas. Sebagai pengelola jasa hantaran pos nasional yang diarahkan pada

profit oriented, PT. Pos Indonesia dihadapkan pertumbuhan demand yang tinggi dan

langsung berhadapan dengan perusahaan global yang berperilaku lokal dalam arti

memiliki pertumbuhan pangsa pasar yang berarti.1 Sehingga, proses pemikiran

kembali dalam perencanaan strategis menjadi sangat penting untuk pencapaian visi

dan misi perusahaan. Dalam menyusun strategi bagi PT. Pos Indonesia dilakukan

analisis meliputi faktor lingkungan eksternal, struktur industri, dan lingkungan

internal, sehingga akan dapat didentifikasi peluang, ancaman,kekuatan ataupun

Page | 1

Page 2: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

kelemahan perusahaan. Hal ini tentu dengan memperhatikan kompetensi inti

perusahaan dan faktor kunci sukses yang perlu dimiliki oleh perusahaan.

Page | 2

Page 3: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1. PT. POS INDONESIA

Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos

Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos

Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi

tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum

(perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Pos Indonesia memiliki Anggaran

Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H.

Nomor 117 pada tanggal 20 Juni 1995 yang juga telah mengalami perubahan

sebagaimana yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 89 pada tanggal

21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28 Oktober 1998.3

Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan

kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan

memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu

titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen

kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di

Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi,

jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi

elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang

terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan

untuk mempermudah proses kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia

mampu diidentifikasi dengan akurat.3

II.2. DEFINISI LOGO

Logo merupakan sebuah simbol yang menunjukkan citra, visi, dan misi dari

pemilik logo tersebut. Apabila logo tersebut adalah milik sebuah perusahaan,

logo tersebut akan merefleksikan jati diri perusahaan tersebut. Logo juga merupakan

Page | 3

Page 4: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

identitas suatu perusahaan yang menggambarkan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip,

serta ideologi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Logo suatu perusahaan bisa

saja berubah seiring dengan perubahan diri dari perusahaan itu sendiri.4

II.3. DEFINISI VISI DAN MISI

1.Visi

Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan

cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa

depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari

organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi

perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.5

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan

organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh

Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang

diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat

ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta

aspirasi dan cita-cita masa depan.5

2. Misi

Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar

eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis

menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi

merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan

produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan

pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8).5

Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi

merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi

organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,

baik berupa produk ataupun jasa.5

II.4. DEFINISI ETIKA BISNIS

Etika Bisnis menjelaskan bagaimana Perusahaan dan jajarannya  bersikap, bertindak

dan   beretika  dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan

Page | 4

Page 5: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Perusahaan (stakeholders), baik itu pihak dari luar Perusahaan maupun dari dalam

Perusahaan.

II.5. DEFINISI PEMASARAN

Menurut WY. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem

yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai

dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan

kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Sedangkan Pengertian Pemasaran

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association

pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada

aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.7

Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak.

Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari

pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain

sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat

diartikan :

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997)7

II.6. DEFINISI SEGMENTASI PASAR

Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu

proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan

kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.7

Sedangkan Menurut Saladin (2003:83) segmentasi pasar merupakan proses

pengelompokan pasar ke dalam kelompok pembeli yang potensial dengan kebutuhan

yang sama/ karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan yang sama

pula.7

Page | 5

Page 6: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Dapat disimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi

kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteistik, atau tingkah

laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.

Page | 6

Page 7: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

BAB III

ISI

III.1. SEJARAH PT. POS INDONESIA

Pengiriman surat di Indonesia sudah dimulai sejak zaman kerajaan Sriwijaya,

namun peraturan adminstrasinya baru dimulai pada saat tibanya VOC di Indonesia.

VOC mengadakan peraturan surat menyurat sejak tahun 1602 hingga 1799,

pengaturan ini terutama berkaitan dengan perdagangan dan pemerintahan. Sejak

tanggal 12 Januari 1799 semua kantor pos dinyatakann sebagai milik Republik

Belanda, namun sensor terhadap surat masih dilakukan oleh komisi sensor yang

dibentuk VOC.4

Pada masa pendudukan Perancis (1808 – 1811) terjadi penambahan jumlah

kantor pos, sementara itu kedatangan Thomas Stanford Raffles (1811 – 1814)

membawa pengaruh terhadap perposan Indonesia. Pada saat itu ongkos kirim harus

dibayar dimuka, bila tidak maka penerima yang menanggung beban porto, bila

penerima surat menolak surat tersebut, maka pengirim wajib membayar porto

pengiriman dan pengembalian.4

Kantor Pos yang pertama didirikan oleh Gubernur Jendral G.W Baron van

Inhoff di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746, dengan tujuan utama untuk

mendukung arus komunikasi surat bagi kepentingan colonial yang berada di

Indonesia dengan negara Belanda dan negara – negara lainnya.4

Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke Indonesia

pun mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos di Indonesia

pun akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan

Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang awalnya berpusat di

Welrevender (Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke

Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan

Jepang di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT

(AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara

resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi

Page | 7

Page 8: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

pada tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT

atau Hari Bakti Parpostel.4

Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri, perubahan

tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara

terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi mejadi

perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961.

Peraturan tersebut menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu kemudian berubah menjadi

Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah menjadi perusahaan

negara, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) mengalami

pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan

Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini bertujuan untuk

mencapai perkembangan yang lebih luas lagi dari masing-masing badan usaha milik

negara (BUMN) ini. Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro dan PN

Telekomunikasi ini memiliki legalitas hukum melalui Peraturan Pemerintah Nomor

29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965.4

Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978

dikeluarkan untuk mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia

ini (melalui PN Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut,

Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro

(Perum Pos dan Giro). Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan

pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia.4

Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara menjadi perusahaan

umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha yang sedang

berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1984

mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun memberikan

pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia mengalami

perubahan status atau bentuk usaha lagi. Dengan dikeluarkannya Peraturan

Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT. Pos

Indonesia (Persero). Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan

kedinamisan untuk PT. Pos Indonesia (Persero) sehingga bisa lebih baik dalam

Page | 8

Page 9: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

melayani masyarakat dan menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat

persaingannya.4

Secara kronologis, sejarah perubahan bentuk PT. Pos Indonesia disajikan dalam table

berikut:

Page | 9

Page 10: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

III.2. LOGO PT. POS INDONESIA

Dalam perkembangan PT. Pos Indonesia (Persero), logo yang mewakili diri

Pos Indonesia pun berubah mengikuti perubahan yang terjadi di dalam tubuh PT. Pos

Indonesia (Persero) itu sendiri. Perubahan logo yang mencerminkan hal-hal yang baru

dan berubah dari tubuh PT. Pos Indonesia (Persero) ini dapat kita telaah dan kita

analisa. 

1. Logo Lama PT. Pos Indonesia

Secara semantik, logo lama PT. Pos Indonesia menunjukkan

profesionalitas pos yang diwakili oleh merpati dan bola dunia namun terkurung oleh

segilima yang mewakili Pancasila dan juga oleh lingkaran padi dan kapas yang

menggambarkan tujuan BUMN. Hal ini menunjukkan bahwa Pos Indonesia bekerja

secara profesional di dalam memberikan pelayanan berskala internasional untuk

pelanggan-pelanggannya dengan tetap memegang teguh nasionalisme dan

tujuan BUMN untuk menjunjung keadilan dan kesejahteraan sosial

masyarakat Indonesia. Logo ini juga melambangkan keteguhan dalam

memegang ideologi negara dengan adanya dua simbol yang mewakili Pancasila.4

Berikut adalah penjelasan dari logo tersebut:

Burung merpati merupakan burung  simbol dunia perposan.

Bola dunia yang berada di belakang merpati tersebut melambangkan

perputaran dunia, kekekalan, dan adanya hubungan yang terjalin antarnegara

(hubungan yang bersifat internasional).

Page | 10

Page 11: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Bentuk segilima yang mengelilingi merpati pos tersebut

melambangkan Pancasila, ideologi Indonesia.

Unsur padi dan kapas yang menjadi simbol dari sila kelima

dari Pancasila mewakili tujuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk

mencapai keadilan dan kesejahteraan sosial untuk seluruh masyarakat

Indonesia. 

Banner yang bertuliskan ‘RI’ dan ‘POS & GIRO’ menunjukkan identitas

pemilik logo, yaitu Perum Pos dan Giro Republik Indonesia.

2. Logo PT. Pos Indonesia Baru

Setelah perubahan kelembagaan yang terjadi di dalam tubuh Pos Indonesia

(perubahan bentuk usaha dari perusahaan umum menjadi persero), logo Pos Indonesia

pun ikut berubah. Di dalam logo baru Pos Indonesia, kita mendapati seekor merpati

pos yang seolah-olah sedang terbang mengelilingi dunia dengan kecepatan

tinggi. Merpati pos ini tidak lagi terkurung oleh segilima dan juga lingkaran padi dan

kapas.4 Berikut penjelasan logo baru tersebut:

Ukuran merpati yang lebih besar daripada bola dunia melambangkan bahwa

Pos Indonesia diharapkan bisa menguasai (memimpin) usaha perposan di

dunia internasional.

Warna dasar jingga yang terdapat di gambar merpati dan bola dunia

menunjukkan bahwa Pos Indonesia itu penting (warna jingga memiliki arti

penting serta perlu diperhatikan, seperti yang terdapat di pembatas-pembatas

jalan, pakaian pendaki gunung, seragam para penerbang, dan lain sebagainya).

Page | 11

Page 12: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Tulisan ‘POS INDONESIA’ dengan tipografi bold ini memberikan ketegasan

identitas perusahaan dan juga identitas negara. Tulisan ini berada di bawah

gambar merpati yang sedang mengelilingi dunia dengan kecepatan tinggi

karena logo ini ingin menunjukkan bahwa Pos Indonesia lebih mengutamakan

profesionalitas dalam pelayanan untuk pelanggan-pelanggannya.

Slogan Pos Indonesia ‘Untuk Anda kami ada’ yang ditulis dengan huruf latin

(tegak bersambung) memperlihatkan keluwesan, keramahan, dan fleksibilitas

dalam

III.3. VISI DAN MISI PT. POS INDONESIA

1. Visi PT. Pos Indonesia

PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki visi berdasarkan periode dalam kurun

waktu tertentu. Visi dari PT. Pos Indonesia (Persero), yaitu3 :

2009 – 2010 : Integrated mail, logistic & financial services infrastructure.

2011 – 2013 : Indonesia’s leader in the mail logistics & financial services.

2014 – 2018 : ASEAN Champion Of Postal Industries.

2. Misi PT. Pos Indonesia

a. Mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip bisnis yang sehat dengan

didukung teknologi tepat guna dan sumber daya manusia professional.

b. Menyedeiakan layanan komunikasi, logistic, transaksi keuangan, dan

layanan pos lainnya yang memiliki nilai tambah bagi kepuasan

pelanggan.

c. Mengembangkan usaha yang memiliki daya saing kuat baik dipasar

domestic maupun pasar global.

d. Memberikan pelayanan untuk kemanfaatan umum yang menjangkau

seluruh pelosok tanah air dengan perlakuan yang sama, guna memperkuat

persatuan dan kesatuan bangsa serta mempererat hubungan antar bangsa.

e. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu

tepat waktu dan nilai terbaik.

f. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang

aman, nyaman dan menghargai kontribusi.

Page | 12

Page 13: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

g. Berkomitmen kepada pemegang sahammuntuk memberikan hasil usaha

yang menguntungkan dan terus bertumbuh.

h. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.

i. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh

pemangku kepentingan.3

Dalam melaksanakan misi perusahaan, PT. Pos Indonesia menjunjung nilai-nilai yang

menjadi koridor dalam menjalankan bisnis. Nilai-nilai tersebut terdiri dari input

values, process values dan output values ( I-P-O Values) sebagai berikut3 :

1) Input values : merupakan nilai-nilai yang dicari dari orang-orang yang

bekerja di Pos Indonesia, yang terdiri dari :

- Integrity : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai etika yang berlaku

di masyarakat dan perusahaan

- Commitment : menjunjung tinggi dan melaksanakan tujuan perusahaan

dan/atau sasaran tugas

- Resilience : mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam setiap

perubahan lingkungan

- Spiritual : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai spiritual

- Respect : bertindak dengan menghargai harkat dan martabat orang lain

2) Process Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan dalam mencapai

dan memelihara condition of enterprise excellence, yang terdiri dari :

- Teamwork : mampu bekerjasama dalam mencapai tujuan.

- Discipline : melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab

dan kewenangan.

- Proactive : mengantisipasi dan merespon secara tepat

masalah-masalah yang timbul dalam pekerjaan.

- Achievement oriented : mengupayakan tercapainya sasaran dengan

hasil terbaik.

- Systemic thingking : menyikapi isyu dan berpikir secara sistematis

untuk melihat hubungan sebab akibat.

Page | 13

Page 14: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

- Accountable : mengambil keputusan dan bertindak sesuai

dengan norma yang berlaku dan dapat

dipertanggungjawabkan.

- Merit : memberikan apresiasi terhadap pencapaian

kinerja.

3) Output Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan oleh pemangku

kepentingan ketika menilai kinerja perusahaan, yang terdiri dari :

- Customer values : memberikan benefit yang lebih besar

dibandingkan dengan pengorbanan yang

dilakukan oleh pelanggan.

- Communicative : mampu menyampaikan dan menerima ide,

pendapat dan informasi secara jelas dengan

menggunakan media komunikasi yang tersedia.

- Trustworthy : memegang teguh amanah yang diberikan.

III.4. MOTTO PT. POS INDONESIA

Motto PT. Pos Indonesia adalah Tepat Waktu Setiap Waktu (On Time Every Time).3

Komponen – komponen dari motto tersebut yaitu:

Tepat waktu

Tepat sasaran

Terpercaya

III.5. ETIKA BISNIS PT. POS INDONESIA

Page | 14

Page 15: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

A. LATAR BELAKANG DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNIS DAN TATA

PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

1) Pedoman Etika Bisnis dan tata perilaku ini merupakan penjabaran dari praktik-

praktik Good Corporate Governance sebagaimana tertuang dalam Keputusan

bersama Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia nomor: KD.74/Dirut/1209

dan nomor: 649/Dekom/1209 tanggal 22 Desember 2009 tentang Panduan

Penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia (Persero),

khususnya yang tercantum dalam Bab VII, yaitu Kebijakan perusahaan tentang

perilaku Etis/Etika Bisnis.3

2) PT POS INDONESIA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-

praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik

sebagai bagian dari Bisnis untuk pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Code of

Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dalam

menjabarkan Tata Nilai Dasar PT POS INDONESIA (Persero) ke dalam

interpretasi perilaku yang terkait dengan etika Bisnis dan tata perilaku.3

3) Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi

acuan perilaku bagi Direksi dan pekerja sebagai Insan POS INDONESIA dalam

mengelola perusahaan guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.3

B. TUJUAN ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)

Penerapan Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk3:

1) Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan

Misi perusahaan.

2) Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan

POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas.

3) Menjadi acuan perilaku insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders

perusahaan.

4) Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan POS INDONESIA dapat

menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan

pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.

Page | 15

Page 16: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

C. ETIKA BISNIS

Keterangan :

: menunjukkan hubungan internal

: menunjukkan hubungan eksternal

1) PRINSIP UMUM :

Etika Bisnis menjelaskan bagaimana Perusahaan dan jajarannya  bersikap,

bertindak dan   beretika  dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan

Perusahaan (stakeholders), baik itu pihak dari luar Perusahaan maupun dari dalam

Perusahaan.6

Yang dimaksud Perusahaan adalah unsur-unsur yang terdiri dari Komisaris,

Direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan PT Pos Indonesia ( Persero ), yang 

dalam menjalankan bisnisnya :

a. Secara konsisten menjalankan kewajiban dengan mematuhi dan mentaati

undang-undang serta peraturan yang berlaku;

Page | 16

Page 17: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

b. Selalu meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan antara karyawan,

pensiunan beserta seluruh keluarganya;

c. Menghindari situasi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan pribadi;

d. Tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk imbalan, baik

langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi pengambilan

kebijakan;

e. Mendorong semangat efisiensi berdasarkan pertimbangan kondisi keuangan

perusahaan.

2) AFILIASI

Afiliasi adalah institusi yang memiliki keterkaitan dengan usaha-usaha bisnis

perusahaan baik langsung maupun  tidak langsung. Secara bersama- sama  dan antar

institusi afiliasi6 :

a. Perusahaan  membangun dan melaksanakan kerjasama  untuk mencapai

sinergi dalam berbagai  kegiatan;

b. Perusahaan menerapkan kebijakan bisnis dan sosial baik di tingkat nasional,

regional maupun internasional.

3) INVESTOR

Investor adalah seseorang atau lembaga yang menyertakan modalnya pada kegiatan

usaha perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan investor6 :

a. Perusahaan menerapkan perlakuan yang seimbang/proporsional terhadap hak

dan kewajiban investor;

b. Perusahaan memberikan informasi yang aktual, akurat dan prospektif  kepada

investor;

c. Perusahaan berupaya memberikan benefit yang optimal dan menjaga citra

yang baik untuk meningkatkan nilai investasi;

d. Perusahaan harus selektif dalam memilih investor untuk mengembangkan

usaha.

4) KARYAWAN

Page | 17

Page 18: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Karyawan adalah individu yang bekerja pada perusahaan dengan menerima upah   

berdasarkan hubungan kerja. Dalam melakukan hubungan kerja dengan karyawan6 :

a. Perusahaan menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia secara

universal, dan hak-hak serta kewajiban karyawan berdasarkan peraturan-

perundangan yang berlaku dalam perusahaan;

b. Perusahaan memberi kesempatan yang sama terhadap karyawan  dengan tidak

membeda-bedakan berdasarkan senioritas, gender, suku, agama, ras dan

golongan masyarakat;

c. Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan ( human

capital ), oleh karena itu perusahaan harus menghargai dan meningkatkan

kompetensi dan karakternya;

d. Perusahaan senantiasa berupaya membangun dan menciptakan lingkungan

kerja yang kondusif , suasana keterbukaan dan komunikasi dua arah;

e. Perusahaan menerapkan prinsip – prinsip penghargaan dan pengakuan   

( reward and recognition ) sesuai dengan prestasinya;

f. Perusahaan harus secara tegas, objektif, dan berkeadilan dalam mengenakan

sanksi terhadap setiap  pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris, Direksi,

dan Karyawan.

5) MASYARAKAT

Masyarakat adalah Individu atau kelompok di luar Perusahaan yang memiliki

hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan Perusahaan. Dalam

berinteraksi dengan masyarakat6:

a. Perusahaan turut serta mengambil bagian dalam program mencerdaskan

masyarakat;

b. Perusahaan turut serta mendukung program peningkatan kesehatan

masyarakat dan memelihara lingkungan yang bersih dan sehat;

c. Perusahaan menghormati hak asasi manusia, aspek sosial budaya, keyakinan

dan agama serta menjunjung tinggi adat istiadat masyarakat setempat.

6) MEDIA MASSA

Page | 18

Page 19: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Media Massa merupakan institusi yang bergerak dalam bidang komunikasi  meliputi

media cetak, media elektronik dan media maya dengan tujuan untuk menyampaikan

informasi, edukasi dan hiburan. Dalam berinteraksi dengan Media Massa6:

a. Perusahaan menyampaikan informasi resmi melalui unit yang relevan melalui

media yang ditunjuk secara selektif;

b. Perusahaan menyampaikan informasi secara terbuka dan intensif kepada

masyarakat guna memperoleh pemahaman, dukungan, serta citra positif

perusahaan;

c. Perusahaan menyampaikan informasi berdasarkan fakta dan data yang relevan

sesuai dengan perkembangan perusahaan;

d. Perusahaan menyampaikan informasi yang berimbang atas hal-hal yang

menyangkut perusahaan yang telah diketahui masyarakat luas;

e. Perusahaan membina kemitraan yang harmonis dengan lingkungan media

massa.

7) MITRA KERJA

Mitra Kerja merupakan institusi yang berbadan hukum atau perorangan yang  

melakukan interaksi dan kerjasama dengan unit kerja perusahaan untuk kepentingan

tujuan perusahaan. Dalam interaksi dan kerja sama dengan pihak eksternal6 :

a. Perusahaan menjunjung prinsip kesetaraan dan saling percaya ( mutual trust )

berdasarkan prinsip keadilan;

b. Perusahaan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku;

c. Setiap organ perusahaan dan karyawan dilarang mempunyai benturan

kepentingan;

d. Segala kesepakatan diwujudkan dalam dokumen tertulis berdasarkan prinsip

saling menghormati dan saling memberi manfaat ( mutual benefit );

e. Pemilihan mitra berdasarkan prinsip bersih, transparan, dan profesional.

f. Dalam interaksi dan kerjasama dengan pihak internal :

g. Menjunjung prinsip kesetaraan, saling percaya dan mengedepankan

kompetensi;

h. Mempermudah dan mempercepat seluruh proses dan kegiatan perusahaan;

Page | 19

Page 20: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

i. Seluruh  proses dan kegiatan perusahaan didasarkan pada prinsip mata rantai

nilai ( Value chain ).

8) PELANGGAN

Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa yang dihasilkan dan atau

dijual perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan Pelanggan6:

a. Perusahaan menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

b. Perusahaan memenuhi komitmennya atas aspek kualitas, harga dan layanan

purna jual sesuai dengan standar yang berlaku;

c. Perusahaan memberikan perlakuan yang sama kepada semua pelanggan;

d. Perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk

imbalan di luar ketentuan yang berlaku baik langsung maupun tidak langsung

yang berkaitan dengan layanan yang diberikan;

e. Perusahaan menjaga kerahasiaan informasi pelanggan;

f. Perusahaan mengacu pada etika dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku dalam melaksanakan promosi.

9) PEMASOK

Pemasok merupakan mitra usaha yang bergerak di bidang usaha penyediaan barang

dan atau jasa yang meliputi vendor, kontraktor, konsultan, dan leveransir. Dalam

pengadaan barang dan atau jasa6 :

a. Perusahaan tetap memperhatikan prinsip saling menguntungkan, efisiensi, dan

efektivitas pengadaan;

b. Perusahaan mengedepankan kepentingan perusahaan di atas kepentingan

pribadi maupun unit organisasi;

c. Perusahaan menjaga hubungan baik dengan pemasok  secara wajar dan

senantiasa menjaga citra perusahaan di mata pemasok;

d. Perusahaan menghindari pemasok yang memiliki hubungan keluarga dengan

pengambil keputusan dan atau adanya benturan kepentingan;

Page | 20

Page 21: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

e. Perusahaan memberikan kesempatan berusaha yang sama kepada para calon

pemasok dan tidak bertindak diskriminatif dengan tetap mengacu pada

ketentuan yang berlaku;

f. Perusahaan tidak diperkenankan memberi dan atau menerima imbalan dalam

bentuk apapun baik langsung maupun tidak langsung yang dapat

mempengaruhi pengambilan kebijakan;

g. Perusahaan melakukan tender terbuka secara transparan dan dapat

dipertanggungjawabkan dengan melibatkan calon pemasok yang memiliki

reputasi dan track record yang baik;

h. Perusahaan menuangkan semua bentuk kesepakatan dalam suatu dokumen

tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan;

i. Perusahaan menjaga kesepakatan dengan pihak pemasok sesuai hak dan

kewajiban yang telah ditetapkan.

10) PEMEGANG SAHAM

Pemegang Saham adalah setiap individu atau lembaga yang tercatat dalam Daftar

Pemegang  Saham (DPS) Perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan

pemegang saham6:

a. Perusahaan memperlakukan pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar

Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Perusahaan berusaha memberikan kinerja yang optimal dan menjaga citra

yang baik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham (shareholder

value);

c. Perusahaan berupaya menjalankan misi sosial sesuai peraturan perundang-

undangan yang berlaku  dengan mendapat dukungan penuh dari pemegang

saham.

11) PENYELENGGARA NEGARA

Penyelenggara Negara adalah institusi pelaksana kenegaraan beserta aparaturnya

yang meliputi legislatif, eksekutif, yudikatif dan lembaga lainnya, baik di tingkat

pusat maupun daerah. Dalam berhubungan dengan penyelenggara negara6 :

Page | 21

Page 22: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

a. Perusahaan menjalin hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar

prinsip-prinsip kejujuran, keterbukaan dan saling menghargai;

b. Perusahaan senantiasa berusaha mendukung program-program nasional

maupun regional.

12) PESAING

Pesaing adalah perusahaan lain yang bergerak dalam bidang jasa/layanan yang sejenis

dengan usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan

pesaing6 :

a. Perusahaan menjaga terciptanya persaingan yang adil, sehat dan transparan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Perusahaan dapat mengembangkan kerjasama dengan pesaing berdasarkan

prinsip saling menguntungkan yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan;

c. Perusahaan tidak dibenarkan mendiskreditkan pesaing dalam kegiatan

pemasaran;

d. Perusahaan dapat mengumpulkan data/informasi pesaing sejauh tidak 

melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Komisaris, Direksi dan Karyawan dilarang ikut serta dalam usaha perusahaan

pesaing baik secara langsung maupun tidak langsung.

13) SERIKAT PEKERJA :

Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk karyawan di

perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab

guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak-hak dan kepentingan pekerja

serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Dalam berhubungan

dengan serikat pekerja6:

a. Perusahaan memberikan kesempatan kepada setiap anggota Serikat Pekerja

untuk melaksanakan hak berserikat sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku;

b. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang

dimuat dalam Perjanjian Kerja Bersama.

Page | 22

Page 23: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

III.6. STRATEGI PEMASARAN PT. POS INDONESIA

Dalam menyusun strategi bagi PT. Pos Indonesia dilakukan analisis meliputi

faktor lingkungan eksternal, struktur industri, dan lingkungan internal, sehingga akan

dapat didentifikasi peluang, ancaman,kekuatan ataupun kelemahan perusahaan. Hal

ini tentu dengan memperhatikan kompetensi inti perusahaan dan faktor kunci sukses

yang perlu dimiliki oleh perusahaan.

Analisis strategis pemasaran PT. Pos Indonesia dapat dilakukan menggunakan

analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan dari Strenght (kekuatan),

Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Threat (ancaman).  Dengan

menganalisis keempat komponen tadi, PT. Pos Indonesia dapat menentukan strategi

pemasaran. Berikut analisis SWOT PT. Pos Indonesia8:

1. Strength ( Kekuatan )

PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap

permasalahan fungsi logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan

bekerjasama untuk mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai,

professional adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia.

Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi

pelanggan melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang

lebih cepat dan fleksibel.

Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis Total

Logistik Strategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus dengan

orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan dikelola

sebagai strategic business unit ( BU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan prinsip-

prinsip pengelolaan bisnis secara professional.

Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan

(comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero) dengan

keunggulan pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang

dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected

people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply

Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman

Page | 23

Page 24: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran

distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai tambah.

Kapasitas produksi yang dimiliki selain gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar

di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual dan kesisteman jaringan

yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang hingga saat ini mungkin

sulit disamai oleh pihak manapun juga.8

Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis

kepada pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh

pelosok Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap

(gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun

dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang terletak di

Batam, Jakarta Tanjung Priuk, Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik

konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya,

Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.8

Memberikan layanan jasa ogistik secara paripurna dan customized yang

senantiasa dapat diintegrasikan kepada klien meliputi8:

a. Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang

memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir (from

tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management (scm) .

Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu

warehousing, Freight Forwarding dan Transporting.

b. Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan (consignee) mulai dari pengurusan dokumen

hingga penanganan pengiriman barang mereka.

c. Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer

untuk memindahkan kiriman dari satu tempat (pabrikasi) ke distribution

center ( DC) atau langsung ke retailer (Point To Point) .

d. Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya

terdapat aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling,

Page | 24

Page 25: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

Selected Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang

appropriate.

e. Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan

pada penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak

eksternal akan dibangun dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang

bonafide dengan prinsip win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan

dibangun dengan prinsip bundling services.

2. Weakness ( Kelemahan )

Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan

masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme

dari produk – produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen

enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.

Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih

digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online,

terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak

semua orang memiliki jaringan internet.8

Selain itu masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan

informasi di Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi

belakangan ini di dalam negeri. Oleh sebab itu  meyakinkan dan memberikan

keamanan informasi produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar

masyarakat kembali.8

3. Opportunity ( Peluang )

Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar

negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S.

Postal Service dengan DHL dan FedEx.8

4. Threat ( Ancaman )

Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan

perusahaan. Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu

perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong

Page | 25

Page 26: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak

pada bisnis jasa pengiriman pos.

Di luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja

perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM

menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan

pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di benak

karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan yang

berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai peluang

bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih banyak

bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika

jiwaentrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT.

Pos Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi

perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.8

III.7. SBU POS EXPRESS

Salah satu contoh strategi pemasaran PT. Pos Indonesia adalah SBU Pos

Express. SBU Pos Express adalah Strategic Business Unit (SBU) PT Pos Indonesia

yang memberikan layanan dengan konsep Premium Class Service dalam pengiriman

dokumen dan barang secara cepat, akurat dan terlacak. Dengan didukung teknologi

informasi dan sumber daya manusia yang profesional, SBU Pos Express selalu

mengedepankan akurasi penyampaian, timely delivery, consistant deliverydan tarif

kompetitif sehingga mampu memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan.9

Jenis pelayanan dari SBU Pos Express ini terdiri dari tiga jenis pelayanan

yaitu9:

a. City Courier (Layanan dalam Kota)

Layanan Pos Express City Courier memilki jenis layanan yaitu Sameday

Service, Nextday Before 10.00am Service  & Nextday Service.

b. Intercity Courier (Layanan antar Kota)

Layanan Intercity Courier memiliki jenis layanan yaitu Nexday Before 10.00

am Service dan Nextday Service 

Page | 26

Page 27: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

c. Layanan Korporat (Presorted First Class Mail)

Layanan bagi pelanggan korporat berbasis PKS (Perjanjian Kerjasama)

dengan service level yang sesuai dengan kesepakatan.

1. Kebijakan Bisnis

a.   Segmentasi Pasar

Segmentasi dari pengguna layanan Pos Express ini adalah pelanggan yang

mengutamakan kecepatan, ketepatan dan keterlacakan kiriman dengan

memilki kemampuan daya beli yang memiliki klasifikasi menengah ke atas

(B1-A1).

b.   Target Pasar

Target pasar dari pengguna layanan Pos Express ini adalah individu,

perusahaan dan pemerintah.

c.   Positioning Bisnis

Layanan Pos Express diposisikan sebagai layanan yang memiliki

konsep Premium Class Service yang memiliki produk deferensiasi sehingga

mampu bersaing pada industri bisnis kurir dipasar domestic.

d.   Strategi Produk

Layanan Pos Express memiliki strategi produk deferensiasi sehingga memiliki

benefit bagi pelanggan yang sekaligus memilki tingkat daya saing yang tinggi

terhadap layanan sejenis yang dimilki oleh pesaing.

e.   Kebijakan Tarif

Kebijakan penetapan tarif yang diterapkan untuk layanan Pos Express ini

dilakukan dengan pendekatan: 

Tarif Pasar

Tarif Pesaing

Kemampuan Dayabeli

Nilai Tambah Pelanggan

Sedangkan klasifikasi tarif berdasarkan sasaran konsumennya terdiri dari:

Tarif Ritel (Publish rate)

Tarif Spesial (Special Rate)

Page | 27

Page 28: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

f.    Strategi Pemasaran

Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh SBU Pos Express memilki strategi

jangka panjang dan jangka pendek. Strategi jangka pendek yang dilakukan

adalah merebut pangsa pasar layanan sejenis dari pesaing melalui Market

Follower Strategy.

Startegi jangka panjang adalah menjadikan layanan Pos Express

sebagai Product Leader yang mampu membangun citra produk untuk

membangun persepsi pelanggan terhadap layanan pos sehingga

menjadikan flag carrier dan cash cowbagi korporat melalui Market Leader

Strategy. 

2. Jaringan Pos Express Saat Ini

a.     Node dedicated :  Jakarta, Medan, Batam, Bandung,

Yogya, Semarang,Surabaya dan Denpasar

b.     Kantorpos Dalam Jaringan Layanan Pos

Express : Balikpapan, Pontianak, Pekanbaru, Bandarlampung,

Jambi, Palembang, Manado, Makasar (8 kota ini akan menjadi 8 node

dedicated pada tahun 2005),Banjarmasin, Solo, Cilegon,

Serang,Malang,Padang, Bengkulu, Pangkalpinang,Mataram dan TImika

c.      Jaringan Regional : Jaringan Pos Express dengan sebaran

intern kota dalam satu wilpos yang dibuka oleh Kawilpos dengan backbone IT

Support Pos Express

3.  Gambaran Kinerja Produksi dan Pendapatan                    

 

Sumber: Data Laporan Produksi dan Pendapatan dan pendapatan 8 Node dan Kp Dalam Jaringa

Page | 28

Periode Produksi Pendapatan

Mei  – Des. 2003    261.440 item Rp.   2.071.675.522,-

Jan. – Des. 2004 1.674.593 item Rp. 10.455.014.399,-

Jan. – Mei 2005 1.767.978 item Rp.   9.304.391.878,-

Page 29: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

4. Strategy, Objetive, Target, dan Program Kerja

STRATEGY, OBJECTIVE AND

TARGET

PROGRAM

Develop People

Meningkatkan performansi berbasis kultur yang sehat

Perumusan komitmen: same boat, same team, same goals. Perumusan nilai-nilai:save our mail, save our customer, save our

company Rekruitmen, training dan pengembangan inovasi (terinspirasi karena

bekerja) Meningkatkan spirit dan skill Pay for performance (tunjangan kinerja) Pakaian seragam untuk pegawai

Memanage Biaya

Meningkatkan produktivitas

Pengembangan IT Support untuk operasi. Delivery Process Improvement (SDM, Alat dan Proses). Supply chain, facility and transportation management (rekayasa seal

pengaman, kantung, manajemen pick up, dsb.) Pengembangan sistem operasi (dokumen,juklak/juknis, e-mail, irc,

track and trace berbasis web dsb.) Best practice standardization (menetapkan fleksibilitas kepastian

operasi). 

Meningkatkan Layanan

Timely, Reliable delivery

program-program di atas akan membantu meningkatkan mutu layanan Mempermudah akses layanan melalui perluasan service point

(Penggarapan Pasar Ritel). Memperbaiki sistem operasi collecting process dan delivery report di

Pusat Layanan Bisnis (Penggarapan Pasar Korporat) Meningkatkan akses kastemer atas informasi yang relevan, akurat dan

timely. Penggunaan basis data alamat dan program-program perbaikan

kualitas alamat 

Pertumbuhan Pendapatan

Meningkatkan kemampuan mengcover biaya

program-program di atas akan membantu menumbuhkan pendapatan Meningkatkan analisis atas pelanggan, penjualan dan customer

relationship management Mengembangkan produk/layanan baru sesuai customer needs dan

menambah value pada core business (track and trace berbasis id customer, track and trace via sms dll).

Mengembangkan pricing tools yang simple dan menggalakkan efisiensi.

Bekerjasama dengan pihak ketiga dan sector swasta (retail partnership)

Perbaikan Berkelanjutan

Meningkatkan value

perbaikan terus menerus dari program-program di atas akan membantu meningkatkan kredibilitas layanan pos express dan sebuah organisasi usaha yang result oriented

Meningkatkan hasil bagi seluruh stakeholders Menyediakan data yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada

Page | 29

Page 30: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

pengambil keputusan.

BAB IV

KESIMPULAN

PT Pos Indonesia saat ini merupakan salah satu perusahaan berorientasi bisnis

yang melayani jasa pos dan produk-produk pendukung jasa pos. Pos

Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang

bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia

merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia.

Di era globalisasi ini semakin banyak bermunculan perusahaan jasa, hal ini

disebabkan karena semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatnya

golongan menengah ke atas dan kepuasan konsumen. Oleh sebab itu, banyak

perusahaan jasa berlomba – lomba untuk menjadi yang terbaik dalam melayani

kebutuhan dan kepuasan konsumen.

Sama halnya dengan PT. Pos Indonesia, pada dewasa ini semakin gencar

dalam melakukan strategi pemasaran untuk bersaing dengan perusahaan sejenis

lainnya. Hal ini dilakukan agar PT. Pos dapat bersaing dan bertahan di tengah

masyarakat dan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat.

Setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran yang berbeda disesuaikan

dengan faktor – faktor pendukung dan sasaran yang akan dicapai. Sehingga strategi

pemasaran bisnis jasa yang tepat dapat meningkatkan jumlah konsumen

menggunakan jasa tersebut dan tentunya strategi pemasaran tersebut dapat

memuaskan konsumen.

 

Page | 30

Page 31: Makalah Pemsos-PT POS Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

1. Eka Sari, Nuryanis. Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan Pos

Express PT. Pos Indonesia. Universitas Gundarma. Paper Online. Diakses

dari:

http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/mmsi/article/viewFile/14847/1113.

27 April 2012.

2. Analisisis Manajemen Strategi PT. Pos Indonesia. Diakses dari:

http://manajemen2011.blogspot.com/2011/02/analisis-manajemen-strategis-

pt-pos.html. 27 April 2012

3. http://www.posindonesia.co.id

4.PT. Pos Indonesia. Diakses dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Indonesia. 28

April 2012

5. Pengertian Visi dan Misi. Diakses dari:

http://albaghir.blogspot.com/2011/02/pengertian-visi-dan-misi.html. 27 April

2012

6. Manajemen Strategik, Visi, Misi, dan Tujuan PT. Pos Indonesia. Diakses dari:

http://wira010288.wordpress.com/2010/02/24/manajemen-strategik-visi-misi-

dan-tujuan-sebuah-perusahaan/. 27 April 2012

7.Pengertian Pemasaran. Diakses dari:

http://fitrian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13728/

Pengertian+Pemasaran.doc. 29 April 2012

8. Analisis SWOT PT. Pos Indonesia. Diakses dari:

http://diazvetiauda.wordpress.com/2010/03/15/analisis-swot-pada-pt-pos-

indonesia/. 27 April 2012

9. http://www2.posindonesia.co.id/ubisnis.php?id=4

Page | 31