makalah-pegadaian
-
Upload
erry-roxas-prayoga -
Category
Documents
-
view
169 -
download
0
Transcript of makalah-pegadaian
BAB II
ISI
2.1 Sejarah
2.1.1 Pegadaian Pada Masa VOC
Pada abad XVII VOC yang merupakan suatu maskapai perdagangan dari
negera Belanda yang datang ke Indonesia dengan tujuan berdagang Dalam
rangka memperlancar kegiatan perekonomiannya, VOC mendirikan Bank Van
Leening yaitu lembaga kredit yang memberikan kredit dengan system gadai.
Bank Van Leening yang sudah ada di Belanda baru didirikan di Batavia (Jakarta)
pada tanggal 20 Agustus 1746 melalui Surat Keputusan Gubernur Jendral Van
Imhoff. Bank Van Leening yang didirikan di Batavia inilah yang kemudian
menjadi cikal bakal Pegadaian di Indonesia.
2.1.2 Pegadaian Pada Masa Pemerintahan Belanda
Pada tahun 1800 VOC di bubarkan. Selanjutnya Indonesia langsung berada di
bawah kekuasaan pemerintahan Belanda. Keberadaan Bank Van Leening
bentukan VOC tersebut makin dipertegas. Gubernur Jenderal Daendels
menegluarkan peraturan yang merinci jenis barang yang dapat digadaikan seperti
emas, perak, permata, kain dan sebagainya.
Ketika Inggris mengambil alih kekuasaan di Indonesia dari tangan Belanda,
Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles (1811-1816) yang menjadi
penguasa saat itu tidak sependapat bahwa suatu bank semacam itu harus
dilaksanakan sendiri oleh pemerintah. Ia berpendapat bahwa usaha gadai cukup
dilaksanakan oleh perorangan saja.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka Bank Van Leening di bubarkan ada
tahun 1811. Sebagai gantinya pada saat itu juga dikeluarkan peraturan yang
1
menyatakan bahwa setiap orang boleh mendirikan usaha Pegadaian dengan ijin
atau licence dari pemerintah daerah setempat. Dari dikeluarkannya lisensi ini
diharakan pemerintah mendapatkan tambahan pendapatan. Namun dengan
adanya licence stelsel ini, para pemegang lisensi mempergunakan kesempatan itu
untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menetapkan bunga
pinjaman yang sangat tinggi atau biasa disebut praktek renternir.
Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan peraturan untuk membatasi hak
usaha gadai dengan mengganti licence stelsel dengan pacht stelsel yaitu bahwa
hak mendirikan pegadaian diberikan kepada umum yang mampu memberikan
pembayaran sejumlah uang yang tertinggi kepada pemerintah. Tahun 1816
Belanda kembali berkuasa di Indonesia dan pacht stelsel tetap dipertahankan.
Namun dalam pelaksanaannya ternyata juga terjadi penyelewengan, mereka
mengambil keuntungan untuk diri sendiri yaitu dengan cara menetapkan bunga
pinjaman yang sewenang-wenang. Untuk mengatasi praktek penyelewengan
tersebut pemerintah mengeluarkan suatu peraturan yang lebih menekankan
system dan mekanisme pengwasan yang lebih ketat.
Di samping itu, praktek riba terselubung pegadaian seperti mendapatkan
kritikan dari tokoh-tokoh humanis Belanda. Para tokoh ini mengaitkan kegiatan
pegadaian dengan beratnya kehidupan rakyat kecil dan menyarankan agar
kegiatan pegadaian dijalankan oleh pemerintah saja.
Sebagai penaggungjawab pemerintahan, Gubernur Jenderal Hindia Belanda
merasa perlu memperhatikan saran para tokoh humanis serta pertimbangan untuk
menjalankan ethiesche politiek. Salah satu langkah dalam merealisasikan
kebijakan etika itu adalah melakukan pengkajian kembali kebijakan perijinan dan
operasional lembaga pegadaian dengan membentuk lembaga penelitian yang
dipimpin oleh De Wolf Van Westerrode pada tahun 1900.
2
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pemerintah mengeluarkan Statsblad
(Stbl) No.131 tanggal 12 Maret 1901, yang pada prinsipnya mengatur bahwa
pegadaian merupakan monopoli dan karena itu hanya bisa dijalankan oleh
pemerintah. Berdasarkan Undang-Undang ini maka didirikanlah Pegadaian
Negara pertama di Sukabumi (Jawa Barat) pada April 1901.
Selanjutnya pada tahun 1902 dibuka pegadaian Cianjur. Tahun 1903 di
Purworejo, Bogor, Tasikmalaya, Cikakak (Bandung), dan Cimahi. Tahun
berikutnya pegadaian-pegadaian negeri semakin bertambah dan tumbuh dengan
cepat.
Pada tahun 1917 semua Pegadaian di Jawa dan Madura, orang masih
mempunyai kesempatan untuk mendirikan Pagadaian swasta dengan mendapat
lisensi dari Pemerintah. Tidak lama kemudian dengan Stbl. 1921 No.28 jo
No.420 ditetapkan bahwa penyelenggaraan seluruh pegadaian di Jawa dan di luar
Jawa menjadi monopoli Pemerintah.
Aturan dasar Pegadaian (Pandhuis Reglement) mula-mula ditetapkan pada
tahun 1905 dengan Stbl tahun 1905 No.490 yang kemudian diubah dengan Stbl
tahun 1928 No.81, jo No.82 dan Stbl tahun 1935 No. 596. Pandhuis Reglement
tersebut mula-mula ditetapkan dengan Ordonatie yang kemudian dengan Stbl
tahun 1928 No.64 diubah penetapannya dalam bentuk Regeneerings
Verordening. Untuk meningkatkan peran dan efektifitasnya, pegadaian di
tetapkan sebagai suatu jawatan yaitu suatu lembaga resmi yang merupakan
bagian dari birokrasi pemerintahan. Ketetapan pegadaian sebagai lembaga resmi
jawatan ini tertuang dalam Stbl. Tahun 1930 No. 266.
Jawatan Pegadaian (Pandhuis diensst) dipimpin oleh seorang Keala Jawatan
(Hoofdvvan den Diensst) yang dibantu oleh seorang Kepala Muda (Onderhoofd)
dan tujuh staf bagian (Afdeling Zaken). Untuk urusan operasional cabang
3
dibentuklah daerah inspeksi yang dikepalai oleh seorang Kepala Daerah Inspeksi
(Inspecteur). Jimlah keseluruhan kantor cabang pada tahun 1932 ada 468 cabang
yang mempunyai enam inspektur. Untuk mengwasi jalannya cabang maka
seoarang inspektur di Bantu oleh pemeriksa (Controleur), satu orang kontroler
membawahi 10 sampai dengan 16 cabang pegadaian. Pada setiap inspeksi juga
ditempatkan seorang ahli taksir atau penaksir (Shatter) yang bertugas menaksir
barang.
2.1.3 Pegadaian Pada Masa Pemerintahan Jepang
Pada pertengahan tahun 1942 Gedung Kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang
terletak di Jl. Kramat Raya 162 Jakarta dijadikan tempat tawanan perang.
Kemudian Kantor Pusat Jawatan Pegadaian dalam bahasa Jepang disebut Sitji
Eigeikyukku. Pimpinan Jawatan Pegadaian dipegang oleh orang Jepang yang
bernama Ohno San dengan wakilnya Mr Saubari. Pada masa itu Jepang banyak
melakukan perampasan barang-barang milik rakyat yang ada di pegadaian dan
mengakibatkan pegadaian tidak berfungsi lagi.
Struktur organisasi Pegadaian pada masa pendudukan Jepang hampir tidak
mengalami perubahan. Hanya saja jumlah inspectorat menciut menjadi tiga dan
disebut Gunseikabu Zaimubu yang masing-masing berkedudukan di Jakarta
untuk daerah pulau Jawa, di Bukittinggi untuk wilayah pulau Sumatera dan
Makassar. Ketiga pejabat itu dibantu oleh 27 orang kontrolir.
2.1.4 Pegadaian Pada Masa Perjuangan Kemerdekaan
Pada masa ini Jawatan Pegadaian dikepalai oleh R Hendarsin
Tjokrosoedirdjo. Pada masa kemerdekan banyak terjadi pertempuarn di Jakarta ,
sehingga kordinasi antara Kantor Jawatan Pusat dan Daerah tidak lancar.
Kemudian pada tanggal 13 Januari 1946 Kantor Pusat pindah ke Kebumen.
Setelah adanya perundingan Linggarjati dan Belanda berkuasa lagi maka kantor-
4
kantor Pegadaian yang berada di wilayah kekuasaan Belanda dikelola oleh
pemerintahan Hindia-Belanda yang disebut dengan Pegadaian Federal.
Setelah adanya kesepakatan Linggarjati banyak terjadi Agresi-agresi militer
yang dilancarkan oleh Belanda sehingga Kantor Pusat Pegadaian yang ada di
Kebumen pindah lagi ke Magelang. Pada tanggal 7 Mei 1849 terjadi perundingan
antara RI dengan Belanda yang kemudian melahirkan Republik Indonesia
Serikat. Kemudian setelah Belanda pergi dari Indonesia tanggal 27 Desember
1949, jawatan Pegadaian Federal dan Jawatan Pegadaian RI dipersatukan dengan
nama Jawatan Pegadaian RIS, melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan RIS
No 1853 / K. tanggal 31 Januari 1950, kemudian Kantor Pusat Pegadaian
kembali ke Jl. Kramat Raya 162 Jakarta.
2.1.5 Pegadaian Pada Masa Pembangunan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) No. 19 / 1960
menetapkan bahwa semua perusahaan yang modalnya berasal dari Pemerintah
dijadikan Perusahaan Negara (PN). Tujuannya adalah untuk menyederhanakan
perusahaan-perusahaan Negara yang bentuknya beraneka ragam hanya menjadi
satu bentuk saja. Sejalan dengan perpu tersebut maka pada tanggal 3 Mei 1961,
Jawatan Pegadaian diubah statusnya menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) No.27/1965 titelatur Jabatan Presiden
Direktur diganti dengan Direktur Utama.
2.1.6 Pada Masa Status Peusahaan Jawatan (PERJAN)
Melalui Perpu No. 1/1969 yang diundangkan dengan UU No. 9 tahun 1969
tentang bentuk-bentuk Usaha Negara (Perjan, Perum dan Persero). Maka PN
Pegadaian dirubah statusnya menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian.
5
2.1.7 Masa Status Perusahaan Umum (Perum)
Pada bulan April 1990 status hukum Perjan Pegadaian dialihkan
menjadi Perum Pegadaian melalui PP 10 tahun 1990. Dengan adanya
perubahan status itu, maka Perum Pegadaian dikelola selayaknya Persero
(PT). Tujuan dan misi perusahaan dipertegas yaitu disamping memupuk
keuntungan juga membantu Pemerintah dalam pembangunan dan
ekonomi, berupa pemberian kredit skala kecil atas dasar hukum gadai
kepada masyarakat menengah ke bawah. Tugasnya mencegah terjadinya
praktek riba, renternir dan gadai gelap dimasyarakat. Organisasi
perusahaan tetap seperti sebelumnya, yaitu terdiri dari kantor pusat, 14
kantor daerah dan kantor cabang. Direksi di kantor pusat membuat
kebijakan umum dan kantor daerah diberi kewenangan yang lebih luas
untuk membina kantor cabang. Sejalan dengan perubahan status
perusahaan maka status pegawai juga berubah dari PNS menjadi
pegawai pegawai.
2.2 Pengertian Pegadaian
Menurut kitab undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150, gadai adalah hak
yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu barang bergaak.
Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang berpiutang oleh seorang
yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama orang yang mempunyai
utang. Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang
berpiutnag untuk menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk
melunasi utang apabila pihak yang berhutang tidak dapat memenuhi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.
Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia
yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga
6
keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas
dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-undang Hukum
Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi pinjaman kepada
masyarakat atas dasar hukum gadai agar masyarakat tidak dirugikan oleh
kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan
dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada fakta yang terjadi di
lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti lintah darat dan
pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga setinggi-tingginya.
2.3 Profil Perum Pegadaian
Perum Pegadaian
Jenis BUMNDidirikan Sukabumi, 1 April 1901Kantor pusat
Kantor Pusat: Jl. Kramat Raya No.163,Jakarta, Indonesia
Daerah layanan
Seluruh Indonesia
Tokoh penting
Suwhono; Direktur Utama
ProdukKonvensional: KCA, Kreasi, Krasida, Krista, Kucica, InvestaSyariah: Rahn, Arrum, Mulia
Situs web www.pegadaian.co.id2.3.1 Visi dan Misi Perum Pegadaian
Visi
Dalam rencana jangka panjang Perum Pegadaian, visi dari pegadaian
adalah “Pegadaian pada tahun 2010 menjadi perusahaan yang modern,
dinamis dan inovatif dengan usaha utama gadai”.
7
Rumusan tersebut mengandung makna bahwa dalam sepuluh tahun
yang akan datang pegadaian harus mampu menjadi perusahaan yang
modern, dinamis dan inovatif. Modern disini bukan hanya dilihat dari
kondisi fisik saja, akan tetapi juga dalam arti mampu menghasilkan
produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Dinamis mencerminkan dari sikap dan perilaku seluruh pegawai dalam
hal kecepatan pelayanan dan kemampuan menyesuaikan diri dengan
perubahan yang bertumpu pada peningkatan keterampilan, sikap yang
komunikatif, efisien, integritas tinggi serta harus mampu merespon
dengan cepat kebutuhan konsumen baik internal maupun eksternal.
Inovatif terlihat dari kemampuan pegadaian dalam menyempurnakan
produk yang sudah ada dan menciptakan berbagai produk-produk baru
yang mengutungkan. Oleh karenanya di masa depan pegadaian
diharapkan mampu tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan yang
solid.
Misi
Misi pegadaian adalah ikut membantu program pemerintah dalam
upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah ke
bawah, melalui kegiatan utama penyaluran kredit gadai dan melakukan
usaha lain yang menguntungkan.
8
2.3.2 Logo dan Slogan Perum Pegadaian
Logo Perum Pegadaian
Arti Logo
Pohon rindang berwarna hijau :
1. Melindungi dan membantu masyarakat,
2. Senantiasa bertumbuh dan berkembang,
3. Mencerminkan keteduhan,
4. Warna hijau merupakan warna agraris yang akrab dengan masyarakat
kecil.
Timbangan berwarna hitam :
1. Keseimbangan dan keterbukaan dalam pelayanan,
2. Kejujuran,
Tulisan Pegadaian dengan huruf miring :
1. Sederhana, kepraktisan dan kemudahan,
2. Dinamis, terus bergerak maju,
3. Huruf balok melambangkan keteguhan dan kekokohan.
9
2.3.3 Slogan atau Semboyan Pegadaian yang resmi telah di tetapkan
Direksi pada tanggal 10 April 1991 adalah :
MENGATASI MASALAH TANPA MASALAH
Slogan ini mencerminkan ciri utama pelayanan Pegadaian, yaitu :
1. Mengatasi masalah keuangan atau kebutuhan dana dalam pelayanan
dalam waktu yang relative singkat,
2. Tidak menuntut persyaratan administrasi yang menyulitkan.
Slogan hanya digunakan untuk keperluan yang bersifat promosi seperti
yang dipakai dalam media iklan, brosur, leaflet, spanduk dan lain
sebagainya. Penerapan logo sebagai berikut :
Slogan atau semboyan tidak digunakan dalam keperluan resmi atau
dinas seperti kop surat, kartu nama, papan nama kantor, amplop dinas dan
sebagainya.
2.3.4 Budaya Perusahaan (Perum Pegadaian)
Inovatif : Penuh gagasan, kreatif, aktif, menyukai
tantangan.
Nilai Moral Tinggi : Taqwa, jujur, berbudi luhur, loyal.
Terampil : Menguasai bidang pekerjaan, tanggap, cepat,
dan akurat.
Adi Layanan : Sopan, ramah, berkepribadaian simpatik.
10
Nuansa Citra : Orentasi bisnis mengutamakan kepuasan
pelanggan, selalu berusaha mengembangkan
diri.
2.4 Tujuan dan Manfaat Peadaian
TUJUAN PEGADAIAN
Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program
pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya
melalui penyaluran pinjaman uang pinjaman atas dasar hukum gadai.
Pencegahan praktek ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tidak wajar
lainnya.
MANFAAT PEGADAIAN
Bagi Nasabah
Prosedur yang relatif lebih sederhana dan dalam waktu yang lebih cepat
terutama apabila dibandingkan dengan kredit perbankan.
Disamping itu, mengingat jasa-jasa yang ditawarkan perum pegadaian
maka manfat lain yang dapat diperoleh nasabah adalah:
- Penaksiran nilai suatu barang bergerak dari suatu institusi yang telah
berpengalaman dan dapat dipercaya.
- Penitipan suatun barang bergerak pada tempat yang aman dan dapat
dipercaya.
Bagi Perum Pegadaian
11
- Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh
peminjam dana.
- Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh
nasabah yang memperoleh jasa tertentu dari perum pegadaian
- Pelaksanaan misi perum pegadaian sebagai suatu badan usaha milik
negara yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian bantuan
kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan prosedur dan cara yang
relatif sederhana.
2.5 Kegiatan Usaha Pegadaian
2.5.1 Pimpinan
Kegiatan usaha Perum Pegadaian dipimpin sebuah dewan direksi yang
terdiri dari seorang direktur utama dan beberapa direktur. Masa jabatan
dari masing-masing anggota dewan direksi adalah 5 (lima) tahun, dan
setelah masa jabatan tersebut berakhir yang bersengkutan dapat diangkat
kembali. Di samping dewan direksi yang bertugas menjalankan dan
mengelola kegiatan usaha, Perum pegadaian juga mempunyai sebuah
dewan pengawas yang fungsi utamanya adalah untuk mengawasi
pelaksanaan kegiatan usaha Perum Pegadaian agar selalu sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan dapat merealisasikan misinya untuk
membantu masyarakat dalam bidangpendanaan atas dasar hokum gadai.
Dewan pengawas juga bertanggung jawab untuk mengawasi
pengelolaan keuangan perum pegadaian agar badan usaha ini tidak
mengalamikerugian yang dapat memberatkan keuangan negara.
Anggota dewan direksi dan dewan pengawas diangkat dan
diberhentikan oleh presidan atas usul Menteri Keuangan dibantu oleh
sebuah Direktorat Jenderal.
2.5.2 Penghimpunan Dana
12
Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan
usahanya berasal dari :
a) Pinjaman jangka pendek dari perbankan \
b) Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk ini (sekitar
80% dari total dana jangka pendek yang dihimpun)
c) Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya (utang kepada rekanan,
utang kepada nasabah, utang pajak, biaya yang masih harus dibayar,
pendapatan diterioma dimuka, dan lain-lain)
d) Penerbitan obligasi
e) Sampai dengan tahun 1994, Perum Pegadaian sudah 2 (dua) kali
menerbitkan obligasi yang jangka waktunya masing-masing 5 tahun.
Penerbitan pertama adalah pada tahun 1993 sebesar Rp 25 miliardan
penerbitan yang kedua kalinya adalh pada tahun 1994 juga sebesar Rp
25 miliar, sehingga sampai tahun 1994 total nilai obligasi yang telah
diterbitkan adalah Rp 50 miliar.
f) Modal sendiri
Modal sendiri yang dimiliki oleh Perum Pegadaian terdiri dari:
1) Modal awal: kekayaan Negara diluar APBN sebesar Rp 205 miliar
2) Penyertaan modal pemerintah
3) Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak
perusahaan pegadaian inio berdiri pada masa Hindia Belanda.
2.5.3 Penggunaan Dana
Dana yang berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai
kegiatan usaha Perum Pegadaian. Dana tersebutantara lain digunakan
untuk hal-hal berikut :
a) Uang kas dan dana likuid lain
13
Perum pegadaian memerlukan dana likuid untuk berbagi kebutuhan
seperti: kewajiban yang jatuh tempo, penyaluran dana dalam bentuk
pembiayaan atas dasar hokum gadai, biaya operasional yang harus
segera dikeluarkan, pembayaran pajak, dan lain-lain.
b) Pembelian dan pengadaan berbagai bentuk aktiva tetap dan inventaris.
Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan serta inventaris ini tidak
secara langsung dapat menghasilkan penerimaan bagi perum
pegadaian namun sangat penting agar kegiatan usahanya dapat
dijalankan dengan baik. Aktiva tetap dan peralatan ini antara lain
adalah berupa tanah, kantor atau bangunan, computer, kendaraan,
meubel, brankas, dan lain-lain.
c) Pendanaan kegiatan operasional
Kegiatan operasional Perum Pegadaian memerlukan dana yang tidak
kecil. Dana ini antara lain digunakan untuk : gaji pegawai, honor,
perawatan peralatan, dan lain-lain.
d) Penyaluran dana
Pengunaan dana yang utama adalah untuk disalurkan dalam bentuk
pembiayaan datas dasar hukum gadai. Lebih dari 50% dana yang telah
dihimpun oleh Perum Pegadaian tertanam dalam bentuk aktiva ini,
karena memang ini merupakan kegiatan utamanya. Penyaluran dana
ini diharapkan akan dapat menghasilkan keuntungan, meskipun tetap
dimungkinkan untuk mendapatkan penerimaan dari bunga yang
dibayarkan oleh nasabah. Penerimaan inilah yang merupakan
penerimaan utama bagi Perum Pegadaian dalam menghasilkan
keuntungan, meskipun tetap ,dimungkinkan untuk mendapatkan
penerimaan dari sumber yang lain seperti investasi surat berharga dan
pelelangan jaminan gadai.
e) Investasi lain
14
Kelebihan dana (idle fund) yang belum diperlukan untuk mendanai
kegiatan operasional maupun belum dapat disalurkan kepada
masyarakat, dapat ditanamkan dalam berbagai macam bentuk investasi
jangka pendek dan menengah. Investasi ini dapat menghasilkan
penerimaan bagi Perum Pegadaian, namun penerimaan ini bukan
merupakan penerimaan utama yang diharapkan oleh Perum Pegadaian.
Sebagai contoh, Perum Pegadaian dapat memanfaatkan dananya untuk
investasi dibidang property, seperti kantor dan took. Pelaksanaan
investasi ini biasanya bekerja sama dengan pihak ketiga seperti
pengembang (developer), kontraktor, dan lain-lain.
2.5.4 Proses Pinjaman atas Dasar Hukum gadai
Barang yang dapat digadaikan pada dasarnya, hampir semua barang
bergerak dapat digadaikan di pegadaian dengan pengecualian untuk
barang-barang tertentu. Barang-barang yng dapat digadaikan meliputi:
a. Barang perhiasan
b. Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan
batu mulia.
c. Kendaraan
d. Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain
e. Barang elektronik
f. Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player,
televise, dan lain-lain
g. Barang rumah tangga
h. Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain
i. Mesin-mesin
j. Tekstil
k. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.
15
Namun mengingat keterbatasan tempat penyimpanan, keterbatasan
sumber daya manusia di pegadaian, perlunya meminimalkan resiko yang
ditanggung oleh Perum Pegadaian, serta memperhatikan peraturan yang
berlaku, maka ada barang-barang tertentu yang tidak dapat digadaikan.
Barang-barang yang tidak dapat digadaikan meliputi :
a. Binatang ternak, karena memerlukan tempat penyimpanan khusus dan
memerlukan cara pemeliharaan khusus.
b. Hasil bumi, karena mudah busuk atau rusak
c. Barang dagangan dalam jumlah besar, karena memerlukan tempat
penyimpanan sangat besar yang tidak dimiliki oleh pegadaian.
d. Barang yang cepat rusak, busuk, atau susut
e. Barang yang amat kotor
f. Kendaraan yang sangat besar
g. Barang-barang seni yang sulit ditaksir
h. Barang yang sangat mudah terbakar
i. Senjata api, amunisi, dan mesiu
j. Barang yang disewabelikan
k. Barang milik pemerintah
l. Barang ilegal
2.5.5 Penaksiran
Pinjaman atas dasar hukum gadai mensyaratkan penyerahan barang
bergerak sebagai jaminan pada loket yang telah ditentukan pada
kantor.pegadaian setempat. Mengingat besarnya jumlah pinjamna sangat
tergantung pada nilai barang yang akan digadaikan, maka barang yang
diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus ditaksir nilainya oleh
petugas penaksir. Petugas penaksir adalah orang-orang yang sudah
mendapatkan pelatihan khusus dan berpengalaman dalam melakukan
penaksiran barang-barang yang akan digadaikan. Pedoman dasar
16
penaksiran telah ditetapkan oleh Perum Pegadaian agar penaksiran atas
suatu barang bergerak dapat sesuai dengan nilai sebenarnya. Pedoman
penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis barang adalah sebagai
berikut :
a. Barang berkantong
1) Emas
a) Petugas menaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standar
taksiran logam yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Harga
pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan
dengan perkembangan harga yang terjadi.
b) Petugas penaksir melakukan pengujian karatase dan berat.
c) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
2) Permata
a) Petugas penaksir melihat standar taksiran permata yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Standar ini selalu disesuaikan
dengan perkembangan pasar permata yang ada.
b) Petugas penaksir melakukan pengujian kualitas dan berat
permata
c) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
3) Barang gudang (mobil, mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-
lain)
a) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari
barang. Harga pedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu
disesuaikan dengan perkembangan harga yang terjadi.
b) Petugas penaksir menentukan nilai taksiran
Nilai taksiran terhadap suatu objek barang yang akan digadaikan tidak
ditentukan sebesar harga pasar, melainkan setelah dikalikan dengan
17
presentase tertentu. Sebagai contoh, emas yang menurut harga pasar
adalah senilai Rp 100.00, nilai taksirannya tidak sebesar Rp 100.000.
Nilai taksiran emas tersebut adalah sebesar Rp 88.000. angka pengali
sebesar 88% ditentukan oleh Perum Pegadaian, dan angka ini bukanlah
angka baku yang tetap sepanjang masa, dengan kata lain angka ini bisa
mengalami perubahan. Perum pegadaian sudah menetapkan pengali untuk
berlian adalah 45%, angka pengali untuk tekstil adalah 83%, dan
seterusnya. Nilai taksiran inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan
besarnya pinjaman yang akan diberikan kepada nasabah.
2.5.6 Pemberian Pinjaman
Nilai taksiran atas barang yang akan digadaikan tidak sama dengan
besarnya pinjaman yang diberikan. Setelah itu ditentukan, maka petugas
menentukan jumlah uang pinjaman yang dapat diberikan. Penentuan
jumlah uang pinjaman ini juga berdasarkan persentase tertentu terhadap
nilai taksiran, dan presentase ini juga telah ditentukan oleh Perum
Pegadaian berdasarkan golongan yang besarnya berkisar antara 80-90%.
1. Permohonan dan
penyerahan barang bergerak
2. Informasi penetapan
jumlah pinjaman
3. Pencairan uang
18
Kasir
Nasabah
Petugas penaksir
2.5.7 Pelunasan
Sesuai dengan syarat-syarat yang telah ditentukan pada waktu
pemberian pinjaman, nasabah mempunyai kewajiban melakukan
pelunasan pinjaman yang telah diterima. Pada dasarnya nasabah dapat
melunasi kewajibannya setiap saat tanpa harus menunggu waktu jatuh
tempo. Pelunasan pinjaman beserta sewa modalnya (bunga) dibayarkan
langsung ke kasir disertai surat gadai. Setelah adanya pelunasan atau
penebusan yang disertai dengan pemenuhan kewajiban nasabah yang lain,
nasabah dapat mengambil kembali barang yang digadaikan.
2.5.8 Pelelangan
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan
dilakukan oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka
apabila terjadi hal-hal berikut:
1) Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus
barang yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena
berbagai alasan, dan
2) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.
Hasil pelelangan barang yang digadaikan akan digunakan untuk melunasi
seluruh kewajiban nasabah kepada Perum pegadaian yang terdiri dari :
1) Pokok pinjaman
2) Sewa modal atau bunga
3) Biaya lelang
Apabila barang yang digadaikan tidak laku dilelang atau terjual
dengan harga yang lebih rendah daripada nilai taksiran yang telah
dilakukan pada wal pemberian pinjaman kepada nasabah yang
bersangkutan, maka barang yang tidak laku dilelang tersebut dibeli oleh
negara dan kerugian yang timbul ditanggung oleh perum pegadaian.
19
2.5.9 Pegadaian Syariah
Perkembangan produk-produk berbasis syariah kian marak di
Indonesia, tidak terkecuali pegadaian. Perum Pegadaian mengeluarkan
produk berbasis syariah yang disebut dengan pegadaian syariah. Pada
dasarnya produk-produk berbasis syariah mempunyai karakteristik
seperti, tidak memunggut bunga dalam berbagai bentuk karena riba,
menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang
diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas
jasa dan atau bagi hasil. Pegadaian syariah atau kerap dikenal dengan
istilah rahn, dalam pengoperasiannya menggunakan metode Fee Based
Income (FBI).
Sebagai penerima gadai ataudisebut mutahim,penggadai akan
mendapatkan Surat Bukti Rahn (gadai) berikut dengan akad pinjam-
meminjam yang disebut dengan Akad Gadai Syariah dan Akad Sewa
Tempat (ijarah). Dalam akad gadai syariah disebutkan bila jangka waktu
akad tidak diperpanjang maka penggadai menyetujui agunan (marhun)
miliknya dijual oleh muhtarin guna melunasi pinjaman. Sedangkan akad
sewa tempat (ijaroh) merupakan kesepakatan antara penggadai dengan
penerima gadai untuk menyewa tempat untuk penyimpanan dan penerima
gadai akan mengenakan jasa simpan.
Salah satu inovasi produk yang diluncurkan oleh pegadaian adalah
Program Kredit Tunda Jual Komoditas Pertanian yang saat ini lebih
dikenal dengan Gadai Gabah.program ini diluncurkan atas landasan
pemikiran bahwa dalam rangka mengurangi kerugian petani akibat
perbedaan harga jual gabah pada saat panen raya.sasaran utama program
ini adalah membantu petani agar bisa menjual gabah yang dimilikinya
sesuai dengan harga dasar yang ditetapkan oleh pemerintah. Pengalaman
saat ini ketika terjadi panen raya , petani selalu dirugikan . Untuk
mencegah kerugian yang diderita oleh petani pada saat musim panen
20
akibat anjloknya harga gabah, Perum pegadaian meluncurkan gadai gadai
gabah. Dengan sistem ini, petani menggadaikan gabahnya pada musim
panen, untuk ditebus dan dijual ketika harga gabah kembali normal.Petani
menggadaikan sebagian gabahnya pada musim panen pada perum
pegadaian dengan harga yang berlaku saat itu. Setelah harga gabah
kembali normal, petani dapat menebusnya dengan harga yang sama ketika
menggadaikan gabahnya ditambah harga sewa modal sebesar 3,5 persen
per bulan. Jika selama batas empat bulan (masa jatuh tempo kredit) petani
tidak dapat menebusnya, gabah akan dilelang oleh perum pegadaian .
kelebihan harga gabah akan diberikan kepada petani. Gabah yang
diterima sebagai barang jaminan adalah Gabah kering Giling (GKG). Bila
gabah petani bukan gabah kering giling maka petani akan dikenakan
proses penanganan (handling) sebesar Rp 10 per kg.
2.6 Produk
2.6.1 KCA (Kredit Cepat Aman)
Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan
prosedur pelayanan yang mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini,
Pemerintah melindungi rakyat kecil yang tidak memiliki akses kedalam
perbankan.
Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian
uang pinjaman yang tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan
pemberian pinjaman mulai dari Rp. 20.000,- sampai dengan Rp.
200.000.000,-. Jaminannya berupa benda bergerak, baik berupa barang
perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan maupun alat rumah
tangga lainnya. Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan
dapat diperpanjang dengan cara hanya membayar sewa modal dan biaya
administrasinya saja.
21
2.6.2 Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan
(UMKM) serta menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang
diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN.
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif,
terutama bagi Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian
berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk
fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para pengusaha UMKM adalah
kredit KREASI.
KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan
kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk
mengembangkan usahanya.
Prosedur pengajuannya sederhana, mudah dan cepat.
Dalam tempo 3 hari kredit sudah bisa cair.
KREASI dapat diperoleh di kantor cabang diseluruh Indonesia.
Jangka waktu pinjaman fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18 bulan, 24
bulan, atau pun 36 bulan.
Sewa Modal (bunga pinjaman) relatif murah, hanya 0.9% per bulan,
flat.
Agunan BPKB kendaraan bermotor (mobil plat kuning / hitam, serta
sepeda motor)
sehingga kendaraan dapat tetap dipergunakan untuk mendukung
operasional usaha.
Pelunasan kredit dilakukan dengan angsuran tetap setiap bulan.
Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian
diskon untuk sewa modal.
Persyaratan :
22
Fotokopi KTP dan Kartu Keluarga
Menyerahkan dokumen usaha yang sah
Usaha telah berjalan minimal 1(satu) tahun
Menyerahkan dokumen kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB asli,
fotokopi STNK, dan faktur pembelian)
Memenuhi kriteria kelayakan usaha
Prosedur pemberian KREASI :
Nasabah mengisi formulir aplikasi Kredit KREASI.
Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, agunan dan
persyaratan lainnya.
Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen yang diserahkan.
Petugas melakukan survey ke tempat usaha untuk menganalisis
kelayakan usaha serta menaksir agunan.
Nasabah bersama istri / suami menandatangani surat perjanjian kredit
Pencairan kredit.
2.6.3 Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha
Mikro dan Kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai
dengan pengembalian pinjaman dilakukan melalui mekanisme angsuran.
Keungulan :
Proses mudah dan pengajuan kredit Anda sudah bisa cair dalam waktu
yang relatif cepat.
Fleksibel dalam menentukan jangka waktu pinjaman, mulai dari 12
bulan, 24 bulan, ataupun 36 bulan.
Sewa modal yang relatif murah hanya 0.9% per bulan Flat atau 11.8%
per tahun *)
Agunan perhiasan hanya emas
23
Pinjaman bisa mencapai 95% dari nilai taksiran agunan
Pelunasan kredit dilakukan dengan cara mengangsur setiap bulan
dengan jumlah angsuran tetap
Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam
memberikan pelayanan
Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian
diskon sewa modal.
Persyaratan :
Membawa agunan berupa perhiasan emas
Fotocopy Identitas Diri (KTP dan KK)
Fotocopy Surat Ijin Usaha atau surat keterangan domisili usaha dari
Lurah/Kades.
Prosedur Pemberian Kredit :
Nasabah mengisi formulir aplikasi kredit KRASIDA
Nasabah menyerahkan dokumen-dokumen usaha, perhiasan emas,
serta persyaratan lainnya
Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang
diserahkan
Petugas Pegadaian menaksir agunan yang diserahkan
Bersama Suami/Istri untuk menandatangani surat perjanjian kredit
Pencairan kredit
2.6.4 Gadai Syariah ( Ar- Rahn)
RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-prinsip
Syariah, dimana nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan
Ijaroh (biaya jasa simpan dan pemeliharaan barang jaminan).
24
Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai
Syariah, untuk solusi pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.
Persyaratan:
Membawa fotocopy KTP atau identitas lainnya (SIM, Paspor, dll).
Mengisi formulir permintaan Rahn.
Menyerahkan barang jaminan (marhun) bergerak, seperti: perhiasan
emas, berlian; kendaraan bermotor; barang-barang elektronik.
Prosedur Pemberian Pinjaman (Marhun Bih):
Nasabah mengisi formulir permintaan Rahn.
Nasabah menyerahkan formulir permintaan Rahn yang dilampiri
dengan fotocopy identitas serta barang jaminan ke loket.
Petugas Pegadaian menaksir (marhun) agunan yang diserahkan.
Besarnya pinjaman/marhun bih adalah sebesar 90% dari taksiran
marhun.
Apabila disepakati besarnya pinjaman, nasabah menandatangani akad
dan menerima uang pinjaman
2.6.5 Jasa Taksiran
Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli
akan harga atau nilai harta benda miliknya.
Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui
dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah
lebih dulu diperiksa dan ditaksir oleh juru taksir
berpengalaman.Kepastian nilai atau kualitas suatu barang. Misalnya
kualitas emas atau batu permata, dapat memberikan rasa aman dan rasa
lebih pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai nilai investasi
yang tinggi.
25
2.6.6 Jasa Titipan
Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box.
Harta dan surat berharga perlu di jaga keamanannya agar tidak sampai
hilang, rusak atau di salahgunakan orang lain. Tetapi ternyata tidak
selamanya barang dan surat berharga itu aman di tangan sendiri.
Jika anda mendapatkan kesulitan "mengamankan"nya di rumah
sendiri, karena akan dinas ke luar kota/luar negeri, menunaikan ibadah
haji, berlibur, sekolah di luar negeri , dll. Percayakan saja
penyimpanannya kepada kami. Jangka waktu penitipan dua minggu
sampai dengan satu tahun dan dapat di perpanjang. Kami akan menjaga
dan melindunginya dengan penuh perhatian.
2.6.7 KRISTA
Membantu mengembangkan Usaha Rumah Tangga, serta
menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban
Pegadaian sebagai sebuah BUMN.
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif,
Usaha Rumah Tangga melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang
cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat
diperoleh para Usaha Rumah Tangga adalah kredit KRISTA. KRISTA
adalah kredit Usaha Rumah Tangga, yang diberikan kepada Usaha
Rumah Tangga untuk pengembangan usahanya.
Prosedur pengajuannya sangat mudah.
Pelayanan mudah, cepat dan aman
Proses ± hanya 3 hari.
Pinjaman sampai dengan Rp 3.000.000,00
Pinjaman dapat diangsur sampai 36 bulan dengan jumlah angsuran
tetap.
Sewa modal cukup kompetitif, hanya 1% per bulan.
26
Agunan tidak menjadi persyaratan mutlak.
Persyaratan :
Pengusaha kelompok mikro (pedagang kecil / tukang sayur / K5)
Usaha sudah berjalan minimal 6 bulan.
Menerapkan system tanggung renteng pada anggota kelompok.
Tidak sedang mempunyai hutang modal kerja kepada kelompok
usaha / lembaga keuangan lain.
Tempat tinggal / domisili jelas dibuktikan dengan identitas diri (KTP
dan KK).
2.6.8 ARRUM (ar-rahn untuk usaha mikro kecil)
Bagi Anda para pengusaha mikro kecil, kini telah hadir Pembiayaan
ARRUM untuk pengembangan usaha Anda dengan berprinsip syariah.
Keunggulan:
Persyaratan yang mudah, proses yang cepat (± 3 hari), serta biaya-
biaya yang kompetitif dan relatif murah.
Jangka waktu pembiayaan yang fleksibel, mulai dari 12 bulan, 18
bulan, 24 bulan, hingga 36 bulan.
Jaminan berupa BPKB kendaraan bermotor (mobil ataupun motor)
sehingga fisik kendaraan tetap berada di tangan nasabah untuk
kebutuhan operasional usaha.
Nilai pembiayaan dapat mencapai hingga 70% dari nilai taksiran
agunan.
Pelunasan dilakukan secara angsuran tiap bulan dengan jumlah tetap.
Pelunasan sekaligus dapat dilakukan sewaktu-waktu dengan pemberian
diskon ijaroh.
Didukung oleh staf yang berpengalaman serta ramah dan santun dalam
memberikan pelayanan.
27
Persyaratan:
Calon nasabah merupakan pengusaha mikro kecil dimana usahanya
telah berjalan minimal 1 tahun
Memiliki kendaraan bermotor (mobil/motor) sebagai agunan
pembiayaan
Melampirkan:
a. Copy KTP dan Kartu Keluarga (KK)
b. Copy KTP Suami/Istri
c. Copy Surat Nikah
d. Copy dokumen usaha yang sah (bagi pengusaha informal cukup
menyerahkan surat keterangan usaha dari Kelurahan atau Dinas
terkait)
e. Asli BPKB Kendaraan bermotor
f. Copy rekening koran/tabungan (jika ada)
g. Copy pembayaran listrik dan telpon
h. Copy pembayaran PBB
i. Copy laporan keuangan usaha
Memenuhi kriteria kelayakan usaha
Proses memperoleh pembiayaan ARRUM.
Mengisi formulir aplikasi pembiayaan ARRUM
$Melampirkan dokumen-dokumen usaha, agunan, serta dokumen
pendukung lainnya yang terkait.
Petugas Pegadaian memeriksa keabsahan dokumen-dokumen yang
dilampirkan.
Petugas Pegadaian melakukan survey analisis kelayakan usaha serta
menaksir agunan.
Penandatanganan akad pembiayaan.
Pencairan pembiayaan.
28
2.6.9 Mulia
Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh
kebutuhan manusia disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga
merupakan jenis investasi yang nilainya stabil, likuid, dan aman secara
riil.
Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah
penjualan logam Mulia oleh Pegadaian kepada masyarakat secara tunai,
dan agunan dengan jangka waktu Fleksibel.
Akad Murabahah Logam Mulai untuk Investasi Abadi Abadi adalah
persetujuan atau kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan
Nasabah atas sejumlah pembelian Logam Mulia disertai keuntungan dan
biaya-biaya yang disepakati.
Keuntungan berinvestasi melalui Logam Mulia :
a. Jembatan mewujudkan Niat Mulia Anda untuk :
1) Menabung Logam Mulia untuk menunaikan Ibadah Haji
2) Mempersiapkan Biaya Pendidikan Anak di masa mendatang
3) Memiliki Tempat Tinggal dan Kendaraan.
b. Alternatif Investasi yang aman untuk menjaga Portofolio Asset Anda
c. Merupakan Asset yang sangat Likuid dalam memenuhi kebutuhan
dana yang mendesak, memenuhi kebutuhan modal kerja untuk
pengembangan usaha, atau menyehatkan cashflow keuangan bisnis
Anda, dll.
d. Tersedia pilihan logam mulia dengan berat 5gr, 10gr, 25gr, 50gr,
100gr, dan 1kg
Persyaratan Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi :
Copy KTP Pemohon * | **
Copy Kartu Keluarga *
Copy NPWP **
29
Copy AD/ART **
Menyerahkan Uang Muka * | **
* = Perorangan
** = Badan Usaha
2.6.10 Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)
Adalah suatu produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang
bekerjasama dengan Western Union.
Keuntungan dan keunggulan :
Dapat dilayani di Kantor Cabang Pegadaian di seluruh Indonesia.
Standar layanan yang berkualitas dalam hal Keamanan, Operasi dan
Layanan Pelanggan.
Cara Cepat dan mudah pengiriman ke seluruh dunia.
Transaksi aman dan hanya dibayarkan kepada orang yang dituju.
Biaya yang cukup kompetitif.
Tanpa harus memiliki Rekening Bank
Tidak ada biaya apapun untuk penerima uang.
Syarat yang harus dipenuhi nasabah Pengirim Uang :
Mengisi dan melengkapi form Pengiriman Uang.
Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor)
Mengetahui nama dan alamat lengkap Calon Penerima Uang
Syarat yang harus dipenuhi nasabah Penerima uang :
Mengisi dan melengkapi form Menerima Uang.
Membawa Nomor Kontrol Kiriman Uang atau MTCN.
30
Membawa Kartu Tanda Pengenal Berfoto (KTP/SIM/Paspor)
Mengetahui dengan baik nama pengirim.
Mengetahui tempat asal uang.
Mengetahui dengan benar berapa jumlah yang akan diambil.
31
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Gadai adalah hak yang diperoleh seorang yang mempunyai piutang atas suatu
barang bergaak. Barang bergerak tersebut diserahkan kepada orang yang
berpiutang oleh seorang yang mempunyai utang atau oleh seorang lain atas nama
orang yang mempunyai utang. Perusahaan Umum Pegadaian adalah satu-satunya
badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan
kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana
ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti dimaksud dalam Kitab Undang-
undang Hukum Perdata Pasal 1150 di atas . Tugas Pokoknya adalah memberi
pinjaman kepada masyarakat atas dasar hokum gadai agar masyarakat tidak
dirugikan oleh kegiatan lembaga keuangan informal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana mendesak dari masyarakat.Hal ini didasari pada
fakta yang terjadi di lapangan bahwa terdapat lembaga keuangan yang seperti
lintah darat dan pengijon yang dengan melambungkan tingkat suku bunga
setinggi-tingginya. Kegiatan usaha Perum Pegadaian dipimpin sebuah dewan
direksi yang terdiri dari seorang direktur utama dan beberapa direktur.
Dana yang diperlukan oleh Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan
usahanya berasal dari :
a) Pinjaman jangka pendek dari perbankan
b) Dana jangka pendek
c) Pinjaman jangka pendek dari pihak lainnya Penerbitan obligasi
d) Penerbitan obligasi
e) Modal sendiri
32
Modal sendiri yang dimiliki oleh Perum Pegadaian terdiri dari:
1. Modal awal: kekayaan Negara diluar APBN sebesar Rp 205 miliar
2. Penyertaan modal pemerintah
3. Laba ditahan: laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan
pegadaian inio berdiri pada masa Hindia Belanda.
Dana yang berhasil dihimpun kemudian digunakan untuk mendanai kegiatan
usaha Perum Pegadaian. Dana tersebutantara lain digunakan untuk hal-hal
berikut :
a. Uang kas dan dana likuid lain
b. Pembelian dan pengadaan berbagai bbentuk aktiva tetap dan inventaris
c. Pendanaan kegiatan operasional
d. Penyaluran dana
e. Investasi lain
Barang-barang yang dapat digadaikan meliputi:
1. Barang perhiasan
Perhiasan yang terbuat dari emas, perak, platina, intan, mutiara, dan batu
mulia.
2. Kendaraan
Mobil, sepeda motor, sepeda,dan lain-lain
3. Barang elektronik
Kamera, refrigerator, freezer, radio, tape recorder, video player, televise, dan
lain-lain
4. Barang rumah tangga
Perlengkapan dapur, perlengkapan makan, dan lain-lain
5. Mesin-mesin
33
6. Tekstil
7. Barang lain yang dianggap bernilai oleh Perum pegadaian.
Barang yang diterima dari calon peminjam terlebih dahulu harus ditaksir
nilainya oleh petugas penaksir. Pedoman dasar penaksiran telah ditetapkan oleh
Perum Pegadaian agar penaksiran atas suatu barang bergerak dapat sesuai dengan
nilai sebenarnya.
Penjualan barang yang digadaikan melalui suatu pelelangan akan dilakukan
oleh Perum Pegadaian pada saat yang telah ditentukan dimuka apabila terjadi
hal-hal berikut:
1) Pada saat masa habis atau jatuh tempo, nasabah tidak bisa menebus barang
yang digadaikan dan membayar kewajiban lainnya karena berbagai alasan,
dan
2) Pada saat masa pinjaman habis atau jatuh tempo, nasabah tidak
memperpanjang batas waktu pinjamannya karena berbagai alasan.
Manfaat utamanya yang diperoleh oleh nasabah yang meminjam dari Perum
Pegadaian adalah ketersediaan dana dengan prosedur yang relatif lebih sederhana
dalam waktu yang lebih cepat terutama apabila dibandingkan dengan kredit
perbankan.
Produk dari pegadaian:
1. KCA (Kredit Cepat Aman)
2. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
3. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)
4. Gadai Syariah ( Ar- Rahn)
5. Jasa Taksiran
6. Jasa Titipan
34
7. KRISTA
8. ARRUM (ar-rahn untuk usaha mikro kecil)
9. Mulia
10. Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)
35
Daftar Pustaka
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. 2006.
Yogyakarta: Salemba Empat
36