Makalah Ob 5 Ramadia Dara

19
Makalah OB-5 ALOE VERA SEBAGAI OBAT STOMATITIS AFTOSA Oleh : NAMA :RAMA DIA DARA NIM :04101004015 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Transcript of Makalah Ob 5 Ramadia Dara

Page 1: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

Makalah OB-5

ALOE VERA SEBAGAI OBAT STOMATITIS AFTOSA

Oleh :

NAMA :RAMA DIA DARA

NIM :04101004015

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Page 2: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

ALOEVERA BARBADENSIS MILLER UNTUK PENGOBATAN STOMATITIS

AFTOSA

Abstrak

Lidah buaya (Aloe vera) adalah salah satu tanaman obat tradisional yang termasuk ke

dalam suku Liliaceae,mengandung berbagai zat aktif yang dapat menyembuhkan berbagai

penyakit, salah satunya untuk mengobati stomatitis aphthous, karena mengadung beberapa zat

aktif diantaranya enzyme bradykinase dan karboxypeptidase sebagai anti inflamasi, kemudian

mengandung vitamin Bl, B2, B6, C, mineral, asam amino, asam folat, dan zat-zat lainnya yang

penting dalam proses penyembuhan lesi stomatitis aphthous.1,3,5,6,7stomatitis aphthous merupakan

salah satu keadaan yang sering terjadi secara berulang pada mukosa mulut yang tidak berkeratin

yaitu mukosa bukal, labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa

orofaring yang biasa nya di sebabkan oleh trauma misalnya tergigit.1,3,4 stomatitis aphthous dapat

mengganggu fungsi fisiologis berupa gangguan bicara, mengunyah, menelan bahkan dapat

mengakibatkan menurunnya kondisi tubuh bila terjadi dalam waktu yang lama dengan frekuensi

kejadian yang sering.pencegahan dan pengobatan stomatitis aphthous tidak terlepas dari

perubahan perilaku sebagai komponen utama, disamping motivasi dan tanggung jawab terhadap

kesehatan gigi dan mulut.Untuk itu perlunya pengetahuan tentang kesehatan mulut untuk

menunjang keberhasilan pencegahan penyakit gigi dan mulut secara umum, dan penanggulangan

Stomatitis aphthous secara khusus bisa dilakukan dengan memanfaatkan tanaman Aloe vera. 1,2,5,6

Keyword: Stomatitis aphthous,Aloe vera, Enzim bradykinase,Karbiksipeptidase,vitamin,asam

folat

BAB I

Page 3: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

PENDAHULUAN

Aloe vera adalah salah satu tanaman obat tradisional yang termasuk ke dalam suku

Liliaceae,mengandung berbagai zat aktif yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, salah

satunya untuk mengobati stomatitis aphthous karena mengadung beberapa zat aktif diantaranya

enzyme bradykinase dan karboxypeptidase sebagai anti inflamasi, kemudian mengandung

vitamin Bl, B2, B6, C, mineral, asam amino, asam folat, dan zat-zat lainnya yang penting dalam

proses penyembuhan lesi stomatitis aphthous.1,3,5,6,7 stomatitis aphthous merupakan salah satu

keadaan yang sering terjadi secara berulang pada mukosa mulut yang tidak berkeratin yaitu

mukosa bukal, labial, lateral dan ventral lidah, dasar mulut, palatum lunak dan mukosa orofaring.

stomatitis aphthous dapat mengganggu fungsi fisiologis berupa gangguan bicara, mengunyah,

menelan bahkan dapat mengakibatkan menurunnya kondisi tubuh bila terjadi dalam waktu yang

lama dengan frekuensi kejadian yang sering.Perlunya pengetahuan tentang kesehatan mulut

untuk menunjang keberhasilan pencegahan penyakit gigi dan mulut secara umum, dan

penanggulangan Stomatitis aphthous secara khusus bisa dilakukan dengan memanfaatkan

tanaman Aloe vera. 2,5

Dari sekitar 200 jenis tanamanAloe vera , yang baik digunakan untuk pengobatan adalah

jenis Aloe vera barbadensis Miller,jenis ini mengandung 72 zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Di

antara ke-72 zat yang dibutuhkan tubuh itu terdapat 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak,

air, vitamin, mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik,

antibakteri, antikanker, antivirus, antijamur, anti infeksi, antiperadangan, antipembengkakan,

antiparkinson, anti aterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.1,2,5Beberapa

unsur mineral yang terkandung dalam Aloe vera juga ada yang berfungsi sebagai pembentuk

antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. Bahkan hasil penelitian yang

dilakukan ilmuwan asal Amerika Serikat menyebutkan bahwa dalam Aloe vera barbadensis

Miller terdapat beberapa zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu bersifat

merangsang pertumbuhan sel baru pada kulit yang samgat membantu dalam penyembuhan

Stomatitis Aphthous.Dalam lendir Aloe vera terkandung zat lignin yang mampu menembus dan

meresap ke dalam kulit. Lendir ini akan menahan hilangnya cairan tubuh dari permukaan

kulit.1,2,5,

BAB II

Page 4: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

PENERAPAN ALOEVERA BARBADENSIS MILLER UNTUK PENGOBATAN

STOMATITIS AFTOSA

2.1. Aloe vera

aloe vera  termasuk suku  liliaceae,berasal dari kepulauan belah barat Afrika, hal  tersebut 

terungkap dari  catatan  “Papyrus Ebers” atau pada “Egyption  Book  of  Remidies”  di  dalam 

buku  itu  pada  jaman Cleopatra, lidah buaya dimanfaatkan untuk bahan baku kosmetika dan

pelembab kulit.Saat  ini  sudah  banyak  Aloe vera digunakan  untuk  mengobati  Diabetes

Melitus,  sembelit,  radang  tenggorokan,  menurunkan  kadar  kolesterol  yang  tinggi, disentri,

beri-beri, anemia, bisul, tumor,dan penyembuhan Stomatitis aphthous.Bagian dari Aloe vera

yang  dapat  digunakan  untuk pengobatan,  antara  lain: 1,2,5

Daun,  keseluruhan  dapat  digunakan  baik  secara langsung atau dalam bentuk ekstrak.

Eksudat, adalah getah yang keluar dari dalam  saat dilakukan pemotongan,  eksudat  ini

berbentuk kental berwarna kuning, dan rasanya pahit.

Gel, adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara menyayat bagian dalam

daun (Fumawanthi, 2003),didalam  gel  aloe  vera  ini  dipercaya mengandung  berbagai 

zat  aktif  dan  enzim  yang sangat  berguna  untuk menyembuhkan  berbagai  penyakit.

Karena  kandungan  zat  aktif dan enzim inilah maka sifat gel ini sangat sensitif terhadap

suhu, udara dan cahaya.5

2.1.Kandungan Aloe vera

Jenis Aloe vera yang baik digunakan untuk pengobatan adalah jenis Aloe vera

barbadensis Miller. mengandung 18 macam asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin,

mineral, enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain antibiotik, antiseptik, antibakteri,

antikanker, antivirus, antijamur, anti infeksi, antiperadangan, antipembengkakan, antiparkinson,

anti aterosklerosis, serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.1,2,5

Beberapa unsur mineral yang terkandung dalam Aloe vera juga ada yang berfungsi

sebagai pembentuk antioksidan alami. Misalnya vitamin C, vitamin E, dan zinc. Dan beberapa

zat yang bisa berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan itu berguna untuk mencegah penuaan

dini, serangan jantung, dan beberapa penyakit degeneratif. Lidah buaya bersifat merangsang

pertumbuhan sel baru pada kulit yang dapat di gunakan untuk penyembuhan Stomatitis

aphthou.s6,7

Page 5: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

Tabel 2.1. Kandungan zat aktif Aloe vera yang sudah teridentifikasi untuk obat stomatitis

aphthous

Zat Aktif Kegunaan

Lignin Mempunyai kemampuan penyerapan yang tinggi sehingga

memudahkan peresapan gel ke dalam kulit atau mukosa.

Saponin Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat

antiseptik, serta bahan pencuci yang baik.

Komplekss

Anthraguinone

Sebagai bahan laksatif, penghilang rasa sakit, mengurangi

racun, sebagai anti bakteri. Antibiotik

Acemannan Sebagai anti virus, anti bakteri, anti jamur, dan serta

meningkatkan daya tahan tubuh

Enzim bradykinase,

Karbiksipeptidase

Mengurangi inflamasi, anti alergi dan dapat mengurangi rasa

sakit

Glukomannan,

Mukopolysakarida

Memberikan efek imonomodulasi

Tennin, aloctin A Sebagai anti inflamasi

Salisilat Menghilangkan rasa sakit, dan anti inflamasi

Asam amino Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan serta sebagai sumber

energi. Aloe vera menyediakan 20 asam amino dari 22 asam

amino yang dibutuhkan oleh tubuh

Mineral Memberikan ketahanan tubuh terhadap penyakit, dan

berinteraksi dengan Vitamin untuk mengatur fungsi tubuh

Vitamin A, Bl, B2,

B6.B12, C, E, asam

folat

Bahan penting untuk menjalankan fungsi tubuh secara

normal,sehat serta sangat berpengaruh pada fase inflamasi dan

proses pembentukan kolagen.

Page 6: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

2.2Gejala klinis dan Tipe Stomatitis aphthous

stomatitis aphthous merupakan salah satu keadaan yang sering terjadi secara berulang pada

mukosa mulut yang tidak berkeratin yaitu mukosa bukal, labial, lateral dan ventral lidah, dasar

mulut, palatum lunak dan mukosa orofaring.

2.2.1SAR Tipe Minor

Tipe minor mengenai sebagian besar pasien SAR yaitu 75% sampai dengan 85% dari

keseluruhan SAR, yang ditandai dengan adanya ulser berbentuk bulat dan oval, dangkal, dengan

diameter 1-10 mm, dan dikelilingi oleh pinggiran yang 15 eritematous. Ulserasi dari tipe minor

cenderung mengenai daerah-daerah non-keratin, seperti mukosa labial, mukosa bukal dan dasar

mulut. Ulserasi biasa tunggal atau merupakan kelompok yang terdiri atas 4-5 ulser dan akan

sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa meninggalkan bekas jaringan parut.3

Gambar 1. Stomatitis aftosa rekuren tipe minor3

2.2.2 SAR Tipe Mayor

Tipe mayor diderita 10%-15% dari penderita SAR dan lebih parah dari tipe minor. Ulser

biasanya tunggal, berbentuk oval dan berdiameter sekitar 1-3 cm, berlangsung selama 2 minggu

atau lebih dan dapat terjadi pada bagian mana saja dari mukosa mulut, termasuk daerah-daerah

berkeratin.3 Ulser yang besar, dalam serta bertumbuh dengan lambat biasanya terbentuk dengan

bagian tepi yang menonjol serta eritematous dan mengkilat, yang menunjukkan bahwa terjadi

edema. Selalu meninggalkan jaringan parut setelah sembuh dan jaringan parut tersebut terjadi

karena keparahan dan lamanya ulser.3

Page 7: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

Gambar 2. Stomatitis aftosa rekuren tipe mayor.3

2.2.3SAR Tipe Herpetiformis

Istilah herpetiformis pada tipe ini dipakai karena bentuk klinisnya (yang dapat terdiri dari

100 ulser kecil-kecil pada satu waktu) mirip dengan gingivostomatitis herpetik primer, tetapi

virus-virus herpes tidak mempunyai peran etiologi pada SAR tipe herpetiformis. SAR tipe

herpetiformis jarang terjadi yaitu sekitar 5%-10% dari kasus SAR. Setiap ulser berbentuk bulat

atau oval, mempunyai diameter 0,5- 3,0 mm dan bila ulser bergabung bentuknya tidak teratur.

Setiap ulser berlangsung selama satu hingga dua minggu dan tidak akan meninggalkan jaringan

parut ketika sembuh.3

Gambar 3. Stomatitis aftosa rekuren tipe herpetiformis.3

Page 8: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

BAB III

PEMBAHASAN

 3.1 Penggunaan Aloe vera mempercepat proses penyembuhan stomatitis aphthous

Aloe vera banyak mengandung zat-zat yang dibutuhkan dalam proses penyembuhan

stomatitis aphthous diantaranya enzyme bradykinase dan karboxypeptidase sebagai anti

inflamasi, kemudian mengandung vitamin Bl, B2, B6, C, mineral, asam amino, asam folat, dan

zat-zat lainnya yang penting dalam proses penyembuhan lesi stomatitis aphthous (Purbaya,

2003). Gigi dan mulut merupakan gerbang utama pada sasaran pencernaan, disana terletak gigi

untuk mengunyah makanan, dibantu oleh otot pipi, lidah, langit-langit, air ludah dan jaringan

selaput lendir (mukosa) yang sehat.3,4,5

Cara menggunakan Aloe vera untuk mengobati Stomatititis Aphthous dapat dilakukan

dengan beberapa cara, yaitu cara pertama dilakukan dengan mengupas 30 gram daun Aloe vera

yang kemudian di jus, menambahkan madu secukupnya dan diminum. Cara yang kedua dapat

dilakukan dengan mengambil Aloe vera dan mengupasnya lalu mengoleskannya pada bagian

yang sakit.Ada beberapa tips untuk mengurangi bau langu dan rasa pahit dari lidah buaya,

diantaranya sebagai berikut: 1,2,5

Memilih Aloe vera berdaging tebal. Kemudian mengupas kulit sedikit tebal sehingga

tersisa daging buah yang berwarna putih transparan. Setelah itu,memotong menjadi

bentuk yang lebih kecil. Lalu, merendam di dalam air matang yang telah ditambah

dengan 0,025 % garam dan 0,025 % asam sitrat.

setelah Aloe vera dikupas, cuci dan remas-remas potongan daging Aloe vera di dalam air

garam. Setelah lendirnya hilang, merendam dalam air kapur sirih atau tawas agar

diperoleh tekstur gel yang lebih kokoh dan kenyal. Cuci bersih dan gel siap digunakan.

Proses penyembuhan luka mengacu pada penggantian jaringan tubuh yang rusak oleh

jaringan yang hidup dan terdiri dari dua komponen yang penting yaitu regenerasi dan reparasi.

Perbedaan antara keduanya berdasarkan pada jaringan yang dihasilkan.Pada regenerasi, jaringan

tubuh digantikan oleh poliferasi sel khusus disekitarnya yang tidak mengalami kerusakan.Pada

reparasi jaringan yang hilang digantikan oleh jaringan granulasi yang matang membentuk

jaringan parut dan mengalami fase-fase sebagai berikut:

Page 9: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

1. Fase Inflamasi

Fase inflamasi berlangsung sejak terjadinya luka sampai kira-kira hari kelima.Fase

inflamasi merupakan tahap awal yang ditandai dengan hemostasis (penghentian

darah),degranulasi trombosit, dan pembentukan sumbat. Pembuluh darah yang terputus pada

luka akan menyebabkan perdarahan dan tubuh akan berusaha menghentikannya dengan

vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang putus/ robek (retraksi), dan reaksi hemostasis.8

Hemostasis terjadi karena trombosit yang keluar dari pembuluh darah akan saling

melengket.Jalur koagulasi ekstrinsik dan intrinsik mengaktivasi protrombin menjadi trombin,

perubahan fibrinogen menjadi fibrin.Fibrin kemudian berpolimerisasi menjadi bekuan darah

yang stabil dan membentuk sumbat hemostatik awal trombosit.3,4

Gambar 2. Fase Inflamasi

2. Fase Poliferasi

Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia karena yang menonjol adalah proses

proliferasi fibroblast. Fase ini berlangsung dari akhir fase inflamasi sampai kira – kira akhir

minggu ketiga. Fibroblast berasal dari sel mesenkim yang belum berdiferensiasi, menghasilkan

mukopolisakarida, asama aminoglisin, dan prolin yang merupakan bahan dasar serat kolagen

yang akan mempertautkan tepi luka. Berbagai faktor pertumbuhan tampaknya penting dalam

modulasi proliferasi keratinosit dalam penyembuhan luka. Terutama, epidermal growth factor,

transforming growth factor-alpha, heparin-binding epidermal growth factor dan keratinocyte

growth factor merupakan faktor pertumbuhan yang signifikan.3,8

Page 10: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

Gambar 4.Fase granulasi

Kandungan Aloe vera yang sangat berperan penting pada fase granulasi pada tahap

penyembuhan adalah vitamin C bertindak melalui regulasi pembentukan kolagen dan

pembentukan zat dasar dari jaringan ikat.1,2,5,6,7

3. Fase epitelisasi

Bagian yang nekrosis pada mukosa superfisial digantikan oleh lapisan epitel yang

baru.Jaringan epitel di tepi luka berisi sumber keratosit yang dibutuhkan untuk penutupan

permukaan luka.Migrasi atas matriks luka dimediasi oleh mediasi glikoprotein sel, seperti

fibronectindan tenasein. Setelah rekonstruksi kontinuitas lapisan epitel , keratinosit memulai

untuk mensekresi laminin dan kolagen tipe IV membentuk membran basal yang baru.8

Gambar 5.epitelisasi

Sel epitel memiliki reseptor pada permukaannya yang disebut integrin. Reseptor integrin

ini digunakan untuk mengikat laminin pada lamina basal. Keratinosit melepaskan ikatan laminin

pada lamina basal untuk mulai mengekspresikan integrin yang cocok untuk lingkungan

Page 11: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

luka.Normalnya pada jaringan sehat, keratinosit memanfaatkan integrin a6b4untuk mengikat

laminin yang ditemukan dalam lamina basal. Integrin a6b4 ini memiliki hubungan intraseluler

dengan keratin. Sebelum keratinosit dapat mulai bermigrasi, mereka melapisi dasar luka untuk

memfasilitasi proses ini. Penyembuhan tepi luka dimulai dengan melepaskan perlekatan

hemidesmosomal.  Kemudian dilanjutkan dengan inisiasi ekspresi integrin lain yang lebih sesuai

dengan lingkungan luka.8

Pada fase-fase diatas dipengaruhi oleh zat yang terkandung didalam aloe vera yang

digunakan sebagai obat stomatitis apthous,aloe vera mengandung Enzim

bradykinase,Karbiksipeptidase Mengurangi inflamasi,anti alergi dan mengurangi rasa sakit

Glukomannan,Mukopolysakarida Memberikan efek imonomodulasi,Tennin, aloctin A Sebagai

anti inflamasi,Salisilat Menghilangkan rasa sakit, dan anti inflamasi.1,2,5Zat ini yang akan

membantu Limfosit dan monosit yang kemudian muncul ikut menghancurkan dan memakan

kotoran luka dan bakteri (fagositosis) Leukosit yang mengandung inflamasi kemudian difagosit

oleh makrofag yang keluar dari monosit selama lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka.

Saponin Mempunyai kemampuan membersihkan dan bersifat antiseptik,untuk mencegah infeksi

kuman dan bakteri pada daerah mukosa yang emngalami stomatitis aphthous sehingga tidak akan

terjadi infeksi yang lebih luas dan Kompleks Anthraguinone Sebagai bahan laksatif, penghilang

rasa sakit, mengurangi racun, sebagai anti bakteri(Antibiotik).Acemannan Sebagai anti virus, anti

bakteri, anti jamur, dan dapat menghancurkan sel tumor, serta meningkatkan daya tahan

tubuh.8Asam amino Bahan untuk pertumbuhan dan perbaikan serta sebagai sumber energy Aloe

vera menyediakan 20 asam amino dari 22 asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh karena

mempengaruhi tingkat terjadinya penyembuhan.1,7 Pasien kurang gizi karena asupan protein

rendah dinyatakan sebagai keterlambatan hypoproteinemia sebagai penundaan dalam

pemunculan fibroblast serta penurunan fibroblast dalam penyembuhan luka.Sebaliknya, telah

dibuktikan bahwa pemberian diet protein tinggi pada hewan akan meningkatkan proliferasi

fibroblastic dan mempercepat penyembuhan luka.Efek yang terkait dengan makanan yang

mengandung senyawa kelompok sulfahydryl. Dari semua asam amino essensial hanya metionin

yang lengkap. Vitamin A, Bl, B2, B6.B12, C, E, asam folat Bahan penting untuk menjalankan

fungsi tubuh secara normal,sehat serta sangat berpengaruh pada fase inflamasi dan proses

pembentukan kolagen.1,5

Page 12: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Perbedaan Stomatitis aphthous dengan penyakit mulut dan gigi lainnya adalah tidak

adanya tanda-tanda gangguan sistemik pada penderita dan adanya periode ulang kambuh

pada penderita Stomatitis aphthous

Kandungan aktif Aloe vera yang berperan dalam mengobati Stomatitis aphthous

diantaranya adalah vitamin C,vitamin E, dan zinc, Lignin, Saponin, kompleks

Anthraguinone, dan Acemannan.

Cara menggunakan Aloe vera untuk mengobati Stomatitis aphthous yaitu dengan cara

mengupas daun Aloe vera lalu dioleskan pada bagian yang sakit atau menjadikannya jus

dengan menambahkan madu secukupnya dan diminum

Cara mencegah Stomatitis aphthous diantaranya adalah menjaga kesehatan atau kebersihan

gigi dan mulut dan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

Page 13: Makalah Ob 5 Ramadia Dara

Daftar pustaka

1) Fitriana, S., Ema H. Tenny S. 2005. Efektifitas Pemberian Gel Lidah Buaya (Aloe Vera

Gel) Secara Topikal Pada Stomatitis Aphthousa Minor (Sariawan). Lembaga

Penelitian. Unpad.

2) Fumawanthi, I. 2004. Khasiat & Manfaat Lidah Buaya Si Tanaman Ajaib. Agro Media

Pustaka. Jakarta. Hlm 1-21.

3) Greenberg M.S.,D.D.S. dan Glick M. 2003. Burket's Oral Medicine Diagnosis &

Treatment. Ed. Ke-10. BC Decker Inc. New Jersey. Hlm. 63-65.

4) Kumar, V.,MD.,Cotrain, R.S..M.D., dan Robbius, S.L.,M.D. 1997. Basic Pathology.

ED. Ke-6. W.B. Saundeis Company.

5) Hlm. 45-471. Purbaya J.R. 2003. Mengenal & Memanfaatkan Khasiat Aloe Vera. CV.

Pionerjaya. Bandung. Hlm. 21-165.

6) Anonimus, 2009. Mengenal Tanaman Lidah

Buaya,http://id.wikipedia.org/wiki/Lidah_Buaya

7) Dewoto HR 2007. Vitamin dan Mineral dalam Farmakologi dan Terapi

edisikelima.Departemen Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia. Percetakan Gaya Baru,Jakarta.p.769-92.

8) Rachmawati, Nur, dkk. Re-epitelisasi, Kepadatan Fibroblast dan Serabut Kolagen pada

Proses Penyembuhan Luka Gingiva Labial Tikus Sprague Sawley setelah Pemberian

Topikal Ekstrak Buah Adas (foeniculum vulgare mill.) 50%. Yogyakarta: Fakultas

Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada