Makalah Mesin Dan Peralatan II
-
Upload
rendi-chelsea -
Category
Documents
-
view
81 -
download
0
description
Transcript of Makalah Mesin Dan Peralatan II
Makalah Mesin dan Peralatan II
PENGECILAN UKURAN JAGUNG PIPIL MENJADI TEPUNG
JAGUNG MENGGUNAKAN MESIN ( HAMMER MILL dan DISC MILL)
Oleh :
MUHAMMAD JEFRI (1005106010003)
NGANGA LARA ANANTA (1005106010007)
JULIA ISNA (10051060200
RITA HUSRA (10051060200
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALADARUSSALAM - BANDA ACEH
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengecilan ukuran merupakan salah satu proses dalam industri pengolahan bahan
pertanian. Operasi ini merupakan salah satu proses dalam rndustri yang sangat
penting. Operasi pengecilan ini bertujuan untuk mempermudah proses selanjutnya,
sehingga akan lebih efektif dalam penanganan pasca panen komoditas pertanian.
Operasi ini merupakan pengembangan dari operasi empiris yang biasanya hanya
dilakukan tanpa menggunakan mesin. Namun dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi, maka operasi pengecilan ukuran pun dilakukan dengan
bantuan mesin.
Dalam dunia industri pengecilan dapat dibedakan menjadi pengecilan yang
ekstrim dan pengecilan yang relatif masih berukuran besar misalnya hanya dengan
pemotongan yang menghasilkan bentuk khusus. Pengecilan biasanya dilakukan
dengan dua operasi yaitu operasi basah dsan operasi kering. Terdapat tiga gaya yang
digunakan dalam operasi pengecilan yaitu dengan penekanan, pukulan, dan sobekan
atau potongan. Ketiga cara tersebut dilakukan sesuai dengan karakteristik bahan
yang akan direduksi.
Penggunaan alat pengecil ukuran bertujuan untuk mendapatlkan efektifitas dalam
operasi reduksi sehingga akan mendapatkan hasil yang maksimal. Permasalahn yang
sering dihadapi dalam penggunaan mesin pengecil ukran ini adalah penentuan
diameter bahan yang diinginkan, sehingga sering dilakukan k operasi pengecilan
antara lain yaitu hummer mill, disk mill, multi mill, dan slicer. Mesin tersebut
memiliki karakteristik, kelemahan, dan kelebihan tersendiri. Oleh karena diperlukan
pengetahuan yang cukup mengenai mesin pengecil ukuran dan karakteristiknya.
B. Tujuan
Mempermudah ekstraksi unsur tertentu, struktur komposisi dan Penyesuaian
dengan kebutuhan spesifikasi produk ataumendapatkan bentuk tertentu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penepungan Jagung Pipil Menjadi Tepung Jagung
Untuk membuat tepung jagung, mula-mula jagung pipil kering disortasi lalu
disosoh. Selanjutnya direndam selama empat jam dan ditiriskan. Perendaman ini
bertujuan untuk mempermudah pemisahan antara kulit ari, lembaga, tip cap, dan
endosperma. Sebagian besar pati (85%) terdapat pada endosperma, yang menjadi
komponen penyusun terbesar tepung jagung. Pengecilan ukuran dilakukan secara
bertahap untuk mencegah terjadinya penggumpalan karena tidak homogennya
ukuran partikel serta sebaran komponen lemak. Tahap pertama menggunakan
hammer mill untuk memecah butir-butir pipilan jagung kering. Selanjutnya menir
jagung kasar digiling menggunakan disc mill sebanyak dua kali lalu diayak untuk
menghasilkan tepung jagung dengan ukuran partikel 250 µm atau 100 mesh.
Gambar : Pengecilan ukuran dari jagung pipil menjadi tepung jagung
B. Pengecilan Ukuran Jagung Dengan Hammer Mill
Menurut Wiratakusumah (1992), Penggiling palu merupakan penggiling yang
serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal padat, bahan berserat dan bahan
yang agak lengket. Pada skala industri penggiling ini digunakan untuk lada dan
bumbu lain, susu kering, gula dan lain-lain. Menurut Mc Colly (1955), penggunaan
hammer mill mempunyai beberapa keuntungan antara lain adalah : konstruksinya
sederhana, dapat digunakan untuk menghasilkan hasil gilingan yang bermacam-
macam ukuran, tidak mudah rusak dengan adanya benda asing dalam bahan dan
beroperasi tanpa bahan, serta biaya operasi dan pemeliharaan lebih murah
dibandingkan dengan burr mill. Sedangkan beberapa kerugian menggunakan
hammer mill antara lain adalah : biasanya tidak dapat menghasilkan gilingan yang
seragam, biaya pemasangan mula-mula lebih tinggi dari pada menggunakan burr
mill, dan untuk gilingan permulaan atau gilingan kasar dibutuhkan tenaga yang
relatif besar sampai batas-batas tertentu. Hummer mill memiliki bagian-bagian yaitu
antara lain saringan yang terbuat dari plat baja, pemukul baja yang berputar pada
porosnya, dan corong pemasukkan. Adapun susunan pemukul baja menurut Smith
(1955).
C. Susunan Pemukul Baja Pada Hummer Mill
Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong
pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan ayakan.
Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong
pemasukan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian
bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong
40°. Fungsi corong ini adalah sebagai tempat memasukkan bahan yang akan
dimilling yaitu untuk memeprmudah pemasukannya. Bagian yang kedua yaitu
pemukul. Pemukul terbuat dari stainles steel. Ukuran pemukul 100 mm x 25 mm x 5
mm dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, dengan tujuan agar sisi pemukul
yang satu dapat menggantikan sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara
membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi horizontal dengan jumlah lima
pasang yang disatukan oleh empat buah poros yang terbuat dari stainless steel
dengan berdiameter 10 mm dipasang vertikal. Bagian selanjutnya yaitu saringan.
Saringan merupakan bagian yang sangat vital pada hummer mill. Sebab saringan
akan menentukan hasil yang diinginkan. Jika saringannya kecil maka akan
didapatkan produk yang juga berdiamter kecil. Saringan bertanggung jawab akan
ukuran hasil dari prose milling. Selanjutnya yaitu corong pengeluaran. Corong
pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut terpancung pada
posisi terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan diameter bawahnya adalah 120
mm. Bagian yang selanjutnya yaitu ayakan. Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm
yang mana konstruksinya terbuat dari kayu dengan bentuk seperti trapezium dan
kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25 mm x 25 mm x 2.5 mm dengan
ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi ayakan ini adalah miring dengan
kemiringan 10°, ini bertujuan untuk memudahkan gerak dari transmisi yang
menggerakkan ayakan dan mempercepat proses pengayakan. Bagian yang lain yang
paling adalah motor penggerak yang berfungsi untuk menggerakan pemukul baja.
Motor penggerak pada praktikum ini yang diogunakan adalah motor diesel.
Mesin pengecil ukuran yang diperkenalkan dalam praktikum ini selanjutnya adalah
disk mill. Disc mill merupakan mesin pengecil ukuran yang mempunyai kemampuan
menghasilkan bahan yang halus. Prinsip kerja dari mesin ini adalah sama dengan
stone mill. Keduanya sama-sama memiliki dua piringan yang dipasangkan pada
sebuah shaft. Kedua piringan tersebut akan berputar secara bersamaan dengan arah
berlawanan sehingga akan dapat menghancurkan bahan yang digiling. Pada bagian
piringan ini terdapat tonjolan-tonjolan yang berfungsi untuk menjepit bahan. Mesin
ini merupakan mesin yang memiliki tipe gaya dengan penekanan. Selama proses,
bahan akan mengalami gesekan diantara kedua piringan sehingga ukurannya
menjadi lebih kecil dan halus sampai dapat keluar melalui mesh (AEL, 1976).
D. Dengan Menggunakan Disc Mill
Bagian-bagian dari disc mill yaitu corong pemasukkan, dinding penutup dan
cakram, corong pengeluaran, ruang sirkulasi udara, dinding penutup dan cakram,
serta poros penggerak. Corong pemasukan merupakan bagian yang berfungsi
sebagai tempat masuknya bahan yang akan digiling. Pada bagian ini dilengkapi
dengan katup pemasukkan untuk mengatur banyaknya bahan yang akan digiling,
sehingga pergerakan cakram lancar dan proses penggilingan juga dapat berjalan
lancar. Dinding penutup dan cakram berfungsi sebagai pengupas dan penghancur
biji karena adanaya gerak putar dari cakram terhadap diniding penutup yang diam.
Biji yang terkupas dan hancur itu merupakan akibat dari efek atrisi dan kompresi
dari cakram. Selanjutnya yaitu corong pengeluaran. Corong ini berfungsi untuk
mempermudah dalam mewadahi bahan keluaran. Hal ini dikarenakan bahan yang
keluar merupakan bahan dengan ukuran yang kecil. Pada disc mill juga dilengkapi
juga dilengkapi dengan ruang sirkulasi udara yang berguna untuk mempermudah
pemasukkan bahan dan pengeluran bahan dari cakaram penggiling. Poros penggerak
dalam hal ini berfungsi untuk menggerakan atau memutar cakram pada disc mill.
Poros penggerak berfungsi untuk memutar silinder pengupas yang digerakkan oleh
motor listrik dengan menggunakan puli dan belt sebagai penyalur daya. Pada poros
penggerak terdapat pengunci untuk mengatur jarak antar cakram. Semakin kecil
jarak antar cakram maka ukuran hasil pengolahan akan semakin halus (Smith, H.P.
1955). Mesin pengecil yang selanjutnya yaitu multi mill. Mesin ini bekerja dengna
menggunakan gaya impact atau pukulan dan potongan. Prinsip kerja dari mesin ini
hampir sama dengan hummer mill, perbedaannya yaitu pada pemukul yamng
digunakan. Pada multi mill pemukulnya memiliki dua sisi yang bebrbetuk tumpul
dan salah satu sisinya lagi berbentuk runcing. Hal ini dikarenakan mesin ini
menggunakan sistem pekul dan potong. Hasil gilingan yang dihasilkan oleh mesin
ini tidak sehalus mesin disc mill. Pada mesin ini terdapat suatu rotor yang terdapat
potongan besi yang memiliki dua ujung, lancip dan tumpul. Besi yang digunakan
berbeda dengan hammer mill dimana hammer mill arah putaran vertikal sedangkan
pada multi mill arah putaran horizontal sehingga bahan dihancurkan beberapa kali
karena rotor sendiri terdiri dari beberapa lapis batangan besi. Berikutnya dengan
gaya sentrifugal hasil putaran rotor maka bahan didorong menuju dinding yang telah
dilengkapi saringan agar hasil yang keluar seragam. Industri yang sering
menggunakan alat ini adalah industri farmasi, kimia, kosmetik, keramik, indsutri
serta industri pangan. Multi mill juga ditemukan pada pembuatan pestisida, pupuk,
detergen, insektisida, plastik, dan industri resin.Dalam pengaplikasiannya dalam
industri, hammer mill digunakan sebagai pengolah bahan-bahan yang akan dijadikan
bumbu dan juga pelet ikan. Sedangkan untuk disk-mill biasa digunakan dalam
industri kopi untuk mengubah biji kopi menjadi bubuk kopi maupun pada operasi
penepungan lain seperti pembuatan tepung beras maupun tepung jagung. Slicer
dalam industri biasanya digunakan pada industri keripik, misalnya keripik singkong,
keriping pisang, dan lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun dari pembahasan diatas maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pada pengecilan ukuran jagung menggunakan mesin Hammer Mill dan Disc Mill.
2. Tahap pertama menggunakan hammer mill untuk memecah butir-butir pipilan
jagung kering.
3. Selanjutnya menir jagung kasar digiling menggunakan disc mill sebanyak dua
kali lalu diayak untuk menghasilkan tepung jagung dengan ukuran partikel 250
µm atau 100 mesh.
4. Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul, corong
pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan
ayakan.
5. Bagian-bagian dari disc mill yaitu corong pemasukkan, dinding penutup dan
cakram, corong pengeluaran, ruang sirkulasi udara, dinding penutup dan cakram,
serta poros penggerak.
DAFTAR PUSTAKA
AEL,1976. Schort-und Mischanlagen im Landwirtschaftlichen Betried.
Arbeitsgemeinschaft fur Electrizitatsanwendung. Der Landwirtschaft.
Mc Colly,1955. Unit Operations of Chemical Engineering. McGraw Hill, Inc.
Tokyo.
Smith, H.P. 1955. Farm Machinery and EquipmentInc. Fourth Edition. New
York.
Wiratakusumah, 1992. Peralatan dan Unit Proses Industri Pangan. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Pusat Antar Universitas. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.