Makalah Menyimak

11
MAKALAH MENYIMAK Menyimak Efektif : Kendala dan Solusi OLEH : 1. Dwi Anita Pratiwi 2. Ika Suryaneta 3. Kasih Clara Dewi 4. Nurul Badriah 5. Umi Salamah 6. Yulia Fusvita Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya

Transcript of Makalah Menyimak

Page 1: Makalah Menyimak

MAKALAH MENYIMAK Menyimak Efektif : Kendala dan Solusi

OLEH :

1. Dwi Anita Pratiwi2. Ika Suryaneta3. Kasih Clara Dewi4. Nurul Badriah 5. Umi Salamah6. Yulia Fusvita

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan DaerahJurusan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sriwijaya

1. Pendahuluan

Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berhubungan dengan manusia

lain sehingga membutuhkan bahasa dalam berkomunikasi.

Page 2: Makalah Menyimak

Keterampilan berbahasa mencakup empat segi yaitu menyimak, berbicara,

membaca dan menulis (Tarigan: 1994: 3).

Menyimak merupakan keterampilan awal yang dikuasai manusia.

Keterampilan yang mendasari keterampilan berbahasa lainnya.

Dengan meningkatkan keterampilan menyimak berarti pula membantu

meningkatkan kualitas berbicara seseorang. Menyimak selalu digunakan dalam

kehidupan manusia karena manusia selalu dituntut untuk menyimak,baik dalam

lingkungan keluarga,sekolah maupun masyarakat. Perolehan bahasa seorang anak juga

berawal dari menyimak ujaran dilingkungan keluarga (Tarigan: 1994: 3)

Dalam pergaulan masyarakat ,kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan

dari pada kegiatan berbahasa lain.Hal ini telah dibuktikan oleh Rivers (dalam

Sutari,dkk.1997:8),kebayakan orang dewasa menggunakan 45% waktunya untuk

menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca dan 9% untuk menulis.

Berdasarkan hal diatas keterampilan menyimak sangat berperan dalam kehidupan

manusia.

2. Menyimak Efektif

Menyimak merupakan salah satu proses komunikasi. Komunikasi disini

adalah proses dalam mengirim dan menerima informasi.Menyimak merupakan

proses menerima informasi atau menyimak menyimak barsifat reseptif. Untuk

menyimak secara efektif bukanlah hal yang mudah. Seseorang harus dapat

bersikap objektif dan dapat memahami pesan yang disampaikan oleh lawan

komunikasinya. Menyimak secara afektif membutuhkan konsentrasi, pengalaman

dan keterampilan. Jadi, menyimak efektif adalah menyimak secara objektif dan

memahami pesan yang disampaikan oleh lawan komunikasinya.

2.1 Kendala dalam Menyimak Efektif

Tarigan (dalam Sutari, dkk 1997:117-118) mengemukakan beberapa

alasan yang menyebabakan pembelajaran menyimak belum terlaksana dengan

baik yaitu:

Page 3: Makalah Menyimak

1. Pelajaran menyimak relatif baru dinyatakan dalam kurikulum sekolah.

2. Teori prinsif dan generalisasi mengenai menyimak belum banyak

diungkapkan

3. Pemahaman terhadap apa adan bagaimana menyimak itu masih minim

4. Buku teks dan buku pegangan guru dalam pelajaran menyimak sangat

langka

5. Guru-guru bahasa Indonesia kurang pengalaman dalam melaksanakan

pengajaran menyimak

6. Bahan pengajaran menyimak sangat kurang

7. Guru-guru Bahasa Indonesia belum terampil dalam menyusun bahan

pengajaran menyimak

8. Jumlah murid perkelas terlalu besar.

Hambatan-hambatan tersebut semakin bertambah dalam pembelajaran

sastra karena adanya anggapan bahwa pembelajaran sastra kurang bermanfaat

bagi kehidupan siswa. Metode yang digunakan dalam pembelajaran sastra kurang

bervariasi sehingga menyebabakan kebosanan pada siswa.Sealin itu,guru

cendrung kurang memotivasi siswa untuk belajar sastra dan media untuk

pembelajaran sastra kurang mencukupi kebutuhan serta siswa belum mempunyai

budaya untuk belajar sastra.

Faktor-faktor yang menyebabkan siswa kurang menyimak :

1. Pemahaman siswa terhadap keterampilan menyimak masih kurang.

Siswa kurang memahami teori dan manfaat menyimak.Untuk itu,guru

harus memberikan pengetahuan kepada siswa tentang hal-hal yang

berkaitan dengan keterampilan menyimak dan perannya dalam kehidupan

mereka.

2. Siswa merasa kurang mendapat manfaat dari belajar menyimak

kurang termotivasi untuk belajar.

Hal ini terjadi karena siswa beranggapan bahwa mendengarkan cerita

adalah hal biasa yang sering mereka lakukan ketika kecil.Melihat kegiatan

ini guru harus memberitahukan manfaat menyimak.

Page 4: Makalah Menyimak

3. Media pembelajaran menyimak yang kurang mencukupi dan belum

dimanfaatkan secara efektif.

Media seperti tape recorder jumlahnya terbatas sehingga

penggunaannya harus bergantian dan menyesuaikan dengan kegiatan lain

yang memanfaatkan media tersebut. Dalam proses belajar mengajar guru

terkadang enggan menggunakan media yang ada karena pemanfaatannya

memerlukan berbagai persiapan sehingga media tidak difungsikan secara

efektif.

4. Teknik pembelajaran menyimak yang kurang bervariasi.

Dalam pembelajaran menyimak guru hanya membacakan teks dan

siswa diminta menyimak. Guru seharusnya menerapakan teknik

pembelajaran yang lebih bervariasi dan memanfaatkan media yang

tersedia.

5. Jumlah siswa telalu banyak.

Dengan jumlah siswa 40 orang, guru dituntut untuk memilih teknik

pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran tercapai. Selain itu,

guru harus menguasai pengelolaan kelas secara baik.

6. Ruang belajar belum menunjang pembelajaran menyimak.

Ruang kelas berdekatan dengan jalan raya sehinnga siswa mudah

terganggu suara dari luar.Keadaan ini sulit diatasi karena kondisi setiap

kelas hampir sama dan belum memiliki laboratorium bahasa.

2.2 Solusi Untuk Menyimak Efektif

Dari kendala yang dipaparkan diatas,maka ditemukan solusi-solusi untuk

disamapikan kepada siswa supaya bisa menyimak lebih efektif.

Adapun solusi-solusi tersebut antara lain :

1. Mencoba memahami pokok pikiran atau ide utama pembicara.

Seorang pendengar yang baik selalu mencoba untuk memahami intisari

dari suatu pesan.Jangan mendengar secara masuk telinga kanan keluar telinga

kiri atau sebaliknya. Dari pembicaraan yang panjang lebar, tentu terdapat

pokok pikirannya. Peganglah pokok pikiran itu, niscaya anda tahu maksud

Page 5: Makalah Menyimak

pembicara. Hal ini mungkin sulit dilakukan pertama kali. Karena itu, kita

memang perlu latihan berkonsentrasi mendengarkan orang yang berbicara

tanpa melakukan hal lain yang menganggu konsentrasi kita.

2. Hindari gangguan dari lingkungan sekitar

Ini dia hubungannya dengan yang tadi/pendengar yang baik selalu

mencoba untuk memfokuskan diri pada pembicara. Mencoba mendengarkan

pendapat teman ketika rapat sebagai contoh, tanpa terpengaruh oleh sinyal

SMS, dering telepon, orang yang berlalu lalang, dan sebagainya. Oleh karena

itu untuk pembicaraan yang serius, faktor lingkungan perlu diperhatikan.

3. Mencoba untuk mengendalikan emosi

Pendengar yang baik selalu mencoba untuk mengesampingkan emosi,

sehingga ia dapat menerima pembicaraan dengan jernih. Pendengar yang baik

juga selalu mencoba untuk memahami pembicara tanpa membuat penilaian

pribadi atas pembicara. Memang kadang ada kata-kata yang keliru dari

pembicara yang perlu diluruskan. Namun pelurusan pun harus dengan ilmu.

Nasehat hendaknya disampaikan setelah pembicara rampung berkata-kata.

Itupun disampaikan secara empat mata tidak di depan udiens lain.

4. Membuat catatan jelas dan singkat

Buatlah catatan kecil tanpa mengurangi konsentrasi kita pada saat

mendengarkan. Harap diingat kita tidak dapat mengerjakan dua tugas

sekaligus tanpa mengurangi keefektifan salah satu diantaranya. Jadi ini harus

dilakukan dengan ekstra konsentrasi. Munkin anda bisa melatih menulis cepat,

dan juga catatan itu tidak perlu dengan tulisan tangan yang indah, bisa berupa

singkatan-singkatan, diagram-diagram yang anda saja dapat membacanya.

Tidak masalah, yang penting anda dapat memahaminya. Boleh juga disalin

kembali jadi catatan yang lebih baik.

5. Mencoba untuk bersifat empati

Page 6: Makalah Menyimak

Mencoba untuk menghargai posisi pembicara, sehingga kita terhindar dari

mendengar apa yang hanya mau kita dengar daja. Tempatkan diri anda sebagai

diri pembicara. Ketika anda berbicara, tentu anda juga ingin pendengar

mendengarkan dengan seksama. Ini juga yang diinginkan pembicara yang

sedang berbicara di depan anda.

6. Memperhatikan komunikasi non verbal

Tataplah lawan bicara, dan perhatikan bahasa tubuh mereka. Searingkali

terjadi pemahaman akan suatu informasi lebih bisa kita pahami dengan

memperhatikan raut muka dan gerakan tubuh lawan bicara. Dan sebagai

pendengar, kita pun harus memperhatikan bahasa tubuh yang kita tampilkan,

seperti posisi duduk, raut muka, anggukan kepala dan sebagainya.

7. Mendengarkan dengan selektif

Seringkali dalam suatu pembicaraan, pembicara memberikan informasi-

informasi yang penting. Kadang informasi tersebut tersembunyi di dalam

konteks pembicaraan. Kita diharapkan dapat memilah-milah informasi

tersebut untuk mendapatkan yang kita butuhkan.

8. Bertanya pada tempatnya

Tunda dahulu pertanyaan dan gagasan yang ingin disampaikan sampai

pembicara selesai. Ajukan pertanyaan untuk memperjelas maksud pembicara.

Ini hampir sama dengan point yang pertama. Bisa jadi, masalah yang anda

tidak paham akan diterangkan seketika itu juga tanpa anda menanyakannya.

Karena itu, sabarlah. Boleh jadi, tanpa bertanya pun apa yang anda

bingungkan akan diterangkan kembali.

9. Buatlah kesimpulan atas apa yang menjadi inti pembicaraan

Dengan mencoba menangkap intisari pembicaraan diharapkan kita dapat

memahami permasalahan dengan kata kita sendiri. Cobalah ramu kembali apa

Page 7: Makalah Menyimak

yang pembicara telah sampaikan dengan kata-kata anda sendiri. Ini akan

melatih anda untuk mengambil kesimpulan dengan baik.

10. Memberikan umpan balik

Memberikan umpan balik kepada pembicara sehingga ia mengetahui

sejauh mana kita sudah memahami pembicaraan. Inilah saatnya bertanya,

berpendapat atau berkomentar. Setelah pembicara selesai mengutarakan

pembicaraanya, barulah giliran kita. Jangan diam saja, sampaikan sepatah dua

patah kalimat agar pembicara tahu sejauh mana kita paham.

3. Penutup

Menyimak efektif adalah suatu proses menyimak secara objektif dan

memahami pesan yang disampaikan oleh lawan komunikasi, dalam suatu

keterampilan terdapat kendala yang darinya lahirlah solusi-solusi untuk

memecahkan permasalahan tersebut.

Berbagai kendala dalam menyimak baik itu dalam proses pembelajaran

oleh siswa ataupun kendala pada masyarakat dapat dikurangi pengaruh kurang

baiknya dengan beberapa hal, diantaranya pemahaman terhadap pokok pikiran

pembaca, menghindari gangguan dari lingkungan sekitar, pengendalian emosi dan

sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 8: Makalah Menyimak

Tarigan, Henry Guntur. 1986. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Penerbit Angkasa

Http://budicrue.Multiply.Com