Makalah media rekam islam
-
Upload
endarriyanti -
Category
Documents
-
view
136 -
download
0
Transcript of Makalah media rekam islam
APRESIASI SENI MEDIA REKAM ISLAM DALAM PEMBELAJARAN PAI
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Budaya dan Seni
dalam Pendidikan Agama Islam
Dosen Pengampu: Drs H Abdul Malik Usman, M.Ag
Disusun oleh :
1. Isti’aanatul Mustaghfiroh (13410209)
2. Nur Hasanah (13410210)
3. Nur Fajriansyah (13410211)
4. Nurfani Ulfita Widyasari (13410212)
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengembangan Kurikulum
ini.Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW
beserta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dukungan,
dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs H Abdul Malik Usman, M.Ag selaku dosen pengampu mata kuliah
PENGEMBANGAN BUDAYA DAN SENI DALAM PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM,
2. Seluruh sahabat/i keluarga besar PAI yang selalu memotivasi untuk lebih maju.
Dalam penulisan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun
makalah ini. Akan tetapi, tidak ada manusia yang sempurna. Jika terdapat kesalahan dalam
penulisan makalah ini, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Kritik dan saran pun kami terima dengan senang hati dari semua pihak agar selanjutnya
bisa lebih baik lagi. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Semoga Allah SWT meridhoi setiap usaha kita Amin.
Yogyakarta, 16 Desember 2014
Penyusun
2 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan budaya dan seni dalam PAI di Sekolah Menengah Pertama atau Madrasah
Tsanawiyah dilakukan sesuai dengan psikologi perkembangan remaja, yaitu sesuai dengan
usianya dan juga kemampuan kognitifnya yang menurut Piaget ada dalam masa operasional
formal, yaitu diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis,
dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia.1 Untuk itu guru sebagai pendidik perlu
terus meningkatkan kreativitasnya untuk melakukan pembelajaran yang PAIKEMI/
pembelajaran aktif inovatif kreatif efektif menyenangkan dan Islam.
Pertunjukan media rekam (audio-visual) pada remaja memang sangat penting. Dengan
pertunjukkan audio-visual, remaja lebih mudah untuk memahami dan merekam di otak atau
memorinya, dibandingkan di usia tua atau dewasa. Pembelajaran akhlak pada remaja
memerlukan metode pembelajaran yang efektif dan menyenangkan, agar anak tidak merasa
bosan dan anak merasa senang sehingga anak tetap fokus pada pelajaran serta mampu
mempraktekanya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, suatu tujuan pembelajaran
atau pendidikan akan tercapai dengan baik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian apresiasi seni?
2. Apa pengertian seni media rekam?
3. Bagaimana apresiasi seni media rekam dalam pembelajaran PAI?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari apresiasi seni
2. Mengetahui pengertian dari seni media rekam
3. Mengetahui bagaimana apresisasi seni media rekam dalam pembelajaran PAI
BAB II
1 Desmita, Psikologi Perkembangan Peserta Didik, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2009) hlm. 1063 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
PEMBAHASAN
A. Pengertian apresisasi seni
Sebenarnya kata apresiasi acap kali didengar dan menjadi kosa kata yang sering
digunakan dalam berbagai kehidupan, misalnya apresiasi dollar terhadap rupiah atau
apresiasi masyarakat terhadap pemerintah. Maksud dari kata apresiasi tersebut adalah
perbandingan dan penilaian. Adapun apresiasi yang dimaksud dalam tulisan ini berkaitan
dengan seni. Witherington dalam buku Education of Psychology menyatakan apresiasi adalah
kesanggupan mengenal atau memahami suatu nilai yang terletak dalam daerah nilai luhur,
sedangkan J. Budhy Raharjo (dalam Adirozal, 1992) menyatakan apresiasi adalah kesediaan
untuk menerima terhadap nilai tertentu dalam fase kehidupan kebudayaan manusia. Dalam
berbagai kamus, seperti Webster Dictionary dinyatakan apresiasi adalah sensitif terhadap
segi-segi estetis dan dalam Add Ford Dictionary apresiasi adalah menimbang nilai dari karya
seni.2
Arti kata seni sendiri itu berjenis-jenis menurut para ahli ada sebagian yang mengatakan
bahwa berasal dari bahasa sangsekerta yang artinya kurang lebih penyembahan, pelayanan,
dan pemberian. Para ahli yang diantaranya mengemukakan pendapat mengenai pengertian
seni diantaranya :
a. Alexander Baum Garton
Seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat
merasa dalam kebahagiaan.
b. Aristoteles
Seni adalah bentuk yang pengungkapannya dan penampilannya tidak pernah
menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru alam.
c. Immanuel Kant
Seni adalah sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan
kenyataan.
2 Yayah Khisbiyah & Atiqa Sabardila, 2004, Pendidikan Apresiasi Seni: Wacana dan Praktik untuk Toleransi Pluralisme Budaya, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, hal. 524 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
d. Ki Hajar Dewantara
Seni merupakan hasil keindahan sehingga dapat menggerakkan persasaan indah
orang yang melihatnya, oleh karena itu perbuatan manusia yang dapat
mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan indah itu seni.
e. Leo Tolstoy
Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan kepada orang lain agar
mereka dapat merasakan apa yang dirasakan pelukis.
f. Sudarmaji
Seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan
media bidang, garis, warna, tekstur, volume dan gelap terang
Dari beberapa pengertian seni yang dikemukakan para ahli di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa seni adalah hasil keindahan yang disampaikan kepada orang lain
sehingga orang yang melihatnya dapat mempengaruhi emosinya.
B. Pengertian media rekam
Rekaman berasal dari kata dasar rekam yang diantara artinya dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (1990:737) adalah alur-alur bunyi (suara) pada piringan hitam dan sebagainya.
Rekaman berarti sesuatu yang direkam dapat berupa suara, gambar atau ctakan dan
sebagainya.3 Media rekaman ini bisa berupa suara musik, suara manusia , suara binatang atau
yang lainnya yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Alat perekam mempunyai 3
buah putting (head) yaitu; 1) putting perekam (record head), untuk merekam suara, 2)
putting suara (play head) untuk mengahsilkan suara, 3) putting penghapus (erax head) untuk
menghapus suara.
Media rekam adalah media komunikasi dengan materi pesan dalam bentuk audio, visual
atau audio-visuial berbasis teknologi baik mekanis maupun elektronis. Ini menunjuk pada
fenomena model komunikasi massa dengan pesan yang direkam dan dipertunjukkan dengan
perangkat teknologi. Karenanya keberadaan media komunikasi ini tidak dapat dipisahkan
dari perkembangan teknologi. Inovasi teknologi berupa perangkat untuk menyimpan citra
3 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran, (Yogyakarta : Pedagogia, 2012) hlm. 153.
5 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
visual (photography) dan perangkat untuk menyimpan isyarat auditif (photography)
merupakan basis dari media ini.(Ashadi siregar).
Fokus kepada seni dalam media rekam dengan sendirinya akan dibatasi dalam ekplorasi
materi pesan yang dapat ditampung oleh media ini, mengingat ada disiplin akademik
berkaitan dengan kaidah seni. Sementara media rekam pada dasarnya selain digunakan
sebagai model untuk menyampaikan informasi seni yang bersifat fiksi, juga digunakan
menyampaikan informasi faktual dengan kaidah yang khas seperti berita, features ataupun
dokumenter. Dengan titik tolak belajar media rekam, diharapkan dapat mengenai materi
pesan baik bersifat fiksi dengan kaidah estetis maupun faktual. Hanya saja perlu diingat
bahwa untuk memproses materi informasi faktual ada prinsip metodologi yang khas.4
Kelebihan Media Rekaman:
Sebagai media pembelajaran pada umumnya, media mempunyai kelemahan dan kelebihan
pada umumnya. menurut Arif S. Sadiman, dkk (2005:54) diantara kelebihannya adalah
sebagai berikut:
a. Media rekaman dan peralatannya telah menjadi sesuatu yang sangat lumrah dalam
rumah tangga, sekolah, mobil, bahkan kantongan (walkman, mp3). Karena harga
yang cenderung terjangkau oleh lapisan masyarakat, ketersediaanya dapat
diandalkan.
b. Rekaman dapat digandakan untuk keperluan perorangan sehingga pesan dan isi
pembelajaran dapat berada dibeberapa tempat pada waktu yang bersamaan.
c. Merekam peristiwa atau isi pelajaran umtuk digunakan kemudian, atau merekam
pekerjaan siswa sendiri dapat dilakukan dengan media audio
d. Rekaman memberikan kesempatan pada siswa untuk mendengarkan diri sendiri
sebagai alat diagnosis guna membantu meningkatan keterampilan mengucapkan,
membaca, mengaji atau berpidato.
e. Pengoprasian media rekaman relatif mudah.5
4 http://epiksetyawati.blogspot.com/2013/02/seni-industri-media-rekam_5.html, diakses 13 desember 2014, jam 11.395 Sukiman, Pengembangan Media Pembelajaran...., hlm. 156.
6 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
Kekurangan Media Rekaman
Adapun kekurangan atau kelemahan media rekaman adalah sebagai berikut (Arif S. Sadiman,
dkk., 2005:54):
a. Dalam suatu rekaman, sulit menetukan lokasi suatu pesan atau informasi. Jika pesan
atau informasi itu berada ditengah-tengah pita, maka akan memakan waktu lama
untuk menemukannya, apalagi jika radio tape tidak memiliki angka-angka penuntun
putaran pitanya.
b. Kecepatan merekam dan pengaturan trek yang bermacam-macam menimbulkan
kesulitan untuk memainkan kembali rekaman yang direkam pada suatu mesin
perekam yang berbeda dengannya.6
Jenis Media Rekaman
Peralatan media rekaman telah mengalami perkembangan sedemikian rupa dari waktu ke
waktu. Tahapan-tahapan perkembangan media setidaknya telah mengalami empat fase, yaitu
gramophone, tape recording, multitrack recording, dan digital recording.
a. Gramophone
Gramophone adalah satu-satunya alat perekam dan playback yang umum
digunakan, tetapi zaman mulai berubah dan mulai muncul peralatan-peralatan yang
lebih canggih sehingga alat ini tidak layak untuk digunakan.
b. Tape Recording
Tape recording disini menggantikan phonograph dan recording optical karena
lebih mudah dan biaya yang lebih terjangkau. tape mulai popular pada tahun 1950-an
perkembangan tape recording ini membawa perubahan yang pesat dalam membuat
musik, proses edit menjadi mudah. Dengan adanya tape recording proses penambalan
dan edit yang lebih mudah, berbagai kesalahan dapat diperbaiki dengan mudah.
c. Multitrack Recording
6 Ibid, hal. 157.
7 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
Pada tahun 1940-an dimulainya eksperimen dengan menggunakan multitrack
recording yang terus berkembang menjadi lebih rumit hingga tahun 1960-an. Dengn
adanya multitrack recording, teknik merekam dengan memisahkan grup artis dapat
dilakukan juga dapat mengeluarkan efek suara stereo.
d. Digital Recording
Music Digital Recording (MDR) adalah sebuah teknik sistem rekaman musik
secara digital dengan mempergunakan alat-alat digital, yang akhir-akhir ini telah
banyak beredar seiring dengan berkembangnya teknologi komputerisasi itu sendiri.7
Penggunaan Media Rekaman
Penggunaan media rekaman dalam pembelajaran dapat dilakukan atau digunakan pada
semua fase, dari kegiatan pendahuluan, inti maupun kegiatan penutup dalam proses
pembelajaran. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam proses pembelajaran ketika
menggunakan media rekaman adalah:
a. Mempersiapkan diri. Guru merencanakan dan menyiapkan diri sebelum penyajian
materi. Mempersiapkan diri yang dimaksud disini adalah memeriksa materi dan
mencobanya, membuat catatan hal yang penting dalam rekaman, dan apa yang akan
menjadi bahan utama untuk para peserta didik untuk berdiskusi.
b. Membangkitkan kesiapan siswa. Menuntun agar para siap untuk mendengarkan
rekaman yang akan diputar dengan cara memberi komentar awal dan pertanyaan.
c. Mendengarkan materi rekaman. Mendorong siswa untuk mendengarkan dengan
tenang dan berkonsentrasi.
d. Diskusi (membahas). Setelah selesai mendengarkan rekaman, diskusi pun dilakukan
secara informal dengan memberi pertanyaan yang bersifat umum.
e. Menindaklanjuti program. Pada umumnya,diskusi dan evaluasi setelah
mendengarkan program mengakhiri kegiatan mendengar.
C. Apresiasi seni media rekam dalam pembelajaran PAI
7 Ibid, hal. 157-160.
8 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
Pemanfaatan media ajar berupa VCD/VHS dalam bentuk tayangan sangat membantu
guru dalam menjelaskan contoh-contoh materi yang akan diberikan seperti : pertunjukkan
tari, busana, gambar-gambar topeng, dan senjata tradisi. Disamping itu, agar suasana tetap
segar, aktif, dan tidak membosankan. Dari tayangan ini diharapkan siswa dapt secara
langsung mengetahui pertujunkkan seni, baik yang ada di Indonesia maupun di luar
Indonesia.8
Dengan media rekam ini, guru dapat menunjukkan kepada siswa seni-seni apa saja yang
terdapat dalam dunia islam. Selain itu guru juga dapat menjelaskan materi pendidikan agama
islam seperti sejarah kebudayaan islam dengan cara yang menarik sehingga siswa juga ikut
tertarik untuk mempelajari pendidikan agam islam.
Contohnya adalah pemanfaatan media rekam film dalam pembelajaran PAI, guru dapat
menunjukkan tayangan film-film jejak rekam para nabi untuk menjelaskan sejarah
perkembangan islam pada zaman dahulu. Saat guru menjelaskan tentang perilaku terpuji dan
perilaku tercela, guru juga dapat menayangkan rekaman video tentang contoh perilaku terpuji
dan perilaku tercela.
8 Yayah Khisbiyah & Atiqa Sabardila, Pendidikan Apresiasi Seni: Wacana dan Praktik untuk Toleransi Pluralisme Budaya, (Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2004) hlm. 169
9 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
BAB III
KESIMPULAN
Sebenarnya kata apresiasi acap kali didengar dan menjadi kosa kata yang sering
digunakan dalam berbagai kehidupan. Sedangkan seni adalah hasil keindahan yang disampaikan
kepada orang lain sehingga orang yang melihatnya dapat mempengaruhi emosinya.
Media rekam adalah media komunikasi dengan materi pesan dalam bentuk audio, visual
atau audio-visuial berbasis teknologi baik mekanis maupun elektronis. Fokus kepada seni dalam
media rekam dengan sendirinya akan dibatasi dalam ekplorasi materi pesan yang dapat
ditampung oleh media ini, mengingat ada disiplin akademik berkaitan dengan kaidah seni.
Sementara media rekam pada dasarnya selain digunakan sebagai moda untuk menyampaikan
informasi seni yang bersifat fiksi, juga digunakan menyampaikan informasi faktual dengan
kaidah yang khas seperti berita, features ataupun dokumenter.
Dengan media rekam ini, guru dapat menunjukkan kepada siswa seni-seni apa saja yang
terdapat dalam dunia Islam. Selain itu guru juga dapat menjelaskan materi pendidikan agama
Islam seperti sejarah kebudayaan islam dengan cara yang menarik sehingga siswa juga ikut
tertarik untuk mempelajari pendidikan agam islam.
10 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I
DAFTAR PUSTAKA
Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Khisbiyah , Yayah & Atiqa Sabardila. 2004. Pendidikan Apresiasi Seni: Wacana dan Praktik
untuk Toleransi Pluralisme Budaya. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta: Pedagogia
http://epiksetyawati.blogspot.com/2013/02/seni-industri-media-rekam_5.html, diakses 13
Desember 2014, jam 11.39
11 | A p r e s i a s i S e n i M e d i a R e k a m I s l a m d a l a m P e m b e l a j a r a n P A I