Makalah-Manajemen MB LANIA

23
MAKALAH PENGANTAR EKONOMI SISTEM MANAJEMEN DISUSUN OLEH : LANIA WIDYANANDA Dosen Pengampu : Agustina Puspa Dewi, SE., MM.

description

rev

Transcript of Makalah-Manajemen MB LANIA

MAKALAH PENGANTAR EKONOMI

SISTEM MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :LANIA WIDYANANDA

Dosen Pengampu : Agustina Puspa Dewi, SE., MM.SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

AUB SURAKARTA

2012KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala karunia dan limpahan rahmat-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas yang berjudul Sistem Manajemen.Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak atas segala bantuan yang diberikan kepada penulis baik langsung maupun tidak langsung dalam rangka penyusunan tugas ini terutama

Sebagai suatu tahapan dalam proses belajar, penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini tidak luput dari segala kekurangan maupun kesalahan untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya harapan penulis semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, para pembaca dan dunia ilmu pengetahuan, khususnya Ilmu Manajemen.

Surakarta, Oktober 2012Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

i

KATA PENGANTAR

ii

DAFTAR ISI

iii

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang

1

B. Identifikasi Masalah

1

BAB II LANDASAN TEORI

2

A. Pengertian Manajemen

2

B. Sistem System Manajemen

41. Manajemen Bapak

42. Manajemen Tertutup

53. Manajemen Terbuka

54. Manajemen Demokrasi

6BAB III PEMBAHASAN

8

A. Sistem-sistem manajemen

8BAB IV PENUTUP

12

DAFTAR PUSTAKA

13BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangBanyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarah manajemen. Beberapa orang melihatnya (dengan definisi) sebagai konseptualisasi modern akhir (late modern conceptualization). Dalam istilah tersebut manajemen tidak memiliki sejarah pra-modern, hanya merupakan pertanda. Beberapa orang lainnya, mendeteksi aktivitas mirip-manajemen di masa pra-modern. Beberapa penulis melacak perkembangan pemikiran manajemen pada pedagang-pedangan Sumeria dan pembangun piramid Mesir. Para pemilik budak selama berabad-abad menghadapi permasalahan eksploitasi/memotivasi budak yang bergantung namun terkadang suka melawan (memaksa otoritas), namun banyak perusahaan pra-industri, dengan skala mereka yang kecil, tidak merasa terdorong ungtuk menghadapi permasalahan manajemen secara sistematis. namun, inovasi seperti penyebaran sistem angka Hindu-Arab (abad ke-5 hingga ke15) dan kodifikasi kesekretariatan entri-ganda (1494) menyediakan perangkat untuk penilaian, perencanaan dan kendali manajemen.Manajemen merupakan sebuah kegiatan; pelaksanaannya disebut manajing dan orang yang melakukannya disebut manajer. Individu yang menjadi manajer menangani tugas-tugas baru yang seluruhya bersifat manajerial, yang penting diantaranya ialah menghentikan kecenderungan untuk melaksanakan segala sesuatu seorang diri.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang akan dibahas pada makalah ini antara lain:

1. Bagaimanakah sistem manajemen, dan aplikasinya dalam suatu organisasi?

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian ManajemenManajemen dalam bahasa Inggris berasal dari kata to manage. Kata manage berasal dari bahasa Italia managgio dari kata managgiare yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa latin manus yang berarti tangan (hand). Kata manage dalam bahasa Perancis berarti house-keeping (rumah tangga). Dalam kamus Websters New Collegiate Dictionary, kata management diberikan penjelasan sebagai : the act or art of managing, conduct, direction, and controll.

Kata manage bisa juga berarti :1. to direct and control (membimbing dan mengawasi)2. to treat with care (memperlakukan dengan seksama)3. to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau persoalan-persoalan)4. to achieve one purpose (mencapai tujuan tertentu)

Selanjutnya manajemen diberi arti :1. Act or art or managing; conduct; control; direction (tindakan atau seni mengurus; memperlakukan; pengawasan; pembimbingan)2. The collective body of those who manage any enterprise or interest (badan kolektif yang mengurus sesuatu perusahaan atau kepentingan)

Sedangkan Ilmu manajemen merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang disistemisasi, dikumpulkan dan diterima kebenarannya. Hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen. Namun selain itu, beberapa ahli seperti Follet menganggap manajemen adalah sebuah seni. Hal ini disebabkan karena kepemimpinan memerlukan kharisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan antaramanusia yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang dan sulit dipelajari.Manajemen terbagi atas tiga bagian yaitu Sistem, Pendekatan dan Fungsi manajemen.Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.Kata Sistem awalnya berasal dari bahasa Yunani (sustma) dan bahasa Latin (systma). Berikut ini ada beberapa pengertian sistem yang diambil dari berbagai sumber.1. Pengertian dan definisi sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling berinteraksi, saling terkait, atau saling bergantung membentuk keseluruhan yang kompleks.

2. Kesatuan gagasan yang terorganisir dan saling terikat satu sama lain.

3. Kumpulan dari objek atau fenomena yang disatukan bersama untuk tujuan klasifikasi atau analisis.

4. Adanya suatu kondisi harmonis dan interaksi yang teratur.

Dalam definisi yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan objek/benda yang memiliki hubungan diantara mereka. Biar lebih jelas, mari kita lihat contoh berikut ini.Contoh konkret dari sebuah sistem diantaranya:

1. Organ tubuh manusia yang membentuk beragam sistem. Sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem eksresi, sistem saraf, sistem kerangka, dll.2. Komponen elektronik komputer yang membentuk sistem komunikasi, sistem perangkat lunak, sistem perangkat keras, sistem jaringan, dll.3. Rakyat Indonesia yang membentuk beragam sistem di Negara kita. Sistem pemerintahan, sistem keamanan, sistem hukum, sistem kebudayaan, dll.Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan, yaitu sebagai berikut :1. Perencanaan (planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.2. Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil.3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha.B. Sistem System Manajemen1. Manajemen BapakArtinya bahwa setiap usaha dan aktivitas organisasi para bawahan selalu mengikuti pimpinannya. Apa yang dikatakan pimpinan itulah yang benar, tidak ada alternative lain kecuali mengikuti pimpinannya. Pimpinan telah mendapat kharisma dari bawahan atau pengikutnya, sehingga para pengikut menganggap pemimpinnya itulah yang paling baik, paling pintar, dan paling benar.Dampak Positifnya :

Jika pemimpin tetap pada proporsi yang benar, pekerjaan dapat dengan cepat dikerjakan, sehingga tujuan tercapai dengan baik.

Dampak Negatif :

Jika pemimpin tidak benar, perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut menyeleweng.

Kemajuan hanya bergantung kepada kecakapan pemimpin, bawahan hanya robot saja.

Jika terjadi pergantian pemimpin akan susah kaderisasi nya karena bawahan terlanjur percaya/respek pada pimpinan yang lama.

Bawahan menjadi tidak kreatif.

2. Manajemen Tertutup

Manajer tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya.

Dampak Positif :

Kerahasiaan dan keadaan perusahaan sangat terjamin.

Pengambilan keputusan cepat karena tidak melibatkan partisipasi bawahannya.

Dampak Negatif :

Bawahan tidak mengetahui keadaan perusahaan.

Pemecahan masalah hanya akan diatnggung oleh manajer.

Terhambatnya regenerasi jabatan.

Menimbulkan sikap apatis para bawahan thd masalah yang dihadapi oleh perusahaan.

3. Manajemen Terbuka

Manajer menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan. Dan semakin tinggi kedudukan bawahan maka semakin banyak ia mengetahui rahasia perusahaan, manajer mengajak bawahan untuk berpartisipasi dalam memecahkan masalah.

Dampak Positif :

Bawahan ikut serta memikirkan problem yang dihadapi perusahaan.

Bawahan tahu arah yang diambil organisasi, sehingga mereka tidak ragu-ragu lagi untuk melaksanakannya.

Bawahan lebih termotivasi kerjanya dalam pekerjaannya.

Bawahan terbina dan terlatih sehingga regenerasi dapat berjalan dengan baik.

Adanya kompetisi yang sehat dari para bawahan sehingga kecakapan serta kemampuan mereka berkembang.

Kerja sama akan semakin baik dan hubungan antar personal semakin akrab/harmonis.

Menjadi tim yang solid.

Dampak Negatif :

Pengambilan keputusan lama, bertele-tele, dan biaya semakin banyak.

Rahasia perusahaan kurang terjamin.

Kedekatan pimpinan dan bawahan akan menimbulkan berkurangnya wibawa pimpinan.

4. Manajemen Demokrasi

Hampir sama dengan manajemen terbuka, hanya pada manajemen demokrasi hanya dapat dilakukan dalam suatu organisasi yang setiap anggotanya hanya mempunyai hak suaru yang sama (DPR, MPR). Dalam manajemen demokrasi setiap anggota ikut menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak, sedangkan dalam manajemen terbuka keputusan tetap dipegang oleh manajer (pimpinan).

Dampak Positif :

Keputusan yang diambil relative lebih baik, karena dipikirkan dan diputuskan oleh orang banyak.

Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat dihindarkan.

Keputusan yang diambil dipertanggungjawabkan oleh para anggota.

Ruang lingkup dan arah keputusan diketahui oleh masyarakat.

Dampak Negatif :

Biaya, pengambilan keputusan lama, bertele-tele sebab pemikiran sering tidak sama dan sering berargumentasi.

Adanya kelompok yang tersisih

Adanya ambisi pribadi dari para anggota agar pendapat atau idenya disetujui menjadi suatu keputusan.

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Sistem-sistem manajemen

1. Manajemen Bapak(paternalistic manajemen)

Dalam setiap usaha dan aktifitas organisasi para pengikut (bawahan) selalu mengikuti jejak bapak, manajer telah mendapat kharisma dari bawahan atau pengikutnya sehingga para pengikut menganggap pimpinannya inilah yang paling baik, paling pintar, paling benar.

Kebaikannya:

Jika bapak atau pemimpin tetap pada proporsi yang benar,pekerjaan dapat dengan cepat di kerjakan,sehingg tujuan dapat tercapai dengan baik.

Keburukannya:

1. Jika bapak tidak benar maka perusahaan akan hancur karena bawahannya akan turut menyeleweng.

2. Kemajuan orang terbatas,sebab hanya tergantug pada kecakapan bapak,bawahan hanya merupakan robot saja.

3. Kalau terjadi penggantian pimpinan maka pimpinan baru akan sulit untuk melakukan tugas-tugas kepemimpinan sebab para bawahan telah mengkultuskan pimpinan lamanya.

4. Para bawahan hanya menjadi orang yes man saja, sehingga daya fakir dan kreatifitasnya tidak ada.

2. Manajemen Tertutup

Manajer tidak memberitahukan atau menginformasikan keadaan perusahaan kepada para bawahannya walaupun dalam batas-batas tertentu.

Kebaikan:

1. Kerahasiaan dan keadaan perusahaan sangat terjamin.

2. Pengambilan keputusan sangat cepat, karena tidak melibatkan partisipasi bawahan dalam proses pengambilan keputusan.

Keburukannya:

1. Para bawahan tidak mengetahui apakah perusahaan untung atau rugi.

2. Problem dan pemecahan masalah yang di hadapi perusahaan hanya di hadapi manajer.

3. Tidak mempersiakan kader-kader penggantinya di masa depan.

4. Menimbulkan sifat apatis para bawahan terhadap masalah yang di hadapi perusahaan atau orang.

Biasanya di terapkan oleh manajer yang otoriter karena dia menganggap yang paling pintar, berkuasa dan sebagainya. Falsafah kepemimpinannya"Bawahan Untuk Manajer".

3. Manajemen Terbuka

1. Atasan banyak menginformasikan keadaan (rahasia) perusahaan kepada para bawahannya, sehingga bawahan dalam batas-batas tertentu mengetahui keadaan perusahaan (orang), dan semakin tinggi kedudukan bawahan semakin banyak ia mengetahui rahasia perusahaan, tetapi rahasia jabatan selalu di pegang teguh oleh manajer atau atasan.

2. Seorang manajer sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu memberikan kesempatan kepada para bawahan untuk mengemukakan saran-saran atau pendapat, keputusan terakhir tetap berada di tangan manajer.

Kebaikan:

1. Para bawahan ikut memikirkan kesulian-kesulitan yang di hadapi . orang dan ikut pula memikirkan cara-cara pemecahan masalah yang di hadapi dan mengembangkan usaha-usaha orang.

2. Para bawahan mengetahui arah yang diarnbil orang,sehingga jika telah menjadi keputusan mereka tidak ragu-ragu lagi untuk melaksanakan.

3. Para bawahan akan lebih bergairah dan berpartisipasi tinggi pada tugasnya.

4. Para bawahan terbina dan terlatih sehingga pengkaderan berkembang dan berkesinambungan.

5. Akan menimbulkan suatu kompetisi yang sehat sambil mereka berlomba lomba mengembangkan kecakapan dan kemampuannya.

6. Menimbulkan kerja sama yang sernakin baik dan hubungan-hubungan yang semakin harmonis.

7. Menimbulkan perasaan senasib dan sepenanggungan serta solidaritas yang semakin baik.

Keburukan:

1. Pengambilan keputusan lama, bertele-tele ,biaya banyak, sebab diadakan banyak pertemuan-pertemuan.

2. Rahasia keadaan orang/perusahaan kurang terjamin, karena kemungkinan para pejabat yang mengikuti pertemuan membocorkan.

3. Kecakapan dan kepemimpinan manajer akan di ketahui para bawahan sehingga wibawanya berkurang.

Biasanya di terapkan oleh manajer parsitipatif karena falsafah kepemimpinannya adalah manajer (atasan) itu untuk bawahan.

4. Manajemen Demokrasi

Pelaksana manajernen demokrasi hampir sama dengan mananjanen terbuka, khususnya dalam proses pengambilan keputusan, dimana para anggota / bawahan di ajak dan diikutsertakan berpartisipasi memberikan saran-saran, pemikiran-pemikiran dan cara-cara pemecahan terhadap masalah yang di hadapi.

Perbedaan manajemen demokrasi dengan manajemen terbuka :

1. MD hanya dapat di lakukan dalam suatu organisasi, jika setiap anggotanya mempunyai hak suara yang sama seperti MPR, DPR, dan koperasi. Sedangkan manajemen terbuka dapat di laksanakan dalam orang atau perusahaan.

2. Dalam MD setiap anggota ikut menetapkan keputusan berdasarkan suara terbanyak,sedangkan Manajemen terbuka keputusan di tetapkan oleh manajer saja.

Kebaikan:

1. Keputusan yang di ambil relative lebih baik, karena di pikirkan dan di putuskan oleh orang banyak.

2. Kecenderungan untuk bertindak otoriter dapat di hindarkan.

3. Keputusan yang di ambil dipertanggung jawabkan oleh para anggota.

4. Ruang lingkup dan arah keputusan di ketahui oleh masyarakat.

Keburukan:

1. Biaya dan waktu untuk mengambil keputusan cukup lama bahkan berteletele.

2. Adanya tirani minoritas dari para anggota.

Sistem MD di kenal atas MD barat dan MD pancasila yang perbedaannya adalah:

a. Dalam MD keputusan di ambil selalu berdasarkan atas jumlah suara terbanyak jika jumlah suara seimbang(S0%: 50%) maka masalah tidak jadi diputuskan.

b. MDP, keputusan di ambil berdasarkan atas musyawarah dan mufakat untuk memperoleh kebulatan suara, jika tidak tercapai di lakukan voting berdasarkan jumlah suara terbanyak.

BAB IV

PENUTUP

Pada dasarnya perubahan dalam organisasi merupakan fenomena yang kompleks, sehingga seorang manajer tidak bisa menerapkan suatu sistem manajemen terencana secara langsung namun perlu perubahan secara sistematis dan logis agar memiliki suatu kesempatan realistic untuk berhasil.

Di atas telah dijelaskan bahwa manajemen itu berarti proses pencapaian tujuan melalui kerja orang lain. Untuk dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien maka harus didasarkan pada sistem manajemen. Sistem manajemen adalah prosedur kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer/pimpinan. Dalam prakteknya harus diusahakan agar sistem manajemen ini hendaknya tidak kaku, melainkan harus luwes, yaitu bisa saja diubah-ubah sesuai dengan kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKAHerujito, Yayat M. Dasar Dasar Manajemen. 2001. Jakarta: Grasindo

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. 2009. Yogyakarta: MedPress

iii