Download [1.34 MB]

133
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -1- BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan, serta pengutamaan manfaat dengan perhatian khusus pada kelompok yang rentan antara lain ibu, bayi, balita, ibu hamil, ibu melahirkan, usia lanjut dan keluarga miskin. Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menghendaki arah dan tujuan kebijakan pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional. Perencanaan pembangunan Daerah merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan nasional yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan dalam rangka menjawab permasalahan yang ada di daerah. Untuk menghasilkan suatu rancangan pembangunan daerah yang baik diperlukan tatanan perencanaan pembangunan yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD). Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, mengamanatkan bahwa setiap Pemerintahan Daerah dalam rangka mengimplementasikan Visi Misi, diwajibkan menyusun RPJMD dan Renstra paling lambat 4 bulan setelah pelantikan. Penyusunan RPJMD dan Renstra dilaksanakan secara simultan, walaupun kedudukan Renstra merupakan penjabaran dari RPJMD. Agenda utama pembangunan yang telah dilaksanakan dalam periode Tahun 2008 2013 yang meliputi peningkatan kualitas sumberdaya manusia, revitalisasi pemerintahan, pembangunan ekonomi, pemantapan pembangunan kebudayaan daerah dan mempercepat pembangunan

Transcript of Download [1.34 MB]

Page 1: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 1 -

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran

kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud.

Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan pada

perikemanusiaan, pemberdayaan, serta pengutamaan manfaat dengan

perhatian khusus pada kelompok yang rentan antara lain ibu, bayi, balita, ibu

hamil, ibu melahirkan, usia lanjut dan keluarga miskin.

Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional menghendaki arah dan tujuan kebijakan

pembangunan diselenggarakan berdasarkan demokrasi dengan prinsip-prinsip

kebersamaan, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta

kemandirian dan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional.

Perencanaan pembangunan Daerah merupakan bagian integral dari

perencanaan pembangunan nasional yang disusun secara sistematis, terarah,

terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan dalam rangka

menjawab permasalahan yang ada di daerah. Untuk menghasilkan suatu

rancangan pembangunan daerah yang baik diperlukan tatanan perencanaan

pembangunan yang dituangkan dalam bentuk Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) dan selanjutnya dijabarkan dalam Rencana

Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra-SKPD). Dalam Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, mengamanatkan bahwa setiap

Pemerintahan Daerah dalam rangka mengimplementasikan Visi Misi,

diwajibkan menyusun RPJMD dan Renstra paling lambat 4 bulan setelah

pelantikan. Penyusunan RPJMD dan Renstra dilaksanakan secara simultan,

walaupun kedudukan Renstra merupakan penjabaran dari RPJMD.

Agenda utama pembangunan yang telah dilaksanakan dalam periode

Tahun 2008 – 2013 yang meliputi peningkatan kualitas sumberdaya manusia,

revitalisasi pemerintahan, pembangunan ekonomi, pemantapan

pembangunan kebudayaan daerah dan mempercepat pembangunan

Page 2: Download [1.34 MB]

- 2 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

infrastruktur kewilayahan. Kelima agenda ini akan dilanjutkan pada periode

2013-2018 dengan penekanan pada upaya peningkatan nilai tambah

sumberdaya alam untuk memperkokoh kemandirian dan daya saing daerah.

Sedangkan pembangunan infrastruktur pada kawasan strategis ditujukan

untuk mendukung program nasional Masterplan Percepatan dan

Perluasan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Dalam upaya kesinambungan dan keberlangsungan agenda

pembangunan di Provinsi Sulawesi Tenggara, serta menjawab tantangan dan

kebutuhan masyarakat, maka visi pembangunan Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2013 – 2018 ditetapkan, “Mewujudkan Sulawesi Tenggara

Sejahtera, Mandiri, dan Berdaya Saing”. Visi tersebut diarahkan untuk

lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penyempurnaan

program BAHTERAMAS dan mendorong kemandirian dan daya saing daerah

melalui peningkatan nilai tambah sumberdaya alam yang difokuskan pada

kawasan strategis provinsi dan Kabupaten/Kota. Sedangkan misi yang

diemban adalah (1) peningkatan kualitas sumberdaya manusia, (2)

revitalisasi pemerintahan daerah, (3) pembangunan ekonomi, (4)

memantapkan pembangunan kebudayaan, (5) percepatan dan pemerataan

pembangunan infrastruktur dasar, kewilayahan serta infrastruktur pada

kawasan strategis.

Pembangunan kesehatan merupakan penjabaran dari salah satu pilar

utama dalam strategi pembangunan yang bertumpu pada manusia, dengan

kebijakan peningkatan kualitas sumberdaya manusia dengan kebijakan

meningkatkan kualitas iptek dan imtaq melalui peningkatan derajat

kesehatan masyarakat.

Mencermati visi, misi, strategi dan kebijakan dalam RPJMD tahun 2013-

2018, maka Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai SKPD yang

bertanggung jawab dalam melaksanakan program pembangunan kesehatan di

Sulawesi Tenggara, berkewajiban menyusun Rencana Strategis (Renstra)

yang dapat menjabarkan program kegiatan yang akan dilaksanakan selama

kurun waktu lima tahun kedepan. Renstra ini akan berfungsi sebagai

perencanaan taktis, yang bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap

diletakkan pada jangkauan jangka panjang.

Page 3: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 3 -

Penyusunan dokumen rencana strategis ini mengacu pada lampiran IV

Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tata Cara

Penyusunan, Pengawasan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah.

Dalam proses penyusunan renstra ini, merujuk kewenangan

pemerintah dalam bidang kesehatan sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah,

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan Peraturan Daerah

Nomor 3 Tahun 2008 tentang pembagian urusan pemerintahan. Penyusunan

renstra juga berkaitan dengan renstra kementerian kesehatan, pencapaian

standar pelayanan minimal, komitmen nasional dan internasional di bidang

kesehatan.

Pada bagian lain, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

juga berfungsi sebagai kontrak kerja penilaian kinerja Kepala Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurun waktu lima tahun, yang

selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara sebagai landasan pokok penyusunan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (APBD).

1.2. Landasan Hukum

a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1964 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Daerah Tingkat I

Sulawesi Tenggara, dengan mengubah Undang-Undang Nomor 47 Prp Tahun

1960 tentang Pembentukan Daerah Tingkat I Sulawesi Utara-Tengah dan

Daerah Tingkat I Sulawesi Selatan-Tenggara (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 1964 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 2687);

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

Page 4: Download [1.34 MB]

- 4 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

c. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang pemeriksaan Keuangan

Negara;

d. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003

Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4310);

f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah

diubah dua kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008

tentang Perubahan Kedua Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008

Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844);

g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4438);

h. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4700);

i. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

j. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004, tentang Rencana Kerja

Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

k. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah;

Page 5: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 5 -

l. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana

Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004, Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara

Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

m. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan

dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

n. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4663);

o. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan

Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4664);

p. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

q. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah;

r. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;

s. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman

Pengelolaan Keuangan Daerah.

t. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan dan Tata Cara

Penyusunan, Pengawasan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah

u. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 3 Tahun 2004 tentang

Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2004-2019.

v. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 3 Tahun 2007 tentang

Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Daerah

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007 Nomor 3).

Page 6: Download [1.34 MB]

- 6 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

w. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 11 Tahun 2012 tentang

Perubahan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan

Tata Kerja Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara;

x. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2013-

2018;

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra ini adalah tersedianya dokumen perencanaan

kesehatan yang dapat dijadikan pedoman Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara serta seluruh penyelenggara pemerintahan daerah dalam

melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan pembangunan kesehatan.

Penyusunan Rencana Strategis ini juga dimaksudkan sebagai pedoman dalam

pengukuran pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

yang dituangkan dalam Laporan Kinerja Akuntabilitas Instansi Pemerintah

(LAKIP). Adapun tujuan penyusunan Renstra ini adalah sebagai berikut:

a) Terjabarkannya lebih lanjut visi dan misi Pemerintah Provinsi Sulawesi

Tenggara serta kebijakan lainnya dengan merumuskan program kegiatan

dan pembangunan sebagai langkah dan strategi untuk mencapai visi, misi

serta tujuan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara;

b) Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan di bidang Kesehatan

dalam jangka waktu lima tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2018 yang

akan menjadi pedoman pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi

Tenggara;

c) Tersusunnya tujuan dan sasaran pembangunan di bidang Kesehatan;

d) Tersusunnya berbagai Kebijakan di Bidang Kesehatan yang akan menjadi

pedoman bagi penyusunan rencana pembangunan di bidang kesehatan

dalam kurun waktu satu tahun sampai lima tahun.

1.4. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini memuat tentang latar belakang, landasan hukum,

Page 7: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 7 -

maksud dan tujuan serta sistimatika penulisan.

Bab II. Gambaran Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

Pada Bab ini memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi)

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara dalam penyelenggaraan urusan

pemerintahan daerah, sumber daya yang dimiliki dalam penyelenggaraan

tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah

dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas

SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya,

dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai

perlu diatasi melalui Renstra ini.

Bab III. Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas Dan Fungsi

Pada bab ini menjelaskan identifikasi permasalahan, telaahan visi,

misi dan program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, telaahan Renstra

Kementerian Kesehatan, telaahan Rencana Tata Ruang dan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis.

Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Pada Bab ini memuat tentang pernyataan visi dan misi Dinas

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Di samping itu, juga memuat

sasaran, strategi dan kebijakan dalam program pembangunan kesehatan.

Bab V. Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok

Sasaran, dan Pendanaan Indikatif

Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator

kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.

Bab VI. Indikator Kinerja SKPD yang Mengatur pada Tujuan dan Sasaran

RPJMD

Pada Bab ini dikemukakan indikator kinerja yang secara langsung

menunjukan kinerja yang akan dicapai oleh Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Tenggara.

Page 8: Download [1.34 MB]

- 8 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Bab VII. Penutup

Pada Bab ini memuat penegasan kembali tentang pentingnya Renstra,

arah kebijakan pembangunan kesehatan dalam Renstra serta evaluasi untuk

menilai keberhasilan pelaksanaan pembangunan melalui Renstra.

Page 9: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 9 -

BAB II

GAMBARAN PELAYANANDINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

Dinas Kesehatan merupakan perangkat daerah Pemerintah Propinsi

dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas Pemerintah Propinsi di bidang

pelayanan kesehatan.

Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam

melaksanakan kewenanganan wajib Pemerintahan di bidang kesehatan

yang diserahkan kepada Pemerintah Daerah sesuai dengan PP Nomor 38

Tahun 2007, melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan di

bidang kesehatan sesuai dengan PP nomor 7 Tahun 2007, melaksanakan

tugas lainnya yang dilimpahkan oleh Gubernur sesuai dengan tugas-tugas

Dinas Kesehatan.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Pasal

3, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:

- melaksanakan pembinaan gizi, kesehatan ibu dan anak

- melaksanakan pembinaan pengendalian penyakit dan kesehatan

lingkungan

- melaksanakan pembinaan Upaya kesehatan dan kefarmasian

- melaksanakan pembinaan sumberdaya kesehatan dan promosi

kesehatan

- melaksanakan kegiatan kesekretariatan bidang kesehatan

- dan melaksanakan fungsi lainnya yang dilimpahkan oleh Gubernur sesuai

dengan fungsi Dinas Kesehatan.

(1) Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor : 11 Tahun 2012, tentang Perubahan

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Dinas Provinsi Sulawesi Tenggara, maka struktur Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Tenggara dapat dilihat pada gambar 2.1.

Page 10: Download [1.34 MB]

- 10 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Gambar 2.1.Struktur Organisasi Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara

Dinas Kesehatan juga mempunyai 2 (dua) Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) yang terdiri atas UPTD Balai Laboratorium Kesehatan (Balabkes)

dan UPTD Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes). Di samping itu, Dinas

Kesehatan juga mempunyai staf fungsional yang bekerja sebagai tenaga

fungsional kesehatan yang dikelompokkan berdasarkan keahlian dan

bertanggungjawab kepada Kepala Dinas melalui Ketua Kelompok Jabatan

Fungsional.

Page 11: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 11 -

2.2 Sumber Daya

2.2.1. Sumber Daya Manusia

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara didukung oleh sumberdaya manusia yang

memadai. Jumlah SDM yang bekerja di Dinas Kesehatan Proivinsi Sulawesi

Tenggara dan UPT Balai Pelatihan Kesehatan serta Balai Laboratorium

Kesehatan sampai dengan tahun 2012 adalah sebanyak 363 yang terdiri dari

27 pejabat struktural, dan 325 orang staf.

Tabel. 2.1. Jumlah Tenaga Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2012 DinasKesehatan Prov. Sulawesi Tenggara

No Pendidikan KantorDinkes Labkes Bapelkes Jumlah

1Dokter- Umum 2 0 0 3- Gigi 1 0 0 1

2Pascasarjana (S2):

- Kesehatan 30 3 7 40- Umum 6 0 1 7

3Sarjana S1/DIV:- Kesehatan 77 6 9 92- Umum 37 4 8 49

4Diploma III:- Kesehatan 39 17 1 57- Umum 3 0 1 4

5 Diploma I 8 2 0 106 SLTA 60 16 16 927 SLTP 8 0 0 8

Sumber: Data Kepagawaian Dinas Kesehatan Prov. Sultra Tahun 2012

Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa pada tahun 2012 jumlah

pegawai yang bekerja di Dinas Kesehatan kualifikasi pendidikan di bidang

kesehatan 203 orang (56,08%), hal ini berarti bahwa lebih dari setengah

pegawai Dinas Kesehatan adalah tenaga teknis yang profesional di bidangnya,

sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya menjadi lebih

terarah.

2.2.2. Sarana Prasarana Penunjang

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara menempati gedung eks

Kantor KPU (Gedung Dinas Sosial) yang terletak di Jalan Balai Kota III No. 43

Kendari Kelurahan Pondambea, Kecamatan Kadia, Kota Kendari. Gedung

Page 12: Download [1.34 MB]

- 12 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara berdiri di atas lahan seluas 4.400

m2 dan terdiri dari tiga Bangunan kantor, satu bangunan tempat ibadah

(masjid), dua garasi kendaraan roda empat, satu kantin, dan satu gudang.

Bila dilihat dari bentuk bangunan, terdapat dua bangunan kantor bertingkat

dan satu tidak bertingkat. Perkantoran ini mempunyai jaringan listrik PLN

dengan daya 15.400 Watt, Air bersih (PDAM) dengan kapasitas air/bulan

mencapai rata-rata 30 m3, dan mempunyai Enam line jaringan telepon

(telkom). Disamping itu, Dinas kesehatan juga mempunyai pergudangan yang

terletak di Kantor eks. Dinas Kesehatan (Jalan Dr. Ratulangi No.147 Kendari).

Pergudangan tersebut adalah gudang kesehatan dan perbekalan kesehatan,

Gudang Vaksin, Gudang Peralatan Kesehatan. Kendaraan roda 4 (empat)

tercatat 29 unit dan kenderaan roda 2 (dua) tercatat 24 unit. Berbagai

peralatan lain yang dimiliki Dinas Kesehatan adalah peralatan meubiler (230

meja, 182 kursi, 44 lemari arsip), peralatan komputer (PC, Laptop, Printer,

LCD/infokus, dan layar), mesin ketik, brankas, sound system, mesin fax, dan

AC.

Balai Laboratorium Kesehatan sebagai UPT

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

terletak di Jalan Dr. Ratulangi No. 149

Kendari Kelurahan Kemaraya, Kec. Kendari

Barat, Kota Kendari. Total luas tanah

Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara 695 m2. Laboratorium Kesehatan

mempunyai jaringan listrik PLN dengan daya

41.500 Watt, Air bersih (PDAM) dengan kapasitas air/bulan mencapai rata-

rata 30 m3, dan mempunyai dua line jaringan telepon (telkom). Bangunan

Kantor Laboratorium Kesehatan terdiri dari ruang kantor, ruang laboratorium

serta ruang pelayanan Pasien. Disamping itu Balai Laboratorium Kesehatan

juga mempunyai kendaraan roda 4 (empat) sebanyak 3 (tiga) unit dimana

salah satu kendaraan merupakan Kendaraan laboratorium Operasional Mini

bus beserta peralatan pendukungnya yang merupakan bantuan dari Dirjen

pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI pada tahun 2009, Kendaraan roda

2 sebanyak 1 unit, peralatan meubiler (meja, kursi dan lemari), peralatan

kebersihan kantor, AC.

Page 13: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 13 -

Balai Laboratorium Kesehatan sebagai UPT Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Tenggara terletak di Jalan Dr. Ratulangi No. 149 Kendari Kelurahan

Kemaraya, Kec. Kendari Barat, Kota Kendari. Total luas tanah Laboratorium

Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara 695 m2.

Berbagai jenis peralatan laboratorium dimana dari tahun 2008-2010 dari

dana APBD dialokasikan untuk pengadaan Peralatan laboratorium berupa

Peralatan Spektropotometer, Peralatan Meditron Junior II dan Peralatan

Mycobakterium Tubercolosis. Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) merupakan

UPT Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang terletak di Jalan Ahmad

Yani No.91 – Wua-Wua Kendari. Luas areal Bapelkes ± 10.000 m2 dan luas

bangunan ± 1000 m2. Bapelkes mempunyai jaringan listrik PLN dengan daya

30.100 Watt, Air bersih (PDAM), dan mempunyai empat line jaringan telepon

(telkom). Bapelkes mempunyai gedung perkantoran 1 unit, kendaraan

operasional roda 4 (empat) dan roda 2 (dua) masing-masing 1 unit, asrama 5

unit, rumah makan dan dapur, rumah dinas 1 unit, auditorium 1 unit, ruang

belajar, ruang kelas 3 unit, tower air asrama 1 buah, ruang genset dan hidran,

unit instalasi air 1 set, pompa air 1 buah, kereta dorong 2 buah, alat kantor

547 set, alat rumah tangga 4.904 buah, alat studio 22 buah, peralatan

komputer (PC, Laptop, Printer, LCD/ infokus, dan layar), mesin ketik, brankas,

sound system, mesin fax, dan AC dan alat komunikasi 19 buah.

2.3 Kinerja Pelayanan

Pengukuran kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada

prinsipnya merujuk pada indikator kinerja kunci seperti yang ditetapkan

dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 73 Tahun 2009 tentang Tata

Cara Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Panduan Penyusunan Renstra. Adapun pencapaian Kinerja dapat dijelaskan

seperti berikut.

Page 14: Download [1.34 MB]

- 14 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

2.3.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.3.1.1. Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB)

Angka kelangsungan Hidup Bayi memberikan gambaran kemampuan

seorang anak dalam periode usia di bawah 12 bulan. Angka kelansgungan

hidup merupakan indikator yang memberikan gambaran tingkat

kesejahteraan masyarakat. Angka ini selain memberikan gambaran kondisi

ekonomi juga memberikan gambaran tentang kemampuan keluarga

tersebut mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas

khususnya pada ibu hamil. Hasil estimasi yang dilakukan berdasarkan SDKI

tahun 2007 dan laporan kematian bayi menunjukan bahwa AKHB di Provinsi

Sulawesi Tenggara menunjukan peningkatan yakni dari 959 per 1000 KH

menjadi 965 per 1000 KH. Secara rinci disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 2.2. Angka Kelangsungan Hidup Bayi Provinsi Sulawesi Tenggaratahun 2007-2012.

Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012

AngkaKelangsunganHidup Bayi per1000 KH

Target 967,6 969,6 971,6 974 976 978

Capaian 959*) 960,2 961,4 962,6 963,8 955*)

Ratio 99 99 99 99 99 99

Sumber Data : *) SDKI, 2007, 2012 dan Estimasi berdasarkan Laporan Kabupaten/Kota

Pada Tabel juga menjelaskan bahwa capaian kinerja Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara melalui indikator kelangsungan hidup bayi

dikategorikan sangat baik dengan ratio di atas 99 atau indeks di atas 90

persen.

2.3.1.2. Angka Harapan Hidup

Umur harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada umur

harapan hidup waktu lahir sangat berpengaruh pada penurunan kematian

bayi. Oleh karena itu umur harapan hidup sangat peka terhadap

perubahan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga

perbaikan derajat kesehatan tercermin kenaikan angka harapan hidup

pada waktu lahir dan penurunan AKB. Meningkatnya umur harapan hidup

secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya

peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat.

Proyeksi umur harapan hidup waktu lahir di Provinsi Sulawesi

Page 15: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 15 -

Tenggara tahun 2001 – 2020 ditunjukkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2

Proyeksi Umur Harapan Hidupdi Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2007 – 2011

Sumber : Sultra Dalam Angka Tahun 2011

Gambar 2.2. menunjukkan angka proyeksi umur harapan hidup

penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara. Tahun 2007 umur harapan

diproyeksikan sebesar 69,29 tahun dan tahun 2011 sebesar 70,01 tahun

dengan rata-rata peningkatan 0,17 tahun. Angka tersebut masih rendah dari

proyeksi umur harapan hidup nasional tahun 2011 yaitu 70,6 tahun.

2.3.1.3. Kematian Ibu

Kematian Ibu juga merupakan indikator yang meggambarkan aspek

kesejahteraan. Hal ini tidak hanya terkait dengan masalah kesehatan, juga

masalah sosial ekonomi. Jumlah kasus kematian ibu dalam 5 tahun terakhir

menunjukan penurunan yakni dari 92 kasus tahun 2007 menjadi 68 kasus

tahun 2012. Adapun kecenderungan penurunan setiap tahun seperti pada

Gambar berikut.

Page 16: Download [1.34 MB]

- 16 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Gambar 2.3

Kecenderungan Kasus Kematian IbuTahun 2007-2012

Penyebab kematian ibu meliputi perdarahan sebesar 27,4%, eklamsia

sebesar 38,3% dan sisanya adalah infeksi, serta penyakit lainnya yang

tidak terdiagnosa. Secara rinci digambarkan pda grafik berikut.

Gambar 2.4Sebaran Kematian Ibu menurut Kabupaten/Kota dan Penyebabnya pada

Tahun 2012

Pada gambar diatas juga menjelaskan bahwa penyumbang jumlah

kematian ibu di Proinsi Sulawesi Tenggara pada Tahun 2012 yakni

Kabupaten Kolaka sebanyak 15 kasus dan Kabupaten Buton sebanyak 12

kasus.

Page 17: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 17 -

2.3.1.4. Kematian Anak

Pada tahun 1991, angka kematian balita (AKABA) mencapai 97

kematian per 1.000 kelahiran hidup; pada tahun 2002/2003 angka

kematian tersebut jauh menurun menjadi 46 kematian per 1.000 kelahiran

hidup; pada tahun 2007 turun menjadi 44 kematian per 1.000 kelahiran

hidup dan pada tahun 2012 menjadi 43 per 1000 KH (SDKI).

Saat ini, Angka Kematian Balita di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar

62 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007), menurun menjadi 55 per 1000

KH pada Tahun 2012 (SDKI, 2012). Angka tersebut jauh lebih tinggi dari

angka nasional, tetapi lebih rendah dibanding dengan Sulawesi Tengah

sebesar 69 per 1000 kelahiran hidup (SDKI 2007) dan 85 per 1000 KH

Tahun 2012 (SDKI 2012).

Angka kematian bayi (AKB) di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 41

per 1000 KH (SDKI, 2007) dan 45 per 1000 KH Tahun 2012 (SDKI, 2012).

Angka tersebut jauh lebih tinggi dari angka nasional yakni 34 per 1000 KH

dan 34 per 1000 KH. Kondisi ini merupakan salah satu akibat dari

rendahnya kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak serta keadaan gizi.

Jumlah kasus kematian bayi cenderung menunjukan penurunan dari

518 kasus tahun 2007 menjadi 209 kasus tahun 2012, begitu pula

kematian anak balita juga cenderung menurun yakni dari 151 kasus tahun

2007 menjadi 89 kasus tahun 2012. Secara rinci penurunan dari tahun ke

tahun ditunjukan pada Gambar berikut.

Gambar 2.4

Kecenderungan Kasus Kematian AnakTahun 2007-2012

518422

518 487429

209151 141

212 250

126 89

Th 2007 Th 2008 Th 2009 Th 2010 Th 2011 Th2012

Kasus Kematian Bayi Kasus Kematian anak Balita

Page 18: Download [1.34 MB]

- 18 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Berbagai faktor penyebab kematian anak diantaranya penyakit ISPA,Pneumono, Diare, Campak, Kelainan saluran pencernaan dan lainnya.

Sebab-Sebab Kematian Bayi Sebab-Sebab Kematian Anak Balita

2.3.1.5. Persentase Balita Gizi Buruk

Keadaan gizi berdasarkan indikator BB/U menjelaskan bahwa

persentase balita kekurangan gizi (gizi kurang + Gizi buruk) pada tahun

2010 mencapai 22,8 %, lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional

sebesar 17,9%. Persentase balita gizi buruk di Provinsi Sulawesi Tenggara

sebesar 6,5 % lebih tinggi dibanding angka nasional sebesar 4,9 %.

Demikian juga prevalensi gizi kurang sebesar 16,3 % masih lebih tinggi

dengan angka nasional sebesar 15,0 %.

Bila dilihat dari jumlah kasus gizi buruk yang dilaporkan oleh Petugas

Gizi di Puskesmas, juga menunjukan tren penurunan yang sangat

bermakna, yakni dari 2662 kasus tahun 2007 menjadi 327 kasus tahun

2012. Adapun kecenderungan kasus dari tahun ke tahun disajikan pada

gambar di bawah ini :

Page 19: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 19 -

Gambar 2.5Perkembangan Kasus Gizi Buruk

Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2012

Sumber Data : Laporan Kasus Gizi Buruk Kabupaten/Kota 2007 – 2012

2.3.1.6. Angka Kesakitan

2.3.1.6.1. Penyakit Menular

Penyakit menular yang menjadi perhatian serius di Provinsi Sulawesi

Tenggara, yaitu penyakit Malaria, TB paru, HIV/AIDS, Infeksi Saluran

Pernapasan Akut (ISPA), Kusta, penyakit menular yang dapat dicegah

dengan imunisasi (PD3I), penyakit potensial KLB (wabah), Rabies,

Filariasis, dan Frambusia.

2.3.1.6.1.1. Malaria

Pada tahun 2007 jumlah kasus 37.417 (API 0.79‰), tahun 2008

jumlah kasus 29.734 (API 0,30‰), namun di tahun 2009-2010 jumlah

kasus cenderung menurun dari tahun 2009 jumlah kasus 28.372 (API

0,71‰), tahun 2010 jumlah kasus 28.205 (API 1,04‰) dan pada Tahun

2011 jumlah kasus yakni sebesar 32.039 (API 1,45‰) serta tahun 2012

Page 20: Download [1.34 MB]

- 20 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

kasus malaria yakni sebesar 29.457 (API 0,88‰). Angka kesakitan karena

malaria pada tahun 2010 mengalami peningkatan disebabkan karena

adanya kegiatan penguatan intensifikasi pengendalian malaria secara

terpadu yang dimulai pada tahun 2010.

Angka kesakitan Malaria dikatakan tinggi apabila angka Annual

Parasite Insidens (API) > 5 per 1.000 penduduk, sedang apabila API 1-4

per 1.000 penduduk dan rendah apabila API < 1 per 1.000 penduduk. Jika

diperhatikan API selama 5 tahun terakhir, terlihat bahwa angka kesakitan

Malaria tertinggi di Sulawesi Tenggara terjadi peningkatan pada tahun

2010 dan 2011 yaitu 1,04‰ dan 1,45‰. Dengan demikian wilayah

endemisitas malaria di Sulawesi Tenggara dan di kategori sedang dengan

API 1-4 per 1.000 penduduk. Pada tahun 2012 angka kesakitan karena

malaria mengalami penurunan dengan nilai API 0,88‰, dengan demikian

wilayah endemisitas malaria di Sulawesi Tenggara di katagorikan rendah.

Gambar 2.6API Malaria di Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2007–2012

Sumber: Laporan Penemuan & Pengobatan Malaria Kab/Kota Tahun 2007-2012

Gambar 2.6. menunjukkan exponetial trendline API malaria tahun

2008 – 2011 cenderung mengalami peningkatan, namun pada tahun 2012

angka kesakitan karena malaria mengalami menurun. Oleh karena itu

upaya program pengendalian penyakit malaria terus ditingkatkan dari

semua level baik lintas program maupun lintas sektor sehingga program

Eliminasi Malaria dapat tercapai di Sulawesi Tenggara pada tahun 2020

dengan nilai API > 1‰ dan Indonesia tahun 2030.

Page 21: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 21 -

2.3.1.6.1.2. TB Paru

Penemuan kasus TB Paru/Case Detection Rate (CDR) dilakukan di

unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu, dan RS). Berdasarkan profil

kesehatan kabupaten/kota CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara

pada tahun 2011 penemuan kasus TB menunjukan peningkatan yakni dari

67,1% pada tahun 2010 menjadi 78,3% di tahun 2012. Dengan demikian

CDR TB Paru sudah mencapai target yang ditetapkan, yaitu >70%.

Gambaran CDR TB Paru di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2008 – 2012

ditunjukkan pada gambar 2.7.

Gambar 2.7

CDR (Case Detection Rate) TB Parudi Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2008 – 2012

Sumber Profil Dinkes Prov. Sultra Tahun 2007 – 2012

Gambar 2.6 menunjukkan exponential trendline CDR TB Paru di

Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2007–2012 cenderung meningkat.

Diharapkan efektivitas penjaringan kasus TB Paru dapat terus ditingkatkan

sehingga semakin banyak kasus yang dapat ditemukan, maka pemutusan

rantai penyebarannya akan semakin cepat.

2.3.1.6.1.3. HIV/AIDS

Kegiatan penemuan kasus HIV/AIDS di Sulawesi Tenggara sampai

tahun 2010 dilaksanakan melalui kegiatan zero survei terhadap kelompok

berisiko, baik yang berisiko tinggi maupun rendah, tetapi tahun 2011

penemuan kasus telah menggunakan metode VCT dan PITC dengan

berfungsinya jejaring rujukan rumah sakit di Sulawesi Tenggara.

Page 22: Download [1.34 MB]

- 22 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Berdasarkan laporan program, jumlah penderita HIV/AIDS tahun 2011

berjumlah 53 kasus dan tahun 2012 terjadi peningkatan jumlah kasus

HIV/AIDS sebanyak 102 kasus yang terdiri dari 39 kasus HIV dan 63 kasus

AIDS. Perkembangan jumlah kasus dari tahun ke tahun cenderung

mengalami peningkatan. Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2007–2011

ditunjukkan pada gambar 2.7.

Gambar 2.8Jumlah Kasus HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara

Tahun 2007 – 2012

Sumber : Profil Dinas Kesehatan Prov. Sultra Tahun 2007-2012

Gambar 2.6 menunjukkan, kasus HIV/AIDS tahun 2007 berjumlah 18

kasus, tahun 2008 berjumlah 10 kasus, tahun 2009 berjumlah 14 kasus,

tahun 2010 berjumlah 14 kasus, tahun 2011 berjumlah 53 kasus dan

tahun 2012 sebanyak 102 kasus. Berdasarkan exponensial trendline

jumlah penemuan kasus AIDS cenderung meningkat dibandingkan dengan

kasus HIV, dengan demikian dalam waktu jangka panjang peningkatan

penemuan kasus HIV akan disertai dengan penurunan jumlah kasus AIDS,

hal ini terjadi karena tingkat kesadaran masyarakat populasi risiko tinggi

untuk memeriksakan status HIV nya lebih baik karena sejalan dengan

semakin meningkatnya pengetahuan komprehensif HIV-AIDS di kalangan

populasi risiko tinggi maupun risiko rendah. Deteksi kasus HIV secara dini

yang dilakukan perawatan dukungan serta pengobatan secara langsung

menekan terjadinya peningkatan kasus AIDS.

Peningkatan serta lebih intensifnya kegiatan mobile VCT pada

kalangan populasi risiko tinggi adalah cara yang terbaik dalam penemuan

Page 23: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 23 -

0

0,5

1

1,5

2007 2008 2009 2010 2011

1,51,33 1,33

1,5 1,45

1 1 1 1 1

KUSTA TARGET

kasus secara dini untuk mencegah penularan lebih luas pada populasi

umum.

2.3.1.6.1.4.Kusta

Angka Prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun

2011 dilaporkan sebesar 1,45 per 10.000 penduduk (lebih tinggi dari

target nasional < 1 per 10.000 penduduk). Total kejadian kasus tahun

2011 berjumlah 331 penderita yang terdiri dari laki-laki 198 penderita,

perempuan 133 penderita. Dari 331 penderita kusta tahun 2011 terdiri

dari 36 penderita kusta type PB (Pausi Basiler) dan 295 penderita type MB

(Multi Basiler).

Dari 36 kasus type PB 33 kasus (93,94%) diantaranya dinyatakan

telah selesai melakukan pengobatan tepat waktu (RFT=Release from

Treatment) dan dari 295 penderita type MB, 189 penderita (87,50%)

diantaranya juga dinyatakan (RFT). Berdasarkan data tersebut tahun 2011

RFT Kusta Provinsi Sulawesi Tenggara belum mencapai target yang telah

ditetapkan (> 90%) khususnya pada type MB.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,

prevalensi penderita Kusta tahun 2007–2011 cenderung berfluktuasi. Tahun

2007 (1,5), tahun 2008 (1,33), tahun 2009 (1.33), tahun 2010 (1,50) dan

tahun 2011 (1,45). Gambaran Prevalensi penyakit Kusta ditunjukkan pada

gambar 2.8.

Gambar 2.9Prevalensi Penderita Kusta per 10.000 penduduk

di Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2007 – 2011

Sumber : Profil Kesehatan Kab./Kota Tahun 2011

Page 24: Download [1.34 MB]

- 24 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Gambar 2.7 menunjukkan prevalensi Kusta di Provinsi Sulawesi

Tenggara dari tahun 2007–2011 belum dapat mencapai target yang telah

ditetapkan, yaitu < 1/10.000 penduduk.

Kurun waktu 2007–2011, angka prevalensi penyakit kusta secara

nasional juga belum menunjukkan penurunan, tahun 2007 sebesar menjadi

1,05 per 10.000 penduduk, tahun 2008-2009 menurun menjadi 1,33 per

10.000 penduduk, tahun 2010 terjadi peningkatan menjadi 1,5 per 10.000

penduduk dan tahun 2011 mengalami penurunan dengan angka prevalensi

1,45 per 10.000 penduduk. Dengan demikian prevalensi kusta di Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2007 – 2011 masih di atas prevalensi kusta

secara nasional.

2.3.2. Cakupan Pelayanan Kesehatan

2.3.2.1. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan

1). Sarana dan Prasarana Kesehatan

Bila dilakukan pengelompokan bahwa jenis sarana pelayanan kesehatan dimaksuddapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) yakni fasilitas pelayanan kesehatan rujukan dalam halrumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan dasar (Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas Keliling) dan fasilitas pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM).

a. Fasilitas Pelayanan Kesehatan RujukanKeadaan fasilitas pelayanan kesehatan rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara

secara kuantitatif menunjukan peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Hal ini dapat dilihat padabeberapa jenis sarana pelayanan kesehatan misalnya saja pada tahun 2012 jumlah sakitsebanyak 25 unit lebih banyak dibanding tahun 2007 sebanyak 21 Rumah Sakit sebagaipusat rujukan pelayanan kesehatan di Kabupaten/ Kota. Rumah Sakit Umum Provinsisebagai pusat rujukan tertinggi berkembang pesat dan pada saat ini sedang tahappembangunan gedung baru (relokasi) yang direncanakan akan mulai dimanfaatkan padatahun 2012. Jumlah tempat tidur yang tersedia juga menunjukan peningkatan yakni dari

1032 TT tahun 2007 menjadi 2987 TT tahun 2012.

Page 25: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 25 -

Tabel 2.3. Perkembangan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan Provinsi Sulawesi TenggaraTahun 2007-2012

No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012Perubahan

Jumlah Persen

4 Jumlah RS 16 20 20 21 25 25 9 56,25

2 Rumah Sakit Jiwa 1 1 1 1 1 1 0 0

3 Jumlah TT 1032 1163 141 1607 1811 2.987 1955 189,44

Jumlah TT Kls III 660 710 799 908 943 1.081 421 63,79

Indikator yang digunakan untuk menilai ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan

kesehatan meliputi ratio posyandu persatuan balita, ratio Puskesmas, poliklinik dan Pustu

persatuan penduduk dan ratio Rumah Sakit Persatuan Penduduk.

Tabel 2.4 Perkembangan Ratio Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan Provinsi SulawesiTenggara Tahun 2007-2012

No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1Jumlah RS 16 20 20 21 25 25

Ratio per 150.000 pddk 1,2 1,5 1,5 1,54 1,7 1,7

2Jumlah TT 1032 1163 141 1607 1811 2.987

Ratio terhadap 1500 pddk 0,8 0,9 1 1,1 1,2 2,04

3

Jumlah TT Kls III 660 710 799 908 943 1.081

Rasio terhdp 1500 pddksasaran jamkesmas +Bahteramas

0,7 0,7 0,8 0,9 1 1,42

Hal yang menarik adalah pengembangan sistem rujukan antara regional.

Bila akses rujukan yang dilakukan mengikuti alur transportasi secara regional,

hal ini akan berdampak terhadap resiko yang sangat besar terhadap kematian.

Sehubungan dengan pelaksanaan sistem pelayanan kesehatan rujukan, telah

dilakukan regionalisasi penataan sistem rujukan. Dalam penataan tersebut

dijelaskan bahwa dengan mempertimbangkan kondisi geografis, dimana sebanyak 8

Kabupaten kota berada berada di jazirah Sulawesi dan sebanyak 6 kabupaten kotamerupakan kepulauan, maka penguatan fasilitas kesehatan rujukan direncanakan sebagai

berikut:

a). Pelayanan kesehatan rujukan dari Pustu – Puskesmas – Puskesmas Rawat Inap disetiap kabupaten kota berada di RSUD Kabupaten Kota;

Page 26: Download [1.34 MB]

- 26 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

b). Berdasarkan pertimbangan kondisi geografis, dan ketersediaan transportasi, makauntuk mendukung pelayanan rujukan di wilayah kepulauan direncanakan akandikembangkan RSU Raha Type C di Kabupaten Muna untuk menyangga rujukan dariwilayah Kabupaten Buton Utara. RSU Baubau Type C untuk menyangga rujukanpasien dari wilayah Kabupaten Wakatobi dan Kabupaten Buton. Demikian juga untukmenyangga rujukan pasien dari Kabupaten Kolaka Utara dan Kabupaten Bombanadirencanakan pada BLUD RSU Benyamin Guluh Kab. Kolaka Type C.

c). Rujukan tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah BLUD RSU Provinsi type BNon Pendidikan, yang berada di Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara. Rumah sakitini dapat diakses oleh seluruh Kabupaten/Kota. Adapun gambaran kondisi

sistem rujukan di Provinsi Sulawesi Tenggara dapat dilihat Gambar

berikut.

No Nama RS Rujukan Lokasi RS Kab/Kota yang diampuh Jumlah PendudukRujukan Provinsi

1 RSU BLUD Prov. Sultra Kendari 1. Regeonal RSUD AbunawasKota Kendari

2. Regeonal RSUD Kota BauBau3. Regeonal RSUD Kab Muna4. Regeonal BLUD RSU Benyamin

Guluh Kab. Kolaka5. Regeonal RSUD Unaaha

2.307.618 Jiwa

Rujukan Regional1 RegeonaL BLUD RSUD Prov.

Sultra dan RSUD AbunawasKendari 1. Sebagian Wilayah RSUD

Unaaha757.386 Jiwa

Page 27: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 27 -

No Nama RS Rujukan Lokasi RS Kab/Kota yang diampuh Jumlah Penduduk2. Sebagian wilayah SUD

Bombana3. Sebagian wilayah RSUD

Kabupaten Konawe Utara4. Sebagian wilaytah RSUD

Konawe Selatan5. RS Palang Merah6. Sebagian Wilayah RSUD Buton

Utara7. RSUD Kab Konawe Kepulauan8. RS Aliyah Kendari9. RS Dewi Sartika10. RS Permata Bunda11. RS Hati Mulia12. RS Griya Husada13. RS Sarlina Saff

2 Regeonal RSUD KotaBauBau

BauBau 1. RSUD Kab Wakatobi2. RSUD Kab Buton3. RS Bhayangkara BauBau4. Sebagian Wilayah RSUD Kab

Buton Utara5. Sebagian Wilayah RSUD Kab

Bombana6. RS Murhum7. RS BHakti Medika

506.428 Jiwa

3 Regeonal RSUD KabupatenMuna

Raha 1. Sebagian wilayah RSUD Kab.Buton Utara

329.711 Jiwa

4 Regeonal BLUD RSUBenyamin Guluh Kab. Kolaka

Kolaka 1. RSUD Kab. Kolaka Utara2. RS Antam Pomalaa3. Sebagian wilayah RSU

Bombana4. Sebagian Wilayah RSU Kab

Koltim5. RSIA Mekongga

460.513 Jiwa

5 Regeonal BLUD RSUUnaaha

Unaaha 1. Sebagian wilayah RSUDKabupaten Kolaka Timur

2. Sebagian wilayah RSU KabKonut

3. Sebagian wilayah RSU Kab.Konsel

4. RS Sakinah Idaman

377.357 Jiwa

b. Upaya Pelayanan Kesehatan DasarSejalan dengan tuntutan masyarakat dalam akses pelayanan kesehatan,

penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dasar juga menunjukan perkembangan.Jumlah Puskesmas Perawatan tahun 2007 sejumlah 63 unit meningkat menjadi 75 unitpada tahun 2012. Puskesmas non perawatan juga mengalami peningkatan dari 144 Unittahun 2007 menjadi 177 unit pada 2012. Begitu pula Puskesmas keliling juga

mengalami peningkatan dari 89 unit tahun 2007 menjadi 207 unit tahun 2012.

Tabel 2.5. Perkembangan Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar Provinsi SulawesiTenggara Tahun 2007-2012

No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012Perubahan

Jumlah Persen

1 Jumlah Puskesmas 172 207 223 240 252 252 80 46,51

2 Jumlah PuskesmasPembantu 471 589 586 491 499 499 28 5,94

Page 28: Download [1.34 MB]

- 28 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Berdasarkan hasil evaluasi, kinerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggaramenunjukan kinerja yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat Rasio Puskesmas per 30000penduduk yang cenderung semakin baik yakni dari setiap 12.000 satu Puskesmasmenjadi 7.500 orang setiap Puskesmas. Begitu pula bila dibandingkan dengan standarmenurut Kementerian Kesehatan RI (1 : 30.000 penduduk) dapat dijelaskan bahwaketersediaan Puskesmas bukan merupakan hambatan dalam pelaksanaan pelayanankesehatan. Perkembangkan rasio Puskesmas persatuan penduduk menunjukanpenikangkatan pesat yakni dari 2,5 persatuan penduduk tahun 2007 menjadi 3,34persatuan penduduk tahun 2012.

Tabel 2.6.Perkembangan Ratio Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar

di Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2007-2012

No Sarana Kesehatan 2007 2008 2009 2010 2011 2012

1Jumlah Puskesmas 172 207 223 240 248 252Rasio Puskesmas per 30.000pddk 2,5 2,99 3,16 3,2 3,34 3,34

2Jumlah Puskesmas Pembantu 471 589 586 491 499 499

Rasio Pustu per 10.000 pddk 2,32 2,8 2,7 2,2 1,9 1,9

Adapun distribusi Puskesmas menurut Kabupaten/Kota dijelaskan seperti padaTabel berikut.

Tabel 2.7. distribusi Puskesmas menurut Kabupaten/Kota Tahun 2012

No. KAB/KOTA

Jenis Puskesmas

Perawatan Non Perawatan Jumlah

1 BUTON 16 16 322 MUNA 6 30 363 KONAWE 4 26 304 KOLAKA 6 15 215 KONAWE SELATAN 9 13 226 BOMBANA 6 16 227 WAKATOBI 7 12 198 KOLAKA UTARA 7 9 169 KONAWE UTARA 2 11 13

10 BUTON UTARA 4 5 911 KOTA KENDARI 5 10 1512 KOTA BAU-BAU 3 14 17

Jumlah 75 177 252

Page 29: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 29 -

Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi ketersediaan sarana Prasaranapelayanan kesehatan di Puskesmas, dapat dijelaskan bahwa dari 252 Puskesmas yang

dikategorikan baik sebanyak 162 unit (64,3%).

Di samping ratio sarana pelayanan kesehatan terhadap penduduk,

ketersediaan sarana juga dapat diukur dari cakupan terhadap wilayah.

Cakupan puskesmas memberikan gambaran ketersediaan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat di dalam 2-3 wilayah desa/kelurahan. Indikator

yang digunakan adalah disetiap 2 -3 desa diharapkan terdapat 1 unit

Puskesmas Pembantu. Puskesmas pembantu adalah jejaring Puskesmas

dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berdasarkan

hasil evaluasi data dalam kurun waktu tahun 2007-2012, diperoleh

gambaran bahwa cakupan Puskesmas Pembantu sebesar 28,1% tahun 2009

dan 21,2% tahun 2011. Hal ini seperti dijelaskan pada Gambar berikut.

Gambar. 2.9

Cakupan Puskesmas Pembantu Tahun 2009-2011di Provinsi Sulawesi Tenggara

Ratio desa/kelurahan terhadap Puskesmas Pembantu sebesar 3-5

desa/kelurahan, yang artinya bahwa setiap Puskesmas Pembantu memiliki

wilayah Kerja 3-5 desa/kelurahan.

c. Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat

Disamping sarana pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan dasar,upaya pendekatan pelayanan kesehatan terus dilakukan melalui Upaya KesehatanBersumberdaya Masyarakat. Keberhasilan pengembangan UKBM juga dapat dilihatdengan semakin tahun jumlah UKBM semakin bertambah. Pada tahun 2007 jumlahPolindes dan Poskesdes sebanyak 536 unit bertambah menjadi 896 unit pada tahun 2011.Begitu pula jumlah Posyandu aktif juga bertambah yakni dari 2241 unit pada tahun 2007

Page 30: Download [1.34 MB]

- 30 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

menjadi 2869 Unit tahun 2011. Pada gambar di bawah ini dapat dilihat perkembangan

UKBM di Provinsi Sulawesi Tenggara sejak tahun 2007 hingga 2011.

Perkembangan UKBM

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

2007 2008 2009 2010 2011

536 414755 902 896

2241

2701 2822 2876 2869

Polindes+Poskesdes Posyandu

Jumlah UKBM pada Tahun 2012 (September 2012) sebanyak 3.715 unit, yangterdiri dari Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sebanyak 757 unit, Pos KesehatanPesantren sebanyak 21 unit, Posyandu sebanyak 2891, Pos Obat Desa sebanyak 15

unit dan Pos Usaha Kesehatan Kerja (UKK) sebanyak 31 unit.

Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya

Masyarakat. Posyandu merupakan entry point keterlibatan masyarakat dalam

pelayanan kesehatan.

Di Provinsi Sulawesi Tenggara ratio

Posyandu terhadap Desa adalah 1,36, yang

artinya terdapat Desa yang memiliki sampai 2

(dua) Posyandu. Bila dibandingkan dengan

jumlah Balita dapat dijelaskan bahwa rata-rata

setiap Posyandu memiliki 86 – 89 balita atau

dengan kata lain bahwa sampai dengan tahun

2012 ratio Posyandu per 1.000 balita 12.

Pencapaian ini sudah cukup baik, karena dalam satu Posyandu idealnya 100

orang balita. Dengan demikian indeks ratio capaian kinerja sudah di atas

>100.

Page 31: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 31 -

Tabel 2.8.Ratio Posyandu Per 1.000 Balita dalam Kurun Waktu 2007-2012Provinsi Sulawesi Tenggara

Indikator 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Ratio Posyanduterhadap balita(per 1000)

Posyandu 2.701 2.701 2.822 2.876 2.869 2.869

Jumlah Balita 231.987 232.286 237.048 247.346 249.603 255.341

Ratio 11,6 11,6 11,9 11,6 11,5 11,2

Adapun ketersediaan sarana pelayanan kesehatan kesehatan di

desa/Kelurahan disajikan pada Tabel berikut.

Tabel 2.14. Gambaran ketersediaan Sarana Pelayanan Kesehatan DiDesa/Kelurahan Tahun 2010

2.3.2.2. Tenaga Kesehatan

2.3.2.2.1. Ratio Medis persatuan penduduk

Keberadaan tenaga medis merupakan faktor yang sangat utama

penting dalam pelayanan kesehatan. Tenaga medis yang dimaksudkan

adalah dokter, dokter spesialis dan dokter gigi. Jumlah tenaga yang bekerja di

pelayanan kesehatan terus bertambah dari tahun ke tahun. Pada Tahun 2007 jumlahtenaga kesehatan sebanyak 3.851 orang menjadi 7.941 tahun 2012, terjadipenambahan sebanyak 4090 orang (106,21%). Persentase Penambahan yang palingbesar adalah tenaga bidang (239,12%) dan tenaga farmasi sebesar 203,82%, doktergigi 125,86% dan dokter umum sebesar 112,38%. Perkembangan jumlah TenagaKesehatan di Sulawesi Tenggara disajikan pada Tabel berikut

Page 32: Download [1.34 MB]

- 32 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Tabel.2.11.Perkembangan Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun

2007-2012.

No Tenaga Kesehatan Pencapaian Perubahan

2007 2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah %

1 Jumlah DokterSpesialis 47 51 54 60 70 75 28 59,57

2 Jumlah Dokter Umum 202 300 299 352 444 429 227 112,38

3 Jumlah Dokter Gigi 58 78 77 85 131 131 73 125,86

4 Jumlah Perawat 2.017 3.069 2.999 3.153 3.349 3.531 1514 75,065 Jumlah Bidan 662 1.144 1.244 1.500 1.779 2.245 1583 239,12

6 Jumlah Tenaga Farmasidan Apoteker 157 124 155 199 477 477 320 203,82

7 Jumlah Ahli Gizi 385 443 507 576 581 583 198 51,43

8 Jumlah Tenaga Sanitasi 323 421 491 489 464 470 147 45,51

Sehubungan dengan ketersediaan tenaga kesehatan dapat dijelaksan melaluiindikator seperti berikut pada Tabel Berikut.

Tabel.2.12.Ratio Tenaga Medis di Provinsi Sulawesi Tenggara per 100.000 penduduktahun 2007-2012.

No Tenaga Kesehatan Pencapaian2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah Dokter Spesialis 47 51 54 60 70 75

Rasio Dokter Spesialis (4Per-100.000 Penduduk)

2,31 2,4 2,55 2,69 3,07 3,2

2 Jumlah Dokter Umum 202 300 299 352 444 429

Rasio Dokter (25 Per-100.000Penduduk)

9,94 14,4 14,12 15,77 19,5 19,6

3 Jumlah Dokter Gigi 58 78 77 85 131 131

Rasio Dokter Gigi (6 Per-100.000 Penduduk)

2,31 3,75 3,63 3,81 5,75 5,75

Pada tabel juga dijelaskan bahwa ratio tenaga medis di Provinsi

Sulawesi Tenggara menunjukan peningkatan yakni dokter spesialis dari

2,31 tahun 2007 menjadi 3,2 tahun 2012, dokter umum dari 9,94 tahun

2007 menjadi 19,6 per 100.000 pddk tahun 2012, dokter gigi meningkat

dari 2,31 tahun 2007 menjadi 5,75 per 100.000 pddk tahun 2012.

Capaian tersebut memberikan gambaran,

bahwa masih ada fasilitas pelayanan

kesehatan yang belum memiliki tenaga

Page 33: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 33 -

dokter. Kondisi ini tentunya akan menjadi hambatan di masa yang akan

datang khususnya persiapan menyongsong SJSN tahun 2014.

2.3.2.2.2. Ratio Tenaga Kesehatan persatuan Penduduk

Keberadaan tenaga kesehatan di luar tenaga medis juga sangat

dibutuhkan, tenaga medis tanpa ditunjang tenaga para medis (tenaga

kesehatan) tidak akan dapat bekerja secara optimal. Di bawah ini disajikan

tentang ratio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk pada Tabel 2.12.

Tabel 2.3 Ratio Tenaga Kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara dalam kurunwaktu 2007-2011.

No Tenaga Kesehatan Pencapaian2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Jumlah Perawat 2.017 3.069 2.999 3.153 3.349 3.531Rasio Perawat (158Per-100.000Penduduk)

99,3 147 141,6 141,2 147 161

2 Jumlah Bidan 662 1.144 1.244 1.500 1.779 2.245Rasio Bidan (75 Per-

100.000 Penduduk)32,6 55,4 58,7 67,2 78,1 102

3 Jumlah TenagaFarmasi dan Apoteker

157 124 155 199 477 477

Rasio TenagaKefarmasian (28 Per-100.000 Penduduk)

2,7 2,6 4,1 6,1 20,9 20,9

4 Jumlah Ahli Gizi 385 443 507 576 581 433Rasio Ahli Gizi (25Per-100.000Penduduk)

19 21,3 23,9 25,8 25,5 19,8

5 Jumlah TenagaSanitasi

323 421 491 489 464 370

Rasio TenagaSanitarian (30 Per-100.000 Penduduk)

15,9 29,3 23,2 21,9 20,4 16,9

Pada tabel dijelaskan bahwa beberapa

jenis tenaga kesehatan masih sangat

dibutuhkan yakni ratio tenaga

keperawatan per 100.000 penduduk baru

mencapai 147 standar 158 per 100.000

pddk, tenaga kefarmasian 20,9 standar

25 per 100.000 pddk. Rasio Tenaga

sanitarian per 100.000 penduduk baru mencapai 20,4 standar 30,0 per

100.000 pddk. Sedangkan tenaga kesehatan yang lainnya yakni Ahli Gizi,

Page 34: Download [1.34 MB]

- 34 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

dan Bidan dan Tenaga Kesehatan Masyarakat sudah melebih standar

kebutuhan.

2.3.2.2.3. Cakupan Program Kesehatan Ibu

Untuk mengetahui keberhasilan pelayanan kesehatan ibu, ada

beberapa indikator yang cakupan kunjungan ibu hamil (ANC), cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, cakupan penanganan

komplikasi kebidanan, cakupan pelayanan ibu nifas dan cakupan peserta KB

aktif (CPR). Berdasarkan hasil evaluasi dalam 5 terakhir (2007-2012)

kinerja capaian program dapat dikategorikan baik yakni antara 80-100. Di

sisi lain, beberapa indikator menunjukan kecenderungan peningkatan

cakupan. Pada tabel berikut disajikan target, capaian dan indeks ratio

capaian program Kesehatan Ibu Tahun 2007-2012.

Tabel 4.7. Cakupan Program Kesehatan Ibu Tahun 2007-2012 Provinsi SulawesiTenggara

No IndikatorTahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1Cakupan kunjungan ibuhamil K4

Target 82 84 86 88 90 92

Capaian 70,75 75,76 84,32 85,87 82,09 80,21

Ratio 86,28 90,19 98,05 97,58 91,21 87,2

2Cakupan komplikasikebidanan yangditangani

Target 25 30 35 40 45 67

Capaian 21,49 29,14 11,91 25,43 46,83 49,59

Ratio 85,96 97,13 34,03 63,58104,0

774

3

Cakupan pertolonganpersalinan oleh tenagakesehatan yangmemiliki kompetensikebidanan

Target 84 85 86 87 88 88,5

Capaian 71,45 80,38 84,32 85,87 89,03 77,45

Ratio 85,06 94,56 98,05 98,70101,1

787,5

4Cakupan pelayanan IbuNifas

Target 83 84 85 86 87 88,85

Capaian 74,89 58,32 64,07 84,38 83,77 77,45

Ratio 90,23 69,43 75,38 98,12 96,29 87,5

5Cakupan peserta KBaktif

Target 17 26 35 44 54 68

Capaian 33,79 62,53 50,98 35,03 42,43 70,85

Ratio 198,76 240,50 145,66 79,61 78,57 104,2

Cakupan pelayanan ibu hamil berkualitas (K4) meningkat dari 70,75%

tahun 2007 menjadi 80,21% tahun 2012. Begitu pula cakupan pertolongan

Page 35: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 35 -

persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan ibu nifas, penanganan

komplikasi dan peserta KB aktif juga menunjukan peningkatan.

2.3.2.2.4. Program Kesehatan Anak

Program kesehatan anak pada prinsipnya meliputi kegiatan pelayanan

neonatal, kegiatan pelayanan kesehatan bayi, kegiatan pelayanan kesehatan

balita. Sehubungan dengan hal tersebut, maka indikator untuk menilai

keberhasilan program kesehatan anak meliputi cakupan kunjungan neonatal,

cakupan penanganan neonatal komplikasi, cakupan kunjungan bayi, cakupan

pelayanan kesehatan anak balita dan cakupan penjaringan SD dan setingkat.

Hasil evaluasi dalam kurun waktu 2007-2012, menunjukan peningkatan

capaian setiap indikator. Hal ini seperti pada tabel berikut.

Tabel 4.8. Cakupan Program Kesehatan Anak Tahun 2007-2012 Provinsi SulawesiTenggara

No IndikatorTahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1Cakupan Kunjungan NeonatalPertama (KN1)

Target 84 85 86 87 88 90

Capaian 82,59 78,47 79,47 86,35 91,43 88,12

Ratio 98,32 92,32 92,41 99,25 103,90 97,9

3Cakupan neonatus dengankomplikasi yang ditangani

Target 15 18 21 24 38 21,02

Capaian 5,00 14,76 6,21 10,12 34,21 67

Ratio 33,33 82,00 29,57 42,17 90,03 31,4

4 Cakupan kunjungan bayi

Target 83 84 85 86 87 90

Capaian 69,58 56,19 76 85,62 90,69 89,25

Ratio 83,83 66,89 89,41 99,56 104,24 99,2

5 Cakupan pelayanan anak balita

Target 58 62 66 70 74 83

Capaian 35,40 37,2 40,36 66,70 65,40 54,71

Ratio 61,03 60,00 61,15 95,29 88,38 65,9

6Cakupan penjaringan SD dansetingkat

Target 24 28 32 36 51 80

Capaian 15,60 15,6 18,7 21,70 50,33 80,8

Ratio 65,00 55,71 58,44 60,28 98,69 101

Page 36: Download [1.34 MB]

- 36 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Kunjungan neonatal lengkap menunjukan peningkatan yakni 74,89%

tahun 2007 menjadi 87,71% tahun 2012. Begitu pula cakupan penanganan

komplikasi walaupun belum mencapai target, tetapi capaiannya cenderung

meningkat.

4). Cakupan Pelayanan Gizi

Kegiatan program perbaikan gizi difokuskan dalam rangka pencapaian

indikator utama program perbaikan gizi yang meliputi cakupan pemantauan

pertumbuhan balita di Posyandu, dan cakupan balita gizi buruk yang

mendapatkan perawatan. Kedua indikator tersebut merupakan indikator

utama dalam kegiatan program gizi. Hal ini seperti dijelaskan pada tabel

berikut.

Tabel 2.13. Cakupan indikator Pelayanan Gizi Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun2007-2012

No IndikatorTahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 CakupanPemantauanPertumbuhanBalita

Target 50 55 60 65 70 75Capaian 51,6 48,4 45,9 66,7 70,3 67,4

Ratio 103,20 88,00 76,50 102,62 100,43 89,87

2 Cakupan BalitaGizi Buruk yang dirawat

Target 100 100 100 100 100 100

Capaian 100 100 100 100 100 100

Ratio 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Cakupan pemantauan pertumbuhan balita

walaupun ratio capaian kinerja menunjukan

penurunan dari 103,2% pada tahun 2012

menjadi 89,87% pada tahun 2012, tetapi

pencapaian cakupan indikator ini

menunjukan peningkatan yakni dari 51,6%

tahun 2007 menjadi 67,4% tahun 2012.

Sedangkan cakupan balita gizi buruk yang dirawat, ratio capaian kinerjanya

sangat baik yaitu 100. Hal ini menunjukan bahwa penderita gizi buruk yang

ditemukan semuanya dirawat.

Page 37: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 37 -

5). Program Pengendalian Penyakit

a) Cakupan Pelayanan Imunisasi

Kegiatan imunisasi rutin meliputi pemberian imunisasi untuk bayi

umur 0 – 1 tahun (BCG, DPT, Polio, Campak, HB), imunisasi untuk Wanita

Usia Subur/Ibu Hamil (TT) dan imunisasi untuk anak SD (kelas 1: DPT dan

kelas 2-3: TT). Imunisasi tambahan diberikan atas dasar ditemukannya

masalah seperti desa non UCI, potensial KLB, dan lainnya sesuai kebijakan

teknis program.

Dalam hal ini desa/kelurahan dikatakan telah mencapai target UCI

apabila > 80% bayi telah mendapat imunisasi lengkap. Gambaran desa/

kelurahan UCI di Sulawesi Tenggara tahun 2007 – 2011 ditunjukkan pada

gambar 2.11

Gambar 2.11

Pencapaian UCI di tingkat Desa/Kelurahandi Sulawesi Tenggara tahun 2007-2011

Gambar 2.11 menunjukkan cakupan desa/kelurahan UCI di Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2007 (72,98%), tahun 2008 (56,02%), 2009

(53,10%), tahun 2010 (51,92%) dan tahun 2011 (63,5%). Berdasarkan

exponential trendline cakupan desa UCI di Provinsi Sulawesi Tenggara

cenderung menurun, dan belum mencapai target yang telah ditetapkan

(>80%).

b). Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakt TBC BTA+

Indikator untuk evaluasi pelaksanaan program P2 TB ada 3 (tiga)

yaitu Angka Penemuan Kasus (Case Detection Rate, CDR); Angka Konversi

Page 38: Download [1.34 MB]

- 38 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

dan Angka Kesembuhan (Cure Rate, CR). Namun demikian, yang akan

dievaluasi sebagai indikator kinerja kunci adalah penemuan kasus. Pada

Gambar 2.12 dijelaskan bahwa cakupan penemuan kasus TB BTA+

berfluktuasi. Pada tahun 2009 terjadi penurunan dari 79% tahun 2007

menjadi 49%, kemudian menunjukan peningkatan menjadi 79% tahun

2012. Bila dianalisis dari aspek kinerja (rasio pencapaian) dapat dikatakan

sudah cukup yakni 98,8%. Pada gambar berikut disajikan kecenderungan

penemuan kasus TB BTA+ selama kurun waktu 2007-2012.

Gambar 2.12

Cakupan Penemuan Kasus TB BTA+ kurun waktu 2007-2012Provinsi Sulawesi Tenggara

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja petugas kesehatan semakin

meningkat dengan menemukan sebanyak-banyaknya penderita yang

kemudian harus diobati sampai sembuh, terutama pada tahun 2011 dimana

target yang diharapkan dapat tercapai, bahkan untuk tingkat Nasional

Provinsi Sulawesi Tenggara menempati posisi 3 (tiga) besar.

c). Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD

Kasus DBD di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif cukup tinggi, ini

ditunjukkan dengan IR yang masih di atas 20/100.000 penduduk, berturut-

turut sejak tahun 2007 ampai 2011 adalah 50,19; 50,4 ; 30,21, 45,27 dan

45,27 dengan angka CFR tertinggi pada tahun 2009 yaitu 1,73.

6). Program Kesehatan Lingkungan

Keberhasilan pelaksanaan program penyehatan lingkungan diukur melalui

kemampuan masyarakat mengakses sanitasi yang baik. Indikator yang

Page 39: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 39 -

digunakan diantaranya persentase penduduk yang memiliki akses terhadap air

minum berkualitas, persentase kualitas air minum yang memenuhi syarat.

Adapun pencapaian indikator program kesehatan lingkungan disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 4.9. Cakupan Program Kesehatan Lingkungan ahun 2007 – 2012

No IndikatorTahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1Presentase Penduduk yangmemiliki akses terhadapair minum berkualitas

Target 75 75 75 75 75 75

Capaian 44,77 65,56 62,6 62,6 62,62 54,62

Ratio 0,60 87,41 83,47 83,47 83,47 72,8

2Persentase Kualitas airminum yang memenuhisyarat

Target 80 80 85 90 95 95

Capaian 39,9 25 25 25 25 45,45

Ratio 50 31 29 28 28 47,84

Secara nasional kondisi proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan pada 2010

mencapai 68,8%, meningkat dari 47,71% pada tahun 2009 (Susenas, 2009).

Sedangkan kondisi proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan

terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan di Provinsi Sulawesi

Tenggara adalah sebesar 67,3 %, dengan perincian di wilayah perkotaan sebesar

61.9% dan wilayah pedesan sebesar 72.7% (Riskesdas 2010). Capaian

pelayanan air minum layak tersebut tergolong cukup baik di atas capaian

pelayanan nasional.

7). Pelayanan Kefarmasian dan perbekalan kesehatan

Pelaksanaan program pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan kesehatan

diukur dengan menggunakan indikator persentase ketersediaan obat dan vaksin.

Hasil evaluasi terhadap capaian kegiatan ini menunjukan penurunan. Kondisi

ideal terjadi pada tahun 2010, dimana hampir tidak ada obat yang dimusnahkan.

Adapun kecendeungan capaian indikator ini disajikan pada gambar berikut.

Page 40: Download [1.34 MB]

- 40 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Gambar 4.5Cakupan pelayanan Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan

Tahun 2007-2012

8). Program Pemberdayaan dan Promosi Kesehatan

Pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat diukur dengan

menggunakan indikator cakupan peningkatan Rumah Tangga ber-PHBS,

Pengembangan UKBM Posyandu dan pengembangan Desa Siaga. Hasil evaluasi

menunjukan beberapa indikator menunjukan peningkatan cakupan. Hal ini

seperti pada tabel berikut.

Tabel 2.15. Cakupan Program Promkes Tahun 2007 – 2012

No IndikatorTahun

2007 2008 2009 2010 2011 2012

1 Prosentase Rumah Tangga Ber-PHBS 19.73 21.9 26.4 38.54 38.72 47,1

2 Pembentukan Desa Siaga (Komulatif) 130 380 1041 1490 1666 1666

3Prosentase Sekolah Dasar yang MempromosikanKesehatan

0 37.77 37.95 38.56 40.5640,56

4 Prosentase Posyandu Purnama dan Mandiri 33.3 35.5 39.2 36.1 49.48 49,8

Capaian program Rumah Tangga ber-PHBS pada tahun 2008 sebesar

21,9 % dan pada tahun 2011 sebesar menjadi 38,72%, dengan sasaran

target 70% pada tahun 2014. Terjadinya peningkatan Rumah Tangga Ber-

PHBS dikarenakan adanya berbagai kegiatan seperti peningkatan kapasitas

tenaga promosi puskesmas sebanyak 24 orang, penyebarluasan informasi

PHBS melalui media cetak, elektronik dan penyuluhan langsung, pembinaan

yang terintegrasi dengan lintas sektor, lintas program dan organisasi

kemasyarakatan sampai ke tingkat tatanan paling bawah dengan dukungan

Biaya Operasional Kesehatan di puskesmas.

Page 41: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 41 -

Capaian Posyandu Purnama dan Mandiri pada tahun 2008 sebesar

35,5% meningkat menjadi 49,48 pada tahun 2011, dengan sasaran target

60% pada tahun 2014. Peningkatan ini dapat dicapai melalui Pembinaan dan

pelatihan kader Posyandu, pertemuan Pokjanal Posyandu dan Revitalisasi

Posyandu.

Capaian program desa siaga secara kuantitas pada tahun 2008 sudah

terbentuk sebanyak 380 desa (20,72%) dan pada tahun 2012 meningkat

menjadi 1.666 desa (83.3%). Sedangkan secara kualitatif baru mencapai

10,94% dari desa siaga yang terbentuk dengan sasaran target 35 % pada

tahun 2014. Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung pengembangan

desa siaga antara lain TOT kalakarya bagi fasilitator provinsi 1 orang, TOT

bagi fasilitator kabupaten/kota 20 orang, TOT bagi fasilitator puskesmas 430

orang, pelatihan kader dan tokoh masyarakat dalam pengembangan desa

siaga di 1.286 desa masing-masing 2 orang kader dan 1 tokoh masyarakat,

penguatan kelembagaan forum desa siaga di provinsi dan kabupaten/kota,

pembinaan puskesmas ke desa dan pertemuan koordinasi dalam rangka

evaluasi pengembangan desa siaga.

6) Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin

Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu program

prioritas pemerintah saat ini termasuk di Provinsi Sulawesi Tenggara. Hasil

evaluasi menunjukan bahwa cakupan pelayanan kesehatan dasar masih

jauh dari target. Hal ini seperti pada gambar berikut.

Gambar 2.14

Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan PasienMasyarakat Miskin Dalam Kurun Waktu 2007 – 2012

Page 42: Download [1.34 MB]

- 42 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Pada gambar dijelaskan bahwa walaupun cakupan pelayanan

kesehatan rujukan bagi masyarakat miskin masih jauh di bawah target

(100%), namun demikian cenderung menunjukan peningkatan yakni dari

5% tahun 2007 menjadi 53,38% tahun 2012.

13). Pembebasan Biaya Pengobatan (PBP) Bahteramas

Anggaran yang digunakan untuk kegiatan pelayanan pembebasan

biaya pengobatan pada tahun 2008 masih sangat terbatas yakni Rp.

428.449.085,-. Hal ini disebabkan pada tahun 2008, kegiatan pelayanan

baru dilakukan mulai 1 September 2008 di RSUD Provinsi, sedangkan di

kabupaten/kota belum diberlakukan. Pada tahun 2009, kegiatan pelayanan

mulai diberlakukan di seluruh RS kabupaten/kota, dan jumlah anggaran

yang digunakan sebanyak Rp. 1,087.467.992,-. Kegiatan pelayanan

semakin meningkat pada tahun 2010 tidak hanya di RS tetapi juga di

Puskesmas, jumlah anggaran yang digunakan sebesar Rp. 3.129.016.271,-.

Untuk tahun 2011, anggaran yang sudah dibayarkan mencapai Rp

4,506,632,996. Dengan demikian jumlah anggaran yang telah digunakan

untuk program pembebasan biaya pengobatan hingga tahun 2011 ini

mencapai Rp 9,151,260,344. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik

di bawah ini.

Anggaran Jamkesmas dan Program Pembebasan Biaya Pengobatan-Bahteramas

-

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

60.000.000.000

70.000.000.000

80.000.000.000

2008 2009 2010 2011Jumlah (Rp) 33.809.046 46.188.598 58.828.579 71.240.330Bahtermas 428.449.08 1.087.467. 3.129.016. 4.506.326.

Anggaran(Rp)

Jumlah sasaran program pembebasan biaya pengobatan meningkat

dari 89.112 jiwa pada tahun 2008, menjadi 90.383 jiwa pada tahun 2010

dan pada tahun 2011 bertambah menjadi 91.583 jiwa. Peningkatan ini

merupakan penambahan quota sasaran yang juga mencakup anak-anak di

Panti Asuhan, dan adanya quota kepesertaan di setiap rumah sakit. Pada

Page 43: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 43 -

grafik di bawah ini dapat dilihat perkembangan kepesertaan jamkesmas

dan pembebasan biaya pengobatan.

Gambar 2.15

Kepesertaan Jamkesmas dan Pembebasan Biaya PengobatanTahun 2008-2011

Pada tahun 2008, pelayanan kesehatan rawat jalan dan rawat inap di

Puskesmas belum dilaksanakan, dan baru dimulai pada tahun 2009 dengan

jumlah kunjungan sebanyak 794 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut. Pada

tahun 2010, terdapat 18,685 kunjungan rawat jalan tingkat lanjut dan 160

rawat inap tingkat lanjut. Sedangkan pada tahun 2011 menunjukkan kenaikan

yang cukup pesat menjadi 43,354 RJTL dan 52 RITL. Sehingga total

kunjungan yang memanfaatkan pelayanan kesehatan melalui program

pembebasan biaya pengobatan bahteramas di Puskesmas sejak tahun 2009

sampai tahun 2011 sudah mencapai 63.045 pasien.

Untuk kunjungan pelayanan kesehatan yang menggunakan fasilitas

pembebasan biaya pengobatan–bahteramas di seluruh RS di Sulawesi

Tenggara sejak tahun 2008 sampai September 2011 sebanyak 12.853

kunjungan. Jumlah kunjungan pada tahun 2008-2009 sebanyak 4.142

kunjungan, sedangkan pada tahun 2010 sebanyak 4.050 kunjungan. Kenaikan

tersebut pada umumnya sebagai akibat dari semakin tersosialisasinya

program ini di tengah masyarakat Sulawesi Tenggara. Pada grafik di bawah ini

dapat dilihat perkembangan pelaksanaan pemanfaatan Jamkesmas dan

Pembebasan Biaya Pengobatan-Bahteramas tahun 2008-2013.

-

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

2008 2009 2010 2011Jamkesmas 1.144.447 1.144.447 1.144.447 1.144.447Bahteramas 89.112 89.112 90.383 91.583

JumlahPeserta

Page 44: Download [1.34 MB]

- 44 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

2.3.3. Pengelolaan Keuangan

1). Gambaran Pengelolaan Keuangan

Dinas Kesehatan sebagai unsur teknis pemerintah Provinsi Sulawesi

Tenggara memberikan berkontribusi bagi pendapatan daerah. Kontribusi ini

berupa restribusi jasa pelayanan kesehatan melalui Balai Laboratorium

Kesehatan, restribusi jasa pemakaian kekayaan negara melalui Balai

Pelatihan Kesehatan, restribusi jasa ketatausahaan berupa leges untuk

perizinan dan restribusi lainnya. Perkembangan penerimaan sejak tahun

2007 hingga 2011 dapat dilihat pada grafik berikut.

Untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Kesehatan

mendapat pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Penerimaan PAD Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2008-2011

2007 2008 2009 2010 2011Penerimaan 242946409 615441425 788221550 625675810 925168000

Penerimaan(Rp)

Pemanfataan Jamkesmas dan Pembebasan Biaya Pengobatan-Bahteramas

- 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 900.000

2008 2009 2010 2011RI-Jamkesmas 1.745 16.636 23.432 15.922RI-Bahtermas 430 430 1.189 1.142RJ-Jamkesmas 367.648 899.487 791.450 630.440RJ-Bahteramas 16.411 2.435 22.316 46.314

JumlahKunjungan

Ket: RI = Rawat Inap; RJ= Rawat Jalan

Page 45: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 45 -

(APBD). Pembiayaan tersebut digunakan untuk membiayai belanja tidak

langsung dan belanja langsung. Jumlah dana yang dialokasikan untuk

pelaksanan kegiatan kesehatan bersumber dari APBD Provinsi Sulawesi

Tenggara menunjukan penurunan dari tahun 2008.

Grafik 2.16Perkembangan APBD Dinkes Sultra

Tahun 2007-2012

Pada tahun 2008 jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp.

23.616.865.100,- mengalami peningkatan pada tahun 2009 sebesar Rp.

24.082.809.400,- menurun pada tahun 2010 sebesar Rp. 19.398.156.924,-

begitu pula pada tahun 2011 sebesar Rp. 19.088.290.800,-.

Penurunan ini disebabkan oleh karena alokasi anggaran untuk klaim

pembebasan biaya pengobatan dipindahkan dari DPA-SKPD Dinas Kesehatan

ke DPA-Sekretariat Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara melalui pos

bantuan. Kondisi ini menunjukan bahwa ketergantungan pada dana APBN

dalam pembangunan kesehatan masih sangat tinggi.

2). Kerangka Pendanaan Pelaksaanaan Pembangunan Kesehatan

Disamping mengelola dana APBD, Dinas Kesehatan juga menerima dana

dari Kementrian Kesehatan berupa dana dekonsentrasi dan dana hibah

bantuan luar negeri yang dimanfaatkan untuk membiayai program strategis

kementrian kesehatan di Sulawesi Tenggara. Dana bantuan sosial berupa

pembiayaan jaminan kesehatan (Jamkesmas) juga diperoleh untuk membiayai

kegiatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan Rumah Sakit. Dinas

Page 46: Download [1.34 MB]

- 46 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Kesehatan Kabupaten/Kota, dan juga pembayaran klaim pelayanan

Jamkesmas ke seluruh rumah sakit yang bekerjasama melaksanakan program

Jamkesmas di Sulawesi Tenggara.

Dana untuk membiayai pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan

melalui dana dekonsentrasi, dana bantuan sosial/jaminan kesehatan

masyarakat dan bantuan luar negeri serta dana tugas pembantuan secara

keseluruhan menunjukan peningkatan. Pada tahun 2007 jumlah dana tersebut

sebesar Rp. 60.720.285.000,- meningkat menjadi Rp. 97.803.152.000,- pada

tahun 2012.

Bila dilakukan analisis menurut sumber anggaran terlihat bahwa dana

untuk kegiatan jaminan kesehatan masyarakat menunjukan peningkatan yang

signifikan yakni dari Rp. 33.809.046.000,- tahun 2008 menjadi Rp.

71.240.417.000. Dana dekonsentrasi menurun yakni Rp. 42.878.240.000,-

tahun juta tahun 2007 menjadi Rp. 7.678.278.000,- selanjutnya mengalami

peningkatan menjadi Rp. 20.871.685.000,- tahun 2012. Dana

dekonsentrasi yang dialokasikan digunakan untuk melakukan penguatan di

kabupaten/kota, konsolidasi dan koordinasi serta hal-hal yang berkaitan

dengan kewenangan pemerintah provinsi di bidang kesehatan. Adapun rincian

anggaran APBN tahun 2008-2012 menurut sumber pembiayaan seperti pada

grafik berikut.

Grafik. 2.17

Rincian anggaran APBN Tahun 2007-2012 menurut Sumber Pembiayaan (dalamribuan rupiah)

Page 47: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 47 -

Dana dekonsentrasi yang dialokasikan digunakan untuk melakukan

penguatan di kabupaten/kota, konsolidasi dan koordinasi serta hal-hal yang

berkaitan dengan kewenangan pemerintah provinsi di bidang kesehatan.

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

2.4.1.Tantangan Pengembangan Pelayanan Kesehatan

Dalam pengembangan pelayanan kesehatan di Provinsi Sulawesi

Tenggara, berbagai macam tantangan baik yang bersifat ekonomi, sosial

maupun budaya termasuk kebijakan-kebjiakan yang terkait dengan

pelaksanaan pembangunan dan anggaran.

a. Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan masih kurang

b. Kurangnya pengetahuan masyaraklat terkait PHBS, tingkat ekonomimasyarakat masih rendah, tingkat pendidikan masyarakat masih rendah.

c. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belumoptimal

d. Masih rendahnya tingkat partisipasi laki-laki, keluarga dan masyarakatmengenai hak reproduksi perempuan

e. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnyakesehatan ibu dan anak

f. Kebijakan pemerintah kabupaten/kota dalam penempatan pegawai yangtidak berdasarkan pada kompetensi dasar yang dimiliki.

g. Kesiapan fasilitas, tenaga dan sistem pelayanan dalam menyongsongSJSN.

2.4.2. Peluang Pengembangan Pelayanan Kesehatan

a. Implementasi Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004, tentang SJSNmemberikan jaminan kepesertaan semesta terhadap seluruh masyarakatuntuk mendapatkan pelayanan kesehatan;

b. Kebijakan pemerintah provinsi tentang pembebasan biaya pengobatan bagimasyarakat yang tidak mampu;

c. kebijakan pemerintah pusat tentang bantuan operasional kesehatan;

d. Keadaan infrastruktur penunjang berupa kemudahan akses antar wilayah.

Page 48: Download [1.34 MB]

- 48 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

BAB III

ISU - ISU STRATEGISBERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

3.1.1. Keadaan Gizi Masyarakat yang relatif masih rendah

Keadaan balita kekurangan gizi (gizi kurang + Gizi buruk) pada

tahun 2010 mencapai 22,8%, lebih tinggi dibandingkan dengan angka

nasional sebesar 17,9%. Persentase balita gizi buruk di Provinsi Sulawesi

Tenggara sebesar 6,5% lebih tinggi dibanding angka nasional sebesar

4,9%. Demikian juga prevalensi gizi kurang sebesar 16,3% masih lebih

tinggi dengan angka nasional sebesar 15,0%. Bila dilakukan

pengkategorian, dapat dijelaskan bahwa Provinsi Sulawesi Tenggara berada

pada kategori tinggi (Prevalensi 20 – 29% dikategorikan tinggi). Dengan

demikian, dilihat dari persentase balita kekurangan gizi, balita gizi buruk,

dan balita gizi kurang di Provinsi Sulawesi Tenggara relatif masih

merupakan masalah kesehatan.

Faktor utama terjadinya balita gizi buruk di Provinsi Sulawesi

Tenggara disebabkan oleh permasalahan ekonomi atau kemiskinan. Hal ini

sangat berkorelasi mengingat makin tinggi angka kemiskinan yang

tercermin dari rendahnya tingkat pendapatan, makin tinggi pula potensi

terjadinya balita gizi buruk. Penyebab lain terjadinya balita gizi buruk

adalah pola asuh anak yang salah serta akibat penyakit terutama infeksi.

Oleh karenanya upaya penurunan terjadinya balita gizi buruk harus linier

dengan upaya penurunan kemiskinan, dalam artian bahwa keberhasilan

menurunkan angka kemiskinan akan berdampak pula terhadap penurunan

terjadinya balita gizi buruk.

Keadaan konsumsi rumah tangga diukur melalui konsumsi energi dan

protein. Secara kuantitatif dijelaskan melalui tingkat konsumsi energi,

sedangkan secara kualitatif melalui konsumsi protein. Proporsi penduduk

dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum di Provinsi

Page 49: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 49 -

Sulawesi Tenggara menunjukkan angka yang belum menggembirakan.

Hasil Susenas Tahun 2007 menjelaskan bahwa kecukupan konsumsi kalori

<1.400 kkal mencapai 16,55% dari angka kecukupan lebih tinggi

dibanding dengan angka nasional sebesar 14,47%.

Berdasarkan hasil Riskesdas Tahun 2010 dijelaskan bahwa Rerata

tingkat konsumsi energi Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 84,8% dari

AKG (2.100 kkal) lebih tinggi dibanding rerata nasional sebesar 84,2%.

Sedangkan rerata tingkat konsumsi protein sebesar 114,2% dari AKG,

lebih tinggi dibanding dengan rerata nasional sebesar 105,8%.

Persentase rumah tangga dengan konsumsi energi di bawah angka

minimal (<70%) dari AKG, sebesar 45,5% lebih tinggi dibanding dengan

angka nasional sebesar 40,7%. Sedangkan rumah tangga konsumsi

protein di bawah angka minimal <80% dari AKG sebesar 31,9% lebih

rendah dibanding angka nasional sebesar 37,0%.

3.1.2. Angka Kematian Ibu dan Anak yang masih tinggi

1). Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan

salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan

millennium, pad tujuan kelima yakni meningkatkan kesehatan ibu dimana

target yang adalah penurunan Angka Kematian Ibu yang akan dicapai

sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian

ibu. Penyebab kematian ibu meliputi perdarahan sebanyak 33 kasus

(43,2%), Hipertensi dalam kandungan (HDK) sebanyak 18 kasus (23,7%)

dan sisanya adalah infeksi, serta penyakit lainnya yang tidak terdiagnosa.

Angka kematian ibu (AKI) di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2007

sebesar 312 per 100.000 KH.

Page 50: Download [1.34 MB]

- 50 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Gambar 3.2

Pencapaian dan Proyeksi Angka Kematian Ibu (AKI)Tahun 1994-2015

(Dalam 100.000 Kelahiran Hidup) di Indonesia

2). Angka Kematian Anak

Angka kematian pada anak diukur dengan menggunakan indikator

Angka Kematian Neonatal (AKN), Angka Kematian Bayi, Angka Kematian

Anak Balita dan Angka Kematian Anak.

Berdasarkan Hasil SDKI, 2012, AKN di Provinsi Sulawesi Tenggara

sebesar 25 per 1000 KH lebih tinggi dibanding dengan AKN Nasional sebesar

20 per 1000 KH atau peringkat 12 secara nasional dan peringkat 3 regeonal

Sulawesi. Angka Kematian Postneonatal (AKP) sebesar 20 per 1000 KH lebih

tinggi dibanding dengan AKP Nasional sebesar 14 per 1000 KH atau

peringkat 12 secara nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi. Angka

Kematian Bayi sebesar 45 per 1000 KH (SDK 2007, 42 per 1000 KH) lebih

tinggi dibanding angka nasional sebesar 34 per 1000 KH tau peringkat 14

secara nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi. Angka Kematian anak

sebesar 10 per 1000 KH sama dengan angka nasional 10 per 1000 KH tau

peringkat 8 secara nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi. Angka

kematian balita 55 per 1000 KH (SDK 2007 62 per 1000 KH) lebih tinggi

dibanding angka nasional yakni 43 per 1000 KH tau peringkat 12 secara

nasional dan peringkat 3 regeonal Sulawesi.

Page 51: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 51 -

Selanjutnya berdasarkan laporan program, secara umum penyebab

kematian balita di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah ISPA, diare, malaria,

demam berdarah dan lain-lain, namun demikian diharapkan pada tahun 2015

target AKABA Provinsi Sulawesi Tenggara dapat tercapai.

3.1.3. Angka Kematian Akibat Penyakit Masih Tinggi

Menurut laporan WHO tahun 2010, 50% penyebab kematian pada balita

adalah karena penyakit infeksi yakni ISPA 19%, Diare 19%, campak 7% dan

Malaria 5%. Hasil laporan WHO ini tidak berbeda dengan laporan puskesmas

yang menjelaskan bahwa penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama

kematian pada balita. Namun demikian, jika dilihat kematian secara umum,

maka peringkat pertama penyebab kematian adalah penyakit-penyakit yang

sifatnya tidak menular atau penyakit-penyakit tidak infeksi. Menurut laporan

WHO global tahun 2010 menyimpulkan bahwa 63% kematian disebabkan karena

penyakit-penyakit tidak menular

3.1.4. Masih tingginya penyebaran penyakit menular seperti malaria, ISPA,TBParu, HIV/Aids, dan semakin meningkatnya Penyakit Tidak Menular,seperti Diabetes Melitus, Hipertensi, dan sebagainya.

Prevalensi HIV dari total populasi yang berusia 15 – 45 tahun di

Provinsi Sulawesi Tenggara adalah 0,2% sama dengan angka nasional,

karena kasus yang dilaporkan secara rutin melalui Dinas Kesehatan belum

dapat menggambarkan kondisi HIV/AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Untuk memperoleh gambaran HIV/AIDS perlu dilakukan survey, namun

demikian Provinsi Sulawesi Tenggara tetap menetapkan target yang

diuraikan setiap tahun dan diharapkan pada tahun 2015 prevalensinya <

0,5. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan sampai dengan bulan

Juni 2010 menunjukkan bahwa angka kumulatif HIV dan AIDS dari 33

provinsi di Indonesia mencapai 21.770 kasus AIDS, dan 60.600 kasus HIV.

Berdasarkan data Riskesdas 2010 yang dikeluarkan oleh

Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa proporsi jumlah penduduk

yang berusia 15-24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang

HIV dan AIDS di Provinsi Sulawesi Tenggara jumlahnya masih rendah yaitu

sekitar 14,1%.

Page 52: Download [1.34 MB]

- 52 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Hasil SDKI 2012 menjelaskan bahwa persentase wanita yang

mendengar informasi lengkap HIV-AIDS lebih besar dibanding pria. Sebesar

64,5% wanita usia 15-49 tahun yang menjadi responden pernah mendengar

HIV-AIDS sedangan pria hanya 59,4%.

Gambaran ini menjadi tantangan bagi Pemerintah Provinsi Sulawesi

Tenggara dengan menyusun program untuk melakukan penyuluhan secara

gencar kepada kelompok-kelompok remaja sebagai salah satu tindakan

preventif untuk menurunkan dan mencegah naiknya angka prevalensi HIV

dan AIDS. Kerjasama antar dinas terkait termasuk ormas dan organisasi

kepemudaan sangat diperlukan untuk melakukan penyuluhan tentang HIV

dan AIDS baik melalui sekolah maupun masyarakat.

Berdasarkan data Profil Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun

2010, menunjukkan bahwa penyakit malaria telah menurun secara signifikan

dengan tingkat kematian 2 persen, dan kasus malaria terbanyak ditemukan

di kabupaten Buton dengan penemuan penderita 6187 orang dan SD (+)

729 selanjutnya berturut-turut Kota Bau-bau sebanyak 634 penderita,

Kabupaten Muna sebanyak 342 penderita dan Kabupaten Bombana sebanyak

238 penderita. Pada tahun 2010 total kasus malaria di seluruh Provinsi

Sulawesi Tenggara sebanyak 2385 kasus. Berdasarkan data tersebut maka

fokus kegiatan untuk penanggulangan malaria sebaiknya diarahkan pada

Kabupaten dengan endemisitas tinggi tanpa mengabaikan daerah-daerah lain

yang mempunyai potensi untuk malaria, mengingat perubahan iklim yang

terjadi pada saat ini memberikan kemungkinan tumbuh atau berkembangnya

malaria.

Angka kejadian, prevalensi dan kematian akibat tuberkolosis di

Provinsi Sulawesi Tenggara tidak memiliki data yang representatif. Oleh

karena itu masih mengikuti hasil survey untuk angka nasional. Jika dilihat

perkembangan pada penemuan TBC di Provinsi Sulawesi Tenggara,

terdapat peningkatan penemuan kasus dibandingkan tahun 2009 (49,2%),

meskipun pencapaian masih rendah yaitu 70,2% jika dibandingkan dengan

angka nasional (77,3%) pada tahun 2010. Demikian pula dengan angka

kesembuhan menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun 2009 yang

Page 53: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 53 -

sebesar 83,5% menjadi sebesar 94.3% pada tahun 2010 atau dengan kata

lain lebih tinggi dari angka nasional yaitu sebesar 89.7% pada tahun yang

sama.

3.1.5. Keadaan Sanitasi Lingkungan yang masih rendah

Secara nasional akses penduduk terhadap sanitasi yang layak di

Indonesia pada saat ini (2010) sebesar 62,41% dengan proporsi lebih tinggi di

perkotaan yaitu 76,82% dibandingkan dengan di pedesaan, yaitu 55,55%.

Berdasarkan data Riskesdas (2010) pada saat ini, proporsi rumah tangga

dengan akses berkelanjutan terhadap sanitasi layak perkotaan dan

perdesaan di Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebesar 45,2%, dengan

perincian di wilayah perkotaan sebesar 58,8% dan di wilayah perdesaan

adalah sebesar 31,6%.

Secara nasional kondisi proporsi rumah tangga dengan akses

berkelanjutan terhadap air minum layak perkotaan dan perdesaan pada 2010

mencapai 68,8%, meningkat dari 47,71% pada tahun 2009 (Susenas, 2009).

Sedangkan kondisi proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan

terhadap air minum layak perkotaan dan pedesaan di Provinsi Sulawesi

Tenggara adalah sebesar 67,3 %, dengan rincian di wilayah perkotaan

sebesar 61,9 % dan wilayah pedesan sebesar 72,7% (Riskesdas 2010).

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Gubernur dan Wakili Gubernur SulawesiTenggara

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2013-2018

merupakan kelanjutan dari RPJMD 2008-2013. Pada periode Pemerintahan

2013-2018, visi misi Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara masih

menitikberatkan pada peningkatan kesejahteran masyarakat, melalui program

bahteramas, mendorong kemandirian dan daya saing. Sehubungan dengan

kemandirian dan daya saing dimaksud, pembangunan SDM merupakan agenda

utama.

Pembangunan di bidang kesehatan merupakan salah satu pilar yang

sangat penting dalam membangun SDM yang sehat, cerdas, produktif dan

Page 54: Download [1.34 MB]

- 54 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

panjang umur. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan

salah satu SKPD yang diberikan kewenangan untuk mengkoordinasikan

pelaksanaan pembangunan di bidang Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,

berkewajiban untuk menjabarkan visi, misi dan program pembangunan di

bidang kesehatan sesuai arah kebijakan pembangunan pemerintah Provinsi

Sulawesi Tenggara. Berbagai faktor yang akan menjadi pendorong dan

penghambat dalam pelaksanaan pembangunan di antaranya.

a. Sarana dan prasarana pelayanan kesehatan belum optimal, sehingga

kurang mendukung dan menunjang pelaksanaan kegiatan pelayanan

kesehatan yang sifatnya kompleks;

b. Sumber daya manusia khususnya tenaga kesehatan medis dan non

medis masih terbatas dan belum memadai baik dari segi kualitas maupun

kuantitas sehingga pelaksanaan tugas belum mencapai tingkat maksimal;

c. Penyebaran tenaga medis dan paramedis di kabupaten/kota di Sulawesi

Tenggara belum merata yang mengakibatkan kesejangan pelayanan

kesehatan;

d. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan yang rendah khususnya pada

daerah terpencil, pesisir dan kepulauan;

e. Ketersediaan obat dan pengawasan obat-makanan masih terbatas;

f. Pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan perlindungan kesehatan

masyarakat masih terbatas;

g. Manajemen pembangunan kesehatan belum efektif.

Selain itu juga, pelaksanaan pembangunan bidang kesehatan

dipengharuhi oleh faktor sosial, ekonomi, pendidikan dan perilaku masyarakat

yang kurang mendukung dalam pelayanan kesehatan masih belum

mendukung. Adapun faktor-faktor dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kesehatan;

b. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait PHBS, tingkat ekonomi

dan tingkat pendidikan masyarakat yang relatif masih rendah;

c. Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan kesehatan belum optimal;

Page 55: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 55 -

e. Masih rendahnya tingkat partisipasi laki-laki, keluarga dan masyarakat

mengenai hak reproduksi perempuan;

f. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya

kesehatan ibu dan anak;

Secara ringkas permasalahan pelaksanaan Visi Misi Gubernur dan Wakil

Gubernur serta faktor pendukung dan penghambatnya disajikan pada Tabel

berilkut.

Tabel 3.1.Permasalahan Pelaksanaan Visi Misi Gubernur Sulawesi TenggaraTahun 2013-2018

Visi: Mewujudkan Sulawesi Tenggara Sejahtera, Mandiri dan Berdaya Saing

NOMisi dan Program

Gubernur dan WakilGubernur Sultra

Permasalahan PelayananKesehatan

Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)1 Misi 1 : Peningkatan

kualitas sumber dayamanusia

1.1 Program PeningkatanDerajat KesehatanMasyarakat

1.1.1 Masih ditemukanmasyarakatdengan bebanpembiayaankesehatan yangmasih tinggi

a Masih kurangnyakomitmenpemerintah dalampembiayaankesehatan

a Dukungan danadekonsentrasi, tugaspembantuan, BantuanOperasional Kesehatan,Jamkesmas/Jampersalserta Pembebasan BiayaPengobatan

1.1.2 Masih rendahnyaderajat kesehatanmasyarakat

b Terbatasnyakualitas fasilitaspelayanankesehatan

bTersedia Regulasi danNorma Sosial yangmendukung

1.1.3 Masih tingginyaangka kesakitanakibat penyakitmenular

c Masih rendahnyapartisipasimasyarakatdalampembangunankesehatan

c

Kebijakan PemerintahProvinsi terkait dana blockgrant

1.1.4 Masih rendahnyakualitaslingkungan

d Terbatasnyajumlah dan mututenaga kesehatan

d Jumlah tenaga yangbtersedia untukdioptimalkan

e Ternbatasnyadukunganmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan

e

Kebutuhan masyarakatyang semakin tinggiterhadap pelayanankesehatan

f Visi Misi Gubernur danWakil Gubernur yangmenjadikan Kesehatansebagai pilar utama dalampeningkatan SDM

3.3. Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan RI dan Renstra Dinas KesehatanKabupaten/Kota

Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI, sasaran menengah yangingin dicapai adalah :

1). Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat yang ditandai dengan:

Meningkatnya UHH dari 70,7 tahun menjadi 72 tahun;

Page 56: Download [1.34 MB]

- 56 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Menurunnya AKI melahirkan dari 228 menjadi 118 per 100.000 KH;

Menurunnya AKB dari 34 per 1000 KH tahun 2007 menjadi 24 per 1.000 KH;

Menurunnya AKN dari 19 per 1000 KH tahun 2007 menjadi 15 per 1.000 KH;

Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) dari18,4% tahun 2010 menjadi kurang dari 15%

Menurunnya prevalensi anak balita pendek dari 36,8% tahun 2010 menjadikurang dari 32%;

2). Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular yang ditandai dengan :

Menurunnya prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi 224 per 100.000penduduk;

Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per1.000 penduduk;

Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa sampai kurang dari0,5%;

Angka Kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk3). Menurunnya disparitas status kesehatan dan status gizi antar wilayah dan

antar tingkat sosial ekonomi serta gender;

4). Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangkamengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh pendudukterutama penduduk miskin;

5). Meningkatnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada tingkat Rumah Tanggadari 50% menjadi 70%;

6). Terpenuhinya kebutuhan tenaga strategis di Daerah Terpensil Perbatasan danKepulauan (DTPK);

7). Seluruh Provinsi melaksanakan program pengendalian penyakit tidak menular;

8). Seluruh Kabupaten/Kota melaksanakan SPM.

Sehubungan dengan sasaran menengah Renstra Kementerian Kesehatan

tersebut, maka beberapa indikator yang sesuai akan menjadi acuan dalam

perumusan kebijakan pembangunan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Faktor

yang berpengaruh terhadap pelaksanaan program sesuai dengan sasaran Renstra

Kementerian Kesehatan diantaranya penyebaran SDM Kesehatan yang belum

merata, kualitas pelayanan kesehatan yang masih rendah, manajemen pelayanan

kesehatan yang belum baik serta faktor-faktor sosial ekonomi dan budaya. Dalam

upaya mengantisipasi permasalahan tersebut, kementerian kesehatan juga

Page 57: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 57 -

megeluarkan kebijakan penempatan bidan di desa, penempatan khusus tenaga

kesehatan, peningkatan kapasitas melalui dana dekonsentrasi, penyediaan sarana

dan prasarana penunjang pelayanan melalui dana tugas pembantuan serta

pemberian Bantuan Operasional Kesehatan (BOK). Sehubungan dengan hal

tersebut, secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel 3.2.Permasalahan Pelayanan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi TenggaraBerdasarkan Sasaran Renstra Kementerian Kesehatan beserta faktorpenghambat dan pendorong keberhasilan penanganannya

NO Sasaran JangkaMenengah Renstra

Kementerian KesehatanRI

Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor

Penghambat Pendorong

(1) (2) (3) (4) (5)1 Menurunnya Prevalensi

Kekurangan Gizi dari18,4% menjadi 15,0

1.1. Cakupan pelayanan giziyang relatif masihrendah:- jumlah kasus giziburuk yang masih banyak- Cakupan pemantauananak di Posyandu masihrendah

1.1.1 Pelaksanaan programperbaikan gizi masih bersifatsektoral

Ketersediaan Saranadan Prasarana

1.1.2 Paket kegiatan intervensigizi sudahditentukan,smentara kondisimasing-masing daerahberbeda

Tersedia Regulasi danNorma Sosial yangmendukung

1.1.3 Jangkauan pelayanan gizimasyarakat belum maksimal

Dukungan kebijakanPemerintah Pusatmelalui GerakanNasional Scalling UpNutrition

1.1.4 Kemampuan petugas giziyang relatif belum optimal

Dukungan kebijakanPemerintah Pusatmelalui GerakanNasional Scalling UpNutrition

1.1.5 Peran Stake holder yangbelum optimal

Dukungan PembiayaanPemerintah Pusatmelalui BantuanOperasional Kesehatan

1.1.6 Sistem kelembagaanpangan dan gizi yang belumoptimal

SemuaDesa/Kelurahantersedian Posyandu

1.1.7 Partisipasi masyarakat yangrelatif rendah

Dukungan Kader PKK

1.1.8 Kemampuan sosial ekonomimasyarakat yang relatifmasih rendah

Pengembangan RumahPemulihan Gizi

1.1.9 Partisipasi masyarakat yangrelatif rendah

Jumlah tenaga giziyang sudah tersediasetiap Puskedsmas

1.1.10 Kemampuan sosial ekonomimasyarakat yang relatifmasih rendah

2 Menurunnya AngkaKematian Ibumelahirkan dari 228menjadi 118 per100000KH

2.1 Pelayanan kesehatan ibudan anak yang sesuaistandar masih terbatas

2.1.1 Kemampuan masyarakatuntuk mencapai aksesyankes masih relatif rendah

Kebijakan PemerintahProvinsi terkait danablock grant

Page 58: Download [1.34 MB]

- 58 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

NO Sasaran JangkaMenengah Renstra

Kementerian KesehatanRI

Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor

Penghambat Pendorong

Menurunnya AKB dari 34menjadi 24 per 1000 KH

2.1.2 Belum semua desa terdapatsarana pelayanajnkesehatan yang memadai

Kebijakan PemerintahPusat melalui danaDAK dan TP yangmemberikan prioritaspenyediaan saranapelayanan kesehatanpada daerah - daerahsulit

Menurunnya AngkaKematian Neonatal dari19 menjadi 15 per 1000KH

2.1.3 Belum semua desa memilikiBidan yang kompeten danterlatih

Kebijakan Pemerintahmelakukanpenempatan Bidan diDesa

MeningkatnyaPersentase Ibu bersalinyang ditolong olehtenaga kesehatanterlatih sebesar 90%

2.1.4 Kemampuan petugas yangbelum memadai

Jumlah Polindes danPoskesdes

Cakupan kunjunganneonatal lengkapsebesar 90%

2.1.5 Sistem rujukan yang belumberjalan secara optimal

Puskesmas Perawatandan PONED

2.1.6 Belum semua sarana danprasarana pelayanankesehatan di Puskesmasmemiliki fasilitas penunjangpelayanan KIA sesuaistandar

Pengembangan KelasIbu Hamil dan Balita

3 Program Bina UpayaKesehatan :Semua Puskesma rawatinap mampu PONED100%

3.1 Terbatasnya aksesibilitaspelayanan kesehatanyang berkualitasterutama pada kelompokrentan seperti pendudukmiskin, daerah terpencildan kepulauan

3.1.1 Belum semua daerah sulitmemiliki sarana danprasarana pelayanan yangberkualitas

Kebijakan PemerintahPusat melalui danaDAK dan TP yangmemberikan prioritaspenyediaan saranapelayanan kesehatanpada daerah - daerahsulit

Semua RSKabupaten/Kota yangmelaksanakan mampuPONEK sebesar 100%

3.1.2 Sistem pelayanan kesehatanrujukan belum berjalan

Kebijakan PemerintahProvinsi terkait danablock grant

3.1.3 Akses infrastrukturpenunjang kurangmendudukung khususnyayang menghubungkanantara wilayah

Kebijakan PemerintahProvinsi melaluiProgram PembebasanBiaya Pengfobatan

Kebijakan Pemerintahmelalui PenerapanSJSN

6 Terpenuhinya kebutuhantenaga strategis diDaerah Tertinggal,perbatasan dankepulauan

6.1 Belum terpenuhinyajumlah, jenis, kualitasserta penyebaransumberdaya manusiakesehatan yang memilikikompetensi

6.1.1 Komitmen penenmpatantenaga dokter spesialis yangmasih rendah

Pemberian bantuanbeasiswa pendidikanmelalui programCerdas Sultraku

6.1.2 Lemahnya koordinasi antarapemangku kepentinganterkait dengan reqruitmendan pengembangankepegawaian

Peningkatan peranMajelis TenagaKesehatan Provinsi(MTKP)

Page 59: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 59 -

NO Sasaran JangkaMenengah Renstra

Kementerian KesehatanRI

Permasalahan Pelayanan SKPD Faktor

Penghambat Pendorong

6.1.3 Reqruitmen tenaga tidakdidasarkan pada analisiskebutuhan

Pemberlakuan sistempenerimaan tenagakesehatan melalui ujikompetensi dan SuratTanda Registrasi

7 Meningkatnyapenyediaan anggaranpublik untuk kesehatandalam rangkamengurangi risikofinansial akibatgangguan kesehatanbagi seluruh penduduk,terutama pendudukmiskin

7.1 Belum terlindunginyamasyarakat secaramaksimal terhadapbeban pembiayaanpelayanan kesehatan

7.1.1 Data Kepesertaan Jamkesdabelum akurat

Adannya ketersediaanPendanaan PemerintahProvinsi untukProgram Bahteramas

7.1.2 Pengetahuan, penggunaJamkesmas, Bahteramasmenyakut ProsedurPelayanan masih rendahsehingga mempengaruhitingkat efektifitas danefisiensi Pelayanan

Dukungan KebijakanPemerintah Provinsimelalui PeraturanGubernur tentangPembebasan BiayaPengobatan

7.1.3 Masih ada sejumlahPelayanan yang tidakdijamin dan terbatasterhadap PengunaJamkesmas dan Bahteramasdalam mendapatkanPelayanan Kesehatan yangdiperlukan

Tersedianya TenagaMedis dan Para Medisuntuk mendukungProgram Jamkesmasdan Bahteramas

Kebijakan Pemerintahmelalui PenerapanSJSN

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh

hasil kerja keras sektor kesehatan, tetapi juga ditentukan oleh kontribusi

pemangku kepentingan lainnya, disamping tanggung jawab individu dan keluarga.

Untuk optimalisasi hasil kerja serta kontribusi positif tersebut, wawasan kesehatan

perlu dijadikan salah satu asas pokok program pembangunan di daerah, yang

dalam pelaksanaannya seluruh unsur atau sub sistem dari sistem pembangunan

berperan sebagai penggerak utama pembangunan di Provinsi Sulawesi Tenggara

berwawasn kesehatan yang dituangkan dalam bentuk program-program dalam

RPJMD dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara.

Untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi dalam pembangunan kesehatan,

diperlukan pemikiran yang inovatif, kreatif serta pola pikir yang rasional mengenai

kebijakan program pembangunan kesehatan dalam upaya memutuskan mata

rantai faktor penyebab masalah kesehatan, terutama yang berada di luar domain

sektor kesehatan. Reformasi kesehatan masyarakat yang meliputi reformasi

Page 60: Download [1.34 MB]

- 60 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

kebijakan SDM Kesehatan, reformasi pembiayaan kesehatan, reformasi kebijakan

pelayanan kesehatan dan reformasi untuk kebijakan yang terkait dengan

terselenggaranya Good Governance sudah harus dilakukan.

Akar permasalahan yang ada, perlu mendapatkan perhatian serius

diantaranya faktor sosial ekonomi yang menentukan situasi dimana masyarakat

tumbuh, belajar, hidup, bekerja dan terpapar, serta rentan terhadap masalah gizi,

penyakit dan komplikasinya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan

mencapai target RPJMN, RPJMD, MDGs dan SPM.

Hubungan antara status sosial ekonomi dan kesehatan berlaku secara

universal. Tingkat kematian dan tingkat kesakitan serta kurang gizi secara

konsisten didapatkan lebih tinggi pada kelompok dengan sosial ekonomi rendah.

Perlu upaya sungguh-sungguh dalam mengurangi disparitas masyarakat terhadap

akses pendidikan, pekerjaan, partisipasi sosial dan pelayanan publik.

Dalam upaya penanggulangan masalah kesehatan dan gizi, pemberdayaan

masyarakat lebih diarahkan agar masyarakat berdaya dan mandiri untuk ikut aktif

memelihara kesehatannya sendiri dan melakukan upaya pro-aktif tidak menunggu

sampai jatuh sakit, karena ketika sakit sebenarnya telah kehilangan nilai produktif.

Upaya promotif dan preventif perlu ditingkatkkan untuk mengendalikan angka

kesakitan yang muncul dan mencegah hilangnya produktivitas serta menjadikan

sehat sebagai fungsi produksi yang dapat memberi nilai tambah.

Kondisi geografis antar regional juga perlu menjadi pertimbangan dalam

menata sistem pelayanan kesehatan rujukan. Sehubungan dengan pengembangan

sistem pelayanan rujukan satelit (Cluster) wilayah dan pengembangan sistem

pelayanan gugus pulau menjadi salah satu alternatif.

Perlu juga diperhatikan adanya perkembangan lingkungan strategis baik

dalam lingkup internasional, nasional maupun lokal yang akan mempengaruhi

penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Pembangunan kesehatan pada prinsipnya merupakan bagian itegral dari

pembangunan nasional. Pembangunan kesehatan sifatnya multidimensional yang

tidak bisa terlepas dari dinamika internasional/global, nasional dan regional (lokal).

Page 61: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 61 -

Berbagai isu strategis yang masih harus dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan

antara lain:

3.5.1. Isu Internasional

Isu globalisasi masih merupakan hal yang sangat mendasar dalam

mempengaruhi dinamika pembangunan internasional yang sekaligus akan

memberikan dampak terhadap pembangunan nasional dan regional. Implementasi

WTO, APEC dan AFTA dengan segala resiko deregulasi dan perizinan perlu

diantisipasi. Di samping itu, pemanasan global, biosecurity, bioterrosim,

penggunaan teknologi high cost, global epidemic deseases, global stratgey on diet,

physical activity, Millinium Development Goals (MDGs), krisis ekonomi global, krisis

bahan pangan, komitmen ASEAN dan internasional lainnya, komitmen bilateral

dengan negara perbatasan, terbukanya peluang lapangan kerja kesehatan secara

global, serta masuknya investasi dan tenaga kerja/kesehatan dari negara lain.

Harmonisasi regulasi dan implementasi AFTA dan kesepakatan global, termasuk

tenaga kesehatan.

3.5.2. Isu Strategis Nasional

Isu strategis nasional yang akan dihadapi dalam 5 (lima) tahun ke depan

antara lain desentralisasi, penyakit new emerging desease, reformasi dan

demokratisasi, dinamika politik nasional, krisis ekonomi dan keterbatasan dana

pemerintah, pengurangan anggaran pusat, peningkatan anggaran pusat,

peningkatan anggaran daerah, deregulasi di berbagai perizinan, pengurangan

beban pemerintah, privatisasi pelayanan kesehatan, pembedayaan masyarakat,

IPM dan kualitas SDM yang rendah, kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup,

standar kompetensi tenaga, penerapan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN),

pemilihan umum (Pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden).

3.5.3. Isu Strategis Lokal

Isu strategis yang bersifat lokal yang harus diantisipasi dalam 5 (lima) tahun

diantaranya disparitas pelayanan kesehatan, pemilihan kepala daerah,

pembebasan biaya pengobatan bahteramas, dinamika politik daerah.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka di bawah ini akan disajikan

matriks isu-isu global, nasional dan lokal eksternal seperti berikut.

Page 62: Download [1.34 MB]

- 62 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Tabel 3.3. Isu-isu global, nasional dan lokal eksternalNo Isu Strategis

Dinamika Internasional Dinamika Nasional Dinamika Regional/Lokal Lain-Lain

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Implementasi WTO, APEC dan AFTA Desentralisasi Disparitas pelayanan kesehatan

2 Pemanasan Global Penyakit New Emerging Deseases Dinamika Politik Daerah

3 Biosecurity Reformasi danemokratisasi Dinamika penganggaran daerah

4 Bioterorisme Dinamika politik nasional Bantuan Keuangan PemerintahProvinsi kepada PemerintahKabupaten/Kota

5 Penggunaan teknologi yang HighCost

Krisis ekonomi dan keterbatasandana pemerintah

Pembebasan Biaya Pengobatan

6 Global Epidemic Deseases Dinamika penganggaran Mutasi dan Rekruitmen pegawaitidak berdasarkan pada kompetensi

7 Global strategy on diet Deregulasi berbagai perizinan Migrasi tenaga kerja akibatterbukanya lapangan kerja diSulawesi Tenggara

8 Physical Activity Pengurangan beban pemerintah Daerrah sasaran wisatawan mancanegara dan lokal

9 Millineum Development Goals Privatisasi pelayanan kesehatan Akses transportasi antar wilayah

10 Krisis ekonomi global Pemberdayaan masyarakat

11 Krisis bahan pangan IPM dan kualitas SDM rendah

12 Terbukanya peluang lapangan kerjakesehatan secara global

Kerusakan dan pencemaranlingkungan hidup

13 Masuknya investasi dan tenagakerja/kesehatan dari negara lain

Standar kompetensi tenaga

14 Komitmen ASEAN dan Internasionallainnya

Penerapan Sistem Jaminan SosialNasional (SJSN)

Berdasarkan isu-isu dan dinamika tersebut di atas, maka dalam rangka

mengantisipasi dinamika pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara,

dijabarkan isu pokok sebagai berikut :

a. Terbatasnya aksesibilitas pelayanan kesehatan yang berkualitas terutama pada

kelompok rentan seperti penduduk miskin, daerah terpencil, kepulauan dan

pesisir;

b. Pelayanan kesehatan ibu dan anak yang sesuai standar masih terbatas;

c. Belum teratasinya permasalahan gizi secara menyeluruh;

d. Masih tingginya kematian akibat kesakitan penyakit menular dan tidak

menular;

e. Belum terlindunginya masyarakat secara maksimal terhadap beban

Page 63: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 63 -

pembiayaan;

f. Belum terpenuhinya jumlah, jenis, kualitas serta penyebaran sumber daya

manusia kesehatan dan belum optimalnya dukungan kerangka regulasi

ketenagaan kesehatan;

g. Belum optimalnya ketersediaan, pemerataan dan keterjangkauan ketersediaan

obat essensial, penggunaan obat yang tidak rasional dan penyelenggaran

kefarmasian yang berkualitas;

h. Masih terbatasnya kemampuan manajemen dan informasi kesehatan meliputi

pengelolaan administrasi dan hukum kesehatan;

i. Belum optimalnya pelaksanaan manajerial dalam sinkroisasi perencanaan

kebijakan program dan anggaran serta masih terbatasnya koordinasi.

Secara ringkas isu-isu pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara

seperti berikut.

Page 64: Download [1.34 MB]

- 64 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.1 Visi dan Misi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara

Berdasarkan isu-isu strategis dalam pembangunan kesehatan dan visi misi Gubernur

Sulawesi Tenggara Tahun 2013-2018 yakni Mewujudkan Sulawesi Tenggara Sejahtera

Mandiri dan Berdaya Saing dan dalam rangka mendukung Visi Kementerian Kesehatan RI

2010-2014 yakni Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan, maka Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara merumuskan visi yakni, ”Mewujudkan Masyarakat Sulawesi

Tenggara Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat”. Sedangkan misi yang diemban adalah:

1. Meningkatkan manajemen dan kelembagaan pelayanan kesehatan;

2. Meningkatkan upaya pelayanan kesehatan yang berkualitas;

3. Meningkatkan kemandirian masyarakat untuk hidup sehat;

4. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia kesehatan;

1.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Provinsi SulawesiTenggara

1.2.1. Tujuan

Secara umum tujuan pembangunan kesehatan di Provinsi Sulawesi Tenggara

adalah mewujudkan kesehatan masyarakat Sulawesi Tenggara seperti yang telah

dituangkan dalam Visi Dinas Kesehatan. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan

pembangunan kesehatan adalah:

1. Mewujudkan tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat;

3. Meringankan beban pembiayaan kesehatan pada golongan masyarakat

tertentu;

4. Meningkatkan kesadaran kemauan dan kemandirian masyarakat untuk

hidup sehat;

5. Meningkatkan ketersediaan SDM Kesehatan sesuai dengan kebutuhan;

1.2. Sasaran Strategis

Page 65: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 65 -

Sasaran strategis jangka menengah yang ingin dicapai oleh Dinas Kesehatan

Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut :

1). Terlaksananya tatakelola administrasi perkantoran secara efektif;

2). Menurunnya AKI melahirkan dari 312 menjadi 221 per 100.000 KH dan

AKB dari 41 menjadi 21 per 1000 KH;

3). Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular yang ditandai

dengan :

Menurunnya prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi 224 per

100.000 penduduk;

Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2

menjadi 1 per 1000 penduduk;

Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa sampai kurang

dari 0,5%;

Angka Kesakitan DBD dari 55 menjadi 51 per 100.000 penduduk;

4). Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk)

dari 23,8% tahun 2010 menjadi kurang dari 15% tahun 2018 dan

menurunnya prevalensi anak balita pendek dari 36,8% menjadi kurang

dari 32%;

5). Meningkatkan akses pelayanan kesehatan pada golongan masyarakat

tertentu.

6). Meningkatnya Desa Siaga Aktif dari 14,2% menjadi 65 %

7). Terpenuhinya SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi di fasilitas

pelayanan kesehatan

1.3 Strategi

Strategi yang akan dilaksanakan dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan

sebagai berikut:

(1) Melakukan penatakelolaan administrasi perkantoran secara efektif

(2) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak

(3) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan;

(4) Meningkatkan mutu dan akses upaya pelayanan kesehatan Primer dan

upaya kesehatan rujukan;

Page 66: Download [1.34 MB]

- 66 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

(5) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kefarmasian di fasilitas

pelayanan kesehatan;

(6) Meningkatkan mutu dan akses pelayanan gizi masyarakat

(7) Mengembangkan sistem jaminan kesehatan yang berkeadilan terjangkau

seluruh masyarakat Sulawesi Tenggara

(8) Mengembangkan kesadaran, kemauan dan kemandirian masyarakat

untuk Hidup Sehat

(9) Meningkatkan jumlah, mutu dan distribusi sumberdaya manusia

kesehatan.

1.4 Arah Kebijakan

Untuk tercapainya tujuan tersebut, kebijakan pembangunan kesehatan

diarahkan pada:

(1) Penatakelolaan administrasi perkantoran melalui pelayanan administrasi

perkantoran, penyediaan sarana dan prasarana aparatur, peningkatan

dan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja, perencanaan dan

evaluasi, pengembangan kajian dan hukum kesehatan, pengembangan

sistem informasi, pengembangan kelembagaan laboratorium dan

Bapelkes,

(2) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak melalui program

bina kesehatan ibu dan KB serta bina kesehatan anak

(3) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit melalui pemberian

imunisasi, pencegahan dan penanggulangan penyakit menular,

pencegahan penanggulangan penyakit tidak menular dan penyehatan

lingkungan;

(4) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan melalui

pemantapan manajemen pelayanan kesehatan masyarakat dan penataan

pelayanan kesehatan rujukan;

(5) Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kefarmasian melalui

penyediaan, pendistribusian dan pengawasan obat, vaksin dan

perbekalan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan;

Page 67: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 67 -

(6) Meningkatkan mutu dan akses pelayanan gizi melalui upaya

pencegahan dan penanggulanan kekurangan gizi

(7) Pengembangan jaminan kesehatan melalui perluasan program

pembebasan biaya pengobatan dan sistem jaminan kesehatan lainnya.

(8) Pengembangan kesadaran, kemauan dan kemandirian masyarakat untuk

hidup sehat melalui peningkatan peran serta dan pemberdayaan

masyarakat dalam PHBS dan Desa Siaga .

(9) Peningkatan ketersediaan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi

dani daerah sulit dan terpencil serta difailitas pelayanan kesehatan

melalui Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan.

Page 68: Download [1.34 MB]

- 68 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Tabel 4.1 Sinkronisasi Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara 2013-2018

Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatkan Manajemen danKelembagaan PelayananKesehatan

Mewujudkan tatakelolaadministrasi perkantoransecara efektif

Terlaksananya tatakelolaadministrasi perkantoran secaraefektif

Melakukan penatakelolaanadministrasi perkantoran secaraefektif

Penatakelolaan administrasiperkantoran melaluiperencanaan dan evaluasi,pengembangan kajian danhukum kesehatan,pengembangan sisteminformasi, penyediaan gajipegawai, pengembangankelembagaan laboratorium danBapelkes, pelayananadministrasi perkantoran,penyediaan sarana danprasarana aparatur,peningkatan danpengembangan SistemPelaporan Capaian Kinerja

Meningkatkan Upaya PelayananKesehatan yang Berkualitas

Meningkatkan derajatkesehatan masyarakat

Menurunnya AKImelahirkan dari 312menjadi 221 per 100.000KH;

Menurunnya AKB dari 41menjadi 21 per 1000 KH;

Meningkatkan akses pelayanankesehatan ibu dan anak

Meningkatkan akses pelayanankesehatan ibu dan anak melaluiprogram bina kesehatan ibudan KB serta bina kesehatananak

Page 69: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 69 -

Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Menurunnya Angka Kesakitan

Akibat Penyakit Menular yang

ditandai dengan :

Menurunnya prevalensi

Tuberclosis dari 235

menjadi 224 per 100.000

penduduk;

Menurunnya kasus

Malaria (Anual Paracite

Index-API) dari 2 menjadi

1 per 1000 penduduk;

Terkendalinya prevalensi

HIV pada populasi dewasa

sampai kurang dari 0,5%;

Meningkatkan upayapengendalian penyakit

Meningkatkan upayapengendalian penyakit melaluipemberian imunisasi,pencegahan danpenanggulangan penyakitmenular, pencegahanpenanggulangan penyakit tidakmenular dan penyehatanlingkungan;

Meningkatkan mutu dan aksesupaya pelayanan kesehatanPrimer dan upaya kesehatanrujukan

Meningkatkan akses dan mutupelayanan kesehatan melaluipemantapan manajemenpelayanan kesehatanmasyarakat dan penataanpelayanan kesehatan rujukan

Meningkatkan akses dan mutupelayanan kefarmasian difasilitas pelayanan kesehatan

Meningkatkan akses dan mutupelayanan kefarmasian melaluipenyediaan, pendistribusiandan pengawasan obat, vaksindan perbekalan kesehatan difasilitas pelayanan kesehatan

Menurunnya prevalensikekurangan gizi (gizi kurang dangizi buruk) dari 23,8% tahun2010 menjadi kurang dari 15%

Meningkatkan mutu dan aksespelayanan gizi masyarakat

Meningkatkan mutu dan aksespelayanan gizi melalui upayapencegahan dan

Page 70: Download [1.34 MB]

- 70 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

tahun 2018 dan menurunnyaprevalensi anak balita pendekdari 36,8% menjadi kurang dari32%

penanggulanan kekurangan gizi

Meringankan bebanpembiayaan kesehatan padagolongan masyarakat tertentu

Meningkatkan akses pelayanankesehatan pada golonganmasyarakat tertentu.

Mengembangkan sistemjaminan kesehatan yangberkeadilan terjangkau seluruhmasyarakat Sulawesi Tenggara

Pengembangan jaminankesehatan melalui perluasanprogram pembebasan biayapengobatan dan sistem jaminankesehatan lainnya.

Meningkatkan KemandirianMasyarakat untuk Hidup Sehat

Peningkatan kesadarankemauan dan kemandirianmasyarakat untuk hidup sehat

Meningkatnya Desa Siaga Aktif

dari 14,2% menjadi 65 %

Mengembangkan kesadaran,kemauan dan kemandirianmasyarakat untuk Hidup Sehat

Pengembangan kesadaran,kemauan dan kemandirianmasyarakat untuk hidup sehatmelalui peningkatan peranserta dan pemberdayaanmasyarakat dalam PHBS danDesa Siaga .

Meningkatkan Kualitas SDMKesehatan

Meningkatkan ketersediaanSDM Kesehatan sesuai dengankebutuhan

Terpenuhinya SDM Kesehatanyang memiliki kompetensi diDaerah Sulit dan terpencil sertafasilitas pelayanan kesehatan

Meningkatkan jumlah, mutudan distribusi sumberdayamanusia kesehatan.

Peningkatan ketersediaantenaga kesehatan yang memilikikompetensi dani daerah sulitdan terpencil serta difailitaspelayanan kesehatan melaluiPengembangan danPemberdayaan SDM Kesehatan.

Page 71: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -71-

.BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN,KELOMPOK SASARAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN

INDIKATIF

5.1. Kebijakan dan Program

Kebijakan pembangunan kesehatan diarahkan pada upaya

peningkatan status kesehatan melalui upaya promotif dan preventif

tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif. Sehubungan

dengan arah kebijakan tersebut, maka dikembangkan kebijakan yang

sifatnya operasional.

Dalam kurun waktu 2013 – 2018, kebijakan pembangunan

kesehatan akan meliputi peningkatan akses pelayanan kesehatan ibu;

meningkatkan upaya promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif melalui

pengembangan promosi dan pemberdayaan masyarakat bidang

kesehatan, lingkungan, penyediaan obat dan vaksin serta perbekalan

farmasi dan peningkatan akses pelayanan dasar (Puskesmas dan

jaruingannya) dan pelayanan kesehatan rujukkan (rumah sakit); upaya

pencegahan dan penanggulangan kekurangan gizi; Peningkatan

ketersediaan tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi di daerah sulit

dan terpencil serta difailitas pelayanan kesehatan melalui Pengembangan

dan Pemberdayaan SDM Kesehatan; Pengembangan ketersediaan sarana

dan prasarana pelayanan kesehatan melalui peningkatan sarana dan

prasarana pelayanan kesehatan bersumber daya masyarakat,

peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar

(Puskesmas dan Jaringannya), peningkatan sarana dan prasarana

pelayanan rujukan (Rumah Sakit); Pengembangan jaminan kesehatan

melalui perluasan program pembebasan biaya pengobatan dan sistem

jaminan kesehatan lainnya; Penatakelolaan administrasi perkantoran

melalui perencanaan dan evaluasi, pengembangan kajian dan hukum

kesehatan, pengembangan sistem informasi, penyediaan gaji pegawai,

pengembangan kelembagaan laboratorium dan Bapelkes, pelayanan

administrasi perkantoran, penyediaan sarana dan prasarana.

Page 72: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -72-

Tabel 5.1. Kebijakan Umum dan Program Bidang Kesehatan

Tujuan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator kinerja (outcome)Capaian Kinerja Prog. Pemb.

DaerahBidangUrusan SKPD P.JawabKondisi

awal Kondisi Akhir

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen

kelembagaanpelayanan

kesehatan yangterakreditasidan menjadi

Badan LayananUmum (BLU)

Sasaran 1. Mewujudkan tatakelola manajemen yang good

governance

Penatakelolaan administrasiperkantoran melalui perencanaan dan

evaluasi, pengembangan kajian danhukum kesehatan, pengembangansistem informasi, pengembangan

kelembagaan laboratorium danBapelkes, pelayanan administrasi

perkantoran, penyediaan sarana danprasarana

Persentase pelayananadministrasi perkantoran(persen)

100 100 Programpelayananadministrasiperkantoran

UrusanWajib

Dinas Kesehatan

Persentase keterpenuhansarana prasaranaperkantoran (persen)

100% 100% ProgramPeningkatansarana danprasaranaaparatur

UrusanWajib

Dinas Kesehatan

Cakupan sumber dayaaparatur yang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (persen)

100% 100% ProgramPeningkatanDisiplin Aparatur

UrusanWajib

Dinas Kesehatan

Cakupan laporan kinerja dankeuangan yang terselesaikantepat waktu (persen)

100% 100% Programpeningkatan danpengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja

UrusanWajib

Dinas Kesehatan

Cakupan dokumenperencanaan yang disusundan dievaluasi (persen)

100% 100% ProgramPerencanaan,Monitoring danEvaluasiKesehatan

Wajib Dinas Kesehatan

Peresentase ketersediaandokumen hasil kajian danrumusan dokumenkebijakan(persen)

100% 100% Program Kajiandan KebijakanKesehatan

Wajib Dinas Kesehatan

Persentase Kabupaten/Kotadan fasyankes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (persen)

100% 100% ProgrampengembanganSistem InformasiKesehatanTerpadu danSistem KesehatanProvinsi

Wajib Dinas Kesehatan

Page 73: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -73-

Tujuan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator kinerja (outcome)Capaian Kinerja Prog. Pemb.

DaerahBidangUrusan SKPD P.JawabKondisi

awal Kondisi Akhir

Persentase UPT Dinkes yangterkareditasi (persen) 0 35% Program

Standarisasi danMutu Kesehatan

Wajib Dinas Kesehatan

Persentase UPT Dinkesmenjadi Badan LayananUmum (BLU) (persen)

0 35%

ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan,Bapelkes danInstalasi Farmasi

Wajib Dinas Kesehatan

Tujuan 2Meningkatkanderajatkesehatanmasyarakat

Sasaran 2 Menurunkan Angka

Kematian Ibu (AKI) dari312 menjadi 221 per100.000 KH;

Menurunnya AKB dari41 menjadi 21 per 1000KH;

Meningkatkan akses pelayanankesehatan ibu dan anak melaluiprogram bina kesehatan ibu dan KBserta bina kesehatan anak

Cakupan Kunjungan Neonatallengkap (Persen) 83,9% 85,1%

ProgramPeningkatanPelayanan Anak

UrusanWajib Dinas Kesehatan

Cakupan Pelayanan IbuHamil minimal 4kali selama

kehamilan (K4) (Persen)82,1% 84%

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan

UrusanWajib Dinas Kesehatan

Sasaran 3. MenurunnyaAngka Kesakitan AkibatPenyakit Menular yangditandai dengan :

Menurunnya prevalensiTuberclosis dari 235menjadi 224 per100.000 penduduk;

Menurunnya kasusMalaria (Anual ParaciteIndex-API) dari 2menjadi 1 per 1000penduduk;

Terkendalinyaprevalensi HIV padapopulasi dewasasampai kurang dari0,5%;

Meningkatkan upaya pengendalianpenyakit melalui pemberian imunisasi,pencegahan dan penanggulanganpenyakit menular, pencegahanpenanggulangan penyakit tidak menulardan penyehatan lingkungan

Cakupan pelayanan imunisasidasar lengkap anak usia 0-11

bulan (Persen)71,50% 100%

ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menulardan TidakMenular

UrusanWajib Dinas Kesehatan

Cakupan Rumah Tanggadengan air bersih yang layak

(Persen)54,4% 62,9%

ProgramPengembanganLingkungan Sehat

UrusanWajib Dinas Kesehatan

Meningkatkan akses dan mutupelayanan kesehatan melaluipemantapan manajemen pelayanankesehatan masyarakat dan penataanpelayanan kesehatan rujukan

Persentase Puskesmas yangmelaksanakan kegiatanMinilokakarya program

(Persen)

85% 100%Program UpayaKesehatanMasyarakat

WajibDinas

Kesehatan,Bappeda

Persentase Fasyankes(Rumah Sakit & Puskesmas)yang terakreditasi (Persen)

25% 100%Program UpayaKesehatanMasyarakat

WajibDinas

Kesehatan,Bappeda

Meningkatkan akses dan mutupelayanan kefarmasian melaluipenyediaan, pendistribusian danpengawasan obat, vaksin danperbekalan kesehatan di fasilitaspelayanan kesehatan

Persentase ketersediaanobat, Perbekalan Kesehatandan vaksin (Persen)

70% 86%Program Obatdan PerbekalanKesehatan

WajibDinas

Kesehatan,Bappeda

Page 74: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -74-

Tujuan Sasaran Strategi dan Arah Kebijakan Indikator kinerja (outcome)Capaian Kinerja Prog. Pemb.

DaerahBidangUrusan SKPD P.JawabKondisi

awal Kondisi Akhir

Sasaran 4. Menurunnyaprevalensi kekurangan gizi(gizi kurang dan gizi buruk)dari 23,8% tahun 2010menjadi kurang dari 15%tahun 2018 dan menurunnyaprevalensi anak balita pendekdari 36,8% menjadi kurangdari 32%

Meningkatkan mutu dan aksespelayanan gizi masyarakat

Cakupan PemantauanPertumbuhan Balita diPosyandu (Persen)

70,3% 73,3%ProgramPerbaikan GiziMasyarakat

WajibDinas

Kesehatan,Bappeda

Tujuan 3Peningkatankesadarankemauan dankemandirianmasyarakatuntuk hidupsehat

Sasaran 5. Meningkatnya DesaSiaga Aktif dari 14,2% menjadi65 %

Pengembangan kesadaran, kemauandan kemandirian masyarakat untukhidup sehat melalui peningkatan peranserta dan pemberdayaan masyarakatdalam PHBS dan Desa Siaga .

Persentase Desa/Kelurahanyang mengembangkan UKBMaktif (Persen)

85% 100%

PromosiKesehatan danpemberdayaanmasyarakat

UrusanWajib

DinasKesehatan,

Rumah Sakit,Badan

PemberdayaanPerempuan,

KPID dan BKKBN

Tujuan 4Meringankanbebanpembiayaankesehatan padagolonganmasyarakattertentu

Sasaran 6. Meningkatkanakses pelayanan kesehatanpada golongan masyarakattertentu.

Pengembangan jaminan kesehatanmelalui perluasan programpembebasan biaya pengobatan dansistem jaminan kesehatan lainnya.

Persentase masyarakat tidakmampu yang mendapatjaminan pelayanankesehatan

100% 100%

ProgramPembebasanbiaya pengobatandan sistemjaminankesehatanlainnya.

UrusanWajib

DinasKesehatan,

RSUD, BPKAD,BPS, Bappeda

Tujuuan 5MeningkatkanketersediaanSDM Kesehatansesuaikebutuhhan

Sasaran. 7 Terpenuhinyatenaga yang memilikikompetensi di Daerah Sulitdan terpencil serta fasilitaspelayanan kesehatan

Peningkatan ketersediaan tenagakesehatan yang memiliki kompetensidifasilitas pelayanan kesehatan melaluiPengembangan SD Manusia/SumberDaya Aparatur Kesehatan;

Cakupan SDM Aparatur yanglulus pendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(Persen)

100% 100%

ProgramPengembanganSDM/SD AparaturKesehatan

UrusanWajib

DinasKesehatan, BKD,

Biro Ortala.

Page 75: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -75-

5.2. Program, Kegiatan dan Kebutuhan Pendanaan

Program pembangunan bidang kesehatan pada prinispnya meliputi program yang

berhubungan dengan pengelolaan administrasi dan perkantoran dan program yang sifatnya

teknis. Jumlah dana yang dibutuhkan dalam rangka pencapaian target kinerja sasaran dan

target kinerja program dalam kurun waktu 2013-2018 sejumlah Rp.79.33.983.000 hal ini

dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 5.2. Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan selama 5 Tahun (2013 – 2018)

Kode Rekening Program dan KegiatanJumlah Dana

Indikatif(Rp.000)

SumberPembiayaan

1 02 01 Program pelayanan administrasiperkantoran 10.828.928 APBD

1 02 02 Program Peningkatan sarana danprasarana aparatur 35.089.289 APBD

1 02 03 Program Peningkatan DisiplinAparatur 1.036.835 APBD

1 02 06Program PeningkatanPengembangan Sistem PelaporanCapaian Kinerja dan Keuangan

51.535 APBD

1 02 05 Program Peningkatan KapasitasSumber daya Aparatur 2.070.000 APBD

1 02 07 Program Peningkatan SistemPerencanaan SKPD 79.585 APBD

1 02 15 Program Obat dan PerbekalanKesehatan 4.707.796 APBD

1 02 16 Program Upaya KesehatanMasyarakat 2.873.073 APBD

1 02 19 Program Promosi Kesehatan danPemberdayaan Masyarakat 4.744.924 APBD

1 02 20 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1. 879.543 APBD

1 02 21 Program Pengembangan LingkunganSehat 884.435 APBD

1 02 22 Program Pencegahan danPenanggulangan Penyakit Menular 2.603.813 APBD

1 02 23 Program Standarisasi PelayananKesehatan 464.975 APBD

1 02 28 Program Peningkatan KapasitasPerempuan 20.000 APBD

1 02 29 Program Peningkatan PelayananKesehatan Anak Balita 762.320 APBD

Page 76: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 -76-

Kode Rekening Program dan KegiatanJumlah Dana

Indikatif(Rp.000)

SumberPembiayaan

1 02 32 Program Peningkatan KeselamatanIbu Melahirkan 1.631.599 APBD

1 02 33Program Peningkatan YankesPerorangan Bebas Biaya(BAHTERAMAS)

1.433.679 APBD

1 02 34 Program Upaya KesehatanPerorangan 3.275.206 APBD

1 02 35Program pengembangan SistemInformasi Kesehatan Terpadu danSistem Kesehatan Provinsi

303.282 APBD

1 02 48 Program Kebijakan dan ManajemenPembangunan Kesehatan 3.902.059 APBD

1 02 49

Program PengembanganKelembagaan LaboratoriumKesehatan, Bapelkes dan InstalasiFarmasi

525.580 APBD

Jumlah 79.433.983

Rencana kebutuhan dana pembangunan kesehatan Provinsi Sulawesi

Tenggara dilakukan secara bertahap. Secara rinci pentahapan pendanaan berdasarkan

kegiatan indikatif dijelaskan pada Tabel berikut.

Page 77: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -

BAB VI

INDIKATOR KINERJA

Indikator Kinerja dalam Rencana Strategis sehubungan sasaran dan tujuan

RPJMD Tahun 2013-2018 dikelompokkan atas indikator dampak (derajat

kesehatan) atau biasa juga disebut indikator sasaran dan indikator kinerja

program (indikator outcome).

6.1. Indikator Kinerja Sasaran dan Target yang ingin dicapai

Indikator kinerja sasaran adalah indikator yang pencapaiannya tergantung

oleh capaian program dan kegiatan. Jenis indikator meliputi :

1). Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk) sebesar <15%;

2) Angka Kematian Ibu melahirkan 221 per 100.000 KH;

3). Angka Kematian Bayi 21 per 1.000 KH;

4). Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular:

Menurunnya prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi 224 per 100.000penduduk;

Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per1.000 penduduk;

Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa sampai kurang dari0,5%;

5). Usia Harapan Hidup 72 tahun.

6.2. Indikator Kinerja Program dan Target Pencapaiannya

6.2.1. Aspek Kesejahteraan Umum

Indikator kesejahteraan pada prinsipnya adalah indikator dampak yang

meliputi kematian ibu dan anak, keadaan gizi dan angka kesakitan. Adapun

pentahapan pecapaian indikator kesejahteraan setiap tahunnya digambarkan

seperti pada Tabel berikut.

Page 78: Download [1.34 MB]
Page 79: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -

Tabel . Pentahapan Rencana Pencapaian Indikator Aspek Kesejahteraan Bidan Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara2013-2018

Aspek/Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja PembangunanDaerah

Kondisi Kinerja AwalRPJMD (Tahun 2011)

Target Capaian Setiap Tahun Kondisi Kinerjapada akhir

periode Renstra2013 2014 2015 2016 2017 2018

Usia harapan Hidup 70,1 70,44 70,61 70,78 70,95 72 72,3 72

Presentase balita Kurang Gizi 23,8 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 14,2

Tingkat kematian ibu (per 100.000) 312 (SDKI 2007) 249 228 221 221

Tingkat kematian anak (1 - 5 tahun)/1000 62 (SDKI 2007) 48 43 32 32

Tingkat kematian bayi (per 1.000) 41 (SDKI 2007) 34 32 21 21

Penurunan Angka Kesakitan

• Menurunnya prevalensi Tuberclosis per 100.000 penduduk; 235 233,2 231,4 229,6 227,8 224 221 224

• Menurunnya kasus Malaria (Anual Paracite Index-API) per1000 penduduk

2 1,8 1,6 1,4 1,2 1 <1 1

• Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (%); 0,20% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5% <0,5%

• Angka Kesakitan DBD per 100.000 penduduk 55 54,2 53,4 52,6 51,8 51 50,2 51

Page 80: Download [1.34 MB]

- 132 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Page 81: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -

6.2.2. Aspek Pelayanan Umum

Indikator ini meliputi indikator cakupan pelayanan danindikator sumberdaya pelayanan dalam pelayanan. Jenisindikator dan target pencapaiannya serta penjabarannyasetiap tahunnya dijelaskan pada tabel berikut.

Page 82: Download [1.34 MB]
Page 83: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 131 -

Tabel . Pentahapan Rencana Pencapaian Indikator Aspek Pelayanan Umum Bidang KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara 2013-2018

Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Data Capaianpada tahun Awal

PerencanaanTahun –1

Target Kinerja Program

Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra

Tertatanya layananadministrasi perkantoransesuai kebutuhan (Persen)

100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase ketersediaansarana prasaranaaparatursesuai kebutuhan

100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase pegawain yangmamiliki kedisiplinansesuai dengan Peraturan

100 100 100 100 100 100 100 100

Tersedianya informasicapaian kinerja dankeuangan DinasKesehatan ProvinsiSulawesi Tenggara(persen)

100 100 100 100 100 100 100 100

Tersedianya Renstra,Renja dan RKA DinasKesehatan dan UPT(persen)

100 100 100 100 100 100 100 100

Page 84: Download [1.34 MB]

- 132 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Data Capaianpada tahun Awal

PerencanaanTahun –1

Target Kinerja Program

Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra

Persentase ketersediaandokumen hasil kajian danrumusan dokumenkebijakan (dokumen)

0 100 100 100 100 100 100 100

Terlaksananya penataanadministrasi dan kepastianhukum di bidangkesehatan (persen)

0 0 100 100 100 100 100 100

PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan

100 100 100 100 100 100 100 100

Persentase Fasilitaspelayanan kesehatanterakridasi

20 30 35 50 100 100 100 100

Terbentuknya Labkes,Bapelkes menjadi BLU(persen)

0 0 50 100 100 100 100 100

Cakupan KunjunganNeonatal lengkap

83,9 85,1 86,3 90 90 90 90 90

Page 85: Download [1.34 MB]

Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018 - 133 -

Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Data Capaianpada tahun Awal

PerencanaanTahun –1

Target Kinerja Program

Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra

Cakupan Pelayanan IbuHamil minimal 4kali selamakehamilan

82,1 84 88 90 90 90 90 90

Cakupan PelayananImunisasi Dasar anak usia0-11 bukan

71,5 85 90 100 100 100 100 100

Cakupan Rumah Tanggadengan air bersih yanglayak

54,4 62,9 71,4 80 85 90 90 90

Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin

78 100 100 100 100 100 100

Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program

85 100 100 100 100 100 100 100

Persentase RS danFasyankes yangterakreditasi

25 25 50 75 100 100 100 100

Cakupan pemantauanpertumbuhan balita diPosyandu (D/S)

70,3 73,3 79,2 85 85 85 85 85

Cakupan Rumah TanggaPHBS

38,7 52,5 66,24 80 85 90 90 90

Page 86: Download [1.34 MB]

- 134 - Rencana Strategis Dinas Kesehatan Prov. Sultra 2013-2018

Indikator KinerjaProgram (Outcome)

Data Capaianpada tahun Awal

PerencanaanTahun –1

Target Kinerja Program

Tahun -2 Tahun -3 Tahun -4 Tahun -5 Tahun -6Kondisi AkhirperiodeRenstra

Persentase masyarakatmiskin yang mendapatkanpenjaminan pembiayaanPelayanan Kesehatan

100 100 100 100 100 100 100 100

Rasio ketersediaan dokterspesialis per 100.000pendudul

3,07 4 4,2 4,5 5 6 6 6

Page 87: Download [1.34 MB]

Sasaran Indikator Meta Indikator (Rumusan pecapaianindikator) Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Ket.

Mewujudkan Tata Kelola ManajemenKesehatan yang Good Governance

Persentase terlaksananya Pengelolaanadministrasi yang good governance - 100 100 100 100 100 100 Sebelum

Mewujudkan Tata Kelola ManajemenKesehatan yang Good Governance

Persentase terlaksananya Pengelolaanadministrasi yang good governance

Jumlah pelaksanaan kegiaitan pengelolaanadministrasi yang terealisasi dalam satutahun dibagi jumlah keseluruhan kegiatanpengelolaan administrasi dikali 100

Persen 100 100 100 100 100 100 sesudahperubahan

Angka Kematian Anak dan Ibu Melahirkan Sebelum

Angka Kematian Ibu MelahirkanJumlah kasus kematian ibu (hamil &melahirkan) dibagi jumlah seluruh kelahiranhidup (KH) dikali 100.000

100.000KH 249 238 228 224 221 207

Angka Kematian Bayi Jumlah kasus kematian bayi (0-11 bulan)dibagi jumlah kelahiran hidup dikali 1.000 1.000 KH 34 33 32 26 21 18

REVISI/PERBAIKAN RUMUSAN INDIKATOR DAN DESKRIPSI META INDIKATOR SASARAN RENSTRA DINAS KESEHATANPROVINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2013-2018

Sasaran 1

Menurunkan Angka Kematian Ibu danAnak (AKI) dari 312 menjadi 221 per100.000 KH dan Angka Kematian Bayi(AKB) dari 41 menjadi 21 per 1.000 KH sesudah

perubahan

Sasaran 2

Page 88: Download [1.34 MB]

Sasaran Indikator Meta Indikator (Rumusan pecapaianindikator) Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Ket.

Prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi224 per 100.000 penduduk;

Jumlah penderita TB dibagi jumlah pendudukdikali 100.000 100.000 233,2 231,4 229,6 227,8 224 224

Prevalensi Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1000 penduduk;

Jumlah penderita positif malaria dibagijumlah penduduk dikali 1.000 per mil permil 1,80 1,60 1,40 1,20 1 <1

Prevalensi HIV pada populasi dewasasampai kurang dari 0,5%;

Jumlah kumulatif penderita HIV dan AIDSdibagi jumlah penduduk dikali 10.000 dikali100

Persen < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5%

Prevalensi Tuberclosis dari 235 menjadi224 per 100.000 penduduk;

Jumlah penderita TB dibagi jumlah pendudukdikali 100.000 100.000 233,2 231,4 229,6 227,8 224 224

Prevalensi Malaria (Anual Paracite Index-API) dari 2 menjadi 1 per 1000 penduduk;

Jumlah penderita positif malaria dibagijumlah penduduk dikali 1.000 per mil permil 1,80 1,60 1,40 1,20 1 <1

Prevalensi HIV pada populasi dewasasampai kurang dari 0,5%;

Jumlah kumulatif penderita HIV dan AIDSdibagi jumlah penduduk dikali 10.000 dikali100

Persen < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5% < 0,5%

Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dangizi buruk) dari 23,8% tahun 2010 menjadikurang dari 15% tahun 2018

20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 Sebelum

Prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dangizi buruk) dari 23,8% tahun 2010 menjadikurang dari 15% tahun 2018

Jumlah Balita kekurangan gizi dibagi jumlahbalita yang ditimbang di Posyandu dikali 100 Persen 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 sesudah

perubahan

Menurunkan Prevalensi KekuranganGizi (Gizi Kurang & Gizi Buruk) menjadikurang dari 15% dan prevalensi AnakBalita Pendek menjadi kurang dari 32%

Sasaran 4

Sebelum

Sasaran 3

SesudahPerubahan

Menurunkan Angka Kesakitan AkibatPenyakit Menular

Page 89: Download [1.34 MB]

Sasaran Indikator Meta Indikator (Rumusan pecapaianindikator) Satuan 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Ket.

52,5 66,2 80 85 90 90 Sebelum

Persentase Desa Siaga Aktif Jumlah Desa siaga Aktif dibagi jumlah seluruhdesa dikali 100 Persen 52,5 66,2 80 85 90 90 sesudah

perubahan

Persentase masyarakat miskin yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan 100 100 100 100 100 100 Sebelum

Persentase masyarakat miskin yangmendapatkan Pelayanan Kesehatan

Jumlah masyarakat miskin yang sakit danmendapatkan pelayanan kesehatan difasyankes dibagi jumlah masyarakat miskinyang sakit dan memiliki kartu JaminanKesehatan dikali 100

Persen 100 100 100 100 100 100 sesudahperubahan

Rasio dokter per 100 ribu penduduk 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 Sebelum

Rasio dokter per 100 ribu penduduk Jumlah dokter dibagi jumlah penduduk dikali100.000 100.000 20,6 19,0 17,4 15,8 14,2 12,6 sesudah

perubahan

Kendari, 27 November 2015

Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003

Terpenuhinya Sumber Daya ManusiaKesehatan yang memiliki kompetensi diFasilitas Pelayanan Kesehatan

Sasaran 7

Meningkatkan Akses PelayananKesehatan pada Golongan MasyarakatTertentu (Miskin)

Sasaran 6

Meningkatnya Desa Siaga Aktif dari14,2 % menjadi 65%

Sasaran 5

Page 90: Download [1.34 MB]
Page 91: Download [1.34 MB]
Page 92: Download [1.34 MB]
Page 93: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

1 2 1Program pelayanan

administrasiperkantoran

Persentase pelayananadministrasi perkantoran (%) 100 100 1.210.775 100 1.257.450 100 2.728.423 100 1.669.557 12 1.841.329 12 2.121.394 100 10.828.928 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 1 Penyediaan Jasa SuratMenyurat

Jumlah benda pos dan jasapengiriman paket yang

tersedia (unit)1.317 1.317 9.150 1.517 5.600 2.467 11.150 2.837 18.000 3.262 24.000 3.751 30.000 15151,71 97.900 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 2Penyediaan Jasa

Komunikasi, Sumberdaya air dan Listrik

Jumlah jenis jasa pendukungadminstrasi perkantoran yang

tersedia (Jenis)3 3 237.100 3 234.450 3 327.351 4 412.351 4 497.351 4 582.351 21 2.290.954 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 7 Penyediaan Jasaadministrasi keuangan

Jumlah orang yangmendapatkan jasa

administrasi keuangan(Orang)

27 27 111.000 27 96.600 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 DinasKesehatan Kendari

1 2 1 8 Penyediaan JasaKebersihan Kantor

Jumlah UPT Dinkes yangmendapatkan jasa cleaning

service (UPTD)3 3 60.000 3 87.000 3 120.044 4 152.088 4 174.901 4 201.136 21 795.169 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 10 Penyediaan Alat TulisKantor

Jumlah jenis alat dan bahanATK yang tersedia (Jenis) 100 100 64.325 100 90.000 100 87.882 100 95.633 100 103.633 100 110.625 600 552.098 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 11Penyediaan barang

cetakan danpenggandaan

Jumlah barang cetakan danpenggandaan yang tersedia

(lembar)1.548 1.548 77.050 3.058 94.000 3.692 156.166 4.246 108.775 4.883 123.043 56.600 141.499 74025,2 700.533 Dinas

Kesehatan Kendari

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tabel 1. Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Dinas Kesehatan Provinsi Sulawei Tenggara Periode 2013 – 2018

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

Page 94: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

1 2 1 13Penyediaan peralatan

dan perlengkapankantor

Jumlah peralatan danperlengkapan kantor yang

tersedia (Unit)0 0 0 0 170.000 120 1.032.112 130 9.750 140 78.956 150 90.800 540 1.381.618 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 15Penyediaan bahanbacaan & peraturan

perundang-undangan

Jumlah Surat Kabar/Majalahdan Buku Peraturan

Peruandang-Undangan yangtersedia (Buah)

80 80 10.850 100 9.100 120 11.725 160 24.840 200 220 240 20.874 900 77.609 DinasKesehatan Kendari

1 2 1 16 Penyediaan bahanlogistik kantor

Jenis Bahan Logistik yangtersedia (Unit) 2 2 28.000 2 33.300 2 60.919 2 12.000 2 44.714 2 51.421 12 217.627 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 17 Penyediaan makanandan minuman

Jumlah penyelenggaraanmakan minum tamu dan rapat

yang tersedia (Kali)130 130 33.000 144 52.500 182 111.724 209 52.500 241 60.227 277 69.261 1183,596 379.212 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 18 Rapat-rapat koordinasidan konsultasi

Jumlah Perjalanan dinasdalam daerah dan luar daerah

yang tersedia (Kali)65 65 425.100 50 384.900 88 513.900 101 527.820 117 494.284 134 568.427 555 2.914.431 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 1 26Penyusunan LaporanPertanggungjawaban

Bulanan SKPD

Jumlah dokumen laporanpertanggungjawaban bulananDinas Kesehatan (Dokumen)

0 0 0 0 0 1 132.480 1 173.400 1 160.000 1 170.000 4 635.880 DinasKesehatan Kendari

1 2 1 28Penyusunan LaporanAset Triwulanan dan

Semester SKPD

Jumlah dokumen laporanAset yang tersedia

(Dokumen)0 0 0 0 0 2 64.800 2 68.400 2 80.000 2 85.000 8 298.200 Dinas

Kesehatan Kendari

PeningkatanPelayanan

PemeriksaanKesehatan

Jumlah sasaran pemeriksaankesehatan (Org) 0 48 155.200 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48 155.200 Dinas

Kesehatan Kendari

Penyediaan jasapemeliharaan dan

perizinan kendaraandinas/operasional

Jumlah kendaraandinas/operasional yang

dilakukan pemeliharaan (Unit)0 0 0 8 2.100 0 0 0 0 0 0 0 0 8 2.100 Dinas

Kesehatan Kendari

Penyediaan jasapublikasi/periklanan

Jumlah kegiatan layananperiklanan kesehatan

(kegiatan)0 0 0 1 15.000 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15.000 Dinas

Kesehatan Kendari

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Page 95: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

Penyediaan komponeninstalasi

listrik/peneranganbangunan kantor

Jumlah fasilitaslistrik/penerangan yang

tersedia (Unit)0 0 0 0 0 0 0 3 14.000 3 15000 3 16000 9 45.000 Dinas

Kesehatan Kendari

Penyediaan peralatanrumah tangga

Jumlah peralatan rumahtangga yang tersedia (Unit) 0 0 0 0 0 0 98.170 0 0 0 0 0 0 0 98.170 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 2Program Peningkatansarana dan prasarana

aparatur

Persentase KeterpenuhanSarana PrasaranaPerkantoran (%)

100 100 1.828.100 100 3.596.587 100 11.547.036 100 7.503.142 100 5.188.963 100 5.425.458 100 35.089.286 DinasKesehatan Kendari

1 2 2 3 Pembangunan gedungkantor

Jumlah pembangunangedung kantor (Unit) 1 1 1.627.200 1 3.251.057 1 10.923.566 1 1.668.115 1 1.672.963 1 1.692.458 6 20.835.359 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 2 5 Pengadaan Kendaraandinas/operasional

Jumlah Kendaraan Dinas danOperasional yang disediakan

(Unit)0 0 0 0 0 0 0 1 950.000 1 450.000 1 450.000 3 1.850.000 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 2 7Pengadaan

perlengkapan gedungkantor

Jumlah PerlengkapanGedung Kantor yang

disediakan (Unit)0 0 0 0 0 150 20.000 250 1.260.187 300 1.270.000 300 1.275.000 1000 3.825.187 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 2 9 Pengadaan PeralatanGedung Kantor

Jumlah Peralatan GedungKantor yang disediakan (Unit) 1 1 19.000 0 0 0 0 3 2.256.515 3 1.125.000 3 1.225.000 10 4.625.515 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 2 22Pemeliharaan

rutin/berkala gedungkantor

Jumlah Gedung Kantor yangdilakukan pemeliharaan (Unit) 3 3 41.000 3 100.000 3 165.689 4 150.000 4 115.000 4 120.000 21 691.689 Dinas

Kesehatan Kendari

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi dan

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

1 2 2 24Pemeliharaan

rutin/berkala kendaraandinas/operasional

Jumlah Kendaraan Dinas danOperasional yang

mendapatkan pemeliharaan(Unit)

3 3 102.400 7 171.500 7 193.080 7 236.700 7 120.000 7 125.000 38 948.680 DinasKesehatan Kendari

1 2 2 28Pemeliharaan

rutin/berkala Peralatangedung kantor

Jumlah Peralatan GedungKantor yang mendapatkan

pemeliharaan (Unit)3 3 38.500 0 0 3 79.471 4 185.000 4 86.000 4 88.000 18 464.958 Dinas

Kesehatan Kendari

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Page 96: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

1 2 2 42Rehabilitasi

Sedang/Berat GedungKantor

Jumlah Gedung Kantor yangdirehabilitasi (Unit) 0 0 0 0 0 1 165.230 1 796.625 1 350.000 1 450.000 4 1.761.855 Dinas

Kesehatan Kendari

Pengadaan SaranaKesehatan

Jumlah pengadaan alatpemeriksaan kesehatan (Unit) 0 0 0 1 74.030 0 0 0 0 0 0 0 0 1 74.030 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 3 Program PeningkatanDisiplin Aparatur

Cakupan SDM Aparatur yangmemenuhi standar/kaidah

disiplin aparatur (%)0 0 0 100 259.760 0 0 100 387.075 100 390.000 100 0 100 1.036.835 Dinkes Kendari

1 2 3 2Pengadaan pakaian

dinas besertaperlengkapannya

Jumlah Pakaian Dinas yangtersedia (Set) 0 0 0 382 152.800 0 0 397 188.575 400 190.000 0 0 1179 531.375 Dinkes Kendari

1 2 3 5Pengadaan pakaian

khusus hari-haritertentu

Jumlah Pakaian Khusus yangtersedia (Set) 0 0 0 0 106.960 0 0 397 198.500 400 200.000 0 0 797 505.460 Dinkes Kendari

1 2 6

Program Peningkatandan PengembanganSistem Pelaporan

Capaian Kinerja danKeuangan

Cakupan Laporan Kinerja danKeuangan yang terselesaikan

Tepat Waktu (%)100 100 6.375 100 7.000 100 8.160 100 10.000 100 10.000 100 10.000 100 51.535 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 6 1

Penyusunan laporancapaian kinerja dan

ikhtisar realisasi kinerjaSKPD

Jumlah Dokumen LAKIP yangdisusun tepat waktu

(Dokumen)4 2 5.000 2 2.500 2 4.450 2 5.000 2 5.000 2 5.000 12 26.950 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 6 4 Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun

Jumlah Dokumen laporankeuangan akhir tahun

(Dokumen)1 1 1.375 1 4.500 1 3.710 1 5.000 1 5.000 1 5.000 6 24.585 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 7Program PeningkatanSistem Perencanaan

SKPD

Cakupan DokumenPerencanaan yang disusun

dan dievaluasi (%)100 100 19.350 100 14.000 100 5.000 100 5.000 100 26.235 100 10.000 100 79.585 Dinas

Kesehatan Dinkes

1 2 7 1 Penyusunan RencanaStrategis SKPD

Jumlah Dokumen Renstradan Evaluasi Renstra yang

diselesaikan (Dokumen)1 0 13.000 1 14.000 0 0 0 0 0 0 1 5.000 2 32.000 Dinas

Kesehatan Kedari

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Page 97: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

1 2 7 2 Penyusunan RencanaKerja SKPD

Jumlah Dokumen Renja danRKA yang diselesaikan

(Dokumen)2 4 6.350 0 0 4 5.000 4 5.000 4 26.235 4 5.000 20 47.585 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 48

Program Kebijakan danManajemen

PembangunanKesehatan

Persentase Ketersediaandokumen hasil kajian dan

rumusan dokumen kebijakan100 100 32.675 100 356.550 100 1.170.206 100 791.944 100 762.644 100 788.040 100 3.902.059 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 48 1

Pertemuan Rapatkoordinasi

PembangiunanKesehatan Daerah

Jumlah dokumenkesepakatan konsolidasi

pelaksanaan ProgramPembangunan Kesehatan di

Prov. Sultra (Dokumen)

0 0 0 1 240.050 1 230.773 1 577.780 1 580.000 1 585.000 5 2.213.603 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 48 2Pendampingan

Musrembangda danRakerkesda Kabupaten

Jumlah dokumenMusrembagda dan

Rakerkesda Kab/Kota0 0 0 0 0 2 80.760 2 97.684 2 102.644 2 118.040 8 399.128 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

1 2 48 3Monitoring dan

evaluasi pencapaianMDGs dan SPM

Jumlah dokumen hasil monevpencapaian MDGS dan SPMBidang Kesehatan (Dokumen)

0 0 0 1 116.500 1 858.673 1 75.880 1 80.000 1 85.000 5 1.216.053 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

Penyusunan RencanaKerja dan

PenganggaranPembangunan

KesehatanTerpadu

Jumlah dokumen rencana dananggaran pembangunan

kesehatan1 32.675 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 32.675 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Analisa Data danPerencanaan Kegiatan

Pencegahan danPengendalian

konsumsi rokok danproduk tembakau

lainnya

Jumlah dokumen dataperencanaan dan

pengendalian konsumsi rokok0 0 - 0 0 0 0 1 40.600 0 0 0 0 1 40.600 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

1 2 35

ProgramPengembangan Sistem

Informasi KesehatanTerpadu dan SistemKesehatan Provinsi

Persentase Kabupaten/Kotadan Fasyakes yang

mengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)

0 0 0 0 0 100 0 100 104.380 100 91.538 100 107.364 100 303.282 DinasKesehatan

Provinsi, 17Kab/Kota

1 2 35 1

PengembanganPemetaan dan

pendampingan sisteminformasi kesehatan di

Kab/Kota

Jumlah Kab/Kota yangmengembangkan pemetaansistem informasi kesehatanberbasis elektronik/website

(Kab/Kota)

14 0 0 0 0 0 0 17 90.880 17 75.000 17 90.000 51 255.880 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 35 2 Desiminasi informasi

kesehatan melaluimedia online/web.

Website Informasi dan datakesehatan Dinkes Prov.Sultra

yang tersedia (Website)1 0 0 0 0 0 0 1 13.500 1 16.538 1 17.364 3 47.402 Dinas

Kesehatan Kendari

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Page 98: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

1 2 23 Program StandarisasiPelayanan Kesehatan

Persentase UPT Dinkes yangterakreditasi (%) 0 1 28.500 1 53.400 50 0 100 94.074 100 134.000 100 155.000 100 464.974 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

1 2 23 1 Penyusunan standarpelayanan kesehatan

Jumlah dokumen standarpelayanan kesehatan di

Kabupaten/Kota dan FasilitasPelayanan kesehatan

(Dokumen)

0 1 28.500 1 53.400 0 0 1 11.000 1 38.000 1 45.000 5 175.900 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 23 10Penjaminan MutuPendidikan dan

Pelatihan Kesehatan

Jumlah dokumen hasil kajianjaminan mutu pendidikan dan

pelatihan kesehatan(Dokumen)

0 0 0 0 0 0 0 1 32.080 1 36.000 1 45.000 3 113.080 DinasKesehatan Kendari

1 2 23 11

Penjaminan MutuPelayanan

LaboratoriumKesehatan

Jumlah Dokumen dokumenhasil kajian jaminan mutupelayanan laboratoriumkesehatan (Dokumen)

0 0 0 0 0 0 0 1 50.994 1 60.000 1 65.000 3 175.994 DinasKesehatan Kendari

1 2 49

ProgramPengembanganKelembagaanLaboratorium

Kesehatan, Bapelkesdan Instalasi Farmasi

Persentase TerbentuknyaUPT Dinkes menjadi Badan

Layanan Umum Daerah(BLUD) (%)

0 0 0 0 0 35 0 35 102.580 35 203.000 35 220.000 35 525.580 DinasKesehatan Kendari

1 2 49 1Pendampingan

manajemen pelayananprima

Jumlah UPT Dinkes yangmelaksanakan manajemen

pelayanan prima (UPT)0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 115.000 3 115.000 6 230.000 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 49 02Penilaian Instalasi

Farmasi SesuaiStandar

Jumlah Instalasi farmasikab/kota yang sesuai standar 0 0 0 0 0 0 0 17 77.880 17 50.000 17 60.000 17 187.880 Dinas

Kesehatan Kendari

1 2 49 02 Pengkajian KebutuhanDiklat Kesehatan

Dokumen hasil kajiankebutuhan Diklat 0 0 0 0 0 0 0 0 24.700 1 38.000 1 45.000 3 107.700 Dinas

Kesehatan Kendari

Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat

Sasaran 2.Menurunnyaangka kematianibu dan anak

Angka KematianAnak dan IbuMelahirkan 1 2 29

Program PeningkatanPelayanan Kesehatan

Anak Balita

Cakupan Kunjungan NeonatalLengkap (%) 83,9 0 0 0 0 90 75.480 90 36.840 90 295.000 90 355.000 90 762.320 Dinkes 14 Kab/Kota

PersentaseterlaksananyaPengelolaanadministrasi yanggood governance

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Sasaran 1:Mewujudkan TataKelola ManajemenKesehatan yangGood Governance

Page 99: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

1 2 29 8 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Jumlah Dokumen Monev(Dokumen) 0 0 0 0 0 0 0 1 36.840 1 75.000 1 95.000 3 206.840 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

1 2 29 9

Orientasi Perawat,Bidan dan Dokter

tentang PelayananNeonatal Esensial

Jumlah perawat, Bidan danDokter yang mengikuti

orientasi pelayanan neonatal(Orang)

0 0 0 0 0 40 75.480 0 0 40 125.000 40 150.000 120 350.480 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 29 10Peningkatan

pengembangan modelposyandu, PAUD, BKB

Jumlah Kabupaten/Kota yangmengembangkan model

Posyandu, PAUD dan BKBterintegrasi (Kab/Kota)

0 0 0 0 0 0 0 0 0 17 95.000 0 110.000 17 205.000 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

Page 100: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat

Sasaran 2.Menurunnyaangka kematianibu dan anak

Angka KematianAnak dan IbuMelahirkan 1 2 32

Program PeningkatanKeselamatan Ibu

Melahirkan

Cakupan pelayanan Ibu Hamilminimal 4 kali selama

kehamilan (K4)82,1 0 0 85 35.000 90 102.750 90 38.440 90 693.052 90 762.357 90 1.631.599 Dinas

Kesehatan 14 Kab/Kota

1 2 32 4

Peningkatan P4Kmelalui

pengembangankemitraan dengan TP-

PKK

Jumlah Kab/Kota yangmelaksanakan P4K melaluiKemitraan dengan TP-PKK

(Kab/Kota)

0 0 0 17 35.000 0 0 17 38.440 17 45.000 17 60.000 68 178.440 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 32 5

Pendampingansupervisi suportif bidankoordinator Kabupaten

dan Puskesmas

Jumlah Kabupaten/Kota yangmelakukan kegiatan Supervisi

Suportif Bikor (Kab/Kota)0 0 0 0 0 17 102.750 0 0 17 115.000 17 125.000 51 342.750 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat

Sasaran 3.MenurunnyaAngka KesakitanAkibat PenyakitMenular

PrevalensiTuberclosis dari235 menjadi 224per 100.000penduduk;

1 2 22Program Pencegahandan Penanggulangan

Penyakit Menular

Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkap anak

usia 0-11 bulan (%)71,5 0 0 90 143.000 100 124.797 100 626.870 100 940.322 100 1.034.354 100 2.869.343 Dinas

Kesehatan 14 Kab/Kota

PrevalensiMalaria (AnualParacite Index-API) dari 2menjadi 1 per1000 penduduk;

1 2 22 2Pengadaan alat

fogging dan bahan-bahan fogging

Jumlah alat dan bahanfogging yang disediakan

(Unit)0 0 0 1 143.000 0 0 1 189.500 1 150.000 1 175.000 4 657.500 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Prevalensi HIVpada populasidewasa sampaikurang dari 0,5%; Pengadaa Vaksin

Penyakit MenularJumlah bahan vaksin yang

tersedia 0 0 0 0 - 0 0 170 102.000

1 2 22 5Pelayanan pencegahan

dan penanggulanganpenyakit menular

Jumlah kegiatan Pelayananpencegahan dan

penanggulangan penyakitmenular (Kegiatan)

0 0 0 0 0 0 0 0 76.270 1 127.081 1 139.789 2 343.140 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 22 7Pemusnahan/

karantina sumberpenyakit menular

Jumlah kegiatanPemusnahan/karantina

sumber penyakit menular(Kegiatan)

0 0 0 0 0 0 0 1 67.400 1 88.500 1 95.000 5 250.900 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

Page 101: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

1 2 22 8 Peningkatan imunisasi Jumlah kegiatan imunisasi(Kegiatan) 0 0 0 0 0 0 0 1 89.440 1 115.000 1 125.000 3 329.440 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat

Sasaran 3.MenurunnyaAngka KesakitanAkibat PenyakitMenular

PrevalensiTuberclosis dari235 menjadi 224per 100.000penduduk;

1 2 22 9

Peningkatansurveilance

epidemiologi danpenanggulangan

wabah

Jumlah Kab/Kota yangmelasanakan surveilance

apidemiologi danpenanggulangan wabah

(Kab/Kota)

0 0 0 0 0 17 124.797 0 38.440 17 133.100 17 146.410 51 442.747 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

PrevalensiMalaria (AnualParacite Index-API) dari 2menjadi 1 per1000 penduduk;

1 2 22 10

PeningkatanKomunikasi, Informasi

dan edukasi (KIE)pencegahan &pemberantasan

penyakit

Jumlah kegiatan Komunikasi,Informasi dan edukasi (KIE)

pencegahan &pemberantasan penyakit

(Kegiatan)

0 0 0 0 0 0 0 0 63.820 1 75.000 1 95.000 2 233.820 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

Prevalensi HIVpada populasidewasa sampaikurang dari 0,5%;

1 2 21Program

PengembanganLingkungan Sehat

Persentase Rumah Tanggadengan air bersih yang layak

(%)54,4 0 0 0 0 80 28.150 85 157.510 90 332.750 90 366.025 90 884.435 Dinas

Kesehatan 14 Kab/Kota

1 2 21 01Pengkajian

pengembanganlingkungan sehat

Jumlah Desa/Kelurahan yangmelaksanakan Sanitasi TotalBerbasis Masyarakat (STBM) -

(Desa)

117 0 0 0 0 300 28.150 400 86.250 500 65.000 75000 219.615 76.200 399.015 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 21 03 Sosilasisasi kebijkanlingkungan sehat

Jumlah kabupaten/Kota yangmemiliki Peraturan atau

Kebijakan tentang LingkunganSehat (Kab/Kota)

0 0 0 0 0 0 0 0 71.260 2 85.000 2 110.000 4 266.260 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 15 Program Obat danPerbekalan Kesehatan

Persentase ketersediaanObat, perbekalan kesehatan

dan Vaksin (%)70 0 0 0 0 77 1.295.996 80 616.700 83 1.331.000 86 1.464.100 86 4.707.796 Dinkes Provinsi

1 2 15 1 Pengadaan obat danPerbekalan kesehatan

Jenis obat standar yangtersedia 0 0 0 0 0 1 1.295.996 119 500.000 119 500.000 119 1.464.100 358 3.760.096 Dinkes Kendari

1 2 15 02Peningkatan

Pemerataan Obat danPerbekalan Kesehatan

Jumlah Dokumen RKOKab/Kota yang tersedia

(Dokumen)0 0 0 0 0 0 0 1 116.700 1 115.000 1 118.000 3 349.700 Dinkes Kendari

Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat

Sasaran 3.MenurunnyaAngka KesakitanAkibat PenyakitMenular

PrevalensiTuberclosis dari235 menjadi 224per 100.000penduduk;

1 2 16 Program UpayaKesehatan Masyarakat

Persentase Puskesmas yangmelaksanakan minilokakarya

program85 1 389.000 100 443.400 100 0 100 651.090 100 350.000 100 1.039.583 100 2.873.073 Dinkes Provinsi

Page 102: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

PrevalensiMalaria (AnualParacite Index-API) dari 2menjadi 1 per1000 penduduk;

1 2 16 1 Peningkatan kesehatanmasyarakat

Persentase Puskesmas yangmendapatkan pendampingan

Lokakarya Mini0 0 0 0 0 0 0 75 38.440 100 75.000 100 95.000 275 208.440 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Prevalensi HIVpada populasidewasa sampaikurang dari 0,5%; 1 2 16 2

Peningkatan pelayanandan penanggulanganmasalah kesdehatan

Jumlah kegiatan pelayanandan penanggulangan masalah

kesehatan0 0 0 2 411.400 0 0 2 612.650 2 275.000 2 285.000 8 1.584.050 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

PeningkatanPelayanan

LaboratoriumKesehatan

Jumlah kegiatan pelayanan diLaboratorium Kesehatan

(Keg)0 1 389.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 389.000 Dinas

Kesehatan

Pengadaan SaranKesehatan

Jumlah sarana kesehatanyang tersedia (Unit) 0 0 0 3 32.000 0 0 0 0 0 0 0 0 3 32.000 Dinas

Kesehatan

1 2 34 Program UpayaKesehatan Perorangan

Persentase Fasyankes yangterkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)

25 0 0 0 0 75 609.152 100 712.790 100 908.495 100 1.044.769 100 3.275.206 DinasKesehatan Provinsi

1 2 34 1

PeningkatanPelayanan

LaboratoriumKesehatan

Jumlah kegiatan pelayanan diLaboratorium Kesehatan 1 0 0 0 0 1 609.152 1 631.400 1 615.000 1 650.000 4 2.505.552 Dinkes Labkes

1 2 34 2Peningkatan

Pelayanan KesehatanRujukan

Jumlah kegiatan penataansistem rujukan 6 6 0 0 0 0 0 0 81.390 24 115.000 24 125.000 54 321.390 Dinkes 17 Kab/Kota

1 2 20 Program PerbaikanGizi Masyarakat

Persentase Cakupanpemantauan pertumbuhanBalita di Posyandu (D/S)

70,3 0 0 0 0 85 30.525 85 189.880 85 771.692 85 887.446 85 1.879.543 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 20 2 Pemberian tambahanmakanan dan vitamin

Jumlah Balita Gizikurang/Buruk yang

mendapatkan PMT (Balita)0 0 0 0 0 0 0 0 151.440 270 155.000 280 175.000 280 481.440 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Tujuan 2.Peningkatanderajat kesehatanmasyarakat

Sasaran 4.MenurunkanPrevalensiKekurangan Gizi(Gizi Kurang &Gizi Buruk)menjadi kurangdari 15% danprevalensi AnakBalita Pendekmenjadi kurangdari 32%

Prevalensikekurangan gizi(gizi kurang dangizi buruk) dari23,8% tahun 2010menjadi kurangdari 15% tahun2018

Page 103: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

1 2 20 3

PenanggulanganKurang Energi Protein

(KEP), Anemia GiziBesi, Gangguan Akibat

Kurang Yodium(GAKY), kurang

Vitamin A, &Kekurangan zat gizi

mikro lainnya

Jumlah kegiatanPenanggulangan Kurang

Energi Protein (KEP), AnemiaGizi Besi, Gnagguan Akibat

Kurang Yodium (GAKY),kurang Vitamin A, &

Kekurangan zat gizi mikrolainnya

0 0 0 0 0 0 0 1 38.440 1 65.000 1 75.000 3 178.440 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 20 4

Pemberdayaanmasyarakat tentangkeluarga sadar gizi

(Kadarzi)

Jumlah Puskesmasyangmengembangkan RumahPemulihan Gizi (Pusk.)

10 0 0 0 0 30 30.525 0 0 60 112.500 75 125.000 165 268.025 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

Sasaran 5.MeningkatnyaDesa Siaga Aktif

Persentase DesaSiaga Aktif 65%

1 2 19

Program PromosiKesehatan danPemberdayaan

Masyarakat

Presentase Desa/Kelurahanyang mengembangkan UKBM

aktif38,7 0 0 66,2 100.000 80 2.001.753 85 1.163.410 90 784.313 90 695.448 90 4.744.924 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

1 2 19 1Pengembangan MediaPromosi dan Informasi

Sadar Hidup Sehat

Jumlah paket media promosidan informasi Sadar HidupSehat yang tersedia (Paket)

3 0 0 0 0 3 395.592 3 159.140 3 65.000 3 85.000 12 704.732 Dinkes 17 Kab/Kota

1 2 19 3Penyuluhan

masyarakat Pola HidupSehat

Jumlah kegiatan penyuluhanmasyarakat Pola Hidup

Sehat0 0 0 1 100.000 1 1.118.048 1 774.300 1 115.000 1 120.000 5 2.227.348 Dinkes 17 Kab/Kota

1 2 19 5 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Jumlah Dokumen hasil Monev(Dokumen) 0 0 0 0 0 14 256.210 14 76.880 14 75.000 14 110.000 56 518.090 Dinkes 17 Kab/Kota

Sasaran 5.MeningkatnyaDesa Siaga Aktif

Persentase DesaSiaga Aktif 65%

1 2 19 6Sosialisasi "AkuBangga Aku Tau"

(ABAT)

Jumlah kegiatan sosialisasiABAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

Peningkatanpendidikan tenaga

penyuluh kesehatan

Jumlah tenakes yang dilatihsebagai penyuluh kesehatan 0 0 0 0 0 204 231.903 0 114.650 68 115.000 85 125.000 357 586.553 Dinas

Kesehatan

Pengembanganpemberdayaan bidang

kesehatan melaluidesa sehat cerdas

Jumlah Kab/Kota yangmengembangkan desa sehat

cerdas12,75 0 0 0 0 0 0 17 38.440 0 0 0 0 17 38.440

1 2 28 Program PeningkatanKapasitas Perempuan Persentase kegiatan pameran 0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20.000 Dinas

Kesehatan Kendari

Tujuan 3.Peningkatankesadarankemauan dankemandirianmasyarakat untukhidup sehat

Tujuan 3.Peningkatankesadarankemauan dankemandirianmasyarakat untukhidup sehat

Page 104: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

1 2 28 04 Pemeran DalamRangka HARGANAS

Frekwensi Pameran yangdilaksanakan 0 1 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 20.000 Dinas

Kesehatan Kendari

Persentasemasyarakatmiskin yangmendapatkanPelayananKesehatan100%

1 2 33

Program PeningkatanYankes Perorangan

Bebas Biaya(BAHTERAMAS)

Persentase masyarakatmiskin yang mendapatkanpenjaminan pembiayaan

Pelayanan Kesehatan (%)

100 100 282.625 100 41.490 100 100.350 100 119.840 100 409.593 100 479.781 100 1.433.679 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 33 1

Penyediaan jaminanpelayanan kesehatanbagi masyarakat tidakmampu (Pembebasan

Biaya Pengobatan/Bahtermas)

Jumlah penduduk tidakmampu yang mendapatkanprogram Pembebasan Biaya

Pengobatan (Orang)

159.518 159.518 282.625 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 159.518 282.625 SekretariatDaerah 17 Kab/Kota

1 2 33 2Koordinasi dan

konsolidasi SistemJaminan Kesehatan

Jumlah Dokumen koordinasidan konsolidasi Sistem

Jaminan Kesehatan(Dokumen)

0 0 0 0 0 0 0 0 80.400 1 75.000 1 95.000 2 250.400 DinasKesehatan 17 Kab/Kota

1 2 33 3 Monitoring, evaluasidan pelaporan

Jumlah Dokumen hasil MonevPBP (Dokumen) 0 0 0 1 41.490 14 100.350 14 39.440 14 334.593 14 384.781 57 900.654 Dinas

Kesehatan 17 Kab/Kota

1 2 5Program Peningkatan

Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Cakupan SDM aparatur/ SDMyang lulus pendidikankompetensi spesifiktupoksi/profesi (%)

100 100 220.000 100 300.000 100 350.000 100 400.000 100 400.000 100 400.000 100 2.070.000 DinasKesehatan Luar Daerah

1 2 5 1 Pendidikan danpelatihan formal

Jumlah tenaga kesehatanyang mengkuti program

pendidikan dan pelatihanformal (Orang)

5 5 220.000 5 300.000 7 350.000 8 400.000 8 400.000 8 400.000 41 2.070.000 DinasKesehatan Luar Daerah

Jumlah 58 36 4.037.400 52 6.607.637 76 20.177.778 84 15.381.122 81 15.863.926 81 17.366.119 85 79.433.982

Kendari, 20 Januari 2016

Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

Rasio dokter per100 ribu penduduk

Tujuan 4.Meringankanbebanpembiayaankesehatan padagolonganmasyarakattertentu

Sasaran 6.Meningkatkanakses pelayanankesehatan padagolonganmasyarakattertentu

Tujuan 5.MeningkatkanketersediaanSDM Kesehatansesuaikebutuhhan

Sasarn 7.Terpenuhinyatenaga yangmemilikikompetensi diDaerah Sulit danterpencil sertafasilitas pelayanankesehatan

Page 105: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun -2 (2014) Tahun -3 (2015) Tahun -4 (2016) Tahun -5 (2017) Tahun -6 (2018) Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tujuan 1.Peningkatanmanajemen dankelembagaanpelayanankesehatan yangterakreditasi danmenjadi badanlayanan umum

Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Kode Program dan KegiatanIndikator Kinerja

Program/Kegiatan(Outcome/Output)

DataCapaian

pada tahunAwal

Perencanaan

Tahun – 1 (2013)Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit KerjaSKPD

PenanggungJawab

Lokasi

dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003

Page 106: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tertata layananadministrasiperkantoran

100% 100% 1.575.000 100% 1.184.555 100% 1.467.115 100% 1.687.183 100% 1.940.260 100% 2.231.299 100% 10.085.412 Dinas Kesehatan

Persentase pelayananadministrasiperkantoran (%)

100 100 887.800 100 839.600 100 1.302.701 100 1.497.185 12 1.685.078 12 1.937.462 100 8.149.826 Dinas Kesehatandan UPTD

Tersedia sarana danprasarana aparatur

100% 100% 230.500 100% 3.611.973 100% 2.408.405 100% 2.769.665 100% 3.185.115 100% 3.662.883 100% 15.868.541 Dinas Kesehatan

PersentaseKeterpenuhan SaranaPrasarana Perkantoran(%)

100 100 1.821.100 100 2.531.380 100 2.994.405 100 3.435.166 100 3.945.440 100 4.517.257 100 19.244.748 Dinkes

Terlaksana peningkatandisiplin aparaturkesehatan

0 0 178.200 100% 196.020 100% 165.000 100% 181.500 100% 199.650 100% 219.615 100% 1.139.985 Dinas Kesehatan

Cakupan SDM Aparaturyang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (%)

0 0 0 100 267400 0 0 100 199.650 100 0 100 0 100 467.050 Dinkes

Meningkat kapasitassumbrdaya Aparatur 100% 100% 85.000 100%  220.333 100% 326.700 100%  359.370 100%  395.307 100%  434.838 100% 1.821.548 Dinas Kesehatan

Cakupan SDM aparatur/SDM yang luluspendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(%)

100 100 270.000 100 200.000 100 373.750 100 373.750 100 373.750 100 373.750 100 1.965.000 Dinkes

4

ProgramPeningkatanKapasitas Sumberdaya Aparatur

1Program pelayananadministrasiperkantoran

2

ProgramPeningkatan saranadan prasaranaaparatur

3ProgramPeningkatan DisiplinAparatur

REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN

NoProgram dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Kondisi Akhir periodeRPJMD

Page 107: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1Program pelayananadministrasiperkantoran

NoProgram dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Kondisi Akhir periodeRPJMD

Programpeningkatan danpengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja

Tersedia laporancapaian kinerja setiaptahun

100% 100% 10.000 100% 8.250 100% 7.935 100% 9.125 100% 10.494 100% 12.068 100% 57.872 Dinas Kesehatan

ProgramPeningkatan danPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

Cakupan LaporanKinerja dan Keuanganyang terselesaikan TepatWaktu (%)

100 100 6.000 100 5.000 100 7.935 100 9.125 100 10.494 100 12.068 100 50.622 Dinkes

Tersedia dokumenperencanaan tahunanSKPD

100% 100% 0 100% 11.000 100% 19.838 100% 22.813 100% 26.235 100% 30170 100% 110.056 Dinas Kesehatan

Cakupan DokumenPerencanaan yangdisusun dan dievaluasi(%)

100 100 15.000 100 10.000 100 19.838 100 22.813 100 26.235 100 30.170 100 124.056 Dinkes

Tersedia dokumen hasilkajian dan rumusandokumen kebijakan(dokumen)

0 0 0 100% 241.120 1 330.614 1 380.206 1 437.236 1 502822 5 1.891.998 Dinas Kesehatan

Persentase Ketersediaandokumen hasil kajiandan rumusan dokumenkebijakan

100 100 32.000 100 206.250 100 410.364 100 458.919 100 511.506 100 574.106 100 2.193.145 Dinkes

Terlaksana penataanadministrasi dankepastian hukum dibidang kesehatan

0 0 0 100% 50.000 100% 52.500 100% 55.125 100% 57.881 100% 60775 100% 276.281 Dinas Kesehatan

7

Program Kebijakandan ManajemenPembangunanKesehatan

Program ditiadakan karena tidak ada alokasi anggaran selama 4 tahun

8

ProgramPeningkatanadministrasi danHukum Kesehatan

5

6ProgramPeningkatan SistemPerencanaan SKPD

Page 108: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1Program pelayananadministrasiperkantoran

NoProgram dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Kondisi Akhir periodeRPJMD

Tersedia informasi dandata program kesehatanyang efektif

0 0 0 100% 150.000 100% 157.500 100% 165.375 100% 173.644 100% 182.326 100% 828.845 Dinas Kesehatan

PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)

0 0 0 0 0 100 157.500 100 165.375 100 173.644 100 182.326 100 678.845 Dinkes

ProgramStandarisasiPelayananKesehatanMasyarakat

Persentase fasilitaspelayanan kesehatanterakreditasi

0 0 0 10% 100.000 10% 105.000 10% 110.250 10% 115.763 10% 121.551 100% 552.564 Dinas Kesehatan

ProgramStandarisasiPelayananKesehatan

Persentase UPT Dinkesyang terakreditasi (%)

0 0 0 0 0 50 105.000 100 110.250 100 115.763 100 121.551 100 452.564 Dinkes

Tersedia Labkes,Bapelkes menjadi BLU(lembaga)

0 0 0 50% 250.000 50% 262.500 0 0 0 0 100% 512.500 Dinas Kesehatan

PersentaseTerbentuknya UPTDinkes menjadi BadanLayanan Umum Daerah(BLUD) (%)

0 0 0 0 0 35 87.500 35 175.000 35 175.000 35 175.000 35 612.500 Dinkes

9

ProgramPengembanganSistem InformasiKesehatan Terpadudan SistemKesehatan Provinsi

10

11

ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan, Bapelkesdan InstalasiFarmasi

Page 109: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1Program pelayananadministrasiperkantoran

NoProgram dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Kondisi Akhir periodeRPJMD

Meningkat cakupanpelayanan Ibu Hamilminimal 4 kali selamakehamilan

82,1% 84% 6.682.480 87% 520.700 90% 572.770 90% 630.047 90% 693.052 90% 762.357 90% 9.861.406

Cakupan pelayanan IbuHamil minimal 4 kaliselama kehamilan (K4)

82,1 0 0 0 0 90 572.770 90 630.047 90 693.052 90 762.357 90 2.658.226 Dinkes

Program KesehatanAnak

Cakupan kunjunganneonatal lengkap 

83,9% 85,1% 0 0% 0 90% 1.012.575 90% 1.164.462 90% 1.339.130 90% 1.540.000 90% 5.056.167 Dinas Kesehatan

ProgramPeningkatanPelayananKesehatan AnakBalita

Cakupan KunjunganNeonatal Lengkap (%)

83,9 0 0 0 0 90 1.012.575 90 1.164.461 90 1.339.130 90 1.540.000 90 5.056.166 Dinkes

Cakupan desa siaga aktif 38,7% 52,5% 574.325 66,24% 600.120 80% 522.500 85% 574.750 90% 632.225 90% 695.448 90% 3.599.368 Dinas Kesehatan

PresentaseDesa/Kelurahan yangmengembangkan UKBMaktif

38,7 52,5 20.000 66,2 100.000 80 637.501 85 707.000 90 784.313 90 695.448 90 2.944.262 Dinkes

 Cakupan pelayananimunisasi dasar anakusia 0-11 bukan

71,50% 100% 9.721.855 100% 98.615 100% 777.125 100% 854.838 100% 940.322 100% 1.034.354 100% 13.427.109 Dinas Kesehatan

Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkapanak usia 0-11 bulan (%)

71,5 85 159.525 90 44.550 100 777.126 100 854.838 100 940.322 100 1.034.354 100 3.810.715 Dinkes

Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat

15

ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular

12

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan

13

14

Page 110: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1Program pelayananadministrasiperkantoran

NoProgram dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Kondisi Akhir periodeRPJMD

Cakupan rumah tanggadengan air bersih yanglayak

54,4% 62,9% 0 70% 250.000 80% 275.000 85% 302.500 90% 332.750 90% 366.025 90% 1.526.275

Persentase RumahTangga dengan airbersih yang layak (%)

54,4 0 0 0 80 275.000 85 302.500 90 332.750 90 366.025 90 1.276.275 Dinkes

Persentase ketersediaanobat, perbekalankesehatan dan Vaksin

78% 0 2.057.030 100% 1.204.720 100% 1.100.000 100% 1.210.000 100% 1.331.000 100% 1.464.100 100% 8.366.850 Dinas Kesehatan

Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin(%)

70 0 0 0 0 77 1.100.000 80 1.210.000 83 1.331.000 86 1.464.100 86 5.105.100 Dinkes

Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program

85% 100% 1.519.950 100% 665.250 100% 287.500 100% 330.625 100% 380.219 100% 437.252 100% 3.620.796 Dinas Kesehatan

Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program

85 0 0 100 661.400 100 740.040 100 828.419 100 927.792 100 1.039.583 100 4.197.234 Dinkes

Terlaksna pelayanankesehatan di LabkesKendari (1 tahun)

1 1 0 0% 0 1 686953 1 789.995 1 908.495 1 1.044.769 6 3.430.212 Dinas Kesehatan

Persentase Fasyankesyang terkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)

25 25 389.000 0 0 75 686.953 100 789.995 100 908.495 100 1.044.769 100 3.819.212 Dinkes

18Program UpayaKesehatanMasyarakat

19Program UpayaKesehatanPerorangan

16ProgramPengembanganLingkungan Sehat

17Program Obat danPerbekalanKesehatan

Page 111: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1Program pelayananadministrasiperkantoran

NoProgram dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018

Kondisi Akhir periodeRPJMD

 Terlasana cakupanpemantauanpertumbuhan balita diPosyandu (D/S)

70,3% 0 0 80% 507.400 85% 583510 85% 671.037 85% 771.692 85% 887.446 85% 3.421.085 Dinas Kesehatan

Persentase Cakupanpemantauanpertumbuhan Balita diPosyandu (D/S)

70,3 0 0 0 0 85 583.510 85 671.037 85 771.692 85 887.446 85 2.913.685 Dinkes

100% 20.000 0% 0 0 0 0 0 20.000 Dinas Kesehatan

Persentase kegiatanpameran

0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 20.000 Dinkes

ProgramPembebasan biayapengobatan dansistem jaminankesehatan lainnya

Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkan PelayananKesehatan

100% 0 0 100% 13.834.356 100% 14.923.210 100% 17.161.692 100% 19.735.945 100% 22.696.337 100% 88.351.540 Dinas Kesehatan

ProgramPeningkatan YankesPerorangan BebasBiaya(BAHTERAMAS)

Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkanpenjaminan pembiayaanPelayanan Kesehatan(%)

100 100 8.517.121 100 13.774.912 100 14.603.888 100 16.794.471 100 19.313.642 100 22.210.687 100 95.214.721 Dinkes

22.654.340 23.654.412 25.991.750 29.375.433 33.548.534 38.325.660 173.550.129

58 44 12.137.546 48 18.640.492 76 26.448.356 84 30.400.001 81 34.359.098 81 38.968.459 89 160.953.952

Kendari, 27 November 2015Keterangan :

Hasil Revisi Renstra Dinkes Kepala Dinas KesehatanRPJMD Prov Sultra 2013 - 2018 Provinsi Sulawesi TenggaraBaru di Renstra

dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003

22

Jumlah

20Program PerbaikanGizi Masyarakat

21

ProgramPeningkatanKapasitasPerempuan

Page 112: Download [1.34 MB]
Page 113: Download [1.34 MB]
Page 114: Download [1.34 MB]
Page 115: Download [1.34 MB]
Page 116: Download [1.34 MB]
Page 117: Download [1.34 MB]
Page 118: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1Program pelayananadministrasiperkantoran

Persentase pelayananadministrasiperkantoran (%)

100 100 1.210.775 100 1.257.450 100 2.728.423 100 1.669.557 12 1.841.329 12 2.121.394 100 10.828.928 Dinas Kesehatan

2

ProgramPeningkatan saranadan prasaranaaparatur

PersentaseKeterpenuhan SaranaPrasarana Perkantoran(%)

100 100 1.828.100 100 3.596.587 100 11.547.036 100 7.503.142 100 5.188.963 100 5.425.458 100 35.089.286 Dinas Kesehatan

3ProgramPeningkatan DisiplinAparatur

Cakupan SDM Aparaturyang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (%)

0 0 0 100 259.760 0 0 100 387.075 100 390.000 100 0 100 1.036.835 Dinas Kesehatan

4

ProgramPeningkatanKapasitas Sumberdaya Aparatur

Cakupan SDM aparatur/SDM yang luluspendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(%)

100 100 220.000 100 300.000 100 350.000 100 400.000 100 400.000 100 400.000 100 2.070.000 Dinas Kesehatan

5

ProgramPeningkatan danPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

Cakupan LaporanKinerja dan Keuanganyang terselesaikan TepatWaktu (%)

100 100 6.375 100 7.000 100 8.160 100 10.000 100 10.000 100 10.000 100 51.535 Dinas Kesehatan

6ProgramPeningkatan SistemPerencanaan SKPD

Cakupan DokumenPerencanaan yangdisusun dan dievaluasi(%)

100 100 19.350 100 14.000 100 5.000 100 5.000 100 26.235 100 10.000 100 79.585 Dinas Kesehatan

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMD

REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN

No Program danKegiatan

Indikator KinerjaProgram

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Page 119: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

7

Program Kebijakandan ManajemenPembangunanKesehatan

Persentase Ketersediaandokumen hasil kajiandan rumusan dokumenkebijakan

100 100 32.675 100 356.550 100 1.170.206 100 791.944 100 762.644 100 788.040 100 3.902.059 Dinas Kesehatan

8

ProgramPengembanganSistem InformasiKesehatan Terpadudan SistemKesehatan Provinsi

PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)

0 0 0 0 0 100 0 100 104.380 100 91.538 100 107.364 100 303.282 Dinas Kesehatan

9

ProgramStandarisasiPelayananKesehatan

Persentase UPT Dinkesyang terakreditasi (%) 0 1 28.500 1 53.400 50 0 100 94.075 100 134.000 100 155.000 100 464.975 Dinas Kesehatan

10

ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan, Bapelkesdan InstalasiFarmasi

PersentaseTerbentuknya UPTDinkes menjadi BadanLayanan Umum Daerah(BLUD) (%)

0 0 0 0 0 35 0 35 102.580 35 203.000 35 220.000 35 525.580 Dinas Kesehatan

11

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan

Cakupan pelayanan IbuHamil minimal 4 kaliselama kehamilan (K4)

82,1 0 0 85 35.000 90 102.750 90 38.440 90 693.052 90 762.357 90 1.631.599 Dinas Kesehatan

12

ProgramPeningkatanPelayananKesehatan AnakBalita

Cakupan KunjunganNeonatal Lengkap (%) 83,9 0 0 0 0 90 75.480 90 36.840 90 295.000 90 355.000 90 762.320 Dinas Kesehatan

13

Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat

PresentaseDesa/Kelurahan yangmengembangkan UKBMaktif

38,7 0 0 66,2 100.000 80 2.001.753 85 1.163.410 90 784.313 90 695.448 90 4.744.924 Dinas Kesehatan

Page 120: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

14

ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular

Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkapanak usia 0-11 bulan (%)

71,5 0 0 90 143.000 100 124.797 100 626.870 100 940.322 100 1.034.354 100 2.869.343 Dinas Kesehatan

15ProgramPengembanganLingkungan Sehat

Persentase RumahTangga dengan airbersih yang layak (%)

54,4 0 0 0 0 80 28.150 85 157.510 90 332.750 90 366.025 90 884.435 Dinas Kesehatan

16Program Obat danPerbekalanKesehatan

Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin(%)

70 0 0 0 0 77 1.295.996 80 616.700 83 1.331.000 86 1.464.100 86 4.707.796 Dinas Kesehatan

17Program UpayaKesehatanMasyarakat

Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program

85 1 389.000 100 443.400 100 0 100 651.090 100 350.000 100 1.039.583 100 2.873.073 Dinas Kesehatan

18Program UpayaKesehatanPerorangan

Persentase Fasyankesyang terkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)

25 0 0 0 0 75 609.152 100 712.790 100 908.495 100 1.044.769 100 3.275.206 Dinas Kesehatan

19 Program PerbaikanGizi Masyarakat

Persentase Cakupanpemantauanpertumbuhan Balita diPosyandu (D/S)

70,3 0 0 0 0 85 30.525 85 189.880 85 771.692 85 887.446 85 1.879.543 Dinas Kesehatan

20

ProgramPeningkatanKapasitasPerempuan

Persentase kegiatanpameran 0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20.000 Dinas Kesehatan

Page 121: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

21

ProgramPeningkatan YankesPerorangan BebasBiaya(BAHTERAMAS)

Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkanpenjaminanpembiayaan PelayananKesehatan (%)

100 100 282.625 100 41.490 100 100.350 100 119.840 100 409.593 100 479.781 100 1.433.679 Dinas Kesehatan

Jumlah 61 38 4.037.400 54 6.607.637 79 20.177.778 88 15.381.123 85 15.863.926 85 17.366.119 89 79.433.983

Kendari, 20 Januari 2016

Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003

Page 122: Download [1.34 MB]
Page 123: Download [1.34 MB]
Page 124: Download [1.34 MB]
Page 125: Download [1.34 MB]
Page 126: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1

Program Kebijakandan ManajemenPembangunanKesehatan

Persentase Ketersediaandokumen hasil kajiandan rumusan dokumenkebijakan

100 100 32.675 100 356.550 100 1.170.206 100 791.944 100 762.644 100 788.040 100 3.902.059 Dinas Kesehatan

2

ProgramPengembanganSistem InformasiKesehatan Terpadudan SistemKesehatan Provinsi

PersentaseKabupaten/Kota danFasyakes yangmengembangkan SistemInformasi Kesehatan (%)

0 0 0 0 0 100 0 100 104.380 100 91.538 100 107.364 100 303.282 Dinas Kesehatan

3

ProgramStandarisasiPelayananKesehatan

Persentase UPT Dinkesyang terakreditasi (%) 0 1 28.500 1 53.400 50 0 100 94.075 100 134.000 100 155.000 100 464.975 Dinas Kesehatan

4

ProgramPengembanganKelembagaanLaboratoriumKesehatan, Bapelkesdan InstalasiFarmasi

PersentaseTerbentuknya UPTDinkes menjadi BadanLayanan Umum Daerah(BLUD) (%)

0 0 0 0 0 35 0 35 102.580 35 203.000 35 220.000 35 525.580 Dinas Kesehatan

5

ProgramPeningkatanKeselamatan IbuMelahirkan

Cakupan pelayanan IbuHamil minimal 4 kaliselama kehamilan (K4)

82,1 0 0 85 35.000 90 102.750 90 38.440 90 693.052 90 762.357 90 1.631.599 Dinas Kesehatan

6

ProgramPeningkatanPelayananKesehatan AnakBalita

Cakupan KunjunganNeonatal Lengkap (%) 83,9 0 0 0 0 90 75.480 90 36.840 90 295.000 90 355.000 90 762.320 Dinas Kesehatan

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMD

REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN

No Program danKegiatan

Indikator KinerjaProgram

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Page 127: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

7

Program PromosiKesehatan danPemberdayaanMasyarakat

PresentaseDesa/Kelurahan yangmengembangkan UKBMaktif

38,7 0 0 66,2 100.000 80 2.001.753 85 1.163.410 90 784.313 90 695.448 90 4.744.924 Dinas Kesehatan

8

ProgramPencegahan danPenanggulanganPenyakit Menular

Cakupan PelayananImunisasi Dasar lengkapanak usia 0-11 bulan (%)

71,5 0 0 90 143.000 100 124.797 100 626.870 100 940.322 100 1.034.354 100 2.869.343 Dinas Kesehatan

9ProgramPengembanganLingkungan Sehat

Persentase RumahTangga dengan airbersih yang layak (%)

54,4 0 0 0 0 80 28.150 85 157.510 90 332.750 90 366.025 90 884.435 Dinas Kesehatan

10Program Obat danPerbekalanKesehatan

Persentase ketersediaanObat, perbekalankesehatan dan Vaksin(%)

70 0 0 0 0 77 1.295.996 80 616.700 83 1.331.000 86 1.464.100 86 4.707.796 Dinas Kesehatan

11Program UpayaKesehatanMasyarakat

Persentase Puskesmasyang melaksanakanminilokakarya program

85 1 389.000 100 443.400 100 0 100 651.090 100 350.000 100 1.039.583 100 2.873.073 Dinas Kesehatan

12Program UpayaKesehatanPerorangan

Persentase Fasyankesyang terkareditasi (RS &Puskesmas) - (%)

25 0 0 0 0 75 609.152 100 712.790 100 908.495 100 1.044.769 100 3.275.206 Dinas Kesehatan

13 Program PerbaikanGizi Masyarakat

Persentase Cakupanpemantauanpertumbuhan Balita diPosyandu (D/S)

70,3 0 0 0 0 85 30.525 85 189.880 85 771.692 85 887.446 85 1.879.543 Dinas Kesehatan

Page 128: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Kondisi Akhir periodeRPJMDNo Program dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

14

ProgramPeningkatanKapasitasPerempuan

Persentase kegiatanpameran 0 100 20.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 20.000 Dinas Kesehatan

15

ProgramPeningkatan YankesPerorangan BebasBiaya(BAHTERAMAS)

Persentase masyarakatmiskin yangmendapatkanpenjaminanpembiayaan PelayananKesehatan (%)

100 100 282.625 100 41.490 100 100.350 100 119.840 100 409.593 100 479.781 100 1.433.679 Dinas Kesehatan

Jumlah 52 20 752.800 36 1.172.840 77 5.539.159 83 5.406.349 84 8.007.399 84 9.399.267 85 30.277.814

Kendari, 20 Januari 2016

Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003

Page 129: Download [1.34 MB]
Page 130: Download [1.34 MB]
Page 131: Download [1.34 MB]
Page 132: Download [1.34 MB]

Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000 Target Rp. 000

1Program pelayananadministrasiperkantoran

Persentase pelayananadministrasiperkantoran (%)

100 100 1.210.775 100 1.257.450 100 2.728.423 100 1.669.557 12 1.841.329 12 2.121.394 100 10.828.928 Dinas Kesehatan

2

ProgramPeningkatan saranadan prasaranaaparatur

PersentaseKeterpenuhan SaranaPrasarana Perkantoran(%)

100 100 1.828.100 100 3.596.587 100 11.547.036 100 7.503.142 100 5.188.963 100 5.425.458 100 35.089.286 Dinas Kesehatan

3ProgramPeningkatan DisiplinAparatur

Cakupan SDM Aparaturyang memenuhistandar/kaidah disiplinaparatur (%)

0 0 0 100 259.760 0 0 100 387.075 100 390.000 100 0 100 1.036.835 Dinas Kesehatan

4

ProgramPeningkatanKapasitas Sumberdaya Aparatur

Cakupan SDM aparatur/SDM yang luluspendidikan kompetensispesifik tupoksi/profesi(%)

100 100 220.000 100 300.000 100 350.000 100 400.000 100 400.000 100 400.000 100 2.070.000 Dinas Kesehatan

5

ProgramPeningkatan danPengembanganSistem PelaporanCapaian Kinerja danKeuangan

Cakupan LaporanKinerja dan Keuanganyang terselesaikan TepatWaktu (%)

100 100 6.375 100 7.000 100 8.160 100 10.000 100 10.000 100 10.000 100 51.535 Dinas Kesehatan

6ProgramPeningkatan SistemPerencanaan SKPD

Cakupan DokumenPerencanaan yangdisusun dan dievaluasi(%)

100 100 19.350 100 14.000 100 5.000 100 5.000 100 26.235 100 10.000 100 79.585 Dinas Kesehatan

Jumlah 83 83 3.284.600 100 5.434.797 83 14.638.619 100 9.974.774 85 7.856.527 85 7.966.852 100 49.156.169

Kendari, 20 Januari 2016

Kepala Dinas KesehatanProvinsi Sulawesi Tenggara

dr. H.Asrum Tombili, M.KesPembina Utama Madya, IV/cNIP.19580130 198703 1 003

Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018Kondisi Akhir periode

RPJMD

REVISI INDIKASI RENCANA PROGRAM LINTAS SKPD PADA RENSTRA DINAS KESEHATAN

NoProgram dan

KegiatanIndikator Kinerja

Program

KondisiAwal

(RPJMD)

Target Kinerja Program dari Kerangka Pendanaan (Rp.000)

Unit Kerja SKPDPenanggung JawabTahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Page 133: Download [1.34 MB]