makalah manajemen keuangan

25
KATA PENGANTAR Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang sudah memberi taufik, hidayah, serta inayah sehingga kita semua masih bisa beaktifitas sebagaimana seperti biasanya termasuk juga dengan penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah Manajemen Keuangan dengan judul “Tingkat Bunga dan Penilaian Obligasi” yang merupakan salah satu tugas terstruktur Manajemen Keuangan pada semester tiga. Dalam menyelesaikan tugas ini. Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh kareana itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Rizka Fitriasari, MSA., Ak selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan yang telah memberi tugas ini dan hal itu sangat bermanfaat bagi penulis karena telah menambah wawasan kepada saya selaku penulis. 2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat. Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun demikian telah memberikan manfaat bagi tim penulis. Akhir kata kami selaku tim penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan sran yang bersifat membangun akan Tim Penulis terima dengan senang hati

description

manajemen keuangan

Transcript of makalah manajemen keuangan

Page 1: makalah manajemen keuangan

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang sudah memberi taufik, hidayah, serta

inayah sehingga kita semua masih bisa beaktifitas sebagaimana seperti biasanya termasuk

juga dengan penulis, hingga penulis bisa menyelesaikan tugas pembuatan makalah

Manajemen Keuangan dengan judul “Tingkat Bunga dan Penilaian Obligasi” yang

merupakan salah satu tugas terstruktur Manajemen Keuangan pada semester tiga.

Dalam menyelesaikan tugas ini. Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan

masukan dari berbagai pihak. Oleh kareana itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis ingin

menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Rizka Fitriasari, MSA., Ak selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan yang

telah memberi tugas ini dan hal itu sangat bermanfaat bagi penulis karena telah

menambah wawasan kepada saya selaku penulis.

2. Pihak-pihak yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut

membantu sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang

tepat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan,

namun demikian telah memberikan manfaat bagi tim penulis. Akhir kata kami selaku tim

penulis berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan sran yang

bersifat membangun akan Tim Penulis terima dengan senang hati

Malaang, 21 Oktober 2015

Tim Penulis

Page 2: makalah manajemen keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam bentuknya yang paling dasar, suatu obligasi adalah instrumen keuangan yang

sederhana. Anda meminjamkan perusahaan sejumlah uang, misalnya $1000. Perusahaan

kemudian membayarkan bunga kepada anda secara teratur, dan suatu hari di masa yang akan

datang, perusahaan akan membayarkan nilai yang pertama kali dipinjam dari anda, yaitu

$1000 tadi. Akan tetapi, obligasi mempunyai beberapa bentuk yang lebih rumit dan pada

tahun 2008, obligasi bernama mortgage-backed security atau MBS telah menyebabkan

kekacauan dalam sistem keuangan dunia.

Obligasi umumnya mendapatkan bunga yang tetap yang disebut dengan kupon.

Karena obligasi mendapatkan bunga yang besarnya tetap, maka obligasi juga termasuk dalam

investasi dengan pendapatan tetap. Istilah pendapatan tetap ini sering menyesatkan investor

yang beranggapan bahwa nilai investasinya tidak akan berkurang bahkan selalu akan

bertambah dengan pendapatan tetap ini. Kenyataannya nilai investasinya dapat berkurang

dari nilai investasi awalnya. Contohnya adalah banyak investor tertarik membeli reksa dana

pendapatan tetap yang isinya berupa beberapa obligasi, dengan pemikiran akan memberikan

pendapatan yang tetap di samping investasi awal yang tetap tidak berubah. Misalnya mereka

menginvestasikan dana sebesar Rp1 juta dan penyelenggara reksa dana menyatakan dari

pengalaman-pengalaman masa lalu, reksa dana ini memberikan return sebesar 20% per tahun

dengan perbandingan return dari deposito hanya sebesar 6% setahun pada saat itu. Tertarik

dengan perbandingan return ini, banyak inevestor memasukkan dana mereka ke reksa dana

pendapatan tetap dibandingkan ke deposito pada tahun 2004. Pertengahan tahun 2005, isu

pemerintah akan menaikkan suku bunga merebak di pasar dan harga-harga obligasi mulai

merosot turun. Drastisnya adalah triliunan rupiah ditarik oleh investor dari reksa dana

pendapatan tetap. Akibatnya nilai bersih reksa dana pendapatan tetap ini turun. Kenyataannya

nilai Rp1 juta yang diinvestasikan beberapa bulan yang lalu pada saat itu turun menjadi

kurang dari Rp1 juta. Investor menjadi kecewa karena anggapan mereka akan mendapatkan

pendapatan yang tetap dengan investasi awal yang tidak akan berkurang, kenyataannya

sekarang investasi mereka menyusut. Di mana permasalahannya? Sebenarnya reksa dana ini

sudah memberikan pendapatan tetap dari nilai bunga yang diberikan oleh obligasi-

obligasinya. Akan tetapi pendapatan tetap bunga ini lebih kecil dari besarnya penurunan

Page 3: makalah manajemen keuangan

harga-harga obligasinya, sehingga total return yang diperoleh investor menjadi negatif

dengan akibat mengurangi nilai investasi awalnya.

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari obligasi dan penilaian obligasi ?

2. Apa saja karakteristik – karakteristik dari obligasi ?

3. Apa yang dimaksud dengan peringkat obligasi ?

4. Apa saja jenis – jenis dari obligasi ?

5. Apa pengertian dari pasar obligasi ?

6. Apa yang dimaksud dengan inflasi dan tingkat bunga ?

7. Apa saja yang termasuk determinan imbal balik obligasi ?

I.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Manajemen Keuangan oleh dosen

pembimbing.

2. Untuk menambah pengetahuan tim penulis maupun pembaca makalah Mata Kuliah

Manajemen Keuangan khususnya mengenai “Tingkat Bunga dan Penilaian Obligasi”

Page 4: makalah manajemen keuangan

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 OBLIGASI DAN PENILAIAN OBLIGASI

1. KARAKTERISTIK DAN HARGA OBLIGASI

Ketika sebuah perusahaan atau pemerintah ingin meminjam uang dari publik dalam

jangka waktu yang panjang, biasanya mereka akan menerbitkan atau menjual sekuritas utang

yang biasanya disebut sebagai obligasi. Dalam obligasi terdapat istilah kupon (coupons)

obligasi. Kupon memiliki jumlah yang konstan dan dibayarkan tiap tahun, jenis kupon ini

disebut dengan obligasi kupon rata (level coupon bond). Jumlah yang akan dilunasi pada

akhir pinjaman disebut nilai nominal (face value), atau nilai pari (par value) obligasi.

Obligasi pemerintah sering kali memiliki nilai nominal, atau pari yang lebih besar.

Jumlah tahun sampai nilai nominal tersebut dibayar disebut waktu obligasi samapai jatuh

tempo (maturity). Obligasi perusahaan sering kali memiliki waktu jatuh tempo 30 tahun

ketika pertama kali diterbitkan, namun waktu ini bisa bervariasi dengan jumlah tahun sampai

obligasi jatuh tempo akan turun seiring dengan berjalannya waktu.

2. NILAI DAN IMBAL HASIL OBLIGASI

Nilai obligasi akan mengalami fluktuasi seiring dengan waktu karena perubahan

tingkat bunga di pasar yang berubah. Tetapi, arus kas dari sebuah obligasi akan tetap sama.

Ketika tingkat bunga naik, nilai dari arus kas obligasi sekarang yang masih tersisa akan turun,

dan obligasi tersebut akan berkurang. Ketika tingkat bunga turun, obligasi itu akan memiliki

nilai yang tinggi. Harga – harga obligasi dan tingkat bunga selalu bergerak dengan arah yang

berkebalikan

Tingkat bunga yang diminta pasar atas suatu obligasi disebut imbal hasil sampai jatuh tempo

(yield to maturity – YTM) obligasi. Jika obligasi membayarkan bunga yang lebih rendah

daripada tingkat bunga yang berlaku, maka investor hanya bersedia untuk meminjamkan

jumlah yang lebih kecil dari janji pelunasan. Obligasi yang dijual dengan harga lebih rendah

dari nilai nominalnya disebut obligasi disagio (discount bond).

Page 5: makalah manajemen keuangan

Adapun persamaan umum dari nilai suatu obligasi adalah :

Nilai obligasi = C x [1 – 1/(1 + r)t]/r + F/(1 + r)t

Nilai obligasi = Nilai sekarang kupon + Nilai sekarang nilai nominal

dimana :

C = kupon yang dibayarkan di tiap periode

r = tingkat bunga per periode

t = jumlah periode

F = nilai nominal obligasi

3. RISIKO TINGKAT BUNGA

Besar risiko tingkat bunga dari sebuah obligasi akan tergantung pada sensitifitas

harganya terhadap perubahan tingkat bunga. Risiko tingkat bunga adalah risiko yang timbul

bagi pemilik obligasi dari tingkat bunga yang berfluktuasi. Sensifitas harga berhubungan

langsung dengan dua hal yaitu waktu jatuh tempo dan kupon.

Perubahan tingkat bunga dalam jumlah kecil sekalipun dapat memberikan dampak

yang signifikan pada nilai sekarang. Sebagai akibatnya, nilai sekarang dari jumlah nominal

akan jauh lebih tidak stabil pada obligasi dengan jangka waktu yang lebih lama. Dapat

diketahui pula bahwa obligasi dengan jangka waktu 30 tahun memiliki risiko tingkat bunga

yang besar karena memiliki jatuh tempo yang lama, namun perbedaan risiko itu relatif kecil.

Nilai dari sebuah obligasi akan tergantung pada nilai sekarang dari kupon dan nilai

sekarang dari nilai nominalnya. Jika dua obligasi dengan tingkat kupon yang berbeda

memiliki waktu jatuh tempo yang sama, maka nilai dari obligasi dengan kupon yang lebih

rendah secara proporsional akan lebih bergantung pada jumlah nominal yang akan diterima

saat jatuh tempo. Obligasi dengan kupon yang lebih tinggi memiliki arus kas yang lebih

besar di awal hidupnya, sehingga nilainya akan kurang sensitive terhadap perubahan tingkat

bunga.

Page 6: makalah manajemen keuangan

4. MENGHITUNG IMBAL HASIL JATUH TEMPO (YTM)

Obligasi dapat dituliskan sebagai penjumlahan dari komponen anuitas dan lump sum-

nya. Imbal hasil sampai jatuh tempo suatu obligasi tidak bisa diartikan dengan imbal hasil

saat ini (current yield), yang berupa kupon tahunan suatu obligasi dibagi dengan harganya.

Jika imbal hasil saat ini terlalu rendah adalah karena hanya mempertimbangkan porsi kupon

dari pengembalian, tidak melihat keuntungan dari disagio harga. Untuk obligasi agio, yang

berlaku adalah kebalikannya, yang artinya imbal hasil saat ini akan lebih tinggi karena

mengabaikan kerugian yang terjadi.

Jika nilai obligasi, kupon, jangka waktu hingga jatuh tempo, dan nilai nominal

diketahui, kita akan dapat menghitung tingkat diskonto implicit, atau imbal hasil sampai jatuh

tempo, hanya dengan cara coba – coba. Untuk melakukan hal ini, cobalah berbagai tingkat

diskonto sampai nilai obligasi sama dengan nilai yang diberikan (atau menggunakan

kalkulator finansial untuk menghitung harga dan imbal hasil obligasi).

II.2. Karakteristik Dasar Obligasi, Utang atau Ekuitas?

1. UTANG DAN EKUITAS

Sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan secara garis besar dapat dibagi menjadi

sekuritas ekuitas dan sekuritas utang ( euquity security and debt security). Berikut adalah

perbedaan utama antara utang dan ekuitas :

1. Utang bukanlah kepemilikan dari perusahaan. Para kreditur umumnya tidak memiliki

kekuatan untuk memberikan suara.

2. Pembayaran bunga atas utang yang dilakukan oleh perusahaan dipandang sebagai biaya

dalam berbisnis dan dapat sepenuhnya mnjadi pengurang pajak.

3. Utang yang belum dibayar merupakan kewajiban dasar perusahaan. Jika utang tersebut

tidak dibayar, kreditur dapat secara legal mengklaim asset perusahaan. Tindakan ini dapat

menyebabkan terjadinya likuidasi atau reorganisasi, atau pailit.

Perusahaan kadang meciptakan sekuritas yang memiliki karakteristik ekuitas namun

diakui sebagai utang. Hal ini karena tujuan perpajakan, dimana tujuan perusahaan

menciptakan sekuritas utang yang sebenarnya merupakan ekuitas adalah untuk mendapatkan

manfaat pajak dari utang dan manfaat pailit dari ekuitas.

Page 7: makalah manajemen keuangan

Sekuritas utang pada umumnya disebut wesel (notes), surat utang (debentures), atau

obligasi (bonds). Menurut teori, obligasi adalah utang yang dijamin. Perbedaan wesel dengan

obligasi adalah bahwa penerbitannya dengan jangka waktu jatuh tempo awal 10 tahun atau

kurang, sedangkan obligasi adalah penerbitannya dengan jangka lebih panjang.

Dua bentuk utang jangka panjang adalah emisi public (public issue) dan penempatan

terbatas (privace placement). Perbedaan emisi public dengan utang yang ditempatkan secara

terbatas adalah bahwa yang terakhir ditempatkan secara langsung kepada pemberi pinjaman

dan tidak ditawarkan kepada public. Terdapat banyak dimensi lain dalam utang jangka

panjang, termasuk jaminan, penebusan kembali (call), dana pelunasan (sinking funds),

peringkat, dan perjanjian perlindungan (protective covenant).

2. INDENTURE

Indenture adalah perjanjian tertulis antara perusahaan (peminjam) dengan krediturnya

atau juga disebut perjanjian dengan wali amanat (deed of trust). Biasanya, pengawas

keuangan (trustee), ditunjuk oleh perusahaan untuk mewakili para pemegang obligasi.

Perusahaan pengawas harus :

1. memastikan ketentuan – ketentuan dalam perjanjian telah dipatuhi

2. mengelola dana pelunasan

3. mewakili pemegang obligasi dalam kegagalan pembayaran.

Indenture obligasi adalah suatu dokumen yang legal. Dokumen ini beberapa ratus

halaman panjangnya dan umumnya merupakan bahan bacaan membosankan. Persyaratan

dokumen tersebut adalah harus memuat :

a. Persyaratan dasar obligasi.

Obligasi perusahaan biasanya memiliki nilai nominal sebesar $1.000. Nilai poko ini

tertera pada sertifikat obligasi. Nilai pari dari suatu obligasi selalu sama dengan nilai

nominalnya. Obligasi perusahaan biasanya dalam bentuk tercatat (registered form). Artinya

perusahaan memiliki pencatat yang akan mencatat kepemilikan dari setiap obligasi dan

mencatat segala perubahan kepemilikan.

Page 8: makalah manajemen keuangan

b. Jumlah total emisi obligasi.

Bentuk emisi obligasi dimana obligasi diterbitkan tanpa catatan tentang nama

pemilik, pembayaran dilakukan kepada pemegang obligasi. Jumlah total emisi obligasi berisi

tentang seluruh emisi yang dihasilkan dari obligasi.

c. Uraian tentang harta yang digunakan sebagai jaminan.

Sekuritas utang dikelompokkan menurut agunan dan hipotek yang digunakan untuk

melindungi pemegang obligasi. Agunan adalah jaminan yang diagunkan sebagai jaminan atas

pembayaran utang. Sekuritas hipotek dijamin oleh hipotek atas property rill peminjam yang

berupa real estat seperti tanah atau bangunan.

Obligasi sering kali mencerminkan kewajiban perusahaan yang tidak dijamin.

Debenture adalah obligasi yang tidak dijamin, dimana tidak diberikan jaminan property

secara spesifik. Istilah wesel umumnya digunakan untuk instrument seperti itu jika waktu

tempo obligasi tidak dijamin kurang dari 10 tahun ketika obligasi itu pertam kali diterbitkan.

d. Kesepakatan pelunasan.

Obligasi apat dilunasi saat jatuh tempo, dimana saat itu pemegang obligasi akan

menerima nilai nominal, atau yang dinyatakan dari obligasi, atau mereka bisa dilunasi

sebagian atau keseluruhan sebelum jatuh tempo.

Dana pelunasan adalah suatu rekening yang dikelola pengawas obligasi dengan

tujuan untuk melunasi obligasi. Terdapat berbagai jenis kesepakatan dana pelunasan, yaitu :

1. beberapa dan pelunasan di mulai sekitar 10 tahun setelah penerbitan awal.

2. beberapa dana pelunasan akan meminta pembayaran dengan jumlah yang sama sepanjang

umur obligasi.

3. beberapa emisi obligasi berkualitas tinggi memiliki pembayaran kepada dana pelunasan

yang tidak mencukupi untuk menebus keseluruhan emisi.

e. Ketentuan – ketentuan penebusan kembali.

Terdapat beberapa ketentuan dalam penebusan obligasi, yaitu ketentuan penebusan

yang ditangguhkan (deffered call provision), yaitu suatu ketentuan penebusan yang melarang

perusahaan menebus kembali obligasi sebelum satu tanggal tertentu, dan obligasi yang

Page 9: makalah manajemen keuangan

diproteksi dari penebusan(call protected bond), yaitu suatu obligasi yang selama satu periode

tertentu, tidak dapat ditebus oleh emitennya. Ada satu jenis ketentuan penebusan baru yang

dsebut make – whole. Dengan sistem ini, pemegang obligasi akan menerima kurang lebih

nilai obligasi jika nilai obligasi ditebus. Pemegang obligasi tidak mengalami kerugian jika

ditebus sehingga disebut make – whole atau impas.

f. Rincian perjanjian perlindungan.

Perjanjian perlindungan dibagi menjadi dua jenis, janji negative dan jani positif.Janji

negative adalah janji yang membatasi atau melarang tindakan perusahaan. Berikut contoh :

1. Perusahaan harus membatasi jumlah dividen yang dibayarkan meurut rumus

tertentu.

2. Perusahaan tidak dapat menjaminkan asset kepada pemberi pinjaman lain.

3. Perusahaan tidak dapat bergabung dengan perusahaan lain.

4. Perusahaan tidak apat menjual atau menyewakan semua asset tanpa

persetujuan pemberi Pinjaman.Perusahaan tidak dapat menerbitkan utang

jangka panjang tambahan.

Janji positif adalah janji yang menyetujui tindakan perusahaan. Contohnya :

1. Perusahaan harus menjaga modal kerjanya pada tingkat minimum yang

dditentukan.

2. Perusahaan memberikan laporan keuangan yang telah diaudit kepada pemberi

pinjaman secara berkala.

3. Perusahaan harus menjada semua agunan atau jaminan dalam kondisi yang baik.

II.3 PERINGKAT OBLIGASI

Peringkat obligasi hanya berkaitan dengan kemungkinan gagal bayar. Peringkat

obligasi dibuat dari informasi yang diberikan perusahaan. Peringkat obligasi tertinggi yang

dapat dimiliki utang sebuah perusahaan adalah AAA atau Aaa, dan utang seperti ini memiliki

kualitas yang terbaik dan tingkat risiko yang rendah.

Page 10: makalah manajemen keuangan

Bagian yang cukup besar dari pinjaman perusahaan berbentuk obligasi bernilai

rendah, atau sampah. Jika obligasi perusahaan bernilai rendah ini diberikan peringkat,

obligasi ini akan diberi peringkat di bawah kualitas investasi oleh badan – badan pemeringkat

utama.

Peringkat kredit suatu obligasidapat berubah seiring dengan semakin menguat atau

merosotnya keuangan emiten. Peringkat kredit penting karena gagal bayar memang dapat

terjadi, dan ketika gagal bayar itu terjadi, investor dapa mengalami kerugian yang sangat

besar.

II.4. JENIS OBLIGASI LAINNYA

1. OBLIGASI PEMERINTAH

Ketika pemerintah ingin meminjam uang untuk jangka waktu lebih dari satu tahun,

pemerintah akan menjual apa yang dikenal dengan surat utang Negara dan obligasi kepada

publik. Saat ini, surat utang Negara dan obligasi yang beredar memiliki waktu jatuh tempo

awal mulai dari 2 hingga 30 tahun. Sebagian besar emisi surat utang negara merupakan

obligasi kupon biasa. Beberapa emisi yang lebih tua dapat ditebus kembali, dan sedikit

diantaranya memeiliki beberapa karakteristik yang tidak umum. Pemerintah daerah dan local

juga meminjam uang dengan menjual wesel an obligasi. Emisi – emisi ini disebut wesel dan

obligasi pemerintah daerah atau muni. Muni memiliki tingkat risiko gagal bayar yang

berbeda – beda, dan pada kenyataan, muni diberi peringkat sama seperti emisi perusahaan.

Muni juga selalu hampir dapat ditebus. Kupon muni dikecualikan dari pajak penghasilan

pemerintah pusat, yang membuat investor tertarik dengan penghasilan tinggi dengan

kelompok tariff pajak yang tinggi.

Karena besarnya keuntungan pajak yang diberikan, imbal hasil obligasi pemerintah daerah

jauh lebih rendah dari pada imbal hasil obligasi kena pajak.

2. OBLIGASI KUPON NOL

Suatu obligasi yang tidak membayar kupon sama sekali harus ditawarkan dengan

harga yang jauh lebih rendah daripada nilai yang dinyatakannya yang disebut sebagai obligasi

kupon nol (zero coupon bonds).

Untuk tujuan perpajakan, emiten obligasi kupon nol mengurangkan bunga setiap

tahunnya bahkan meskipun tidak ada bunga yang dibayarkan. Demikian pula pemilik harus

Page 11: makalah manajemen keuangan

membayar pajak atas bunga yang masih belum dibayarkan setiap tahun, meskipun sebenarnya

belum ada bunga yang diterima.

Menurut undang – undang perpajakan, bunga implicit akan ditentukan dengan

mengamortisasi pinjaman dengan menghitung nilai obligasi pada awal setiap tahun. Bunga

implicit setiap tahun hanyalah perubahan nilai obligasi selama tahun tersebut. Obligasi kupon

nol lebih menarik karena pengurangan untuk beban bunga lebih besar dalam tahun – tahun

awal.

3. OBLIGASI TINGKAT MENGAMBANG

Dengan obligasi tingkat mengambang (floating rate bonds) atau floater, pembayaran

kupon akan data disesuaikan. Penyesuaian dikaitkan dengan suatu indeks tingkat bunga

seperti tingkat bunga surat utang Negara atau tungkat bunga obligasi pemerintah 30 tahun.

Nilai dari suatu obligasi mengambang akkan tergantung pada penyesuaian pembayaran

kupon. Kupon akan disesuaikan dengan selang waktu terhadap sautu tingkat dasar. Mayoritas

floater akan memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Pemegang memiliki hak untuk menebus wesel dengan nilai pari pada tanggal pembayaran

kupon setelah jangka waktu yang telah ditentukan.

2. Tingkat kupon memiliki batas atas dan bawah, yang artinya kupon tersebut menjadi subyek

dari suatu nilai minimum dan maksimum.

4. JENIS – JENIS OBLIGASI LAIN

Banyak obligasi memiliki karakteristik yang tidak umum atau eksotis. Obligasi

bencana atau kat (catastrophe), adalah salah satu contoh. Kebanyakan obligasi kat melindungi

ari bencana alam, seperti melindungi kerugian dari topan, badai, dan gempa bumi. Beberapa

jenis obligasi lain adalah seperti berikut :

1. Obligasi laba (income bonds) mirip dengan obligasi konvensional, kecuali pembayaran

kuponnya akan tergantung pada laba perusahaan atau jika laba mencukupi.

2. Obligasi konvertibel (convertible bonds) dapat ditukar dengan saham dalam jumlah tetap

setiap saat sebelum jatuh tempo sesuai dengan pilihan pemegangnya.

3. Obligasi put memungkinkan pemegangnya memaksa emitenn membeli kembali obligasi

pada harga yang telah ditentukan.

Page 12: makalah manajemen keuangan

II.5. PASAR OBLIGASI

Kebanyakan obligasi diperdagangkan di luar bursa. Diler di berbagai pelosok dunia

siap untuk melakukan pembelian dan penjualan. Berbagai diler ini terhubung secara

elektronik. Salah satu alasan pasar obligasi begitu besar karena jumlah obligasi yang

diterbitkan jauh lebih besar dari pada jumlah lembar saham. Perusahaan besar dapat dengan

mudah memiliki selusin atau lebih emisi wesel dan obligasi yang beredar serta pinjaman

pemerintah pusat, daerah dan local juga sangat banyak jumlahnya.

Pasar obligasi tidak atau hanya sedikit transaparan. Transaksi dinegosiasikan secara

tertutup dan tidak ada pelaporan transaksi tersebut. Hanya sebagian kecil total emisi obligasi

yang sebenarnya diperdagangkan pada satu hari tertentu dan juga sulit untuk mendapatkan

harga terakhir dari masing – masing obligasi, khususnya emisi pemerintah daerah atau

perusahaan.

Untuk pelaporan, diler obligasi perusahaan kini harus melaporkan informasi

perdagangan melalui apa yang dikenal sebagai Transactions Report and Compliance Engine

(TRACE). Terdapat bagian dalam TRACE, yaitu spread, bid, dan ask price. Spread adalah

estimasi imbal hasil selama emisi obligasi atau perbedaan antara harga penawaran dan

permintaan. Spread dilaporkan dalam basis poin, dimana 1 poin adalah 0,01 persen. Bid price

atau harga penawaran adalah harga yang bersedia dibayarkan oleh diler untuk membayar

suatu sekuritas. Ask price adalah harga yang bersedia diterima oleh diler untuk suatu

sekuritas.

II.6. INFLASI DAN TINGKAT BUNGA

1. TINGKAT RIIL DAN TINGKAT NOMINAL

Tingkat nominal disebut nominasi karena tingkat tersebut belum disesuaikan dengan

inflasi. Tingkat riil adalah tingkat yang telah disesuaikan dengan inflasi. Untuk melihat

tingkat inflasi, misalkan saat ini harga – harga mengalami kenaikan atau inflasi sebesar 5

persen per tahun. Ada suatu investasi yang akan memiliki nilai $115,50 dalam waktu satu

tahun. Investasi itu sekarang memiliki harga $100. Investasi ini memiliki tingkat

pengembalian sebesar 15,5 persen. Akan tetapi, dalam menghitung tingkat pengembalian

15,5 persen, tidak mempertimbangkan pengaruh inflasi, sehingga ini merupakan tingkat

nominal.

Page 13: makalah manajemen keuangan

Tingkat nominal dari suatu investasi adalah perubahan persentase dalam jumlah

dolar, sedangkan tingkat riil dari suatu investasi adalah perubahan persentase dalam beberapa

banyak yang dapat anda beli dengan uang, atau dengan kata lain perubahan persentase daya

beli.

2. EFEK FISHER

Hubungan antara tingkat riil dan tingkat nominal disebut sebaga efek Fisher. Karena

para investor pada akhirnya akan berkepentingan dengan apa yang dapat mereka beli dengan

uang mereka, mereka membutuhkan kompensasi untuk inflasi. Jika R sebagai tingkat

nominal dan r sebagai tingkat riil. Efek Fisher mengatakan bahwa hubungan antara tingkat

nominal, tingkat riil, dan inflasi dapat ditulis menjadi :

1 + R = (1 + r) x (1 + h)

R = r + h + r x h

dimana h adalah tingkat inflasi.

Tingkat nominal memiliki tiga komponen, yaitu, terdapat tingkat riil dari investasi,

terdapat kompensasi untuk penurunan nilai dari uang yang awalnya diinvestasikan akibat

inflasi, h, serta kompensasi yang dikarenakan oleh adanya fakta bahwa dolar yang diterima

dari investasi memiliki nilai yang lebih rendah karena adanya inflasi.

Tingkat – tingkat keuangan seperti tingkat bunga, tingkat diskonto, dan tingkat

pengembalian, hampir selalu dinyatakn secara nominal.

3. INFLASI DAN NILAI SEKARANG

Perhitungan pengaruh inflasi pada nilai sekarang adalah dengan mendiskontokan arus

kas nominal pada tingkat nominal atau mendiskontokan arus kas riil dengan tingkat riil.

Untuk menghitung nilai sekarang dengan menggunakan arus kas riil, harus membutuhkan

tingkat diskonto riil dengan menggunakan persamaan Fisher atau persamaan anuitas

pertumbuhan.

Page 14: makalah manajemen keuangan

II.7. DETERMINAN – DETERMINAN IMBAL HASIL OBLIGASI

1. STRUKTUR WAKTU TINGKAT BUNGA

Tingkat bunga jangka pendek dan jangka panjang berbeda. Hubungan antara tingkat

bunga jangka pendek dan jangka panjang disebut sebagai struktur waktu tingkat bunga (term

structure of interest rates). Struktur waktu tingkat bunga menjelaskan pada tingkat bunga

nominal berapa obligasi diskonto murni bebas gagal bayar dari semua waktu jatuh tempo.

Struktur waktu menjelaskan nilai waktu dari uang yang sebenarnya untuk berbagai rentang

waktu.

Ketika tingkat bunga jangka panjang lebih tinggi daripada tingkat bunga jangka

pendek, bisa dikatakan bahwa struktur waktu akan menanjak, begitu sebaliknya. Ada tiga

komponen dasar untuk menentukan struktur waktu, yaitu tingkat bunga riil dan tingkat

inflasi, dan risiko tingkat bunga. Ketika tingkat bunga riil tinggi, semua tingkat bunga

cenderung akan lebih tinggi dan begitu pula sebaliknya. Jadi, tingkat bunga riil tidak

sepenuhnya menentukan bentuk struktur waktu dan mempengaruhi tingkat keseluruhan

tingkat bunga.

Obligasi dengan jangka waktu panjang memiliki risiko kerugian yang lebih besar

aakibat perubahan dalam tingkat bunga dibandingkan obligasi dengan jangka waktu yang

lebih pendek. Investor meminta kompensasi tambahan dalam bentuk tingkat bunga yang lebih

tinggi karena menanggungnya. Kompensasi tambahan ini disebut premi risiko tingkat bunga (

interest rate risk premium).

Struktur waktu mencerminkan gabungan pengaruh tingkat bunga riil, premi inflasi,

dan premi risiko tingkat bunga. Pada waktu yang bersamaan, premi risiko tingkat bunga naik

dengan tingkat yang semakin menurun, sehingga gabungan pengaruhnya akan menghasilkan

struktur waktu yang sangat menanjak ke atas. Perkiraan tingkat bunga riil di masa depan

dapat lebih besar atau lebih kecil daripada tingkat bunga tiil saat ini.

2. IMBAL HASIL OBLIGASI DAN KURVA IMBAL HASIL

Kurva imbal hasil Pemerintah (treasury yield curve) adalah pemetaan imbal hasil

wesel dan obligasi pemerintah relative terhadap waktu jatuh tempo. Wesel dan obligasi

Pemerintah memiliki tiga karakteristik penting. Obligasi tersebut bebas gagal bayar, dapat

dikenakan pajak, dan sangat likuid. Investor menyadari emiten selain Pemerintah bisa atau

Page 15: makalah manajemen keuangan

mungkin tidak bisa melakukan seluruh pembayaran yang dijanjikan atas suatu obligasi,

sehingga mereka meminta imbal hasil yang lebih tinggi sebagai kompensasi atas risiko.

Kompensasi ini disebut premi risiko gagal bayar (default risk premium), yaitu bagian dari

suatu tingkat bunga atau imbal hasil nominal obligasi yang mencerminkan kompensasi atas

kemungkinan gagal bayar.

Obligasi pemerintah daerah bebas dari kebanyakan pajak dan memiliki imbal hasil

yang lebih rendah daripada obligasi kena pajak. Investor pun meminta kompensasi tambahan

yaitu premi kena pajak (taxability premium) atas perlakuan pajak yang kurang

menguntungkan.

Obligasi memiliki tingkat likuiditas yang berbeda – beda. Investor lebih menyukai

asset yang likuid dibandingkan dengan yang tidak likuid, sehingga mereka meminta premi

likuiditas (liquidity premium) disamping premi lain. Obligasi yang kurang likuid memiliki

imbal hasil yang lebih tinggi dari pada obligasi yang lebih likuid.

Page 16: makalah manajemen keuangan

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Imbal hasil obligasi akan mencerminkan gabungan pengaruh dari enam hal, yaitu yang

pertama adalah tingkat bunga riil. Setelah tingkat bunga riil, ada lima premi yang

mencerminkan kompensasi untuk (1). Perkiraan inflasi dimasa depan, (2) risiko tingkat

bunga, (3) risiko gagal bayar, (4) kena pajak, (5) kurangnya likuiditas. Sebagai akibatnya,

menentukan imbal hasil yang tepat atas suatu obligasi akan membutuhkan analisis yang

seksama dari masing – masing pengaruh diatas.

III.2 Saran

Setelah disusunnya makalah mengenai tingkat bunga dan penilaian obligasi, diharapkan dapat

menambah wawasan pembaca khususnya dimata kuliah manajemen keuangan. Begitu juga

alangkah baiknya apabila kita mencari sumber referensi lebih banyak dari berbagai sumber

sehingga ilmu dan wawasan yang kita dapatkan semakin luas.

Page 17: makalah manajemen keuangan

DAFTAR PUSTAKA

http://indopeacebook.blogspot.co.id

Ross, Westerfield, Jordan. Pengantar Keuangan Peusahaan. Edisi 8. Jakarta: Salemba Empat.