MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RITELebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_20151/14121001... ·...
Transcript of MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RITELebook.repo.mercubuana-yogya.ac.id/FTI/tugas_doc_20151/14121001... ·...
MAKALAH MANAJEMEN BISNIS RITEL
“ANALISIS PADA BISNIS RITEL : INDOMARET”
Disusun Oleh :
Nama : Andi Hidayatullah
NIM : 14121001
Prodi : Sistem Informasi
FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan bisnis ritel sangat pesat dekade ini. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya usaha ritel yang bermunculan untuk menarik minat konsumen dengan
harapan dapat memimpin pasar, sehingga persaingan dalam dunia ritel akan
semakin ketat.
Di Indonesia, perkembangan ritel telah memasuki era praktis seperti yang ada di
negara-negara maju. Ini khususnya terjadi di kota-kota besar, seperti Jakarta,
Bandung, Surabaya, Palembang, Makasar, dan Medan.
Kondisi tersebut menyebabkan produsen lebih jeli dalam menciptakan
keunggulan sebelum terjun ke pasar sasaran. Hal ini harus didukung oleh
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal, berpotensial dan mempunyai loyalitas
serta dedikasi terhadap kelangsungan perusahaan terutama bisnis ritel, karena
bisnis ini berbeda cara pengelolaannya dibandingkan dengan perusahaan-
perusahaan pada umumnya.
Sumber daya manusia mempunyai peran sangat penting dalam pengelolaan
bisnis ritel , karena membutuhkan kesiapan pengelolaan dalam arti sumber daya
manusia (SDM) yang memiliki pengetahuan keterampilan (baik soft skill maupun
hard skill) dalam hal manajerial penjualan ritel dan sekaligus kepekaan dalam
melihat peluang agar dapat memiliki kompetensi untuk bertahan.dalam bisnis ritel.
Hal ini bisa dilihat dari jam kerja yang berbeda, pentingnya sumber daya
manusia ini akan mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Dan jika bisnis ini
mengalami penurunan, baik dalam pengelolaannya dan terutama dilihat dari
omset penjualannnya, maka peran manajemen untuk sumber daya manusianya
yang harus diperbaiki, karena perusahaan sendiri pada umumnya mempunyai
tujuan dan harapan yang sama yaitu memperoleh laba dalam jangka panjang agar
perusahaan yang dikelolanya tetap berkembang.
1.2 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis Ritel
b. Memberikan kontribusi akademis dengan memberikan saran dalam
permasalahan Manajemen Sumber Daya Manusia pada bisnis ritel
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
a. Apa yang dimaksud dengan sumber daya manusia dalam bisnis ritel ?
b. Bagaimana struktur organisasi pada bisnis ritel (IndoMaret) ?
c. Bagaimana cara memotivasi karyawan dalam bisnis ritel ?
d. Bagaimana cara membangun komitmen karyawan dalam bisnis ritel ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Sumber Daya Manusia dalam Bisnis Ritel
Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan bidang manajemen yang berfokus
pada pengelolaan Sumber Daya Manusia dengan seefektif mungkin agar diperoleh
suatu kesatuan tenaga kerja yang memuaskan. Manajemen sumber daya manusia
sangat penting dalam bisnis ritel, sebab setiap karyawan memainkan peran atau
bagian yang penting dalam melaksanakan fungsi pekerjaan dengan baik.
Manajemen sumber daya dalam bisnis ritel adalah upaya untuk mengelola sumber
daya manusia (SDM) ritel serta hubungannya dengan pelanggan dan kultur tentang
ritel hingga menjadi manfaat kompetitif yang mendukung.
Berbagai posisi karier yang bisa kita temukan dalam sebuah bisnis ritel, antara
lain; Pemilik Ritel, Pengelola Ritel, Pramuniaga, Kasir, Kepala Gudang, Customer
Service, Security, Pemasok Barang Dagangan, Manajer Keuangan, dan sebagainya.
Pendekatan-pendekatan yang secara umum digunakan untuk memotivasi dan
mengkoordinasikan aktivitas karyawan, dan manajemen praktis untuk
membangun kekuatan kerja secara efektif dan mengurangi tingkat perputaran
karyawan. Semua aktivitas tersebut dilakukan untuk menerapkan strategi sumber
daya, perencanaan sumber daya, termasuk dalam merekrut, menyeleksi, melatih,
mengawasi, mengevaluasi, dan membagi kompensasi penjualan, yang dikerjakan
hanya oleh manajemen.
Pengelolaan sumber daya manusia dalam ritel sangat menantang, karena pada
dasarnya bisnis ritel sangat berbeda dengan bisnis atau perusahaan pada umumnya.
Ada beberapa ciri yang dapat dijadikan pembeda yaitu :
a. Jam kerja karyawan berbeda dengan perusahaan pada umumnya. Jam buka toko
yang paling panjang membuat perusahaan harus membagi pekerjaan dengan
sistem shift. Toko buka 7 hari dalam seminggu dan akan ramai pada hari-hari
libur, membutuhkan komitmen yang tinggi dari karyawan yang harus membuka
tokonya selama 24 jam. Misalnya pada akhir pekan atau menjelang hari raya /
besar sehingga harus menambah shift kerja dan karyawan.
b. Penekanan terhadap kontrol biaya. Kontribusi biaya karyawan cukup besar pada
total biaya toko keseluruhan. Sehingga perlu sangat hati-hati dalam merinci
secara tepat kebutuhan karyawan yang efisien sesuai dengan tingkat keahliannya
masing-masing.
c. Perubahan demografis pekerja. Peritel besar yang beroperasi secara nasional
dan internasional akan menghadapi tantangan mengenai perubahan pola
demografis karyawan. Hal ini akan berpengaruh besar terhadap kinerja kerja
dan kualitas pelayanan dan penjualan.
Dalam pelaksanaan dan pengelolaan sumber daya manusia memerlukan
perencanaan yang matang, hal ini didasarkan pada beberapa karakter yang
harus dimiliki oleh para karyawan / pelaku ritel, diantaranya adalah :
- Memiliki keterampilan analisis. Kemampuan menyelesaikan masalah dan
memiliki kemampuan numerik untuk menganalisis fakta dan data bagi
perencanaan, pengelolaan dan pengawasan.
- Memiliki kreatifitas. Mampu untuk menghasikan ide-ide dan solusi yang
imajinatif, cepat mengenali kebutuhan konsumen dan mampu bertindak dan
mengantisipasi perubahan.
- Mampu mengambil keputusan yang cepat dan tepat.
- Fleksibel. Mampu berlaku fleksibel terhadap kejadian sehari-hari agar mampu
mengakomodasi perubahan tren, gaya serta sikap pelanggan.
- Inisiatif. Kemampuan melakukan sesuatu yang dirasa perlu tanpa disuruh.
- Leadership. Hormat kepada keputusan, mampu mendelegasikan dan
memberikan panduan kepada orang lain.
- Mampu mengorganisasikan pekerjaan dan menentukan prioritas.
- Berani mengambil resiko dengan pertimbangan, analisis yang akurat dan
bertanggung jawab.
2.2. Tahapan Pengelolaan SDM
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, memerlukan tahapan yang harus
dilakukan :
a. Rekrutmen
Merupakan gerbang awal yang menentukan.
Contoh pada IndoMaret : Rekrutmen dimulai dari penentuan berbagai kriteria SDM
yang dibutuhkan, lalu mempublikasikannya di situs resmi IndoMaret, dan juga di
media massa cetak, demi mendapatkan calon karyawan yang tepat dan handal.
b. Orientasi
Setiap organisasi memiliki budaya, suasana, prinsip kerja dan nilai-nilai yang
berbeda. Pada tahap ini diperkenalkan mengenai perusahaan, posisi perusahaan,
personel perusahaan, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, pekerjaan dan alur
pekerjaan secara rinci.
Contoh pada IndoMaret: Orientasi dilakukan pada masa awal training agar calon
peserta training paham tentang prinsip kerja dan nilai-nilai yang ada di dalam
perusahaan.
c. Pelatihan
Pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan karyawan sehingga dapat terjadi peningkatan kinerja.
Ada 2 (dua) macam pelatihan :
1. Pelatihan keterampilan teknis
Keterampilan yang diberikan untuk tampil melakukan suatu pekerjaan.
Seperti keterampilan komputer dalam penggunaan cash register pada kasir, dan
lain-lain.
2. Pelatihan antar pribadi
Pelatihan keterampilan berhubungan dengan sesama karyawan, atasan, bawahan,
mitra perusahaan atau pelanggan.
Contoh pada IndoMaret : Pelatihan pada IndoMaret memiliki beberapa perbedaan
tergantung kepada jenis bidang kerja. Namun secara umum, pelatihan dilakukan
selama tiga bulan penuh di lokasi kerja.
d. Penempatan
Tahap dimana karyawan yang telah dinilai layak diterima akan ditempatkan
kerjanya sesuai divisi yang dibutuhkan.
Contoh pada IndoMaret : Setelah calon SDM mampu melewati masa training dengan
baik, maka ia akan dipilih dan ditempatkan sesuai dengan bidang pekerjaan yang
akan dimasukinya. Untuk karyawan IndoMaret yang masih baru, mereka akan
langsung dikontrak untuk tiga bulan kedepan.
d. Pemberdayaan
Mendelegasikan pekerjaan kepada bawahan dengan pengawasan
Contoh pada IndoMaret: Karyawan yang telah melewati masa training (mis. kasir)
biasanya akan tetap dibimbing oleh senior/ supervisor-nya selama seminggu.
Setelah dia dinilai cukup mahir dan terampil dalam melakukan tugasnya, maka
intensitas bimbingan terhadapnya akan dikurangi, tapi tidak terlepas dari
pengawasan senior/ supervisor.
e. Continous Improvement
Setiap hari harus menjadi lebih baik dari hari kemarin.
Contoh pada IndoMaret: Dua kali dalam sebulan, kesatuan tim dari pusat datang
untuk mengontrol seluruh kegiatan fungsional SDM yang ada di IndoMaret. Kontrol
ini bertujuan untuk memantau dan menjaga kestabilan kinerja SDM agar terus-
menerus menjadi lebih baik. Apabila ditemukan kesalahan/ kinerja SDM tidak
sesuai dengan standar kerja, maka kesatuan tim pusat akan melaporkan kepada SM
yang akan ditindaklanjuti oleh SM itu sendiri, karena itu adalah wewenang SM atas
karyawan.
2.2 Struktur Organisasi pada Bisnis Ritel
Struktur organisasi dalam pengelolaan bisnis ritel harus mampu mengidentifikasi
aktivitas yang dilakukan karyawan dan menentukan garis otoritas dan tanggung
jawabnya dalam perusahaan. Struktur organisasi dimulai dengan cara menentukan
dahulu semua tugas yang ada, setelah diidentifikasi, dikelompokan dalam bentuk
bidang kerja dan ditentukan pula hubungan timbal baliknya. Struktur organisasi
ritel tidak harus selalu baku untuk setiap perusahaan ritel, struktur organisasi
dapat berbeda antara peritel disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Berbagai pilihan struktur organisasi adalah sebagai berikut :
1. Struktur organisasi fungsional
Struktur organisasi ini disusun berdasarkan fungsi yang dijalankan masing-
masing departemen.
2. Struktur organisasi berdasarkan produk
Struktur organisasi yang disusun berdasarkan barang yang dijual dalam ritel.
3. Struktur organisasi berdasarkan geografis
Struktur organisasi ini adalah struktur organisasi yang disusun berdasarkan
wilayah geografis yang dilayani ritel.
4. Struktur organisasi kombinasi
Struktur organisasi yang disusun dalam bentuk kombinasi antara fungsional,
geografis maupun barang dagangan yang di jual. IndoMaret yang menjadi fokus kami
memakai tipe struktur organisasi fungsional, yang ditampilkan sebagai berikut :
Adapun tugas dan tanggungjawab unit fungsional masing-masing pelaku bisnis ritel di
IndoMaret adalah sebagai berikut :
1. SM (Store Manager)
Berwenang dalam memantau seluruh unit fungsional yang ada di IndoMaret.
Menjalankan operasional IndoMaret yang dipimpinnya setiap hari. Mengembangkan
outlet yang dipimpin dengan efektif dan efisien secara konsisten termasuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Menjalankan strategi penjualan untuk mencapai target-target yang ditetapkan oleh
perusahaan (Sales Growth) misalnya :
1) Menjaga kualitas produk dan pelayanan yang konsisten
2) Mengaktifkan program promosi : Misalnya secara mingguan, SM akan mengumumkan
program “belanja minimal 100rb, berhadiah Sania 2 liter”. Program lain misalnya
pemberian potongan harga dari total belanja (sesuai dengan jenis produk tertentu) untuk
member IndoMaret mulai dari hari Kamis sampai Minggu.
Mengevaluasi setiap personil yang dibawahi oleh Store Manager itu sendiri
Mengontrol dan mengevaluasi Management Outlet (Operasi, Inventory, Keuangan) yang
dibawahi agar berjalan secara efektif dan efisien khususnya masalah-masalah yang
berkaitan dengan sistem dan prosedur kerja serta sistem pelaporannya.
Menganalisa dan mengantisipasi setiap perkembangan / kecenderungan pasar yang
dibawahi yang berdampak pada Sales Growth dan melakukan / membuat usulan langkah
perbaikan untuk mengantisipasi setiap perkembangan yang ada.
Mengevaluasi seluruh hasil yang dicapai secara periodik dan menyusun rencana kerja
serta target-target yang hendak dicapai untuk memperbaiki kekurangan maupun untuk
mempertahankan hasil yang telah dicapai.
2. ASM (Assistant Store Manager) : Berwenang dalam membantu tugas SM,
menggantikan tugas SM untuk waktu tertentu (sementara)
3. Divisi Lapangan yang dikepalai Field Supervisor / Supervisor Lapangan
Field Supervisor memantau kinerja unit yang ada dibawahnya, yaitu :
- Stockist : menyusun, menyortir, dan menempatkan barang yang dijual (dengan catatan
bahwa barang / merchandise yang ada di stand jangan sampai kosong)
- Pramuniaga : membantu stockist dalam menjalankan tugasnya, selalu bersiap (stand by) di
pos/ corner-nya masing-masing, merapikan susunan barang dan menjaga barang yang
dijual
- PU (Pembantu Umum) : bertugas untuk membantu segala keperluan karyawan lain yang
memang ditugaskan tidak boleh keluar dari lokasi ritel IndoMaret. Misalnya membeli
makan siang, minum, dll.
- Security : menjaga keamanan dan ketertiban dan harus siap sedia di pintu masuk / keluar
lokasi IndoMaret
4. Divisi Kasir yang dikepalai Cashier Supervisor (CSPV) / Supervisor kasir
Cashier Supervisor memantau kinerja unit yang ada dibawahnya, yaitu :
- Kasir (Cashier) : menerima pembayaran atas belanja konsumen
- Customer Service : berjaga di tempat penitipan barang untuk melayani konsumen maupun
karyawan IndoMaret. Misalnya tas (kantungan), payung ataupun barang lainnya. Selain itu
juga memberikan pengumuman khusus melalui microphone yang ditujukan kepada pihak-
pihak tertentu
- Lansir : merapikan troli, mengantarkan barang konsumen, dan membantu kasir dalam
memasukkan barang belanjaan kedalam kantungan plastik belanja
5. Divisi Gudang yang dikepalai Supervisor Gudang
Bertugas untuk melakukan pencatatan dan mengontrol jumlah barang di gudang,
Mencocokkan jumlah barang secara fisik dan data, serta memantau unit kerja dibawahnya :
- Labelling : melabel barang-barang yang baru masuk
- Sticker : menempelkan stiker pada barang yang telah diberi label
- Admin Entry Data / AED : urusan administrasi barang
6. Divisi Keuangan yang dikepalai Finance Manager / Manajer keuangan
Bertugas untuk mengelola keuangan IndoMaret, termasuk pada penyusunan laporan
keuangan selama satu periode, dan membuat laporan keuangannya.
Selain sumberdaya manusia yang ada diatas, IndoMaret juga memiliki SDM dari luar
perusahaan yang juga bersifat membantu kelangsungan usaha,yaitu:
- Supplier : Supplier yang datang ke IndoMaret jumlahnya banyak bahkan bisa mencapai 25
supplier dalam sehari. Mereka memasok setiap jenis barang tersedia di IndoMaret.
Misalnya Unilever, P&G, Sari Roti, Golden Ginger, dll
- SPG : merupakan karyawan berasal dari supplier yang ditugaskan untuk memasarkan
produknya. Ada dua jenis SPG di IndoMaret, yaitu SPG stay, dan mobile (ikut mempromosi
barangnya)
2.3 Memotivasi Karyawan Ritel
Ritel umumnya menggunakan tiga metode untuk memotivasi aktivitas karyawannya,
yaitu :
1. Kebijakan tertulis dan pengawasan karyawan
Hal ini adalah metode koordinasi yang paling mendasar karena dapat dijadikan
indikasi dan petunjuk bagi karyawan mengenai apa yang harus dilakukan dan tidak boleh
dilakukan.
2. Insentif
Insentif biasa dipergunakan peritel untuk memotivasi karyawan dalam melaksanakan
aktivitas yang konsisten dengan sasaran penjualan.
Terdapat 2 (dua) jenis insentif, yaitu :
a. Komisi
Kompensasi yang didasarkan pada rumusan yang telah ditetapkan perusahaan.
Contoh : komisi di IndoMaret telah diberikan sesuai dengan spesifikasi kerja, apabila ada
karyawan yang lembur harus melaporkannya terlebih dahulu kepada SM/ ASM.
b. Bonus
Kompensasi tambahan yang diberikan secara periodik berdasarkan evaluasi kerja
karyawan.
Contoh : bonus diberikan sesuai dengan hari besar keagamaan. Misalnya pada saat
menjelang hari raya Idul Fitri, karyawan yang beragama Muslim akan mendapatkan THR.
Sementara karyawan yang beragama non Muslim (Kristen) akan mendapatkan bonus hari
Natal.
3. Budaya organisasi
Memotivasi dan mengoordinasi karyawan bertujuan untuk mengembangkan
budaya organisasi kuat. Satuan nilai-nilai, tradisi, kebiasaan dalam suatu perusahaan yang
mendasari perilaku karyawan atau organisasi, seperti menghargai setiap karyawan, mau
mendengarkan bawahan, dan lain-lain.
Contoh pada IndoMaret : Budaya yang kuat terlihat dari kebijakkan IndoMaret adalah kerja
yang tangkas, bersih, ramah, dan disiplin.
2.4 Membangun Komitmen Karyawan
Tantangan utama dalam penjualan eceran adalah untuk mengurangi tingkat keluar
masuk karyawan. Perputaran karyawan yang tinggi akan mengurangi penjualan
(karena kurang berpengalaman, kurang pengetahuan akan barang dan kebijakan
perusahaan sehingga tidak mampu berinteraksi secara efektif dengan konsumen) dan
meningkat biaya (rekrutmen dan pelatihan membutuhkan biaya). Beberapa pendekatan
yang dilakukan oleh ritel untuk membangun komitmen timbal balik adalah :
a. Meningkatkan keterampilan.
b. Memberdayakan karyawan.
c. Menciptakan hubungan kemitraan dalam karyawan.
Terdapat tiga aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun dan
mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan :
a. Mengurangi perbedaan status antar karyawan
b. Memberikan peluang promosi untuk karyawan lama
c. Diberlakukan flextime (sistem penjadwalan pekerjaan yang memungkinkan karyawan
memilih waktu kerja) dan job sharing (dua karyawan secara sukarela bertanggung jawab
atas satu pekerjaan.
Pada IndoMaret, setiap karyawan dibimbing agar mampu saling bekerjasama dalam
melakukan berbagai kegiatan. Misalnya penempatan dan penyusunan barang pada rak
merupakan tugas seorang stockist. Namun apabila ada konsumen yang mengambil
kemudian mengembalikannya sehingga tidak tersusun seperti kondisi semula, maka
pramuniaga yang sedang stand by akan membantu untuk menyusunnya dengan rapi
kembali.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, berikut ini adalah beberapa hal yang bisa penulis simpulkan :
- Bisnis Ritel adalah bisnis yang sudah mulai merambah ke segala bidang dan wilayah. Di
tengah pesatnya perkembangan bisnis ritel, muncul implikasi kepada kebutuhan akan
SDM yang banyak dan handal.
- Manajemen sumber daya manusia (MSDM) sangat penting dalam bisnis ritel, sebab
setiap karyawan memainkan peran atau bagian yang penting dalam melaksanakan
fungsi pekerjaan dengan baik.
- Berbagai pilihan struktur organisasi adalah struktur organisasi fungsional, struktur
organisasi berdasarkan produk, struktur organisasi berdasarkan geografis, dan struktur
organisasi kombinasi. IndoMaret memilih struktur organisasi fungsional
- Tiga metode memotivasi karyawan yaitu kebijakan tertulis dan pengawasan
karyawan, insentif dan budaya organisasi. IndoMaret telah melakukan ketiga metode
tersebut dengan sebagaimana mestinya.
- Terdapat tiga aktivitas manajemen sumber daya manusia yang dapat membangun
dan mengembangkan komitmen karyawan melalui hubungan kemitraan : Mengurangi
perbedaan status antar karyawan, Diberlakukan flextime (sistem penjadwalan pekerjaan
yang memungkinkan karyawan memilih waktu kerja) dan job sharing (dua karyawan
secara sukarela bertanggung jawab atas satu pekerjaan).
3.2 Saran
Saran yang bisa kami berikan adalah :
- SDM pada bisnis ritel sebaiknya diatur dan dikelola untuk lebih memperhatikan
kelengkapan produk yang akan dipasarkan. Pelayanan terhadap pelanggan juga perlu
untuk ditingkatkan, agar pelanggan merasa nyaman berbelanja dan untuk selanjutnya
memilih untuk tetap berbelanja di IndoMaret (terciptanya loyalitas pelanggan).
- Pengembangan hendaknya harus terus diciptakan dan berkesinambungan baik itu
melalui pelatihan ataupun pemberian pendidikan kepada setiap karyawan. Hal ini
dilakukan agar setiap karyawan tidak merasa kaget dan mudah menyesuaikan diri.
- Pimpinan IndoMaret harus selalu memberikan motivasi dan dukungan penuh kepada
seluruh karyawan dan menjaga konsistensi dari penerapan pengembangan sumber daya
manusia, bahkan apabila mungkin perusahaan harus dapat menambah beberapa hal baru
yang berkaitan dengan penerapan pengembangan sumber daya manusia.
- Perusahaan juga perlu menaruh perhatian yang serius kepada perilaku karyawan untuk
semua permasalahan kebutuhan yang berkaitan dengan penerapan pengembangan sumber
daya manusia, baik dengan memberikan fasilitas kepada kegiatan pelatihan maupun
pendidikan yang akan mendukung terciptanya kelancaran pelaksanaan pekerjaan.