Makalah Liga Arab
-
Upload
tio-makstur -
Category
Documents
-
view
226 -
download
0
Transcript of Makalah Liga Arab
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 1/19
LIGA ARAB
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Dalam melakukan aktifitasnya tidak dapat dipungkiri bahwa setiap Negara
membutuhkan Negara lain. Fungsi sosial dari suatu negara terhadap negara lain
sangatlah besar dan oleh karena itu maka eksistensi dari suatu organisasi sangatlah
diperlukan. Organisasi ini berfungsi sebagai wadah negara-negara dalam menyalurkan
aspirasi, kepentingan, dan pengaruh mereka.
Terdapat banyak organisasi yang tumbuh dan berkembang di dunia, mulai dari
organisasi antar keluarga, antar daerah, antar propinsi sampai ke lingkup yang lebih
luas yaitu antar negara yang berada dalam satu kawasan. Salah satunya adalah League
of Arab States atau Liga Arab.
Semenjak maraknya aksi terorisme di tahun 2001 dan melambungnya harga
minyak dunia, fungsi dan ekistensi Liga Arab juga semakin besar. Liga Arab bukan
saja berperan sebagai media bersatunya negara-negara Arab namun sekarang juga
dapat berperan sebagai organisasi advokasi yang membela kepentingan negara-negara
Timur Tengah dalam himpitan hegemoni negara Barat. Tidak dapat dipungkiri juga
bahwa Liga Arab kini adalah salah satu organisasi internasional yang kembali
bersinar setelah sekian lama dianggap tidak mempunyai peran yang signifikan
terhadap kemajuan kawasan Timur Tengah.
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 2/19
II. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka terdapat
beberapa permasalahan pokok dalam penulisan makalah ini, yaitu:
1. Apa fungsi dan tujuan Liga Arab?
2. Bagaimana struktur organisasi Liga Arab beserta administrasi dan tata
hirarkinya?
3. Apa permasalahan yang timbul dan dihadapi oleh organisasi Liga Arab dan
perbandingannya dengan organiusasi lain ?
III. Tujuan
Secara umum penyusunan makalah ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa mengenai struktur organisasi internasional khususnya
mengenai organisasi yang berkembang di daerah Timur Tengah (Middle East) yakni
League of Arab States atau lebih dikenal di Indonesia dengan Liga Arab. Dan juga
penulisan makalah ini bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh hubungan Liga
Arab dengan kondisi yang sedang berkembang di kawasan Timur Tengah pada
khususnya dan dunia pada umumnya sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan
dirinya untuk dapat turut berperan serta dan menerapkan pengetahuannya tersebut
dimasa mendatang.
IV. Manfaat
Diharapkan setelah membaca dan mengkaji makalah ini maka pembaca
sekalian dapat mengambil manfaat dari makalah ini yaitu pengetahuan tentang sebuah
organisasi internasional, yaitu Liga Arab. Mengenai organisasinya itu sendiri, banyak
hal yang dapat diterapkan mulai dari struktur organisasinya, peranannya dan
pengaruhnya bagi negara anggota, mengingat dewasa ini fungsi kawasan Timur
Tengah dalam percaturan dunia juga semakin populer di zaman globalisasi ini.
V. Ruang Lingkup
Pembahasan dalam makalah terbatas pada ruang lingkup organisasi Liga Arab
itu sendiri beserta seluruh fungsi, kedudukan, keanggotaannya dalam hubungannyadengan hukum Organisasi Internasional.
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 3/19
VI. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penulis adalah dengan melakukan metode
studi literatur yaitu dengan cara pengumpulan data sekunder yang berasal dari buku,
majalah, koran, internet dan lain-lain.
BAB II
PEMBAHASAN
A. STATUS HUKUM
1. Sejarah
Pembentukan sebuah organisasi tidak terlepas dari sejarah panjang yang
mendasari pembentukannya. Sejarah Liga Arab dimulai ketika Kerajaan Inggris Raya
menyadari pentingnya persatuan diantara negara-negara Arab (Pan Arabia) di awal
abad ke 20. Kerajaan Inggris jugalah yang mendorong dan menjamin kerjasama
diantara negara-negara Arab, yang sebenarnya tujuan utamanya ialah untuk
memimpin pemberontakan meraka melawan Kekaisaraan Ottoman Turki selama
Perang Dunia I. Inggris menjanjikan untuk membantu Arab membangun sebuah
persatuan Kerajaan Arab dibawah kekuasaan Sherif Hussein di Mekah yang
kekuasaannya akan menjangkau seluruh dunia Arab (sekarang lebih dikenal sebagai
Jazirah Arab, Irak, Suriah, Libanon, Palestina, Israel dan Yordania). Setelah
memenangkan peperangan, Inggris mengkhianati Sharif Hussein dan selanjutnya
membagi wilayah Arab menjadi negara-negara bagian kecil dan menerapkan
kebijakan “Devide and Rule”.
Ketika meletus Perang Dunia II, Inggris sekali lagi membutuhkan bantuan
Arab dan menyebarkan paham Arabisme dengan janji akan membentuk formasi awal
Liga Arab. Akan tetapi, kebanyakan intelektual Arab percaya bahwa sebenarnya
Inggris tidak ingin membentuk Liga Arab demi persatuan Arab, sebaliknya ingin
menggunakan organisasi tersebut untuk mencegah persatuan negara-negara Timur
Tengah.
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 4/19
Melihat kenyataan itu, pemerintah Mesir mengajukan sebuah proposal untuk
pembentukan sebuah organisasi yang nyata pada tahun 1943. Mesir dan beberapa
negara Arab lainnya sebenarnya ingin sebuah kerjasama yang lebih erat tanpa
kehilangan kedaulatan negaranya. Perjanjian asli dari Liga Arab adalah membentuk
sebuah organisasi regional yang terdiri dari negara-negara yang berdaulat, tanpa
memperdulikan bentuk negara tersebut yaitu negara persatuan atau negara federal.
Diantara tujuan-tujuan Liga adalah memperjuangkan kemerdekaan penuh untuk
semua negara-negara Arab dan untuk mencegah kaum Yahudi di Palestina.
2. Status Hukum
Liga Arab atau Negara-Negara Arab adalah sebuah organisasi yang terdiri dari
negara-negara Arab. Organisasi ini didirikan pada 22 Maret 1945 oleh tujuh negara.
Piagamnya menyatakan bahwa Liga Arab bertugas mengkoordinasikan kegiatan
ekonomi, termasuk hubungan niaga; komunikasi; kegiatan kebudayaan;
kewarganegaraan, paspor, dan visa; kegiatan sosial; dan kegiatan kesehatan.
Pembentukan Liga Arab didasarkan pada Pact of The League of Arab States
pada tanggal 22 Maret 1945. Pakta inilah yang kemudian menjadi sebuah konstitusi
dasar bagi organisasi Liga Arab. Negara-negara anggota pertama yang juga sebagai penandatangan Pakta Liga Arab 1945 adalah Mesir, Irak, Transjordan (tahun 1946
berubah menjadi Yordania), Lebanon, Arab Saudi dan Suriah. Liga Arab kemudian
berkedudukan tetap di Kairo, Mesir.
Bergabungnya sebuah negara Arab dalam organisasi Liga Arab turut juga
mempengaruhi status hukum dari negara tersebut atau dengan kata lain bahwa jika
suatu negara telah mengikatkan diri ke dalam organisasi maka negara tersebut
memiliki kewajiban untuk mematuhi segala peraturan yang tertuang dalam konstitusi
dasar Liga Arab, sebagaimana yang tertuang dalam pasal 1 Pact of The League of
Arab States 1945,
”Every independent Arab State shall have the right to adhere to the League.
Should it desire to adhere, it shall present an application to this effect which shall be
filed with the permanent General Secretariat and submitted to the Council at its first
meeting following the presentation of the application.”
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 5/19
3. Fungsi dam Tujuan
Berdasarkan Pasal 2 Pact of The League of Arab States, fungsi dan tujuan
utama Liga Arab adalah:
“Menjaga hubungan baik diantara negara-negara Arab dan mengkoordinasikan
kegiatan-kegiatan politik negara anggota, melindungi kemerdekaan dan kedaulatan
negara, dan menyelaraskan kepentingan-kepentingan Arab.”
Disamping itu Liga Arab terlibat didalam politik, ekonomi, kebudayaan dan
bidang-bidang sosial dengan tujuan untuk mengembangkan kesejahteraan negara-
negara anggota. Liga Arab juga telah berperan ganda sebagai sebuah forum bagi
negara-negara anggota untuk menyeimbangkan kedudukan kebijakan-kebijakan yang
telah dibuat negara-negara dan tempat penyelesaian perselisihan internal anggota
seperti Perang Saudara di Lebanon tahun 1958.
Seiring perkembangan zaman Liga Arab dijadikan media bagi penyusunan
hampir semua dokumen-dokumen penting Arab yang mendukung integritas ekonomi
diantara negara anggota, yaitu pembentukan Perjanjian Pelaksanaan Kerjasama
Ekonomi Arab (Joint Arab Economic Action Charter). Salah satu hal yang agak unik
dan berbeda dibandingakan dengan organisasi internasional sejenis adalah Liga Arab
juga mempunyai peranan dalam pembuatan kurikulum sekolah dan pelestarian sejarah
kebudayaan Arab.
Didalam bidang hukum tujuan dan fungsi Liga Arab adalah
a. Pelaksanaan keputusan pengadilan di antara negara-negara anggota.
b. Masalah ekstradisi
c. Masalah nasionalitas warga negara.
4. Kekuasaan Organisasi
Liga Arab mempunyai kekuasaan yang diatur dalam konstitusi yaitu
kekuasaan tidak tak terbatas. Kekuasaan ini diberikan kepada sebuah badan yang
bernama Council. Keanggotaan Council terdiri dari semua negara-negara yang
tergabung di dalam Liga Arab dan setiap negara mempunyai 1 hak suara. MenurutPasal VII semua peraturan dasar dan keputusan-keputusan yang dibuat harus
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 6/19
didasarkan oleh suara mayoritas negara anggota dan bersifat mengikat bagi negara
anggota untuk melaksanakan keputusan-keputusan tersebut sesuai dengan konstitusi
mereka. Secara umum, tugas utama Council adalah untuk melaksanakan tujuan-tujuan
Liga dan mengawasi semua pelaksanaan perjanjian yang telah dibuat oleh negara-
negara dan juga oleh Liga itu sendiri.
Lebih lanjut, Pasal XI menyatakan bahwa Council setidaknya harus bersidang
sebanyak 2 kali tiap tahun akan tetapi ada ketentuan untuk menyelenggarakan sidang-
sidang luar biasa atas permintaan dari sedikitnya dua anggota.
B. KEANGGOTAN ORGANISASI
1. Keanggotaan
Ketika pertama kali didirikan, yaitu pada waktu penandatangan Pact of The League of
Arab States 1945 keanggotaan organisasi ini hanya terdiri dari 7 negara saja yakni,
Mesir, Irak, Lebanon, Arab Saudi, Suriah, Yordania dan Yaman. Kemudian berturut-
turut negara yang bergabung adalah
1. Algeria (1962)
2. Bahrain (1971)
3. Comoros (1993)
4. Djibouti (1977)
5. Kuwait (1961)
6. Libya (1953)
7. Mauritania (1973)
8. Maroko (1958)
9. Oman (1971)
10. Qatar (1971)
11. Somalia (1974)
12. Yaman Selatan (1967)
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 7/19
13. Sudan (1956)
14. Tunisia (1958)
15. Uni Emirate Arab (1971)
Salah satu pengecualian adalah ketika pada tahun 1976, organisasi Pembebasan
Palestina atau PLO (Palestine Liberation Organisation) diterima menjadi anggota Liga
Arab yang ke-16, padahal PLO bukan sebuah negara yang berdaulat akan tetapi
merupakan sebuah bentuk organisasi internal Palestina. Penunjukan ini didasarkan
atas semangat kebersamaan negara-negara Arab terhadap agresi militer Israel ke tanah
Palestina, namun sekarang posisi PLO telah digantikan oleh Palestina.
Kemudian pada tahun 1979, keanggotaan Mesir dalam Liga Arab dicabut karena
Mesir terbukti menandatangani Perjanjian Damai dengan Israel. Dan kantor pusat
Liga Arab yang sebelumnya berkedudukan di Kairo, Mesir dipindahkan ke Tunis,
Tunisia. Akhirnya delapan tahun kemudian, yakni tahun 1987 para pemimpin dunia
Arab memutuskan untuk memperbaharui kembali hubungan diplomatik dengan Mesir
dan tahun 1989 Mesir diterima kembali menjadi anggota Liga, disamping itu juga
kantor pusat Liga dikembalikan kembali ke Kairo.
Selain itu, Liga Arab juga memiliki negara pengamat (observer country). Observer
country ini berperan sebagai pihak pengamat atau pemerhati terhadap semua kegiatan
Liga dengan tujuan untuk menjaga independensi Liga. Sebuah observer country tidak
memiliki hak dan kewajiban sebagaimana yang dimiliki oleh negara anggota. Sejauh
ini telah ada 3 negara yang sekarang menjadi negara pengamat yaitu Eritrea (sejak
2003), Venezuela (2006) dan India (2007).
Proses penerimaan anggota Liga tertuang pada Pasal I dan terbuka bagi negara-negara
Arab yang merdeka yang kemudian “akan mempunyai hak untuk memasuki Liga”.
Namun demikian, keanggotaan dari negara-negara Libya, Sudan, Maroko, Tunisia,
Bahrain, Qatar, Oman, Mauritania, dan Uni Emirat Arab dilakukan dengan
permohonan, dan “penerimaan” atas permohonan itu di lakukan oleh Council,
sehingga dalam prakteknya keanggotaan itu tidak lagi dipandang sebagai suatu hak.
2. Pemberhentian Keanggotaan
Mengenai pengunduran atau pemberhentian diri anggota diatur dalam Pasal XVIII,
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 8/19
1. “If a member state contemplates withdrawal from the League. Shall inform the
Council of its intention one year before such withdrawal is to go into effect.”
2. “The Council of the League may consider any state which fails to fulfill its
obligations under the Charter as separated from the League, this to go into effect upon
a unanimous decision of the states, not counting the state concerned.”
Dengan demikian, jika suatu negara bermaksud untuk mengundurkan diri dari Liga,
harus memberitahukan kepada Council satu tahun sebelum pengunduran diri tersebut
diambil. Dan Council mempunyai wewenang untuk memberhentikan suatu negara
anggota jika dianggap bahwa negara tersebut gagal menjalankan kewajiban-
kewajibannya yang dinyatakan dalam Pakta Liga.
3. Hak-hak Negara Anggota
Menurut Pasal VI tiap anggota memiliki hak untuk meminta sidang Council dengen
segera dalam peristiwa agresi, baik agresi yang dilakukan oleh anggota Liga lain atau
oleh negara luar. Council, dengan suara bulat (kecuali negara aggressor) selanjutnya
dapat memutuskan tentang tindakan-tindakan untuk memeriksa agresi itu. Fungsi
pertahanan keamanan kolektif ini lebih lanjut dirinci dalam pakta keamanan kolektif
sendiri, berdasarkan Pasal 51 Charter PBB dan dengan pandangan bahwa suatu
tindakan agresi terhadap satu anggota Liga dianggap sebagai agresi terhadap semua
anggota. Pakta ini berlaku mulai tanggal 23 Agustus 1952, dan dibentuk Permanent
Joint Defence Council serta Permanent Military Commision. Dalam peristiwa agresi
Inggris-Perancis terhadap Mesir tahun 1956, yang melibatkan pendaratan pasukan-
pasukan di Terusan Suez, perangkat kerjasama keamanan kolektif ini tidak berhasil
menggalang bantuan kepada Mesir.
4. Hak-hak Khusus Anggota Liga
Dalam perwakilannya negara-negara anggota menunjuk wakil-wakilnya yang akan
duduk dalam Council. Oleh sebab itu berdasarkan Charter Pasal XIV mengatur,
“Para anggota Council Liga begitu juga dengan anggota Komite-Komite dan pegawai-
pegawai yang berhubungan dengan peraturan administrasi harus dapat menikmati
hak-hak diplomatik istimewa ketika sedang menjalankan fungsi tugasnya. Dan semua
gedung-gedung yang dimiliki oleh institusi resmi Liga tidak dapat diganggu gugat”
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 9/19
5. Penyelesian Perselisihan Antar Negara Anggota
Pasal V menyatakan agar negara-negara anggota Liga tidak mengambil jalan
kekerasan untuk menyelesiakan sengketa diantara mereka. Namun jika terjadi
perselisihan diantara negara anggota sejauh tidak menyangkut sengketa mengenai
penjajahan suatu negara, kedaulatan dan integritas regional dan jika para pihak telah
melimpahkan wewenang penyelesaiannya kepada Council, maka Council dapat
menjadi pihak penengah yang keputusannya bersifat mutlak dan mengikat para pihak
yang bersengketa. Kemudian apabila para pihak tidak menyetujui keputusan tersebut,
Council harus merumuskan kembali keputusannya dengan jalan mediasi sampai
tercipta keputusan yang dapat menguntungkan kedua belah pihak. Proses mediasi dan
arbitrase tersebut harus dilakukan berdasarkan suara mayoritas negara-negara
anggota.
Salah satu contoh keputusan penting menyangkut perselisihan negara anggota Liga
adalah ketika Council membentuk Inter-Arab Force tahun 1961 bagi operasi
“pemulihan perdamaian” antara Kuwait dan Irak.
C. STRUKTUR KELEMBAGAAN
Sebelum menguraikan lebih lanjut mengenai tata kelembagaan Liga Arab, baiknya
kita memperbandingkan terlebih dahulu Liga Arab dengan organisasi internasional
lainnya.
Liga Arab pada dasarnya menyerupai Organisasi Negara-Negara Amerika
(Organization of American States), Dewan Eropa (Council of Europe) dan Uni Africa
(African Union), yang tujuan pokoknya adalah politik, namun banyak pengamat
politik internasional yang meragukan bahwa organisasi-organisasi tersebut sebagai
sebuah versi regional dari Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bagaimanapun, keanggotaan
organisasi tersebut lebih banyak berdasarkan persamaan budaya daripada persamaan
letak geografis. Dalam hal ini Liga Arab hampir banyak kesamaan dengan Uni Latin
(Latin Union). Contohnya ialah ketika Mesir, Algeria, Djibouti, Libya, Maroko,
Somalia, Sudan, Tunisia bergabung dalam Liga yang secara geografis negara tersebut
tidak terletak di daratan Arab namun di benua Afrika. Bergabungnya negara-negara
tersebut didasarkan pada persamaan budaya dan agama, yakni Islam.
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 10/19
Liga Arab sangat berbeda terutama bila dibandingkan dengan organisasi seperti Uni
Eropa, karena Liga Arab belum berhasil mencapai suatu derajat peningkatan
intergrasi (penyatuan) regional dan Liga sendiri juga tidak memiliki hubungan
langsung dengan warga negara dari negara-negara anggotanya.
Yang menariknya semua anggota Liga Arab juga termasuk anggota Organisasi
Konferensi Islam (Organization of the Islamic Conference). Organisasi Liga Arab
dilandasi oleh prinsip pendukungan dan memajukan nasionalisme persatuan Arab dan
menjaga keseimbangan negara-negara Arab dalam berbagai hal. Oleh sebab itu,
organisasi ini kurang lebih sama dengan Uni Afrika (African Union), yang juga
memperjuangkan persatuan nasionalisme dalam keanekaragaman nasional anggota-
anggotanya.
1. Hirarki Organisasi
Secara garis besar, tata susunan Organisasi Liga Arab adalah sebagai berikut:
1. Sekretaris Jenderal
2. Deputy Secretaris Jenderal
3. Dewan Liga Arab (Council)
4. Arab Fund for Economic and Social Development (AFESD)
5. Komite Teknis (Technical Committees)
6. Arab Air Carriers Organization
7. Dewan Kementrian Khusus (Specialized Ministerial Councils)
8. Organisasi Khusus Arab (Arab Specialized Organizations)
9. Uni Arab (Arab Unions)
10. Kamar Dagang Kerjasama Arab (Joint Arab-Foreign Chambers Of Commerce)
11. Missions
12. Departemen Sekretaris Jenderal (General Secretariat Departments)
13. Sub Departemen Sekretaris Jenderal (General Secretariat Sub Departments)
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 11/19
a. Sekretaris Jenderal
Mengenai peranan, fungsi dan tugas dari Sekretaris Jenderal Liga Arab tertuang
dalam Internal Regulation of the Secretary General of the League tanggal 10 Mei
1953. Berdasarkan Pasal I, II, III, dan IV Internal Regulation, Sekretaris Jenderal, atas
nama Liga, menjalankan dan melaksanakan resolusi-resolusi yang dibuat oleh Council
dan dapat bertindak sebagai pengamat atau pengukur terhadap dana anggaran Liga
yang dibuat oleh Council, sehingga dia dapat menolak atau menyetujui anggaran yang
tidak sesuai dengan peruntukan Liga. Dan dia juga dalam kapasitasnya sebagai
Sekretaris Jenderal Liga, harus menghadiri setiap pertemuan-pertemuan Council Liga
dan Komite-Komite. Disamping itu dia harus bertanggung jawab kepada Council Liga
untuk semua tindakan-tindakan yang dilakukannya dan pelaksanaan dari peraturan-
peraturan internal Departemen Sekretaris Jenderal. Jabatan Sekretaris Jenderal dipilih
oleh anggota Council Liga dengan suara mayoritas 2/3 dari negara anggota Liga.
Masa jabatan dari Sekretaris Jenderal adalah 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.
Dalam menjalankan tugasnya Sekretaris Jenderal dibantu oleh Asisten Sekretaris-
Asisten Sekretaris. Jabatan Asisten Sekretaris ini merupakan jabatan yang
dinominasikan oleh masing-masing negara anggota, yang berasal dari
warganegaranya sendiri dan pengangkatannya harus dengan persetujuan dari Council.Masing-masing Asisten Sekretaris ini nantinya akan ditempatkan di setiap
Departemen Sekretaris Jenderal.
Apabila ada sesuatu hal yang membuat Sekretaris Jenderal tidak dapat melaksanakan
tugasnya sebagaimana dimaksud dalam Internal Regulations, maka Asisten
Sekretaris-lah yang akan menggantikan posisinya.
Sekretaris Jenderal telah mengembangkan suatu peranan politik yang mirip dengan
Sekretaris Jendral PBB dan sifat peranan itu lebih luas daripada sekerdar kepala
administrative belaka. Sekretariat Liga juga memegang control atas League Boycott
Office, dengan arahan dari Council Liga dan dari Economic Council.
Jabatan Sekretaris Jenderal menurut Charter Pasal XII, harus disetarakan dengan Duta
Besar sedangkan Asisten Sekretaris Jenderal mempunyai kedudukan setara dengan
Menteri Berkuasa Penuh (Ministers Plenipotentiary).
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 12/19
Sekretaris Jenderal tidak berdiri sendiri namun dibantu oleh Departemen-Departemen
yang bernama Departemen Sekretaris Jendral. Adapun Departemen tersebut adalah,
1. Sekretariat Konferensi (Converency Secretariat)
Sekretariat ini berfungsi sebagai media Liga Arab untuk berhubungan dengan public
atau masyarakat, menyelenggarakan pertemuan-pertemuan Sekretariat Council dan
juga sebagai pelaksana kegiatan protokoler Liga. Disamping itu segala urusan surat-
menyurat, pengawas dokumen-dokumen antar departemen dan menata arsip-arsip
Liga.
2. Departemen Keuangan dan Administrasi (Finance and Administrative
Departement)
Tugas Departemen ini adalah melaksanakan semua urusan keuangan Liga, termasuk
persiapan dan pengawasan anggaran, tatabuku Liga, Dana Cadangan, dan juga segala
hal yang berkaitan dengan pekerja Liga baik secara financial maupun secara
administrative.
3. Departemen Politik (Political Departement)
Tugasnya adalah memajukan hubungan politik dengan negara-negara Arab,
mengakomodasi urusan-urusan internasional mereka demi kepentingan Liga Arab dan
mempersiapkan laporan, penelitian yang berhubungan dengan hal-hal diatas.
4. Departemen Urusan Ekonomi dan Komunikasi (Economic and Communication
Affair’s Departement)
Tugas dari Departemen ini adalah
a. Mempersiapkan, secara umum, penelitian-penelitian yang dibutuhkan oleh Komite
Ekonomi dan Komunikasi.
b. Mempersiapkan laporan dan statistik yang berkaitan dengan ekonomi negara
anggota dan juga laporan kemajuan dari penerapan perjanjian komersial diantara
negara anggota.
c. Memberikan saran dan usul kepada mengenai kondisi ekonomi atau stabilitas
ekonomi negara anggota.
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 13/19
d. Menyusun laporan ekonomi di segala jurnal dan majalah dunia.
5. Departemen Urusan Sosial dan Kesehatan (Social and Health Affairs Departement)
Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan migrasi, tenaga kerja,
perlindungan anak dan pelayanan kesehatan diantara negara-negara Arab.
6. Departemen Hukum (Legal Departemen)
Departemen Hukum mempunyai tugas antara lain:
a. Membuat laporan-laporan hukum secara umum dan harus mempersiapkan laporan
yang berhubungan dengan kewarganegaraan, passport, visa, pelaksanaan hukuman,
ekstradisi para criminal, dan mempersiapkan segala macam penyusunan Undang-
Undang, dan mendukung kerjasama diantara negara-negara anggota.
b. Mendiskusikan masalah-masalah hukum yang sedang berkembang di dunia.
c. Bertindak sebagai Departemen penasehat bagi seluruh urusan Sekretaris Jenderal.
d. Mempunyai hak untuk membela dan mendukung segala perkara yang ditujukan
oleh Liga atau oleh pihak lain kepada Liga.
e. Mengusahakan atau mencabut penyusunan perjanjian-perjanjian yang dipersiapkan
oleh Liga.
7. Departemen Informasi dan Publikasi (Information and Publication Departement)
Berperan sebagai media untuk membuat propaganda bagi negara-negara Arab,
menyediakan berbagai macam informasi dan dokumen kepada suratkabar, dan
mengendalikan informasi tersebut sehingga tepat sasaran dan independent.
8. Departemen Urusan Budaya (Cultural Affairs Departement)
Departemen Urusan Budaya berperan sebagai pelaksana study budaya, seni dunia
Arab dan hal-hal yang berhubungan dengan pendidikan diantara negara-negara
anggota.
b. Council of The League (Dewan Liga)
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 14/19
Council merupakan organ tertinggi dalam organisasi Liga Arab. Council berfungsi
sebagai sarana atau wadah bagi negara-negara anggota untuk berpartisipasi aktif
dalam setiap keputusan yang diambil liga. Oleh sebab itu, setiap negara anggota harus
memilih dan mendelegasikan warga-warga negaranya untuk menjadi perwakilan
dalam Council (biasanya Menteri Luar Negeri), kemudian wakil-wakil negara tersebut
harus juga menyertakan surat kepercayaan (Credentials) kepada Council. Dan nama-
nama wakil itu harus dikomunikasikan kepada Sekretaris Jenderal. Selanjutnya
Sekretaris Jenderal memeriksanya dan membawa daftar nama-nama tersebut ke dalam
sidang Council yang biasanya dilangsungkan pada bulan Maret dan September.
Namun jika ada suatu keperluan mendadak maka dapat dilangsungkan sidang yang
sebelumnya harus diajukan oleh setidaknya dua negara. Wewenang dan tata laksana
Council sendiri diatur dalam sebuah peraturan The Internal Regulations of The
Council of The League of Arab States tanggal 13 Oktober 1951.
Berdasarkan Pasal XI Internal Regulations, sidang Council dapat dianggap sah jika
dihadiri oleh sebagian besar perwakilan negara-negara anggota. Untuk menghasilkan
Resolusi, harus disetujui oleh mayoritas suara negara anggota Liga atau oleh 2/3 suara
sepakat anggota. Salah satu hal yang unik adalah sidang Council haruslah bersifat
rahasia kecuali dalam beberapa kasus Council dengan suara mayoritas menginginkansidang tersebut terbuka untuk public. Sidang itu harus dihadiri oleh Sekretaris
Jenderal atau oleh salah satu Asistennya. Peranan Sekretaris Jenderal sangat besar
dalam memimpin sidang Council, semua urusan administrasi dan protokoler sidang
berada di tangan Sekretaris Jenderal.
Disamping hal itu, Council mempunyai wewenang untuk mengamandemen Charter
(Konstitusi Liga), menengahi perselisihan diantara anggota, mengambil keputusan
terhadap keanggotaan dan menerima pengunduran diri negara anggota dari Liga.
c. Konferensi Tingkat Tinggi Liga (Summit Conference)
Konferensi Tingkat Tinggi dilaksanakan jika ada suatu masalah yang timbul dan perlu
dibahas secara lebih lanjut. Konferensi pertama berlangsung pada 13 Januari 1964 di
Kairo, Mesir. Konferensi ini terdiri dari berbagai macam siding-sidang (sessions).
Kepala negara atau kepala pemerintahan harus hadir dalam setiap sidang-sidang
tersebut untuk mendiskusikan segala macam hal-hal yang menyangkut dunia Arab.
Hasil sidang dalam Konferensi Tingkat Tinggi disebut communiqué, yaitu sebuah
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 15/19
resolusi yang berisi pernyataan sikap atau posisi para pemimpin dunia Arab terhadap
masalah tertentu. Dalam kenyataannya, Charter (Konstitusi Liga) tidak mengatur
secara khusus mengenai Konferensi ini, akan tetapi para anggota Liga melihat hal ini
sebagai sebuah proses kemajuan dari organisasi dan perlu dilakukan .
d. Komite Teknis ( Technical Committes)
Charter atau konstitusi mengarahkan dibentuknya sebuah komite teknis dan khusus
yang bertujuan untuk membantu (assist) negara anggota dalam mendiskusikan hal-hal
teknis yang berhubungan dengan kerjasama Arab. Sejak dibentuknya komite ini,
beban kerjanya semakin lama semakin meningkat dan akhirnya dibentuk sebuah
Specialized Ministerial Council (Dewan Kementrian Khusus) yang bertujuan untuk
mendiskusikan secara tetap masalah-masalah khusus tersebut. Saat ini telah berdiri
tiga komite teknis yakni:
• Pengadilan Administrasi (Administrative Court)
• Badan Arbitrase Investasi (Investment Arbitration Board)
• Badan Tinggi Audit (Higher Auditing Board)
e. Dewan-Dewan Kementrian Khusus (Specialized Ministerial Councils)
Dewan-dewan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan diantara
negara Arab. Masing-masing Dewan Kementrian tersebut harus bertemu/bersidang
secara reguler dan mengajukan hasil keputusannya (common policies) kepada
Sekretariat dan Council. Telah ada dua belas Dewan-dewan yang dibentuk yang
cakupannya antara lain dalam bidang informasi, interior, hukum, perumahan,
transportasi, urusan-urusan sosial, pemuda dan olahraga, kesehatan, urusan
lingkungan, telekomunikasi, energi dan listrik, terakhir adalah turisme atau budaya.
Berikut ini adalah organisasi atau agensi yang berada di bawah Dewan-Dewan
Kementrian Khusus yang masing-masing menangani masalah tersebut diatas, Council
of Arab Economic Unity, Unity, Organization of Arab Petroleum Exporting Countries
(OAPEC), Arab Administrative Development Organization (ARADO), Arab States
Broadcasting Union (ABSU), Arab Educational, Cultural, and Scientific Organization
(ALECSO), Arab Center for the Studies of Arid Zones and Dry Lands (ACSAD),Arab Academy for Science and Technology (AAST), Arab Labor Organization
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 16/19
(ALO), Arab Organization for Agricultural Development (AOAD), Arab Satellite
Communications Organization (ARBSAT), Arab Interior Ministers Council, Arab
Atomic Energy Board (AAEA), Arab Industrial Development and Mining
Organization (AIDMO), and Arab Civil Aviation Association, Arab Financial
Institutions: Arab Fund for Economic and Social Development, Arab Bank for
Economic Development in Africa, Inter-Arab Investment Guarantee Corporation,
Arab Monetary Fund, and Arab Authority for Agricultural Investment and
Development (AAAID) .
D. PEMBUBARAN DAN SUKSESI ORGANISASI
Charter Liga Arab 1945 sedikit pun tidak mengatur pembubaran dan suksesi
organisasi. Yang diatur dalam Charter tersebut ialah mengenai masalah amandemen
organisasi, dan pengaturannya terdapat didalam Pasal XIX Charter. Disana diatur
bahwa amandemen terhadap Charter hanya dapat dilakukan jika 2/3 negara anggota
menghendaki dilakukan hal tersebut. Namun amandemen itu harus memenuhi unsur-
unsur berikut ini:
• Bertujuan untuk mempererat hubungan diantara negara anggota.
• Bertujuan untuk menciptakan keadilan di kawasan Arab.
• Bertujuan untuk membuat peraturan baru Liga dengan organisasi internasional lain
dengan tujuan menjamin kedamaian dan keamanan kawasan Arab.
Dan pembahasan amandemen harus dibawa kedalam sidang (session) dan baru
kemudian dapat diambil sebuah keputusan. Apabila ada negara yang tidak menyetujui
amandemen tersebut dapat keluar atau mengundurkan diri dari Liga sebelum
amandemen tersebut berlaku efektif. Uniknya, negara itu dapat langsung
mengundurkan diri tanpa perlu memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan oleh Charter,
khusunya Pasal XVIII.
E. KRITIK TERHADAP LIGA ARAB
Selain telah banyak menuai kesuksesan dalam 62 tahun umur organisasi ini, tidak
sedikit pula kritikan yang dialamatkan kepada Liga Arab. Sebagian kritikan tersebut
masih mengenai ke-efektif-an Liga dalam menangani masalah-masalah yang munculdiantara negara-negara anggotanya dan kawasan Timur Tengah pada umumnya.
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 17/19
Banyak kalangan menilai bahwa Liga telah gagal berperan aktif dalam menjembatani
perdamaian regional, kasus mengenai Palestina, Lebanon, Iran, Irak, Mesir
merupakan salah satu masalah yang sering muncul dalam 20 tahun belakangan. Dan
itu belum termasuk masalah terorisme dan kekerasan yang semakin bergejolak di
kawasan kaya minyak ini.
Khusus mengenai masalah Israel-Palestina, Liga secara khusus mengeluarkan sebuah
Deklarasi, yaitu Arab League Declaration on the Invasion of Palestine 15 Mei 1948.
Dan Deklarasi itu nyatanya belum berhasil menghasilkan sebuah tujuan yaitu
Palestina merdeka, walaupun secara mengejutkan pada tahun 2002 Liga untuk
pertama kalinya menawarkan hubungan damai/normal dengan Israel dengan
persyaratan tertentu, namun persyaratan tersebut bayak ditolak oleh Israel. Disamping
itu untuk meredam gejolak separatisme dan terorisme Liga telah mengeluarkan Arab
Convention for the Suppression of Terrorism tanggal 22 April 1998. Pada level
kepemimpinan, ada rivalitas antara Mesir dan Irak. Kemudian bentuk negara juga
telah banyak membawa dampak buruk terhadap hubungan negara-negara Monarki
Tradisional (Arab Saudi, Yordania, dan Maroko) dengan negara Republik baru
(Mesir, Irak, Libya). Dan selama invansi Amerika Serikat terhadap Irak, tidak semua
negara Liga menentang invansi tersebut, bahkan ada beberapa negara yang membantuAmerika Serikat dengan menjadi pangkalan militernya. Masalah Isreal, terorisme,
Anti Amerika dan globalisasi tetap menjadi isu yang penting dan belum terselesaikan
bagi eksistensi organisasi ini .
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
I. Kesimpulan
Sejak didirikan pada tanggal 22 Maret 1945, Liga Arab telah menjalani banyak
kemajuan dan kemunduran dalam menjalankan fungsi dan tujuannya. Semua itu tidak
terlepas dari gejolak yang terjadi di kawasan Arab dan Timur Tengah. Seperti yang
kita ketahui bersama, kawasan Timur Tengah merupakan kawasan yang kaya sumber
daya alamnya, khususnya minyak bumi. Namun kekayaan tersebut tidak berbanding
lurus dengan kemajuan teknologi negara-negaranya. Masih banyak negara Arab yang
menyewakan daerahnya untuk ditambang oleh perusahaan asing, khususnya
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 18/19
perusahaan Barat. Oleh sebab itu banyak “kepentingan” yang bermain disana.
Disamping itu, mayoritas penduduk Arab adalah Muslim dan oleh Barat dianggap
sebagai “musuh yang berbahaya”, dan sebab itu terlebih setelah tragedy WTC 2001
Amerika Serikat menginvansi Afganistan dan dilanjutkan dengan Irak. Anehnya,
tidak sedikit negara Arab yang membantu invansi Amerika ini sehingga menimbulkan
gejolak diantara negara anggota Liga Arab.
Liga Arab sebagai organisasi regional telah terbukti gagal mengakomodasi masalah
tersebut. Liga tidak dapat menghentikan invansi Amerika, meredam gejolak antar
negara anggota dan mempersatukan semua negara di kawasan Timur Tengah.
Memang kalau dibandingkan dengan organisasi sejenis seperti Uni Eropa, ASEAN
atau bahkan Pan American, tugas yang diemban Liga Arab sangatlah besar.
Perbedaan orientasi politik dan kepentingan anggota bisa jadi merupakan salah satu
penyebab gagalnya Liga Arab. Walaupun Liga Arab telah berusaha untuk menjadi
pihak penengah dengan jalan mengeluarkan Arab League Declaration on the Invasion
of Palestine dan Arab Convention for the Suppression of Terrorism, namun hal
tersebut belum berhasil menciptakan stabilitas di kawasan ini. Keberadaan sebuah
negara Israel juga telah menjadi batu sandungan bagi perdamaian negara anggota.
Sampai sekarang konflik Israel-Palestina belum menemui jalan terang. AmerikaSerikat yang konon menjadi musuh kedua bagi negara anggota, justru adalah pihak
yang banyak berperan aktif dalam mendamaikan kedua negara tersebut. Akhir tahun
2007 ini, diadakan pertemuan di Annapolis, Maryland untuk membahas jalan damai
(roadmap) Israel-Palestina. Arab hanya berperan sebagai observer padahal Palestina
adalah salah satu negara anggotanya.
Terlepas dari semua itu, Liga Arab juga menuai banyak kemajuan dan keberhasilan.
Diantaranya Liga dikenal berhasil dan efektif dalam menjalin dan memelihara
kerjasama dibidang ekonomi, sosial dan kebudayaan diantara negara anggota. Dalam
bidang pendidikan, Liga berperan besar dalam menyusun kurikulum sekolah negara-
negara Arab, melestarikan dokumen-dokumen dan hasil kebudayaan kuno dan
berhasil juga menerapkan teknologi modern dalam erbagai bidang. Dan menciptakan
persatuan telekomunikasi regional.
Oleh karena itu, kesan keseluruhan dari organisasi ini adalah suatu organisasi yang
cukup bermanfaat yang dalam bentuknya masih belum dikatakan sempurna.
7/28/2019 Makalah Liga Arab
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-liga-arab 19/19
Organisasi ini kurang memiliki kepaduan politik yang diperlukan untuk
pengembangan epat dalam tingkat koordinasi yang lebih luas ataupun integrasi pada
taraf sekarang ini.
II. Saran
Setelah menganalisa dan memahami persoalan diatas, diharapkan Liga Arab berperan
lebih aktif dalam menangani masalah antar negara anggotanya. Karena fungsi dan
tujuan utama dari organisasi ini adalah memajukan taraf kehidupan politik, sosial,
ekonomi dan budaya diantara negara anggotanya. Dan sebagai sebuah organisasi
regional yang dibentuk bersama dengan semua negara Arab, sudah sewajarnya Liga
Arab harus melaksanakan fungsinya dengan baik. Sehingga ke depan nanti, Liga Arab
dapat menjadi organisasi yang reliable dimata anggotanya dan dunia internasional.