makalah korporasi
-
Upload
naufal-adilah-fikrianda -
Category
Documents
-
view
249 -
download
0
Transcript of makalah korporasi
-
7/25/2019 makalah korporasi
1/30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunana dunia hingga saat ini telah memperlihatkan kemajuan yang
siginifikan, pembangunan tersebut tidak hanya menyangkut pembangunan di
bidang ekonomi semata namun manyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat
termasuk pembangunan di bidang hukum. Di bidang ekonomi, pertumbuhan di
tandai oleh globalisasi dan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang
begitu cepat sehingga tidak hanya menimbulkan dampak positif tetapi juga
banyak menimbulkan dampak negatif yang perlu di waspadai. Dampak negatif
tersebut diikuti dengan timbulnya globalisasi kejahatan dan meningkatnya
kuantitas serta kualitas tindak pidana di berbagai negara dan antar negara.
Menurut Saparinah Sadli, kejahatan atau tindak kriminal merupakan salah satu
bentuk dari perilaku menyimpang yang selalu ada dan melekat pada tiap bentuk
masyarakat, tidak ada masyarakat yang sepi dari kejahatan.
Pembangunaan di segala bidang dan globalisasi dan modernisasi tepatnya
dalam hal kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi, telah
menyebabkan perkembangan yang sangat pesat khususnya kegiatan usaha yang
sudah tentu akan berdampak pada masyarakat. Pada masyarakat sederhana,
kegiatan usaha cukup dijalankan secara perserorangan. !amun seiring dengan
perekembangan masyarakat dan perkembangan "aman, makan timbul kebutuhan
untuk mengadakan kerja sama dengan pihak lain dalam menjalankan kegiatanusahannya. Dalam hal ini, muncul korporasi #dalam bentuk perseroan terbatas dan
badan hukum lainnya$ yang menawarkan saham dan barang #jasa$ pada
masyarakat sehingga jumlah kerja sama dapat mencapai ratusan bahkan ribuan
orang.
1Muladi dan %arda !awawi &rief, Teori- Teori dan Kebijakan Pidana, %andung' &lumni, ((),
hlm. *).
1
-
7/25/2019 makalah korporasi
2/30
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan manusia, korporasi juga
berkembang menjadi lebih kompleks. +orporasi tidak lagi seperti dulu yang
masih menggunakan sistem yang sederhana. %erbagai sistem dan metode dalam
menjalankan korporasi terus dikembangkan dalam rangka untuk mendapatkan
keuntungan yang sebesarbesarnya.
Dewasa ini korporasi yang masuk dalam kategori perusahaan raksasa atau
perusahaan multinasional sudah banyak berkembang di berbagai negara. Mereka
tidak hanya membangun imperium di negara asal, tetapi juga di negaranegara
lain terutama negara berkembang dalam rangka mendapatkan keuntungan yang
lebih besar. Pada tahun (-), dua perusahaan terbesar di &merika Serikat yaitu
eneral Motor dan /00on masingmasing sudah memiliki nilai penjualan
melebihi 12 miliar dollar, suatu jumlah yang jauh melebihi total pendapatan dari
negara bagian &merika Serikat yang manapun dan kebanyakan negara di dunia.3
Data tersebut menunjukkan betapa besar kekuatan modal korporasi yang bertaraf
multinasional pada saat itu.
Dalam mencapai tujuannya, yakni mendapat keuntungan yang sebsar
besarnya, korporasi dapat dengan mudah melakukan monopoli pasar, melakukan
penipuan, melakukan penggelapan pajak dan tindak pidana lainnya yang sudah
tentu sangat merugikan negaranegara berkembang karena pada hakikatnya
negaranegara berkembang adalah objek dari globalisasi. Dengan demikian, dapat
dilihat bahwa keberdaan suatu korporasi tidak hanya menimbulkan dampak positif
melainkan dapat pula menimbulkann dampak negatif yakni melalu berbagi tindak
pidana.4
Semakin besarnya peranan korporasi dewasa ini perlu ada perhatian secara
khusus yang diarahkan untuk meningkatkan tanggungjawab sosial korporasi
dengan menggunakan hukum pidana. +edudukan korporasi sebagai subjek hukum
pidana mengalami perubahan dan perkembangan secara bertahap. Pada umumnya
secara garis besarnya dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama yang
2Sutan 5emi Sjahdeini,Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, 6akarta' rafiti Pers, 3221,
hlm.3.3
+ristian,Hukum Pidana Korporasi (Kebijakan Integral (Integral Policy) FormulasiPertanggungjawaban Pidana Korporasi Di Indonesia, %andung' !uasa &ulia, 32*, hlm. 4.
2
-
7/25/2019 makalah korporasi
3/30
ditandai dengan usahausaha agar sifat delik yang dilakukan korporasi dibatasi
pada perorangan #naturlijk person$. Sehingga apabila suatu tindak pidana terjadi
dalam lingkungan korporasi, maka tindak pidana itu dianggap dilakukan oleh
pengurus korporasi tersebut. Dalam tahap ini membebankan tugas pengurus
#orgplic!t$ kepada pengurus. 7ahap kedua ditandai dengan pengakuan yang
timbul sesudah perang dunia pertama dalam perumusan undangundang bahawa
suatu tindak pidana, dapat dilakukan oleh perserikatan atau badan usaha
#korporasi$. 7anggung jawab untuk itu juga menjadi beban dari pengurus badan
hukum tersebut. Sementara tahap ketiga, pertanggung jawaban pidana korporasi
secara langsung sudah dikenal. Dalam tahap ini dibuka kemungkinan untuk
menuntut korporasi dan meminta pertanggungjawabannya menurut hukum
pidana*
Sistem pertangungjawaban pidana korporasi bukanlah ciri yang uni8ersal
dari sistem hukum modern saat ini, beberapa negaranya seperti Swedia, tidak
memberikan pertanggungjawaban korporasi namun demikian mereka memiliki
system sanksi administrati8e yang dapat dijatuhkan kepada korporasi atas
perbuatan pidana dari beberaoa karyawannya.9 %erdasarkan halhal yang
diuraikan diatas, penulis akan melalukan penelitian mengenai
pertanggungajawaban pidana korporasi di negara Swedia yang kemudian
dituangkan dalam sebuah bentuk penulisan dengan judul'
PERTANGGUNGJAWABAN TINDAK PIDANA KORPORASI DI
SWEDIA
B. Ident!ka" #a"ala$
4Muladi dan Dwidja Priyatno,Pertanggungjawaban Pidana Korporasi, 6akarta' +encana
Prenada Media rup, 322, hlm. 949-.5 Allens Arthur Robinson, Corporate Culture As A Basis for The Criminal Liability of
Corporations, prepared for the UN Special Representative of the Secretary General on uman
Ri!hts and Business, February 2008, hlm. 4
3
-
7/25/2019 makalah korporasi
4/30
%erdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi pokok masalah sebagai berikut'
. %agaimana sistem pertanggungjawaban pidana korporasi di !egara
Swedia:
3. %agaimana sanksi yang diterapkan jka terjadi tindak pidana korporasi di
!egara Swedia:
%. T&'&an Penltan
%erdasarkan identifikasi masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penelitian
adalah'. ;ntuk mengetahui sistem pertanggungjawaban pidana di !egara Swedia
3. ;ntuk mengetahui sanksi yang diterapkan jika terjadi tindak pidana
korporasi di !egara Swedia.
D. Keg&naan Peneltan
&dapun kegunaan yang diperoleh atau diharapkan dari hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut'
. +egunaan 7eoritis
-
7/25/2019 makalah korporasi
5/30
teori, konsepkonsep, asasasas hukum, serta peraturan perundangundangan yang
berhubungan dengan penelitian ini.1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tn'a&an U)&) Tentang K(r*(ra" dan Ke'a$atan K(r*(ra"
A. Pengertan K(r*(ra"
+orporasi merupakan istilah yang biasa digunakan oleh para ahli hukum
pidana dan kriminologi untuk menyebut apa yang dalam bidang hukum lain,
khususnya bidang hukum perdata sebagai badan hukum, atau dalam %elanda
6
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif (Suatu Tinjauan Singkat).Jakarta: Rajawali Pers, 2001, hlm. 13-14.
5
-
7/25/2019 makalah korporasi
6/30
disebut recht persoon atau dalam bahasa inggris dengan istilah legal
person atau legal body.
Secara etimologis, pengertian korporasi yang dalam istilah lain dikenal
dengan corporatie #%elanda$, corporation #=nggris$, korporation #6erman$,
berasal dari bahasa latin yaitu corporatio. "#orporatio$ sebagai kata benda
(subatanti%um)berasal dari kata kerja "coporare$ yang banyak dipakai orang
pada jaman abad pertengahan atau sesudah itu. "#orporare$ sendiri berasal
dari kata "corpus$ #badan$, yang berarti memberikan badan atau
membadankan. Dengan demikian, maka akhirnya "corporatio$ itu berarti
hasil dari pekerjaan membadankan, dengan kata lain badan yang dijadikan
orang, badan yang diperoleh dengan perbuatan manusia sebagai lawan
terhadap badan manusia, yang terjadi menurut alam.-
Satjipto 5aharjo menyatakan bahwa, +orporasi adalah suatu badan hasil
ciptaan hukum. %adan yang diciptakan itu terdiri dari corpus, yaitu struktur
fisiknya dan kedalamnya hukum memasukkan unsur animus yang membuat
badan itu mempunyai kepribadian. >leh karena badan hukum itu merupakan
ciptaan hukum maka kecuali penciptaannya, kematiannyapun juga ditentukan
oleh hukum.)
Menurut Subekti dan 7jitrosudibio yang dimaksud dengan corporatieatau
korporasi adalah suatu perseroan yang merupakan badan hukum. &dapun ?an
Pramadya Puspa menyatakan yang dimaksud dengan korporasi adalah'
Suatu perseroan yang merupakan badan hukum@ korporasi atau
erseroan disini yang dimaksud adalah suatu perkumpulan atauorganisasi yang oleh hukum diperlakukan seperti seorang manusia
#personal$ ialah sebagai pengemban atau #pemilik$ hak dan kewajiban
7Muladi dan Dwidja Priyatno., &p'#it, hlm. 34.8 Dwidja Priyatno, Kebijakan Legilasi Tentang Sistem pertanggungjawaban
Pidana Korporasi Indonesia, 322*,%andung' ;tomo, %andung, hlm.4.
6
-
7/25/2019 makalah korporasi
7/30
memiliki hak menggugat ataupun digugat di muka pengadilan. Aontoh
badan hukum itu adalah P7 #Perseroan 7erbatas$, !.B. #namloe
%ennootsc!ap$, dan yayasan #stic!ting$@ bahkan !egara juga merupaka
badan hukum.
&dapun pengertian korporasi dalam /nsiklopedia /konomi, keuangan dan
perdagangan yang dihimpun oleh &. &bdurachman menyatakan'
Aorpratio #korporasi@ perseroan$ adalah suatu kesatuan menurut
hukum atau suatu badan susila yang diciptakan menurut ;ndang;ndang suatu negara, untuk menjalankan suatu usaha atau kegiatan atau
akti8itas lainnya yang sah. %adan ini dapat dibentuk untuk selama
lamanya atau untuk sesuatu jangka waktu yang terbatas, memiliki nama
dan identitas yang dengan nama dan identitas itu dapat dituntut di muka
pengadilan, serta berhak untuk mengadakan suatu persetujuan menurut
kontrak dan melaksanakan semua fungsi lainnya yang seseorang dapat
melaksanakannya menurut ;ndangundang suatu negara. Pada
umumnya suatu korporasi dapat merupakan suatu organisasi
pemerintah, setengah pemerintah atau tikelir.(
Pengertian korporasi di dalam hukum pidana sebagai ius constituendum
dapat dijumpai dalam +onsep 5ancangan +;
-
7/25/2019 makalah korporasi
8/30
#maksudnya badan hukum pri8at dan badan hukum public$, perkumpulan,
yayasan, pendeknya semua perseroan yang tidak bersifat alamiah.
5umusan tersebut kita jumpai dalam Pasal 9 .8.S %elanda, yang
berbunyi'
. 7indak pidana dapat dilakukan oleh manusia alamiah dan badan hukum.
3. &pabila suatu tindak pidana dilakukan oleh badan hukum, dapat
dilakukan tuntutan pidana, dan jika dianggap perlu dapat dijatuhkan
pidana dan tindakan yang tercantum dalam ;ndang;ndang terhadap'
a. %adan hukum@ atau
b. 7erhadap mereka yang memerintahkan melakukan perbuatan itu,
demikian pula terhadap mereka yang berindak sebagi pimpinan
melakukan tindakan yang dilarang itu@ atau
c. 7erhadap yang disebutkan di dalam point a dan b dilakuan bersama
sama.
4. %agi pemakaian ayat selebihnya disamakan dengan badan hukum
perseroan tanpa hak badan hukum, perserikatan dan yayasan.
Dengan demikian, korporasi dalam hukum pidana memiliki pengertian
yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian korporasi dalam hukum
perdata. +arena, korporasi dalam hukum pidana bisa berbentuk badan hukum
atau non badan hukum, sedangkan menurut hukum perdata korporasi
mempunyai kedudukan sebagai badan hukum.2
B. Pengertan dan R&ang Lngk&* Ke'a$atan K(r*(ra"
5uang lingkup kejahatan korporasi juga dijelaskan oleh Ste8en %o0,
dimana ruang lingkup kejahatan korporasi meliputi'
10Ibid., hlm 434411Ste8en %o0 dalam
-
7/25/2019 makalah korporasi
9/30
a. #rimes +or corporation, adalah pelanggaran hukum dilakukan oleh
korporasi dalam usaha untuk mencapai tujuan korporasi untuk
memperoleh profit@
b. #riminal corporation, yaitu korporasi yang bertujuan sematamata
untuk melakukan kejahatan@
c. #rime against corporations, yaitu kejahatankejahatan terhadap
korporasi seperti pencurian atau penggelapan milik korporasi, yang
dalam hal ini yang menjadi korban adalah korporasi.
%erdasarkan ruang lingkup yang diberikan oleh Ste8en %o0 di atas dapat
ditetapkan bahwa yang dimaksud dengan kejahatan korporasi adalah
kejahatan korporasi yang berupa crimes for corporation, yaitu kejahatan yang
dilakukan korporasi dalam rangka mencari keuntungan.
Alinard dan ?eager yang melakukan studi terhadap kejahatan korporasi
mengemukakan jenisjenis kejahatan yang sering dilakukan korporasi, yaitu
kejahatan korporasi yang berkaitan dengan administrasif, lingkungan,
keuangan, tenaga kerja, produk barang, dan praktekpraktek perdagangan
tidak jujur. +ejahatankejahatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut '3*
a. Pelanggaran di bidang administratif meliputi tidak memenuhi
persyaratan suatu badan pemerintahan atau pengadilan, seperti tidak
mematuhi perintah pejabat pemerintah, sebagai contohnya membangun
fasilitas pengendalian pencemaran lingkungan.
b. Pelanggaran di bidang lingkungan hidup meliputi pencemaran udara
dan air berupa penumpahan minyak dan kimia, yaitu seperti
pelanggaran terhadap surat i"in yang mensyaratkan kewajiban
penyediaan oleh korporasi untuk pembangunan perlengkapan
pengendalian polusi, baik polusi udara maupun air.
c. Pelanggaran di bidang keuangan meliputi pembayaran secara tidak sah
atau mengabaikan untuk menyingkap pelanggaran tersebut, seperti
penyuapan di bidang bisnis, sumbangan poltik secara tidak sah, dan
hlm. *
9
-
7/25/2019 makalah korporasi
10/30
pembayaran #suap$ untuk pejabatpejabat asing, pemberian persenan,
dan manfaat atau keuntungan secara ilegal. Aontohnya pelanggaran
yang berkaitan dengan suratsurat berharga yakni memberikan
informasi yang salah atas wali utama, mengeluarkan pernyataan salah.
Pelanggaran transaksi meliputi syaratsyarat penjualan #penjualan yang
terlalu mahal terhadap langganan$, penghindaran pajak, dan lain lain.
d. Pelanggaran perburuhan dapat dibagi menjadi empat tipe utama, yaitu
diskriminasi tenaga kerja #ras, jenis kelamin, atau agama$, keselamatan
pekerja, praktik perburuhan yang tidak sehat, upah dan pelanggaran jam
kerja.
e. Pelanggaran ketentuan pabrik melibatkan tiga badan pemerintah, yaitu '
the Aonsumer Product Safety Aomission bertanggung jawab atas
pelanggaran terhadap the Poison Pre8ention Packaging &ct, the
Elamable Eabrics &ct, dan the Aonsumer Product Safety &ct@ the
!ational
-
7/25/2019 makalah korporasi
11/30
8erband staande handeling 8an een torekening 8atbaar person #suatu perbuatan
yang oleh hukum diancam dengan hukuman, bertentangan dengan hukum
dilakukan oleh seorang yang bersalah dan orang itu dianggap bertanggung jawab
atas perbuatannya$. Menurut aliran monisme, unsurunsur starfbaar feit itu
meliputi baik unsur perbuatan yang la"im disebut unsur objektif, amupun unsur
pembuat yang la"im disebut unsur subjektif. >leh karena itu, dicampurnya unsur
perbuatan dan unsur pembuatnya, maka dapatlah disimpulkan bahwa strafbaar feit
adalah sama dengan syaratsyarat penjatuhan pidana, sehingga seolaholah
dianggap bahwa kalau terjadi strafbaar feit, maka pasti pelakunya dapat dipidana.
Menurut 5oeslan Saleh, dalam pengertian perbuatan pidana tidak termasuk
hal pertanggungjawaban. Perbuatan pidana hanyak menunjuk kepada dilarangnya
perbuatan. &pakah orang yang telah melakukan perbuatan itu kemudian juga
dipidana, tergantung pada soal apakah dia dalam melakukan perbuatan itu
memang mempunyai kesalahan atau tidak. &pabila orang yang melakukan
perbuatan itu memang mempunyai kesalahan, maka tentu dia akan dipidana.
%erhubungan dengan hal itu, Sudarto menyatakan dipidananya seseorang tidaklah
cukup apabila orang iu telah melakukan perbuatan yang bertentangan dengan
hukum atau bersifat melawan hukum. 6adi meskipun pembuatnya memenuhi
rumusan delik dalam undangundang dan tidak dibenarkan #an objekti%e breac! o+
a penal pro%ision$, namun hal tersebut belum memenuhi syarat untuk
menjatuhkan pidana. ;ntuk pemidanaan masih perlu adanya syarat, bahwa orang
yang melakukan perbuatan itu mempunyai kesalahan atau bersalah #subjecti%e
guilt$. Dengan perkataan lain, orang tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan
atas perbuatannya atau jika dilihat dari sudut perbuatannya baru dapat
dipertanggungjawabkan kepada orang tersebut. Di sini berlaku apa yang disebut
asas tiada pidana tanpa kesalahan (keine stra+e o!ne sc!uld atau geen stra+
onder sc!uld atau nulla poena sine culpa),culpadi sini dalam arti luas meliputi
juga kesengajaan. Dalam hukum pidana inggris asas ini dikenal dalam bahasa
latin yang berbunyi actus non facit reum, nisi mens sit rea #an act does not
make a person guilty/ unless t!e mind is guilty)'
11
-
7/25/2019 makalah korporasi
12/30
&sas tersebut di atas tercantum dalam +;< Pidana atau dalam peraturan lain
#asas tidak tertulis$, akan tetapi berlakunya asas tersebut sekarang tidak diragukan
lagi. &kan bertentangan dengan rasa keadilan, apabila ada orang yang dijatuhi
pidana padahal ia sama sekali tidak bersalah. Pasal 1 ayat #3$ ;ndang;ndang
+ekuasaan +ehakiman, ;ndang;ndang !o. * yang berbunyi'
7idak seorang pun dapat dijatuhi pidana, kecauli apabila pengadilan
karena alat pembuktian yang sah menurut ;ndangundang mendapat
keyakinan, bahwa seseorang yang dianggap dapat bertanggung jawab telah
bersalah atas perbuatan yang didakwakan atas dirinya.
Dari bunyi pasal tersebut jelas bahwa unsur kesalahan sangat menentukan
akibat dari perbuatan seseorang, yaitu berupa penjatuhan pidana. Sehubungan
dengan hal tersebut, Sudarto menyatakan untuk adanya pemidanaan harus ada
kesalahan pada di pembuat. &sas tiada pidana tanpa kesalahan yang telah
disebutkan di atas mempunyai sejarahnya sendiri. Dalam ilmu hukum pidana
dapat dilihat pertumbuhan dari hukum pidana yang menitikberatkan kepada
perbuatan orang berserta akibatnya (tatstra+rec!t atau er+olgstra+rec!t) ke arah
hukum pidana yang berbijak pada orang yang melakukan tindak pidana
(taterstra+rec!t), tanpa meninggalkan sama sekali sifat dari tatstra+rec!t. Dengan
demikian, hukum pidana yang ada dewasa ini dapat disebut sebagai Tat-
Taterstra+rec!t, yaitu hukum pidana yang berpijak pada perbuatan maupun
orangnya.
-
7/25/2019 makalah korporasi
13/30
perbuatan yang melawan hukum #menurut hukum pidana$ dengan
pertanggungjawaban pidana menurut hukum pidana. Perbuatan melawan hukum
oleh korporasi sekarang sudah dimungkinkan. 7etapi bagaimana
mempertimbangkan tentang pertanggungjawaban pidananya:.Dapatkah
dibayangkan pada korporasi terdapat unsur kesalahan #baik kesengajaan atau
dolusatau kealpaan atau culpa$ :.Dalam keadaan pelaku adalah manusia, maka
kesalahan ini dikaitkan dengan celaan #%erwijtbaar!eid0 blamewort!iness$ dan
karena itu berhubungan dengan mentalitas atau psyche pelaku. %agaimana halnya
dengan pelaku yang bukan manusia, yang dalam hal ini adalah korporasi:.
Dalam kenyataan diketahui bahwa korporasi berbuat dan bertindak melalui
manusia #yang dapat pengurus maupun orang lain$. 6adi pertanyaan yang pertama
adalah, bagaimana konstruksi hukumnya bahwa perbuatan pengurus #atau orang
lain$ dapat dinyatakan sebagai sebagai perbuatan korporasi yang melawan hukum
#menurut hukum pidana$. Dan pertanyaan kedua adalah bagaimana konstruksi
hukumnya bahwa pelaku korporasi dapat dinyatakan mempunyai kesalahan dan
karena itu dipertanggungjawabkan menurut hukum pidana. Pertanyaan ini
menjadi lebih sulit apabila difahami bahwa hukum pidana =ndonesia mempunyai
asas yang sangat mendasar yaitu ' bahwa tidak dapat diberikan pidana apabila
tidak ada kesalahan #dalam arti celaan$.4
Mengenai beberapa masalah tersebut di atas, maka untuk lebih jelas harus
diketahui lebih dahulu sistem pertanggungjawaban pidana korporasi dalam hukum
pidana, dimana untuk sistem pertanggungjawaban pidana ini terdapat beberapa
sistem yaitu '
a. Pengurus korporasi sebagai pembuat dan penguruslah yang
bertanggungjawab.
b. +orporasi sebagai pembuat dan penguruslah yang bertanggungjawab.
c. +orporasi sebagai pembuat dan juga sebagai yang bertanggungjawab.
13Mardjono 5eksodipuro, Kemajuan Pembangunan 1konomi Dan Keja!atan, +umpulan
+arangan %uku +esatu, 6akarta, Pusat Pelayanan +eadilan Dan Pengabdian
-
7/25/2019 makalah korporasi
14/30
Dalam hal pengurus korporasi debagi pembuat dan penguruslah yang
bertanggung jawab, kepada pengurus korporasi dibebankan kewajibankewajiban
tertentu. +ewajiban yang dibebankan itu sebenarnya adalah kewajiban dari
korporasi. Pengurus yang tidak memnuhi kewajiban itu diancam dengan pidana.
Sehingga dalam system ini terdapat alasan yang menghapuskan pidana. &dapun
dasar pemikirannya adalah' korporasi itu sendiri tidak dapat
dipertanggungjawabkan terhadap suatu pelanggaran, tetapi selalu penguruslah
yang melakukan delik itu. Dan karenanya penguruslah yang diancam pidana dan
dipidana.*
%. S"te) H&k&) d Negara S+eda
Swedia merupakan negara monarki konsitusional dan demokrasi parlementer.
&rtinya, swedia masih mengakui keberdaan raja atau ratu sebagai pemimpin
mereka. Saat ini swedia memiliki kepala negara seorag raja bernama Aarl ustaf
Eolke
-
7/25/2019 makalah korporasi
15/30
Sistem hukum Swedia adalah
-
7/25/2019 makalah korporasi
16/30
+ejahatan /konomi dan Peraturan Pemerintah #Prop ()9()1. 6u;4$. ;ndang
undang baru #;; ()1' 22-$ mulai berlaku sejak 6anuari ()-.
Denda perusahaan pada awal dikenakan pada pengusaha untuk kejahatan
serius dalam perdagangan. +ejahatan tersebut harus melibatkan pelanggaran
serius terhadap kewajiban khusus terkait dengan operasi atau sebaliknya yang
bersifat serius. Para pengusaha tidak melakukan apa yang cukup yang diperlukan
untuk mencegah kejahatan. Di sisi lain, Semua kejahatan pada prinsipnya bisa
mengarah kepada tanggung jawab pidana korporasi. Pelanggaran tersebut tidak
sebutkan.
Sanksi baru termoti8asi oleh sistem sanksi yang ada, sanksi tersebut dianggap
tidak cukup untuk mengatasi kriminalitas ekonomi yang akan datang. Menurut
para kritikus ada hampir tidak adanya hubungan antar hukuman yang dijatuhkan
kepada indi8idu dan kepetingan ekonomi yang mempertaruhkan sebuah
perusahaan. +alimat tersebut tampaknya dianggap tidak cukup, apabila dilihat
dari sudut pandang pencegahan. +ekurangan lainnya adalah bahwah denda hanya
dapat digunakan untuk menghilangkan keuntungan dari kejahatan yang sudah
didapatkan. +arena, denda tidak bisa digunakan untuk menghilangkan keuntungan
ekonomi, sistem sanksi pidana tersebut dapat mengudang perusahaanperusahaan
untuk berjudi dengan hukum
>leh karena itu, dianggap perlu untuk memberikan sebuah sanksi terhadap
perusahaan dengan unsurunsur signifikan represif. %aik perusahaan dibangun
bukan sebagai sanksi pidana tetapi sebagai J+onsekuensi hukum dari +ejahatan
lainJ, yang biasanya digunakan selain tanggung jawab pidana indi8idual, bukan
sebagai pengganti kewajiban indi8idu.
Pada tahun ((9 pemerintah menunjuk +omisi ; ((-' 3-$, pada akhir tahun ((-. Haporan ini berisi re8iew dan
analisis mengenai sanksi untuk pelanggaran tidak pidana dan pelanggaran lainnya
yang dilakukan dalam konteks kegiatan badan hukum.
16
-
7/25/2019 makalah korporasi
17/30
Haporan tersebut menyatakan bahwa aturan tentang perusahaan harus
direformasi dan badan hukum bukanlah manusia alamiah yang bisa dijatuhkan
hukuman atas kejahatan yang dilakukan oleh indi8idu yang melakukan bisinis
dalam badan hukum tersebut. Pengusaha indi8idu juga bisa dijatuhkan hukuman.
Selanjutnya, pemerintah negara bagian dan lokal harus tunduk pada peraturan,
kecuali kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan kekuasaan publik. Seperti
di masa lalu, hanya manusia alamiah yang bisa melakukan kejahatan dan
tanggung jawab pidana, dalam hal ini badan hukum berasumsi bahwa manusia
alamiah telah melakukan suatu kejahatan bisnis dalam konteks badan hukum
tersebut.
Meskipun usulan yang diterima ditanggapi dengan baik, hal tersebut tidak
menyebabkan terjadinya perubahan terhadap +;
-
7/25/2019 makalah korporasi
18/30
peradilan pidana. &mandemen #
-
7/25/2019 makalah korporasi
19/30
Denda korporasi biasanya sekitar 9,22292,222 crown Swedia #9929,922
/uro$. Denda melebihi 22.222 crown Swedia #.222 /uro$ dan denda lebih dari
922.222 crown Swedia #99.222 /uro$ dapat dihukum hanya oleh Pengadilan
hukum. Sejauh ini denda korporasi tersebut terdapat dalam beberapa pelanggaran
keselamatan kerja.
Dalam prakteknya saat ini lebih mudah untuk menetapkan persyaratan denda
korporasi daripada tanggung jawab pidana indi8idual. 5P>5&7/ A5=M=!&H H=&%=H=7? =! S/D/!2 &3 TH1 4.5
T& .3 .6T173.TI1 #7II3.6 6I.I6IT5 I3 *8.75 P7D871,https'CCwww.sites.google.comCsiteCarimattinuutilaC323corporalcriminalliabilitysweden ,5oma'323. Diakses pada tanggal 32 !o8ember 329, pukul (.4- =%.
19
https://www.sites.google.com/site/arimattinuutila/2012-corporal-criminal-liability-swedenhttps://www.sites.google.com/site/arimattinuutila/2012-corporal-criminal-liability-sweden -
7/25/2019 makalah korporasi
20/30
A. Reported Money Laundering
E=P> menerima (.)43 laporan tentang money laundering pada tahun 3224,
sekitar -93 meningkat dari tahun sebelumnya. Sebuah proporsi yang signifikan,
sekitar *9L, dari jumlah yang lebih besar adalah dari daerah Stockholm.
Mengingat bahwa Stockholm adalah keuangan negara, tidak mengherankan
menyumbang hampir setengah dari semua laporan. E=P> bekerja lebih lanjut pada
tahun 3224 dan menerima 339- dari laporan.
Gra*$ / 5eports of money laundering, (()K3224
3222
2222
( )43
)222
) 2)2
1222
*222
3 912 * 99
3222 )*1
93
2
(() ((( 3222 322 3223 3224
6umlah terbesar dari laporan pencucian uang adalah dari kantor 8aluta asing, salah
satu alasan adalah bahwa beberapa dari mereka memberikan notifikasi dari
hampir semua transaksi melalui S/+ 2.222.
Ta,le 0
20
-
7/25/2019 makalah korporasi
21/30
Money laundering reports in 32223224 by informer
In!(r)er 1222 122- 1221 1223
Eoreign e0change offices -)9 4 33- - 44) ) )32
Payment transfer
companies 2 9 (3 33
%anks 9-- --- 1 -19
=nuiries abroad 1) *9 1
Swedish police 2- 43 2 *
Misc. #including casinos$ 34 34 34 3
6umlah laporan pencucian uang naik selama tahun 1-19 oleh bank dan (333
oleh perusahaan pengiriman uang.
21
-
7/25/2019 makalah korporasi
22/30
1. Re*(rt" (! S&"*e4ted %r)e
7ingkat kenaikan pada 32233224 kurang untuk semua kategori. 7otal
kenaikan melambat dari -L menjadi )L. Pemecahan kejahatan dilaporkan 7otal
ke dalam berbagai kategori tidak berubah secara signifikan dari tahun 322 ke
3224. +ejahatan terhadap kreditur dan pelanggaran pembukuan terus account
selama lebih dari 92L, dan pelanggaran pajak sekitar *9L, dari semua kejahatan
ekonomi dilaporkan. 1
Ta,le 15
Arime reports, 322K3224
122- 1221 1223
Dishonesty to creditors 9-- 142 192
!egligence with creditors -( (2 -1
Eraudulent preference of creditors -4 23 ()
%ookkeeping crime * )*1 9 9** 9 )92
7a0 crime #Sections 3K* of the 7a0 Penal &ct$ 4 31) * 23) * 3(9
!egligent ta0 statements )2 -- 33
7a0 accounting crime (- -* 34-=mpeding ta0 super8ision (2 24 94
7a0 deduction crime 4 3 2
Biolation of a trading prohibition 44 1 *1
Biolation of the Aompanies &ct 91 14 3(9
Biolation of the =nsider Penal &ct 9 4) 4(
Biolation of the Einancial =nstruments
7rading &ct - 3 4
BAB I6
PE#BAHASAN
16Swedish /conomic Arime &uthority, "1conomic crime report 9::;,
https'CCwww.ekobrottsmyndigheten.seCDocumentsC5apporterC/korIdetC/conomicL32ArimeL325eport.pdf C, diakses pada tanggal 3* !o8ember 329, pulul 32.4) =%.
22
https://www.ekobrottsmyndigheten.se/en/documents/https://www.ekobrottsmyndigheten.se/en/documents/https://www.ekobrottsmyndigheten.se/en/documents/https://www.ekobrottsmyndigheten.se/en/documents/https://www.ekobrottsmyndigheten.se/en/documents/https://www.ekobrottsmyndigheten.se/en/documents/ -
7/25/2019 makalah korporasi
23/30
A. S"te) Pertangg&ng Ja+a,an Pdana K(r*(ra" d Negara S+eda
Menurut prinsipprinsip dasar undangundang Swedia, hanya orang alami
dapat melakukan kejahatan #sama seperti di Hat8ia dan Einlandia$. Sebuah badan
hukum tidak dapat melakukan tindak kriminal dan akibatnya badan hukum tidak
dapat dikenakan tanggung jawab pidana. Sebaliknya, satu atau lebih orang alami
akan bertanggung jawab atas tindak pidana. !amun demikian, +;
-
7/25/2019 makalah korporasi
24/30
terhadap pengusaha atau jika itu akan menjadi Jnyata tidak masuk akalJ untuk
memberlakukan denda tersebut. Seperti akan menjadi kasus jika' #$ sifat dari
kejahatan adalah seperti yang akan masuk akal untuk mengharapkan pengusaha
telah mengambil langkahlangkah perlindungan@ #3$ pemilik baru mengambil alih
bisnis setelah kejahatan itu dilakukan atau jika #4$ bisnis tidak ada lagi.
Pemerintah barubaru ini memutuskan pada tagihan legislatif, yang telah
disampaikan kepada DP5, dengan proposal untuk membuat sistem yang baik
perusahaan bahkan lebih efektif #prop 3229C21'.9( ENretagsbot$. +omitmen
internasional Swedia dalam hal ini telah diberikan pertimbangan khusus.
Perubahan undangundang yang diusulkan untuk menjadi berlaku pada 6uli
3221. Dalam 5;; Pemerintah telah mempertimbangkan kemungkinan
melembagakan tanggung jawab pidana untuk badan hukum.
-
7/25/2019 makalah korporasi
25/30
menyertakan juga pelanggaran kecil, denda minimum diturunkan dari 2.222 ke
9.222 S/+. Pedoman penentuan ukuran baik dalam Pasal 41 ayat ( yang sedikit
dimodifikasi.
-
7/25/2019 makalah korporasi
26/30
operasi bisnis #seperti mandor atau pemimpin kerja$.
Pengenaan denda perusahaan itu sudah cukup bahwa kejahatan yang
dilakukan oleh karyawan dilakukan manifest dari pimpinan perusahaan, yang
dapat dikaitkan dengan masalah organisasi atau bahwa itu adalah konsekuensi dari
petunjuk lengkap. Dengan kata lain, partisipasi aktif dari pimpinan perusahaan
tidak diperlukan.
%aik itu diperlukan untuk orang yang telah melakukan kejahatan yang
diidentifikasi atau, akibatnya, dituntut untuk itu. Meskipun bahwa kejahatan itu
sendiri diidentifikasi #dan memenuhi syarat di atas$ dan telah dilakukan dengan
beberapa bentuk kesalahan pribadi. Dari perspektif korupsi bisnis internasional itu
dapat menjadi masalah jika kebangsaan yurisdiksi tidak dapat dibangun untuk
orang ini #misalnya jika ia tidak berdomisili di Swedia$. 6ika hal ini terjadi dan
link teritorial tidak dapat ditemukan denda perusahaan tidak mungkin untuk
memaksakan.
Menurut Pasal 41, &yat ) %r% denda terendah adalah 9222 S/+ #Swedish
kronor$ dan mungkin denda tertinggi adalah 2 million S/+. +emungkinan denda
tertinggi dibangkitkan pada tahun 3221 dari 4 juta S/+ menjadi 2 juta S/+,
ketika perubahan ketentuan denda korporasi terbaru dibuat. Sebelumnya
prparatoires tra8au0 membahasa untuk perubahan terbaru hukuman denda harus
ditingkatkan bahkan lebih atau bahkan tidak boleh ada jumlah maksimum.
Pemerintah berpendapat bahwa mungkin saja bisa lebih tinggi tetapi akan
mempersulit prosedur peradilan serta membuat biaya lebih mahal. /AD
&ntiSuap +on8ensi. +ritik ini bergema dalam Hampiran 3- dari terakhir Haporan
;ni /ropa &nti+orupsi dari +omisi /ropa #yang didasarkan pada 7ahap 4
laporan$. &lf 6ohansson dan
-
7/25/2019 makalah korporasi
27/30
pandangan yang sama dipegang oleh praktisi lainnya. 6ohansson percaya bahwa
baik dengan maupun sangat rendah dan perusahaan tidak takut itu.
-
7/25/2019 makalah korporasi
28/30
badan hukum tidak dapat melakukan tindak kriminal dan akibatnya badan hukum
tidak dapat dikenakan tanggung jawab pidana. Sebaliknya, satu atau lebih orang
alami akan bertanggung jawab atas tindak pidana. !amun demikian, +;
-
7/25/2019 makalah korporasi
29/30
Allens Arthur Robinson, Corporate Culture As A Basis for The Criminal Liability
of Corporations, prepared for the UN Special Representative of the Secretary
General on uman Ri!hts and Business, February 2008
Dwidja Priyatno, Kebijakan Legilasi Tentang Sistem
pertanggungjawaban Pidana Korporasi Indonesia, 322*,%andung'
;tomo, %andung
+ristian, Hukum Pidana Korporasi (Kebijakan Integral (Integral Policy)
Formulasi Pertanggungjawaban Pidana Korporasi Di Indonesia, %andung'
!uasa &ulia, 32*
Mardjono 5eksodipuro, Kemajuan Pembangunan 1konomi Dan Keja!atan,
+umpulan +arangan %uku +esatu, 6akarta, Pusat Pelayanan +eadilan Dan
Pengabdian
-
7/25/2019 makalah korporasi
30/30
P7D871, https'CCwww.sites.google.comCsiteCarimattinuutilaC323
corporalcriminalliabilitysweden , 5oma'323.
ARTIKEL DALA# SE#INAR DAN LAIN