makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

22
MAKALAH KONSEPSI NEGARA HUKUM PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN DI BIDANG KESEHATAN DI KOTA PADANG Oleh : Syamsir Firdaus MW 1110018412001

description

makalah HTN

Transcript of makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

Page 1: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

MAKALAH

KONSEPSI NEGARA HUKUM

PELAKSANAAN HAK ASASI MANUSIA TERHADAP ANAK DAN PEREMPUAN

DI BIDANG KESEHATAN DI KOTA PADANG

Oleh :

Syamsir Firdaus MW1110018412001

PROGRAM STUDI ILMU HUKUMPROGRAM PASCA SARJANAUNIVERSITAS BUNG HATTA

2014

Page 2: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional telah menghasilkan banyak kemajuan, antara lain dengan

meningkatnya kesejahteraan rakyat. Kemajuan pembangunan yang telah dicapai,

didorong oleh kebijakan pembangunan di berbagai bidang, termasuk kebijakan di bidang

ekonomi dan hukum yang tertuang dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara dan Rencana

Pembangunan Lima Tahun, serta berbagai kebijakan lainnya.1 Hasil konkrit dari proses

pembangunan yang selama ini dilakukan oleh pemerintah memang terlihat dengan jelas,

seperti terbentuknya jalan-jalan baru, gedung-gedung sekolah, tempat ibadah, sarana

kesehatan dan sebagainya. Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai selama

pembangunan jangka panjang pertama yang ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi

yang tinggi, tetapi masih banyak pula tantangan atau persoalan.

Pelayanan kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesehatan

dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat. Karena ruang

lingkup pelayanan kesehatan menyangkut kepentingan masyarakat banyak maka peranan

pemerintah dalam pelayanan kesehatan sangatlah besar. Hanya saja karena masalah

kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah masalah masyarakat sendiri maka dalam

menyediakan serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan juga membutuhkan bantuan

dari Masyarakat.2

Hak asasi manusia menurut alinea kedua Pembukaan Piagam Hak Asasi Manusia

adalah hak dasar yang secara kodrati sebagai anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang

melekat dan dimiliki setiap manusia, bersifat universal dan abadi, meliputi hak hidup, hak

berkeluarga, hak mengembangkan diri, hak kemerdekaan, hak berkomunikasi, hak

keamanan dan kesejahteraan. Sebagai hak kodrati, hak asasi manusia melebur dalam jati

diri manusia. Maka, tidak dibenarkan siapapun mencabut hak asasi manusia itu. Dengan

kata lain, moralitas hak asasi manusia adalah to affirm the twofold claim that each and

1 Z Alkazar Nasution, Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kerjasama Regional Asia Dalam Mencegah Trafficking terhadap Manusia, Modul Pelatihan Kepolisian Republik Indonesia, Jakarta, Juni 2004, hlm 10.

2  Azwar, Azrul, 1996. Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Sinar Harapan. hlm 21.

Page 3: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

every (born) human beings has inherent dignitiy and as inviolable (not-to be-violated) ,

demikian tegas Michael J. Perry.3

Dalam pandangan inilah, muncul pemikiran bahwa hak asasi manusia

mencerminkan sebuah pandangan kehidupan manusia secara bermartabat, oleh karena itu

harus dilindungi, dihormati, dipertahankan, dan tidak boleh diabaikan, dikurangi, atau

dirampas oleh siapapun. Manusia dianugerahi Tuhan Yang Maha Esa berupa akal budi

dan nurani yang memberikan kepadanya kemampuan untuk membedakan yang baik dan

yang buruk yang akan mengarahkan dan membimbing sikap dan perilaku dalam

menjalani kehidupannya. Sama seperti halnya hak asasi manusia dalam hal ini

mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

Pemerintah dalam hal ini berpendapat seharusnya semua pemberi pelayanan

ditekankan untuk menurunkan biaya pelayanan akan tetapi kualitas pelayanan dan

kepuasan klien sebagai konsumen masih tetap menjadi tolak ukur utama keberhasilan

pelayanan kesehatan yang diberikan. Masalah di bidang kesehatan khususnya di Kota

Padang bisa dikatakan belum cukup terpenuhi, jika dilihat dari kesehatan anak yang

kurang gizi serta perempuan baik yang sudah menjadi ibu ataupun tidak masih dalam

pemenuhan kesehatan yang kurang maksimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan

dapat dilihat dari berbagai indikator yang digunakan untuk memantau derajat kesehatan

sekaligus sebagai evaluasi keberhasilan pelaksanaan program. Derajat kesehatan

masyarakat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berasal

dari sektor kesehatan seperti pelayanan kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana

kesehatan, melainkan juga dipengaruhi faktor ekonomi, pendidikan, lingkungan sosial,

keturunan, dan faktor lainnya.

Pada prinsipnya pembangunan kesehatan telah menunjukkan suatu keberhasilan

dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, walaupun masih dijumpai berbagai

masalah dan hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Untuk mengidentifikasi masalah dan hambatan tersebut perlu dilakukan analisis situasi

dan kecenderungan di masa mendatang. Pembangunan kesehatan Kota Padang secara

umum bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakatnya dengan indikator

meningkatnya sumber daya manusia, meningkatnya kualitas hidup masyarakat,

3  Michael J. Perry, 2007, Toward a Theory of Human Rights; Religion, Law, Courts Cambridge: Cambridge University Press University Press, hlm 33 ( dikutip dari Majda El Muhtaj, 2013, Dimensi-dimensi HAM mengurai hak ekonomi, sosial, dan budaya, PT Rajagrafindo Persada, hlm 15).

Page 4: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

memperpanjang umur harapan hidup, meningkatnya kesejahteraan keluarga dan

meningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat.

Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan ada upaya yang dilaksanakan oleh

semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat

yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai

indikator, yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka

kesakitan, dan status gizi masyarakat. Derajat kesehatan juga sangat dipengaruhi oleh

faktor pendidikan karena pendidikan bisa berpengaruh terhadap prilaku kesehatan

seseorang. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang yang berpendidikan mempengaruhi

keputusan seseorang untuk berprilaku sehat. Angka buta huruf berkorelasi dengan angka

kemiskinan. Sebab, penduduk yang tidak bisa membaca secara tidak langsung

mendekatkan mereka pada kebodohan, sedangkan kebodohan itu sendiri mendekatkan

mereka pada kemiskinan.

Di Kota Padang berdasarkan tingkat pendidikan jumlah terbanyak adalah pada

tingkat SMU yaitu 12.847 jiwa (BPS Kota Padang 2008). Dari segi sosial ekonomi dapat

dilihat perkembangan yang sangat bervariasi dari tahun ke tahun. Pembangunan ekonomi

yang diupayakan diharapkan mampu mendorong kemajuan, baik fisik, sosial, mental dan

spiritual di segenap pelosok negeri terutama wilayah yang tergolong daerah tertinggal.

Suatu daerah dikategorikan menjadi daerah tertinggal karena beberapa faktor penyebab,

yaitu geografis, sumber daya alam, sumber daya manusia, prasarana dan sarana, daerah

rawan bencana dan konflik sosial, dan kebijakan pembangunan. Keterbatasan prasarana

terhadap berbagai bidang termasuk di dalamnya kesehatan menyebabkan masyarakat di

daerah tertinggal mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas ekonomi dan sosial.

Page 5: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hak asasi manusia terhadap anak dan

perempuan di bidang kesehatan di Kota Padang?

2. Apakah kendala-kendala yang dihadapi pemerintah dalam melaksanakan

perlindungan hak asasi manusia terhadap anak dan perempuan di bidang

kesehatan di Kota Padang?

3. Bagaimanakah upaya yang dilakukan pemerintah dalam melaksanakan

perlindungan hak asasi manusia terhadap anak dan perempuan di bidang

kesehatan di Kota Padang?

Page 6: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Hak Asasi Manusia terhadap Anak dan Perempuan di Bidang

Kesehatan di Kota Padang

Masalah perlindungan hukum bagi anak dan perempuan mencakup lingkup yang

sangat luas, lingkup perlindungan hukum bagi anak dan perempuan mencakup

perlindungan terhadap kebebasan anak dan perempuan, perlindungan hak asasi dan

perlindungan terhadap semua kepentingan yang berkaitan dengan kesejahteraan.

Untuk menjamin perlindungan hak anak dan perempuan atas kesehatan,

pemerintah menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya yang komprehensif bagi

anak dan perempuan, agar setiap anak memperoleh derajat kesehatan yang optimal sejak

dalam kandungan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Evayanti selaku pegawai Dinas

Kesehatan Kota Padang, untuk pemenuhan hak asasi manusia anak dan perempuan di

bidang kesehatan tersebut maka pemerintah pusat dalam hal ini melalui Dinas Kesehatan

Kota Padang telah banyak melakukan program-program di antaranya:4

a. Pemantauan Wilayah Setempat;

b. Melakukan pembinaan kepada pengelola KIA (Kesehatan Ibu dan Anak),

Puskesmas dan bimbingan teknis ke 20 Puskesmas, serta pertemuan di Dinas

Kesehatan Kota Padang;

c. Pemantauan dan pembinaan pengisian kohor kesehatan ibu, kesehatan bayi dan

kesehatan balita;

d. Pendistribusian dan pemantauan penggunaan buku KIA ke 20 Puskesmas, Pustu,

Posyandu, RSUD, RS Swasta dll;

e. Melakukan pembinaan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan

Komplikasi (P4K) serta pemantauan pemasangan stiker P4K;

f. Pembinaan kelas ibu hamil ke Puskesmas se kota Padang;

g. Pembinaan Gerakan Sayang Ibu (GSI) ke Kelurahan dan Kecamatan;

h. Sosialisi dan pembinaan kelas ibu balita ke Puskesmas;

i. Pemantauan 10 penyakit terbanyak pada balita;

4 Wawancara dengan Ibu Evayanti, selaku Staf Dinas Kesehatan Kota Padang Bagian Kesehatan Ibu dan Anak, pada tanggal 15 Maret 2014, Pukul 10.00 WIB.

Page 7: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

j. Pelacakan kasus kematian ibu, bayi dan anak balita pada setiap kasus, serta

melakukan audit maternal dan perintal (pembahasan kasus kematian ibu dan anak)

dua kali dalam setahun;

k. Pertemuan petugas UKS Puskesmas se Kota Padang;

l. Penyaringan kesehatan pada anak TK, SD, SLTP, SLTA, khusus untuk siswa

SMP, SMA sederajat penyaringan kesehatan disertai dengan pengisian kuesioner

kesehatan mental dan kesehatan reproduksi;

m. Pembinaan serta monitoring dan evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) ke sekolah.

Hal ini juga berhubungan dan berkaitan dengan program kerja Kementrian

Hukum dan HAM di Kota Padang dimana kantor wilayah hukum dan ham juga memiliki

dan atau mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan perlindungan hak asasi manusia

terhadap anak dan perempuan di wilayah kerjanya. Dari segi hukumnya ditinjau dari

bentuk pelanggaran hak asasi manusia terhadap anak dan perempuan di Kota Padang

disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi sehingga menimbulkan sebab-sebab

di antara lain :

a. Faktor Keluarga

Rapuhnya tatanan keluarga yang meliputi ketidakmampuan orang tua

dalam mendidik anak dengan sebaik-baiknya, tidak adanya perhatian kasih sayang

orang tua terhadap anak. Di samping itu keluarga yang belum matang secara

psikologis, harapan orang tua yang tidak realistis, anak yang tidak diinginkan,

serta ketidaktahuan akan kebutuhan perkembangan anak, misalnya: usia yang

belum memungkinkan untuk melakukan sesuatu.

Perempuan dalam posisinya selalu nomor dua setelah pria. Perempuan

selalu berada di bawah pengaruh pria yang lebih mempunyai wewenang terhadap

dirinya, perempuan tidak mempunyai daya untuk melakukan pembelaan untuk

dirinya sehingga membuat perempuan tidak mempunyai nyali untuk pembelaan

diri.

Page 8: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

b. Akhlak Diri

Terdapatnya labilitas kepribadian dan emosi yang tinggi pada pelaku,

sehingga berpengaruh pada perilaku sehari-hari. Di samping itu juga kurangnya

penghargaan terhadap hak anak dan perempuan yang telah ada pengaturan secara

yuridis.

c. Ekonomi

Kondisi sosial ekonomi yang rendah dan kemiskinan dalam masyarakat,

penghasilan yang tidak cukup atau tingkat kesadaran masyarakat yang masih

sangat kurang, jangankan untuk memikirkan kesehatan, untuk memenuhi

kebutuhan hidup anak dan perempuan terpaksa dilibatkan untuk bekerja,

meskipun pekerjaan yang dilakukan anak dan perempuan menimbulkan dampak

buruk bagi perkembangan anak dan perempuan.5

d. Lingkungan

Terdapatnya sikap acuh tak acuh terhadap kesehatan dari lingkungan

masyarakat sekitar, pandangan terhadap nilai anak permpuan yang rendah di mata

masyarakat dan tidak adanya kontrol sosial yang efektif dan stabil serta

terdapatnya nilai dalam masyarakat bahwa anak adalah milik orang tua sendiri.

Sesuai dengan program pelaksanaan perlindungan hukum dan hak asasi

manusia dalam hal ini Kementrian Hukum dan HAM kota Padang memiliki

program-program pemenuhan perlindungan hak asasi manusia terutama untuk

anak dan perempuan, menurut Ibu Desmawati beliau mencontohkan pada

lembaga pemasyarakatan anak, dalam penerapannya terhadap anak-anak yang

telah melakukan pelanggaran hukum kita didik anak-anak tersebut di lembaga

pemasyarakatan, sebagai warga Negara binaan istilahnya, dengan tujuan agar

anak tersebut tidak hilang haknya sebagai anak, di didik mengaji dan belajar.

Tidak menghilangkan hak anak dan hak pendidikannya, cuma yang hilang hak

kemerdekaannya sebagai anak.

5 Wawancara dengan Ibu Desmawati, selaku Kepala Bidang Kementrian Hukum dan HAM Kota Padang, pada tanggal 20 Maret 2014, Pukul 10.00 WIB.

Page 9: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

Diajarkan juga agama sesuai agama yang dianutnya, dan juga dilatih

membuat sesuatu yang bisa menghasilkan atau berkreasi. Jadi anak di dalam

lembaga pemasyarakatan itu tidak hanya ditelantarkan.6

B. Upaya Yang Dilakukan Pemerintah Dalam Melaksanakan Hak Asasi Manusia

Terhadap Anak dan Perempuan di Bidang Kesehatan di Kota Padang

Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi kendala yang

dihadapi dalam melaksanakan pemenuhan hak asaasi manusia terhadap anak dan

perempuan, antara lain :

1. Dari Instansi Hukum Yang Terkait (Kepolisian)

Berdasarkan data yang diperoleh, upaya pemenuhan hak asasi manusia

oleh instansi tersebut antara lain:

a. Konseling, yaitu pendampingan terhadap anak dan perempuan yang

mengalami penderitaan fisik atau mental (trauma) yang ditangani secara

khusus dengan intervensi psikolog;

b. Rumah aman, yaitu tempat tinggal sementara yang digunakan untuk

memberikan perlindungan terhadap korban anak dan perempuan sesuai

dengan standar yang ditentukan;

c. Pendampingan, yaitu bantuan hukum yang diberikan pada setiap tingkat

pemeriksaan dengan dibantu pekerja sosial;

d. Bimbingan, yaitu penanganan secara khusus berkaitan dengan kerahasiaan

perempuan termasuk pelayanan bimbingan rohani;

e. Peningkatan kesadaran masyarakat melalui bimbingan dan penyuluhan

hukum;

f. Menjalin hubungan kerjasama antara instansi hukum terkait serta instansi

lainnya.

6 Ibid

Page 10: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

2. Komnas HAM Perwakilan Sumatera Barat

Adapun penegakan hukum yang dilakukan oleh Komnas HAM Sumatera

Barat terkait dengan indikasi pelanggaran HAM terhadap anak dan perempuan,

antara lain:

a. Melaksanakan sosialisasi undang-undang yang berkaitan dengan HAM

terutama perlindungan anak dan perempuan;

b. Melakukan investigasi ke lapangan. Dalam hal ini laporan atau pengaduan

yang di terima Komnas HAM Sumatera Barat ditindaklanjuti oleh petugas,

baik dari divisi pemantauan maupun dari divisi Mediasi, dengan

mengumpulkan data-data pada korban, pihak pelapor, saksi-saksi dan pihak-

pihak yang terkait dalam suatu kasus. Data-data yang dikumpulkan tersebut

seperti; waktu dan tempat kejadian peristiwa, identitas atau data diri dan

perihal atau kronologis peristiwanya;

c. Membuat laporan, data yang telah terkumpul, kemudian dibuat laporan, yang

dikenal dengan laporan petugas;

d. Menganalisa dari laporan petugas tersebut, maka laporan itu diolah, yang

dikenal dengan laporan petugas;

e. Kesimpulan dari data yang dianalisa tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

ada atau tidaknya indikasi pelanggaran HAM terhadap anak dan perempuan.

Bila terdapat pelanggaran HAM, maka Komnas HAM Sumatera Barat akan

membuat rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait, demikian pula bila tidak terdapat

pelanggaran HAM, maka Komnas HAM Sumatera Barat juga membuat rekomendasi

pada pihak-pihak yang terkait. Pembangunan Nasional di bidang Kesehatan merupakan

bagian dari upaya membangun manusia seutuhnya yang antara lain diselenggarakan

melalui upaya kesehatan anak yang dilakukan sedini mungkin sejak bayi dalam

kandungan serta upaya kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga

melahirkan yang ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan

selamat.7

Pembangunan kesehatan yang tepat sasaran akan berdampak pada kesejahteraan

masyarakat yang ditunjukkan dengan meningkatnya pencapaian berbagai indicator

7 Ibu Tutwuri Handayani, Op. Cit., hlm 53.

Page 11: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

pembangunan sumber daya manusia, seperti meningkatnya kesetaraan gender,

meningkatnya tumbuh kembang anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan

penduduk, serta kesenjangan status kesehatan antar individu, antar kelompok masyarakat

dan antar daerah.

Selain itu, sebagai salah satu negara yang menyepakati Deklarasi Millennium,

Kementrian Kesehatan menjadikan MDGs sebagai orientasi pembangunan dan

mengadopsi tujuan serta target sasarannya ke dalam rencana pembangunan nasional

sehingga kebijakan dan program pembangunan kesehatan tidak hanya pro poor dan pro

justice akan tetapi juga berorientasi pada pencapaian MDGs.

Komitmen pemerintah untuk memenuhi hak atas kesehatan dan mencapai sasaran

MDGs telah diintegrasikan di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP)

2004-2025 yang dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) 2010-2014 melalui Keputusan Presiden no. 5 tahun 2010 yang menetapkan

sasaran pembangunan kesehatan yaitu peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan

kesehatan. Angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan masalah besar

walaupun sudah ada penurunan, akan tetapi demikian masih belum menunjukkan

penurunan yang signifikan sehingga diperlukan upaya akselerasi dalam mencapai target

MDGs di Indonesia.

Kota Padang melalui dinas kesehatannya dalam melakukan pembangunan

kesehatan berpedoman pada Keputusan Wali Kota Padang No 17 Tahun 2008 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan. Bidang Pelayanan Kesehatan

mempunyai tugas melakukan pembinaan kesehatan ibu anak dan anak usia sekolah,

pemantauan dan penanggulangan gizi masyarakat di puskesmas, puskesmas pembantu

dan pusat pelayanan terpadu (Posyandu) serta pelayanan khusus dan pelayanan kesehatan

dasar rujukan. Dinas Kesehatan Kota Padang melalui salah satu seksinya yaitu Seksi

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) berupaya memberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak

yang ditujukan kepada kesehatan keluarga dengan upaya menumbuhkan perubahan sikap

dan perilaku yang akan meningkatkan kemampuan keluarga itu sendiri untuk mengatasi

masalah kesehatan yang mereka hadapi dengan bantuan dan bimbingan tenaga

professional.

Kegiatan diselenggarakan melalui koordinasi dan integrasi dengan lintas program

di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Padang dan secara lintas sektor dengan instansi

Page 12: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

pemerintah terkait serta dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang dibuat dalam bentuk

perancangan rencana kerja. Upaya-upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Padang bagian

Ibu dan Anak adalah sebagai berikut:8

a. Mengkoordinir pelaksanaan kesehatan ibu (hamil, bersalin/nifas, dan menyusui)

di puskesmas, puskesmas pembantu (Pustu), klinik bersalin, dan bidan praktek

swasta;

b. Mengkoordinir dan melaksanakan pembinaan pelayanan kesehatan ibu, anak,

keluarga berencana (KB) dan usaha kesehatan sekolah (UKS);

c. Mengkoordininasikan pelayanan kesehatan bayi, balita dan anak usia sekolah, di

Puskesmas, Pustu, sekolah dan rumah sakit;

d. Melakukan pembinaan tenaga kesehatan dan penolong persalinan termasuk BPS;

e. Melakukan pemantauan kasus kematian ibu, bayi dan balita, serta melaksanakan

audit;

f. Melakukan koordinasi pelayanan keluarga berencana;

g. Mengkoordinasikan pembinaan kemitraan bidan dan dukun bersalin;

h. Melakukan bimbingan teknis ke Puskesmas, Pustu, dan bidan Pembina wilayah

kelurahan;

i. Mengumpulkan bahan penyelenggaraan pemeriksaan kesehatan anak sekolah;

j. Mengkoordinasikan kegiatan usaha sekolah (UKS) tingkat TK, SD, SMP dan

SMU;

k. Melaksanakan pelatihan guru UKS, dan kader pelayanan kesehatan peduli remaja

(PKPR);

l. Membimbing puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu dan anak, anak usia

sekolah dan pelayanan kesehatan peduli remaja;

m. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.

Selain itu sarana dan prasarana yang memadai akan bisa menunjang program

kerja tersebut terlaksana dengan baik dan lebih terarah. Walaupun dengan keterbatasan

sarana dan prasarana tersebut, Dinas Kesehatan Kota Padang tetap melaksanakan sebaik

mungkin program kerja yang telah ada.

8 Ibid

Page 13: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

C. Kendala-Kendala yang Dihadapi Pemerintah Dalam Melaksanakan Hak Asasi

Manusia terhadap Anak dan Perempuan di Bidang Kesehatan di Kota Padang

Untuk pelaksanaan perlindungan hak asasi manusia terhadap anak dan perempuan

di Kota Padang baik dari segi hukum dan kesehatan tentunya ditemukan kendala-kendala.

Adapun kendala yang dihadapi tersebut adalah di bidang hukum, dari sumber daya

manusianya atau tenaga orang sangat kurang dalam membina anak dan perempuan di

dalam lembaga pemasyarakatan tersebut. Untuk menanggulanginya apabila kekurangan

tenaga meminta bantuan dari dinas pendidikan dan dinas ketenagakerjaan.9

Dari segi biaya yang dikucurkan pemerintah pusat ke daerah masih tergolong

kecil dan minim. Untuk itu pelaksanaan untuk pemenuhan hak asasi anak dan perempuan

tidak terlaksana dengan baik. Misalnya tergantung besarnya anggaran untuk

melaksanakan program perlindungan hak asasi manusia terhadap anak dan perempuan di

Kota Padang, hal ini juga bisa mencakup kesadaran masyarakat itu sendiri untuk

mendapat perlindungan hak asasi manusia.

Dalam segi kesehatan, belum semua masyarakat menyadari dan mendukung

program puskesmas seperti adanya kelas-kelas penyuluhan atau sosialisasi untuk ibu dan

balita serta dari segi transportasi keterbatasan sarana dan prasarana untuk menjangkau

daerah-daerah terisolir. Seharusnya pemerintah dan masyarakat agar terlibat di semua

lintas sektor, dalam hal ini merekrut tokoh-tokoh masyarakat dan dari tenaga ahli di

bidang kesehatan.

Seperti yang di katakan oleh Ibu Evayanti, ketertarikan dari masyarakat itu sendiri

(ibu akan anaknya) masih sangat kurang untuk memperhatikan kesehatan kondisi

anaknya, belum semua masyarakat (ibu) menyadari dan mendukung. Dari satu sisi kita

dari puskesmas sudah membuat program dan sudah mensosialisasikan ke masyarakat.

Puskesmas juga sudah berupaya mengadakan kelas bagi ibu dan balita, terkendala akan

sulitnya mengumpulkan ibu dan balita dengan alasan banyaknya kerja di rumah,

mengurus rumah, mengurus suami dan lain sebagainya. Kita mencari strategi sendiri agar

ada ketertarikan akan kesehatan ibu dan anak dengan memberi pelayanan kesehatan

gratis.10

9 Ibid10 Wawancara dengan Ibu Tutwuri Handayani, selaku Kepala Bidang Dinas Kesehatan Kota

Padang Bagian Kesehatan Ibu dan Anak, pada tanggal 15 Maret 2014, pukul 10.00 WIB.

Page 14: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

Biaya Posyandu yang diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah tidak juga

menimbulkan minat dan kesadaran masyarakat terutama ibu untuk lebih memperhatikan

kesehatan anaknya. Ada juga bantuan dari Pemerintahan Kota tapi masih untuk yang

berkasus atau bermasalah kesehatan ibu dan anak baru dianggarkan dana, seharusnya

jangan menunggu adanya gangguan kesehatan dari ibu dan anak. Posyandu itu sendiri

tidak hanya terfokus di satu puskesmas saja. Pihak terkait juga sudah mensosialisasikan

tentang kesehatan ini ke daerah-daerah yang memang banyak ibu hamil dan anak-anak

atau balita.

Dari segi fasilitas, contoh dari timbangan untuk balita, tempat pelayanan

kesehatan masih sekedarnya dengan memanfaatkan teras rumah, halaman rumah serta

pasar. Karena memang tidak adanya gedung yang mengkhususkan untuk pelayanan

kesehatan ibu dan anak, contoh pemeriksaan ibu hamil terganggu kesehatan

kandungannya yang tidak mungkin dilakukan di rumah warga dan alat yang sekedarnya

juga.11

PENUTUP

Kesimpulan

1. Pelaksanaan pemenuhan hak asasi manusia terhadap anak dan perempuan di

bidang kesehatan di kota Padang, telah berjalannya program yang sudah

dicanangkan dan direncanakan. Pelaksanaan perlindungan hukum dan hak asasi

manusia oleh kementrian hukum dan HAM mempunyai program pemenuhan

perlindungan HAM terutama di bidang anak dan perempuan antara lain: mendidik

anak yang ada di lembaga pemasyarakan, membina bakat mereka, mengejarkan

agama dan lain sebagainya. Sedangkan di bidang kesehatan menjamin

perlindungan hak anak dan perempuan atas kesehatan, pemerintah menyediakan

fasilitas dan menyelenggarakan upaya yang lebih baik lagi agar setiap anak dan

perempuan memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

2. Kendala-kendala yang dihadapi kementrian hukum dan HAM serta Dinas

Kesehatan tidak jauh berbeda, terbentur masalah sarana dan prasarana yang

tergolong minim, sehingga untuk melakukan pemenuhan HAM terhadap anak dan

perempuan di kota Padang menemui kendala. Di samping itu juga faktor

11 Ibid

Page 15: makalah KONSEPSI NEGARA HUKUM

kesadaran, faktor pendukung lain dan faktor ketertarikan dari masyarakat akan

pemenuhan HAM di bidang kesehatan masih kurang.

3. Upaya penegakan hukum yang dilakukan oleh instansi hukum terkait antara lain

melalui konseling, rumah aman, pendampingan, bimbingan dan hukuman.

Sedangkan upaya di bidang kesehatan komitmen pemerintah untuk memenuhi hak

atas kesehatan dan mencapai sasaran, Dinas Kesehatan Kota Padang melalui seksi

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) berupaya memberikan pelayanan kesehatan ibu

dan anak secara maksimal.