Makalah Komunikasi Kelompok Ads

7
MAKALAH KOMUNIKASI KELOMPOK ANALISIS TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK Kelompok 1 Fauzi Wahyudi (A24130172) Mursida Khusnul Aqwiyah ( A34130015) Ajeng Suasti Astuti (C34120031) DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA

description

Komunikasi Kelompok

Transcript of Makalah Komunikasi Kelompok Ads

Page 1: Makalah Komunikasi Kelompok Ads

MAKALAH KOMUNIKASI KELOMPOK

ANALISIS TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK

Kelompok 1

Fauzi Wahyudi (A24130172)Mursida Khusnul Aqwiyah ( A34130015)

Ajeng Suasti Astuti (C34120031)

DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

FAKULTAS EKOLOGI MANUSIAINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2015

Page 2: Makalah Komunikasi Kelompok Ads

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Taiwan ICDF Cikarawang adalah bentuk kerjasama ADC (Agribisnis

Development Center), yaitu organisasi nir laba yang bertujuan untuk

mensejahterakan petani, karena keuntungan yang diperoleh sepenuhnya

dikembalikan pada petani. Namun pada tahun 2014 ICDF ini sekarang telah

beralih nama menjadi ADS (Agribusiness Development Station).

Selama ini petani kesulitan dalam kegiatan pemasaran produk. Produk-

produk pertanian selalu melalui rantai panjang untuk sampai kepada konsumen.

Alur ini tentu sangat merugikan petani dengan adanya tengkulak-tengkulak.

Tengkulak membeli produk dari petani dengan harga rendah namun pada akhirnya

harga yang dijual kepada konsumen tinggi. Kesulitan lain yang dialami petani

adalah dengan tidak adanya teknologi pertanian modern untuk meningkatkan

produksi. Kemudian, ketika petani mempunyai masalah pada saat proses produksi,

mereka tidak tahu dimana akan mendapatkan solusi atas masalah mereka. Dengan

berdirinya ADS yang dilengkapi dengan staf ahli pemasaran dan produksi yang

baik, sangat membantu petani sekitar dalam menyelesaikan masalah mereka.

Tujuan

Mengetahui keterkaitan tahap pembentukan kelompok menurut Bruce W.

Tuckman dengan kelompok tani.

Page 3: Makalah Komunikasi Kelompok Ads

PEMBAHASAN

Model ini dikemukakan pertama kali oleh Bruce W. Tuckman, sesuai

dengan namanya terdiri dari 5 tahap dalam mengembangkannya termasuk juga

dalam rangka mendirikan dan membesarkan kelompok. Hal ini jika dikaitkan

dengan kelompok tani di ADS Cikarawang,

Forming

Tahap pertama disebut forming. Dalam tahap ini beberapa orang dengan

sengaja menggabungkan dirinya membentuk (perform) kelompok. Forming

menurut teori pembentukan kelompok adalah tahapan persiapan atau perencanaan.

Tahapan yang akan dilalui oleh semua kelompok. Tahapan ketika para anggota

mencari kesamaan dan perbedaan. Keamanan dalam kelompok, keinginan

diterima didalam kelompok, serta bimbingan dari ketua kelompok membuat

hubungan antar pribadi semakin nyata. Hal ini jika dikaitkan dengan kelompok

petani di ADS (Agribusiness Development Station) Cikarawang, beberapa

kelompok tani menandatangani kontrak dengan pihak ADS untuk melakukan

kerjasama. Petani - petani ini awalnya ialah seorang petani biasa yang bekerja di

sawah daerah Cikarawang sendiri, namun akhirnya para petani ini bergabung

menjadi satu dan bekerja sama dengan ADS.

Stroming

Tahap ke dua setelah terbentuknya kelompok maka beberapa orang

anggota kelompok menimbulkan suatu keributan (storming) atau permasalahan,

karena ternyata dalam dalam mencapai tujuan bersama tidaklah mulus dan sering

terjadi perbedaan pandang dan perbedaan cara mencapai tujuan. Hal ini terjadi

pada kelompok tani di ADS Cikarawang. Pada awal bekerja tidak semua petani

mampu untuk memenuhi permintaan dari pihak ADS. Sehingga pihak ADS

mendapat kendala dalam pendistribusian komoditasnya kepada konsumen.

Norming

Keributan-keributan itulah yang mendorong anggota kelompok

menciptakan aturan dan norma (norming). Sehingga dari pihak ADS sendiri

Page 4: Makalah Komunikasi Kelompok Ads

memberikan surat peringatan kepada petani yang tidak konsekuen terhadap

tugasnya. Karena adanya petani yang kurang serius dan sungguh-sungguh dalam

bekerja, maka pihak ADS melakukan suatu kebijakan baru untuk memutuskan

hubungan kerja dengan para petani yang tidak konsekuen terhadap kerjanya, maka

petani yang awalnya berjumlah kurang lebih 100 orang, sekarang tersisa 50 orang.

Dari 50 orang petani ini ialah petani-petani yang benar-benar terpilih dan

berkualitas.

Performing

Maka setelah terbentuk aturan, tata tertib dan norma bahkan budaya yang

disepakati bersama maka kelompok tersebut akan masuk ke tahap performing di

mana seluruh anggota merasa nyaman untuk bekerja dan mencapai kinerja

optimal. Hal ini jika dikaitkan dengan kelompok tani ADS, para petani yang

berjumlah 50 orang tersebut telah menunjukkan hasil yang baik, sehingga

menguntungkan juga bagi setiap individu petani dan pihak ADS. Karena 50 petani

ini sudah bekerja dengan baik dan menunjukkan prestasinya, maka pihak ADS

sendiri telah memberikan wewenang kepada para petani untuk mengolah

komoditas yang di minta oleh ADS. Para petani tersebut sudah tidak mendapatkan

pelatihan rutin dari pihak ADS lagi, namun mereka telah mengolah sendiri

komoditas yang diminta oleh ADS dan hasilnya akan disetorkan kepada pihak

ADS. Benih dan hasil yang dicapai pun semakin meningkat dengan kesungguhan

mereka dalam bekerja dan bertambahnya pengalaman yang didapat oleh setiap

petani.

Adjouring

Tahap terakhir yaitu tahapan saat seluruh anggota kelompok berusaha

mempertahankan kondisi karena sudah merasa nyaman dinamakan adjourning.

Pada tahap adjourning ini para anggota kelompok terfokus pada penyelesaian

tugas dan bila memang kerja kelompok tersebut hanya temporary maka para

anggota kelompok akan merasa kehilangan pertemanan dan kerjasama yang

selama ini telah terjalin. Hal ini dikaitkan dengan kelompok tani tersebut, disini

para individu petani saling mempertahankan keberadaannya dengan terus

meningkatkan kualitas dan kuantitas dalam kerjanya. Dengan meningkatnya

Page 5: Makalah Komunikasi Kelompok Ads

kualitas dan kuantitas hasil kerja petani, maka meningkat pula hasil kualitas dan

kuantitas komoditi yang diminta ADS. Sehingga pihak ADS merasa sangat puas

terhadap kinerja para petani. Hal ini dapat terbukti dengan semakin luasnya

jangkauan pendistribusian ADS terhadap hasil panen, seperti ke pasar,

supermarket, swalayan, maupun outlet yang tidak hanya berada di sekitar wilayah

Jakarta-Bogor melainkan dapat juga mencakup wilayah di daerah Depok,

Tangerang, maupun Bekasi.

SIMPULAN

Kelompok tani di ADS Cikarawang ialah suatu kelompok tani yang

mempunyai tahap pembentukan seperti yang dijelaskan oleh Bruce W. Tuckman

yang dimulai dari tahap pembentukan kelompok atau forming , terdapatnya

permasalahan atau storming, adanya aturan yang dibuat atau norming, anggota

merasa nyaman untuk bekerja dan mencapai kinerja optimal atau performing, dan

tahap berusaha mempertahankan kondisi karena sudah merasa nyaman atau

adjourning.