MAKALAH KOLOID

download MAKALAH KOLOID

of 8

description

teks ekplanasi bahasa indonesia

Transcript of MAKALAH KOLOID

MAKALAH

SISTEM KOLOID

DISUSUN

OLEH:

MUHAMMAD FAZLUNNAZARKELAS : II IPA4

SMA NEGERI 1 KEMBANG TANJONG KABUPATEN PIDIE TAHUN 2014

SISTEM KOLOID

Pengertian KoloidKoloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/ pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna (padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll. Keadaan koloid atau sistem koloid atau suspensi koloid atau larutan koloid atau suatu koloid adalah suatu campuran berfasa dua yaitu fasa terdispersi dan fasa pendispersi dengan ukuran partikel terdispersi berkisar antara 10-7 sampai dengan 10-4 cm. Besaran partikel yang terdispersi, tidak menjelaskan keadaan partikel tersebut. Partikel dapat terdiri atas atom, molekul kecil atau molekul yang sangat besar. Koloid emas terdiri atas partikel-partikel dengan bebagai ukuran, yang masing-masing mengandung jutaan atom emas atau lebih. Koloid belerang terdiri atas partikel-partikel yang mengandung sekitar seribu molekul S8. Suatu contoh molekul yang sangat besar (disebut juga molekul makro) ialah haemoglobin. Berat molekul dari molekul ini 66800 s.m.a dan mempunyai diameter sekitar 6 x 10-7.

Jenis-Jenis KoloidSistem koloid tersusun dari fase terdispersi yang tersebar merata dalam medium pendispersi. Fase terdispersi dan medium pendispersi dapat berupa zat padat, cair, dan gas. Berdasarkan fase terdispersinya, sistem koloid dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu: Sol (fase terdispersi padat)Sol padat adalah sol dalam medium pendispersi padaContoh: paduan logam, gelas warna, intan hitamSol cair adalah sol dalam medium pendispersi cairContoh: cat, tinta, tepung dalam air, tanah liatSol gas adalah sol dalam medium pendispersi gasContoh: debu di udara, asap pembakaranEmulsi (fase terdispersi cair)Emulsi padat adalah emulsi dalam medium pendispersi padatContoh: Jelly, keju, mentega, nasiEmulsi cair adalah emulsi dalam medium pendispersi cairContoh: susu, mayones, krim tanganEmulsi gas adalah emulsi dalam medium pendispersi gasContoh: hairspray dan obat nyamukBuih (fase terdispersi gas)Buih padat adalah buih dalam medium pendispersi padat.Contoh: Batu apung, marshmallow, karet busa, StyrofoamBuih cair adalah buih dalam medium pendispersi cairContoh: putih telur yang dikocok, busa sabunUntuk pengelompokan buih, jika fase terdispersi dan medium pendispersi sama- sama berupa gas, campurannya tergolong larutan

Sifat-Sifat KoloidEfek TyndalMerupakan efek penghamburan cahaya, sehingga nampak adanya berkas cahaya bila cahaya dilewatkan ke dalamnyaContoh : sorot lampu mobil, lampu proyektor bila ada yang merokok, berkas sinar matahari melalui celah dedaunanGerak BrownAdalah gerak zig-zag dan terus menerus dari partikel koloidDitemukan pertama kali oleh Robert Brown (ahli biologi dari Inggris)Terjadi akibat tumbukan antara partikel-partikel medium dengan partikel koloid.ElektroforesisMerupakan gerakan partikel koloid akibat pengaruh medan listrik, yang menunjukkan bahwa partikel koloid bermuatan listrikPartikel koloid bermuatan negatif akan bergerak ke arah anoda (elektrode positif)Sebaliknya, partikel koloid bermuatan positif akan bergerak ke arah katode (elektrode negatif)AdsorbsiAdalah kemampuan partikel koloid untuk menyerap ion / partikel lain pada permukaannyaAdsorbsi ion menyebabkan partikel koloid bermuatan listrikKoloid pelindungMerupakan koloid yang dapat berfungsi sebagai pelindung bagi koloid lainKoloid liofil bersifat lebih stabil daripada koloid liofob, sehingga koloid liofil berfungsi sebagai koloid pelindungContoh gelatin pada es krim untuk mencegah pembentukan kristal besar es atau gulaDialisisMerupakan cara pemisahan partikel-partikel koloid dari ion-ion atau molekul sederhana menggunakan selaput semipermeabel (contoh : kertas selofan, usus kambing)Mesin dialisis dapat digunakan untuk alat cuci darahKoloid liofil dan liofobDibedakan berdasarkan afinitas (daya tarik-menarik) antara fasa terdispersi dan medium pendispersinyaPada koloid liofil, fasa terdispersi mempunyai kecenderungan untuk menarik medium pendispersinyaPada koloid liofil, fasa terdispersi mempunyai kecenderungan kecil untuk menarik (atau bahkan menolak) medium pendispersinyaKoagulasiMerupakan peristiwa peristiwa peng-gumpalan akibat bergabungnya partikel-partikel koloid membentuk partikel yang lebih besarDapat terjadi jika muatan partikel koloid dilucuti atau penambahan suatu elektrolit, sehingga muatannya ternetralkan yang berakibat hilangnya kestabilan koloidHilangnya kestabilan koloid berbuntut pada terjadinya koagulasi (pengendapan)

Pembuatan Sistem KoloidCara KondensasiPembuatan sistem koloid dengan cara kondensasi dilakukan dengan cara penggumpalan partikel yang sangat kecil. Penggumpalan partikel ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:Reaksi PengendapanPembuatan sistem koloid dengan cara ini dilakukan dengan mencampurkan larutan elektrolit sehingga menghasilkan endapan.Contoh:AgNO3+ NaCl>AgCl(s) + NaNO3Reaksi HidrolisisReaksi hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air. Sistem koloid dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat dengan air.Contoh:AlCl3+H2O>Al(OH)3(s) + HClReaksi RedoksPembuatan koloid dapat terbentuk dari hasil reaksi redoks.Contoh: pada larutan emasReaksi: AuCl3 + HCOH>Au + HCl + HCOOHEmasformaldehidReaksi PergeseranContoh: pembuatan sol As2S3dengan cara mengalirkan gas H2S ke dalam laruatn H3AsO3encer pada suhu tertentu.Reaksi: 2 H3AsO3+ 3 H2S>6 H2O + As2S3Reaksi Pergantian PelarutContoh: pembuatan gel kalsium asetat dengan cara menambahkan alkohol 96% ke dalam larutan kalsium asetat jenuh.Cara DispersiPembuatan sistem koloid dengan cara dispersi dilakukan dengan memperkecil partikel suspensi yang terlalu besar menjadi partikel koloid, pemecahan partikel-partikel kasar menjadi koloid.Cara MekanikUkuran partikel suspensi diperkecil dengan cara penggilingan zat padat, dengan menghaluskan butiran besar kemudian diaduk dalam medium pendispersi.Contoh: Gumpalan tawas digiling, dicampurkan ke dalam air akan membentuk koloid dengan kotoran air. Membuat tinta dengan menghaluskan karbon pada penggiling koloid kemudian didispersikan dalam air.Membuat sol belerang dengan menghaluskan belerang bersama gulapada penggiling koloid, kemudian dilarutkan dalam air, gula akan larut dan belerang menjadi sol.Cara PeptisasiPembuatan koloid dengan cara peptisasi adalah pembuatan koloid dengan menambahkan ion sejenis, sehingga partikel endapan akan dipecah.Contoh: Sol Fe(OH)3dengan menambahkan FeCl3.Sol NiS dengan menambahkan H2S.karet dipeptisasi oleh bensin.agar-agar dipeptisasi oleh air.endapan Al(OH)3dipeptisasi oleh AlCl3.Cara Busur Bredia/BredigPembuatan koloid dengan cara busur Bredia/Bredig dilakukan dengan mencelupkan 2 kawat logam (elektroda) yang dialiri listrik ke dalam air, sehingga kawat logam akan membentuk partikel koloid berupa debu di dalam air.Cara UltrasonikYaitu penghancuran butiran besar dengan ultrasonik (frekuensi > 20.000 Hz)Campuran heterogenCampuran homogen disebut larutan, contoh: larutan gula dalam air. Campuran heterogen dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: Sistem koloid termasuk dalam bentuk campuran. Campuran terbagi menjadi 2, yaitu:Suspensi, contoh: pasir dalam air.Koloid, contoh: susu dengan air.

Kegunaan KoloidSistem koloid banyak digunakan pada kehidupan sehari-hari, terutama dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan sifat karakteristik koloid yang penting, yaitu dapat digunakan untuk mencampur zat-zat yang tidak dapat saling melarutkan secara homogen dan bersifat stabil untuk produksi dalam skala besar. Obat-obatan : salep, krim, minyak ikan. Makanan : es krim, jelly dan agar-agar. Kosmetik : hair cream, skin spray, body lotion. Industri : tinta, cat.

Pemutihan GulaDengan melarutkan gula ke dalam air, kemudian larutan dialirkan melalui sistem koloid tanah diatomae atau karbon, partikel-partikel koloid kemudian akan mengadsorbsi zat warna tersebut. Sehingga gula tebu yang masih berwarna dapat diputihkan.Penggumpalan DarahDarah mengandung sejumlah kolid protein yangbermuatan negative. Jika terdapat luka kecil, maka luka tersebut dapat doibati dengan pensil stiptik atau tawas yang mengandung ion-ion Al+3 dan Fe+3, dimana ion-ion tersebut akan membantu menetralkan muatan-muatan partikel koloid protein danmembnatu penggumpalan darah.Pembentukan Delta di Muara SungaiAir sungai mengandung partikel-partikel koloid pasir dan tanah liat yang bermuatan negatif. Sedangkan air laut mengandung ion-ion Na+, Mg+2, dan Ca+2 yang bermuatan positif. Ketika air sungai bertemu di laut, maka ion-ion positif dari air laut akan menetralkan muatan pasir dan tanah liat. Sehingga, terjadi koagulasi yang akan membentuk suatu delta.Pengambilan Endapan PengotorGas atau udara yang dialirkan ke dalam suatu proses industri seringkali mangandung zat-zat pengotor berupa partikel-partikel koloid. Untuk memisahkan pengotor ini, digunakan alat pengendap elektrostatik yang pelat logamnya yang bermuatan akan digunakan untuk menarik partikel-partikel koloid.Penjernihan AirAir keran (PDAM) yang ada saat ini mengandung partikel-partikel koloid tanah liat,lumpur, dan berbagai partikel lainnya yang bermuatan negatif. Oleh karena itu, untuk menjadikannya layak untuk diminum, harus dilakukan beberapa langkah agar partikel koloid tersebut dapat dipisahkan. Hal itu dilakukan dengan cara menambahkan tawas (Al2SO4)3. Ion Al3+ yang terdapat pada tawas tersebut akan terhidroslisis membentuk partikel koloid Al(OH)3 yang bermuatan positif melalui reaksi:Al3+ + 3H2O Al(OH)3 + 3H+Setelah itu, Al(OH)3 menghilangkan muatan-muatan negatif dari partikel koloid tanah liat/lumpur dan terjadi koagulasi pada lumpur. Lumpur tersebut kemudian mengendap bersama tawas yang juga mengendap karena pengaruh gravitasi.

Kesimpulan Sistem koloid adalah merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar. Macam-macam sistem koloid : Aerosol, sol, buih, emulsi dan gel. Sifat-sifat sistem koloid : Efek Tyndall, Gerak Brown, muatan listrik, kestabilan koloid, koloid liofil dan liofod. Pembuatan sistem koloid dibedakan menjadi 2 yaitu dengan cara kondensi dan dispepersi. Komponen penyusun koloid dibedakan menjadi 2 yaitu fase kontinyu dan fase diskontinyu. Bentuk- bentuk sistem koloid antara lain bulatan, batang, serat dam piringan. Kegunaan sistem koloid dalam kehidupan sehari-hari seperti dalam bidang industri, makanan, kosmetik, obat-obatan dan sebagainya.