Makalah Kemasan Plastik

9
1

Transcript of Makalah Kemasan Plastik

I

PAGE 2

I. PENDAHULUANSebelum manusia membuat kemasan, alam sendiri telah menyajikan kemasan, seperti misalnya jagung yang dibungkus kulitnya, buah kelapa yang terlindung baik dari sabut dan tempurung, polong-polongan terbungkus kulit polong. Tidak hyanya bahan pangan, bahkan manusiapun menggunakan kemasan sebagai pelindung tubuhnya dari gangguan cuaca, serta suupaya tampak lebih anggun dan menarik. Pada saat sekarang ini sering kita dengar di televisi atau surat kabar tentang kemasan plastik yang berbahaya. Mari kita perhatikan di lingkungan kita, banyak sampah plastik yang sangat sulit untuk didaur ulang (Sutedja, 1987).

Pengemasan disebut juga pembungkusan, pewadahan atau pengepakan, memegang peranan penting dalam mpengawetan bahan hasil pertanian. Adanya wadah atu pembungkus dapat membantu mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi bahan pangan yang ada didalamnya, melindungi dari bahaya pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,dan getaran). Disamping itu pengemasan berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan dan distribusi. Dari segi promosi wadah atau pembungkusan berfungsi sebagai perangsang atau dapat membuat daya tarik pembeli. Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan perlu diperhatikan dalam perencanaannya (Syarief, 1988).

Sesudah perang dunia kedua, berbagai jenis kemasan bentuk muncul dengan pesat seperti polietilen, polyproplien, polliester nilon dan film vinil. Sebagai pembungkus, plastik dapat dugunakan dalam bentuk tungal, komposit atau berupa lapisan-lapisan (multi lapis) dengan bahan lain (kertas, aluminium fosil). Kombinasi terasebut dinamakan laminasi, yang diproses baik dengan cara laminasi ekstrusi maupun laminasi adhesive. Dengan demikian kombinasi dari berbgai ragam plastic dapat menghasilkan ratusan jenis kemasan (Bachriansyah, 1997).Bahan pembuat plastik dari minyak, arang dan gas sumber bumi yang alami, dalam perkembangannya digantikan oleh bahan-bahan sintetis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi. Penggunaan plastik sebagai kemasan dapat berupak kemas bentuk (flexible) atau sebaga kemas kaku. Makanan padat yang umumnya memiliki umur simpan pendek atau makanan yang tidak memiliki perlindungan yang hebat dibungkus dengan kemas bentuk. Akan tetapi makanan cair dan makanan padat yang memerlukan perlindungan yang kuat perlu dikemas dengan wadah kaku dalam bentuk botol, jerigen, kotak atau bnetuk lainnya (Winarno, 1983).Didalam pengemasan bahan pangan terdapat dua macam wadah, yaitu

wadah utama atau wadah yang langsung berhubungan dengan bahan pangan dan wadah kedua atau wadah yang tidak langsung berhubungan dengan bahan pangan. Wadah utama harus bersifat non toksik flavour dan perubahan lainnya. Selain itu, untuk wadah utama biasanya diperlukan syarat-syarat tertentu bergantung pada jenis makanannya, dan inert sehingga tidak terjadi reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan warna, misalnya melindungi makanan dari kontaminasi, melindungi kandungan air dan lemaknya, mencegah masuknya bau dan gas, melindungi makanan dari sinar matahari, tahan terhadap tekanan atau benturan dan transparan (Winarno, 1983).II. PEMBAHASAN

Plastik sangat banyak ditemukan di masyarakat luas. Penggunaan plastik untuk kemasan makan dapat cukup menarik karena sifat-sifatnya yang menguntungkan. Seperti luwes mudah dibentuk, mempunyai adaptasi myang tinggi tearhadap produk, tidak korosif seperti wadah logam, serta mudah dalam penggunaannya.

Winarno dan Jennie (1982) mengatakan Bahan pengemas harus tahanserangan hama atau binatang pengerat dan bagian dalam yang berhubunganlangsung dengan bahan pangan harus tidak berbau, tidak mempunyai rasa serta tidak beracun. Adanya pengemasan dapat membantu untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kerusakan- kerusakan. Kerusakan terjadi karena pengaruh lingkungan luar dan pengaruh kemasan yang digunakan.A. Sifat-Sifat PlastikSifat yang umum terdapat dalam plastik adalah tidak tahan terhadap suhu panas, tahan terhadap bahan kimia, transparan, dan lain-lain. Dalam menentukan pilihan bahan kemasan perlu sebelumnya diketahui berbagai informasi mengenai persyaratan yang dibutuhkan seperti hal-hal apa yang menyebabkan kerusakan, apa yang akan dialami produk dalam kemasan tersebut sebelum dikonsumsi. Gangguan yang paling umum, yang terjadi pada bahan pangan adalah Kehilangan atau perubahan kadar air, pengaruh gas dan cahaya. Sebab dari kehilangan kadar air maka akan timbul jamur dan bakteri.

Syarief et al. (1989) menyatakan, berdasarkan sifat-sifatnya terdapat perubahan suhu maka plastik dapat dibagi dua yaitu:a. TermoplastikSifatnya dapat meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti pperubahan suhu, dan mempunyai sifat dapat balik (reversible) kepada sifat aslinya, yaitu kembali mengeras bila didinginkan.b. Termoset atau TermodursisabelSifatnya tidak dapat mengikuti perubahan suhu (tidak reversible). Bila sekali pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat di lunakkan kembali. Pemanasan yang tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenis-jenis melamin.B. Komponen PlastikKomponen plastik yang digunakan dalam kemasan plastik adalaha. MonomerMonomer merupakan komponen utama dari plastik. Mempunyai rantai yang paling pendek.b. Kopolimer

Kombinasi dari monomer yang berbeda akar membentuk polimer.c. Bahan tinambah (Aditif)

Bahan kemasan plastik dibuat dan disusun melalui proses yang disebabkan

polimerisasi dengan menggunakan bahan mentah monomer, yang tersusun sambung-menyambung menjadi satu dalam bentuk polimer. Kemasan plastik memiliki beberapa keunggulan yaitu sifatnya kuat tapi ringan, inert, tidak karatan

dan bersifat termoplastis serta dapat diberi warna.C. Jenis-jenis Kemasan PlastikTabel Jenis-jenis kemasan plastik (Syarief)No.Jenis-jenis kemasan plastik

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.Polyethylen

Low density polyethylen (LDPE)High density polyethylen (HDPE)Polypropilena

Polivinil Khloride (PVC)Poliviniliden Khloride (PVDC)Selofan

Selulosa Asetat (CA)Selulosa PropionateEtil SelulosaMetil SelulpsaPolianida

Untuk menjadi kemasan yang baik harus memenuhi persyaratan yaitu;

a. Kemasan hendaknya memiliki daya lindung yang baik bagi produk yang dikemas.

b. Mempunyai daya lindung yang baik terhadap gas,

c. Mempunyai daya lindung dari sinar ultra violet.

d. Ketahanan terhadap bahan-bahan Kimia perlu dipertimbangkan.D. Dampak positif dan dampak negatif dari plastika. Dampak positif dari plastikAdapun dampak positif yang didapatkan dari penggunaan plastik ini adalah1. Dapat menjaga produk pangan agar tetap bersih, terlindung dari kotoran dan kontaminasi.2. Dapat menjaga produk pangan dari kerusakan fisik, perubahan kadar air dan pengaruh sinar.3. Memudahkan dalam membuka/menutup, memudahkan dalam penanganan, pengangkutan dan distribusi.4. Dapat menyeragamkan produk pangan dalam ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan standar yang ada.5. Menampakkan identifikasi, informasi, daya tarik dan tampilan yang jelas dari bahan pangan yang dikemas sehingga dapat membantu promosi/penjualan.6. Dapat memberikan informasi melalui sistem labelling, bagaimana cara penggunaan produk, tanggal kadaluwarsa dan lain-lain.b. Dampak negatif plastik

1. Polimer plastik tidak mudah terurai secara alami2. Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.Adapun keunggulan kemasan plastik yang digunakan dalam bahan pangan adalah fleksibel (dapat mengikuti bentuk produk), transparan (tembus pandang), tidak mudah pecah, bentuk laminasi (dapat dikombinasikan dengan bahan kemasan lain), serta tidak korosif dan harganya relative.

Sedangkan kelemahan kemasan plastik yang digunakan dalam bahan-bahan pangan adalah tidak tahan panas, dapat mencemari produk (migrasi komponen monomer), plastik tidak dapat dihancurkan dengan cepat, dan bahan dasarnya tidak dapat diperbaharuiContoh dari penggunaan kemasan untuk makanan dan minuman adalah produk-produk susu, daging dan ikan, produk reroti, makanan kering dan serealia, buah dan sayur, lemak dan minyak, selai dan manisan, minuman serta bahan pangan lain.

Gambar. Berbagai kemasan plastik.

III. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitui. Plastik sangat banyak digunakan dalam masyarakat luas.

ii. Berdasarkan sifat-sifatnya terdapat perubahan suhu maka plastik dapat dibagi dua yaitu: Termoplastik

Termoset atau Termodursisabel

3. Sifat yang umum terdapat dalam plastik adalah tidak tahan terhadap suhu panas, tahan terhadap bahan kimia, transparan.4. Komponen plastik yang digunakan dalam kemasan plastik adalah

Monomer

Kopolimer

Bahan tinambah (Aditif)

DAFTAR PUSTAKABachriansyah, S. 1997. Identifikasi Plastik. Makalah Pelatihan Teknologi Pengemasan Industri Makanan dan Minuman, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Bogor.Sutedja. 1987. Pengantar Pengemasan. Laboratorium Pengemasan, Jurusan TIP. IPB. Bogor.

Syarief.R., dkk. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan, IPB Bogor.Widianto, 2009. Konsep Teknologi Plastik. Wikipedia. [28-06-2009]

Winarno, F.G. 1987. Mutu, Daya Simpan, Transportasi dan Penanganan Buah-buahan dan Sayuran. Konferensi Pengolahan Bahan Pangan dalam Swasemba da Eksport. Departemen Pertanian. Jakarta.Winarno, F.G. dan Jennie. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan CaraPencegahannya. Ghalia Indonesia. Jakarta.1PAGE