Makalah Kode Plastik II

download Makalah Kode Plastik II

of 21

Transcript of Makalah Kode Plastik II

Afina Alfasia, Reza Kurnia Dewanta, Helwin Andrealin, Desy Eka Madayani, M. Walid Al-Gandrie

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan kasih dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul Jeni-jenis Polimer yang Sering Dijumpai pada Kemasan Plastik. Dengan terselesaikannya makalah ini, maka kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini. Kami sadar akan kekurangan yang terdapat dalam makalah ini, oleh karena itu kami bersedia menerima kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan penyusunan maklah yang selanjutnya. Akhir kata, kami mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan laporan ini, kiranya apa yang disajikan dalam makalah ini dapat bermanfaat dan semakin memperluas pengetahuan para pembaca.

Bontang, 05 November 2011 Ttd,

Tim Pemakalah

2

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Manfaat Ruang Lingkup ..............................................................................................................(1) ..............................................................................................................(1) ..............................................................................................................(1) .............................................................................................................(2) ....(2) ..................................................................................................(iii) ..................................................................................................(iv)

BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 Polyethylene Terephthalate (PET, PETE) High Density Polyethylene (HDPE) Vinyl Chloride atau Polyvinyl (PVC) Polyethelene Low-Density (LDPE) Plastik - Polypropylene (PP) Polystyrene (PS) Lainnya .....(3) ......(5) ..(6) ..(7) ..(9)

....(10) ..(11)

BAB III INFORMASI 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 Polyethylene Terephthalate (PET, PETE) High Density Polyethylene (HDPE) Vinyl Chloride atau Polyvinyl (PVC) Polyethelene Low-Density (LDPE) Plastik - Polypropylene (PP) Polystyrene (PS) Lainnya .....(13) .....(14) ..(15) ..(15) ..(15)

..(16) ..(16)

BAB IV PENUTUP 4.1 4.2 S ar an Kesimpulan .....................................................................................................................(17) ........................................................................(17) ..........................................................................................................................(18)

DAFTAR PUSTAKA

3

Bab I Pendahuluan1.1 Latar BelakangDaur ulang plastik yang digunakan untuk berakhir di tempat pembuangan sampah hanya kota atau insinerator meningkat di seluruh dunia. Seperti halnya tren teknologi, profesi rekayasa memainkan peran penting. Produk plastik dibuang dan kemasan membuat sebagian tumbuh Limbah Padat Kota (MSW). Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) memperkirakan bahwa pada tahun 2000, jumlah plastik akan membuang 50 persen lebih besar dibandingkan pada awal 1990-an. EPA juga mengatakan bahwa jumlah sampah plastik selama sekitar seperlima dari semua limbah dalam aliran limbah. Selama dua dekade terakhir, daur ulang plastik telah meningkat secara dramatis. Setelah bertahun-tahun prediksi plastik daur ulang tidak akan pernah meluas karena proses itu tidak efisien, terlalu mahal atau tidak praktis. Akan tetapi dalam prakteknya sebagian hasil daur ulang plastik memberikan manfaat bagi manusia. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang klasifikasi kode plastik untuk memudahkan masyarakat mengetahui plastik yang berbahaya dengan yang tidak berbahaya.

1.2 Rumusan MasalahAdapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Apa saja jenis limbah plastik yang sering didaur ulang? 2. Bagaimana cara penggunaan bahan plastik daur ulang? 3. Apa saja bahaya dari penggunaan bahan plastik daur ulang? 4. Apa saja jenis plastik daur ulang yang aman untuk digunakan?

1.3 TujuanAdapun yang menjadi tujuan dalam makalah ini adalah : 1. Mengetahui kode plastik

2. Mengetahui definisi serta karakteristik dari plastik 3. Menghindari bahaya dari penggunaan plastik yang salah 4. Mendapatkan informasi seputar plastik daur ulang 5. Mengaplikasikan penggunaan plastik yang tepat dalam kehidupan sehari-hari

4

1.4 ManfaatManfaat yang sangat diharapkan adalah dapat memberikan sumbangsih pengetahuan tentang daur ulang limbah plastik dalam skala industri karena faktor masalah lingkungan akibat limbah yang ditimbulkan oleh manusia.

1.5 Ruang LingkupDalam penulisan makalah ini, batasan yang kami ambil antara lain : 1. Jenis limbah plastik yang sering didaur ulang 2. Proses daur ulang limbah plastik dalam industri 3. Jenis limbah plastik yang berbahaya dan tidak berbahaya

5

Bab II Kajian TeoritisPlastik adalah bahan yang bermanfaat yang ditemukan dalam produk sehari-hari. Bersifat non-biodegradable dimana membutuhkan ribuan tahun agar plastik nisa hancur dan membusuk. Namun sekarang produk plastik tersebut sangat cepat tidak digunakan atau dengan kata lain hanya untuk sekali pakai lalu dibuang seperti botol, piring dan tas plastik. Oleh karena itu, pembuangan plastik merupakan sumber potensi polusi serius terhadap bumi. Ketika bekerja dengan plastik sering kali ada kebutuhan untuk mengidentifikasi bahan plastik khusus yang telah digunakan pada produk tertentu. Sebagian besar konsumen mengenali jenis plastik dengan sistem pengkodean numerik. Kode ini dikeluarkan oleh The Society of Plastic Industry pada tahun 1998 di Amerika Serikat dan diadopsi oleh lembaga-lembaga pengembangan sistem kode, seperti ISO (International Organization for Standardization). Secara umum tanda pengenal plastik tersebut : 1. Berada atau terletak dibagian bawah 2. Berbentuk segitiga 3. Didalam segitiga tersebut terdapat angka 4. Serta nama jenis plasti di bawah segitiga Berikut ini disampaikan penjelasan dari jenis kode plastik tersebut.

2.1 Tipe 1- Polyethylene Terephthalate (PET, PETE)a. Definisi PET dapat berwujud padatan amorf (transparan) atau sebagai bahan semikristal yang putih dan tidak transparan, tergantung kepada proses dan riwayat termalnya. Monomernya dapat diproduksi melalui esterifikasi asam tereftalat dengan etilen glikol, dengan air sebagai produk sampingnya. Monomer PET juga dapat dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi etilen glikol dengan dimetil tereftalat dengan metanol sebagai hasil samping. Polimer PET dihasilkan melalui reaksi polimerasi kondensasi dari monomernya. Reaksi ini terjadi sesaat setelah esterifikasi/transesterifikasinya dengan etilen glikol sebagai produk samping (dan etilen glikol ini biasanya didaur ulang). b. Karakteristik PET memiliki sifat : 1. Transparan (tembus pandang), bersih dan jernih. 2. Memiliki sifat beradaptasi terhadap suhu tinggi (300C) yang sangat baik. 3. Permeabilitas uap air dan gas sangat rendah.

6

4. Tahan terhadap pelarut organic, seperti asam-asam dari buah-buahan, sehingga dapat digunakan untuk mengemas produk sari buah. 5. Tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzyl alkohol. 6. Kuat, tidak mudah sobek. Botol plastik yang menggunakan PET mampu menahan tekanan yang berasal dari minuman berkarbonat. c. Aplikasi PET banyak diproduksi dalam industri kimia dan digunakan dalam serat sintetis, botol minuman (botol plastik yang jernih/transparan/ tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya dan wadah makanan, aplikasi thermoforming, dan dikombinasikan dengan serat kaca dalam resin teknik. PET merupakan salah satu bahan mentah terpenting dalam kerajinan tekstil.

*catatan : Botol-botol dengan bahan dengan kode 1 direkomendasikan hanya untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.

d. Perlakuan yang Tepat Untuk botol PET direkomendasikan hanya digunakan sekali pakai. Jangan dipakai untuk air hangat apalagi panas. Kalau botolnya sudah disimpan terlalu lama sebaiknya dibuang. e. Bahaya PET dapat mengakibatkan gangguan endokrin (Environmental Health Perspectives), pada botol PET apabila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air panas maka akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang. f. Rumus Kimia

7

2.2 Tipe 2 Plastik - High Density Polyethylene (HDPE)a. Definisi High-density polyethylene (HDPE) atau high-density polyethylene (PEHD) adalah polietilen termoplastik yang terbuat dari minyak bumi . Dibutuhkan 1,75 kilogram minyak untuk membuat satu kilogram HDPE. HDPE memiliki percabangan yang sangat sedikit, hal ini dikarenakan pemilihan jenis katalis dalam produksinya (katalis Ziegler-Natta) dan kondisi reaksi. b. Karakteristik HDPE dicirikan dengan densitas yang melebihi atau sama dengan 0.941 g/cm3. HDPE memiliki derajat rendah dalam percabangannya dan memiliki kekuatan antar molekul yang sangat tinggi dan kekuatan tensil. HDPE bisa diproduksi dengan katalis kromium/silika, katalis Ziegler-Natta, atau katalis metallocene. High density memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Ikatan hidrogen antar molekul juga berperan dalam menentukan titik leleh plastik. c. Aplikasi HDPE plastik sering digunakan untuk membuat botol untuk minuman dengan umur simpan pendek, seperti susu dan jus. Karena HDPE memiliki ketahanan kimia yang baik, juga sering digunakan untuk peralatan rumah tangga dan mengandung bahan kimia industri seperti deterjen, pemutih condisioner sampo, dan bahkan oli motor. HDPE juga digunakan untuk memproduksi kemasan makanan, mempertahankan tas, pipa, ember, tempat sampah, pena, pot bunga, dan bangku.

d. Perlakuan yang Tepat HDPE direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu. e. Bahaya Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker).

8

2.3 Tipe 3 - Vinyl Chloride atau Polyvinyl (PVC)a. Definisi Polivinil klorida biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam konstruksi. PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya. b. Karakteristik Ketahanan PVC terhadap minyak dan memiliki permeabilitas yang rendah terhadap air dan gas. Sifat lain dari PVC, yaitu: tembus pandang, meskipun ada juga yang memiliki permukaaan keruh, tidak mudah sobek dan memiliki kekuatan tarik yang tinggi. c. Aplikasi Aplikasi dari bahan plastik PVC adalah sebagai berikut: Pakaian PVC telah digunakan secara luas pada bahan pakaian, yaitu membuat bahan serupa kulit. PVC lebih murah dari karet, kulit, atau lateks sehingga digunakan secara luas. PVC juga waterproff sehingga dijadikan bahan pembuatan jaket, mantel, dan tas. Kabel listrik PVC yang digunakan sebagai insulasi kabel listrik harus memakai plasticizer agar lebih elastis. Namun jika terpapar api, kabel yang tertutup PVC akan menghasilkan asap HCl dan menjadi bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Aplikasi di mana asap adalah bahaya utama (terutama di terowongan), PVC LSOH (low smoke, zero halogen) adalah bahan insulasi yang pada umumnya dipilih. Perpipaan Secara kasar, setengah produksi resin PVC dunia dijadikan pipa untuk berbagai keperluan perkotaan dan industri. Sifatnya yang ringan, kekuatan tinggi, dan reaktivitas rendah, menjadikannya cocok untuk berbagai keperluan. Pipa PVC juga bisa dicampur dengan berbagai larutan semen atau disatukan dengan pipa HDPE oleh panas,menciptakan sambungan permanen yang tahan kebocoran.

9

d. Perlakuan yang Tepat Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan. Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya). e. Bahaya Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat, plastik PVC yang menggunakan bahan pelembut DEHA dapat mengkontaminasi makanan dengan mengeluarkan bahan pelembut ini ke dalam makanan. Data di AS pada tahun 1998 menunjukkan bahwa DEHA dengan konsentrasi tinggi (300 kali lebih tinggi dari batas maksimal DEHA yang ditetapkan oleh FDA/ badan pengawas obat makanan AS) terdapat pada keju yang dibungkus dengan plastik PVC. DEHA mempunyai aktivitas mirip dengan hormon estrogen (hormon kewanitaan pada manusia). Berdasarkan hasil uji pada hewan, DEHA dapat merusakkan sistem peranakan dan menghasilkan janin yang cacat, selain mengakibatkan kanker hati (Awang MR, 1999). Meskipun dampak DEHA pada manusia belum diketahui secara pasti, hasil penelitian yang dilakukan pada hewan sudah sepantasnya membuat kita berhati-hati. Berkaitan dengan adanya kontaminasi DEHA pada makanan, Badan Pengawas Obat dan Makanan Eropa telah membatasi ambang batas DEHA yang masih aman bila terkonsumsi, yaitu 18 bpj (bagian per sejuta). Lebih dari itu dianggap berbahaya untuk dikonsumsi. Untuk menghindari bahaya yang mungkin terjadi jika setiap hari kita terkontaminasi oleh DEHA, maka sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain yang tidak mengandung bahan pelembut, seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya). f. Rumus Kimia

2.4 Polyethelene Low-Density (LDPE) a. DefinisiPE-LD (Polyethelene Low-Density) merupakan termoplastik yang terbuat dari minyak bumi atau petroleum. PE-LD pertama kali di produksi pada tahun 1933 oleh Imperial Chemical Industri (ICI) dengan menggunakan tekanan tinggi dan polimerisasi radikal bebas. PE-LD dapat didaur ulang, dan memiliki nomor 4 pada simbol nomor daur ulang.

10

b. Karakteristik PE-LD mempunyai sifat lunak, fleksibel, permukaan berlilin (waxy), tidak jernih tetapi tembus sinar (translucent), melembek pada suhu 70C, dan mudah tergores. Dari sifat-sifat tersebut, dapat disimpulkan bahwa PE-LD tidak menimbulkan dampak yang terlalu berbahaya. Berikut ketahanan PE-LD :1. 2. 3.

Tak ada kerusakan dari asam, basa, alcohol, maupun ester. Kerusakan kecil dari keton, aldehid, dan minyak-minyak tumbuhan. Kerusakan menengah yang diakibatkan dari hidrokarbon alifatik dan aromatik, serta oksidator. 4. Dan kerusakan yang tinggi diakibatkan dari hidrogen terhalogenisasi.

c. Aplikasi PE-LD banyak digunakan dan ditemukan pada tas plastik belanja yang didapat dari department store, kantong roti dan bahan pangan segar, pembungkus pangan, botol atau pipet yang dapat ditekan (squeezeable bottle). Berikut adalah contoh gambarnya :

Contoh bahan PE-LD botol yang dapat ditekan.

Contoh bahan PE-LD pipet tekan.

d. Perlakuan yang Tepat Bahan-bahan pada PE-LD ini sulit dihancurkan, tetapi tetap baik digunakan untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini. e. Bahaya PE-LD mempunyai sifat lunak, fleksibel, permukaan berlilin (waxy), tidak jernih tetapi tembus sinar (translucent), melembek pada suhu 70C, dan mudah tergores. Dari sifat-sifat tersebut, dapat disimpulkan bahwa PE-LD tidak menimbulkan dampak yang terlalu berbahaya.

11

2.5 Tipe 5 Plastik - Polypropylene (PP) a. Definisi

Polipropilena merupakan polimer hidrokarbon yang termasuk ke dalam polimer termoplastik yang dapat diolah pada suhu tinggi. Polipropilena berasal dari monomer propilena yang diperoleh dari pemurnian minyak bumi.

b. KarakteristikKarakteristik dari Polypropilene adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. Kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah Tahan terhadap lemak Stabil (tidak berubah bentuk) ketika suhu panas tetapi tidak tahan terhadap suhu dingin Permukaanya mengkilap dan berawan (tidak terlalu transparan) Tahan terhadap larutan asam dan basa

c. AplikasiKegunaan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Bahan pembuat tempat permen Lembaran tipis dari PP dapat sebagai dielektrik sebuah kapasitor Bisa digunakan sebagai campuran bahan pakaian Sering digunakan sebagai botol minum untuk bayi Peralatan medis (botol) Packaging Sebagai bahan pembuat botol kecap atau saus

d. Perlakuan yang TepatBahan Polipropilene cocok untuk penyimpanan zat cair yang panas karena sifatnya tahan panas.

e. BahayaHampir tidak berbahaya dan biasa dipakai sebagai wadah makanan untuk bepergian, cetakan kue, pembungkus bubur instan, wadah pe-manas air elektrik dan gelas.

f. Rumus Kimia

12

2.6 Tipe 6 Plastik - Polystyrene (PS) a. DefinisiBahan ini dapat dikenali dengan kode angka 6, namun bila tidak tertera kode angka tersebut pada kemasan plastik, bahan ini dapat dikenali dengan cara dibakar (cara terakhir dan sebaiknya dihindari). Ketika dibakar, bahan ini akan mengeluarkan api berwarna kuning-jingga, dan meninggalkan jelaga. Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena, sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat, dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena tergolong senyawa aromatik. b. Karakteristik PS memiliki sifat umum sebagai berikut: Lentur dan tidak mudah sobek. Titik lebur 88C, akan melunak pada suhu 90 - 95C. Tahan terhadap asam dan basa, kecuali asam pengoksidasi. Akan terurai dengan ester, keton, hidrokarbon aromatik, klorin dan alkohol dengan konsentrasi yang tinggi. 5. Memiliki permeabilitas yang sangat tinggi terhadap gas dan uap air, sehingga sangat sesuai untuk mengemas bahan-bahan segar. 6. Memiliki afinitas yang tinggi terhadap debu. 7. Baik untuk bahan dasar laminasi dengan logam (aluminium).1. 2. 3. 4.

c. Aplikasi Polistirena biasanya digunakan untuk membuat kemasan kacang, gelas sekali pakai, piring, nampan dan peralatan makan.

d. Perlakuan yang Tepat Polystyrene direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena Polystyrene merupakan polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan.

13

e. Bahaya Bahan ini harus dihindari, karena selain berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan pertumbuhan dan sistem syaraf, juga karena bahan ini sulit didaur ulang. Pun bila didaur ulang, bahan ini memerlukan proses yang sangat panjang dan lama. Salah satu bahan yang berbahaya adalah sterofoam. Alasan mengapa Styrofoam itu berbahaya, pertama adalah bahan pembuat plastik itu sendiri. Perpindahan alias migrasi monomer monomer stirena kemasan plasti busa kedalam makanan. Dan yang terpenting monomer ini bersifat toksik dan beresiko merangsang timbulnya sel kanker (karsinogen). Dan yang kedua adalah terjadi pada proses tahapan pembuatannya melibatkan gas CFC. Karena ternyata diketahui gas CFC itu sangat stabil dan akan terurai sekitar 165 130 tahun. Gas ini akan mencapai lapisan ozon di atmosfer, dan membuat lapisan ozon berlubang dan berakibat meningkatnya suhu bumi yang disebut efek rumah kaca. Dan untuk menanggulanginya Indonesia menetapkan CFC dilarang sejak tanggal 1 Januari 2008. f. Rumus Kimia

2.7 Tipe 7 Plastik - Lainnyaa. Definisi Untuk kode plastik nomor 7, tertera tulisan Other yang berarti jenis kode plastik selain ke-6 yang telah disebutkan. Kode ini menunjukkan bahwa daur ulang plastik jenis plastik yang dimaksud adalah terbuat dari resin lainnya dari enam tercantum di atas, atau terbuat dari lebih dari satu resin yang tercantum di atas. Biasanya ditemukan dalam polycarbonate. Contoh kode plastik yang termasuk dalam kode plastik nomor 7 adalah :

a. b. c. d.

SAN styrene acrylonitrile ABS acrylonitrile butadiene styrene PC polycarbonate Nylon

14

b. Karakteristik Karakteristik Kode 7 tergantung pada polimer atau kombinasi dari polimer kode 1-6. Paling sering, produk dengan label #7 terbuat dari campuran dua atau lebih jenis plastik (#1 sampai #6). Kadang kala label #7 mengindikasikan bahwa bahan baku resinnya tidak diketahui. c. Aplikasi Dapat ditemukan pada tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat rumah tangga, komputer, alat elektronik dan plastik kemasan.

d. Perlakuan yang Tepat Dapat digunakan dengan hati-hati tetapi lebih baik tidak digunakan untuk makanan dan minuman. Yang dikhawatirkan adalah pelepasan Bisphenol-A ke dalam makanan yang diduga berpotensi merusak sistem hormon, kromosom, dsb. e. Bahaya Bahan ini dapat mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon, kromosom pada ovarium, penurunan produksi sperma, dan mengubah fungsi imunitas.

15

Bab III Informasi3.1 Plastik tipe 1 - Polyethylene Terephthalate (PET, PETE) Resiko Toksik Pada Air Botol ? Peneliti geokimia di Jerman mengklaim bahwa botol-botol plastik secara terus menerus melepaskan unsur antimonium (Sb) ke dalam air minum. Tim peneliti yang dipimpin oleh Bill Shotyk di University of Heidelberg menguji air-air yang dikemas dalam botol di daerah yang sama di Canada. Air yang dikemas dalam botol polietilen tereftalat (PET) mengandung hingga 375 ppt antimonium, sedangkan air dalam botol polipropilen mengandung hanya 8,2 ppt antimonium. Tiga bulan kemudian, air dalam botol PET mengandung hingga 626 ppt antimonium. PET dibuat dengan menggunakan katalis antimonium. Kelompok peneliti Shotyk menguji air tanah yang berasal dari daerah yang sama di Canada, dengan menggunakan alat penganalisis biji es yang sangat sensitif. Kadar antimonium yang mereka temukan sangat rendah (2 ppt). Laporan-laporan terdahulu melaporkan kandungan rata-rata 300 ppt. Saya tidak yakin berapa banyak lab di luar sana yang benar-benar bisa mengukur berapa banyak antimonium yang terdapat dalam air tanah, kebanyakan orang memiliki batas deteksi yang jauh di atas nilai alami pada air tanah, kata Shotyk. Kadar antimonium dalam air botol yang diteliti ini lebih rendah dari kadar pengkontaminasi maksimum yang dianjurkan oleh EPA Amerika Serikat, yakni 6 bagian per juta. Shotyk lebih khawatir bahwa antimonium terus menerus terlepas ke dalam air dalam kemasan botol. Yang ingin saya tunjukkan bukan bahwa air-air botol ini terkontaminasi oleh antimonium, kata dia, tetapi hal yang penting adalah bahwa antimonium secara terus menerus dilepaskan dari botol ke dalam air. David Coggan, seorang ahli epidemiologi dari unit epidemiologi lingkungan MRC di Southampton, Inggris, menunjukkan sikap yang berhati-hati dalam menanggapi temuan ini. Hasil yang ditunjukkan oleh Shotyk masih memerlukan penyelidikan lebih lanjut sebelum implikasi kesehatannya bisa dibahas, kata dia, sebagian karena masih sedikit yang diketahui tentang toksisitas antimonium. Penting untuk memikirkan tentang rentang dosis berapa yang akan didapatkan oleh orang yang meminum air tersebut, kata Coggan. Meski demikian, Shotyk yang menemukan temuan ini tidak lagi meminum air yang dikemas dalam botol-botol PET.

16

3.2 Tipe 2 Plastik - High Density Polyethylene (HDPE) Diet Kantong Plastik: Awas Kecolongan! Kantong plastik adalah simbol masyarakat konsumtif. Sekali dua kali pakai, plastik langsung dibuang, mencemari lingkungan selama berpuluh tahun. Berbagai cara sudah dilakukan untuk menghapuskan penggunaan kantong plastik. Di Inggris, pemerintah menyerahkan semua keputusan pada konsumen dan peritel. Di Irlandia dan Denmark pemerintah menerapkan pajak untuk kantong plastik. Sementara di negara lain seperti di beberapa negara bagian di AS, Afrika Selatan, Bangladesh dan India, penggunaan kantong plastik sudah dilarang. Semua kampanye di atas masih berfokus pada upaya mengurangi atau melarang penggunaan kantong plastik belanjaan terutama yang berukuran besar. Mereka melupakan pemakaian tipe plastik lain yaitu plastik HDPE (high density polyethylene). Plastik ini biasanya dipakai untuk membungkus sayuran dan buah di supermarket, atau bahan untuk melindungi makanan favorit Anda. HDPE atau polyethylene high-density (PEHD) adalah plastik yang terbuat dari minyak. Diperlukan 1,75 kg minyak (dari sisi energi maupun sumber daya) untuk membuat 1 kg plastik HDPE. HDPE bisa didaur ulang dan memiliki kode daur ulang nomor 2. Pada 2007, pangsa pasar plastik HDPE dunia mencapai volume lebih dari 30 juta ton. Plastik jenis ini adalah plastik yang sering terlepas dari perhatian pemerintah, sehingga sulit untuk menemukan data penggunaannya. Hanya Australia yang sepertinya memiliki data ini: Pada 2007, penduduk Australia menggunakan 3,9 miliar plastik HDPE. Dari jumlah tersebut, 2,96 miliar plastik HDPE berasal dari supermarket dan Pada 2005, penggunaan plastik HDPE per kapita per tahun di Australia mencapai 192 buah. Jika pengggunaan plastik HDPE di Australia mencapai angka miliaran, bisa dibayangkan betapa besar pemakaian plastik jenis ini di negara lain baik di negara maju maupun di negara berkembang. Kantong plastik adalah bahan yang sangat populer karena ringan, kuat, higienis dan mudah digunakan untuk mengirim makanan atau produk lain. Namun sebagian besar plastik masih dibuang setelah dipakai (walau ada sebagian yang didaur ulang). Pemerintah bekerja sama dengan industri dan komunitas berupaya mengurangi dampak negatif dari sampah plastik. Namun, semua orang memiliki andil dalam penyelesaian masalah plastik mulai dari produsen plastik, importir yang menjualnya, pelayan toko yang memberikan kantong plastik itu hingga konsumen yang memakainya. Jadi solusinya sangat tergantung pada kita semua. Dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat sudah banyak yang beralih ke tas belanja pakai ulang, seperti tas hijau (green bags) yang ditawarkan di supermarket-supermarket. Tren ini berhasil mengurangi jumlah pemakaian plastik HDPE di Australia dari sekitar 6 miliar pada 2002 menjadi 3,9 miliar pada tahun 2007. Namun masih banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik. Tas pakai ulang saat ini tidak hanya menjadi bagian dari gaya hidup namun telah menjadi simbol fashion. Jika Anda bisa membawa tas sendiri ke supermarket, mengapa tidak sekalian membawa tempat untuk bahan makanan segar seperti buah dan sayur yang akan Anda beli? Ayo bersama-sama mengurangi pemakaian plastik HDPE, mulai dari sekarang.

17

3.3 Tipe 3 Plastik - Vinyl Chloride atau Polyvinyl (PVC) Mengenal Bahaya Kemasan Plastik dan Kresek Kantung plastik kresek dan kemasan dari plastik lainnya merupakan alat pengemas yang paling banyak dipergunakan karena murah, praktis dan mudah didapat. Tetapi sayangnya kemasan plastik dan kantung plastik kresek ternyata tidak selalu aman, bahkan berbahaya bagi kesehatan. Beberapa jenis kemasan plastik berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan termasuk diantaranya kantung plastik kresek berwarna serta kemasan plastik berbahan dasar polistiren dan polivinil klorida (PVC). Juga berbagai kemasan dari plastik lainnya semisal botol plastik bekas minuman dan lainnya yang kita perlu mengenalnya. Mbok Darmi, tetangga saya, seorang janda yang dulunya berprofesi sebagai distributor utama daun pisang untuk pembungkus untuk hampir seluruh pedagang di pasar tradisional dekat desa gulung tikar. Padahal usahanya ini dulu mampu menghidupi keluarganya hingga kedua anaknya lulus SMA. Mbok Darmi kalah bersaing dengan kantung plastik kresek berwarna yang dibuat dari plastik bekas dengan riwayat penggunaannya yang tidak jelas serta melalui proses daur ulang yang tidak terjamin kebersihannya. Bisa saja plastik tersebut berasal dari bekas wadah limbah berbahaya. Bahkan proses daur ulangnyapun menggunakan bahan kimia tertentu yang bisa membahayakan kesehatan. Pantas saya kalah bersaing, Lha wong dia gak fair play, ujar Mbok Darmi sambil mecucu. Meskipun selama ini belum pernah ada pengaduan atau keluhan mengenai gangguan kesehatan akibat penggunaan kantung kresek sebagai wadah makanan, namun kita perlu berhati-hati. Kalau mau mewadahi makanan siap santap dengan plastik kresek sebaiknya dilapisi dulu dengan bahan yang aman seperti daun atau kertas. 3.4 Tipe 4 Plastik - Polyethelene Low-Density (LDPE) PE-LD merupakan termoplastik yang memiliki ketahanan terhadap bahan-bahan kimia dan dapat mengakibatkan kerusakan jika terkena bahan kimia. Berikut ketahanan PE-LD : Tak ada kerusakan dari asam, basa, alcohol, maupun ester. Kerusakan kecil dari keton, aldehid, dan minyak-minyak tumbuhan. Kerusakan menengah yang diakibatkan dari hidrokarbon alifatik dan aromatik, serta oksidator. Dan kerusakan yang tinggi diakibatkan dari hidrogen terhalogenisasi.

3.5 Tipe 5 Plastik - Polypropylene (PP)

PolyMirae Kembangkan Polipropilena Food Grade TerbaruPolyMirae, perusahaan patungan antara LyondellBasell dan Daelim yang berbasis di Korea Selatan, tengah mengembangkan resin polipropilena (PP) terbaru untuk aplikasi food grade, yaitu sebagai bahan baku kontainer makanan dan botol bayi.

18

Produk tersebut, Clyrell RC5056, tahan terhadap bahan kimia, kuat, transparan dan tahan terhadap suhu tinggi. Resin ini bisa diproses dengan menggunakan injection moulding, injection stretch blow moulding dan injection blow moulding. Selain itu, resin Clyrell RC5056 memiliki haze value rendah, yaitu 9, jauh lebih kecil dibandingkan dengan polimer polipropilena pada umumnya, serta membutuhkan waktu daur ulang 10% lebih pendek.

3.6 Tipe 6 Plastik - Polystyrene (PS) Hotel Unik dari Selandia Baru, Keren! The Hobbit Motel, Woodlyn Park, Waitomo, Selandia Baru Ingin merasakan tinggal di rumah bangsa Hobbit yang terdapat dalam novel Lord of The Ring karya JRR Tolkien? Maka cobalah menginap di The Hobbit Hotel di Woodlyn Park, Selandia Baru ini. Hotel yang terletak di sisi bukit ini terlihat seperti rumah para Hobbit yang berada di bawah tanah. Tapi jangan takut, karena ukurannya disesuaikan untuk ukuran manusia dewasa normal, bukan setinggi 1 meter seperti gambaran bangsa Hobbit di novel JRR Tolkien. Hotel ini hanya terdiri dari dua unit yang sudah berisi kamar tidur dengan double bed, dapur, kamar mandi dan bisa menampung hingga enam orang. Dekorasi dan perabotannya dibuat dari balok polistirena, membuat keadaan di dalamnya tetap hangat di musim dingin dan dingin di musim panas.

3.7 Tipe 7 Plastik Lainnya Cegah penggunaan botol susu bayi dan cangkir bayi (dengan lubang penghisapnya) berbahan jenis 7 PC (polycarbonate), Jika penggunaan plastik berbahan polycarbonate tidak dapat dicegah, janganlah menyimpan air minum ataupun makanan dalam keadaan panas.

19

Bab IV Penutup4.1 SaranBerikut ini saran dalam menggunakan plastik untuk makanan/minuman plastik: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Hindarkan menuangkan makanan/minuman panas ke dalam plastik. Perhatikan tanggal kadaluwarsa makanan berkemasan plastik. Kurangi makan atau minum dari wadah stereofoam. Hindari membungkus potongan buah, gorengan atau makanan matang lainnya dalam plastik kresek. Bungkus dulu dengan plastik gula. Pastikan tidak pernah memanaskan makanan dalam wadah plastik yang tidak tahan panas. Kecuali wadah plastik yang dinyatakan microwave safe. Patuhilah petunjuk konsumsi/batas kadaluwarsa pada makanan yang dikemas plastic wrapping. Singkirkan plastik wrapping sebelum mencairkan makanan beku atau memanaskan ulang dalam oven microwave. Cuci dan sterilkan botol plastik wadah susu, air kemasan atau minuman ringan, jika ingin dipakai lagi untuk wadah minuman lain.

4.2 KesimpulanHarus bijak menggunakan plastik, khususnya kode 1,3,6,7 (PC), seluruhnya memiliki bahaya secara kimiawi. Gunakan hanya sekali pakai saja! Lebih aman menggunakan plastik dengan kode 2,4,5dan 7 (SAN dan ABS) Jenis PP (polypropylene) ini adalah pilihan bahan plastik terbaik, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.

20

DAFTAR PUSTAKAhttp://malugada.com/bahan-plastik-berbahaya.html http://thousandfleur.wordpress.com/2011/09/02/bahaya-pemakaian-botol-bekas-air-mineralberulang-ulang/ http://evinovi.wordpress.com/2009/12/04/51/ http://pranaindonesia.wordpress.com/pemanasan-global/plastik-2-hdpe/ id.wikipedia.org/wiki/Polietilena_tereftalat http://bbt.kemenperin.go.id/index.php/hasil-penelitian/arena-tekstil/49-arena-2007/171Identifikasi-dan-Daur-Ulang-Kemasan-Polietilena-Tereftalat-(PET)-untuk-Serat-Tekstil http://xa.yimg.com/kq/groups/24946553/1860398769/name/lampiran http://yanuars.com/serba-serbi/42-artikel/54-7-kode-plastik-yang-aman-dan-tidak-aman-untukdi-gunakan.html http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/kimia_anorganik/resiko-toksik-pada-air-botol/ http://sartikahinata.wordpress.com/2010/08/11/plastik/ http://sehatuntuksemua.wordpress.com/2009/08/17/arti-kode-plastik/ http://fetro.wordpress.com/2008/11/07/kode-dan-sifat-kemasan-plastik/ http://lintasgalaksi.blogspot.com/2011/02/pengertian-kode-yg-tertera-di-bawah.html http://id.wikipedia.org/wiki/Polietilena_berdensitas_rendah http://industrikimia.com/berita/polymirae-kembangkan-polipropilena-food-grade-terbaru http://www.hijauku.com/ http://www.smallcrab.com/

21