Makalah Kelompok Peradilan Konstitusi Sudiyatmiko Aribowo

download Makalah Kelompok Peradilan Konstitusi Sudiyatmiko Aribowo

of 3

Transcript of Makalah Kelompok Peradilan Konstitusi Sudiyatmiko Aribowo

Nama NPM

: :

Nomor Absen :

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pasal 1 ayat (3) UUD 1945 menyatakan Indonesia adalah negara hukum.1 Hal tersebut diperjelas lagi dalam Penjelasan Umum UUD 1945 yang menyatakan Negara Indonesia berdasar atas hukum(Rechtsstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka (Machtsstaat).2 Artinya segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah harus berdasarkan hukum. Kekuasaan Pemerintah di indonesia dipegang oleh Presiden dan dalam menjalankan kewajibannya tersebut Presiden dibantu oleh seorang Wakil Presiden, hal tersebut berdasarkan Pasal 4 ayat (1) dan (2) UUD 1945.3 Amandemen Ketiga UUD 1945

PERMASALAHAN

1

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Sekretariat Jenderal MPR RI, 2010, hal. 85.2

Ibid, hal. 20. Ibid, hal. 87.

3

Bagaimanakah kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam memutus pendapat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia mengenai dugaan pelanggaran hukum oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945 dan/atau tidak memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden ? METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dipakai dalam penulisan makalah ini adalah dengan melakukan studi pustaka terhadap peraturan perundang-undangan utamanya UUD 1945, UU Nomor Tahun tentang Mahkamah Konstitusi dan Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor Tahun serta bukubuku yang membahas tentang proses pemberhentian Presiden dan/atau Wakil Presiden. BAB II PEMBAHASAN

Arti impeachment adalah tuduhan atau dakwaan, sehingga leih menitikberatkan pada proses dan tidak mesti dengan berakhir atau turunnya presiden dan/atau wakil presiden dari jabatannya. Objek dari impeachment adalah presiden, perdana menteri, atau pejabat tinggi negara. Indonesia mengadopsi objek impeachment hanya presiden dan/atau wakil presiden. Alasan impeachment di indonesia adalah presiden dan/atau wakil presiden melakukan perbuatan tercela (perbuatan yang dapat merendahkan martabat) atau tindak pidana berat lainnya (ancaman hukumannya 5 tahun atau lebih), diatur dalam pasal 10 ayat (3) UU MK.

Mekanisme atau proses impeachment di indonesia melalui 3 lembaga negara yang berperan secara langsung. Pertama, DPR melalui hak pengawasan melakukan proses penyelidikan atas tindakan-tindakan presiden dan/atau wakil presiden yang diduga masuk dalam alasan impeachment. Proses di DPR tersebut diakhiri dengan diselesaikan melalui putusan Rapat paripurna yang menyepakati menyatakan Presiden dan/atau wakil presiden telah melakukan tindakan yang masuk dalam alasan impeachment. Kedua, putusan rapat paripurna tersebut selanjutnya dibawa ke Mahkamah Konstitusi untuk mendapatkan putusan atas dugaan tindakan presiden dan/atau wakil presiden telah masuk dalam alasan impeachment. Ketiga,

BAB III PENUTUP KESIMPULAN SARAN