Makalah Kelompok 1 Forensik

7/24/2019 Makalah Kelompok 1 Forensik

1/14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Anak merupakan amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang dalam

dirinya melekat harkat dan martabat sebagai manusia seutuhnya. Setiap anak

mempunyaia harkat dan martabat yang patut dijunjung tinggi dan setiap anak

yang terlahir harus mendapatkan hak-haknya tanpa anak tersebut meminta.

Hubungan antara orangtua dan anak dianggap sangat penting karena dari

hubungan tercipta manusia-manusia.

Pembunuhan anak sendiri adalah pembunuhan yang dilakukan oleh

seorang ibu terhadap anaknya pada ketika dilahirkan atau tidak berapa lama

setelah dilahirkan karena takut ketahuan bah!a ia melahirkan anaknya

sendiri.

"entuk kekerasan biasanya adalah kekerasan tumpul dikepala dan

kekerasan tajam pada leher atau dada. #ara yang paling sering digunakan dalam

kasus PAS adalah membuat keadaan as$iksia mekanik yaitu pembekapan

pencekikan penjeratan dan penyumbatan.

Pembunuhan anak merupakan suatu bentuk kejahatan terhadap nya!a

yang unik si$atnya. %nik dalam arti pelaku pembunuhan haruslah ibu

kandungnya sendiri dan alasan atau moti&asi untuk melakukan kejahatan

tersebut adalah karena ibu takut ketahuan bah!a ia telah melahirkan anak oleh

karena anak tersebut adalah hasil hubungan gelap. Selain kedua hal tadi


2/14

keunikannya adalah saat dilakukannya tindakan menghilangkan nya!a anak

yaitu pada saat anak di lahirkan atau tidak lama kemudian yang dalam hal ini

patokannya adalah sudah ada atau belum ada tanda-tanda pera!atan

dibersihkan dipotong tali pusatnya atau diberi pakaian. Saat dilakukannya

kejahatan tersebut dikaitkan dengan keadaan mental emosional ibu dimana

selain rasa malu takut benci serta rasa nyeri bercampur aduk menjadi satu

sehingga perbuatannya itu dianggap dilakukan tidak dalam keadaan mental

yang tenang sadar serta dalam perhitungan yang matang. 'asus pembunuhan

terhadap bayi yang baru lahir telah dikenal sejak dahulu dan terjadi dimana

saja.

(i )erman "arat pembunuhan anak hanya berlaku apabila anak yang

lahir akibat hubungan yang tidak sah di Amerika dan Eropa barat tidak

mempersoalkan apakah dari hubungan atau tidak dan di *nggris batasan umur

anak yang termasuk dalam kasus in$aticida adalah sampai +, bulan karena

dianggap persalinan dan menyusui anak dapat menyebabkan gangguan

keseimbangan ji!a seorang !anita.

1.2 Tujuan Makalah

1.2.1 Tujuan Umum

+. %ntuk mengetahui bah!a bayi lahir hidup terdapat kekerasan dan

sebab kematian akibat kekerasan termasuk keracunan.

,. %ntuk mengetahui atau menilai apakah sudah cukup bulan atau

belum dan usia gestasi.


3/14

/. %ntuk membuktikan apakah mayat bayi tersebut adalah anak dari

tersangka ibu yang diperiksa atau diajukan.1.3 Manfaat Makalah

+./., "agi Mahasis!a

Makalah ini sangat berguna untuk menambah ilmu pengetahuan tentang

pelajaran pembunuhan anak sendiri dan juga berguna untuk melatih

kemampuan dalam melaksanakan makalah kesehatan.

+./., "agi Pengembangan 'eilmuan

Sebagai bahan masukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan tentang

pembunuhan anak sendiri.

a "agi 0akultas

Mendapatkan tambahan in$ormasi yang terbaru guna menambah

in$ormasi yang telah ada sebelumnya.

b "agi 1umah Sakit

Hasil makalah ini diharapkan dapat memberikan masukan dan in$ormasi

mengenai pembunuhan anak sendiri.

c "agi Masyarakat

(iharapkan masyarakat dapat mengetahui apa itu pembunuhan anak

sendiri.


4/14

BAB II

TINJAUAN PUTA!A

2.1. Def"n"#"

Infanticide atau pembunuhan anak sendiri adalah pembunuhan

yang dilakukan oleh seorang ibu dengan atau tanpa bantuan orang lain

terhadap bayinya pada saat dilahirkan atau beberapa saat sesudah dilahirkan

oleh karena takut diketahui orang lain bah!a ia telah melahirkan anak.

(i 2egara lain misalnya inggris batasan umur anak yang

termasuk dalam infanticide, adalah sampai +, bulan karena dianggap

persalinan dan menyusui anak dapat menyebabkan gangguan keseimbangan

ji!a seorang !anita.

2.2. Da#ar Hukum

1. Pa#al 3$1 !UHP

Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak pada saat

anak dilahirkan atau tidak lama kemudian dengan sengaja merampas

nya!a anaknya diancam karena membunuh anaknya sendiri dengan

pidana penjara paling lama tujuh tahun.


5/14

2. Pa#al 3$2 !UHP

Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut

akan ketahuan bah!a ia akan melahirkan anak pada saat akan dilahirkan

atau tidak lama kemudian merampas nya!a anaknya diancam karena

melakukan pembunuhan anak sendiri dengan rencana dengan pidana

penjara paling lama sembilan tahun.

3. Pa#al 3$3 !UHP

'ejahatan yang diterangkan dalam pasal /3+ dan /3, dipandang bagi

orang lain yang turut serta melakukan sebagai pembunuhan atau

pembunuhan anak dengan rencana.

(ari undang-undang di atas kita dapat melihat adanya / $aktor

penting yaitu4

I%u.Hanya ibu kandung yang dapat dihukum karena melakukan

pembunuhan anak sendiri. Tidak dipersoalkan apakah dia ka!in atau

tidak. Sedangkan bagi orang lain yang melakukan atau turut membunuh

anak tersebut dihukum akrena pembunuhan atau pembunuhan berencana

dengan hukuman yang lebih berat yaitu penjara +5 tahun ps. //64 tanpa

rencana atau ,7 tahun seumur hidup8hukuman mati ps. //9 dan /37

dengan rencana.


6/14

&aktu. (alam undang-undang tidak disebutkan batasan !aktu

yang tepat tetapi hanya dinyatakan :pada saat dilahirkan atau tidak lama

kemudian;. Sehingga boleh dianggap pada saat belum timbul rasa kasih

sayang seorang ibu terhadap anaknya. "ila rasa kasih sayang sudah timbul

maka ibu tersebut akan mera!at dan bukan membunuh anaknya.

P#"k"#. *bu membunuh anaknya karen terdorong oleh rasa

ketakutan akan diketahui orang telah melahirkan anak itu biasanya anak

yang dibunuh tersebut didapat dari hubungna yang tidak sah.

%ntuk memenuhi kriteria pembunuhan anak sendiri dengan

sendirinya bayi atau anak tersebut harus dilahirkan hidup setelah seluruh

tubuhnya keluar dari tubuh ibu Separate existence). "ila bayi lahir mati

kemudian dilakukan tindakan :membunuh; maka hal ini bukanlah

pembunuhan anak sendiri ataupun pembunuhan. )uga tidak dipersoalkan

apakah bayi yang dilahirkan merupakan bayi yang cukup bulan atau

belum cukup bulan maupun &iable atau non &iable.

2.3. Hal'hal (ang haru# )"tentukan

(alam kasus infanticide hal-hal yang harus ditentukan atau yang

perlu dijelaskan dokter dalam pemeriksaannya adalah4

Apakah bayi lahir hidup atau sudah mati saat dilahirkan.

"erapa umur bayi tersebut intra dan ekstrauterin


7/14

Apakah bayi sudah pernah dira!at.

Apakah penyebab kematian bayi.

%ntuk menja!ab kelima hal di atas diperlukan pemeriksaan yang

lengkap yaitu pemeriksaan luar dan pemeriksaan dalam autopsi pada

tubuh bayi serta bila perlu melakukan pemeriksaan tambahan seperti

pemeriksaan mikroskopis pada jaringan paru patologi anatomi dan

pemeriksaan test apung paru.

2.3.1. Lah"r H")u* atau Mat"

Pada pemeriksaan mayat bayi baru lahir harus dibedakan apakah

dia lahir mati atau lahir hidup. "ila bayi lahir mati maka kasus tersebut

bukan merupakan kasus pembunuhan atau penelantaran anak hingga

menimbulkan kematian. Pada kasus seperti ini si ibu hanya dapat

dikenakan tuntutan menyembunyikan kelahiran dan kematian orang.

2.3.1.1 Ba(" Lah"r Mat"

Still birth lahir mati adalah kematian hasil konsepsi sebelum

keluar atau dikeluarkan dari ibunya. Artinya dalam kandungan masih

hidup !aktu dilahirkan sudah mati. *ni mungkin disebabkan perjalanan

kelahiran yang lama atau terjadi accidental strangulasidimana tali pusat

melilit leher bayi !aktu dilahirkan. 'ematian ditandai oleh janin yang

tidak bernapas atau tidak menunjukan tanda kehidupan lain seperti denyut

jantung denyut nadi tali pusat atau gerakan otot rangka.


8/14

+. Aseptic Decomposition +tanda-tanda maserasi merupakan proses

pembusukan intrauterine yang berlangsung dari luar ke dalam

berlainan dengan proses pembusukan yang berlangsung dari dalam ke

luar. Tanda maserasi baru terlihat setelah 6-+7 hari kematian

intrautero. "ila kematian baru terjadi / atau 3 hari hanya terlihat

perubahan pada kulit saja berupa &esikel atau bula memecah akan

terlihat kulit ber!arna merah kecoklatan. Adapun tanda-tanda lain

seperti 4

Epidermis ber!arna putih dan berkeriput

"au :tengik; bukan bau busuk

Tubuh mengalami perlunakan sehingga dada terlihat datar

Sendi lengan dan tungkai lunak sehingga dapat dilakukan

hiperekstensi


9/14

(ada belum mengembang iga masih datar dan dia$ragma masih

setinggi iga ke/-3

2. Pemer"k#aan Makr,#k,*"k Paru

Paru-paru mungkin masih tersembunyi dibelakang kandung

jantung atau telah mengisis rongga dada. Paru-paru ber!arna kelabu

ungu merata seperti hati konsistensi padat tidak teraba derik udara

dan pleura yang longgar slack pleura. "erat paru-paru kira-kira +8=7>

berat badan.

3. Pemer"k#aan M"kr,#k,*"k Paru

Tanda khas untuk paru bayi belum bernapas adalah adanya

tonjolan projection) yang berbentuk seperti bnatal cushion-like yang

kemuudian akan bertambah tinggi dengan dasar menipis sehingga

tampak seperti gada club-like. Pada permukaan ujung bebas tonjolan

tampak kapiler yang berisi banyak darah. Pada paru bayi belum

bernapas yang sudah membusuk dengan pe!arnaan ?omori atau

@ade!ig tampak serabut-serabut retikulin pada permukaan dinding

al&eoli berkelok-kelok seperti rambut yang keriting sedangkan pada

tonjolan berjalan di ba!ah kapiler sejajar dengan permukaan tonjolan

dan membentuk gelung-gelung terbuka open loops.Serabut-serabut elastin pada dinding al&eoli belum ter!arnai

dengan jelas masih merupakan $ragmen-$ragmen yang tersusun dan

belum membentuk satu lapisan yang mengelilingi seluruh al&eoli.

Serabut tersebut tegang tidak bergelombang dan tidak terdapat di

daerah basisprojection.


10/14

Pada bayi lahir mati mungkin pula ditemukan tanda inhalasi

cairan amnion yang luas karena as$iksia intrauterine misalnya akibat

tertekan tali pusat atau solusio plasenta sehingga terjadi pernapasan

janin prematur. Meconium yang berbentuk bulat ber!arna jernih

sampai hijau tua mungkin terlihat dalam bronkiolus dan al&eolus.

'olon dapat mengembung berisi meconium yang merupakan tanda

usaha untuk bernapas strunggle of breathe.

@ahir mati ditandai pula oleh keadaan yang tidak

memungkinkan terjadinya kehidupan seperti trauma persalinan yang

hebat perdarahan otak yang hebat pneumonia intrauterin kelainan

kongenital yang $atal seperti anense$alus dan sebagainya.

2.3.1.2 Ba(" Lah"r H")u*

Live birth lahir hidup adalah keluar atau dikeluarkannya hasil

konsepsi yang lengkap yang setelah pemisahan bernapas atau

menunjukan tanda kehidupan lain tanpa mempersoalkan usia gestasi

sudah atau belumnya tali pusat dipotong dan di lahirkan. Pada

pemeriksaan ditemukan dada sudah mengembang dan dia$ragma sudah

turun sampai sela iga 3-5 terutama pada bayi yang telah lama hidup.

1. Pemer"k#aan makr,#k,*"k *aru

Paru sudah menutupi rongga dada dan menutupi sebagian

kandung jantung. Paru ber!arna merah mudah tidak merata

dengan pleura yang tegang taut pleura dan menunjukan

gambaran moaik karena al&eoli sudah terisi udara. 'onsistensi

seperti spons teraba derik udara. Pada pengisian paru dalam air

terlihat jelas keluarnya gelembung udara dan darah. "erat paru


11/14

bertambah hingga dua kali atau kira-kira +8/5 > berat badan karena

ber$ungsinya sirkulasi darah jantung paru.

2. Pemer"k#aan M"kr,#k,*"k Paru

Menunjukan al&eoli paru yang mengembang sempurna

dengan atau tanpa em$isema obstrukti$ serta tidak adanya

projection. Pada pe!arnaan ?omori atau @ade!ig serabut

retikulin akan tampak tegang.

Pada pernapasan parsial yang singkat mungkin hasil uji

apung paru negati&e dan mikroskopik memperlihatkan gambaran

al&eoli yang kolaps dengan dinding yang berhimpitan atau hampir

berhimpitan.

'adang-kadang ditemukan edema yang luas dalam jaringan

paru membranaduktus al&eolaris yang tersebar dalam jaringan

paru yang mungkin berasal dari lemak &erniks atau atelectasis

paru akibat obstruksi oleh membrane duktus al&eolaris.

2.$. Uj" A*ung *aru

%ji apung paru harus dilakukan dengan teknik tanpa sentuh no

touch technique paru-paru tidak disentuh untuk menghindari

kemungkinan timbulnya arte$ak pada sediaan histopatologik jaringan paru

akibat manipulasi berlebihan.

@idah dikeluarkan seperti biasa di ba!ah rahang ba!ah ujung

lidah dijepit dengan pinset atau klem kemudian ditarik kea rah

&entrokaudal sehingga tampak palatum mole. (engan scalpel yang tajam


12/14

palatum mole disayat sepanjang perbatasannya dengan palatum durum.

0araing laring esophagus dan trakea dilepaskan dari tulang belakang.

Esophagus dan trakea diikat di ba!ah kartilago krikoid dengan benang.

Pengikatan ini dimaksudkan agar pada manipulasi berikutnya cairan

ketuban meconium atau benda asing lain tidak mengalir keluar melalui

trakea bukan untuk mencegah masuknya udara ke paru-paru.

Pengeluaran organ dari lidah sampai paru dilakukan dengan $orsep

atau pinset bedah dan scalpel tidak boleh dipegang dengan tangan.

'emudian esophagus diikat di atas dia$ragma dan dipotong di atas ikatan.

Pengikatan ini dimaksudkan agar udara tidak masuk ke dalam lambung

dan uji apung lambung-usus uji "reslau tidak memberikan hasil yang

meragukan.

Setelah semua organ leher dan dada dikeluarkan dari tubuh lalu

dimasukkan ke dalam air dan dilihat apakah mengapung atau tenggelam.

'emudian paru-paru kiri dan kanan dilepaskan dan dimasukkan kembali

ke dalam air dan dilihat apakah mengapung atau tenggelam. Setelah itu

setiap lobus dipisahkan dan dimasukkan ke dalam air dan dilihat apakah

mengapung atau tenggelam. 5 potong kecil dari bagian peri$er tiap lobus

dimasukkan ke dalam air dan diperlihatkan apakah mengapungn atau

tenggelam.

Hingga tahap ini paru bayi yang lahir mati masih dapat

mengapung oleh karena kemungkinan adanya gas pembusukan. "ila


13/14

potongan kecil itu mengapung letakkan diantara , karton dan ditekan

dengan arah tekanan yang tegak lurus jangan bergeser untuk

mengeluarkan gas pembusukan yang terdapat pada jaringan interstitial

paru lalu dimasukkan kembali ke dalam air lalu diamati apakah masih

mengapung atau tenggelam. "ila masih mengapung berarti paru tersebut

berisi udara residu yang tidak akan keluar.

'adang-kadang dengan penekanan dinding al&eoli pada mayat

bayi yang telah membusuk lanjut akan pecah juga dan udara residu keluar

dan memperlihatkan hasil uji apung paru negati&e.

%ji apung paru harus dilakukan menyeluruh sampai potongan kecil

paru mengingat kemungkinan adanya pernapasan sebagian partial

respiration yang dapat bersi$ar buatan pernapasan buatan ataupun

alamiah &agitus uterinus atau &agitus &aginalis yaitu bayi sudah bernapas

!alaupun kepala masih dalam uterus atau dalam &agina.

Hasil negati&e belum pasti lahir mati karena adanya kemungkinan

bayi dilahirkan hidup tapi kemudian berhenti bernapas meskipun jantung

masih berdenyut sehingga udara dalam al&eoli diresorpsi. Pada hasil uji

negati&e ini pemeriksaan histopatologik paru harus dilakukan untuk

memastikan bayi lahir mati atau lahir hidup.

"ila sudah jelas terjadi pembusukan maka uji apung paru kurang

dapat dipercaya sehingga tidak dianjurkan untuk dilakukan. "iasanya paru


14/14

dengan perangai makroskopik lahir mati akan memberikan hasil uji apung

paru negati&e tenggelam .

Makalah Kelompok 1 Forensik

Documents

Transcript of Makalah Kelompok 1 Forensik