Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah tumpuan dan harapan orang tua. Anak jugalah yang akan menjadi penerus bangsa ini. Sedianya, wajib dilindungi maupun diberikan kasih sayang. Namun fakta berbicara lain. Maraknya kasus kekerasan pada anak sejak beberapa tahun ini seolah membalikkan pendapat bahwa anak perlu dilindungi. Begitu banyak anak yang menjadi korban kekerasan keluarga, lingkungan maupun masyarakat dewasa ini. Pasal 28b ayat 2 menyatakan bahwa “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminas”. Namun apakah pasal tersebut sudah dilaksanakan dengan benar?Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia masih jauh dari kondisi yang disebutkan dalam pasal tersebut. Berbagai jenis kekerasan diterima oleh anak-anak, seperti kekerasan verbal, fisik, mental maupun pelecehan seksual. Ironisnya pelaku kekerasan terhadap anak biasanya adalah orang yang memiliki hubungan dekat dengan si anak, seperti keluarga, guru maupun teman sepermainannya sendiri. Tentunya ini juga memicu trauma 1

description

sosiologi pedesaan

Transcript of Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

Page 1: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak adalah tumpuan dan harapan orang tua. Anak jugalah

yang akan menjadi penerus bangsa ini. Sedianya, wajib dilindungi

maupun diberikan kasih sayang. Namun fakta berbicara lain. Maraknya

kasus kekerasan pada anak sejak beberapa tahun ini seolah membalikkan

pendapat bahwa anak perlu dilindungi. Begitu banyak anak yang menjadi

korban kekerasan keluarga, lingkungan maupun masyarakat dewasa ini.

Pasal 28b ayat 2 menyatakan bahwa “Setiap anak berhak atas

kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas

perlindungan dari kekerasan dan diskriminas”. Namun apakah pasal

tersebut sudah dilaksanakan dengan benar?Seperti yang kita tahu bahwa

Indonesia masih jauh dari kondisi yang disebutkan dalam pasal tersebut.

Berbagai jenis kekerasan diterima oleh anak-anak, seperti

kekerasan verbal, fisik, mental maupun pelecehan seksual. Ironisnya

pelaku kekerasan terhadap anak biasanya adalah orang yang memiliki

hubungan dekat dengan si anak, seperti keluarga, guru maupun teman

sepermainannya sendiri. Tentunya ini juga memicu trauma pada anak,

misalnya menolak pergi ke sekolah setelah tubuhnya dihajar ole gurunya

sendiri.

Kondisi ini amatlah memprihatinkan, namun bukan berarti tidak ada

penyelesaiannya. Perlu koordinasi yang tepat di lingkungan sekitar anak

terutama pada lingkungan keluarga untuk mendidik anak tanpa

menggunakan kekerasan, menyeleksi tayangan televisi maupun

memberikan perlindungan serta kasih sayang agar anak tersebut tidak

menjadi anak yang suka melakukan kekerasan nantinya. Tentunya kita

1

Page 2: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

semua tidak ingin negeri ini dipimpin oleh pemimpin bangsa

yang tidak menyelesaikan kekerasan terhadap rakyatnya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian kekerasan terhadap anak menurut para ahli ?

2. Apa faktor-faktor yang memicu kekerasan terhadap anak ?

3.  Bagaiamana bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak ?

4.  Apa saja dampak kekerasan terhadap anak ?

5. Bagaiamana solusi pencegahan kekerasan terhadap anak ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kekerasan terhadap anak menurut

para ahli

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang memicu kekerasan terhadap

anak

3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak

4. Untuk mengetahui dampak kekerasan terhadap anak

5. Untuk mengetahui solusi mencegah kekerasan terhadap anak

 

2

Page 3: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kekerasan terhadap anak menurut para ahli

Menurut Sutanto (2006) kekerasan anak adalah perlakuan orang

dewasa atau anak yang lebih tua dengan menggunakan

kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang seharusnya

menjadi tanggung jawab dari orangtua atau pengasuh yang berakibat

penderitaan, kesengsaraan, cacat/kematian. Kekerasan pada anak lebih

bersifat sebagai bentuk penganiayaan fisik dengan terdapatnya tanda

atau luka pada tubuh sang anak.

Nadia (2004) mengartikan kekerasan anak sebagai bentuk

penganiayaan baik fiisk maupun psikis. Penganiayaan fisik adalah

tindakan kasar yang mencelakakan anak dan segala bentuk kekerasan

fisik pada anak yang lainnya. Sedangkan penganiayaan psikis adalah

semua tindakan merendahkan/meremehkan anak.

Lebih lanjut Hoesin (2006) melihat kekerasan anak sebagai bentuk

pelanggaran terhadap hak-hak anak dan dibanyak negara dikategorikan

sebagai kejahatan sehingga untuk mencegahnya dapat dilakukan oleh

para petugas hukum.

Sedangkan Patilima (2003) menganggap kekerasan merupakan

perlakuan yang salah dari orangtua. Patilima mendefinisikan perlakuan

yang salah pada anak adalah segala perlakuan terhadap anak yang akibat

dari kekerasannya mengancam kesejahteraan dan tumbuh kembang

anak, baik secara fisik, psikologi sosial maupun mental.

B. Faktor faktor  Penyebab Terjadinya Kekerasan terhadap   Anak

Ada banyak faktor kenapa terjadi kekerasan terhadap anak :

1) Lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak dalam menonton

tv, bermain dll. Hal ini bukan berarti orang tua menjadi diktator/over

3

Page 4: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

protective, namun maraknya kriminalitas di negeri ini membuat

perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitar.

2) Anak mengalami cacat tubuh, gangguan tingkah laku, autisme,

terlalu lugu

3) Kemiskinan keluarga (banyak anak).

4) Keluarga pecah (broken Home) akibat perceraian, ketiadaan Ibu

dalam jangka panjang.

5) Keluarga yang belum matang secara psikologis, ketidak mampuan

mendidik anak, anak yang tidak diinginkan (Unwanted

Child)atau anak lahir diluar nikah.

6) Pengulangan sejarah kekerasan orang tua yang dulu sering

memperlakukan anak-anaknya dengan pola yang sama

7) Kondisi lingkungan yang buruk, keterbelakangan

8) Kesibukan orang tua sehingga anak menjadi sendirian bisa menjadi

pemicu kekerasan terhadap anak

9) Kurangnya didikan orang tua terhadap anak.

 

C. Bentuk Kekerasan Terhadap Anak

1. Kekerasan Fisik

Bentuk kekerasan seperti ini mudah diketahui karena akibatnya

bisa terlihat pada tubuh korban Kasus physical abuse: persentase

tertinggi usia 0-5 tahun (32.3%) dan terendah usia 13-15 tahun

(16.2%). Kekerasan biasanya meliputi memukul, mencekik,

menempelkan benda panas ke tubuh korban dan lain-

lainnya. Dampak dari kekerasan seperti ini selain menimbuBlkan

luka dan trauma pada korban, juga seringkali membuat korban

meninggal

2. Kekerasan secara Verbal

Bentuk kekerasan seperti ini sering diabaikan dan dianggap biasa

atau bahkan dianggap sebagai candaan. Kekerasaan seperti ini

biasanya meliputi hinaan, makian, maupun celaan. Dampak dari

kekerasaan seperti ini yaitu anak jadi belajar untuk mengucapkan

4

Page 5: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

kata-kata kasar, tidak menghormati orang lain dan juga bisa

menyebabkan anak menjadi rendah diri.

3. Kekerasan secara Mental

Bentuk kekerasan seperti ini juga sering tidak terlihat, namun

dampaknya bisa lebih besar dari kekerasan secara verbal. Kasus

emotional abuse: persentase tertinggi usia 6-12 tahun (28.8%) dan

terendah usia 16-18 tahun (0.9%). Kekerasaan seperti ini meliputi

pengabaian orang tua terhadap anak yang membutuhkan

perhatian, teror, celaan, maupun sering membanding-bandingkan

hal-hal dalam diri anak tersebut dengan yang lain, bisa

menyebabkan mentalnya menjadi lemah. Dampak kekerasan

seperti ini yaitu anak merasa cemas, menjadi pendiam, belajar

rendah diri, hanya bisa iri tanpa mampu untuk bangkit.

4. Pelecehan Seksual

Bentuk kekerasan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang yang

telah dikenal anak, seperti keluarga, tetangga, guru maupun teman

sepermainannya sendiri. Menurut Arist Merdeka Sirait selaku Ketua

Umum Komnas PA, (2015) "Sebanyak 58 persen pelanggaran hak

anak tersebut merupakan kejahatan seksual terhadap Anak.

Mayoritas pelakunya adalah orang-orang terdekat anak. Selebihnya

42 persen adalah kasus kekerasan fisik, penelantaran eksploitasi

ekonomi, perdagangan anak (child trafficking) untuk tujuan

eksploitasi seksual komersial serta kasus-kasus perebutan anak.

Tahun ini sejak Januari – September, pelayanan pengaduan

Komnas Anak menurut Arist telah menerima laporan 2.679 kasus.

Jumlah korbannya 2.896 orang anak di mana 52 persen di

antaranya adalah kejahatan seksual.

Adapun bentuk - bentuk kekerasan terhadap anak yang ditetapkan

sebagai tindak pidana sebagaimana diatur dalam UU Perlindungan Anak

yaitu kekerasan fisik, psikis, dan seksual. Bentuk bentuk kekerasan

terhadap anak tersebut dijabarkan ke dalam berbagai tindak pidana,

seperti diatur dalam Pasal 77 s/d Pasal 89. Berbagai bentuk tindak pidana

5

Page 6: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

kekerasan pada anak dalam UU Perlindungan Anak adalah sebagai

berikut:

1) Diskriminasi terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami

kerugian materiil maupun moril sehingga menghambat fungsi

sosialnya (Pasal 77);

2) Penelantaran terhadap anak yang mengakibatkan anak mengalami

sakit atau penderitaan fisk, mental, maupun social (Pasal 77);

3) Membiarkan anak dalam situasi darurat, seperti dalam pengusian,

kerusuhan, bencana alam, dan/atau dalam situasi konflik

bersenjata (Pasal 78);

4) Membiarkan anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari

kelompok minoritas dan terisolasi, anak tereksploitasi secara

ekonomi dan/atau seksual, anak yang diperdagangkan, anakyang

menjadi korban penyalahgunaan narkotika, alkhohol, psikotropika,

dan zat adiktif lainya (napza), anak korban penculikan, anak korban

perdagangan, padahal anak tersebut memerlukan pertolongan dan

harus dibantu (Pasal 78);

5) Pengangkatan anak yang tidak sesuai dengan Pasal 39 (Pasal 79);

6) Melakukan kekejaman, kekerasan atau penganiayaan terhadap

anak (Pasal 80);

7) Melakukan kekerasan terhadap anak untuk melakukan

persetubuhan (Pasal 81)

8) Melakukan kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat,

serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan

atau membiarkan perbuatan cabul (Pasal 82);

9) Memperdagangkan, menjual, atau menculik anak untuk diri sendiri

atau untuk dijual (Pasal 83);

10) Melakukan transplantasi organ dan/atau jaringan tubuh anak untuk

pihak lain dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau

orang lain, secara melawan hukum(Pasal 84);

11) Melakukan jual beli organ tubuh dan/atau jaringan tubuh

anak(Pasal 85);

12) Melakukan pengambilan organ tubuh dan/atau jaringan tubuh anak,

tanpa memperhatikan kesehatan anak, atau penelitian kesehatan

6

Page 7: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

yang menggunakan anak sebagai objeknya tanpa mengutamakan

kepentingan yang terbaik bagi anak, secara melawan hukum (Pasal

85);

13) Membujuk anak untuk memilih agama lain dengan menggunakan

tipu muslihat atau serangkaian kebohongan (Pasal 86);

14) Mengeksploitasi ekonomi dan seksual anak dengan maksud untuk

menguntungkan diri sendiri atau orang lain (Pasal 88);

15) Menempatkan, membiarkan, melibatkan,menuruh melibatkan anak

dalam penyalahgunaan produksi atau distribusi narkotika,

psikotropika, alkhohol, dan/atau zat adiktif lainya (napza) (Pasal89).

D. Dampak dari Kekerasan pada Anak

Dampak kekerasan pada anak yang diakibatkan oleh orangtuanya

sendiri atau orang lain sangatlah buruk antara lain:

1.      Agresif

Sikap ini biasa ditujukan anak kepada pelaku kekerasan. Umumnya

ditujukan saat anak merasa tidak ada orang yang bisa melindungi

dirinya. Saat orang yang dianggap tidka bisa melindunginya itu ada

disekitarnya, anak akan langsung memukul datau melakukan tindak

agresif terhadap si pelaku. Tetapi tidak semua sikap agresif anak muncul

karena telah mengalami tindak kekerasan.

2.      Murung/Depresi

Kekerasan mampu membuat anak berubah drastis seperti menjadi anak

yang memiliki gangguan tidur dan makan, bahkan bisa disertai penurunan

berat badan. Ia akan menjadi anak yang pemurung, pendiam, dan terlihat

kurang ekspresif.

3.      Mudah menangis

Sikap ini ditunjukkan karena anak merasa tidak nyaman dan aman

dengan lingkungan sekitarnya. Karena dia kehilangan figur yang bisa

7

Page 8: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

melindunginya, kemungkinan besar pada saat dia besar, dia

tidak akan mudah percaya pada orang lain.

4.      Melakukan tindak kekerasan terhadap orang lain

Dari semua ini anak dapat melihat bagaimana orang dewasa

memperlakukannya dulu.Ia belajar dari pengalamannya, kemudian

bereaksi sesuai dengan apa yang dia alami.

 

E. Solusi Mencegah Terjadinya Kekerasan pada Anak

Agar anak terhindar dari bentuk kekerasan seperti diatas perlu

adanya pengawasan dari orang tua, dan perlu diadakannya langkah-

langkah sebagai berikut:

1) Jangan sering mengabaikan anak, karena sebagian dari terjadinya

kekerasan terhadap anak adalah kurangnya perhatian terhadap

anak.Namun hal ini berbeda dengan memanjakan anak.

2) Tanamkan sejak dini pendidikan agama pada anak. Agama

mengajarkan moral pada anak agar berbuat baik, hal ini dimaksudkan

agar anak tersebut tidak menjadi pelaku kekerasn itu sendiri.

3) Sesekali bicaralah secara terbuka pada anak dan berikan dorongan

pada anak agar bicara apa adanya/berterus terang. Hal ini

dimaksudkan agar orang tua bisa mengenal anaknya dengan baik dan

memberikan nasihat apa yang perlu dilakukan terhadp anak, karena

banyak sekali kekerasan pada anak terutama pelecehan seksual yang

terlambat diungkap.

4) Ajarkan kepada anak untuk bersikap waspada seperti jangan terima

ajakan orang yang kurang dikenal dan lain-lain.

5) Sebaiknya orang tua juga bersikap sabar terhadap anak. Ingatlah

bahwa seorang anak tetaplah seorang anak yang masih perlu banyak

belajar tentang kehidupan dan karena kurangnya kesabaran orang tua

banyak kasus orang tua yang menjadi pelaku kekerasan terhadap

anaknya sendirI

8

Page 9: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1) Menurut Sutanto (2006) kekerasan anak adalah perlakuan orang

dewasa atau anak yang lebih tua dengan menggunakan

kekuasaan/otoritasnya terhadap anak yang tak berdaya yang

seharusnya menjadi tanggung jawab dari orangtua atau pengasuh

yang berakibat penderitaan, kesengsaraan, cacat/kematian. 

2) Salah satu faktor yang memicu kekerasan terhadap anak,

diantaranya: Lemahnya pengawasan orang tua terhadap anak

dalam menonton tv, bermain dll. Hal ini bukan berarti orang tua

menjadi diktator/over protective, namun maraknya kriminalitas di

negeri ini membuat perlunya meningkatkan kewaspadaan

terhadap lingkungan sekitar.

3) Bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak yaitu kekerasan fisik,

kekerasan verbal, kekerasan mental dan pelecehan seksual.

4) Dampak dari kekerasan anak yaitu agresif,  murung/depresi,

mudah menangis dan melakukan tindak kekerasan terhadap

orang lain

5) Adapun salah satu solusi untuk mencegah terjadinya kekerasan

terhadap anak yaitu dengan memberikan perhatian/kasih sayang

pada anak serta menanamkan sejak dini pendidikan agama pada

anak.

B. Saran

Diharapkan pemerintah dan perangkat yang bertanggung jawab

didalamnya untuk lebih menegakkan hukum sesuai yang ada tanpa

pandang bulu serta meningkatkan pengawasannya terutama terhadap

anak yang masih membutuhkan perlindungan.

9

Page 10: Makalah Kekerasan Terhaddap Anak

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Barda Nawawi,  (1998) Beberapa Aspek Kebijakan Penegakan Dan Pengembangan Hukum Pidana, Bandung:  Citra Aditya Bakti.

Hadisuprapto, Paulus, (5 Oktober 1996) Masalah Perlindungan Hukum

Bagi Anak,Jakarta:PT.Gramedia Indonesia

Joni, Muhammad, (1999) Aspek Hukum Perlindungan Anak

Dalam Perspektif Konvensi Hak Anak, Bandung: Citra Aditya

Bakti

Rani, (5 Oktober 1996) Makalah “ Masalah perlindungan anak “ ,

Sutanto, Retnowulan, (5 Oktober 1996) Makalah “Hukum Acara

Peradilan Anak”

Wadong, Maulana Hassan, (2000) Pengantar Advokasi dan Hukum

Perlindungan Anak, Jakarta: PT. Gramedia Indonesia, Jakarta

2000

10