makalah kejenuhan Belajar

32
PRAKTIKUM PSIKODIAGNOSTI KA 2: OBSERVASI SETTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN KEJENUHAN BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 DI SD IT AL HIDAYAH CIBINONG FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA LABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI Disusun Oleh : 3PA02 Depok OKTOBER 2013  NO  NAMA MAHASISWA  NPM TANDA TANGAN 1 Hadir Adi Gumilar 13511136 2 Luthfi Anugrah B.P 14511174 3 Septiani Deni Yantie 16511693 4 Tri Wulandari 17511178 5 Wenny Wulandari 17511374 6 Wise Rahmawan 19511122

description

makalah psikologi : kejenuhan belajar

Transcript of makalah kejenuhan Belajar

14

PRAKTIKUM PSIKODIAGNOSTIKA 2: OBSERVASISETTING PSIKOLOGI PENDIDIKAN

KEJENUHAN BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 DI SD IT AL HIDAYAH CIBINONG

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMALABORATORIUM DASAR PSIKOLOGI

Disusun Oleh :NONAMAMAHASISWANPMTANDA TANGAN

1Hadir Adi Gumilar13511136

2Luthfi Anugrah B.P14511174

3Septiani Deni Yantie16511693

4Tri Wulandari17511178

5Wenny Wulandari17511374

6Wise Rahmawan19511122

3PA02

DepokOKTOBER 2013I. PENDAHULUAN

A. Pilot StudySubjek berusia 7 tahun, dengan tinggi badan kurang lebih 130cm dan memiliki berat badan kurang lebih 25kg. Subjek bersekolah di SD Al Hidayah Cibinong. Subjek berangkat sekolah jam 07.00 dan pulang ke rumah jam 15.00. Setiap hari subjek pulang jam 15.00, kecuali pada hari jumat dan sabtu jam 13.30. Di SD IT Al Hidayah Cibinong, murid-murid dibiasakan untuk belajar dengan baik, baik di rumah maupun di sekolah, sehingga bisa memenuhi tuntutan standar nilai kelulusan di sekolah, yaitu 75 berbeda dengan SD Negeri, sehingga murid-murid harus terbiasa akan tuntutan itu.Di rumah subjek yang terletak di Cibinong pada Senin, 21 Oktober 2013, 16.00-19.00 WIB. Sepulang sekolah sampai sore, subjek terlihat bermain di luar rumah dengan mengenakan baju kaos dan celana pendek. Subjek bermain bersama teman-temannya dengan menggunakan sepeda. Didalam rumah sesekali subjek terlihat bermain dengan adiknya yang masih balita dan bermain game di komputer. Sehabis sholat magrib, subjek diminta untuk belajar di meja belajar unuk menggerjakan pekerjaan rumah (PR). Dimana terdapat buku bahasa Inggris dan matematika, kotak pensil, dan komputer, serta televisi yang terletak sekitar 3 meter dari meja belajar.Ketika diajak belajar oleh ibunya, subjek terlihat mengabaikan perintah tersebut dan lebih memilih untuk menonton televisi. Setelah dibentak oleh ayahnya, kemudian subjek langsung bergerak sendiri mendekati meja belajar dan mau untuk mulai mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Tidak lama kemudian subjek berteriak memanggil ibunya untuk meminta bantuan, setelah diberikan arahan, subjek terlihat menggembungkan pipinya sambil menyandarkan kepalanya diatas meja. Karena merasa pelajaran tersebut sulit, subjek berkata dengan nada yang tinggi, ais capek belajar terus, ais pengen nonton. Subjek terlihat meninggalkan meja belajar sambil menghentakkan kedua kakinya dengan keras dan memilih untuk tiduran sambil menonton. Setelah diberi nasihat oleh orang tuanya, subjek terlihat diam dan menutup kedua matanya sambil mengeluarkan air mata.

B. TujuanTujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat kejenuhan belajar pada siswa kelas 2 di SD IT Al Hidayah Cibinong, serta mengetahui faktor-faktor kejenuhan belajar pada siswa kelas 2 di SD IT Al Hidayah Cibinong.

II. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Kejenuhan BelajarPines dan Aronson (dalam Sutjipto, 2001) menjelaskan bahwa kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional ketika seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan terkait dengan belajar yang meningkat.Skovholt (2003) yang mengemukakan bahwa kejenuhan belajar sebagai perubahan sikap dan perilaku belajar dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis yang merupakan hasil dari sebuah reaksi terhadap, harapan dan tujuan yang tidak realistik dalam melihat perubahan yang diinginkan dalam belajar, kegiatan yang mempunyai tuntutan interaksi behavioral yang relatif konstan dengan orang lain serta lingkungan belajar; dan tujuan jangka panjang yang sulit dicapai.Sementara Agustin (2009) menjelaskan kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional, ketika seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik. Ini diakibatkan karena tuntutan pekerjaan terkait dengan belajar yang meningkat.Berdasarkan uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kejenuhan belajar sebagai perubahan sikap dan perilaku belajar dalam bentuk reaksi menarik diri secara psikologis karena kondisi emosional ketika seorang siswa merasa lelah secara mental maupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan akademik yang meningkat.

B. Faktor-faktor Kejenuhan BelajarDalam penelitiannya, Maslach dan Leiter (1993) menunjukkan bahwakejenuhanbelajarterjadi karena beberapa faktor seperti: 1. Karakteristik individu yang tidak memiliki rasa percaya diri dan pasrah menerima apapun sehingga dengan banyaknya beban akademis (academic workload) membuat stres yang bertahan sehingga mengalami kejenuhan belajar. 1. Faktor Dukungan Sosial (Social Support)Selain berkaitan dengan karakteristik pribadi,kejenuhanbelajardapat terjadi karena faktor lingkungan belajar, seperti tugas yang berat, jam belajar yang padat, tanggung jawab yang harus dipikul, pekerjaan rutin dan yang bukan rutin dan pekerjaan administrasi lainnya yang melampui kapasitas dan kemampuan dirinya belajar. 1. Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)Dalam mengikuti kegiatan belajar, individu memerlukan waktu dan tenaga untuk memahami orang lain dalam berinteraksi di kelas dan di rumah serta lingkungan bermain. Selain itu, pemberian tugas rumah yang banyak dan standar nilai tinggi menyebabkan siswa stress dalam belajar.

III. RANCANGAN OBSERVASI

A. Pelaksanaan Observasi1. Setting Observasi:2. Pencatatan Observasi:3. Kegiatan Observasi:

B. Pelaksanaan Observasi1. Hari / Tanggal:2. Waktu:3. Tempat:4. Lembar Observasi:No.Faktor-faktor Kejenuhan Belajar

Target Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

Ya Tidak

1.Karakteristik Individua. Tidak memiliki rasa percaya diri

b. Subjek tidak melawan ketika orangtuanya marah

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah

e. subjek terlihat menggelengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas

2.Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat

d. Subjek terlihat menge-luh pada soalyang dikerja-kan

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh

c. Subjek diminta ibunya untuk mengikuti bimbel

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji

IV. PELAKSANAAN OBSERVASI

A. Setting FisikObservasi dilakukan di rumah subjek yang terletak di Cibinong pada Kamis, 24 Oktober 2013, 16.00-19.00 WIB, sepulang sekolah sampai sore, subjek terlihat bermain di luar rumah dengan mengenakan baju kaos dan celana pendek, bersama teman-temannya dengan menggunakan sepeda. Didalam rumah sesekali subjek terlihat bermain dengan adiknya yang masih balita dan bermain game di komputer. Sehabis sholat magrib, subjek diminta untuk belajar di meja belajar untuk menggerjakan pekerjaan rumah (PR) dan hafalan doa-doa. Subjek terlihat mengenakan pakaian panjang berwarna merah dan duduk diatas kursi dan mendekatkan badannya ke meja belajar, dimana terdapat buku bahasa Inggris, buku matematika, buku doa-doa anak, kotak pensil, dan komputer, serta televisi yang terletak sekitar 3 meter dari meja belajar.

B. Setting PsikisSore harinya subjek terlihat bermain bersama adik dan teman-temannya. Setelah selesai mandi dan sholat magrib, subjek bergegas meninggalkan kamar dan siap untuk menonton televisi, tetapi subjek dipanggil ibunya untuk mengajai membaca iqro Ais habis sholat itu biasain ngaji, Subjek terlihat menggembungkan pipinya sambil jalan menuju ke kamarnya untuk mengaji. Selesai mengaji, subjek diperetintah untuk belajar, ketika diajak belajar subjek sempat menolak dan mengatakan Bunda Ais capek. Kemudian subjek bergerak mendekati meja belajar dan mau untuk mulai mengerjakan pr. Tidak lama kemudian subjek berteriak memanggil ibunya untuk meminta bantuan dan menanyakan apakah jawabannya benar atau salah sambil memperlihatkan buku pelajarannya, subjek terlihat menundukkan kepalanya dan melemparkan pensil keats meja sambil berkata susah ih bun. Kemudian ibu subjek memberikan arahan. Setelah diberikan arahan, subjek terlihat menggembungkan pipinya sambil meletakkan tangan dan kepalanya diatas meja. Karena merasa pelajaran tersebut sulit, subjek berkata dengan nada yang tinggi, ais capek belajar terus, ais pengen nonton. Subjek terlihat meninggalkan meja belajar sambil menghentakkan kedua kakinya dengan keras dan memilih untuk tiduran sambil menonton. Setelah diberi nasihat oleh orang tuanya, subjek terlihat diam dan menutup kedua matanya sambil tiduran didepan televisi.

C. Tahap PelaksanaanTanggal 21 Oktober 2013 1. 13.00-13.50 WIB: Tim mengunjungi rumah subjek dan meminta izin kepada kedua orang tua subjek untuk melakukan observasi.Tanggal 24 Oktober 2013 1. 14.3015.10 WIB: Tim melakukan perjalann ke cibinong. 2. 15.1015.25 WIB: Tim tiba di rumah subjek dan beristirahat.Observasi 13. 15.25-16-35 WIB: Tim mengamati tingah laku subjek saat bermainn di dalam dan di luar rumah.4. 16.35-18.00 WIB: Tim melanjutkan mengamati tingah laku subjek saat berinteraksi dengan teman-teman dan anggota keluarganya.5. 18.00-18.30 WIB: Tim beristiraht karena waktu magrib.Observasi 26. 18.30-19.20 WIB: Tim mengamati ketika subjek sedang belajar.7. 19.20-20.30 WIB:Tim mengumpulkan semua catatan dan berdiskusi mengenai hasil yang di dapatkan.8. 20.30-20.40 WIB: Tim mulai siap-siap pulang dan menuju kerumah masing-masing.

V. HASIL OBSERVASI

A. Pelaksanaan Observasi1. Setting Observasi: Field setting2. Pencatatan Observasi: Time3. Kegiatan Observasi: Non partisipan

B. Pelaksanaan Observasi1. Hari / Tanggal: Kamis, 24 Oktober 20132. Waktu: 1. 15.25-18.00 WIB2. 18.30-19.20 WIB3. Tempat: Di rumah subjek yang terletak di Cibinong4. Lembar Observasi:

A. Hadir Adi GumilarNo.Faktor-faktor Kejenuhan BelajarTarget Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

YaTidak

1.

Karakteristik Individu

a. Tidak memiliki rasa percaya diri Subjek berteriak memanggil ibunya untuk meminta bantuan dan menanyakan jawaban PR nya.

b. Subjek tidak melawan ketika orangtua-nya marah

Subjek terlihat diam dan menutup kedua matanya sambil tiduran ketika orang tuanya menasihatinya.

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar Subjek terlihat menggembungkan pipi sambil meletakkan tangan dan kepalanya diatas meja ketika ibunya memberikan komentar terhadap PR nya.

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah Perilaku tidak nampak saat observasi.

e. Subjek terlihat mengge-lengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas Subjek terlihat menggelengkan kepala ketika melihat tumpukan tugas di meja belajar.

2.Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari Subjek terlihat menggerjakan pekerjaan rumah (PR) dan hafalan doa-doa.

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore

Subjek sekolah dari jam 07.15 sampai jam 15.00 setiap harinya.

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat Terlihat ketika subjek menundukkan kepalanya dan melemparkan pensil keatas meja.

d. Subjek terlihat menge-luh pada soal yang dikerja-kan

Subjek terlihat meminta bantuan ibunya untuk mengerjakan PR.

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya Subjek terlihat lebih memilih untuk menonton televisi daripada mengerjakan PR.

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh Subjek terlihat tidak mau belajar sendiri, ketika disuruh oleh orang tuanya subjek baru mau belajar.

c. Subjek diminta ibunya untuk mengi-kuti bimbel Perilaku subjek tidak nampak saat observasi.

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji Terlihat ketika subjek selsai sholat magrib dan ingin menonton televisi, subjek dipanggil ibunya untuk mengaji membaca iqro.

B. Luthfi Anugrah B.PNo.Faktor-faktor Kejenuhan BelajarTarget Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

YaTidak

1.

Karakteristik Individu

a. Tidak memiliki rasa percaya diri Subjek terlihat memanggil ibunya dan dan memberikan buku untuk menanyakan jawaban PRnya bener atau salah.

b. Subjek tidak melawan ketika orangtua-nya marah

Subjek terlihat diam dan mengerjakan pr, sambil mendengarkan nasihat dari orangtuanya.

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar Subjek terlihat mendengarkan pendapat orang tuanya ketika pekerja-an rumahnya di beri komentar benar atau salah.

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah Perilaku tidak nampak saat observasi.

e. Subjek terlihat mengge-lengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas Subjek menggelengkan kepala ketika melihat tumpukan tugas-tugas di meja belajarnya.

2.

Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari Subjek terlihat mengerjakan PR matematika dan Bahasa Inggris, ditambah dengan hafalan surat-surat pendek yang harus dihafalkannya.

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore Subjek masuk sekolah pukul 07.15 WIB dan pulang pukul 15.00 WIB.

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat Terlihat ketika subjek menonton TV dan berkata bahwa subjek capek belajar terus menerus.

d. Subjek terlihat menge-luh pada soal yang dikerja-kan

Subjek terlihat kesulitan dalam mengerjakan pr dan berkata pada ibunya bahwa subjek tidak bisa mengerjakannya.

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya Terlihat dari subjek yang langsung menyalakan televisi untuk menonton daripada belajar.

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh Subjek terlihat tidak belajar, tetapi setelah diperintah oleh orang tuanya, subjek baru mau untuk belajar.

c. Subjek diminta ibunya untuk mengi-kuti bimbel Perilaku subjek tidak nampak saat observasi.

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji Selesai sholat magrib, ibu subjek berkata Ais habis sholat itu biasain ngaji.

C. Septiani Deni YantieNo.Faktor-faktor Kejenuhan BelajarTarget Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

YaTidak

1.

Karakteristik Individu

a. Tidak memiliki rasa percaya diri Subjek berteriak memanggil ibunya untuk meminta bantuan dan menanyakan apakah jawaban PR nya benar atau salah sambil memperlihatkan buku pelajarannya.

b. Subjek tidak melawan ketika orangtua-nya marah

Subjek terlihat diam dan menutup kedua matanya sambil tiduran ketika orang tuanya menasihatinya.

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar Subjek terlihat menggembungkan pipinya sambil meletakkan tangan dan kepalanya diatas meja ketika ibunya memberikan komentar pada PR nya.

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah Perilaku tidak nampak saat observasi.

e. Subjek terlihat mengge-lengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas Subjek terlihat menggelengkan kepala ketika melihat tumpukan tugas-tugas di meja belajarnya.

2.Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari Subjek terlihat menggerjakan pekerjaan rumah (PR) dan hafalan doa-doa.

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore Subjek sekolah dari jam 07.15 sampai jam 15.00 setiap harinya.

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat Terlihat ketika subjek menundukkan kepalanya dan melemparkan pensil keatas meja sambil berkata susah ih bun.

d. Subjek terlihat menge-luh pada soal yang dikerja-kan

Subjek terlihat meminta bantuan ibunya untuk mengerjakan PR dan mengatakan kepada ibunya bahwa PR-nya sulit.

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya Subjek terlihat lebih memilih untuk menonton televisi daripada mengerjakan PR.

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh Subjek terlihat tidak mau untuk belajar sendiri, ketika disuruh oleh orang tuanya subjek baru mau belajar.

c. Subjek diminta ibunya untuk mengi-kuti bimbel Perilaku subjek tidak nampak saat observasi.

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji Terlihat ketika subjek selsai sholat magrib dan ingin menonton televisi, subjek dipanggil ibunya untuk mengaji membaca iqro.

D. Tri WulandariNo.Faktor-faktor Kejenuhan BelajarTarget Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

YaTidak

1.

Karakteristik Individu

a. Tidak memiliki rasa percaya diri Saat menunggu jawaban dari ibunya bahwa jawaban PR (pekerjaan rumah) subjek benar atau salah, subjek terlihat tidak percaya diri.

b. Subjek tidak melawan ketika orangtua-nya marah

Subjek terlihat diam ketika diberi nasihat oleh orang tuanya. Subjek meletakkan tangan dan kepalanya diatas meja sambil mengerjakan pr nya.

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar Subjek hanya diam dan terlihat menerima nasihat orang tua-nya ketika diberi-kan komentar pekerja-an rumah (PR).

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah Subjek tidak menunjukkan perilaku tersebut.

e. Subjek terlihat menggelengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas Subjek terlihat bingung sambil menggelengkan kepala ketika melihat tumpukan buku dan tugas-tugas.

2.Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari Subjek terlihat mengerjakan PR Bahasa Inggris dan matematika.

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore Subjek masuk sekolah jam 07.15 dan pulang jam 15.00.

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat Subjek mengatakan Ais capek belajar terus, Ais pengen nonton

d. Subjek terlihat menge-luh pada soal yang dikerja-kan

Subjek mengatakan ke ibunya Susah ih bun dan subjek terlihat tidak bisa mengerjakannya.

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya Terlihat subjek lebih ingin untuk menonton televisi dari pada belajar.

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh Subjek terlihat tidak mau untuk belajar, tetapi setelah diperintah oleh orang tuanya, subjek baru mau untuk belajar.

c. Subjek diminta ibunya untuk mengi-kuti bimbel Perilaku subjek tidak nampak saat observasi.

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji Selesai sholat maghrib, ibu subjek meminta subjek untuk mengaji.

E. Wenny WulandariNo.Faktor-faktor Kejenuhan BelajarTarget Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

YaTidak

1.

Karakteristik Individu

a. Tidak memiliki rasa percaya diri Subjek memanggil ibunya dan menanyakan jawaban pr nya benar atau salah kemudian subjek memberikan sebuah buku kepada ibunya.

b. Subjek tidak melawan ketika orangtua-nya marah

Subjek terlihat meletakkan tangan dan kepalanya diatas meja sambil mengerjakan pr, dan mendengarkan nasihat dari orangtuanya.

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar Subjek terlihat mendengarkan pendapat orang tuanya ketika diberikan komentar mengenai pekerja-an rumahnya.

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah Perilaku tidak nampak saat observasi.

e. Subjek terlihat mengge-lengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas Subjek menggelengkan kepala ketika melihat tumpukan tugas-tugas di meja belajarnya.

2.Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari Subjek terlihat mengerjakan PR Bahasa Inggris dan matematika, ditambah dengan hafalan surat-surat pendek.

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore Subjek masuk sekolah jam 07.15 dan pulang jam 15.00.

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat Terlihat dari cara subjek lebih memilih untuk menonton daripada belajar dan berkata bahwa subjek capek belajar terus menerus.

d. Subjek terlihat menge-luh pada soal yang dikerja-kan

Subjek terlihat kesulitan dalam mengerjakan pr dan berkata pada ibunya bahwa subjek tidak bisa mengerjakannya.

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya Terlihat dari keinginan subjek yang lebih memilih untuk menonton televisi daripada belajar.

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh Subjek terlihat tidak mau untuk belajar, tetapi setelah diperintah oleh orang tuanya, subjek baru mau untuk belajar.

c. Subjek diminta ibunya untuk mengi-kuti bimbel Perilaku subjek tidak nampak saat observasi.

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji Selesai sholat magrib, ibu subjek meminta subjek untuk mengaji Ais habis sholat itu biasain ngaji.

F. Wise RahmawanNo.Faktor-faktor Kejenuhan BelajarTarget Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

YaTidak

1.

Karakteristik Individu

a. Tidak memiliki rasa percaya diri Subjek terlihat tidak percaya diri ketika subjek ragu-ragu dalam menjawab tugas pekerjaan rumah (PR).

b. Subjek tidak melawan ketika orangtua-nya marah

Subjek tidak melawan ketika ibunya memarahinya, terlihat subjek hanya terdiam ketika ibunya marah

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar Subjek terlihat memperhatikan saat ibunya memberi komentar terhadap hasil belajarnya

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah Perilaku tidak nampak saat observasi.

e. Subjek terlihat menggelengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas Subjek menggelengkan kepala saat mengetahui tugas yg di berikan sangat banyak

2.Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari Subjek terlihat mengerjakan PR lebih dari 1 mata pelajaran

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore Subjek berangkat sekolah jam 07.00 dan pulang jam 15.00.

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat Terlihat dari perkataan subjek Ais capek belajar terus, Ais pengen nonton

d. Subjek terlihat menge-luh pada soal yang dikerja-kan

Terlihat dari perkataan subjek Susah bunda

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya Subjek lebih memilih untuk menonton televisi daripada berkokomunikasi dengan ibunya

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh Subjek terlihat menunda untuk belajar dan lebih memilih untuk menunggu perintah dari ibunya

c. Subjek diminta ibunya untuk mengi-kuti bimbel Perilaku subjek tidak nampak saat observasi.

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji Subjek diminta ibunya untuk mengaji, setelah belajar dan sholat maghrib

G. KesimpulanNo.Faktor-faktor Kejenuhan BelajarTarget Perilaku KeteranganGambaranPerilaku

YaTidak

1.

Karakteristik Individu

a. Tidak memiliki rasa percaya diri Subjek memanggil ibunya dan menanyakan jawaban PR (pekerjaan rumahnya) benar atau salah kemudian subjek memberikan bukunya kepada ibunya.

b. Subjek tidak melawan ketika orangtua-nya marah

Subjek hanya diam ketika diberi nasihat oleh orang tuanya. Subjek terlihat meletakkan tangan dan kepalanya diatas meja sambil mengerjakan pr nya.

c. Subjek menerima pemberi-an benar atau salah tanpa komentar Subjek terlihat mendengarkan nasihat orang tua-nya ketika diberi-kan komentar mengenai pekerja-an rumah (PR).

d. Subjek terlihat tidur-tiduran saat pulang dari sekolah Perilaku tidak nampak saat observasi.

e. Subjek terlihat menggelengkan kepala saat banyak tumpuk-kan tugas Subjek menggelengkan kepala ketika melihat tumpukan buku dan tugas-tugas di meja belajarnya.

2.Faktor Dukungan Sosial (Social Support)a. Subjek memiliki PR lebih dari satu dalam satu hari Subjek terlihat mengerjakan PR Bahasa Inggris dan matematika, ditambah dengan hafalan surat-surat pendek.

b. Subjek memiliki jam belajar yang padat dari pagi sampai sore Subjek masuk sekolah jam 07.15 dan pulang jam 15.00.

c. Subjek terlihat menge-luh pada PR yang yang didapat Terlihat dari perkataan subjek Ais capek belajar terus, Ais pengen nonton

d. Subjek terlihat menge-luh pada soal yang dikerja-kan

Terlihat dari perkataan subjek Susah ih bun dan subjek terlihat tidak bisa mengerjakannya.

3.

Faktor Beban Akademis yang Berlebihan (Courseload)a. Subjek lebih sering menon-ton televisi dari pada berinter-aksi dengan orang tuanya Terlihat dari keinginan subjek yang lebih memilih untuk menonton televisi daripada belajar.

b. Subjek tidak bersedia belajar jika belum disuruh Subjek terlihat tidak mau untuk belajar, tetapi setelah diperintah oleh orang tuanya, subjek baru mau untuk belajar.

c. Subjek diminta ibunya untuk mengi-kuti bimbel Perilaku subjek tidak nampak saat observasi.

d. Subjek diminta ibunya untuk mengaji Selesai sholat magrib, ibu subjek meminta subjek untuk mengaji Ais habis sholat itu biasain ngaji.

VI. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, dapat diketahui bahwa subjek memiliki aktivitas yang padat, baik ketika disekolah maupun di rumah. Kejenuhan belajar pada subjek dapat diketahui dangan melihat faktor-faktor penyebabnya, diantaranya adalah faktor karakteristik individu; subjek terlihat tidak memiliki rasa percaya diri saat mengerjakan tugas karena sering menanyakan jawabannya benar atau salah kepada ibunya. Subjek terlihat pasrah menerima apapun, dapat dilihat dari sikap subjek yang tidak melawan ketika diberikan nasihat oleh orang tuanya, subjek juga terlihat pasrah ketika menerima pemberian benar atau salah tanpa berkomentar. Berdasarkan faktor dukungan sosial (Social Support); kejenuhanbelajar pada subjek dapat terjadi karena faktor lingkungan belajar, seperti tugas yang berat, jam belajar yang padat, tanggung jawab yang harus dipikul, pekerjaan rutin dan yang bukan melampaui kapasitas dan kemampuan belajar subjek. Berdasarkan faktor beban akademis yang berlebihan (Courseload); pemberian tugas rumah yang banyak dan standar nilai tinggi menyebabkan subjek malas belajar, dapat dilihat ketika subjek lebih banyak menonton televisi dan tidak ada inisiatif untuk belajar sebelum diperintah orangtuanya.Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, subjek mengelami kejenuhan belajar, hal ini sejalan dengan teori kejenuhan belajar yang diungkapkan oleh Pines dan Aronson (dalam Sutjipto, 2001) bahwa kejenuhan belajar merupakan kondisi emosional ketika seseorang merasa lelah dan jenuh secara mental ataupun fisik sebagai akibat tuntutan pekerjaan terkait dengan belajar yang meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin, Mubiar. (2009). Model konseling kognitif-perilaku untuk menangani burnout pada mahasiswa. Bandung : UPI

Maslach, C & Leiter, P.M. (1993). The Tructh About Burnout. How to Organizations Cause Personal Stress and What to Do About it. San Francisco : Jorsey-Bass Publishers.

Skovholt. (2003). Student Learning Burnout Studied. Families in Society: The Journal of Contemporary Human Services. Diakses pada 11 November 2013. Diakses dari http://www.nationalhumanservices.org/assets/Journal/nohs-v32n1-web.pdf.

Sutjipto. B., (2001). Burnout studi mengungkap psikologi dunia kerja. Semarang: GI gema Insani offset.