MAKALAH JARINGAN

21
BAB I PENDAHULUAN Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat itu, sel – sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan berbagai fungsi hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk jaringan. Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentu, susunan, dan fungsi yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana ( tersusun dari satu tipe sel ) dan jaringan kompleks ( tersusun dari banyak tipe sel ). Berbagai macam jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Makalah ini akan membahas tentang macam jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan. - 1 -

Transcript of MAKALAH JARINGAN

Page 1: MAKALAH JARINGAN

BAB IPENDAHULUAN

Setiap makhluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan berkembang. Pada saat

itu, sel – sel yang menyusun tubuh menjadi terspesialisasi untuk menjalankan berbagai

fungsi hidup. Beberapa sel di antaranya bergabung menjadi satu kesatuan membentuk

jaringan.

Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentu, susunan, dan fungsi

yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu jaringan sederhana ( tersusun

dari satu tipe sel ) dan jaringan kompleks ( tersusun dari banyak tipe sel ). Berbagai

macam jaringan dapat ditemukan pada organ tubuh makhluk hidup, baik tumbuhan

maupun hewan. Makalah ini akan membahas tentang macam jaringan yang terdapat pada

tumbuhan dan hewan.

- 1 -

Page 2: MAKALAH JARINGAN

BAB IIPEMBAHASAN

A. Jaringan Tumbuhan

Jaringan-jaringan pada tumbuhan ada yang bersifat meristematis, yaitu jaringan

muda yang masih aktif membelah dan ada juga yang bersifat permanen, yaitu jaringan

dewasa yang tidak membelah.

1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan yang terdiri atas sekelompok sel yang aktif

membelah. Pembelahan sel tersebut berlangsung secara mitosis. Setiap satu sel

meristematik membelah dan menghasilkan sedikitnya satu anakan sel. Setiap anakan sel

dapat meneruskan pembelahan berikutnya.

Jaringan meristem mempunyai sifat-sifat antara lain, terdiri atas sel-sel muda

dalam fase pembelahan dan pertumbuhan. Pada jaringan meristem, biasanya tidak

ditemukan adanya ruang antarsel, di antaranya sel-sel meristem. Sel-sel meristem

berbentuk bulat, lonjong atau poligonal dengan dinding sel yang tipis. Masing-masing

selnya mengandung banyak sitoplasma dan mengandung satu atau lebih inti sel. Vakuola

sel pada sel-sel meristem sangat kecil dan kadang-kadang tidak ada.

Meristem dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, antara

lain berdasarkan letaknya dan terjadinya.

Berdasarkan letaknya, meristem dibedakan sebagai berikut.

a. Meristem ujung (apikal)

Meritem apikal merupakan meristem yang terdapat pada ujung – ujung batang

dan ujung akar tumbuhan. Pembelahan meristem apikal menyebabkan

pemanjangan pada batang dan akar tumbuhan. Pertumbuhan yang dihasilkan oleh

pembelahan meristem apikal disebut pertumbuhan primer dan jaringan yang

dihasilkannya disebut jaringan primer. Dengan adanya meristem ini, tumbuhan

dapat bertambah tinggi dan panjang

b. Meristem antara ( interkalar)

Terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas

tumbuhan anggota suku atau famili rumput – rumputan.

c. Meristem samping ( lateral )

Meristem lateral merupakan meristem yang letaknya sejajar dengan keliling

organ tempat jaringan ini ditemukan. Misalnya, berupa kambium pembuluh dan

kambium gabus. Pembelahan meristem lateral menyebabkan pembesaran pda akar

dan batang tumbuhan. Pertumbuhan yang dihasilkan oleh pembelahan meristem

laterak dikenal sebagai pertumbuhan sekunder dan jaringan yang dibentuk disebut

- 2 -

Page 3: MAKALAH JARINGAN

jaringan sekunder. Akibat aktivitasmeristem ini tumbuhan akan mengalami

penambahan besar ke samping.

Berdasarkan terjadinya, jaringan meristem dibedakan menjadi dua.

a. Meristem primer

Meristem primer adalah meristem yang berasal langsung dari perkembangan

sel – sel embrionik dan merupakan kelanjutan dari perkemabangan embrio.

Meristem primer bertanggung jawab terhadap pertumbuhan sekunder

b. Meristem sekunder

Meristem sekunder adalah meristem yang berasala dari perkembangan

jaringan yang telah mengalami diferensiasi. Meristem sekunder bertanggung

jawab terhadapa pertumbuhan sekunder. Contoh meristem sekunder adalah

kambium.

2. Jaringan Permanen / Dewasa

a. Jaringan Pelindung (Epidermis)

Jaringan epidermis ini berada paling luar pada alat-alat tumbuhan primer

seperti akar, batang daun, bunga, buah, dan biji. Jaringan epidermis terdiri atas

dereta sel tunggal yang tersusun rapat. Jaringan epidermis memiliki beberapa

modifikasi, baik yang terdapat pada akar, batang, maupun daun.

Pada umunya, jaringan epidermis berfungsi sebagai pelindung untuk semua

bagiandalam tumbuhan. Namun, fungsi demikian dapat menjadi berkembang

dengan ditemukannya beberapa modifikasi dari jaringan epidermis.

Sel – sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivat

epidermis, misalnya stoma,trikoma, sel kipas, sistolit, sel silika, dan sel gabus.

b. Jaringan Dasar ( Parenkim )

Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel – sel

hidup, dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dam masih

melakukan proses fidiologi.

Jaringan pernkim disebut jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap

bagian tumbuhan. Di dalam tubuh tumbuhan, sel – sel parenkim melakukan

berbagai fungsi. Misalnya, melakukan kegiatan fotosintesis, sebagai tempat

penimbunan ( makanan, air, dan pigmen ), transportasi, mengganti, menyusun,

dan memperbaiki jaringan – jaringan yang rusak, dan membentu generasi baru

bagi akar, batang, dan bagian lain dari tumbuhan.

c. Jaringan Penyokong

Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan.

Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan

kolenkimdan jaringan slerenkim.

- 3 -

Page 4: MAKALAH JARINGAN

1) Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim terdiri dari sel – sel hidup yang bagian sudut dindingnya

mengalami penebalan selulosa. Jaringan kolenkim terutama terdapat pada

organ – organ tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan dan

perkembangan. Sel – sel kolenkim dapat ditemukan di dalam jaringan primer

yang berfungsi untuk menyokong batang serta daun yang sedang tumbuh.

Pada tumbuhan tua, dinding sel kolenkim akan mengeras atau berliginin

sehingga dapat berubah menjadi sel sklerenkim.

2) Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan mekanik yang hanya terdapat pada

organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan perkembangan

atau organ tumbuhan yang telah tetap. Sklerenkim berfungsi untuk

menghadapi segala tekanan sehingga dapat melindungi jaringan-jaringan yang

lebih lemah. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan dasar yang terdiri atas

sel – sel dengan dinding sekunder yang tebal. Dinding sekunder tersebut dapat

tersusun dari lignin sehingga lebih kuat dan keras dibandingkan kolenkim.

Fungsi utama sklerenkim adalah sebagai penyokong dan adakalanya berfungsi

sebagai pelindung.

d. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada tubuh tumbuhan terdiri atas xilem dan floem.

Jaringan ini merupakan jaringan khusus. Kegunaannya bagi tumbuhtumbuhan,

yaitu sebagai jaringan untuk mengangkut zat-zat mineral yang diserap oleh akar

dari tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan

ke bagian-bagian lainnya yang semuanya memungkinkan tumbuhan untuk hidup

dan berkembang. Jaringan pengangkut hanya terdapat pada tumbuhan tingkat

tinggi,

sedangkan pada tumbuhan tingkat rendah tidak ditemui jaringan ini. Berdasarkan

struktur dan fungsinya, jaringan ini dibedakan atas xilem ( pembuluh kayu ) dan

floem ( pembuluh tapis ).

Fungsi xilem adalah sebagai tempat pengangkutan air dan zat-zat mineral

dari akar ke bagian daun. Susunan xilem ini merupakan suatu jaringan

pengangkut yang kompleks, terdiri atas berbagai bentuk sel. Selain itu, sel-selnya

ternyata ada yang telah mati dan ada pula yang masih hidup, tetapi pada

umumnya sel-sel penyusun xilem telah mati dengan membran selnya yang tebal

dan mengandung lignin sehingga fungsi xilem juga sebagai jaringan penguat.

Floem berfungsi untuk mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang

merupakan hasil fotosintesis dari bagianbagian lain yang ada di bawahnya. Floem

mempunyai susunan jaringan yang sifatnya demikian kompleks, terdiri atas

- 4 -

Page 5: MAKALAH JARINGAN

beberapa macam bentuk sel dan di antaranya terdapat sel-sel yang masih tetap

hidup atau aktif dan sel-sel yang telah mati.

3. Jaringan Gabus

Jaringan ini mempunyai sifat lebih kuat daripada epidermis, terdapat di bagian

tepi alat-alat tumbuhan. Pada tumbuhan yang berumur panjang, bila epidermis telah

mati atau tidak aktif, maka jaringan gabus ini menggantikan fungsi epidermis yaitu

sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Jaringan gabus dibentuk oleh kambium

gabus yang disebut felogen. Sel-sel gabus mengandung suberin dan kutin. Letak

jaringan gabus rapat antara satu dengan yang lainnya. Ruang antarselnya tidak ada,

sehingga sukar ditembus air dan gas. Dengan adanya celah-celah atau pori-pori pada

lapisan gabus yang disebut lentisel, maka kesulitan itu dapat ditanggulangi karena air

dan gas-gas bisa menerobos dan melaluinya.

B. Organ Tumbuhan

1. Akar

Akar merupakan organ tumbuhan yang umumnya berada di dalam tanah,

walaupun pada beberapa tumbuhan tertentu, ada akar yang menjulang di atas tanah,

misalnya pada tumbuhan anggrek epifit. Berdasarkan asalnya, akar tumbuhan dibagi

dalam dua kategori, yaitu akar primer dan akar liar. Akar primer mulai tumbuh sejak

tumbuhan masih dalam fase embrio dan tetap ada selama tumbuhan itu hidup. Akar

primer berfungsi untuk menegakkan tumbuhan agar bisa berdiri tegak di atas tanah,

menyerap bahan – bahan organik dari tanah, dan menyimpan makanan.

Akar liar muncul dari batang, daun, dan jaringan lain dan dapat bersifat permanen

atau hanya temporer. Akar liar memiliki bermacam – macam fungsi. Akar liar ada

yang setelah mencapai tanah

Struktur anatomi akar terdiriatas beberapa jaringan. Pada penampang melintang

akar muda, susunan lapisan akar dari luar hingga ke dalam adalah epidermis, korteks,

endodermis, dan stele.

a. Epidermis

Epidermis merupakan lapisan penutup luar yang terdiri atas selapis sel

berdinding tipis yang berlapis kutikula dengan susunan yang rapat. Pada lapisan

ini, sel-sel berdiferensiasi membentuk rambut-rambut akar yang tersusun dari satu

sel yang memanjang yang berfungsi untuk memperluas permukaan bagian

penyerapan akar dan untuk pegangan akar pada tanah. Epidermis akar biasanya

dijumpai saat akar masih muda. Apabila akar sudah dewasa, epidermisnya telah

mengalami kerusakan dan fungsinya digantikan oleh lapisan terluar dari korteks

yang disebut eksodermis.

- 5 -

Page 6: MAKALAH JARINGAN

b. Korteks

Korteks dibangun oleh sel – sel parenkim berdinding tipis. Sel – sel tersebut

tidak tersusun rapat sehingga memungkinkan air dan garam mineral bergerak

melalui korteks tanpa masuk ke dalam sel. Sel – sel korteks mengandung butir –

butir pati sehingga fungsinya dikaitkan sebagai tempat pnyimpanan makanan.

c. Endodermis

Endodermis adalah selapis sel yang membatasi korteks dengan stele

(perisikel). Endodermis berfungsi mengatur masuknya garam – garam mineral ke

dalam stele.

d. Stele ( Silinder Pusat )

Stele batang terletak di sebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele

disebut perisikel. Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut

berupa xilem dan floem. Pada tumbuhan dikotil, bagian tepi stele dibatasi oleh

kambium, sedangkang pada tumbuhan monokotil tida terdapat kambium.

2. Batang

Batang merupakan organ tumbuhan yang berfungsi untuk menegakkan tubuh

serta menghubungkan bagian akar dan daun. Lapisan penyusun batang dari luar ke

dalam adalah epidermis, korteks, dan stele.

a. Epidermis

Jaringan epidermis batang tersusun oleh selapis sel yang tersusun rapat tanpa

ruang antarsel. Dinding sel sebelah luar dlengkapi dengan kutikula yang berfungsi

untuk melindungi batang dri kekeringan

b. Korteks

Korteks batang tersusun oleh sel – sel parenkim yang berdinding tipis.

c. Stele ( Silinder Pusat )

Stele batang terletak di sebelah dalam batang. Lapisan terluar dari stele di

sebut perisikel. Di dalam stele terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut

berupa xilem dan floem.

3. Daun

Daun dibangun oleh tiga jaringan utama. Ketiga jaringan tersebut adalah jaringan

dermal ( epidermis ), jaringan dasar ( mesofil ), dan jaringan pembuluh ( berkas

pembuluh ).

a. Epidermis

Epidermis daun terdapat di permukaan atas maupun bawah, umumnya terdiri

dari satu lapis sel yang dinding selnya mengalami penebalan dari kitin ( kutikula )

atau lignin. Pada bagian bawah epidermis, terdapat stomata dengan dua sel

penutup yang mengatur membuka dan menutupnya stomata.

- 6 -

Page 7: MAKALAH JARINGAN

b. Mesofil

Mesofil merupakan jaringan dasar yang berisi banyak kloroplas dan banyak

tuang – ruang antarsel.

c. Jaringan Pengangkut

Berkas pembuluh daun tersebar ke seluruh helaian daun. Berkas pembuluh

pada bagian tengah helaian daun membentuk tulang daun. Berkas pembuluh pada

daun ini merupakan lanjutan dari berkas pembuluh yang tedapat pada batang.

C. Kultur Jaringan dan Sifat Totipotensi

Kultur jaringan merupakan terknik perbanyakan tanaman secara vegetatif. Terknik

perbanyakan ini dilakukan dengan cara mengisolasi bagian tanaman, seperti daun dan

mata tunas, kemudian menunmbuhkannya pada medium buatan yang kayanutrisi dan zat

pengatur tumbuh secara aseptik. Melalui terknik ini, bagian – bagian tanaman yang

berukuran kecil tersebut akan tumbuh menjadi tanaman yang utuh sebagai suatu individu.

Pada dasarnya, teknik kultur jaringan dilakukan berdasarkan sifat totipotensi yang

terdapat pada jaringan tanaman. Totipotensi adalah kemampuan beberapa sel yang dapat

tumbuh membentuk suatu individu. Sifat totipotensi jaringan pertama kali ditemukan

oleh F.C Steward (1958). Saat itu, ia melihat sifat totipotensi pada jaringan floem dari

akar tanaman wortel.

D. Jaringan Hewan

1. Jaringan Epitelium

Jaringan epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau

melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.

Jaringan epitel dibangun oleh sel – sel yang tersusun rapat, tanpa ruang antarsel.

Jaringan epitel memiliki banyak fungsi. Kebanyakan berfungsi sebagai proteksi

( misalnya, kulit yang melindungi lapisan di bawahnya terhadap luka – luka mekanis,

bahan – bahan kimia, mikrob, dan kekeringan ). Jaringan epitel lainnya berfungsi

untuk absorpsi ( misalnya, lapisan dalam usus halus ), transportasi ( misalnya, tubulus

ginjal ), ekskresi ( misalnya, kelenjar keringat ), sekresi ( misalnya, berupa lendir

pada kelenjar buntu ), dan merespons rangsangan( misalnya, kuncup pengecap pada

lidah ).

Macam – macam jaringan epitel yang terdapat pada tubuh manusia :

a) Epitel Pipih Selapis

Terdiri atas selapis sel berbentuk pipih dan bersifat permeabel ( dapat tembus )

untuk dilalui molekul atau ion terlalrut secara difusi. Perannya adalah dalam

proses difusi 02 maupun CO2 serta filtrasi darah pada porses pembentukan urin.

- 7 -

Page 8: MAKALAH JARINGAN

b) Epitel Kubus Selapis

Terdiri atas selapis sel berbentuk kubus dan berperan dalam sekresi dan absorpsi.

c) Epitel Batang Selapis

Terdiri atas selapis sel berbentuk memanjang dan berfungsi dalam gerakan aktif

molekul, seperti absorpsi, sekresi, dan transpor ion.

d) Epitel Batang Berlapis Semu

Semua sel melekat pada membran dasar, tetapai hanya sel yang tinggi yang

mencapai permukaan apikal epitelium. Sel ini terdapat misalnya pada bagian

dalam saluran pernafasan, dan berfungsi mengeluarkan debu yang terperangkat

pada lendir dari paru – paru.

e) Epitel Pipih Berlapis

Bentuk epitelium pipih berlapis banyak adalah pipih dengan inti berada di tengah.

Sel-selnya tersusun rapat dan berlapis-lapis. Fungsi epitelium ini untuk

melindungi jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Epitel ini terdapat pada

rongga mulut, permukaan kulit, esofagus, dan rongga hidung.

f) Epitel Kubus Berlapis

Bentuk sel epitelium kubus berlapis banyak seperti kubus, dengan inti berada di

tengah dan tersusun dari berlapis-lapis sel kubus. Epitelium ini berfungsi dalam

proses sekresi. Misalnya, terdapat pada kelenjar keringat, kelenjar minyak,

ovarium dan buah zakar.

g) Epitel Batang Berlapis

Jarang ditemukan. Dalam tubuh manusia, jaringan ini hanya ditemukan pada

selaput lendir mata dan saluran kelenjar air liur.

h) Epitel transisi

Epitelium transisi berbentuk tidak menentu. Di antara sel-selnya ada yang

berbentuk pipih, panjang, kubus. Jaringan ini terdapat pada ureter, kandung

kemih, eretra.

i) Epitel Kelenjar

Terdapat pada kelenjar. Ada dua jrenis kelenjar, yaitu kelenjar endokrin dan

kelenjar eksokrin

2. Jaringan Ikat

Jaringan ikat umumnya berupa jaringan penyokong tubuh. Jaringan ikat meliputi

tulang, tulang rawang, tendon, dan ligamen. Berdasarkan struktur dan fungsinya,

jaringan ikat dapat dibedakan atas :

a) Jaringan Ikat Longgar

Pada jaringan ini susunan serabut selnya longgar. Jaringan ini mengisi ruang

di antara organ, juga membungkus saraf dan pembuluh darah yang memberikan

- 8 -

Page 9: MAKALAH JARINGAN

makanan pada jaringan-jaringan di sekitarnya. Pada jaringan ikat longgar terdapat

sel-sel dan serabut saraf, antara lain fibroblas dan

makrofag yang mengandung serabut kolagen dan elastis.

Fungsi jaringan ikat longgar antara lain:

a) mengelilingi berbagai organ;

b) menopang sel-sel saraf dan pembuluh darah yang mengangkut zat-zatmakanan

ke sel-sel dan zat buangan keluar dari sel-sel;

c) menyimpan glukosa, garam-garam dan air untuk sementara waktu;

d) menyokong jaringan dan organ.

b) Jaringan Ikat Padat

Jaringan ikat padat disebut juga sebagai jaringan serabut putih, karena terbuat

dari serabut kolagen yang putih. Serabut sel pada jaringan ikat padat tersusun

rapat dan kompak antara satu dengan yang lain. Jaringan ini tersusun atas serabut-

serabut kolagen yang tidak elastis. Contohnya terdapat pada tendon, ujung otot

yang melekat pada tulang, dermis kulit, ligamen (jaringan pengikat yang

menghubungkan tulang-tulang).

Jaringan ikat padat berfungsi untuk memberikan sokongan dan proteksi,

menghubungkan otot-otot pada tulang-tulang (pada tendon) dan menghubungkan

tulang ke tulang (pada ligamen).

c) Tulang Rawan (kartilago)

Tulang rawan merupakan hasil spesialisasi jaringan ikat berserat dengan

matriks elastis. Pada manusia tulang rawan tedapat di hidung,telinga,laring,

trakea,lempeng intervertebral,permukaan hubungan tulang, an ujung tulang rusuk.

Tulang rwan bersifat kuat dan lentur karena memiliki serat kolagen dan kondirin

d) Tulang (osteon)

Jaringan tulang sejati ini tersusun oleh sel-sel tulang yang disebut osteosit.

Matriksnya padat dan banyak terjadi pengapuran, antara lain kalsium karbonat

dan kalsium fosfat. Proses pengapuran ini disebut kalsifikasi. Jaringan tulang ini

banyak terdapat di dalam tubuh menyusun rangka. Fungsinya adalah

melindungi organ-organ tubuh dalam yang lemah, sebagai

penyokong tubuh, alat gerak, dan mengikat otot-otot.

3. Jaringan Otot

Sel otot disebut juga serat – serat otot. Serat otot mengandng filamen (benang)

aktin dan miosin yang merupakan protein kontraktil sehingga memungkinkan otot

memendek dan memanjang. Otot berfungsi sebagai alat gerak aktif.

Otot dibedakan menjadi 3 jenis, sebagai berikut :

- 9 -

Page 10: MAKALAH JARINGAN

a) Otot Lurik

Disebut otot lurik, karena memiliki lurik dan dapat disebut juga otot kerangka

karena melekat pada kerangka, misalnya tendon, otot bisep, dan triseps. Otot ini

memiliki bentuk silindris panjang dan memiliki karakteristik antara lain berinti

banyak di tepi, kontraksinya di bawah kesadaran, memiliki gerakan cepat dan

kuat, mudah lelah.

b) Otot Polos

Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk gelendong, kumparan, dan memiliki

inti satu di tengah. Otot polos berukuran antara 30-200 milimikron. Otot polos,

mempunyai pola permukaan yang polos, tanpa adanya pola lurik melintang. Otot

ini juga dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar.

Karakteristik otot ini antara lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat,

bekerja terus-menerus tanpa disadari (involunter) dan tidak mudah lelah.

Untuk berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit.

Otot polos terdapat pada organ dalam, isalnya, usus, lambung, ginjal,pembuluh

darah.

c) Otot Jantung

Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja. Otot

ini memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik melintang

tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk rantai dan

sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium. Cara kerja otot jantung

seperti ototpolos yaitu di luar kesadaran (involunter), terus-menerus, dan tidak

mudah lelah.

4. Jaringan Saraf

a. Struktur Sel Saraf (Neuron)

Badan sel mengandung inti sel. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan sel

oleh dendrit. Dendrit merupakan kumpulan serabut sitoplasma. Dendrit berfungsi

membawa rangsangan menuju ke badan sel. Akson merupakan serabur sitoplasma

tungga. Akson berfungsi membawa rangsangan meninggalkan badan sel. Akson

dari beberapa vertebrata diselubungi oleh sel penyokong yang disebut sel

Schwann.

b. Jenis Sel Saraf

a) Saraf Sensorik (Neuron Aferen)

Saraf sensorik bertugas menghantarkan rangsang dari organ penerima

rangsang (reseptor) ke pusat susunan saraf yaitu otak dan sumsum tulang

belakang. Sekelompok badan sel neuron sensorik berkumpul membentuk

ganglion yang berlanjut ke sumsum tulang belakang. Akson euron sensori

membawa rangsangan menuju ke jaringan saraf pusat.

- 10 -

Page 11: MAKALAH JARINGAN

b) Saraf Motorik (Neuron Eferen)

Tugas saraf motorik adalah menghantarkan rangsang dari pusat susunan

saraf ke bagian efektor. Bagian efektor berupa otot dan kelenjar. Setelah

bagian efektor menerima rangsang maka akan melakukan respon tubuh.

c) Saraf Konektor (Asosiasi)

Saraf konektor bertugas menghubungkan antara saraf sensorik dan

motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf

yang satu dengan lainnya di hubungkan oleh akson. Hubungan antara sesama

saraf melalui titik temu antara ujung akson neuron yang satu dengan dendrit

neuron yang lain, yang disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps adalah

meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps

mengeluarkan zat untuk empermudah meneruskan rangsang yang disebut

neurotransmitter.

E. Organ Pada Hewan

Tubuh kita terdiri atas berbagai macam bagian-bagian yang mempunyai fungsi dan

tugas berbeda-beda, antara lain mulut, hidung, kulit yang merupakan bagian-bagian luar,

sedangkan bagian dalam yaitu jantung, paruparu, hati, ginjal, dan lain-lain. Semua

bagian-bagian tersebut dinamakan organ.

Organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan yang bekerja sama menjalankan

satu fungsi yang sama. Misalnya, usus, merupakan organ dalam yang tersusun dari

berbagai macam jaringan, antara lain jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan

saraf. Jaringanjaringan tersebut bekerja sama dalam rangka menjalankan fungsi usus

sebagai alat penyerapan.

Sistem organ merupakan kumpulan dari berbagai organ yang bekerja sama untuk

melakukan suatu fungsi tertentu. Sistem organ selanjutnya akan membentuk individu.

Tabel Sistem Organ

No. Sistem Organ Fungsi

1. Sistem pencernaan

Mulut, faring, eksofagus,lambung, usus, hati, kantongempedu, dan pankreas.

Mencerna makanan, mengabsorbsimolekul-molekulmakanan yang sudah disederhanakan.

2. Sistem pernapasanHidung, faring, laring,trakea, brokus, paru-paru.

Pertukaran gas (oksigen dan karbon dioksida).

3. Sistem gerakTulang, otot Menyokong dan melindungi

organ dalam4. Sistem transportasi Jantung, arteri, vena,

kapiler, pembuluh limfatik, kelenjar limfa.

Mengangkut oksigen dan sari makanan ke seluruh sel-sel tubuh dan mengangkut zat hasil

- 11 -

Page 12: MAKALAH JARINGAN

metabolisme yang tidak berguna keluar dari sel-sel tubuh, serta melindungitubuh dari penyakit

5. Sistem ekskresi

Paru – paru, ginjal, kulit, dan hati

Mengeluarkan sisa metabolismedari dalam tubuh dan menjaga keseimbangan sel dengan lingkungannya

6. Sistem saraf

Otak, serabut saraf, simpul saraf, medula spinalis, medulaoblongata.

Menerima dan merespon rangsang dari lingkungannya.

7. Sistem reproduksi Testes dan ovarium Perkembangbiakan.

F. Kanker

Kanker merupakan jaringan yang tumbuh tak terkendali akibat adanya faktor

pencetus yang mengganggu kegiatan metabolisme. Kanker menunjukkan suatu kegagalan

morfogenesis dan diferensiasi normal. Sel yang normal membelah diri menjadi jaringan

dengan ‘mengetahui’ berapa kecepatan membelah diri dan kapan berhenti membelah.

1. Penyebab kanker

a. Faktor genetik

Sel kanker merupakan sifat yang diwariskan secara tetap. Sel kanker diwariskan

ke generasi berikutnya pada setiap mitosis seperti sifat lain yang dikontrol secara

genetik.

b. Karsinogen

Zat kimia tertentu bersifat karsinogenik ( menyebabkan kanker ) karena

berinteraksi langsung dengan molekul DNA dan menyebabkan mutasi.

2. Resistensi bawaan

Manusia mempunyai resistensi bawaan terhadap berbagai faktor yang

menyebabkan kanker. Ada suatu bentuk kekebalan yang dihasilkan jika sel – sel

diinfeksi oleh virus, yaitu jika sel diinfeksi tanpa menjalani lisis, sel itu menajadi

tahan (kebal) terhadap infeksi selanjutnya oleh tipe virus yang sama.

- 12 -

Page 13: MAKALAH JARINGAN

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan

Jaringan pada tumbuhan terdiri dari jaringan meristem, jaringan permanen/

dewasa, dan jaringan gabus.

Jaringan – jaringan akan menyusun organ. Organ tumbuhan terdiri dari akar,

batang, dan daun

Sifat totipotensi pada jaringan tanaman dimanfaatkan untuk memperoleh anakan

seragam dalam jumlah besar dan cepat melalui kultur jaringan.

Jaringan pada hewan terdiri dari jaringan epitelium, jaringan ikat, jaringan otot,

dan jaringan saraf

Organ merupakan kumpulan dari berbagai jaringan yang bekerja sama

menjalankan satu fungsi yang sama.

Sistem organ merupakan kumpulan dari berbagai organ yang bekerja sama untuk

melakukan suatu fungsi tertentu. Sistem organ selanjutnya akan membentuk

individu.

Kanker merupakan jaringan yang tumbuh tak terkendali akibat adanya faktor

pencetus yang mengganggu kegiatan metabolisme. Kanker menunjukkan suatu

kegagalan morfogenesis dan diferensiasi normal.

DAFTAR PUSTAKA

- 13 -

Page 14: MAKALAH JARINGAN

Pratiwi,D.A.dkk. 2006. Biologi untuk SMA Kelas IX.Jakarta:Erlangga

Sudjadi,Bagod & Laila,Siti. 2007. Biologi Sains dalam Kehidupan. Surabaya:

Yudhistira

2008. Biologi SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

- 14 -