makalah interner vet

11
DUALISME DOKTER HEWAN OLEH INTERNET DISUSUN OLEH : RYAN JEHANSA NANDAR HIDAYAT

description

vet internet

Transcript of makalah interner vet

Page 1: makalah interner vet

DUALISME DOKTER HEWAN OLEH INTERNET

DISUSUN OLEH :

RYAN JEHANSA

NANDAR HIDAYAT

MUHAMMAD RIFKI RAJAB

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2015

Page 2: makalah interner vet

DUALISME DOKTER HEWAN OLEH INTERNET

Sebelum menuju ke pembahasan,terlebih dahulu penulis ingin membahas sedikit

tentang kesehatan hewan serta hukum-hukum yang mengatur kinerja seorang dokter

hewan, dan ketika kita membahas yang namanya kesehatan hewan maka kita tidak

akan terlpas dari yang namanya Five freedoms untuk merefleksikan kesejahteraan

hewan,dan hal ini pertama kali dinyatakan oleh Farm Animal Welfare Concil pada

tahun 1992 (FACW 1992),yang menyatakan bahwa hewan harus bebas dari rasa lapar

dan haus , bebas dari rasa ketidaknyamanan , bebas dari rasa nyeri,luka dan sakit,

bebas dari rasa takut dan ketakutan,dan bebas mengekspresikan prilaku normalnya

(termasuk kebutuhan ruang dan perangkat yang dibutuhkannya dan juga bagaimana

mereka bisa berinteraksi dengan sesama spesiesnya artinya kita diwajibkan mampu

untuk mendekati habitat aslinya).

Ketika kita beranjak dari hal ini dan kita benturkan dengan realitas yang ada

dimana banyak sekali para pemilik hewan dan para pet lovers yang jarang

memperhatikan hal-hal semacam ini atau dalam artian secara tidak langsung mereka

telah menganggap remeh hal-hal yang sebenarnya penting demi umtuk menjaga

kesehatan hewan mereka,beranjak dari pemahaman yang seperti ini maka konsekuensi

logis yang akan mereka terima adalah gangguan kesehatan dan penyakit yang dapat

menyerang hewan mereka. Maka dari itu kebutuhan akan kesehatan hewan sangat

dibutuhkan. Ketika kita membahas mengenai hal ini maka tidak dipungkiri lagi bahwa

yang pantas dan yang berhak bertanggung jawab penuh akan hal ini adalah sosok

seorang dokter hewan segagai mana telah dijelaskan dalam uu no 18 tahun 2009

tentang peternakan dan kesehatan hewan yang sekarang sudah di revisi menjadi

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 41 tahun 2014 dengan berbagai

pertimbangan yaitu sebagai berikut ;

Menimbang:

a. bahwa negara bertanggung jawab untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan

seluruh tumpah darah Indonesia melalui penyelenggaraan peternakan dan

Page 3: makalah interner vet

kesehatan hewan dengan mengamankan dan menjamin pemanfaatan dan

pelestarian hewan untuk mewujudkan kedaulatan, kemandirian, serta ketahanan

pangan dalam rangka menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran seluruh rakyat

Indonesia sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa dalam penyelenggaraan peternakan dan kesehatan hewan, upaya

pengamanan maksimal terhadap pemasukan dan pengeluaran ternak, hewan, dan

produk hewan, pencegahan penyakit hewan dan zoonosis, penguatan otoritas

veteriner, persyaratan halal bagi produk hewan yang dipersyaratkan, serta

penegakan hukum terhadap pelanggaran kesejahteraan hewan, perlu disesuaikan

dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat;

c. bahwa Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan

Hewan dipandang tidak sesuai lagi dan perlu disempurnakan untuk dijadikan

landasan hukum bagi penyelenggaraan peternakan dan kesehatan hewan;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b,

dan huruf c perlu membentuk Undang-Undang tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Tidak hanya diatur dalam uu,untuk memperkuat janji,pengorbanan dan tanggung

jawabnya sebelum seorang dokter hewan diangkat menjadi seorang dokter dia harus

melalui sebuah sumpah yang berbunyi, Dengan diterimanya diri saya masuk profesi

kedokteran hewan maka saya bersumpah/berjanji bahwa :

1. Secara khidmat dengan ini saya menyatakan diri untuk mengamalkan ilmu yang

saya miliki sebagai dokter hewan untuk kebajikan masyarakat dalam pengabdian

kepada kemanusiaan melalui peningkatan kesehatan hewan dan perbaikan mutu

ternak yang berwawasan kesinambungan, keselarasan dan kelestarian hidup

manusia.

2. Saya akan melaksanakan profesi saya dengan seksama dan mulia .

Page 4: makalah interner vet

3. Saya akan memberikan pertimbangan utama untuk kesehatan pasien saya ,

kepentingan tertinggi si pemilik dan kesejahteraan sesama manusia .

4. Saya tidak akan menggunakan pengetahuan yang berlawanan dengan hukum

perikemanusiaan atau menyimpang dari kode etik profesi saya .

5. Saya akan menjunjung dan akan berusaha mempertinggi kehormatan serta tradisi

luhur dan profesi kedokteran hewan .

6. Sumpah/janji ini saya buat dengan rela dihadapan tuhan yang maha esa serta

mempertaruhkan kehormatan saya .

Jika kita beranjak dari aturan-aturan ini bahwa sudah jelas dokter hewan dan

tenaga medik veteriner lah yang berhak menangani permasalahan-permasalahan

mengenai seputar kesehatan hewan dan tidak diragukan lagi tanggung jawab ,

kekuatan hukum dan legalitas kerjanya. Namun jika kita tinjau dari realitas yang ada

bahwa telah terjadi perbedaan pemahaman antara pemahan masyarakat tentang fungsi

dan ranah kerja dokter hewan.berdasarkan hal ini penulis menyimpulkan bahwa ada

beberapa factor besar sebagai dampak dari perbedaan pahaman tersebut yang pertama

yaitu profesi dan ranah kerja dokter hewan itu sendiri yang masih belum sepenuhnya

dipahami oleh masyarakat ini dikarenakan karena sistem yang dianut oleh negara

Indonesia itu sendiri yakni sitem continental dimana didalam sistem ini menempatkan

posisi atau tenaga kerja veteriner khususnya dokter hewan yang di rumpun dalam

kementerian pertanian dan dibawahnya dibuat sebuah Direktorat Jendral ( Dirjen )

yakni Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang merupakan perpanjangan tangan

dari kementerian pertanian untuk melakukan kinerja kementerian pertanian, disinilah

timbul kesalahpahaman masyarakat tentang kinerja dokter hewan yang terbatas hanya

sebagai tenaga kerja pertanian dan peternakan bukan pada ranah klinisi hewan kecil

dan pecinta hewan eksotik.hal ini lah salah satu faktor penyebab kenapa masyarakat

hari ini cenderung mendokterhewankan internet.

Page 5: makalah interner vet

Dan ketika kita berbicara tentang internet dan sosial media lainya,itu adalah

sebuah konsekuensi logis dari kemajuan zaman tepatnya pada ilmu dan

tekhnologi,seperti yang diungkapkan oleh Anthony Gidens dalam teorinya mengenai

globalisasi adalah penyempitan ruang dan waktu yaitu dalam artian bahwa diera

moderen dan juga tentunya postmodernisme dunia akan mengalami kebanjiran

informasi , baik itu dari segi ekonomi,sosial,politik dan budaya.serta perdagangan

internasional akan lebih mudah dilakukan,artinya kehadiran teknologi yang lebih

secara langsung maupun tidak langsung merubah polapikir masyarakat menjadi lebih

konsumtif dan praktis. Hal ini juga berdampak sebagai faktor terjadinya

mendokterhewankan internet.

Sementara seperti yang kita ketahui bahwa yang memiliki legalitas, ranah kerja

serta yang memiliki tanggung jawab penuh akan kesehatan hewan adalah doker hewan

dan para tenaga medis veteriner karna mereka secara sistematis dapat memberikan

pelayan dan jaminan kesehatan pada pasien secara maksimal dengan berlandaskan

hukum serta kapasitas pengetahuanya.sedangkan website dan blog tidak mampu

membrikan tanggung jawab atas ilmu diagnosa serta pengobatan yang mereka

berikan,sementara jika kita berangkat dari ilmu veteriner itu sendiri dalam

mendiaknosa suatu penyakit seorang dokter hewan harus bertemu langsung dengan

klien dan pasien karena dalam mendiagnosa suatu penyakit tidak semata hanya

menggunakan teori semata, tapi melainkan harus melakukan beberapa proses dan

prosedur pemeriksaan seperti ; anamnesa , pemeriksaan fisik , pemeriksaan klinik

maupun pemeriksaan lanjutan seperti pengambilan sampel demi untuk menyimpulkan

sebuah diagnosa kausatif sehingga seorang dokter hewan dapat menentukan tindakan

penanganan berupa terapi dan pengobatan yang tepat.

Kesimpulan

Penyebab utamanya adalah terjadinya pemanfaatan masyarakat terhadap fungsi

internet yang telah mengambil alih tugas dan ranah kerja dokter hewan yang dimana

pemilik website atau blog admin yang menyebarluaskan pengetahuan mengenai

profesi atau ranah kerja dokter hewan khususnya dalam hal ini mengenai diagnosa,

pengobatan dan penggunaan dosis obat hewan secara bebas tanpa mempertimbangkan

Page 6: makalah interner vet

resiko dan efek dari tindakan mereka. Sementara itu apabila kita berpedoman pada

nilai-nilai dokter hewan itu sendiri atau veterinarian bahwa dalam mendiagnosa suatu

penyakit memerlukan berbagai macam metode yang tidak bisa dilakukan hanya

dengan menggunakan teori saja tetapi dalam mendiagnosa seorang dokter hewan harus

bertatapan langsung dengan klien dan pasien demi mendapatkan diagnosa yang

kausatif, tidak hanya itu apabila berbicara tentang tanggung jawab serta legalitas

hukum yang bisa bertanggung jawab dalam hal ini pengobatan dan penanganan

penyakit hewan adalah dokter hewan , sementara pengobatan yang dilakukan oleh

klien atau pemilik hewan yang merujuk dari internet dalam hal ini website ataupun

blog yang tidak memiliki legalitas untuk bertanggung jawab akan memberikan resiko

dan efek serta dampak negatif bagi klien dan pasien itu sendiri.

Saran

Ketika kita berangkat dari sistem yang dianut oleh sistem negara indonesia bahwa

indonesia menganut atau mengadopsi sistem dari belanda yakni sistem continental

yang dimana dalam sistem ini berdampak pada aturan dan pembentukan lembaga

didalamnya dan ketika kita kaitkan posisi dokter hewan dan tenaga veteriner, mereka

diletakkan didalam lembaga Departemen Pertanian dan berupa Direktur Jendral

( Dirjen ) Kesehatan Hewan. Hal inilah yang menyebabkan dokter hewan dan tenaga

veteriner dipandang sebagai tenaga kerja pertanian dan peternakan tetapi nyatanya ini

hanyalah sebagian kecil dari ranah kerja dokter hewan dan tenaga veteriner. Jadi

diperlukan adanya usaha yang lebih gigih dalam memperkenalkan profesi dan ranah

kerja dokter hewan contohnya sosialisasi demi untuk mengubah paradigma

masyarakat maupun pemerintah.

Mengenai kasus mendokterhewankan internet penulis menekankan kepada klien

agar memperhatikan hal tersebut karena apabila klien mengobati hewannya tanpa

melakukan konsultasi kepada dokter hewan maka kemungkinan besar hewan tersebut

akan mendapatkan efek penyakit yang lebih parah misalnya terkait dengan

kontraindikasi dari pemberian obat yagn tidak sesuai dengan dosisnya karena mereka

Page 7: makalah interner vet

tidak kurang pengetahuan tentang itu sehinggga jelas bahwa tindakan seperti ini tidak

akan ada yang bisa mempertanggung jawabkannya.

Menurut sudut pandang penulis tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan ilmu

dan pengetahuan akan berdampak pada pola pikir masyarakat yaitu masyarakat

cenderung lebih berpola pikir konsumtif dan praktis. Hal inilah yang membuat

masyarakat terutama klien cenderung mendokterhewankan internet. Jadi karena ini

merupakan masalah pola pikir dan paradigma maka diharapkan lembaga terkait

dengan dunia veteriner untuk memberikan pemahaman pada masyarakat yang baik.

Terkhusus untuk admin yang terkait dengan blog atau website yang sudah

menyalahgunakan nilai-nilai serta ilmu veteriner yang bukan pada penanggung jawab,

situasi dan kondisi yang tepat atau dalam artian para pelaku dokter hewan internet.

Diharapkan bagi seluruh mahasaiwa kedokteran hewan seindonesia untuk

berkoordinasi dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan bidang veteriner ,untuk

melakukan suatu sosialisai secara bersamaan dan serentak dengan terjun langsung

keranah masyarakat dalam melakukan sebuah sosialisasi ,terkait masalah prefesi

dokter hewan dan mengenai ranah kerja serta bidang kerja dokter hewan. Kegiatan ini

bertujuan untuk merubah pahaman dan paradigma masyarakat tentang dokter hewan,

selain bertujuan untuk masyarakat tapi apabila dilakukan secara besar-besaran dan

serentak , maka secara otomatis pergerakan ini akan diliput oleh media,dan hal ini

akan menjadi peluang positif lainya karena seperti yang kita ketahui media sekarang

adalah sumber informasi bagi seluruh warga Indonesia sehingga dapat menambah

tingkat efisiensi kegiatan tersebut.